STROKE HEMORAGIK
DI SUSUN OLEH
SRI INDRININGSI
2020032085
Tinjauan Teori
1. Definisi
Stroke hemoragik adalah stroke yang terjadi karena pembuluh darah di otak
pecah sehingga timbul iskhemik dan hipoksia di hilir. Penyebab stroke hemoragi
kejadiannya saat melakukan aktivitas atau saat aktif, namun bisa juga terjadi saat
menghambat aliran darah yang normal dan darah merembes ke dalam suatu daerah di
Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa stroke hemoragik adalah salah satu jenis
stroke yang disebabkan karena pecahnya pembuluh darah di otak sehingga darah
tidak dapat mengalir secara semestinya yang menyebabkan otak mengalami hipoksia
Otak merupakan suatu alat yang sangat penting karena merupakan pusat
computer dan semua alat tubuh, bagian dari syaraf sentral yang terletak didalam
rongga tengkorak yang dibungkus oleh selaput otak yang kuat. Berat jaringan otak
manusia kira-kira merupakan 2% dari berat orang dewasa. Otak menerima 20% dan
seluruh curah jantung dan membutuhkan sekitar 20% dari pemakaian O 2 tubuh. Otak
merupakan jaringan yang paling banyak memakai energy dalam seluruh tubuh
manusia dan membutuhkan O2 serta glukosa melalui aliran darah tetap konstan
karena jaringan otak sangat rapuh. Bila aliran darah ke otak terhenti selama 10 detik
saja dapat mengakibatkan kesadaran mungkin sudah akan hilang dan dalam beberapa
menit saja dapat menimbulkan kerusakan irreversibel yang kritis sebagai pusat
integritas dan koordinasi organ dan system efektor perifer tubuh dan berfungsi
yaitu: lobus frontal, pariental, temporal dan oksipital, fungsi dari setiap lobus
berbeda-beda. Lobus frontal terlihat dalam mental, emosi, dan fungsi fisik. Bagian
anterior mempunyai peran dalam control tingkah laku social, pendapat dan aktivitas
intelektual yang kompleks, bagian sentral dan posterior mengatur fungsi motorik.
Lobus parietal, menterjemahkan input sensorik sensasi yang dirasakan pada satu sisi
bagian tubuh yang lain diterjemahkna melalui lobus pariental bagian kontra lateral.
Sensasi somatic yang diterima dalah nyeri, temperature, sentuhan dan tekanan, lobus
pariental juga berperan dalam proses memory. Lobus oksipital mengandung daerah
veiseral primer dan daerah gabungan visual. Daerah visual primer menerima
3. Aspek Epidemiologi
Mortalitas dan morbilitas pada stroke hemoragik lebih bera dari pada stroke iskemik.
hari pertama setelah serangan dan sekitar 50 % meninggal pada 48 jam pertama.
4. Etiologi
Arteriosklerosis.
b. Embolisme serebral adalah tertutupnya pembuluh arteri oleh bekuan darah atau
material lain (lemak, tumor) yang dibawa ke otak dari bagian tubuh yang lain.
c. Iskemia adalah penurunan aliran darah atau kekurangan suplai oksigen yang
menuju otak, Contohnya : karena konstriksi ateroma pada arteri yang menyuplai
darah ke otak.
kedalam jaringan otak atau ruang sekitar otak, akibatnya adalah penghentian
Contohnya : aneurisma
5. Patofisiologi
perubahan komponen intra kranial yang tidak dapat di kompensasi tubuh akan
menimbulkan peningkatan TIK yang bila berlanjut akan menyebabkan herniasi otak
sehinga timbul kematian. Di samping itu, darah yang mengalir ke substansi otak atau
ruang subarachnoid dapat menyebabkan edema, spasme pembuluh darah otak atau
penekanan pada daerah tersebut menimbulkan aliran darah berkurang atau tidak baik,
secara mendadak
e. Ataksia
8. Klasifikasi
a. Perdarahan Intraserebri
darah dalam parenkim otak. Perdarhan ini terjadi karena pecahnya pembuluh
darah karena hipertensi yang mengakibatkan darah masuk ke dalam jaringan otak,
membentuk massa yang menekan jaringan otak dan menimbulkan edema otak.
b. Perdarahan Subarachnoid
Perdarahan ini sering terjadi karena ruptur anurisma dimana terjadi kelemahan
pembuluh darah serebri yang berakibat disfungsi otak global ( nyeri kepala,
hemisensorik).
9. Pencegahan
10. Penatalaksanaan
Infark cerebral terdapat kehilangan secara mantap inti central jaringan otak,
sekitar daerah itu mungkin ada jaringan yang masih bisa diselematkan, tindakan
memberikan O2, glukosa dan aliran darah yang adekuat dengan mengontrol /
Dengan meninggikan kepala 15-30 menghindari flexi dan rotasi kepala yang
c. Pengobatan
fase akut
trombolitik / emobolik
d. Penatalaksanaan Pembedahan
Tindakan ini dilakukan dengan anestesi umum sehingga saluran pernafasan dan
11. Komplikasi
dalam keadaan waspada, 25% akan mengalami penurunan kesadaran dalam 24 jam
pertama.
B. Proses Kperawatan
1. Pengkajian
1) Data Subyektif :
2) Data obyektif:
kelemahan umum.
c) Gangguan penglihatan
b. Sirkulasi
1) Data Subyektif :
2) Data obyektif :
a) Hipertensi arterial
c. Integritas ego
1) Data Subyektif :
2) Data obyektif :
a) Emosi yang labil dan marah yang tidak tepat, kesedihan ,
kegembiraan
d. Eliminasi
1) Data Subyektif :
a) Inkontinensia, anuria
b) Distensi abdomen ( kandung kemih sangat penuh ), tidak adanya suara usus
( ileus paralitik )
e. Makan/ minum
1) Data Subyektif :
2) Data obyektif :
faring )
f. Sensori neural
1) Data Subyektif :
arachnoid.
c) Kelemahan, kesemutan/kebas, sisi yang terkena terlihat seperti
lumpuh/mati
d) Penglihatan berkurang
e) Sentuhan : kehilangan sensor pada sisi kolateral pada ekstremitas dan pada
2) Data obyektif :
kognitif
( kontralateral )
g) Reaksi dan ukuran pupil : tidak sama dilatasi dan tak bereaksi pada sisi ipsi
lateral
g. Nyeri / kenyamanan
1) Data Subyektif :
h. Respirasi
1) Data Subyektif :
2) Data Obyektif
i. Keamanan
1) Data Obyektif :
c) Tidak mampu mengenali objek, warna, kata, dan wajah yang pernah
dikenali
tubuh
j. Interaksi sosial
1) Data Obyektif :
1) Data Subjektif :
1) Data subyektif
2. Diagnosa Keperawatan
f. Resiko gangguan intregitas kulit yang berhubungan dengan tirah baring lama
DAFTAR PUSTAKA
Adib,M. 2019. Cara Mudah Memahami dan Menghindari Hipertensi, Jantung dan
Kriasa.EGC.Jakarta
Muttaqin, Arif. (2018). Pengantar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem