Anda di halaman 1dari 4

Pelaksanaan pembangunan berkelanjutan di jawa barat

Pembangunan berkelanjutan adalah proses pembangunan (lahan, kota, bisnis, masyarakat, dsb)


yang berprinsip “memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan pemenuhan kebutuhan
generasi masa depan” (menurut Laporan Brundtland dari PBB, 1987). Pembangunan
berkelanjutan adalah terjemahan dari Bahasa Inggris, sustainable development. Salah satu faktor
yang harus dihadapi untuk mencapai pembangunan berkelanjutan adalah bagaimana
memperbaiki kehancuran lingkungan tanpa mengorbankan kebutuhan
pembangunan ekonomi dan keadilan sosial.

Jawa Barat pun merupakan salah satu provinsi yang menerapkan pembangunan berkelanjutan,
pembangunan berkelanjutan ini dicanangkan pula oleh Gubernur Jawa Barat saat ini yaitu
Ridwan Kamil. Ridwan Kamil bekerjasama dengan beberapa dinas salah satunya dengan Dinas
Lingkungan Hidup, kita semua tahu jumlah penduduk yang besar itu melahirkan kebutuhan-
kebutuhan sumber daya yang besar, semua orang berebut mencari air yang bersih, mencari
pendidikan yang murah, pelayanan kesehatan yang prima dan tentunya kehidupan yang layak
juga. Oleh karena itu prinsip pembangunan adalah kita tidak bisa menghentikan pembangunan
tersebut, tetapi kita bisa mengendalikan pembangunan dengan berbagai cara yang dapat kita
tempuh.

Pemerintah Jawa Barat selalu berinovasi dan mencari cara dengan segala keterbatasan untuk bisa
hidup seimbang dengan dasarnya yaitu sustainable development, yang terbagi menjadi tiga
bagian yaitu seimbang lingkungan, ekonomi, dan sosial. Ada beberapa inovasi, kebijakan, dan
permasalahan dalam tata guna lahan, sumber daya air, dan persampahan yang dicanangkan
dalam sustainable development Jawa Barat.

 Tata guna Lahan

Dari sisi tata guna lahan ada tantangan dalam mewadahi lima puluh juta manusia dibanding
dengan provinsi lain yang lebih sedikit daripada itu, berikut ada beberapa pembangunan
berkelanjutan yang dirancang oleh pemerintah provinsi jawa barat:
a) RT RW pro lingkungan ( Hal ini dilakukan dengan menyetop pembangunan properti
karna kawasan cekungan bandung sudah kritis ) dan pembatasan atau bahkan moraturium
pembangunan di daerah kritis.
b) Memperbanyak luas-luas lahan untuk lingkungan ( Mengkonversi 12 ribu lahan yang
tadinya tidak produktif dan sudah diserahkan kepada pemprov seluars 12 ribu hektar
lahan yang akan dihutankan )
c) Karena ada lahan kritis di Jawa Barat, sedang disiapkan penghijauan kembali oleh
Pemerintah Provinsi Jawa Barat ( Taun lalu sudah dicanangkan penanaman 50 juta
pohon ).
d) Mengedukasi masyarakat melalui aplikasi Siperutlapar untuk mengetahui lokasi
penanaman bibit yang baik agar menanam hal yang produktif dan cocok dengan
lahannya, aplikasi ini pun sudah mendapatkan penghargaan inovasi terbaik.
e) Dari sisi penegakan hukum mengenai tata guna lahan, sudah ada 40 kasus yang dibawa
ke pengadilan.
f) Mayoritas penduduk Jawa Barat tinggal di Jawa Barat bagian tengah ke utara dengan
lahan yang datar, lalu masyarakat yang tinggal di Jawa Barat bagian tengah ke selatan
memiliki lahan yang miring dan curam, maka kebijakan pemerintah Provinsi Jawa Barat
yaitu mengunci daerah tengah ke selatan menjadi tidak ada industri dan fokus kepada
ekonomi hijau yang ramah lingkungan karena ini bagian dari pemerintah provinsi Jawa
Barat untuk menjaga jawa barat di masa depan.

 Sumber Daya Air

Ada beberapa gerakan-gerakan tata guna air, salah satunya dengan penanaman lima puluh juta
pohon untuk mengurangi banjir, lalu kualitas air Jawa Barat sudah membaik, pada tahun 2019
indeksnya sudah naik dari 39 menjadi 42. Lalu ada keberhasilan sungai citarum yang asalnya
kotor menjadi bersih dengan menggunakan teori pentahelix,yaitu academy, media, business,
government, dan community. Hal ini dibantu dengan beberapa mahasiswa yang KKN juga
diarahkan kepada daerah sini untuk memperbaiki kualitas sungai citarum, lalu ada akademisi
yang pintar di bagiannya yang dikepalai oleh unpad dengan segala solusi yang teoritis yang
diberikan, ada dana-dana CSR pula yang menyumbang seperti lima juta pohon yang
disumbangkan sebagai bentuk kolaborasi, lalu ada komunitas dengan 63 relawan yang
berkolaborasi dengan pemerintah jawa barat, lalu pemerintah yang terbuka dengan berbagai
masukan dan kritikan untuk sungai citarum. Dari sisi berhasilnya sungai citarum yang menjadi
bersih bisa menjadikan sungai lain menjadi bersih dengan menjiplak konsep yang dilakukan oleh
sungai citarum.

 Persampahan

Dari sisi kebijakan, sampah harus memiliki nilai ekonomi. Oleh karena itu, ada satu konstruksi di
bogor menggunakan teknologi mengubah sampah menjadi bricket pengganti batu bara, di
Nambo pun akan dibangun tempat konstruksi ini. Lalu sudah diputuskan waste energy di Legok
Nangka dengan dukungan pemerintah pusat, dengan sifat yang ramah lingkungan dan hemat
energy. Lalu pada Rumah Tangga ada zero waste dengan mengurangi persampahan, di Kota
Bandung ada Kang Pisman ( Memisahkan sampah dengan lingkungan ) jadi timbulan sampahnya
tidak terlalu banyak, hal ini disempurnakan oleh bank sampah secara langsung maupun secara
digital. Lalu ada kolaborasi-kolaborasi pemilahan dan edukasi sampah yang dilakukan secara
aktif di media-media sosial sehingga terjadi pengurangan pencemaran sampah.
Referensi

Dinas Lingkungan Hidup Jawa Barat. Sustaimable Development. Diakses dari


http://dlh.jabarprov.go.id/ pada tanggal 30 maret 2021.

Bappeda Jawa Barat. Rapat Evaluasi Pelaksanaan TPB/SDG’S Jawa Barat Tahun 2019. Diakses
dari http://bappeda.jabarprov.go.id/rapat-evaluasi-pelaksanaan-tpbsdgs-jawa-barat-tahun-
2019/ pada tanggal 30 maret 2021.

Localise SDGs Indonesia. Profil Daerah Jawa Barat. Diakses dari https://localisesdgs-
indonesia.org/profil-tpb/profil-daerah/11 pada tanggal 30 maret 2021.

Law Universitas Indonesia. Pembangunan Berkelanjutan. Diakses dari


https://law.ui.ac.id/v3/profil/fasilitas/pembangunan-berkelanjutan/ pada tanggal 30 maret
2021.

Anda mungkin juga menyukai