Nomor: __________________
1. Bahwa, UNIT USAHA SIMPAN PINJAM adalah sebuah Badan Hukum Koperasi
yang ruang lingkup kegiatan usahanya bergerak dibidang Koperasi Simpan
Pinjam;
2. Bahwa, untuk melaksanakan kegiatan usahanya tersebut, UNIT USAHA
SIMPAN PINJAM membutuhkan sumber daya manusia yang memiliki keahlian
dibidang _________ untuk melaksanakan tugas ______________________;
3. Bahwa, KARYAWAN memiliki keahlian dibidang __________________;
4. Bahwa, Unit Usaha Simpan Pinjam dalam rangka menjalankan proyek tersebut
bermaksud untuk mempekerjakan KARYAWAN sebagai karyawan tidak tetap
berdasarkan Perjanjian Kerja Untuk Waktu Tertentu yang ketentuan-ketentuan
dan syarat-syaratnya sebagaimana diatur dalam perjanjian ini, dan KARYAWAN
telah sepakat untuk bekerja berdasarkan Perjanjian Kerja Untuk Waktu
Tertentu tersebut bagi PERUSAHAAN.
Selanjutnya, untuk maksud tersebut diatas, PARA PIHAK dengan ini sepakat untuk
membuat Perjanjian ini dengan ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat sebagai
berikut:
(1) Unit Usaha Simpan Pinjam dengan ini sepakat untuk mempekerjakan
KARYAWAN sebagai karyawan tidak tetap sebagaimana KARYAWAN dengan ini
juga sepakat untuk bekerja bagi PERUSAHAAN sebagai karyawan tidak tetap
dalam suatu hubungan kerja berdasarkan waktu tertantu;
(2) Jangka waktu tertentu dalam hubungan kerja sebagaimana dimaksud ayat (1)
Pasal ini adalah untuk selama ___ (________________) tahun;
(3) Selain terikat pada peraturan perundang-undangan dibidang ketenagakerjaan,
Perjanjian ini juga terikat pada Peraturan Khusus KSP Dian Pelangi
(“Peraturan Unit Usaha Simpan Pinjam”) dengan syarat selama
dinyatakan secara tegas.
Pasal 3
Hak dan Kewajiban PARA PIHAK
Pasal 4
Ruang Lingkup Pekerjaan
Pasal 5
Jangka Waktu Kerja
(1) Hubungan Kerja antara KARYAWAN dan UNIT USAHA SIMPAN PINJAM
sebagaimana diatur dalam Perjanjian ini berlaku untuk selama jangka waktu
(________________) tahun, yaitu dimulai pada tanggal __ ________ _____
sampai dengan tanggal __ _____________ _____ (“Jangka Waktu Kerja”);
(2) Jangka Waktu Kerja secara hukum berakhir dalam hal:
a. Telah habisnya Jangka Waktu Kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1) Pasal ini;
b. KARYAWAN diberhentikan oleh UNIT USAHA SIMPAN PINJAM dengan
alasan-alasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1);
c. KARYAWAN mengajukan pengunduran diri sebagai KARYAWAN;
d. UNIT USAHA SIMPAN PINJAM mengangkat KARYAWAN menjadi
Karyawan Tetap berdasarkan Surat Keputusan yang dibuat oleh UNIT
USAHA SIMPAN PINJAM, dan oleh karenanya hubungan kerja antara UNIT
USAHA SIMPAN PINJAM berubah menjadi hubungan kerja dengan waktu
tidak tertentu.
(3) Jangka Waktu Kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Pasal ini
dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Dalam 1 (satu) bulan waktu kerja KARYAWAN dimulai pada tanggal 1
(satu) dan berakhir pada tanggal terakhir bulan berjalan;
b. Dalam 1 (satu) minggu waktu kerja KARYAWAN adalah 40 (empat puluh)
jam yang berlangsung dari hari Senin sampai dengan hari Jum’at;
c. Dalam 1 (satu) hari waktu kerja KARYAWAN ditentukan sebagai berikut:
1) Hari Senin sampai dengan hari Jum’at dimulai pukul 08.00 (delapan
nol nol) sampai dengan pukul 17.00 (tujuh belas nol nol);
(4) KARYAWAN berhak untuk memperoleh waktu istirahat kerja dengan ketentuan
sebagai berikut:
a. Waktu istirahat kerja hari Senin sampai dengan hari Kamis adalah pukul
12.00 (dua belas nol nol) sampai dengan pukul 13.00 (tiga belas nol nol);
Pasal 6
Gaji Dan Tunjangan
(1) KARYAWAN berhak untuk memperoleh Gaji Pokok dari UNIT USAHA SIMPAN
PINJAM sebesar Rp. _______________ (_______________________
rupiah) per-bulan yang pembayarannya wajib dilakukan oleh UNIT USAHA
SIMPAN PINJAM kepada KARYAWAN selambat-lambatnya pada setiap tanggal
terakhir bulan berjalan;
(2) KARYAWAN berhak untuk memperoleh Uang Makan dan Upah Lembur yang
besarnya sebagaimana yang ditentukan dalam Peraturan Khusus KSP Dian
Pelangi;
(3) KARYAWAN berhak untuk memperoleh tunjangan dinas luar kota yang
besarnya sebagaimana yang ditentukan dalam Peraturan Khusus KSP Dian
Pelangi;
(4) KARYAWAN berhak untuk memperoleh Fasilitas Kesejahteraan yang berupa
BPJS Ketenagakerjaan, BPJS Kesehatan, Bantuan Perkawinan, Bantuan
Kematian, dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Khusus
Khusus KSP Dian Pelangi.
Pasal 7
Berakhirnya Perjanjian
(1) UNIT USAHA SIMPAN PINJAM berhak untuk mengakhiri Perjanjian ini secara
sepihak dalam hal:
a. KARYAWAN menjadi tersangka dalam suatu tindak pidana;
b. KARYAWAN meminum minuman keras dan/atau menggunakan narkotika
dan obat-obatan terlarang lainnya selama Waktu Kerja di lingkungan
UNIT USAHA SIMPAN PINJAM;
c. KARYAWAN melakukan penganiayaan dan/atau bentuk kekerasan lainnya
terhadap sesama Karyawan di lingkungan UNIT USAHA SIMPAN PINJAM;
d. KARYAWAN melakukan penggelapan terhadap barang-barang dan/atau
uang milik UNIT USAHA SIMPAN PINJAM yang untuk hal tersebut cukup
dibuktikan dengan adanya Laporan Polisi atas dugaan penggelapan
tersebut dan/atau pengakuan tertulis yang dibuat oleh KARYAWAN
sendiri;
Halaman 4 dari 5 halaman
e. KARYAWAN melakukan perbuatan yang merugikan UNIT USAHA SIMPAN
PINJAM;
f. KARYAWAN melakukan perbuatan yang mencemarkan nama baik UNIT
USAHA SIMPAN PINJAM;
g. KARYAWAN membocorkan rahasia UNIT USAHA SIMPAN PINJAM yang
seharusnya dijaga dengan baik oleh KARYAWAN kecuali demi kepentingan
Negara;
h. Perbuatan-perbuatan lainnya sebagaimana yang diatur dalam Peraturan
Khusus KSP Dian Pelangi.
(2) Dalam hal UNIT USAHA SIMPAN PINJAM mengakhiri perjanjian ini secara
sepihak dengan alasan sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini, UNIT USAHA
SIMPAN PINJAM tidak berkewajiban untuk membayar ganti rugi dan/atau hak-
hak lainnya kepada KARYAWAN;
(3) Dalam hal KARYAWAN mengakhiri Perjanjian ini secara sepihak dan/atau
melakukan pengunduran diri sebagai KARYAWAN, maka KARYAWAN
berkewajiban untuk membayar ganti rugi kepada UNIT USAHA SIMPAN PINJAM
sebesar sisa Gaji Pokok atas sisa waktu kerja yang masih harus dilaksanakan
oleh KARYAWAN.
Pasal 8
Penyelesaian Perselisihan
(1) Dalam hal timbul perselisihan diantara PARA PIHAK sebagai akibat dari
pelaksanaan perjanjian ini, maka PARA PIHAK sepakat untuk menyelesaikannya
secara musyawarah dan kekeluargaan;
(2) Dalam hal penyelesaian perselisihan secara musyawarah dan kekeluargaan
tidak mencapai kesepakatan, maka PARA PIHAK sepakat untuk menyelesaikan
perselisihan tersebut melalui mediasi dengan melibatkan pihak ketiga sebagai
mediator;
(3) Dalam hal penyelesaian perselisihan melalui mediasi tidak juga dapat
menyelesaikan perselisihan, maka PARA PIHAK sepakat untuk
menyelesaikannya secara hukum melalui Pengadilan Hubungan Industrial.
Demikian perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) bermeterai cukup, PARA
PIHAK masing-masing memperoleh satu rangkap yang kesemuanya mempunyai
kekuatan hukum yang sama.
PARA PIHAK