DOSEN PEMBIMBING :
DISUSUN OLEH :
Dewi Mentari
( G1B120002)
KESEHATAN
UNIVERSITAS JAMBI
2021
RANGKUMAN BAB 5 TENTANG BAGAIMANA MEMBANGUN PARADIGMA
QURANI
Al - Quran merupakan sumber utama ajaran Islam. Ia adalah satu-satunya kitab suci yang masih
asli. Isi ajarannya lengkap dansempurna.
Inti ajaran Al-Quran adalah pedoman hidup bagimanusia dalam upaya meraih kebahagiaan dunia
dan akhirat. Al-Quranmengarahkan para pembacanya untuk berjalan di atas shirāthalmustaqīm
(Jalan Lurus Allah Swt.) dan mengakhiri tugas kehidupan secaraḫusnul khātimah. Oleh karena
itu, manusia dituntut untukmenjadikan Al-Quran tempat berkonsultasi, lalu menjadikannya
sebagaisuluh kehidupan.
Apa yang dimaksud paradigma? Apa pula yang dimaksudparadigma Qurani? Mengapa Al-
Quran dijadikan paradigma untukmenghadapi pelbagai persoalan?
Secara etimologis kata paradigma dari bahasa Yunani yangasal katanya adalah para dan
digma. Para mengandung arti disamping di sebelah dan keadaan lingkungan. Digma
berarti sudut pandang teladan arketif; dan ideal. Dapat dikatakan bahwaparadigma adalah
cara pandang, cara berpikir, cara berpikir tentangsuaturealitas.
Dengan demikian, paradigmaQurani adalah cara pandang dan cara berpikir tentang suatu
realitasatau suatu permasalahan berdasarkanAl-Quran.
Semua orang menyatakan bahwa ada suatu keyakinan dalam hati orang-orang beriman, Al-
Quran mengandung gagasan yang sempurnamengenai kehidupan; Al-Quran mengandung suatu
gagasan murniyang bersifat metahistoris.
Struktur transendental Al-Quran adalah sebuah ide normatiffilosofis yang dapat dirumuskan
menjadi paradigma teoretis.Paradigma Qurani akan memberikan kerangka bagi pertumbuhan
ilmu pengetahuan empiris dan ilmu pengetahuan rasional yang orisinal, dalam arti sesuai dengan
kebutuhan pragmatis masyarakat Islam yaituuntuk mengaktualisasikan misinya sebagai khalifah
di muka bumi.
B. Menanyakan Alasan, “ Mengapa Paradigma Quranisangat Penting bagi Kehidupan
Modern?”
1. Meluruskan AkidahManusia
a. Menegakkan Pokok-PokokTauhid
Menegakkan tiang-tiang tauhid sebagai landasan beragama sangat penting
eksistensinya sebab bersikap sebaliknya yaitu syirik merupakan sikap yang sangat
tercela,bahkan hukum Islam memandang syirik sebagai suatu tindakpidana
( jarīmah) yang sangat terlarang.
c. Meneguhkan Keimanan terhadap Akhirat dan Keyakinan Akan Adanya Balasan yang
Akan Diterima di Akhirat
Al-Quran telah menetapkan beberapa gaya dalamupaya meneguhkan akidah ini dan
mensahihkan akidah ini.
a. Meneguhkan KemuliaanManusia
b. Menetapkan Hak-HakManusia
c. Meneguhkan Hak-Hak Duafa (Orang-Orang LemahsecaraEkonomi).
Toshihiko Izutsu (1993: 91-116) mencoba meneliti konsep-konsep etika religius dalam Al-
Quran. Hasil penelitiannya menetapkanada lima nilai etik yang perlu dikembangkan
manusiayaitu:
1) murahhati,
2) keberanian,
3) kesetiaan,
4) kejujuran,dan
5) kesabaran.Berikutnya Izutsu menuangkan konsep kemunafikan religius sertamembahas
konsep baik dan buruk secaramendalam.
Tidak sedikit orang berpandangan bahwa untuk maju justrumereka harus meninggalkan
ajaran agama mereka sehingga merekaharus mengembangkan budaya sekuler dalam segala segi
kehidupan.Sementara bagi umat Islam, untuk maju tidak perlu mengambilsekulerisasi, malah
sebaliknya, harus berkomitmen terhadapajarannya. Mengapa umat Islam untuk dapat maju tidak
perlumengambil jalan sekulerisasi? Jawabannya tentu saja, pertama, karena ajaran Islam yang
sumbernya Al-Quran dan hadis bersifat syumul artinya mencakup segala aspek kehidupan.
Kedua, ajaranIslam bersifat rasional, artinya sejalan dengan nalar manusia sehinggatidak
bertentangan dengan Iptek. Ketiga, ajaran Islam berkarakter tadarruj artinya bertahap dalam
wurūd dan implementasinya.Keempat, ajaran Islam bersifat taqlilat-takaalif artinya tidak
banyakbeban karena beragama itu memang mudah, dalam arti untukmelaksanakannya berada
dalam batas-batas kemanusiaan bukanmalah sebaliknya, tidak ada yang di luar kemampuan
manusia untukmelaksanakannya.
E. Mendeskripsikan Esensi dan Urgensi Paradigma Quranidalam Menghadapi Kehidupan
Modern
Ciri utama kehidupan modern adalah adanya pembangunanyang berhasil dan membawa
kemajuan, kemakmuran, danpemerataan. Pembangunan yang berkesinambungan
yangberimplikasi terhadap perubahan pola hidup masyarakat ke arahkemajuan, dan
kesejahteraan itu merupakan bagian dari indikatorkehidupan modern. Lebih rinci, Nurcholis
Madjid (2008) menyatakanbahwa tolok ukur pembangunan yang berhasil adalah sebagaiberikut.
Dewasa ini dunia Islam telah masuk ke fase modern. Langkah-langkah untuk lebih maju
agar tidak tertinggal oleh peradaban Barat,kiranya pemikiran Ismail Razi al-Faruqi perlu dikaji.
Menurut Al-Faruqi, sebagaimana ditulis Juhaya S Praja (2002: 73), kunci suksesdunia Islam
tentu saja adalah kembali kepada Al-Quran. Al-Faruqimenjabarkannya dengan langkah sebagai
berikut.
1. Memadukan sistem pendidikan Islam. Dikotomi pendidikan umumdan pendidikan agama
harusdihilangkan.
2. Meningkatkan visi Islam dengan cara mengukuhkan identitas Islammelalui dua tahapan;
Tahap pertama yaitu mewajibkan bidang studisejarah peradaban Islam; Tahap keduayaitu
Islamisasiilmupengetahuan
3. Untuk mengatasi persoalan metodologi ditempuh langkah-langkahberupa penegasan prinsip-
prinsip pengetahuan Islamsebagaiberikut.