Anda di halaman 1dari 72

STRATEGI

JUDUL ANDA
KOMUNIKASI PUBLIK DI SINI
SUB JUDUL / NAMA DI SINI
Model & teknik
Orientasi singkat bagi Nakes
Hay Hai
Khaidir Ansyari, SKM, MM
Widyaiswara (Trainer) Bapelkes Prov Kal Sel
Master Trainer
Efective Comunication,
Public Speaking & Presentation Skill,
Basic Life Suport,
Emergency Disaster Management

Alumni
D3 Keperawatan Magelang,
S1 Kes Mas Uniska, S2 Akuntansi Pemerintahan,
082148045981 Problem Solving Better Hospital,
Spiritual Motivation
chaidiranshari@gmail.com
• Baru sekitar 54%
nakes yang
menyatakan mau
divaksin. Sekitar 42%
belum memutuskan.
• Bagi yang belum
memutuskan, isu
utamanya adalah
keamanan/ efek
samping (50%) dan
disusul efektivitas
(26%)
Mari mulai obrolin vaksin
bersama kolega
Tujuan pembelajaran
1. Mengenalkan prinsip-prinsip
komunikasi antarpribadi untuk
perubahan perilaku
2. Menguatkan teknik-teknik yang
dapat diaplikasikan dalam konteks
sehari-hari
3. Mengajak aplikasi bersama kolega
Pesan

Cara
menyampaikannya
Pesan: Nyambung dan
Memotivasi
Pesan
Benar saja
tidak cukup
Benar saja tidak cukup
Juga harus nyambung & memotivasi
Pesan
Jaka Sembung Makan Permen

“Bang, mledug kaga? Bahaya? Takut


meledak!”

“Ini jadinya lebih murah. Efisien.


Ramah lingkungan pula!”
• Sudah lulus tahap2: terbukti aman
• Teknologi jadul: inactivated virus,
Aman ga terbukti aman
• BPOM akan keluarkan ijin. Jaminan aman
ya? • Untuk pembuktian, nanti bos-bos dulu
yang akan divaksin
• Proses pembuatan jauh lebih cepat tapi
tahapan yang dilalui sama. Biasanya lama
karena ada perhitungan bisnis
• Efek samping pada sebagian orang:
merah-merah dan perih bekas suntikan,
pegel, dan demam
• Menunggu hasil tahap 3
Melindungi • Yang penting > 50%, sesuai WHO
• Kalau kena, tak sampai dirawat di
>90%?
rumah sakit alias tidak parah.
Cukup istirahat di rumah
• Melindungi diri dari sakit parah,
dan KELUARGA
• Ada vaksin di bawah <50% yang
masih kita pakai semisal BCG
Motivasi
sesuai sasaran. Contoh.
Kasihan orang tua di rumah/
istri/ anak/ keluarga kalau kena

Supaya kerja lebih nyaman, brader !


3 PRINSIP
KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI
3 Prinsip Komunikasi
Antarpribadi

Menyenangkan - Mengakrabkan

Semua bicara & saling


mendengarkan

Mengarah ke perubahan perilaku


Baru menginjakkan kaki di pahuluan (desa), ibu-
ibu kabur saat melihat saya.
Jadi untuk apa belajar komunikasi? (Pertanyaan
seorang juru imunisasi)
Seandainya kita….
Kenal ibu-ibu di pahuluan. Tahu
nama-nama mereka. Menyapa kalau
berjumpa di Puskesmas, Posyandu,
atau di pasar. Datang melayat,
selamatan, sunatan dll.

Apakah mereka akan kabur saat


melihat Anda datang untuk beri
layanan imunisasi?
Ingat, setiap orang punya ini…

Menentukan apakah orang mau mendengarkan kita atau tidak.


Kalau pagar masih berdiri kokoh, percuma menyampaikan pesan kunci
bicara panjang lebar.
Ingat setiap orang punya ini

Meski fisiknya berada di depan kita,


Re TV
m

belum tentu pikiran yang bersangkutan


ot
e

di arahkan ke kita.
Kita harus tarik perhatian ke arah kita.
Investasi
jangka
panjang
tapi ini yang agak instan
Menyenangkan - Mengakrabkan
1. Gunakan Nama dalam percakapan.
Atau, bila lazim, gunakan nama anak
2. Cari simpul atau pertalian
3. Pertolongan bermakna
(kecil + cepat) Menyenangkan - Mengakrabkan
4. Komunikasi nonverbal
5. Mendengarkan

Manfaatkan hukum resiprokal


Penggunaan nama
• Nama bukan sekedar identitas
• Tapi harapan, cita-cita, mimpi,
pengalaman, dan hal mulia
lainnya
• Memanggil dengan nama
membuat otak beraktivasi dan
tersentuh hati
Pertalian/ Simpul • Pernah/ sedang tinggal di tempat yang
sama
• Kenal dengan kantor/ tempat kerja
“Pian aslinya orang mana?”
“Oh, ulun dari Kandangan.”
“Naah, sama ulun Kandangan jua...
Kandangannya di mana?
Pertolongan kecil - cepat
• Bantuan cepat meski kecil
= bermakna
• Ibu jalan, sepatu anaknya lepas.
Segera ambil, pasangkan.
• Anak nangis, beri perhatian, ajak
bercanda supaya terhibur
Nonverbal yang hilang

• Senyum hilang
• Suara datar
• Kompensasi: Gerakan tangan,
kepala, tubuh, ayunkan suara, dll
• Pertahankan/ kuatkan nonverbal
yang ada: kontak mata dll.
Kontak Mata #0
• Lihat daerah di antara dua alis
• Bukan pada kedua mata
• Dalam konteks kelompok, bagi
rata. Per orang 3-4 detik
Kalibrasi
• Kalibrasi upaya komunikasi
• Apakah orang sudah
memberi perhatian?
Menerima pesan?
• Caranya, check
penyelarasan? Coba
mengangguk-angguk, apakah
ybs mengikuti?
Timbal balik
• Kalau mau didengarkan,
tunjukkan bahwa kita
mendengarkan
• Ambil inisiatif terlebih
dahulu. Verbal maupun
nonverbal
Mana yang mendengarkan?

• Bu Kader, adik Nuri ini kemarin • Bu Kader, adik Nuri ini kemarin
saya kasih pisang saya kasih pisang
• Lho, kok dikasih pisang??! Tidak • Pisang ya. Pisang apa, Ibu Tira?
boleh itu • Pisang ambon, bu Kader
• Oooh • Lahap?
• Jangan kasih lagi ya. Cukup ASI • Lahap banget, bu Kader!
Saja!
• Berapa sendok, bu Tira?
• Wah, dapat 2 sendok, bu Kader
Mana yang mendengarkan?

• Bu Kader, adik Nuri ini kemarin • Bu Kader, adik Nuri ini kemarin
saya kasih pisang saya kasih pisang
• Lho, kok dikasih pisang??! Tidak • Pisang ya. Pisang apa, Ibu Tira?
boleh itu • Pisang ambon, bu Kader
• Oooh • Lahap?
• Jangan kasih lagi ya. Cukup ASI • Lahap banget, bu Kader!
Saja!
• Berapa sendok, bu Tira?
• Wah, dapat 2 sendok, bu Kader
Yang mana yang mendengarkan?

• Ibu Risa TTD-nya sudah • Ibu Risa TTD-nya sudah


diminum? diminum?
• Belum, bu bidan. Masih • Belum, bu bidan. Masih saya
saya simpan. simpan.
• Lho, bagaimana sih, bu • Disimpan di mana, bu Risa?
Risa? Mau lancar ga • Di lemari, bu.
persalinan?
• Lemari yang di…?
• Mau….
• Yang di kamar, bu. Aman kok,
• Kalau mau diminum dong. bu bidan. Anak-anak tak bisa
• Iya, bu bidan ambil.
Yang mana yang mendengarkan?
• Bu Ika, saya ga mau divaksin. Buru- • “Bu Ika, saya ogah divaksin. Buru-buru
buru banget buatnya itu vaksin. banget buatnya.”
• Lho, kita butuh vaksin cepat, Pak Ali. • “Buru-buru maksudnya pak Donny”
Kalau ga, berapa banyak lagi kawan- • “Iya itu setahun sudah jadi. Vaksin harusnya
kawan kita yang akan jadi korban? minimal 5 tahun.”
• …….. • “Betul sih, 1 tahun sudah jadi. Tapi kalau
setahun, yang dikhwatirkan pak Donny apa?”
• “Pasti buatnya ngasal dong, bu Ika. Asal jadi.
Jual. Cari untung.”
• “Ngasal itu…?”
• “Main potong kompaslah. Ga melalui
tahapan-tahapan yang bener.”
Ingat, setiap orang punya ini…

Menentukan apakah orang mau mendengarkan kita atau tidak.


Kalau pagar masih berdiri kokoh, percuma menyampaikan pesan
kunci bicara panjang lebar.
Dengarkan – Apresiasi -
Klarifikasi
Lawan bicara bersikap negatif

• Dengarkan secara aktif


• Pahami, jangan patahkan
• Bantu agar dia ceritanya habis
• Apresiasi-hargai dan kuatkan
hubungan
• Minta ijin klarifikasi
• Sampaikan klarifikasi
• “Bu Ika, saya ogah divaksin. Buru-buru banget buatnya.”
• “Buru-buru.. maksudnya pak Donny”
Lawan bicara
• “Iya itu setahun sudah jadi. Vaksin harusnya minimal 5 bersikap negatif
tahun.”
• “Kalau setahun, apa yang dikhawatirkan pak Donny?”
• “Pasti buatnya ngasal dong, bu Ika. Asal jadi. Jual. Cari
untung.”
• “Ngasal itu…?”
• “Main potong kompaslah. Gak melalui tahapan-tahapan
yang bener.”
• Pak Donny ternyata mengamati dengan cermat tentang
vaksin ini. Dan memang bener kata Pak Donny,
pembuatannya kurang dari 1 tahun.
• Iya kan, Bu Ika?
• Betul, pak Donny. Ijin klarifikasi, boleh?
AYOO.. AJAK ORANG BICARA VAKSIN
Agar orang bicara
• Buka dengan pertanyaan singkat yang
mudah dijawab
• Ikutin berita vaksin COVID, ga?
• Bagaimana nih vaksin COVID?
• Tanya untuk pahami lebih lanjut
• Apa yang ibu/ bapak dengar?
• Mirroring – sebut kata kunci
• Dengarkan aktif. Perhatikan concern/ topik
utama? Risikonya apa katanya?
Agar orang bicara
• Ada yang tidak mau bicara sama
sekali. Pada orang dengan sikap
demikian negatif, tanya hal-hal
lainnya saja. Ngobrolin hal lain.
• Yang penting dia bicara dulu. Kita
mendengarkan agar pagarnya
pelan-pelan terbuka.
Orang bertanya adalah
kesempatan emas
Orang bertanya
• Jangan pernah dicuekin
• Kesempatan membangun
kepercayaan
• Kesempatan membangun
hubungan
• Kesempatan mengantar
perubahan perilaku
Pertanyaan – Paraphrase – Apresiasi - Respon
“Dok Basra, ini saya dari dengar-dengar saja. Apa betul vaksin
COVID bisa membuat kita jadi lemah?”

“Oo, pak Doni tanya apa Vaksin COVID bisa buat kita jadi
lemah ya?”

“Betul, Dok Basra”

“Pasti Pak Doni ini rajin mengikuti perkembangan informasi


tentang COVID..”

“Iya, dok Basra. Penyakit baru kan soalnya”

“Jadi begini, Pak Doni …...”


Berkomunikasi untuk lawan
hoaks
Antisipasi: DAK
Dengarkan Apresiasi
“Serang duluan” Klarifikasi
Komunikasi yang
memvaksin
(membangun
kekebalan terhadap
hoaks, ajakan menolak
vaksin, dan lainnya).
Memvaksin dengan…
1. Beritahu serangan yang akan
datang yang akan merubah
sikap ybs saat ini
2. Sampaikan argumen yang
melemahkan serangan
Memvaksin dengan…

Nanti akan ada informasi, bahkan ada


yang dari ngaku-ngaku tenaga medis.
Tujuannya membuat ibu/ bapak
berubah pikiran. Tadinya mau divaksin,
jadi ragu-ragu. Dibilangnya vaksin
COVID19 bisa membuat perubahan
genetika dan tubuh jadi lebih mudah
kena virus corona…
….[patahkan argumennya dan
runtuhkan kredibilitasnya]
• Kenalkan pada orang yang
“termakan” hoaks 5 cara kenali hoax.
• Bila hubungan baik, ajak bijak dalam
berbagi berita.
Pesan yang Imajinatif – untuk
awam
Informasi yang benar
• Vaksin merangsang sistem
kekebalan dalam tubuh
orang tersebut untuk
melawan antigen, sehingga
apabila antigen tesebut
menginfeksi kembali, reaksi
imunitas reaksi imunitas
yang lebih kuat akan
timbul.
•Kemampuan
berpikir orang
berbeda. Awam
sulit memahami.
Dalam tubuh anak ada pendekar-pendekar tanah air
yang menjaga anak dari serangan para penjajah
(kuman) yang ingin merusak/ membuat sakit tubuh
anak. Pendekar-pendekar ini hanya bisa bisa
membunuh penjajah yang sudah dikenal jurus-
jurusnya. Kalau penjajah baru, pendekar-pendekar
tanah air bisa kalah. Karena itu, butuh imunisasi yang
menyediakan lawan berlatih bagi para pendekar tanah
air (penjajah atau kuman yang lemah). Kalau sudah
hapal jurus-jurus lawan, maka nanti saat ada penjajah
datang, mudah ditumpas.
Pesan yang Imajinatif – tujuan
Pesan Imajinatif
• Bisa dibayangkan
• Lebih mudah
dipahami
• Bisa dirasakan
• Lebih memotivasi
Imajinatif: situasi dulu yang ingin dicapai
• Agar situasi kerja kita lebih nyaman.
ATAU

• Ingat ga dulu kita? Di sini suka pada


bercanda. Dokter Basra, kalau
datang, kerjanya nepok-nepok bahu
semua orang. Bawain banyak
makanan. Sering kan kita makan
sama-sama. Masak kita mau gini
terus?
Kepada yang senior
Hidden Suggestion

• Jangan sok tahu


• Jangan sombong
• DAK dan waktu klarifikasi
• Hidden suggestion
Hidden Suggestion

• Ibu/ bapak pasti lebih


pengalaman. Kalau yang saya
ketahui….
• Memang pakar bisa berbeda
pandangan ya. Waktu di pelatihan
…saya diinfo oleh prof……. dari…
bahwa….Ada juga yang
menanyakan…dijawab dan
ditunjukkan bukti bahwa…
Ingat, setiap orang punya ini…

Yang penting buka pagar orang dulu. Bukan masalah adu mana
yang bener.
Bangun partisipasi pemimpin
Konsultasi: tanya
• Tidak perlu sok tahu mengajari
• Pak/bu/mas/mba, kita kan maunya
kerja nyaman seperti dulu…
(sampaikan tujuan imajinatif). Tapi
ini ada sebagian yang masih ragu-
ragu divaksin. Mohon arahan. Apa
yang perlu kita lakukan?
Belajar dengan lagu – Bersama
warga/awam
Lagu itu…
• Membantu hafal
• Menerima tanpa disadari
• (padahal tadinya tak suka)
• ….
• ….

Syaratnya: enak dan mudah


dinyanyikan oleh warga
Anakku harus sehat, jangan sampai sakit
Caranya harus tepat, jauhkan penyakit
  Lagu
Pertama makanannya, harus seimbang
Kedua kebersihan, jauhkan dari kuman • Irama Ampar-Ampar Pisang
  • Nyanyi sama-sama lalu bahas
Anakku harus sehat, jangan sampai sakit
Caranya harus tepat, jauhkan penyakit • Imunisasi sebagai salah satu
  cara jaga anak jangan sakit
Ketiga diperiksa, secara teratur
Agar ketahuan, kalau ada yang ngawur
 
Anakku harus sehat, jangan sampai sakit
Caranya harus tepat, jauhkan penyakit
 
Terakhir tubuhnya, harus cukup kebal
Agar bisa matikan, kuman-kuman bebal
 
Anakku harus sehat, jangan sampai sakit
Caranya harus tepat, jauhkan penyakit
Lagu untuk komunikasi perubahan
perilaku
• Mudah dinyanyikan bersama
dengan 1x contoh
• Pola irama berulang-ulang singkat
• Adaptasi dari lagu yang sudah
dikenal luas
• Dicoba dulu dengn orang lain
untuk memastikan kemudahan
dinyanyikan bersama
Nyapa Vaksin
Dink, vaksinnya... jangan lupa untuk dipesan
Dink, vaksinnya... jangan lupa untuk dipesan
Vaksin penting untuk menjaga
Ibu bapak dan juga Adink
Dari serangan...
Serangan virus corona

Mank, vaksinnya... jangan lupa untuk dipesan


Mank, vaksinnya... jangan lupa untuk dipesan
Saya nyapa bukan menantang
Jangan marah si abang sayang
Vaksin datang...
Corona bisa ditendang
Mengunci KOMITMEN –
bersama warga/awam
Kunci Komitmen (halus)
• Partisipan ulangi pesan kunci

• Menyangsikan untuk
meneguhkan

• Merinci untuk membayangkan


• Bukan Anda komit terhadap
apa yang orang lain Tanya: Jadi imunisasi
sampaikan. Tetapi Anda untuk…….?
komit terhadap apa yang
Anda sampaikan sendiri
• Kalau sudah disangsikan Angkat tantangan: Bener ini
tapi masih tetap mau mau imunisasi, nanti kalau
melakukan, maka lebih tetangga bilang ini itu jadi ragu?
teguh
• Kalau bisa dibayangkan
bagaimana kejadiannya Projeksikan: Rencananya
nanti, maka lebih dekat ke kapan? Di mana?
perubahan perilaku
Sari untuk diingat-ingat
Simpan no: 08115009000
Buka WA. Teks: SMW
1 pelapor 1 nomor
Selalu gunakan no yang sama
Boleh laporkan besok atau lusanya. Tapi sekali
mulai, langsung diselesaikan.
Komunikasi one-to-one. 1 lawan bicara 1 entri

Anda mungkin juga menyukai