Anda di halaman 1dari 51

BAB I

TUJUAN UMUM INSTANSI

Penjelasan Umum
Pada tanggal 07 September 1989 di Jakarta, dibentuklah PT
Bank Mayapada International melalui Akta Pendirian Bank yang
disahkan pada tanggal 10 Januari 1990 oleh Menteri Kehakiman
Republik Indonesia. Bank mulai beroperasi secara komersial
pada tanggal 16 Maret 1990 dan sejak 23 Maret 1990 menjadi
bank umum. Izin dari Bank Indonesia sebagai bank devisa
diperoleh pada tahun 1993. Pada tahun 1995 Bank berubah nama
menjadi PT Bank Mayapada Internasional. Dari tahun 1997
hingga saat ini kami menjadi bank publik dengan nama PT. Bank
Mayapada Internasional Tbk.

Kegiatan usaha perusahaan yang utama adalah menghimpun


dana masyarakat dan menyalurkan dana tersebut melalui
pinjaman dalam bentuk fasilitas kredit. Sesuai dengan rencana
bisnis bank, kegiatan perusahaan berfokus pada usaha retail dan
consumerdan melayani dengan komitmen demi kepuasan para
nasabah.

Sejak didirikan, kinerja Bank Mayapada senantiasa


mengalami perbaikan, mulai dari menjadi Perusahaan Terbuka
(Tbk) , melalui penawaran obligasi, serta penambahan kantor
cabang. Hingga saat ini Bank Mayapada memiliki jaringan
pelayanan perbankan yang terdiri dari 36 Kantor Cabang, 67
kantor Capem, 75 kantor Fungsional, 12 kantor Kas dan 109
jaringan ATM, serta bekerja sama dengan ATM BERSAMA,
dan ATM PRIMA/BCA sehingga total ATM yang dapat

1
digunakan oleh nasabah sebanyak 76.129 ATM serta kartu ATM
Bank Mayapada dapat digunakan sebagai debit card di lebih
338.724 merchant jaringan PRIMA yang tersebar di berbagai
wilayah Indonesia.

Bank Mayapada terus meningkatkan kompetensi, melakukan


inovasi serta mengembangkan produk dan jasa perbankan bagi
semua segmen bisnis. Inovasi dilakukan dengan mengikuti
perkembangan teknologi informasi yang modern.

Pada tanggal 08 Februari 2001, Bank Mayapada menerima


sertifikat ISO 9002 yang merupakan sertifikasi Sistem
Manajemen Mutu (Quality Management System) dalam bidang
operasional perbankan. Sertfikasi tersebut berhasil dipertahankan
hingga sekarang dan telah berubah nama menjadi ISO
9001:2008.

Tonggak Sejarah

07 September 1989: Pendirian PT Bank Mayapada International

10 Januari 1990: Pengesahan dari Kementrian kehakiman


Republik Indonesia

16 Maret 1990: Resmi beroperasi sebagai Bank Umum


berdasarkan surat keputusan Menteri Keuangan Republik
Indonesia No. 342/KMK.103/1990

03 Juni 1993: Perolehan izin sebagai bank devisa berdasarkan


Surat Keputusan Bank Indonesia No. 26/26/KEP/DIR

10 Juli 1995: Berubah nama menjadi PT Bank Mayapada


Internasional

10 Juni 1997: Menjadi Perusahaan Terbuka melalui pencatatan


saham perdana di Bursa Efek Jakarta (Kini bernama : Bursa Efek
Indonesia/BEI) dengan ticker 'MAYA'

2
2001: Memperoleh sertifikat ISO 9002 (Quality Management
System) dalam bidang Operasional Perbankan

2012: Menambah fitur bill payment di mesin ATM

2013: Membentuk Call Center 24 Jam sebagai layanan aktif bagi


nasabah

2014: Jaringan ATM mencapai 109 unit, serta mengembangkan


SMS Banking menjadi Mobile Banking

2014: Memperluas jaringan pemasaran dengan menambah 16


jaringan kantor, hingga saat ini total 190 jaringan kantor Bank
Mayapada

a. Kepemilikan Saham:
 PT Mayapada Karunia : 26.03 %
 PT Mayapada Kasih : 3.30 %
 Brilliant Bazzar Limited Ltd : 15.10 %
 JPMCB- Cathay Life Insurance CO Ltd : 24.90 %
 Unity Rise Ltd : 7.31 %
 SCB SG S/A HL Bank A/C JTrust Asia Pte Ltd : 10.00 %
 Masyarakat : 13.36 %

VISI dan MISI


Dalam suatu instansi, visi dan misi merupakan sebuah kunci
yang dapat mempengaruhi berjalannya segala kegiatan dalam
instansi tersebut. Visi dan misi merupakan landasan atas tujuan
yang ingin dicapai dan dijabarkan untuk menempuh tujuan
tersebut. Dengan demikian, visi dan misi merupakan syarat wajib
yang harus dimiliki oleh setiap instansi.

VISI

Menjadi salah satu bank swasta berkualitas di Indonesia


dalam nilai aset, profitabilitas, dan tingkat kesehatan.

3
MISI

Menjalankan operasional bank yang sehat dan memberikan


nilai tambah maksimal kepada nasabah, karyawan, pemegang
saham, dan pemerintah.

BUDAYA PERUSAHAAN
Budaya Perusahaan Bank Mayapada sejalan dengan visi dan
misi perusahaan. Rumusan budaya perusahaan tertuang dalam
tata nilai Bank Mayapada yaitu transparansi, integritas,
profesionalisme, serta kemampuan menjawab tantangan-
tantangan dalam operasi perbankan. Visi dan Misi Bank
Mayapada ditetapkan untuk memberikan landasan, arah, dan
panduan bagi segenap jajaran dalam menjalankan kegiatan
perusahaan. Tata Nilai ditetapkan sebagai panduan moral bagi
segenap jajaran dalam mengemban misi dan mencapai visi
perusahaan. Proses sosialisasi sekaligus internalisasi Budaya
Perusahaan bagi seluruh jajaran (Dewan Komisaris, Direksi, dan
Pegawai Bank) dilakukan secara berkala. Oleh karenanya, Bank
selalu berusaha meningkatkan mutu sumber daya manusia
dimulai dari saat penerimaan karyawan, penempatan, sistem
intensif, pendidikan dan pelatihan yang berkesinambungan
merupakan faktor yang menentukan hasil kerja seluruh
karyawan, yang pada akhirnya akan meningkatkan kinerja Bank.

BUDAYA ANTI FRAUD


Adapun budaya yang sangat menjadi perhatian bagi Bank
Mayapada adalah kepedulian anti fraud, mengingat bisnis jasa
keuangan sangat rawan terhadap kecurangan. Kebijakan strategi

4
anti fraud Bank Mayapada merupakan wujud komitmen, tugas
dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi dalam
pengendalian fraud. Keberhasilan penerapan strategi anti fraud
secara menyeluruh sangat bergantung pada arah dan semangat
dari Dewan Komisaris dan Direksi. Direksi tidak memberikan
toleransi (zero tolerance) pada setiap bentuk fraud, baik yang
berasal dari pihak internal maupun eksternal. Implementasi
strategi anti fraud dijabarkan melalui 4 (empat) pilar strategi
pengendalian fraud yang saling berkaitan, yaitu

 Pencegahan;
 Deteksi;
 Investigasi, Pelaporan, dan Sanksi;
 Pemantauan, Evaluasi dan Tindak Lanjut.

Upaya-upaya untuk mengembangkan budaya dan kepedulian


terhadap anti fraud diantaranya dengan dituangkan dalam bentuk
deklarasi anti fraud, membentuk saluran komunikasi yang efektif
di internal perusahaan, serta memberikan pelatihan, terkait
dengan peningkatan awareness dan pengendalian fraud..

Berikut ini adalah pilar pencegahan yang telah diterapkan, yaitu:

 Anti fraud awareness : upaya untuk menumbuhkan


kesadaran mengenai pentingnya pencegahan fraud oleh
seluruh pihak terkait. Kegiatan anti fraud awareness
dilakukan melalui penyusunan & sosialisasi komitmen anti
fraud, program employee awareness, dan program customer
awareness.
 Identifikasi kerawanan : proses untuk mengidentifikasi,
menganalisis, dan mengukur potensi risiko operasional
terjadinya fraud internal dan eksternal pada setiap aktivitas
operasional bisnis Bank. Hasil identifikasi diinformasikan
kepada pihak yang berkepentingan.

5
 Know Your Employee (KYE) : melakukan pengamatan
terhadap perilaku karyawan di unit kerja binaan.

6
STRUKTUR ORGANISASI

Tugas dan Tanggung Jawab


Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris adalah:

7
 Memastikan terselenggaranya pelaksanaan prinsip-
prinsip GCG dalam setiap kegiatan usaha Bank pada
seluruh tingkatan atau jenjang organisasi.
 Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan
tanggung jawab Direksi secara berkala maupun sewaktu-
waktu serta memberikan nasihat kepada Direksi
 Mengarahkan, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan
kebijakan strategis Bank
 Memastikan bahwa Direksi telah menindaklanjuti temuan
audit dan rekomendasi dari SKAI, auditor eksternal, hasil
pengawasan Bank Indonesia dan atau pengawasan
otoritas lainnya
 Memberitahukan kepada Otoritas jasa Keuangan paling
lama 7 (tujuh) hari kerja atas pelanggaran peraturan
perundang-undangan di bidang keuangan dan perbankan
dan keadaan atau perkiraan keadaan yang dapat
membahayakan kelangsungan usaha Bank
 Komisaris telah melaksanakan tugas dan tanggung jawab
secara independen
 Membentuk Komite Audit, Komite Pemantau Risiko,
serta Komite Remunerasi dan Nominasi
 Memastikan bahwa Komite yang dibentuk menjalankan
tugasnya secara efektif
 Menyediakan waktu yang cukup untuk menjalankan
tugas dan tanggungjawabnya secara optimal

Tugas dan Tanggung Jawab Direksi adalah:

 Bertanggung jawab atas pelaksanaan kepengurusan Bank.


 Direksi mengelola bank sesuai kewenangan dan tanggung
jawabnya sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar

8
 Direksi telah melaksanakan prinsip-prinsip GCG dalam
setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan atau
jenjang organisasi
 Direksi telah membentuk SKAI, SKMR, dan Komite
Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Kepatuhan
 Direksi telah menindaklanjuti temuan audit dan
rekomendasi dari SKAI, Auditor Eksternal, dan hasil
pengawasan Otoritas Jasa Keuangan dan atau hasil
pengawasan otoritas lain
 Direksi telah mempertanggungjawabkan pelaksanaan
tugasnya kepada pemegang saham melalui RUPS
 Direksi telah menyiapkan data dan informasi yang
lengkap, akurat, terkini, dan tepat waktu kepada
Komisaris

Tugas dan tanggung jawab Komite Audit adalah:

 Melakukan pemantauan dan evaluasi atas perencanaan


dan pelaksanaan audit serta pemantauan atas tindak lanjut
hasil audit dalam rangka menilai kecukupan pengendalian
intern termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan.
 Memberikan rekomendasi penunjukan Akuntan Publik
dan kantor Akuntan Publik kepada RUPS melalui dewan
Komisaris
 Melakukan review terhadap pelaksanaan tugas SKAI.
 Melakukan review atas kesesuaian pelaksanaan audit oleh
KAP dengan standar audit yang berlaku
 Melakukan review kesesuaian laporan keuangan dengan
standar akuntansi yang berlaku
 Mereview pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas
hasil temuan SKAI, Akuntan Publik dan hasil
pengawasan BI

9
Tugas dan tanggung jawab Komite Pemantau Risiko
adalah:

 Melakukan evaluasi tentang kesesuaian antara kebijakan


manajemen risiko dengan pelaksanaan kebijakan risiko
tersebut
 Melakukan pemantauan dan evaluasi atas pelaksanaan
tugas Komite Manajemen Risiko dan SKMR guna
memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris

Tugas dan Tanggung Jawab Komite Remunerasi dan


Nominasi adalah Yang terkait dengan kebijakan
remunerasi:

 Melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi


 Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris
mengenai :
 Kebijakan remunerasi bagi dewan Komisaris dan Direksi
untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang
Saham
 Kebijakan remunerasi bagi pejabat Eksekutif dan
pegawai secara keseluruhan untuk disampaikan ke
Direksi

Yang terkait dengan kebijakan nominasi :

 Menyusun dan memberikan rekomendasi mengenai


sistim serta prosedur pemilihan dan/atau penggantian
anggota dewan Komisaris dan Direksi kepada dewan
Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS

 Memberikan rekomendasi mengenai calon anggota


dewan Komisaris dan/atau Direksi kepada dewan
Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS

10
AKTIVITAS INSTANSI
Industri Perbankan merupakan suatu bentuk usaha di bidang
jasa keuangan dengan peran sumber daya manusia yang sangat
dominan untuk menentukan kinerja Bank. Kepercayaan
masyarakat terhadap Bank selain dilihat dari posisi keuangan
juga sangat penting untuk menjaga keharmonisan kerja antara
Bank dengan seluruh karyawannya.
Mengingat pentingnya sumber daya manusia ini maka Bank
selalu berusaha meningkatkan mutu sumber daya manusia
dimulai dari saat penerimaa karyawan, penempatan, system
intensif, pendidikan dan pelatihan yang berkesinambungan
merupakan faktor yang menentukan hasil kerja seluruh
karyawan, yang pada akhirnya akan memperngaruhi kinerja
Bank.
Dengan semakin kompleksnya kegiatan usaha Bank yang
meningkatkan risiko yang dihadapi Bank, maka setiap penggurus
dan pejabat Bank harus memiliki kompetensi dan keahlian dalam
rangka mendukung tata kelola yang baik (good corporate
governace) dan manajemen risiko bagi kegiatan usaha Bank.
Peningkatan kompetensi  ini merupakan salah satu upaya untuk
meningkatkan kualitas manajemen risiko perbankan sesuai
dengan tujuan yang ditetapkan dalam API.  Untuk mencapai
syarat minimum dan standarisasi kompetensi dan keahlian bagi
pengurus dan pejabat Bank diperlukan adanya seftifikasi
manajemen risiko.

MICRO BANKING
-Kondisi Micro Secara Nasional

11
Dalam setahun terakhir, porsi kredit usaha mikro, kecil dan
menengah ( UMKM ) terhadap total kredit perbankan nasional
cenderung menurun, maraknya proyek infrastruktur belakangan
ini menjadi salah satu penyebabnya. Berdasarkan data Bank
Indonesia ( BI ) per Juli 2007, posisi kredit UMKM sebesar IDR
450,86 triliun atau 51,7 % dibandingkan total kredit yang
mencapai IDR 871,99 triliun. Porsi tersebut lebih kecil
dibandingkan Juli 2006 sebesar 52,62 %.

Kredit UMKM terdiri dari kredit menengah ( pinjaman IDR


500 juta – IDR 5 milliar ), Kredit Kecil ( IDR 50 Juta – IDR 500
Juta ), dan kredit mikro ( di bawah IDR 50 Juta ). Turunnya porsi
kredit UMKM dalam setahun belakangan kontras dengan kondisi
selama 2002 - 2005. Selama periode tersebut porsi kredit
UMKM terus meningkat, menurunnya porsi kredit UMKM saat
ini tak terlepas dari mulai maraknya proyek berskala korporasi
seperti pembangunan infrastruktur, perkebunan, pertambangan
dan telekomunikasi.

-Kondisi Micro Mayapada

Melihat dari sisi peluang micro dari periode tahun


sebelumnya memperlihatkan kondisi masih terbukanya
kesempatan kepada Mayapada Mitra Usaha ( MMU ) pada
khususnya. untuk bisa dapat memanfaatkan daya beli masyarakat
yang mulai membaik walaupun masih terkonsentrasi pada jasa
perdagangan, diharapkan dalam 1 - 2 tahun ke depan komposisi
penyaluran kredit bisa dilakukan secara seimbang, meskipun
masih tergolong rendah tinggal bagaimana kita menyikapi
fenomena tersebut yang merupakan strategi bank dalam merotasi
portofolio kredit micro sekaligus mengoptimalisasikan
keuntungan

1) Posisi MMU Saat Ini

12
Sesuai dengan visi dan misi kita “Menatap masa depan yang
lebih baik “ ”Ikut andil dalam mensejahterakan pengusaha &
pedagang kecil menengah“ kaitan dalam hal tersebut diatas dan
menyelaraskan apa yang dikehendaki oleh Perusahaan, secara
bersama kita perlu menyikapi tantangan dan juga keinginan kita
untuk lebih proactive dan progressif sehingga lebih mendorong
Divisi MMU yang pada saat ini masih merupakan cikal bakal
micro menjadi  micro yang berstandard nasional dengan langkah
mengetengahkan stategi dengan meningkatkan distribusi layanan
melalui penambahan unit secara simultan.

2) Kondisi Micro Masa Depan

Perbankan tidak mungkin meninggalkan kredit UMKM


karena kredit jenis ini memiliki resiko yang rendah karena
penyaluran kreditnya terdistribusi ke banyak pihak dan
menjanjikan dengan marjin keuntungan yang besar. Namun
bisnis kredit UMKM relative lebih sulit karena membutuhkan
infrastruktur jaringan lebih luas dan tenaga kerja yang banyak.

BAB II

13
LAPORAN PRAKTIK KERJA
LAPANGAN
Perusahan yang dijadikan contoh kegiatan Praktik Kerja
Lapangan (PKL) adalah PT BANK MAYAPADA Tbk. Kegiatan
Praktik Kerja Lapangan (PKL) dilakukan pada tanggal 15 Juni
2020 sampai dengan 14 Agustus 2020 yang setara dengan 50
hari kerja.
Pada hari pertama penulis bertemu dengan dosen
pembimbing, penulis diberikan penjelasan tentang pedoman
Praktik Kerja Lapangan dan penjelasan tentang tugas yang harus
dilakukan. Penulis diberikan tugas untuk mencari data sejarah
perusahaan, membuat bagan struktur organisasi, mencari data
keuangan perusahaan, mencari data rasio keuangan, melakukan
pencarian metode analisis keuangan.
Tugas tersebut penulis lakukan bertujuan untuk mengetahui
bentuk laporan keuangan suatu perusahaan, dapat melihat suatu
laporan perusahaan yang mengalami penurunan ataupun
peningkatan dari tahun ke tahun. Tugas tersebut juga bertujuan
untuk melatih penulis agar dapat memahami dan menyusun
laporan keuangan suatu perusahaan dalam periode tertentu.
Berikut inin adalah tugas-tugas yang dilakukan selama PKL
dalam bentuk mendapatkan data suatu perusahaan , yaitu
perusahaan PT Bank Mayapada Tbk:

Sejarah Bank MAYAPADA Tbk


Pada tanggal 07 September 1989 di Jakarta, dibentuklah PT
Bank Mayapada International melalui Akta Pendirian Bank yang
disahkan pada tanggal 10 Januari 1990 oleh Menteri Kehakiman
Republik Indonesia. Bank mulai beroperasi secara komersial
pada tanggal 16 Maret 1990 dan sejak 23 Maret 1990 menjadi
bank umum. Izin dari Bank Indonesia sebagai bank devisa

14
diperoleh pada tahun 1993. Pada tahun 1995 Bank berubah nama
menjadi PT Bank Mayapada Internasional. Dari tahun 1997
hingga saat ini kami menjadi bank publik dengan nama PT. Bank
Mayapada Internasional Tbk.

Kegiatan usaha perusahaan yang utama adalah menghimpun


dana masyarakat dan menyalurkan dana tersebut melalui
pinjaman dalam bentuk fasilitas kredit. Sesuai dengan rencana
bisnis bank, kegiatan perusahaan berfokus pada usaha retail dan
consumerdan melayani dengan komitmen demi kepuasan para
nasabah.

Sejak didirikan, kinerja Bank Mayapada senantiasa


mengalami perbaikan, mulai dari menjadi Perusahaan Terbuka
(Tbk) , melalui penawaran obligasi, serta penambahan kantor
cabang. Hingga saat ini Bank Mayapada memiliki jaringan
pelayanan perbankan yang terdiri dari 36 Kantor Cabang, 67
kantor Capem, 75 kantor Fungsional, 12 kantor Kas dan 109
jaringan ATM, serta bekerja sama dengan ATM BERSAMA,
dan ATM PRIMA/BCA sehingga total ATM yang dapat
digunakan oleh nasabah sebanyak 76.129 ATM serta kartu ATM
Bank Mayapada dapat digunakan sebagai debit card di lebih
338.724 merchant jaringan PRIMA yang tersebar di berbagai
wilayah Indonesia.

Bank Mayapada terus meningkatkan kompetensi, melakukan


inovasi serta mengembangkan produk dan jasa perbankan bagi
semua segmen bisnis. Inovasi dilakukan dengan mengikuti
perkembangan teknologi informasi yang modern.

Pada tanggal 08 Februari 2001, Bank Mayapada menerima


sertifikat ISO 9002 yang merupakan sertifikasi Sistem
Manajemen Mutu (Quality Management System) dalam bidang
operasional perbankan. Sertfikasi tersebut berhasil dipertahankan

15
hingga sekarang dan telah berubah nama menjadi ISO
9001:2008.

Berdasarkan tugas yang penulis lakukan dan dari data yang


diperoleh, banyak pengalaman dan manfaat yang didapatkan.
Penulis menjadi lebih tahu tentang sejarah berdirinya Bank
Mayapada Tbk.

Data Laporan Keuangan


Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan
keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi
neraca, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan
dalam berbagai cara seperti, sebagai laporan arus kas, atau
laporan arus dana), catatan juga termasuk skedul dan informasi
tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut, misal
informasi keuangan segmen industri dan geografis serta
pengungkapan pengaruh perubahan harga.
Dari pengertian diatas laporan keuangan dibuat sebagai
bagian dari proses pelaporan keuangan yang lengkap, dengan
tujuan untuk mempertanggungjawabkan tugas-tugas yang
dibebankan kepada manajemen. Berikut ini adalah Komponen
Laporan Bank :

a. Neraca
Neraca (Balance Sheet) merupakan laporan yang
menggambarkan jumlah kekayaan (harta), kewajiban (hutang),
dan modal dari suatu perusahaan pada saat / tanggal tertentu.
Neraca sebuah bank juga terdiri dari aset (assets), liabilitas
(liabilities), dan ekuitas (equity)atau modal.
Selama 5 tahun terakhir nilai aktiva dan pasiva PT Bank
Mayapada Tbk adalah:

16
(dalam jutaan rupiah)

Tahun Aktiva Pasiva

2015 Rp 157.679.013 Rp 157.679.013

2016 Rp 166.678.902 Rp 166.678.902

2017 Rp 173.253.491 Rp 173.253.491

2018 Rp 177.532.858 Rp 177.532.858

2019 Rp 169.082.830 Rp 169.082.830

1) Aset
Aset adalah segala sesuatu yang menjadi harta bank dan
menjadi sumber bagi pendapatan bank. Aset dibagi menjadi 2
yaitu:
-Aset Lancar (current asset): aset yang diharapkan dapat
terealisasi dan memberikan manfaat dalam jangka pendek, yaitu
sekitar satu tahun. Aset lancar ini berupa investasi jangka
pendek, kas, piutang, persediaan, biaya yang harus dibayar, dan
penghasilan yang masih diterima.
-Aset Tidak Lancar (long term asset): aset yang memiliki
wujud dan siap untuk digunakan/ difungsikan dalam operasional
perusahaan. Aset tetap tidak dimaksudkan untuk dijual, dan
memiliki manfaat yang lebih dari satu tahun. Beberapa aset tetap
meliputi; gedung, tanah, investasi jangka panjang.

Berdasarkan data yang telah diperoleh, penulis mengetahui


data total asset per 31 Desember selama 5 tahun. Total asset
yang telah diperoleh secara garis besar dari tahun ketahun
mengalami kenaikan, namun tahun 2019 mengalami penurunan.
Berikut ini adalah total asset per 31 Desember selama 5 tahun
(disajikan dalam jutaan rupiah) yaitu:

17
(dalam jutaan rupiah)

Tahun Total aset

2015 Rp.157.619.013,00

2016 Rp.166.678.902,00

2017 Rp.173.253.491,00

2018 Rp.177.532.858,00

2019 Rp.169.082.830,00

Dari data di atas mencakup aset lancar dan aset tetap Bank
Myapada, termasuk kas, piutang, dll. Bank Mayapada juga
menginvestasikan kepada surat berharga yang menjadi harta
Bank Mayapada
2) Liabilitas
Liabilitas pada prinsipnya adalah tagihan bank yang
dimanfaatkan untuk membiayai aset. Sama halnya dengan aset
yang disortir menurut likuiditasnya, pada laporan keuangan
liabilitas juga diurutkan berdasarkan urgensi pemenuhannya dan
dikategorikan sebagai liabilitas lancar (current liabilities) dan
liabilitas tidak lancar (non-current liabilities).

Berdasarkan data yang telah diperoleh, penulis mengetahui


data total liabilitas per 31 Desember selama 5 tahun. Total
liabilitas yang telah diperoleh secara garis besar dari tahun
ketahun mengalami kenaikan,namun pada tahun 2018 dan 2019
mengalami penurunan walaupun tidak signifikan. Berikut ini
adalah total liabilitas per 31 Desember selama 5 tahun (disajikan
dalam jutaan rupiah) yaitu

18
:
(dalam jutaan rupiah)

Tahun Total liabilitas

2015 Rp.141.875.745,00

2016 Rp.147.406.296,00

2017 Rp.152.478.451,00

2018 Rp.152.442.167,00

2019 Rp.142.397.914,00

Liabilitas merupakan kewajiban atau utang yang menjadi


beban bank, seperti tabungan nasabah dan investasi nasabah
melalui bank. Kewajiban tersebut yang akan memiliki nilai
pengurangan untuk menghitung kekayaan bank.

3) Ekuitas
Ekuitas pada dasarnya adalah tagihan pemegang saham pada
perusahaan yang berbentuk modal disetor dan laba yang
diakumulasikan sebagai laba ditahan. Sama halnya dengan
berbagai laporan posisi keuangan perusahaan lain, laporan posisi
keuangan bank juga wajib memenuhi hokum akuntasi yang
menyatakan bahwa besarnya aset sama dengan besarnya
kewajiban (liabilities) dan moda (ekuitas).

Berdasarkan data yang telah diperoleh, penulis mengetahui


total ekuitas per 31 Desember selama 5 tahun. Total ekuitas
secara garis besar dari tahun ketahun mengalami kenaikan.
Berikut ini adalah total ekuitas selama 5 tahun (disajikan dalam
jutaan rupiah) yaitu:

19
(dalam jutaan rupiah)

Tahun Total ekuitas

2015 Rp.15.743.268,00

2016 Rp.19.272.606,00

2017 Rp.20.775.040,00

2018 Rp.25.090.691,00

2019 Rp.26.684.916,00

Berdasarkan data ekuitas di atas, ekuitas Bank Mayapada


meliputi seluruh harta yang sudah di kurangi jumlah kewajiban
bank. Bisa dikatakan jika ekuitas merupakan kekayaan bersih
yang dimiliki oleh bank.

b. Perhitungan Laba Rugi


Laporan rugi/laba (income statement) merupakan laporan
keuangan yang berfungsi untuk menilai kinerja keuangan apakah
perusahaan mengalami keuntungan atau kerugian pada satu
periode akuntansi. Selain untuk mengetahui keuntungan atau
kerugian, laporan laba rugi juga dibuat untuk memberikan
informasi tentang pajak perusahaan, bahan evaluasi manajemen
dan membantu dalam pengambilan keputusan.
Dalam format laporan keuangan laba rugi, terdapat beberapa
hal atau aspek yang ada didalamnya, diantaranya: pendapatan,
beban, harga pokok produksi, beban pajak, laba atau rugi
perusahaan. Pada dasarnya format laporan laba rugi terdiri dari
dua bentuk, yakni single step dan multiple step.

20
1) Single Step
Bentuk laporan laba rugi single step lebih sederhana. Pada
format ini semua pendapatan dan keuntungan yang didapat
ditempatkan di bagian awal laporan laba rugi. Kemudian
dikurangi dengan seluruh beban atau biaya yang dikeluarkan
oleh perusahaan. Selisih antara total pendapatan dan total beban
inilah yang menunjukan laba-rugi perusahaan pada periode
tersebut.
2) Multiple Step
Berbeda dengan single step, format laporan keuangan laba
rugi multiple step lebih kompleks. Untuk membuat laporan laba
rugi multiple step, pertama Anda harus memisahkan transaksi
operasional dan non-operasional. Kedua, Anda harus
membandingkan biaya dan beban dengan pendapatan yang
berkaitan. Setelah itu Anda baru dapat menghitung laba
operasionalnya. Laba operasional akan menunjukan perbedaan
antara aktivitas biasa dan aktivitas insidentil atau ekstra ordinari.

Berdasarkan pencariaan data yang telah dilakukan, penulis


memperoleh total laba kotor per 31 Desember selama 5 tahun.
Total laba kotor secara garis besar dari tahun ketahun
mengalami kenaikan yang signifikan. Berikut ini adalah total
laba kotor selama 5 tahun (disajikan dalam jutaan rupiah).
(dalam jutaan rupiah)

Tahun Laba/Rugi

2015 Rp 1.143.562

2016 Rp 1.967.276

2017 Rp 1.860.845

2018 Rp 2.262.245

2019 Rp 1.924.180

21
c. Laporan Aktiva Produktif
Berdasarkan SK DIR BI No. 3 1/147/KEP/DIR Tanggal 12
November 1998 telah ditetapkan tentang ketentuan baru
mengenai kualitas aktiva produktif, bahwa yang dimaksud
dengan kualitas aktiva produktif adalah penanaman dana bank,
baik dalam rupiah maupun valuta asing, dalam bentuk kredit,
surat berharga, penempatan dana antar bank, penyertaan saham,
termasuk komitmen dan kontijensi pada transaksi rekening
administratif. Kualitas aktiva (assets quality) yang diukur dengan
assets ratio berkaitan dengan kelangsungan usaha bank.
Pengelolaan aktiva diarahkan kepada pengelolaan aMiva
produktif (earnings assets) dengan maksud untuk memperoleh
penghasilan (Zainudin dan Jogiyanto, 1999). Yang dimaksud
dengan earnings assets adalah kualitas aktiva produktif,
sedangkan risked assets adalah penanaman dana dalam bentuk
kredit, surat berharga, dan penempatan pada bank lain.

d. Laporan Komitmen dan Kontigensi


Komitmen adalah suatu perikatan atau kontrak berupa janji
yang tidak dapat dibatalkan secara sepihak dan harus
dilaksanakan apabila persyaratan yang disepakati bersama
dipenuhi. Jenis komitmen yang lazim antara lain :
1. Fasilitas pinjaman yang diterima yaitu fasilitas pinjaman
yang diterima oleh bank dari bank lain atau pihak lain dan
belum digunakan pada tanggal laporan. Fasilitas yang
diterima disajikan sebesar sisa fasilitas yang belum ditarik
oleh bank.
2. Fasilitas yang diberikan adalah fasilitas kredit yang telah
disetujui oleh bank dan diberikan kepada nasabah dan masih

22
berlaku digunakan oleh nasabah. Fasilitas yang diberikan
sebesar sisa komitmen yang belum ditarik.
3. Kewajiban pembelian aktiva bank yang dijual dengan syarat
repo adalah kewajiban bank untuk membeli kembali aktiva
bank pada waktu tertentu yang dijanjikan. Kewajiban
disajikan sebesar nilai pembelian yang disepakati bank
dengan nasabah.
4. L/C yang tidak dapat dibatalkan yang masih berjalan adalah
Pemberian jaminan dalam bentuk penerbitan L/C yang tidak
dapat dibatalkan dalam rangka ekspor impor lalu lintas
perdagangan. Disajikan sebesar nilai L/C yang belum
direalisasi.
5. Ekseptasi wesel impor atas dasar L/C berjangka adalah
jaminan dalam bentuk panandatanganan terhadap wesel-
wesel impor atas dasar L/C berjangka. Disajikan sebesar
nilai wesel yang diaksep.
6. Transaksi valus yang belum diselesaikan adalah Jumlah
transaksi valus tunai yang belum diselesaikan pada tanggal
laporan.
7. Transaksi valus berjangka adalah saldo tagihan yang timbul
dari transaksi valus berjangka wajib dilaporkan dalam
komitmen dan kontinjensi . Dijabarkan dalam mata uang
rupiah sesuai kurs pada tanggal laporan.
Kontinjensi adalah tagihan atau kewajiban yang timbulnya
tergantung pada jadi atau tidaknya satu atau lebih peristiwa di
masa yang akan datang. Jenis komitmen yang lazim antara lain :
1. Garansi Bank
Adalah Semua bentuk garansi yang diterima atau diberikan
oleh bank yang mengakibatkan pembayaran kepada pihak yang
menerima jaminan apabila pihak yang dijamin bank cidera janji.
Garansi bank dapat berupa :

23
a. Penerimaan atau penerbitan jaminan dalam bentuk bank
garansi, baik dalam rangka pemberian kredit, risk sharing dan
standby L/C maupun pelaksanaan proyek seperti bid bonds,
performance bonds atau advance payment bonds.
b. Akseptasi atau endosmen surat berharga yaitu pemberian
jaminan atau garansi dalam bentu penandatanganan kedua dan
seterusnya atas wesel atau promes atau aksep.
Garansi yang masih berlaku, baik diterima atau diterbitkan
oleh bank disajikan dalam komitmen dan kontinjensi sebesar
nilai nominal jaminan.
2. L/C yang dapat dibatalkan
Adalah jaminan dalam bentuk penerbitan L/C yang dapat
dibatalkan dalam rangka ekspor impor atau lalu lintas
perdagangan. L/C disajikan sebesar sisa jumlah L/C yang belum
terealisasi.
3. Transaksi opsi valuta asing
Transaksi opsi valus yang masih berjalan pada tanggal
laporan, wajib dilaporkan dalam laporan komitmen dan
kontinjensi dan dijabarkan ke dalam mata uang rupiah dengan
menggunakan kurs tengah pada tanggal laporan.
4. Pendapatan bunga dalam penyelesaian
Perhitungan bunga dari aktiva produktif non performing
yang belum dapat diakui sebagai pendapatan bunga dalam
periode berjalan.
5. Rasio Keuangan
Rasio keuangan adalah ukuran yang digunakan dalam
interprestasi dana analysis laporan finansial suatu perusahaan.

Data Analisis Keuangan

24
Analisis laporan keuangan bank adalah ukuran yang
digunakan untuk mengetahui kondisi keuangan bank yang dilihat
dari laporan keuangan dan disajikan oleh bank secara periodik.
Pengolahan laporan keuangan dibuat sesuai dengan standar yang
telah ditetapkan. Analisis yang digunakan dalam hai ini
menggunakan rasio-rasio keuangan sesuai dengan standar yang
berlaku.

Rasio dalam Analisis Laporan Keuangan Bank


Jenis rasio keuangan yang diperlukan dalam setiap
perusahaan tentunya berbeda, tergantung dari aktivitasnya
termasuk pada bank. Pada umumnya, rasio yang diperlukan oleh
perusahaan bank dibagi menjadi lima. Apa sajakah?
Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas (liquidity ratio) adalah rasio yang digunakan
untuk mengetahui kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban
jangka pendeknya atau kewajiban yang sudah jatuh tempo. Salah
satu macam dari rasio likuiditas adalah LDR (Loan to Deposit
Ratio). LDR merupakan rasio antara kredit dengan dana pihak
ketiga. Semakin tinggi rasio ini, maka akan memberikan indikasi
rendahnya kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan. Hal
ini disebabkan karena jumlah dana yang diperlukan untuk
membiayai kredit semakin besar. Ketentuan Bank Indonesia
mengenai maksimal LDR adalah sebesar 110%.

Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan bank


dalam memenuhi kewajiban jangka pendek. Dengan catatan
semakin besar rasio likuiditas maka semakin likuid. Perhitungan
rasio likuiditas dengan cara:

1. Quick Ratio (mengukur kemampuan bank dalam memenuhi


kewajibannya pada para deposan (pemilik giro, tabungan dan
deposito) dengan harta yang paling likuid.

25
Rumus:    
Cash asset
QR= X 100 %
Total Deposit
    
       
Setelah penulis mendapatkan rumus dan memperoleh
data yang ada di komponen perhitungan Quick ratio, tugas
yang selanjutnya penulis lakukan adalah menghitung nilai
Quick ratio PT Bank Mayapada Tbk. Berikut ini hasil
pehitungan Quick ratio PT Bank Mayapada Tbk. yang penulis
kerjakan:
(dalam jutaan rupiah)
Tahun Cash Aset Total Deposit Quick
Rasio

2015 Rp 157.679.013 115.486.436


136.53%
2016 Rp 166.678.902 118.931.951
140.15%
2017 Rp 173.253.491 121.291.560
142.84%
2018 Rp 177.532.858 116.812.388
151.98%
2019 Rp 169.082.830 110.601.006
152.88%
Kesimpulan:
Quick Ratio PT Bank Mayapada tahun 2015-2019, selalu
mengalami peningkatanpresentase dari tahun ke tahun, dari
136%-152%

2. Investing Policy Ratio (mengukur kemampuan bank dalam


melunasi kewajibannya kepada para deposannya dengan cara
melikuidasi SB)
Rumus :               

26
Securities
IPR= X 100 %
Total Deposit

Setelah penulis mendapatkan rumus dan memperoleh data


yang ada di komponen perhitungan IPR, tugas yang selanjutnya
penulis lakukan adalah menghitung nilai IPR PT Bank
Mayapada Tbk. Berikut ini hasil pehitungan IPR PT Bank
Mayapada Tbk. yang penulis kerjakan:
(dalam jutaan rupiah)

Tahu Securities Total Deposit IPR


n
2015 115.486.436
2.898.462 2.51%
2016 118.931.951
2.790.608 2.35%
2017 121.291.560
3.861.373 3.18%
2018 116.812.388
4.217.922 3.61%
2019 110.601.006
3.134.059 2.83%
Kesimpulan:
Pada tingkat IPR PT Bank Mayapada 2015-2019, tahun 2018
memiliki tingkat IPR tertinggi dibandingkan dengan tahun-tahun
lain yakni 3,61%

3. Banking Ratio ( mengukur tingkat likuiditas bank dengan


membandingkan jumlah kredit yang disalurkan dengan
jumlah deposit yang dimilki).
Catatan: semakin  tinggi rasio ini  maka semakin rendah tingkat
likuiditas bank.
Rumus :               
Total Loans
BR= X 100 %
Total Deposit

27
Setelah penulis mendapatkan rumus dan memperoleh data
yang ada di komponen perhitungan BR, tugas yang selanjutnya
penulis lakukan adalah menghitung nilai BR PT Bank
Mayapada Tbk. Berikut ini hasil pehitungan BR PT Bank
Mayapada Tbk. yang penulis kerjakan:
(dalam jutaan rupiah)

Tahun Total Loans Total Deposit BR


2015 115.486.436
9.189.435 7.96%
2016 118.931.951
10.558.656 8.88%
2017 121.291.560
5.054.291 4.17%
2018 116.812.388
2.350.380 2.01%
2019 110.601.006
4.275.496 3.87%
Kesimpulan:
Rasio Bank tertinggi pada laporan keuangan PT Bank
Mayapada tahun 2015-2019, yaitu pada tahun 2016 dengan
presentase 8,88%. Sedangkan Rasio Bank terendah pada tahun
2018 , yakni 2,01%

4. Loan to Deposit Ratio (mengukur komposisi kredit yang


diberikan dibandingkan dengan jumlah dana masyarakat dan
modal sendiri.
Catatan :Besarnya LDR menurut aturan pemerintah maksimum
110%    
Rumus :               
Jumlah kredit yang diberikan
LDR= x 100 %
Dana pihak ketiga

Setelah penulis mendapatkan rumus dan memperoleh data


yang ada di komponen perhitungan LDR, tugas yang

28
selanjutnya penulis lakukan adalah menghitung nilai LDR PT
Bank Mayapada Tbk. Berikut ini hasil pehitungan LDR PT
Bank Mayapada Tbk. yang penulis kerjakan:
(dalam jutaan rupiah)
Tahun Loan to Deposit Ratio

2015
7.00%
2016
7.64%
2017
3.56%
2018
1.66%
2019
3.11%
Kesimpulan:
LDR pada PT Bank Mayapada tahun 2015-2019, menyentuh
angka tertinggi pada Tahun 2016, sebesar 7,64%. Sedangkan
yang terendah pada tahun 2018, sebesar 1,66%

5. Cash Ratio (mengukur kemampuan bank melunasi kewajiban


yang harus segera dibayar dengan harta likuid bank.
Rumus :               
Liquid Asset
CR= X 100 %
Short term brrowing

Setelah penulis mendapatkan rumus dan memperoleh data


yang ada di komponen perhitungan Cash ratio, tugas yang
selanjutnya penulis lakukan adalah menghitung nilai Cash ratio
PT Bank Mayapada Tbk. Berikut ini hasil pehitungan Cash
ratio PT Bank Mayapada Tbk. yang penulis kerjakan:
(dalam jutaan rupiah)

29
Tahu Liquid aset Pinjaman Rasio
n jangka pendek Kas

2015
9.466.874 4.275.496 221.42%
2016
15.689.244 2.350.380 667.52%
2017
18.203.948 5.054.291 360.17%
2018
16.539.984 10.558.656 156.65%
2019
16.509.217 9.189.435 179.65%
Kesimpulan:

Pada cash ratio PT Bank Mayapada tahun 2015-2019, tingkat


rasio yang memiliki CR terbesar yaitu pada tahun 2016 , yakni
6,67 kali / 667%

Rasio Rentabilitas
Rasio rentabilitas gunanya untuk mengukur tingkat efesiensi
usaha dan profitabilitas yang dicapai bank. Rasio ini dapat
digunakan untuk mengukur salah satu aspek kesehatan bank.
Salah satu macam dari rasio rentabilitas adalah ROA (Return On
Asset). ROA adalah rasio yang digunakan untuk mengetahui
kemampuan bank dalam menghasilkan keuntungan secara relatif
dibandingkan dengan nilai total asetnya. Rasio ini sangat
penting, mengingat keuntungan yang memadai diperlukan untuk
mempertahankan sumber-sumber modal bank.

Dalam rasio rentabilitas, jenis-jenis rasio rentabilitas yang


dapat digunakan untuk kemampuan bank yaitu:
1) Return on Assets (ROA)
Kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba dengan
mengandalkan semua aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. Laba
yang digunakan untuk menutup aset ini adalah laba sebelum
terkena bunga bank dan pajak atau disebut (EBIT).

30
Laba sebelum pajak
ROA= X 100 %
Rata−rata total aset

Kriteria Penetapan Peringkat Rentabilitas (ROA)

Peringkat Keterangan Kriteria


1 Sangat Sehat ROA > 1,5%
2 Sehat 1.25% < ROA
≤ 1,5%
3 Cukup Sehat 0,5% < ROA
≤ 1,25%
4 Kurang Sehat 0% < ROA ≤
0,5%
5 Tidak Sehat ROA ≤ 0%

Setelah penulis mendapatkan rumus dan memperoleh data


yang ada di komponen perhitungan ROA, tugas yang
selanjutnya penulis lakukan adalah menghitung nilai ROA PT
Bank Mayapada Tbk. Berikut ini hasil pehitungan ROA PT
Bank Mayapada Tbk. yang penulis kerjakan:
(dalam jutaan rupiah)

Tahun Return On Keterangan


Aset (ROA)
2015 1,45% Sehat

2016 1,74% Sangat Sehat

2017 1,48% Sehat

2018 1,60% Sangat Sehat

2019 1,01% Cukup Sehat

31
Kesimpulan:
Berdasarkan rasio diatas, dapat disimpulkan pada 5 tahun
terakhir, tingkat ROA Bank Mayapada mengalami naik turun
yang tidak terlalu signifikan, namun berpengaruh pada tingkat
kesehatan ROA.

2) Return on Investment (ROI)


Kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan keuntungan
yang sebesar-besarnya guna untuk menutup biaya yang
dikeluarkan saat investasi. Laba yang digunakan untuk menutup
biaya investasi ini adalah laba bersih setelah dikenakan pajak
atau (EAT).

(Total penjualan−investasi)
ROI= x 100 %
Investasi

Setelah penulis mendapatkan rumus dan memperoleh data


yang ada di komponen perhitungan ROI, tugas yang selanjutnya
penulis lakukan adalah menghitung nilai ROI PT Bank
Mayapada Tbk. Berikut ini hasil pehitungan ROI PT Bank
Mayapada Tbk. yang penulis kerjakan:
(dalam jutaan rupiah)
Tahun Return On Investment

2015 8,47%

2016 11,85%

2017 9,91%

2018 10,21%

2019 7,73%

Kesimpulan:
Berdasarkan rasio diatas, dapat disimpulkan pada 5 tahun
terakhir, tingkat ROE Bank Mayapada mengalami naik turun

32
yang tidak terlalu signifikan, namun berpengaruh pada tingkat
kesehatan ROE.

1) Net Profit Margin


Rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa besar laba
bersih yang diperoleh suatu perusahaan setelah dikurangi
berbagai macam hal. Semakin tinggi rasio net profit marginnya,
maka semakin besar pula laba bersih yang dihasilkan. Untuk bisa
mendapatkan net profit yang tinggi, maka dari segi penjualan
juga harus ditingkatkan.

Laba bersih setelah pajak


NPM= X 100 %
Penjualan Bersih

Setelah penulis mendapatkan rumus dan memperoleh data


yang ada di komponen perhitungan NPM, tugas yang
selanjutnya penulis lakukan adalah menghitung nilai NPM PT
Bank Mayapada Tbk. Berikut ini hasil pehitungan NPM PT
Bank Mayapada Tbk. yang penulis kerjakan:
(dalam jutaan rupiah)

Tahun Net Profit Margin


Kesimpulan:
2015 0,784

2016 0,759

2017 0,743

2018 0,745

2019 0,746

Berdasarkan rasio diatas, dapat disimpulkan pada 5 tahun


terakhir, tingkat NPM Bank Mayapada selalu pada angka 0,7-
0,8. Pada setiap tahun mengalami peningkatan dan penurunan
yang sangat sedikit.

33
2) Gross Profit Margin
Perbandingan pendapatan laba kotor yang diperoleh perusahaan
dalam periode tertentu dibandingkan dengan besarnya tingkat
penjualan pada satu periode yang sama. Rasio ini bisa
mengetahui seberapa besar laba kotor yang diperoleh suatu
perusahaan sebelum dikurangi beberapa biaya operasional dan
produksi. Semakin besar suatu perusahaan bisa mengontrol
rasionya, maka semakin besar pula laba yang akan didapatkan
oleh perusahaan.

Labakotor
GPM= x 100 %
Pendapatan penjualan

Setelah penulis mendapatkan rumus dan memperoleh data


yang ada di komponen perhitungan GPM, tugas yang
selanjutnya penulis lakukan adalah menghitung nilai GPM PT
Bank Mayapada Tbk. Berikut ini hasil pehitungan GPM PT
Bank Mayapada Tbk. yang penulis kerjakan:
(dalam jutaan rupiah)

Tahu Gross Profit Margin


n
2015 0,591

2016 0,984

2017 0,923

2018 1,346

2019 1,005

Kesimpulan:

34
Berdasarkan rasio diatas, dapat disimpulkan pada 5 tahun
terakhir, tingkat GPM Bank Mayapada mengalami naik pada
tahun 2015-2016 dan 2017- 2018, namun pada tahun 2019
mengalami penurunan pada tahun 2016-2017 dan 2018-2019.

3) Beban Operasi (BOPO)


Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional atau
yang disingkat BOPO merupakan rasio profitabilitas perusahaan
yang membandingkan beban operasional dengan pendapatan
operasional. BOPO dapat melihat seberapa besar kemampuan
perusahaan dalam mengelola beban operasionalnya. Makin
bengkak beban operasional, berarti makin buruk pengelolaan
perusahaan tersebut.

Rata−rata biaya operasional


BOPO= x 100 %
Total pendapatan

Setelah penulis mendapatkan rumus dan memperoleh data


yang ada di komponen perhitungan BOPO, tugas yang
selanjutnya penulis lakukan adalah menghitung nilai BOPO PT
Bank Mayapada Tbk. Berikut ini hasil pehitungan BOPO PT
Bank Mayapada Tbk. yang penulis kerjakan:
(dalam jutaan rupiah)

Tahun Biaya Operasional(BOPO)

2015 90,77%

2016 86,02%

2017 85,97%

35
2018 83,47%

2019 87,09%

Kesimpulan:

Berdasarkan rasio diatas, dapat disimpulkan pada 5 tahun


terakhir, tingkat BOPO Bank Mayapada mengalami penurunan
dari tahun 2015-2018, lalu mengalami peningkatan pada tahun
2019.

Rasio Capital
Rasio capital dapat dihitung dengan menggunakan Capital
Adequacy Ratio (CAR). Rasio ini digunakan sebagai indikator
terhadap kemampuan bank untuk menutupi penurunan aktiva
akibat terjadinya kerugian atas aktiva bank dengan menggunakan
modalnya sendiri. CAR merupakan perbandingan antara modal
sendiri dengan Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR).
ATMR merupakan pejumlahan, baik itu aktiva neraca maupun
aktiva administratif yang telah dikalikan bobotnya masing-
masing.

Aspek Capital (permodalan)


Tingkat kecukupan modal dinyatakan dengan rasio
kecukupan modal (capital adequacy ratio). Hal ini diukur dengan
2 cara yaitu:
a.       Membandingkan modal dengan dana-dana pihak ketiga
b.      Membandingkan modal dengan aktiva beresiko
Catatan: standar BI CAR minimal 8% dikatakan Bank sehat
Jawab dengan cara Membandingkan modal dengan dana-dana
pihak ketiga
Rumus :   CAR    = (Modal dan Cadangan) / (Giro + Deposito
+ Tabungan) x 100%

36
Rasio Biaya Dana
Bank bekerja dengan menggunakan sebagian besar dana
milik masyarakat untuk dijual kembali dalam bentuk kredit atau
aktiva lain yang menguntungkan. Bank harus mengetahui secara
pasti berapa harga dana yang dihimpun tersebut untuk
memudahkan dalam menentukan harga jual, mengambil
kebijakan, dan mengatur penempatan aktiva se-optimal mungkin.
Salah satu macam dari rasio biaya dana adalah Cost Of Loanable
Fund (COLF). Ratio ini untuk mengetahui harga dana yang bisa
dijual. Sesuai ketentuan BI setiap bank harus menyisihkan dana
Reserve Requirement (RR) sebesar 5%, sehingga dana
masyarakat yang bisa dijual maksimal 95%.

Rasio Aset
Kinerja keuangan dari segi aset diukur melalui kualitas
aktiva produktifnya. Salah satu rasio yang digunakan adalah
Return On Risked Asset (RORA). RORA adalah rasio yang
membandingkan antara laba kotor dengan besarnya risked assets
yang dimiliki. Laba kotor adalah hasil pengurangan pendapatan
terhadap biaya sedangkan risked assets terdiri atas surat berharga
dan kredit yang disalurkan. Nilai RORA yang tinggi
mengindikasikan bahwa pendapatan yang diterima besar
sehingga laba yang diperoleh juga optimal dan berpengaruh pada
kenaikan harga saham.
Itulah beberapa hal yang perlu dipahami dari analisis laporan
keuangan bank. Pada dasarnya, membuat laporan keuangan bagi
tiap perusahaan adalah hal penting untuk menentukan berbagai
hal kedepannya. Kini, Anda dapat menggunakan software
akuntansi untuk membuat laporan keuangan.
Jurnal adalah software akuntansi online yang dapat
membantu Anda dalam membuat laporan keuangan secara cepat,
mudah, dan menyajikan data secara realtime. Selain itu banyak

37
fitur menarik lainnya yang dimiliki oleh Jurnal seperti
pembuatan faktur yang mudah, pengecekan stok barang di mana
saja, hingga penyimpanan bukti transaksi yang aman.

Berdasarkan pengalaman menghitung rasio aset, dapat di


simpulkan bahwa aset memiliki beberapa rasio pada bank.
Berbeda dengan suatu perusahaan penjualan, pada bank ada
beberapa rasio yang tidak di perhitungkan seperti menghitung
pendapatan penjualan dll

Rasio Kesehatan Bank


Kesehatan bank menjadi kepentingan semua pihak
(stakeholders) yaitu pemilik bank, manajemen bank, masyarakat
sebagai pengguna jasa bank dan pemerintah sebagai regulator.
Tingkat kesehatan bank adalah penilaian kualitatif atas
berbagai aspek yang berpengaruh terhadap kondisi atau kinerja
suatu bank melalui penilaian kuantitatif dan atau penilaian
kualitatif terhadap faktor-faktor permodalan, kualitas aset,
manajemen, rentabilitas, likuiditas dan sensitivitas terhadap
risiko pasar.
Pihak bank dapat menilai kesehatan banknya sendiri dengan
menggunakan metode yang baru dikeluarkan pemerintah dalam
PBI nomor 13/1/PBI/2011 pasal 2, disebutkan bank wajib
melakukan penilaian tingkat kesehatan bank dengan
menggunakan pendekatan risiko (Risk Based Bank Rating) baik
secara individual ataupun konsolidasi. Peraturan tersebut
menggantikan metode penilaian yang sebelumnya yaitu metode
yang berdasarkan Capital, Asset, Management, Earning,
Liquidity and Sensitivity to market risk atau yang disebut
CAMELS. Metode RBBR menggunakan penilaian terhadap
empat faktor berdasarkan Surat Edaran BI No 13/24/DPNP yaitu
Risk Profile, Good Corporate Governance, Earning dan Capital.

38
Dari faktor Risk Profile menggunakan perhitungan risiko
kredit, risiko pasar dan risiko likuiditas. Faktor GCG
memperhitungkan penilaian atas penerapan self assessment.
Faktor Earning atau rentabilitas diukur dengan indicator laba
sebelum pajak terhadap total aset (ROA), pendapatan bunga
bersih terhadap total aset (NIM). Faktor Capital diukur dengan
rasio CAR. Dengan metode RGEC secara keseluruhan memiliki
predikat sangat sehat
Pada peraturan Bank Indonesia No 13/1/PBI/2011 pasal 2,
disebutkan bank wajib melakukan penilaian tingkat kesehatan
bank dengan menggunakan pendekatan risiko (Risk Based Bank
Rating) baik secara individual ataupun konsolidasi. Dalam
metode ini terdapat beberapa indikator sebagai acuannya, yaitu:

 Risk Profile (Profil Risiko)


Menurut Peraturan Bank Indonesia No. 13/ 1/ PBI/ 2011
profil risiko merupakan penilaian terhadap risiko inheren dan
kualitas penerapan manajemen risiko dalam operasional bank
yang dilakukan terhadap 8 (delapan) risiko yaitu, risiko
kredit, pasar, likuiditas, operasional, hukum, stratejik,
kepatuhan dan reputasi. Penelitian ini mengukur risiko kredit
menggunakan rasio Non Performing Loan (NPL) dan rasio
Loan to Deposit Ratio (LDR) untuk mengukur risiko
likuiditas.
1) Risiko kredit dengan menggunakan rasio Non Performing
Loan (NPL) dihitung dengan rumus:

Kredit bermasalah
NPL= x 100 %
Total Kredit

Kriteria Penetapan Peringkat Profil Risiko (NPL)

39
Peringka Keterangan Kriteria
t
1 Sangat Sehat NPL < 2%
2 Sehat 2% ≤ NPL < 5%
3 Cukup Sehat 5% ≤ NPL < 8%
4 Kurang Sehat 8% ≤ NPL 12%
5 Tidak Sehat NPL ≥ 12%

Setelah penulis mendapatkan rumus dan memperoleh data


yang ada di komponen perhitungan NPL, tugas yang selanjutnya
penulis lakukan adalah menghitung nilai NPL PT Bank
Mayapada Tbk. Berikut ini hasil pehitungan NPL PT Bank
Mayapada Tbk. yang penulis kerjakan:
(dalam jutaan rupiah)

Tahun Rasio Kredit Keterangan


2015 3,67% Sehat
2016 3,42% Sehat
2017 2,81% Sehat
2018 2,59% Sehat
2019 3,33% Sehat
Kesimpulan:
Pada 5 tahun terakhir PT Bank MAYAPADA memiliki NPL yang
tergolong sehat karena berada pada kisaran 2,5%-3,7%.
2) Risiko likuiditas dengan menggunakan rasio Loan to
Deposit Ratio (LDR) dihitung dengan rumus:

Jumlah kredit yang diberikan


LDR= x 100 %
Dana pihak ketiga

40
Kriteria Penetapan Peringkat Profil Risiko (LDR)

Peringkat Keterangan Kriteria


1 Sangat Sehat LDR ≤ 75%
2 Sehat 75% < LDR ≤
85%
3 Cukup Sehat 85% < LDR ≤
100%
4 Kurang Sehat 100% < LDR ≤
120%
5 Tidak Sehat LDR > 120%

Setelah penulis mendapatkan rumus dan memperoleh data


yang ada di komponen perhitungan LDR, tugas yang selanjutnya
penulis lakukan adalah menghitung nilai LDR PT Bank
Mayapada Tbk. Berikut ini hasil pehitungan LDR PT Bank
Mayapada Tbk. yang penulis kerjakan:
(dalam jutaan rupiah)

Tahun Likuiditas Keterangan

2015 86,14% Cukup sehat

2016 88,92% Cukup sehat

2017 88,12% Cukup sehat

2018 96,46% Cukup sehat

2019 94,13% Cukup sehat

Kesimpulan:
Dari data LDR PT Bank Mayapada dari tahun 2015-2019,
dapat disimpulkan. Bahwa rasio liquiditas LDR tergolong
cukup sehat, karena tingkat LDR dibawah 100%

41
 Good Corporate Governance (GCG)
Dengan menganalisis laporan Good Corporate
Governance (tata kelola) yang berpedoman pada Peraturan
Bank Indonesia No.13/1/PBI/2011 dengan mencari laporan
tahunan yang di publikasikan dan menetapkan penilaian yang
dilakukan oleh bank berdasarkan sistem self assessment.
Kriteria Penetapan Peringkat GCG (self assessment)

Peringkat Keterangan

1 Sangat Baik

2 Baik

3 Cukup Baik

4 Kurang Baik

5 Tidak Baik

 Earning (Rentabilitas)
Penilaian earning (rentabilitas) diukur dengan
menggunakan rasio Return On Asset (ROA) dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:

Laba Sebelum Pajak


ROA= x 100 %
Rata−rata total aset

Kriteria Penetapan Peringkat Rentabilitas (ROA)

Peringka Keterangan Kriteria


t

1 Sangat Sehat ROA > 1,5%

2 Sehat 1.25% < ROA ≤ 1,5%

3 Cukup Sehat 0,5% < ROA ≤ 1,25%

4 Kurang Sehat 0% < ROA ≤ 0,5%

42
5 Tidak Sehat ROA ≤ 0%

Setelah penulis mendapatkan rumus dan memperoleh data


yang ada di komponen perhitungan ROA, tugas yang
selanjutnya penulis lakukan adalah menghitung nilai ROA PT
Bank Mayapada Tbk. Berikut ini hasil pehitungan ROA PT
Bank Mayapada Tbk. yang penulis kerjakan:
(dalam jutaan rupiah)

Tahun Return On Aset Keterangan


(ROA)
2015 1,01% Cukup Sehat

2016 1,60% Sangat Sehat

2017 1,48% Sehat

2018 1,74% Sangat Sehat

2019 1,45% Sehat

Kesimpulan:
Tingkat ROA pada PT Bank Mayapada pada tahun 2015-
2019 memiiki tingkat kesehatan yg bervariasi. Namun tidak
memiliki selisih yang terlalu jauh, pada tahun 2018 tingkat
kesehatan memiliki angka tertinggi yaitu 1,74%

 Capital (Permodalan)
Bahwa setiap bank yang beroperasi di Indonesia
diwajibkan untuk memelihara Kewajiban Penyediaan Modal
Minimum (KPMM). Tinggi rendahnya Kewajiban
Penyediaan Modal Minimum atau CAR suatu bank akan

43
dipengaruhi oleh 2 faktor utama yaitu besarnya modal yang
dimiliki bank dan jumlah Aktiva Tertimbang Menurut Risiko
(ATMR) yang dikelola oleh bank tersebut. Hal ini
disebabkan penilaian terhadap faktor permodalan didasarkan
pada rasio Modal terhadap Aktiva Tertimbang Menurut
Risiko (ATMR). Penilaian faktor capital diukur dengan
menggunakan Capital Adequacy Ratio (CAR) dengan rumus
sebagai berikut:

Modal Bank
CAR= x 100 %
Aktiva tertimbang menurut resiko

Kriteria Penetapan Peringkat Permodalan (CAR)

Peringka Keterangan Kriteria


t

1 Sangat Sehat CAR > 12%

2 Sehat 9% ≤ CAR < 12%

3 Cukup Sehat 8% ≤ CAR < 9%

4 Kurang Sehat 6% < CAR < 8%

5 Tidak Sehat CAR ≤ 6%

Dari tugas yang penulis lakukan dan dari data yang diperoleh,
banyak pengalaman dan manfaat yang didapatkan. Penulis menjadi
lebih tahu tentang laporan rinci dalam instansi bank , dan data tersebut
dapat membantu untuk pembuatan Tugas Akhir dan mampu
menganalisis tren kinerja perusahaan.

44
45
BAB III
PENUTUP

Rangkuman Praktik Kerja Lapangan


Dalam Paktik Kerja Lapangan (PKL) ini tugas yang penulis
lakukan adalah mencari data salah saru perusahaan go-public yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Perusahaan yang di jadikan contoh
Praktik Kerja Lapangan oleh penulis adalah PT Bank Mayapada Tbk.
Kegiatan Praktik Kerja Lapangan dilakukan pada tanggal 15 Juni 2020
sampai dengan 14 Agustus 2020 berikut ini ringkasan kegiatan yang
penulis lakukan selama masa pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan yaitu:
mencatat dan memperoleh data sejarah perusahaan, meringkas data laporan
keuangan, dan mencari data analisis keuangan serta memperoleh data rasio
kesehatan bank. Pada minggu pertama kegiatan praktik kerja lapangan hal
yang di lakukan penulis adalah memperoleh data sejarah perusahaan, yang
mencangkup sejarah awal berdirinya perusahaan, visi dan misi perusahaan,
struktur organisasi perusahaan, dan tugas-tugas masing masing dari struktur
organisasi perusahaan. Data tersebut penulis dapatkan dengan
mendownload melalui website resmi PT Bank Mayapada Tbk. Setelah
penulis memperoleh data sejarah perusahaan pada minggu pertama,
kegiatan minggu kedua yang dilakukan penulis adalah meringkas data
laporan keuangan perusahaan selama 5 tahun terakhir yang di peroleh
dengan mendownload laporan keuangan di website PT Bank Mayapada.
Dari hasil mendownload laporaan keuangan tersebut penulis memeroleh
data laporan neraca saldo perusahaan, perhitungan laba/rugi, laporan aktiva
produktif dan laporan komitmen dan kontigensi. Kegiatan yang dilakukan
penulis setelah memperoleh data lapoan keuangan adalah mencari data

46
analisis keuangan perusahaan, kegiatan ini dilakukan pada minggu ketiga
praktik kerja lapangan.
Dalam kegiatan ini penulis memperoleh data analisis keuangan dengan
cara mendownload dari website resmi perusahaan. Dalam analisi laporan
keuangan terdapat rasio-rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan
suatu perusahaan. Rasio-rasio yang di peroleh penulis meliputi rasio
likuiditas, rasio rentabilitas, rasio capital, rasio biaya dana, dan rasio aset.
Pada minggu ke-empat kegiatan praktik kerja lapangan yang dilakukan
penulis adalah mencari data rasio kesehatan bank melalui website resmi
perusahaan. Dalam rasio kesehatan bank penulis menemukan metode-
metode untuk menilai kesehatan bank. Metode-metode tersebut yaitu risk
profil, good corporated governance, earning (rentabilitas), dan capital
(permodalan).

Rangkuman Pengalaman Pembelajaran


Praktik kerja lapangan (PKL) pada PT Bank Mayapada Tbk
adalah salah satu matakuliah yang dirancang agar penulis mendapat
banyak sekali pembelajaran yang tidak dapat penulis dapatkan saat
berada pada bangku kuliah, menambah kualitas dalam mendapatkan
ilmu pengetahuan, keterampilan dan keahlian yang lebih luas.
Adapun pembelajaran yang penulis dapatkan saat melakukan Praktik
Kerja Lapangan meliputi pengetahuan tentang sejarah perusahaan
yang mencangkup awal mula berdirinya Bank Mayapada,
mengetahui laporan posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi
keuangan suatu perusahaan, menjadi lebih tahu tentang kondisi
keuangan bank dengan menggunakan rasio-rasio tersebut,
mendapatkan wawasan dalam dunia perbankan dengan mempelajari
pengambilan data, membantu untuk acuan pengambilan keputusan
terkait masalah keuangan, dapat mengubah tata bicara terhadap orang
lain, meningkatkan ketelitian dan ketrampilan dalam melaksanakan
tugas.

47
Dalam proses pengerjaan saya sebagai penulis menemukan
kendala yang cukup menghambat, yaitu beberapa rasio yang tidak
tercantum dalam laporan tahunan, dan saya harus menghitung
sendiri. Namun hal tersebut malah menjadi pembelajaran yang dapat
menjadi latihan dalam menghitung rasio.

Adapun pembelajaran yang penulis dapatkan saat melakukan


Praktik Kerja Lapangan meliputi pengetahuan tentang sejarah
perusahaan yang mencangkup awal mula berdirinya Bank
Mayapada, penulis mempunyai pengalaman dan manfaat dari
mencari sejarah perusahaan Bank Mayapada yaitu :
1. Mengetahui tentang cara memperoleh data sejarah perusahaan
dan bagaimana cara meringkas suatu tulisan sehingga menjadi
laporan.
2. Mengetahui bagaimana awal mula berdirinya Bank Mayapada.
3. Mengetahui beberapa orang penting yang berjasa terhadap
berdirinya Bank Mayapada.
4. Menambah wawasan tentang Bank Mayapada.
Pengalaman kedua yang penulis dapatkan dari Praktik Kerja
Lapangan adalah Mendapatkan laporan posisi keuangan, kinerja,
serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan, dari pengalaman
tersebut manfaat yang penulis dapat adalah:
1. Menjadi lebih tahu tentang kondisi keuangan bank dengan
menggunakan laporan laba/rugi.
2. Mendapatkan wawasan dalam dunia perbankan dengan
mempelajari pengambilan data.
3. Membantu untuk acuan pengambilan keputusan terkait masalah
keuangan.
4. Mengetahui laporan keuangan Bank Mayapada selama 5 tahun
terakhir mengalami kenaikan atau penurunan.
5. Mengetahui laporan keuangan Bank terdiri dari berbagai
komponen.

48
6. Meningkatkan keterampilan dan ketelitian dalam menyusun
laporan.
7. Mengetahui cara membuat laporan keuangan dengan baik dan
benar.
Pengalaman berikutnya yang penulis dapatkan dari Praktik Kerja
Lapangan adalah Mencari dan mendownload data analisis keuangan,
dari pengalaman tersebut manfaat yang penulis dapatkan adalah:
1. Memberikan informasi yang lebih luas dan mendetail
dibandingkan dengan laporan keuangan saja.
2. Memberikan informasi kesalahan yang terkandung dalam
laporan keuangan, dapat memberikan informasi yang berguna
bagi pengambil keputusan.
3. Sebagai dasar untuk memprediksi keadaan suatu perusahaan.
4. Mengetahui analisis laporan keuangan terdiri dari berbagai
rasio.
5. Mengetahui data analisis laporan keuangan Bank Mayapada
selama 5 tahun terakhir.
6. Melatih dan menambah wawasan tentang analisis laporan
keuangan Bank Mayapada.
7. Mengetahui rumus-rumus rasio yang ada dalam analisis laporan
keuangan.
Pengalaman yang penulis dapatkan dari Praktik Kerja Lapangan
adalah Mencari data rasio kesehatan bank, dari pengalaman tersebut
banyak manfaat yang penulis dapatkan, yaitu :
1. Penulis menjadi lebih tahu tentang laporan kesehatan keuangan
bank.
2. Mengetahui tingkat kesehatan Bank Mayapada selama 5 tahun
terakhir.
3. Mengetahui cara menghitung tingkat kesehatan bank dengan
menggunakan beberapa metode.
4. Mengetahui standar ukuran kesehatan suatu perusahaaan.

49
5. Membantu penulis untuk menilai rasio yang baik untuk
kesehatah perusahaan.
Praktik Kerja Lapangan juga membantu penulis berlatih
menggunakan ilmu analisis keuangan dan komputerisasi terhadap
laporan tersebut. Maka laporan Praktik Kerja Lapangan sangat
bermanfaat untuk menambah wawasan dan pengalaman dalam
penyusunan suatu laporan keuangan dan lain-lain.

Pengalaman pada Praktik Kerja Lapangan (PKL) saat ini adalah cara
mendapatkan data, menganalisis data, pemecahan masalah keuangan, dan
penjelasan struktur organisasi yang ada di dalam perusahan Bank
Mayapada. Pada saat yang sama penulis dituntut untuk berinovasi dengan
ide-ide yang diberikan melalui kesimpulan yang dibuat, dan penulis juga
diberi tanggung jawab oleh dosen pembimbing untuk penyusunan laporan
berisi data real yang menjadi bahan pengisian laporan tersebut.

50
Contents
BAB I...................................................................................................................................1
TUJUAN UMUM INSTANSI..................................................................................................1
Penjelasan Umum..........................................................................................................1
VISI dan MISI..................................................................................................................3
BUDAYA PERUSAHAAN..................................................................................................4
BUDAYA ANTI FRAUD.....................................................................................................4
STRUKTUR ORGANISASI.................................................................................................7
Tugas dan Tanggung Jawab............................................................................................8
AKTIVITAS INSTANSI.....................................................................................................11
MICRO BANKING..........................................................................................................12
BAB II................................................................................................................................14
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN..............................................................................14
Sejarah Bank MAYAPADA Tbk......................................................................................14
Data Laporan Keuangan...............................................................................................16
Data Analisis Keuangan................................................................................................24
Rasio dalam Analisis Laporan Keuangan Bank..........................................................25
Rasio Likuiditas.........................................................................................................25
Rasio Rentabilitas.....................................................................................................30
Rasio Capital.............................................................................................................36
Rasio Biaya Dana......................................................................................................36
Rasio Aset.................................................................................................................37
Rasio Kesehatan Bank..............................................................................................38
BAB III...............................................................................................................................45
PENUTUP..........................................................................................................................45
Rangkuman Praktik Kerja Lapangan.............................................................................45
Rangkuman Pengalaman Pembelajaran.......................................................................46

51

Anda mungkin juga menyukai