Laporan PKL 2
Laporan PKL 2
Penjelasan Umum
Pada tanggal 07 September 1989 di Jakarta, dibentuklah PT
Bank Mayapada International melalui Akta Pendirian Bank yang
disahkan pada tanggal 10 Januari 1990 oleh Menteri Kehakiman
Republik Indonesia. Bank mulai beroperasi secara komersial
pada tanggal 16 Maret 1990 dan sejak 23 Maret 1990 menjadi
bank umum. Izin dari Bank Indonesia sebagai bank devisa
diperoleh pada tahun 1993. Pada tahun 1995 Bank berubah nama
menjadi PT Bank Mayapada Internasional. Dari tahun 1997
hingga saat ini kami menjadi bank publik dengan nama PT. Bank
Mayapada Internasional Tbk.
1
digunakan oleh nasabah sebanyak 76.129 ATM serta kartu ATM
Bank Mayapada dapat digunakan sebagai debit card di lebih
338.724 merchant jaringan PRIMA yang tersebar di berbagai
wilayah Indonesia.
Tonggak Sejarah
2
2001: Memperoleh sertifikat ISO 9002 (Quality Management
System) dalam bidang Operasional Perbankan
a. Kepemilikan Saham:
PT Mayapada Karunia : 26.03 %
PT Mayapada Kasih : 3.30 %
Brilliant Bazzar Limited Ltd : 15.10 %
JPMCB- Cathay Life Insurance CO Ltd : 24.90 %
Unity Rise Ltd : 7.31 %
SCB SG S/A HL Bank A/C JTrust Asia Pte Ltd : 10.00 %
Masyarakat : 13.36 %
VISI
3
MISI
BUDAYA PERUSAHAAN
Budaya Perusahaan Bank Mayapada sejalan dengan visi dan
misi perusahaan. Rumusan budaya perusahaan tertuang dalam
tata nilai Bank Mayapada yaitu transparansi, integritas,
profesionalisme, serta kemampuan menjawab tantangan-
tantangan dalam operasi perbankan. Visi dan Misi Bank
Mayapada ditetapkan untuk memberikan landasan, arah, dan
panduan bagi segenap jajaran dalam menjalankan kegiatan
perusahaan. Tata Nilai ditetapkan sebagai panduan moral bagi
segenap jajaran dalam mengemban misi dan mencapai visi
perusahaan. Proses sosialisasi sekaligus internalisasi Budaya
Perusahaan bagi seluruh jajaran (Dewan Komisaris, Direksi, dan
Pegawai Bank) dilakukan secara berkala. Oleh karenanya, Bank
selalu berusaha meningkatkan mutu sumber daya manusia
dimulai dari saat penerimaan karyawan, penempatan, sistem
intensif, pendidikan dan pelatihan yang berkesinambungan
merupakan faktor yang menentukan hasil kerja seluruh
karyawan, yang pada akhirnya akan meningkatkan kinerja Bank.
4
anti fraud Bank Mayapada merupakan wujud komitmen, tugas
dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi dalam
pengendalian fraud. Keberhasilan penerapan strategi anti fraud
secara menyeluruh sangat bergantung pada arah dan semangat
dari Dewan Komisaris dan Direksi. Direksi tidak memberikan
toleransi (zero tolerance) pada setiap bentuk fraud, baik yang
berasal dari pihak internal maupun eksternal. Implementasi
strategi anti fraud dijabarkan melalui 4 (empat) pilar strategi
pengendalian fraud yang saling berkaitan, yaitu
Pencegahan;
Deteksi;
Investigasi, Pelaporan, dan Sanksi;
Pemantauan, Evaluasi dan Tindak Lanjut.
5
Know Your Employee (KYE) : melakukan pengamatan
terhadap perilaku karyawan di unit kerja binaan.
6
STRUKTUR ORGANISASI
7
Memastikan terselenggaranya pelaksanaan prinsip-
prinsip GCG dalam setiap kegiatan usaha Bank pada
seluruh tingkatan atau jenjang organisasi.
Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan
tanggung jawab Direksi secara berkala maupun sewaktu-
waktu serta memberikan nasihat kepada Direksi
Mengarahkan, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan
kebijakan strategis Bank
Memastikan bahwa Direksi telah menindaklanjuti temuan
audit dan rekomendasi dari SKAI, auditor eksternal, hasil
pengawasan Bank Indonesia dan atau pengawasan
otoritas lainnya
Memberitahukan kepada Otoritas jasa Keuangan paling
lama 7 (tujuh) hari kerja atas pelanggaran peraturan
perundang-undangan di bidang keuangan dan perbankan
dan keadaan atau perkiraan keadaan yang dapat
membahayakan kelangsungan usaha Bank
Komisaris telah melaksanakan tugas dan tanggung jawab
secara independen
Membentuk Komite Audit, Komite Pemantau Risiko,
serta Komite Remunerasi dan Nominasi
Memastikan bahwa Komite yang dibentuk menjalankan
tugasnya secara efektif
Menyediakan waktu yang cukup untuk menjalankan
tugas dan tanggungjawabnya secara optimal
8
Direksi telah melaksanakan prinsip-prinsip GCG dalam
setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan atau
jenjang organisasi
Direksi telah membentuk SKAI, SKMR, dan Komite
Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Kepatuhan
Direksi telah menindaklanjuti temuan audit dan
rekomendasi dari SKAI, Auditor Eksternal, dan hasil
pengawasan Otoritas Jasa Keuangan dan atau hasil
pengawasan otoritas lain
Direksi telah mempertanggungjawabkan pelaksanaan
tugasnya kepada pemegang saham melalui RUPS
Direksi telah menyiapkan data dan informasi yang
lengkap, akurat, terkini, dan tepat waktu kepada
Komisaris
9
Tugas dan tanggung jawab Komite Pemantau Risiko
adalah:
10
AKTIVITAS INSTANSI
Industri Perbankan merupakan suatu bentuk usaha di bidang
jasa keuangan dengan peran sumber daya manusia yang sangat
dominan untuk menentukan kinerja Bank. Kepercayaan
masyarakat terhadap Bank selain dilihat dari posisi keuangan
juga sangat penting untuk menjaga keharmonisan kerja antara
Bank dengan seluruh karyawannya.
Mengingat pentingnya sumber daya manusia ini maka Bank
selalu berusaha meningkatkan mutu sumber daya manusia
dimulai dari saat penerimaa karyawan, penempatan, system
intensif, pendidikan dan pelatihan yang berkesinambungan
merupakan faktor yang menentukan hasil kerja seluruh
karyawan, yang pada akhirnya akan memperngaruhi kinerja
Bank.
Dengan semakin kompleksnya kegiatan usaha Bank yang
meningkatkan risiko yang dihadapi Bank, maka setiap penggurus
dan pejabat Bank harus memiliki kompetensi dan keahlian dalam
rangka mendukung tata kelola yang baik (good corporate
governace) dan manajemen risiko bagi kegiatan usaha Bank.
Peningkatan kompetensi ini merupakan salah satu upaya untuk
meningkatkan kualitas manajemen risiko perbankan sesuai
dengan tujuan yang ditetapkan dalam API. Untuk mencapai
syarat minimum dan standarisasi kompetensi dan keahlian bagi
pengurus dan pejabat Bank diperlukan adanya seftifikasi
manajemen risiko.
MICRO BANKING
-Kondisi Micro Secara Nasional
11
Dalam setahun terakhir, porsi kredit usaha mikro, kecil dan
menengah ( UMKM ) terhadap total kredit perbankan nasional
cenderung menurun, maraknya proyek infrastruktur belakangan
ini menjadi salah satu penyebabnya. Berdasarkan data Bank
Indonesia ( BI ) per Juli 2007, posisi kredit UMKM sebesar IDR
450,86 triliun atau 51,7 % dibandingkan total kredit yang
mencapai IDR 871,99 triliun. Porsi tersebut lebih kecil
dibandingkan Juli 2006 sebesar 52,62 %.
12
Sesuai dengan visi dan misi kita “Menatap masa depan yang
lebih baik “ ”Ikut andil dalam mensejahterakan pengusaha &
pedagang kecil menengah“ kaitan dalam hal tersebut diatas dan
menyelaraskan apa yang dikehendaki oleh Perusahaan, secara
bersama kita perlu menyikapi tantangan dan juga keinginan kita
untuk lebih proactive dan progressif sehingga lebih mendorong
Divisi MMU yang pada saat ini masih merupakan cikal bakal
micro menjadi micro yang berstandard nasional dengan langkah
mengetengahkan stategi dengan meningkatkan distribusi layanan
melalui penambahan unit secara simultan.
BAB II
13
LAPORAN PRAKTIK KERJA
LAPANGAN
Perusahan yang dijadikan contoh kegiatan Praktik Kerja
Lapangan (PKL) adalah PT BANK MAYAPADA Tbk. Kegiatan
Praktik Kerja Lapangan (PKL) dilakukan pada tanggal 15 Juni
2020 sampai dengan 14 Agustus 2020 yang setara dengan 50
hari kerja.
Pada hari pertama penulis bertemu dengan dosen
pembimbing, penulis diberikan penjelasan tentang pedoman
Praktik Kerja Lapangan dan penjelasan tentang tugas yang harus
dilakukan. Penulis diberikan tugas untuk mencari data sejarah
perusahaan, membuat bagan struktur organisasi, mencari data
keuangan perusahaan, mencari data rasio keuangan, melakukan
pencarian metode analisis keuangan.
Tugas tersebut penulis lakukan bertujuan untuk mengetahui
bentuk laporan keuangan suatu perusahaan, dapat melihat suatu
laporan perusahaan yang mengalami penurunan ataupun
peningkatan dari tahun ke tahun. Tugas tersebut juga bertujuan
untuk melatih penulis agar dapat memahami dan menyusun
laporan keuangan suatu perusahaan dalam periode tertentu.
Berikut inin adalah tugas-tugas yang dilakukan selama PKL
dalam bentuk mendapatkan data suatu perusahaan , yaitu
perusahaan PT Bank Mayapada Tbk:
14
diperoleh pada tahun 1993. Pada tahun 1995 Bank berubah nama
menjadi PT Bank Mayapada Internasional. Dari tahun 1997
hingga saat ini kami menjadi bank publik dengan nama PT. Bank
Mayapada Internasional Tbk.
15
hingga sekarang dan telah berubah nama menjadi ISO
9001:2008.
a. Neraca
Neraca (Balance Sheet) merupakan laporan yang
menggambarkan jumlah kekayaan (harta), kewajiban (hutang),
dan modal dari suatu perusahaan pada saat / tanggal tertentu.
Neraca sebuah bank juga terdiri dari aset (assets), liabilitas
(liabilities), dan ekuitas (equity)atau modal.
Selama 5 tahun terakhir nilai aktiva dan pasiva PT Bank
Mayapada Tbk adalah:
16
(dalam jutaan rupiah)
1) Aset
Aset adalah segala sesuatu yang menjadi harta bank dan
menjadi sumber bagi pendapatan bank. Aset dibagi menjadi 2
yaitu:
-Aset Lancar (current asset): aset yang diharapkan dapat
terealisasi dan memberikan manfaat dalam jangka pendek, yaitu
sekitar satu tahun. Aset lancar ini berupa investasi jangka
pendek, kas, piutang, persediaan, biaya yang harus dibayar, dan
penghasilan yang masih diterima.
-Aset Tidak Lancar (long term asset): aset yang memiliki
wujud dan siap untuk digunakan/ difungsikan dalam operasional
perusahaan. Aset tetap tidak dimaksudkan untuk dijual, dan
memiliki manfaat yang lebih dari satu tahun. Beberapa aset tetap
meliputi; gedung, tanah, investasi jangka panjang.
17
(dalam jutaan rupiah)
2015 Rp.157.619.013,00
2016 Rp.166.678.902,00
2017 Rp.173.253.491,00
2018 Rp.177.532.858,00
2019 Rp.169.082.830,00
Dari data di atas mencakup aset lancar dan aset tetap Bank
Myapada, termasuk kas, piutang, dll. Bank Mayapada juga
menginvestasikan kepada surat berharga yang menjadi harta
Bank Mayapada
2) Liabilitas
Liabilitas pada prinsipnya adalah tagihan bank yang
dimanfaatkan untuk membiayai aset. Sama halnya dengan aset
yang disortir menurut likuiditasnya, pada laporan keuangan
liabilitas juga diurutkan berdasarkan urgensi pemenuhannya dan
dikategorikan sebagai liabilitas lancar (current liabilities) dan
liabilitas tidak lancar (non-current liabilities).
18
:
(dalam jutaan rupiah)
2015 Rp.141.875.745,00
2016 Rp.147.406.296,00
2017 Rp.152.478.451,00
2018 Rp.152.442.167,00
2019 Rp.142.397.914,00
3) Ekuitas
Ekuitas pada dasarnya adalah tagihan pemegang saham pada
perusahaan yang berbentuk modal disetor dan laba yang
diakumulasikan sebagai laba ditahan. Sama halnya dengan
berbagai laporan posisi keuangan perusahaan lain, laporan posisi
keuangan bank juga wajib memenuhi hokum akuntasi yang
menyatakan bahwa besarnya aset sama dengan besarnya
kewajiban (liabilities) dan moda (ekuitas).
19
(dalam jutaan rupiah)
2015 Rp.15.743.268,00
2016 Rp.19.272.606,00
2017 Rp.20.775.040,00
2018 Rp.25.090.691,00
2019 Rp.26.684.916,00
20
1) Single Step
Bentuk laporan laba rugi single step lebih sederhana. Pada
format ini semua pendapatan dan keuntungan yang didapat
ditempatkan di bagian awal laporan laba rugi. Kemudian
dikurangi dengan seluruh beban atau biaya yang dikeluarkan
oleh perusahaan. Selisih antara total pendapatan dan total beban
inilah yang menunjukan laba-rugi perusahaan pada periode
tersebut.
2) Multiple Step
Berbeda dengan single step, format laporan keuangan laba
rugi multiple step lebih kompleks. Untuk membuat laporan laba
rugi multiple step, pertama Anda harus memisahkan transaksi
operasional dan non-operasional. Kedua, Anda harus
membandingkan biaya dan beban dengan pendapatan yang
berkaitan. Setelah itu Anda baru dapat menghitung laba
operasionalnya. Laba operasional akan menunjukan perbedaan
antara aktivitas biasa dan aktivitas insidentil atau ekstra ordinari.
Tahun Laba/Rugi
2015 Rp 1.143.562
2016 Rp 1.967.276
2017 Rp 1.860.845
2018 Rp 2.262.245
2019 Rp 1.924.180
21
c. Laporan Aktiva Produktif
Berdasarkan SK DIR BI No. 3 1/147/KEP/DIR Tanggal 12
November 1998 telah ditetapkan tentang ketentuan baru
mengenai kualitas aktiva produktif, bahwa yang dimaksud
dengan kualitas aktiva produktif adalah penanaman dana bank,
baik dalam rupiah maupun valuta asing, dalam bentuk kredit,
surat berharga, penempatan dana antar bank, penyertaan saham,
termasuk komitmen dan kontijensi pada transaksi rekening
administratif. Kualitas aktiva (assets quality) yang diukur dengan
assets ratio berkaitan dengan kelangsungan usaha bank.
Pengelolaan aktiva diarahkan kepada pengelolaan aMiva
produktif (earnings assets) dengan maksud untuk memperoleh
penghasilan (Zainudin dan Jogiyanto, 1999). Yang dimaksud
dengan earnings assets adalah kualitas aktiva produktif,
sedangkan risked assets adalah penanaman dana dalam bentuk
kredit, surat berharga, dan penempatan pada bank lain.
22
berlaku digunakan oleh nasabah. Fasilitas yang diberikan
sebesar sisa komitmen yang belum ditarik.
3. Kewajiban pembelian aktiva bank yang dijual dengan syarat
repo adalah kewajiban bank untuk membeli kembali aktiva
bank pada waktu tertentu yang dijanjikan. Kewajiban
disajikan sebesar nilai pembelian yang disepakati bank
dengan nasabah.
4. L/C yang tidak dapat dibatalkan yang masih berjalan adalah
Pemberian jaminan dalam bentuk penerbitan L/C yang tidak
dapat dibatalkan dalam rangka ekspor impor lalu lintas
perdagangan. Disajikan sebesar nilai L/C yang belum
direalisasi.
5. Ekseptasi wesel impor atas dasar L/C berjangka adalah
jaminan dalam bentuk panandatanganan terhadap wesel-
wesel impor atas dasar L/C berjangka. Disajikan sebesar
nilai wesel yang diaksep.
6. Transaksi valus yang belum diselesaikan adalah Jumlah
transaksi valus tunai yang belum diselesaikan pada tanggal
laporan.
7. Transaksi valus berjangka adalah saldo tagihan yang timbul
dari transaksi valus berjangka wajib dilaporkan dalam
komitmen dan kontinjensi . Dijabarkan dalam mata uang
rupiah sesuai kurs pada tanggal laporan.
Kontinjensi adalah tagihan atau kewajiban yang timbulnya
tergantung pada jadi atau tidaknya satu atau lebih peristiwa di
masa yang akan datang. Jenis komitmen yang lazim antara lain :
1. Garansi Bank
Adalah Semua bentuk garansi yang diterima atau diberikan
oleh bank yang mengakibatkan pembayaran kepada pihak yang
menerima jaminan apabila pihak yang dijamin bank cidera janji.
Garansi bank dapat berupa :
23
a. Penerimaan atau penerbitan jaminan dalam bentuk bank
garansi, baik dalam rangka pemberian kredit, risk sharing dan
standby L/C maupun pelaksanaan proyek seperti bid bonds,
performance bonds atau advance payment bonds.
b. Akseptasi atau endosmen surat berharga yaitu pemberian
jaminan atau garansi dalam bentu penandatanganan kedua dan
seterusnya atas wesel atau promes atau aksep.
Garansi yang masih berlaku, baik diterima atau diterbitkan
oleh bank disajikan dalam komitmen dan kontinjensi sebesar
nilai nominal jaminan.
2. L/C yang dapat dibatalkan
Adalah jaminan dalam bentuk penerbitan L/C yang dapat
dibatalkan dalam rangka ekspor impor atau lalu lintas
perdagangan. L/C disajikan sebesar sisa jumlah L/C yang belum
terealisasi.
3. Transaksi opsi valuta asing
Transaksi opsi valus yang masih berjalan pada tanggal
laporan, wajib dilaporkan dalam laporan komitmen dan
kontinjensi dan dijabarkan ke dalam mata uang rupiah dengan
menggunakan kurs tengah pada tanggal laporan.
4. Pendapatan bunga dalam penyelesaian
Perhitungan bunga dari aktiva produktif non performing
yang belum dapat diakui sebagai pendapatan bunga dalam
periode berjalan.
5. Rasio Keuangan
Rasio keuangan adalah ukuran yang digunakan dalam
interprestasi dana analysis laporan finansial suatu perusahaan.
24
Analisis laporan keuangan bank adalah ukuran yang
digunakan untuk mengetahui kondisi keuangan bank yang dilihat
dari laporan keuangan dan disajikan oleh bank secara periodik.
Pengolahan laporan keuangan dibuat sesuai dengan standar yang
telah ditetapkan. Analisis yang digunakan dalam hai ini
menggunakan rasio-rasio keuangan sesuai dengan standar yang
berlaku.
25
Rumus:
Cash asset
QR= X 100 %
Total Deposit
Setelah penulis mendapatkan rumus dan memperoleh
data yang ada di komponen perhitungan Quick ratio, tugas
yang selanjutnya penulis lakukan adalah menghitung nilai
Quick ratio PT Bank Mayapada Tbk. Berikut ini hasil
pehitungan Quick ratio PT Bank Mayapada Tbk. yang penulis
kerjakan:
(dalam jutaan rupiah)
Tahun Cash Aset Total Deposit Quick
Rasio
26
Securities
IPR= X 100 %
Total Deposit
27
Setelah penulis mendapatkan rumus dan memperoleh data
yang ada di komponen perhitungan BR, tugas yang selanjutnya
penulis lakukan adalah menghitung nilai BR PT Bank
Mayapada Tbk. Berikut ini hasil pehitungan BR PT Bank
Mayapada Tbk. yang penulis kerjakan:
(dalam jutaan rupiah)
28
selanjutnya penulis lakukan adalah menghitung nilai LDR PT
Bank Mayapada Tbk. Berikut ini hasil pehitungan LDR PT
Bank Mayapada Tbk. yang penulis kerjakan:
(dalam jutaan rupiah)
Tahun Loan to Deposit Ratio
2015
7.00%
2016
7.64%
2017
3.56%
2018
1.66%
2019
3.11%
Kesimpulan:
LDR pada PT Bank Mayapada tahun 2015-2019, menyentuh
angka tertinggi pada Tahun 2016, sebesar 7,64%. Sedangkan
yang terendah pada tahun 2018, sebesar 1,66%
29
Tahu Liquid aset Pinjaman Rasio
n jangka pendek Kas
2015
9.466.874 4.275.496 221.42%
2016
15.689.244 2.350.380 667.52%
2017
18.203.948 5.054.291 360.17%
2018
16.539.984 10.558.656 156.65%
2019
16.509.217 9.189.435 179.65%
Kesimpulan:
Rasio Rentabilitas
Rasio rentabilitas gunanya untuk mengukur tingkat efesiensi
usaha dan profitabilitas yang dicapai bank. Rasio ini dapat
digunakan untuk mengukur salah satu aspek kesehatan bank.
Salah satu macam dari rasio rentabilitas adalah ROA (Return On
Asset). ROA adalah rasio yang digunakan untuk mengetahui
kemampuan bank dalam menghasilkan keuntungan secara relatif
dibandingkan dengan nilai total asetnya. Rasio ini sangat
penting, mengingat keuntungan yang memadai diperlukan untuk
mempertahankan sumber-sumber modal bank.
30
Laba sebelum pajak
ROA= X 100 %
Rata−rata total aset
31
Kesimpulan:
Berdasarkan rasio diatas, dapat disimpulkan pada 5 tahun
terakhir, tingkat ROA Bank Mayapada mengalami naik turun
yang tidak terlalu signifikan, namun berpengaruh pada tingkat
kesehatan ROA.
(Total penjualan−investasi)
ROI= x 100 %
Investasi
2015 8,47%
2016 11,85%
2017 9,91%
2018 10,21%
2019 7,73%
Kesimpulan:
Berdasarkan rasio diatas, dapat disimpulkan pada 5 tahun
terakhir, tingkat ROE Bank Mayapada mengalami naik turun
32
yang tidak terlalu signifikan, namun berpengaruh pada tingkat
kesehatan ROE.
2016 0,759
2017 0,743
2018 0,745
2019 0,746
33
2) Gross Profit Margin
Perbandingan pendapatan laba kotor yang diperoleh perusahaan
dalam periode tertentu dibandingkan dengan besarnya tingkat
penjualan pada satu periode yang sama. Rasio ini bisa
mengetahui seberapa besar laba kotor yang diperoleh suatu
perusahaan sebelum dikurangi beberapa biaya operasional dan
produksi. Semakin besar suatu perusahaan bisa mengontrol
rasionya, maka semakin besar pula laba yang akan didapatkan
oleh perusahaan.
Labakotor
GPM= x 100 %
Pendapatan penjualan
2016 0,984
2017 0,923
2018 1,346
2019 1,005
Kesimpulan:
34
Berdasarkan rasio diatas, dapat disimpulkan pada 5 tahun
terakhir, tingkat GPM Bank Mayapada mengalami naik pada
tahun 2015-2016 dan 2017- 2018, namun pada tahun 2019
mengalami penurunan pada tahun 2016-2017 dan 2018-2019.
2015 90,77%
2016 86,02%
2017 85,97%
35
2018 83,47%
2019 87,09%
Kesimpulan:
Rasio Capital
Rasio capital dapat dihitung dengan menggunakan Capital
Adequacy Ratio (CAR). Rasio ini digunakan sebagai indikator
terhadap kemampuan bank untuk menutupi penurunan aktiva
akibat terjadinya kerugian atas aktiva bank dengan menggunakan
modalnya sendiri. CAR merupakan perbandingan antara modal
sendiri dengan Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR).
ATMR merupakan pejumlahan, baik itu aktiva neraca maupun
aktiva administratif yang telah dikalikan bobotnya masing-
masing.
36
Rasio Biaya Dana
Bank bekerja dengan menggunakan sebagian besar dana
milik masyarakat untuk dijual kembali dalam bentuk kredit atau
aktiva lain yang menguntungkan. Bank harus mengetahui secara
pasti berapa harga dana yang dihimpun tersebut untuk
memudahkan dalam menentukan harga jual, mengambil
kebijakan, dan mengatur penempatan aktiva se-optimal mungkin.
Salah satu macam dari rasio biaya dana adalah Cost Of Loanable
Fund (COLF). Ratio ini untuk mengetahui harga dana yang bisa
dijual. Sesuai ketentuan BI setiap bank harus menyisihkan dana
Reserve Requirement (RR) sebesar 5%, sehingga dana
masyarakat yang bisa dijual maksimal 95%.
Rasio Aset
Kinerja keuangan dari segi aset diukur melalui kualitas
aktiva produktifnya. Salah satu rasio yang digunakan adalah
Return On Risked Asset (RORA). RORA adalah rasio yang
membandingkan antara laba kotor dengan besarnya risked assets
yang dimiliki. Laba kotor adalah hasil pengurangan pendapatan
terhadap biaya sedangkan risked assets terdiri atas surat berharga
dan kredit yang disalurkan. Nilai RORA yang tinggi
mengindikasikan bahwa pendapatan yang diterima besar
sehingga laba yang diperoleh juga optimal dan berpengaruh pada
kenaikan harga saham.
Itulah beberapa hal yang perlu dipahami dari analisis laporan
keuangan bank. Pada dasarnya, membuat laporan keuangan bagi
tiap perusahaan adalah hal penting untuk menentukan berbagai
hal kedepannya. Kini, Anda dapat menggunakan software
akuntansi untuk membuat laporan keuangan.
Jurnal adalah software akuntansi online yang dapat
membantu Anda dalam membuat laporan keuangan secara cepat,
mudah, dan menyajikan data secara realtime. Selain itu banyak
37
fitur menarik lainnya yang dimiliki oleh Jurnal seperti
pembuatan faktur yang mudah, pengecekan stok barang di mana
saja, hingga penyimpanan bukti transaksi yang aman.
38
Dari faktor Risk Profile menggunakan perhitungan risiko
kredit, risiko pasar dan risiko likuiditas. Faktor GCG
memperhitungkan penilaian atas penerapan self assessment.
Faktor Earning atau rentabilitas diukur dengan indicator laba
sebelum pajak terhadap total aset (ROA), pendapatan bunga
bersih terhadap total aset (NIM). Faktor Capital diukur dengan
rasio CAR. Dengan metode RGEC secara keseluruhan memiliki
predikat sangat sehat
Pada peraturan Bank Indonesia No 13/1/PBI/2011 pasal 2,
disebutkan bank wajib melakukan penilaian tingkat kesehatan
bank dengan menggunakan pendekatan risiko (Risk Based Bank
Rating) baik secara individual ataupun konsolidasi. Dalam
metode ini terdapat beberapa indikator sebagai acuannya, yaitu:
Kredit bermasalah
NPL= x 100 %
Total Kredit
39
Peringka Keterangan Kriteria
t
1 Sangat Sehat NPL < 2%
2 Sehat 2% ≤ NPL < 5%
3 Cukup Sehat 5% ≤ NPL < 8%
4 Kurang Sehat 8% ≤ NPL 12%
5 Tidak Sehat NPL ≥ 12%
40
Kriteria Penetapan Peringkat Profil Risiko (LDR)
Kesimpulan:
Dari data LDR PT Bank Mayapada dari tahun 2015-2019,
dapat disimpulkan. Bahwa rasio liquiditas LDR tergolong
cukup sehat, karena tingkat LDR dibawah 100%
41
Good Corporate Governance (GCG)
Dengan menganalisis laporan Good Corporate
Governance (tata kelola) yang berpedoman pada Peraturan
Bank Indonesia No.13/1/PBI/2011 dengan mencari laporan
tahunan yang di publikasikan dan menetapkan penilaian yang
dilakukan oleh bank berdasarkan sistem self assessment.
Kriteria Penetapan Peringkat GCG (self assessment)
Peringkat Keterangan
1 Sangat Baik
2 Baik
3 Cukup Baik
4 Kurang Baik
5 Tidak Baik
Earning (Rentabilitas)
Penilaian earning (rentabilitas) diukur dengan
menggunakan rasio Return On Asset (ROA) dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
42
5 Tidak Sehat ROA ≤ 0%
Kesimpulan:
Tingkat ROA pada PT Bank Mayapada pada tahun 2015-
2019 memiiki tingkat kesehatan yg bervariasi. Namun tidak
memiliki selisih yang terlalu jauh, pada tahun 2018 tingkat
kesehatan memiliki angka tertinggi yaitu 1,74%
Capital (Permodalan)
Bahwa setiap bank yang beroperasi di Indonesia
diwajibkan untuk memelihara Kewajiban Penyediaan Modal
Minimum (KPMM). Tinggi rendahnya Kewajiban
Penyediaan Modal Minimum atau CAR suatu bank akan
43
dipengaruhi oleh 2 faktor utama yaitu besarnya modal yang
dimiliki bank dan jumlah Aktiva Tertimbang Menurut Risiko
(ATMR) yang dikelola oleh bank tersebut. Hal ini
disebabkan penilaian terhadap faktor permodalan didasarkan
pada rasio Modal terhadap Aktiva Tertimbang Menurut
Risiko (ATMR). Penilaian faktor capital diukur dengan
menggunakan Capital Adequacy Ratio (CAR) dengan rumus
sebagai berikut:
Modal Bank
CAR= x 100 %
Aktiva tertimbang menurut resiko
Dari tugas yang penulis lakukan dan dari data yang diperoleh,
banyak pengalaman dan manfaat yang didapatkan. Penulis menjadi
lebih tahu tentang laporan rinci dalam instansi bank , dan data tersebut
dapat membantu untuk pembuatan Tugas Akhir dan mampu
menganalisis tren kinerja perusahaan.
44
45
BAB III
PENUTUP
46
analisis keuangan perusahaan, kegiatan ini dilakukan pada minggu ketiga
praktik kerja lapangan.
Dalam kegiatan ini penulis memperoleh data analisis keuangan dengan
cara mendownload dari website resmi perusahaan. Dalam analisi laporan
keuangan terdapat rasio-rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan
suatu perusahaan. Rasio-rasio yang di peroleh penulis meliputi rasio
likuiditas, rasio rentabilitas, rasio capital, rasio biaya dana, dan rasio aset.
Pada minggu ke-empat kegiatan praktik kerja lapangan yang dilakukan
penulis adalah mencari data rasio kesehatan bank melalui website resmi
perusahaan. Dalam rasio kesehatan bank penulis menemukan metode-
metode untuk menilai kesehatan bank. Metode-metode tersebut yaitu risk
profil, good corporated governance, earning (rentabilitas), dan capital
(permodalan).
47
Dalam proses pengerjaan saya sebagai penulis menemukan
kendala yang cukup menghambat, yaitu beberapa rasio yang tidak
tercantum dalam laporan tahunan, dan saya harus menghitung
sendiri. Namun hal tersebut malah menjadi pembelajaran yang dapat
menjadi latihan dalam menghitung rasio.
48
6. Meningkatkan keterampilan dan ketelitian dalam menyusun
laporan.
7. Mengetahui cara membuat laporan keuangan dengan baik dan
benar.
Pengalaman berikutnya yang penulis dapatkan dari Praktik Kerja
Lapangan adalah Mencari dan mendownload data analisis keuangan,
dari pengalaman tersebut manfaat yang penulis dapatkan adalah:
1. Memberikan informasi yang lebih luas dan mendetail
dibandingkan dengan laporan keuangan saja.
2. Memberikan informasi kesalahan yang terkandung dalam
laporan keuangan, dapat memberikan informasi yang berguna
bagi pengambil keputusan.
3. Sebagai dasar untuk memprediksi keadaan suatu perusahaan.
4. Mengetahui analisis laporan keuangan terdiri dari berbagai
rasio.
5. Mengetahui data analisis laporan keuangan Bank Mayapada
selama 5 tahun terakhir.
6. Melatih dan menambah wawasan tentang analisis laporan
keuangan Bank Mayapada.
7. Mengetahui rumus-rumus rasio yang ada dalam analisis laporan
keuangan.
Pengalaman yang penulis dapatkan dari Praktik Kerja Lapangan
adalah Mencari data rasio kesehatan bank, dari pengalaman tersebut
banyak manfaat yang penulis dapatkan, yaitu :
1. Penulis menjadi lebih tahu tentang laporan kesehatan keuangan
bank.
2. Mengetahui tingkat kesehatan Bank Mayapada selama 5 tahun
terakhir.
3. Mengetahui cara menghitung tingkat kesehatan bank dengan
menggunakan beberapa metode.
4. Mengetahui standar ukuran kesehatan suatu perusahaaan.
49
5. Membantu penulis untuk menilai rasio yang baik untuk
kesehatah perusahaan.
Praktik Kerja Lapangan juga membantu penulis berlatih
menggunakan ilmu analisis keuangan dan komputerisasi terhadap
laporan tersebut. Maka laporan Praktik Kerja Lapangan sangat
bermanfaat untuk menambah wawasan dan pengalaman dalam
penyusunan suatu laporan keuangan dan lain-lain.
Pengalaman pada Praktik Kerja Lapangan (PKL) saat ini adalah cara
mendapatkan data, menganalisis data, pemecahan masalah keuangan, dan
penjelasan struktur organisasi yang ada di dalam perusahan Bank
Mayapada. Pada saat yang sama penulis dituntut untuk berinovasi dengan
ide-ide yang diberikan melalui kesimpulan yang dibuat, dan penulis juga
diberi tanggung jawab oleh dosen pembimbing untuk penyusunan laporan
berisi data real yang menjadi bahan pengisian laporan tersebut.
50
Contents
BAB I...................................................................................................................................1
TUJUAN UMUM INSTANSI..................................................................................................1
Penjelasan Umum..........................................................................................................1
VISI dan MISI..................................................................................................................3
BUDAYA PERUSAHAAN..................................................................................................4
BUDAYA ANTI FRAUD.....................................................................................................4
STRUKTUR ORGANISASI.................................................................................................7
Tugas dan Tanggung Jawab............................................................................................8
AKTIVITAS INSTANSI.....................................................................................................11
MICRO BANKING..........................................................................................................12
BAB II................................................................................................................................14
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN..............................................................................14
Sejarah Bank MAYAPADA Tbk......................................................................................14
Data Laporan Keuangan...............................................................................................16
Data Analisis Keuangan................................................................................................24
Rasio dalam Analisis Laporan Keuangan Bank..........................................................25
Rasio Likuiditas.........................................................................................................25
Rasio Rentabilitas.....................................................................................................30
Rasio Capital.............................................................................................................36
Rasio Biaya Dana......................................................................................................36
Rasio Aset.................................................................................................................37
Rasio Kesehatan Bank..............................................................................................38
BAB III...............................................................................................................................45
PENUTUP..........................................................................................................................45
Rangkuman Praktik Kerja Lapangan.............................................................................45
Rangkuman Pengalaman Pembelajaran.......................................................................46
51