Anda di halaman 1dari 4

INTERVENSI PSIKOLOGI KLINIS

LATIHAN MICROSKILLS 2

Disusun Oleh :
Maharani Galuh Safitri
94319017

UNIVERSITAS GUNADARMA
MAGISTER PROFESI PSIKOLOGI KLINIS
ANGKATAN 35

JAKARTA
2020

Kasus 8
Latihan Microskill 1 | P a g e
“Dunia saya mau runtuh rasanya ketika tahu Ayah saya berselingkuh lagi… Bukan satu dua kali
ini saja, tapi sudah berkali-kali sepanjang kehidupan saya di usia 22 tahun ini. Bodohnya Ibu
saya masih mau bersama dengan dia… Ketika saya tanya kenapa masih mau bersama dengan
dia, padahal Ibu saya wanita karir, PNS, yang karirnya bagus, punya uang sendiri, bisa pergi
kemanapun dia mau, tapi kenyataannya sampai saat ini masih mau menunggui si brengsek ini!
Ibu saya cuma bilang sudah takdirnya… Saya marah sekali, saya juga sedih banget… Kenapa
Ibu saya begitu bodohnya, dia menyakiti dirinya sendiri, dia bukan kuat tapi dia bodoh!”

Lakukan Reframing
Anda akan terus merasakan kesedihan dan amarah jika anda terus menganggap ibu anda adalah
seorang yang bodoh karena tetap bersama ayah anda. Anda bisa melihat ibu anda dengan
pandangan yang lebih positif. Misalnya ibu anda adalah seorang wanita yang kuat karena bisa
bertahan hingga sekarang dan itu mungkin karena anda. Maka anda dapat merasakan kehebatan,
kasih sayang dan keteguhan hati yang luar biasa dari ibu anda.

Lakukan Konfrontasi
Jadi sebenarnya Anda lebih menganggap ibu anda adalah seorang yang bodoh daripada kuat
karena walaupun dengan keadaan diselingkuhi ayah anda, ibu anda tetap bisa menjadi seorang
wanita karir yang mempunyai uang sendiri dan bisa pergi ke mana pun dia mau? Apakah begitu?

Kasus 9

Latihan Microskill 2 | P a g e
“Saya paling jijik sama orang-orang yang ngaku-ngaku dirinya bisa menerima hal-hal yang
berbau-bau LGBT. Lucu ya mereka itu, katanya beragama, tapi masih mau nerima kalau ada
orang-orang yang “kaya begitu” dan berteman dengan mereka, mereka bilang dengan sok wise-
nya: “Memang ada masalah apa dengan saya, sehingga saya bisa jijik sekali? Iiiihhhh….
Jangan sampe saya punya keluarga, temen, sahabat kaya “orang-orang aneh, sakit
itu”….Naudzubilahiminzalik… Mereka itu nggak mikir ya, nggak mikir kalau Tuhan benci
banget sama kelakuannya mereka… kelakuan yang melebihi Da’jal! Orang-orang seperti gitu
harus dimusnahin, kalau nggak kelakuan mereka nanti menular kaya penyakit!”

Lakukan Reframing
Nampaknya anda merasa khawatir LGBT ini akan menyebar. Anda bisa mencoba untuk tetap
waspada tanpa memberikan kata-kata makian, karena kata makian tidak akan membuat situasi
yang anda khawatirkan berubah. Dengan anda mengeluarkan kata-kata makian seperti itu dapat
membuat rasa khawatir anda malah bertambah.

Lakukan Konfrontasi
Jadi sebenarnya anda membicarakan orang-orang yang mengaku dirinya bisa menerima hal yang
berbau LGBT atau dengan orang LGBT nya sendiri?

Kasus 10

Latihan Microskill 3 | P a g e
“Saya sudah berusaha memperbaiki hubungan saya dengan Ibu saya… Tapi ketika usia saya
sudah 40 ini… Saya go on with the flow saja… Bukannya saya nggak mau usaha, tapi ya
sudahlah… Saya berpikir ada sesuatu yang harus kita usahakan untuk menangkan, selesaikan…
Tapi ada sesuatu yang kita nggak harus lakukan apapun, tapi lakukan untuk introspeksi diri
saja. Apapun yang terjadi dia tetap Ibu saya, suka atau nggak suka… Aaaah…sedih saya…
Semoga Tuhan mengampuni saya…”

Lakukan Reframing
Anda merasa sedih dan berharap Tuhan mengampuni anda mungkin karena anda merasa jalan
yang anda ambil untuk go on with the flow sekarang bukanlah jalan yang sebenarnya anda
inginkan. Anda bisa mencoba mengikuti kata hati anda daripada logika anda dengan lebih
berusaha untuk memperbaiki hubungan dengan ibu anda.

Lakukan Konfrontasi
Anda bilang bukan anda tidak mau usaha. Tetapi bukankah dengan anda mengatakan bahwa di
usia yang 40 ini anda go on with the flow saja berarti anda sudah berhenti berusaha untuk
memperbaiki hubungan dengan ibu anda?

Latihan Microskill 4 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai