Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK STIMULASI SENSORI UMUM : MENGGAMBAR


Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Keperawatan Jiwa
(Stase Keperawatan Jiwa)

Disusun Oleh

Irfan Nurpratama 20149011013


Mila Karmila 20149011013
Moch. Galih Ferdiansyah 20149011013

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YPIB MAJALENGKA


PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN
MAJALENGKA
2021
A. LATAR BELAKANG
1. Pendahuluan
Terapi modalitas merupakan terapi utama dalam keperawatan jiwa. Sebagai
seorang terapis, perawat harus mampu mengubah perilaku maladaptif pasien menjadi
perilaku yang adaptif serta meningkatkan potensi yang dimiliki pasien. Ada bermacam-
macam terapi modalitas dalam keperawatan jiwa seperti terapi individu, terapi keluarga,
terapi bermain, terapi lingkungan dan terapi aktifitas kelompok. Terapi modalitas dapat
dilakukan secara individu maupun kelompok atau dengan memodifikasi lingkungan
dengan cara mengubah seluruh lingkungan menjadi lingkungan yang terapeutik untuk
klien, sehingga memberikan kesempatan klien untuk belajar dan mengubah perilaku
dengan memfokuskan pada nilai terapeutik dalam aktivitas dan interaksi.
Terapi kelompok merupakan suatu psikoterapi yang diberikan kepada
sekelompok pasien dilakukan dengan cara berdiskusi antar sesama pasien dan dipimpin
atau diarahkan oleh seorang terapis atau petugas kesehatan jiwa yang telah terlatih.
Secara umum terapi aktivitas kelompok mempunyai manfaat untuk meningkatkan
kemampuan menilai dan menguji kenyataan (reality testing) melalui komunikasi dan
umpan balik dengan atau dari orang lain, meningkatkan kemampuan sosialisasi pasien,
meningkatkan kesadaran tentang pentingnya hubungan antara reaksi emosional diri
sendiri dengan perilaku defensive (bertahan terhadap stress) dan adaptasi dan
membangkitkan motivasi bagi kemajuan fungsi-fungsi psikologis seperti kognitif dan
afektif.
Adapun secara khusus tujuan terapi aktifitas kelompok adalah meningkatkan
identitas diri pasien, menyalurkan emosipasien secara konstruktif, meningkatkan
keterampilan hubungan sosial yang akan membantu pasien didalam kehidupan sehari-
hari dan bersifat rehabilitatif: meningkatkan kemampuan ekspresi diri, keterampilan
sosial, kepercayaan diri, kemampuan empati, dan meningkatkan kemampuan tentang
masalah-masalah kehidupan dan pemecahannya.
Pada dasarnya terapi aktivitas kelompok telah dipergunakan dalam praktek
kesehatan jiwa yang juga merupakan bagian terpenting dari keterampilan terapeutik
dalam keperawatan. Terapi aktivitas kelompok sebagai metode yang efektif dan efisien
untuk menyelesaikan masalah. Dengan adanya kelompok dalam praktek jiwa akan
memberikan dampak positif dalam pencegahan, pengobatan dan terapi pemulihan melalui
terapi aktifitas kelompok.
Terapi aktivitas kelompok stimulasi sensori merupakan terapi yang diberikan
dengan menstimulus semua panca indra pada pasien sehingga terjadi perubahan perilaku
dan memberikan respon yang adekuat (Keliat, 2012). Terapi aktivitas kelompok stimulasi
sensori merupakan aktivitas yang digunakan untuk memberikan stimulasi pada sensori
pasien, kemudian diobservasi reaksi sensori pasien berupa ekspresi emosi atau perasaan
melalui gerakan tubuh, ekspresi muka, ucapan. Teknik yang digunakan meliputi fasilitas
penggunaan pancaindera dan kemampuan mengekpresikan stimulus baik dari internal
maupun eksternal (Purwaningsih, 2009).
Terapi stimulasi sensori menggambar adalah pemberian stimulasi kepada pasien
dengan menggunakan keterampilan menggambar agar terjadi perubahan perilaku. Terapi
menggambar adalah terapi yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan berfikir dan
mental dengan menggunakan rangsangan ide keterampilan. Pada pasien gangguan jiwa,
pemberian terapi menggambar dapat digunakan untuk memulihkan dan meningkatkan
kemampuan emosional dan sosial, meningkatkan fungsi kehidupan sehari-hari khususnya
dalam meningkatkan pemenuhan kebutuhan dasar dalam beraktivitas (Djohan, 2009).
Dengan demikian perawat sebagai pimpinan kelompok dapat menggunakan
kelompok untuk mendorong individu mengungkapkan masalah dan mendapat pemecahan
masalah dari kelompok sehingga perawat menilai klien selama berada dalam kelompok.
Dari latar belakang tersebut penulis tertarik untuk melakukan terapi aktivitas kelompok
sensori umum : menggambar sesuai dengan isi pikir klien. Permainan ini dipilih karena
dapat merangsang kemampuan sensori dan komunikasi klien.
2. Alat
a. Kertas Gambar
b. Pensil
c. Penghapus
3. Metode
a. Dinamika kelompok
b. Presentasi
c. Diskusi

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Klien dapat mengekspresikan perasaan melalui gambar.
2. Tujuan Khusus
a. Klien dapat membuat gambar sesuai dengan perasaannya.
b. Klien dapat menjelaskan gambar sesuai dengan gambar yang dibuat.
c. Klien dapat menjelaskan harapan sesuai gambar yang dibuat .
d. Klien dapat menerima tanggapan dari orang lain.

C. KRITERIA ANGGOTA KELOMPOK


Kriteria klien yang akan mengikuti kegiatan adalah :
1. Klien yang kurang komunikasi verbal
2. Klien dengan keadaan sudah stabil atau tenang
3. Klien yang kooperatif dengan riwayat umum
4. Klien yang secara fisik sehat
5. Klien yang sudah menyepakati kontrak untuk mengikuti TAK

D. PROSES SELEKSI
1. Identifikasi klien yang masuk dalam kriteria
2. Membuat kontrak dengan klien :
a. Menjelaskan tujuan kegiatan
b. Menjelaskan waktu dan tempat kegiatan
c. Membuat perjanjian mengikuti peraturan dalam bermain.

E. URAIAN STRUKTUR KEGIATAN


1. Hari/tanggal : Jum’at, 19 Maret 2021
2. Tempat : Ruang Merak
3. Waktu : 14:00 s/d 14:45
4. Metode : Menggambar
5. Pengorganisasian :
a. Jumlah Klien : 7 orang, terdiri dari Tn. R, Tn. D, Tn. C, Tn. A, Tn. Y
b. Leader
Nama Yuliani
Tugas 1) Mampu memotivasi anggota kelompok untuk mengeluarkan
pendapatnya tentang cerita yang dibaca klien.
2) Mampu mengatasi masalah yang mungkin timbul dalam kelompok
antar klien.
c. Co Leader
Nama : Mila Karmila
Tugas 1) Menyampaikan informasi dari fasilitator kepada leader
2) Mengingat leader bila diskusi menyimpang
d. Observer
Nama : Restu Eka Wahyuni
Tugas 1) Mampu mengobservasi jalan permainan
2) Mampu mengobservasi jalan diskusi
3) Mencatat pendapat yang dikemukakan oleh klien secara verbal dan
non verbal selama permainan dan diskusi berjalan.
e. Fasilitator
Nama : Irfan Pratama, Moch Galih Ferdiansyah, Neng Deni Muamaroh, Yuliani
Suhesti
Tugas 1) Menyampaikan informasi dari fasilitator kepada leader
2) Mampu memfasilitasi klien yang kurang aktif
3) Mampu menjadi role model bagi klien
f. Setting tempat : Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran
Tempat tenang dan nyaman
Posisi klien tidak boleh di depan pintu atau jendela

Keterangan : = Leader
= Co Leader

= Observer

= Fasilitator

= Klien
F. KEGIATAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
1. Persiapan
a. Persiapan media/alat yang akan digunakan
b. Setting tempat terapis dan peserta
c. Mengingatkan kontrak kepada klien
2. Pelaksanaan
a. Orientasi
1) Salam Terapeutik dan Perkenalan
a) Memberi salam dari terapis kepada klien
b) Perkenalan di mulai dari leader (nama,alamat, umur,perasaan).
c) Berdoa memulai kegiatan
2) Evaluasi/Validasi
a) Menanyakan perasaan klien saat ini
3) Kontrak
a) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu terapi
menggambar
b) Terapis menjelaskan aturan permainan, yaitu sebagai berikut:
(1) Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta izin
kepada terapis
(2) Lama kegiatan 45 menit
(3) Semua klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
(4) Menjelaskan tujuan Terapi Aktivitas Kelompok (TAK)
b. Kerja
1) Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu menggambar sesuai
dengan isi pikir klien
2) Terapis membagikan kertas dan pensil, untuk tiap klien
3) Menjelaskan apa yang harus klien lakukan, klien mulai menggambar, terapis
berkeliling dan memberi penguatan kepada klien untuk terus menggambar. Jangan
mencela klien
4) Terapis meminta klien untuk menceritakan hasil gambarnya secara bergantian
sampai semua mendapatkan kesempatan
5) Terapis meminta klien dapat menjelaskan harapan sesuai gambar yang dibuat
6) Terapis meminta klien dapat menerima tanggapan dari orang lain
7) Leader menanyakan pada klien yang lainnya untuk meminta tanggapan terhadap
gambar yang sedang dijelaskan
8) Leader menyimpulkan hasil dari gambar yang dijelaskan klien
c. Terminasi
1) Evaluasi
a) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
b) Terapis memberikan pujian atas keberhasilan klien
2) Tindak lanjut
a) Terapis menganjurkan klien untuk mengekspresikan perasaan melalui gambar
3) Kontrak yang akan datang
a) Menyepakati TAK yang akan datang
b) Menyepakati waktu dan tempat

G. TATA TERTIB PELAKSANAAN TAK


1. Peserta bersedia mengikuti kegiatan TAK samapai dengan selesai
2. Peserta wajib hadir 10 menit sebelum acara dimulai
3. Peserta berpakaian rapi bersih dan sudah mandi
4. Peserta tidak di perkenankan makan,minum,merokok, selama kegiatan TAK berlangsung
5. Jika ingin mengajukan atau menjawab pertanyaan peserta mengangkat tangan kanan dan
berbicara setelah dipersilahkan oleh leader
6. Peserta yang mengacaukan jalannya acara akan dikeluarkan dari permainan
7. Peserta dilarang meninggalkan tempat sebelum acara selesai
8. Apabila waktu yang di tentukan untuk melakukan TAK telah habis sedangkan permainan
belum selesai maka leader akan meminta persetujuan anggota untuk memperpanjang
waktu TAK

H. ANTISIPASI KEJADIAN TANG TIDAK DIINGINKAN PADA PROSES TAK


1. Penanganan klien yang tidak aktif saat aktifitas kelompok
a. Memanggil klien
b. Memberi kesempatan pada klien tersebut untuk menjawab sapaan terapis atas klien
yang lain
2. Bila klien meninggalkan permainan tanpa pamit:
a. Panggil nama klien
b. Tanya alasan klien mengapa meninggalkan permainan
c. Berikan penjelasan tentang tujuan permainan dan berikan penjelasan pada klien
bahwa klien dapat melaksanakan keperluannya setelah itu klien boleh Kembali lagi
3. Bila klien lain ingin ikut:
a. Memberikan penjelasan bahwa permainan ini ditunjukan pada klien yang telah dipilih
b. Katakana pada klien lain bahwa ada permainan lain yang mungkin dapat diikuti oleh
klien tersebut
c. Jika klien memaksa, beri kesempatan untuk masuk dengan tidak memberi peran pada
permainan tersebut

TAK STIMULASI SENSORI UMUM : MENGGAMBAR


Kemampuan memberi respons terhadap menggambar
No. Aspek yang Nama klien
di nilai
Mengikuti
kegiatan dari
1.
awal sampai
akhir
Menggambar
2. sampai
selesai
Menyebutkan
3.
gambar apa
Menceritakan
4. makna
gambar

G. PROSES EVALUASI
Evaluasi struktur diharapkan peserta dapat mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir
dengan tertib, terapispun menjalankan kegiatannya dengan lancar sesuai rencana. Adapun
yang diharapkan untuk evaluasi proses kegiatan yaitu klien tidak meninggalkan tempat
selama kegiatan berlangsung, dapat mengikuti peraturan yang telah ditetapkan, ikut
berpartisipasi aktif dalam kegiatan dan dapat memberikan tanggapan tentang kegiatan dan
manfaat kegiatan serta pengorganisasian dapat terlaksana sesuai rencana. Lalu diharapkan
semua peserta mampu mempraktekkan cara menghardik dengan tepat dan mengungkapkan
bagaimana perasaannya setelah menghardik.

H. PENUTUP
Demikianlah proposal ini kami ajukan dalam rangka memenuhi tugas praktek profesi
keperawatan jiwa di RSJ Jawa Barat. Atas perhatian dan kesempatan yang diberikan kami
ucapkan terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA

Keliat BA dan Akemat. (2005). Keperawatan Jiwa Terapi Aktivitas Kelompok. Jakarta: EGC
Stuart GA. (2007). Buku Saku Keperawatan Jiwa Edisi 5. Jakarta: EGC
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/08/Keperawatan-Jiwa-
Komprehensif.pdf
https://dokumen.tips/download/link/proposal-stimulasi-sensori-persepsi
https://www.academia.edu/30041873/TAK_STIMULASI_PERSEPSI_SENSORI_FIX

Anda mungkin juga menyukai