Anda di halaman 1dari 2

TUGAS 1 ILMU PERUNDANG UNDANGAN HUKUM

1. Jelaskan mengenai sistem norma statis dan system norma dinamis !

 sistem norma  statis yang juga sering di sebut nomostatic adalah sistem norma
yang melihat dari isi suatu norma tersebut sedangkan,
 sistem norma dinamis atau yang juga sering disebut nomodynamics adalah
sistem norma yang melihat pada cara pembentukan norma itu sendiri, daya
berlaku dan penghapusan suatu norma.

2. Jelaskan hubungan antara Pancasila dan UUD NKRI Tahun 1945 ?


Hubungan antara Pancasila dan UUD 1945 dibingkai dalam dua konteks yang adalah
hubungan secara FORMAL dan hubungan secara MATERIAL :

 HUBUNGAN SECARA FORMAL Adalah hubungan dari Pancasila dengan UUD


1945 dalam sudut pandang konstitusional atau peraturan yang berlaku, antara
lain sebagai berikut:
Pancasila adalah kaidah dasar bagi negara. Oleh karena pancasila dimuat
pada pembukaan UUD 1945 maka UUD pun menjadi kaidah dasar negara.
Pancasila merupakan inti pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 dan
menjadikan UUD sebagai sumber hukum tertinggi dan pancasila sebagai tertib
hukum bangsa Indonesia.

 HUBUNGAN SECARA MATERIAL, Hubungan secara material maksudnya


adalah bahwa semua bagian-bagian (material) dari UUD 1945 harus selaras dan
tidak bertentangan dengan Pancasila. Sebab Pancasila sendiri merupakan
sumber dari segala sumber hukum oleh sebab itu esensi dari UUD 1945 memuat
atau dijiwai oleh nilai-nilai pancasila.

3. Sebutkan dan jelaskan peraturan Perundang Undangan yang namanya disebutkan


dengan jelas didalam UUD NRI Tahun 1945! Sebutkan juga pasal yang mengatur hal
tersebut !

Hierarki atau tata urutan peraturan perundang-undangan di Indonesia merujuk


pada Pasal 7 ayat (1) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-Undangan (UU 12/2011) sebagaimana yang telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Undang-Undang
Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (UU
15/2019).
4. Jelaskan perbedaan antara Teori hierarki norma yang dikemukakan oleh Hans Kelsen
dan Hans Nawiasky !

Perbedaan antara teori hierarki norma yang dikemukakan oleh Hans Kelsen dan
Hans Nawiasky yaitu :

 Hans Nawiasky norma-norma dibagi menjadi empat kelompok yang tidak sama .
Pada Hans Kelsen norma-norma tidak dikelompokkan tetap menjadi satu
kesatuan.

 Menurut teori Hans Kelsen jenjang norma secara umum yang berlaku untuk
semua jenjang norma termasuk norma negara (general, sedangkan Hans
Nawiasky membahas teori jenjang norma lebih khusus yang dihubungkan
dengan suatu Negara.

 Teori Hans Kelsen menyebutkan norma dasar negara dengan istilah


staatsfundamentalnorm bukan dengan istilah staatsgrundnorm. Sedangkan pada
teori Hans Nawiasky istilah staatsgrundnorm tidak sesuai dikarenak pengertian
grundnorm yang memliki kecenderungan bersifat tetap, karena norma dalam
suatu negara sewaktu-waktu dapat berubah yang disebabkan karena adanya
pemberontakan, kudeta, dan lain - lain.

 Agustin E. Ferraro, “Book Review-Kelsen’s Highest Moral Ideal,” German Law Journal No. 10 (1 October
2002). Yang dikutip oleh Jimly Asshiddiqie, Mochamad Ali Safa’at, Teori Hans Kelsen tentang
Hukum,  Mahkamah Konstitusi RI, Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan, hlm. 1.
W. Friedmann, Teori & Filasafat Hukum: Telaah Kritis Atas Teori-Teori Hukum (Susunan I), Judul Asli:
Legal Theory, Penerjemah: Mohamad Arifin, Cetakan Kedua, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1993),
hal. 170.
Plato, The Laws, translated by: Trevor J. Saunders, (New York: Penguin Books, 2005). Dalam Jimly,
Asshiddiqie, Perihal Undang-Undang, Jakarta, Konstitusi Press. Hlm. 1
Jimly, Asshiddiqie, Perihal Undang-Undang, Jakarta, Konstitusi Press, hlm. 1-2
 Kelsen, Hans, dalam Astim Riyanto, Teori Konstitusi, Bandung, Yapemdo, 2000, hlm. 56.
 Purnadi Purbacaraka dan M Chidir Ali, Disiplin Hukum, Opcit. Cetakan ke empat, Bandung : Citra Aditya
Bakti, 1990, hlm. 58 – 71

Anda mungkin juga menyukai