Anda di halaman 1dari 13

BIMBINGAN DAN KONSELING

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Profesi Keguruan

DISUSUN OLEH :

Kelompok III

1. DINA AMANDA ( 19120004)


2. NIKMAH HANNUM LUBIS (19120014)
3. SUKRI ARIYANTO SIREGAR (19120027)

DOSEN PENGAMPU : AINUN MARDIAH HARAHAP, M.A

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
MANDAILING NATAL
2021/2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji dan syukur marilah kita panjatkan ke hadirat ALLAH SWT, karena
berkat hidayah dan taufiq-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah kami
dengan tepat waktu. Mudah-mudahan senantiasa memberikan kesehatan dan
kesempatan kepada kita sehingga dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya
Sholawat dan salam ke ruh junjungan nabi besar MUHAMMAD SAW
yang telah membawa risalah islam ke tengah-tengah ummatnya, guna
mengeluarkan ummatnya dari alam kebodohan menuju alam yang berilmu
pengetahuan yang disertai iman dan islam sebagaiman yang kita rasakan saat
sekarang ini.
Akhirnya hanya kepada Allahlah kami berserah diri dan memohon ampun
atas kesalahan yang diperbuat, mudah-mudahan laporan ini dapat berguna bagi
penulis khususnya, pembaca pada umumnya.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Panyabungan, 27 Maret 2021

kelompok III

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................. ii

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................. 1


B. Rumusan Masalah ............................................................................ 1
C. Tujuan masalah..................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian bimbingan dan konseling…………………....………...2


B. Tujuan bimbingan dan konseling.....................................................3
C. Landasan bimbingan dan konseling.................................................5
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.........................................................................................8
B. Saran...................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bimbingan dan konseling adalah merupakan sebuah proses tolong
menolong antara individu satu dengan individu yang lain untuk memahami diri
mereka sendiri. Di dalam pendidikan bimbingan dan konseling mewakili hasrat
masyarakat untuk membantu individu, sumbangan bimbingan dan konseling
menambah kepahaman tentang informasi pendidikan, vokasional dan social yang
diperlukan untuk membuat pilihan secara berpengetahuam bagi pelajar.
Dalam pendidikan, konselor sekolah sebagai individu yang tidak
diharapkan bertindak sebagai hakim atau penilai. Konselor berbeda dengan guru,
pengurus sekolah dan orang tua dalam tugasnya di sekolah. Konselor tidak
bertanggung jawab seperti guru untuk memastikan bahwa pelajar mencapai
dalam bidang akademik. Oleh karena itu konselor mampu untuk mengadakan
hubungan yang harmonis sehingga tercapai pertumbuhan dan perkembangan
pelajar.
Bimbingan dan konseling ada untuk menolong pelajar memahami berbagai
pengalaman diri, peluang yang ada serta pilihan yang terbuka untuk mereka
dengan menolong mereka mengenal, membuat interpretasi dan bertindak terhadap
kekuatan sendiri, dan bersumber dari diri mereka dan bertujuan untuk
mempercepat perkembangan diri pelajar. Seorang konselor dalam pelayanan
bimbingan dan konseling merupakan pekerjaan profesional, oleh sebab itu
praktiknya harus mengikuti asas-asas, dan landasan-landasan tertentu.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian bimbingan dan konseling ?
2. Bagaimana tujuan bimbingan dan konseling ?
3. Bagaimana Landasan bimbingan dan konseling?

1
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui bimbingan dan konseling
2. Untuk mengetahui tujuan bimbingan dan konseling
3. Untuk mengetahui landasan bimbingan komseling

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Bimbingan dan Konseling


Secara etimologis, bimbingan dan konseling terdiri atas dua kata,
yaitu “bimbingan” (terjemahan dari kata “guidance”) dan “konseling”
(diadopsi dari kata “conseling”). Dalam praktik, bimbingan dan konseling
merupakan satu kesatuan kegiatan yang tidak terpisahkan. Keduanya
merupakan bagian yang integral. Untuk pemahaman yang yang lebih jelas,
dalam uraian berikut pengertian bimbingan dan konseling diuraikan secara
terpisah.1
Bimbingan Seperti disebut diatas bahwa, “bimbingan” merupakan
terjemahan dari kata “guidance” dari kata dasar “guide” yang berarti
menunjukkan jalan (showing the way), memimpin (leading), memberikan
petunjuk (giving instruction), mengatur (regulating), mrngarahkan
(governing), dan memberi nasihat.
Jadi bimbingan bisa berarti bantuan yang diberikan pembimbing
kepada individu agar individu yang dibimbing mencapai kemandirian
dengan mempergunakan berbagai bahan, melalui interaksi dan pemberian
nasihat serta gagasan dalam suasana asuhan dan berdasarkan norma-norma
yang berlaku.
Konseling Istilah konseling diadopsi dari bahasa Inggris
“conseling” didalam kamus artinya dikaitkan dengan “counsel” memiliki
beberapa arti, yaitu nasehat (to obtain consel), anjuran (to give counsel)
dan pembicaraan (to take counsel). Berdasarkan arti diatas, konseling
secara etimologis berarti pemberian nasihat, anjuran dan pembicaraan
dengan bertukar pikiran.

1
Tohirin. 2007. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah Berbasis Intregrasi.
Jakarta: RajaGrafindo Pers.

3
Menyatakan bahwa konseling merupakan proses hubungan antar
pribadi dimana orang yang satu yang membantu yang lainnya untuk
meningkatkan pemahaman dan kecakapan menemukan masalahnya.

B. Tujuan bimbingan dan konseling


Bimbingan dan konseling berkenaan dengan perilaku, oleh sebab
itu tujuan bimbingan dan konseling adalah dalam rangka:
1. Membantu mengembangkan kualitas kepribadian individu yang
dibimbing atau dikonseling.
2. Membantu mengembangkan kualitas kesehatan mental peserta didik.
3. Membantu mengembangkan perilaku yang lebih efektif pada diri
individu dan lingkungannya.
4. Membantu peserta didik menanggulangi problema hidup dan
kehidupannya secara mandiri.2
Adapun tujuan lainnya adalah sebagai berikut:
1. Pengenalan terhadap diri sendiri dan penerimaan terhadap diri sendiri.
2. Penyesuaian diri terhadap lingkungan (sekolah, rumah, masyarakat).
3. Pengembangan potensi semaksimal mungkin.
4. Pemecahan masalah dengan baik dan realistis.

C. Landasan bimbingan dan konseling


Menurut Prayitno dan Erman Amti (1999): Landasan Bimbingan
dan konseling ada 6, yaitu:
1. Landasan filosofis
Filosofis bisa bermakna cinta kebijaksanaan. Pelayanan
bimbingan dan konseling merupakan serangkaian kegiatan atau
tindakan yang semuanya diharapkan merupakan tindakan yang

2
Kartono, Kartini. 1985. Bimbingan dan Dasar-Dasar Pelaksanaannya. Jakarta: CV
Rajawali.

4
bijaksana. Untuk itu diperlukan pemikiran filosofis tentang
berbagai hal yang menyangkut pelayanan bimbingan dan
konseling. Pemikiran filosofis menjadi alat bermanfaat bagi
pelayanan bimbingan dan konseling secara umum dan bagi
konselor secara khusus, yaitu membantu konselor dalam
memahami situasi konseling dan dapat membuat keputusan
yang tepat.
2. Landasan religious

Upaya yang memungkinkan berkembang dan


dimanfaatkannya secara optimal suasana dan perangkat budaya
(termasuk ilmu pengetahuan dan teknologi) serta
kemasyarakatan yang sesuai dan mneguhkan kehidupan
beragama untuk membantu perkembangan dan pemecahan
masalah individu.3

3. Landasan psikologis

Psikologi merupakan tingkah laku individu. Landasan


psikologis dalam bimbingan dan konseling adalah memberikan
kepahaman tentang perilaku individu yang menjadi sasaran
layanan. Hal ini sangat penting karena bidang garapan
bimbingan dan konseling adalah perilaku peserta didik, yaitu
perilaku klien yang perlu di ubah atau dikembangkan untuk
mencapai tujuan yang dikehendaki.

3
Baraja, Abubakar. 2006. Psikologi Konseling dan Teknik Konseling. Jakarta: Studio
Press.

5
4. Landasan social budaya

Merupakan landasan yang dapat memberikan


pemahaman kepada konselor tentang dimensi kesosialan dan
dimensi kebudayaan sebagai faktor yang mempengaruhi
terhadap perilaku individu. Seorang individu pada dasarnya
merupakan produk lingkungan sosial-budaya dimana ia hidup.
Sejak lahirnya, ia sudah dididik dan dibelajarkan untuk
mengembangkan pola-pola perilaku sejalan dengan tuntutan
sosial-budaya yang ada di sekitarnya. Masing-masing
suku dan berbangsa memiliki sosial budaya yang berbeda.
Perbedaan itu bisa subjektivitas budaya sehingga akan
berpengaruh pula pada upaya pemberian bantuan (bimbingan
konseling).

5. Landasan ilmiah dan teknologi

Layanan bimbingan dan konseling merupakan kegiatan


profesional yang memiliki dasar-dasar keilmuan, baik yang
menyangkut teori maupun prakteknya.4 Pengetahuan tentang
bimbingan dan konseling disusun secara logis dan sistematis
dengan menggunakan berbagai metode, seperti: pengamatan,
wawancara, analisis dokumen, prosedur tes, inventory atau
analisis laboratoris yang dituangkan dalam bentuk laporan
penelitian, buku teks dan tulisan-tulisan ilmiah lainnya.

4
Prayitno., Emti, Erman. 1999. Dasar-Dasar Bimbingan Dan Konseling. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.

6
6. Landasan pedagosis

Bimbingan dan konseling identik dengan pendidikan.


Artinya ketika seseorang sedang melakukan praktek bimbingan
dan konseling berarti ia sedang mendidik; Landasan pedagogis
dalam layanan bimbingan dan konseling ditinjau dari tiga segi,
yaitu:

a) pendidikan sebagai upaya pengembangan individu dan


bimbingan merupakan salah satu bentuk kegiatan
Pendidikan.
b) pendidikan sebagai inti proses bimbingan dan konseling.
c) pendidikan lebih lanjut sebagai inti tujuan layanan
bimbingan dan konseling.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Bimbingan dan konseling adalah suatu proses tolong menolong
untuk mencapai tujuan yang dimaksud, dapat juga diartikan sebagai
hubungan timbal balik antara dua orang untuk menangani masalah klien,
yang di dukung dengan keahlian dalam suasana yang laras dan integrasi,
berdasarkan norma-norma yang berlaku untuk tujuan yang berguna bagi
klien. Bimbingan dan konseling adalah dua komponen yang tak
terpisahkan dan saling membutuhkan dan saling berperan didalam proses
bimbingan dan konseling.
Tujuan bimbingan dan konseling adalah membantu
mengembangkan kualitas kepribadian individu yang dibimbing atau
dikonseling, membantu mengembangkan kualitas kesehatan mental peserta
didik, membantu mengembangkan perilaku yang lebih efektif pada diri
individu dan lingkungannya, dan membantu peserta didik menanggulangi
problema hidup dan kehidupannya secara mandiri.5
Landasan bimbingan dan konseling yaitu :
1. Landasan filosofis
2. Landasan religious
3. Landasan psikologis
4. Landasan social budaya
5. Landasan ilmiah dan teknologi
6. Landasan pedagosis

5
Kartono, Kartini. 1985. Bimbingan dan Dasar-Dasar Pelaksanaannya. Jakarta: CV
Rajawali.

8
B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan,
kedepannya penulis akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang
makalah di atas dengan sumber-sumber yang lebih banyak yang tentunya
dapat di pertanggung jawabkan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca.

9
DAFTAR PUSTAKA

Baraja, Abubakar. 2006. Psikologi Konseling dan Teknik Konseling.


Jakarta: Studio Press.

Kartono, Kartini. 1985. Bimbingan dan Dasar-Dasar Pelaksanaannya.


Jakarta: CV Rajawali.

Prayitno., Emti, Erman. 1999. Dasar-Dasar Bimbingan Dan Konseling.


Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Tohirin. 2007. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah


Berbasis Intregrasi. Jakarta: RajaGrafindo Pers.

10

Anda mungkin juga menyukai