Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

BAHASA INDONESIA

Teknik Berbicara ; Presentasi Ilmiah, Diskusi, Dan Pidato

Disusun Untuk Memenuhi Bahasa Indonesia


Dosen Pengampuh : Dr. Khotibul Umam, M.A

Disusun Oleh : kelompok 5


Anggota : Achmad Reza Mu’afa (202101020084)
Alvira El Qorina (202101020080)
Ba’dita Amalia Rahma (202101020073)
Fiolita Alrossy Putri (204101020003)
Mardiyah (203101020001)
Putri Ayu Nuzulul (204101020002)
Siti Arafah (205101020028)

FAKULTAS TARBIYAH
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB (PBA)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER
2020/2021
1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, alhamdulillahirobbil a’lamin, puji syukur Illahi Robbi atas rahmat Tuhan
Yang Maha Esa yang telah dan selalu memberikan hidayah serta karunia-Nya sehingga kami
bisa menyelesaikan tugas makalah ini sesuai dengan apa yang diharapkan. Shalawat beserta
salam semoga selalu tercurahkan kepada putra padang pasir, yaitu sang revolusioner Islam
Muhammad SAW, sebagaimana yang telah memberikan penerangan kepada umat nya dari
zaman peradapan menuju zaman globalisasi dengan pengangan kuat Ad-din-ul Islam.
Makalah ini dengan judul Teknik Berbicara ; Presentasi Ilmiah, Diskusi, Dan Pidato
sengaja kami susun untuk memberikan wawasan serta pemahaman kepada kami khususnya dan
para pembaca pada umumnya akan pentingnya mengetahui teknik-teknihk dalam berbicara,
presentasi, diskusi dan pidato. Di dalamnya disajikan dari bab I sampai bab III. Bab I yaitu
pendahuluan di dalamnya latar belakang, menggambarkan secara umum makalah ini dan tujuan
adalah menjelaskan keinginan yang dicapai dalam penulisan makalah ini. Untuk bab II yaitu
mambehas tentang isi makalah secara detail, untuk kesimpulan pada makalah ini disajikan pada
bab III yaitu menyimpulkan isi dari makalah ini dan menjawab tujuan. Yang dibantu oleh dosen
pengampu Bapak Dr. Khotibul Umam, M.A
Selanjutnya, kami selaku penulis mengakui bahwa dalam penulisan makalah ini tidaklah
sempurna, dan masih banyak kekurangan yang harus saya perbaiki. Untuk itu kami mengharap
masukan dan saran yang bersifat membangun dari para senior/dosen pengampu yang
membimbing kamidalam pembuatan makalah yang terakhir, semoga makalah ini bisa
memberikan manfaat yang besar terutama bagi penulis dan pembaca pada umumnya.

Jember, 29 November 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................ii


DAFTAR ISI ......................................................................................iii
BAB 1. PENDAHULUAN ..............................................................iii
a. Latar Belakang .........................................................................2

b. Rumusan Masalah ....................................................................2

c. Tujuan Penulisan ......................................................................3

BAB 2. PEMBAHASAN ..................................................................4


A. Teknik Berbicara .....................................................................4

B. Presentasi Ilmiah ......................................................................4

C. Diskusi ....................................................................................5

D. Pidato .......................................................................................7

BAB 3. PENUTUP .............................................................................9

a. Kesimpulan ................................................................................9
b. Saran ..........................................................................................9

DAFTAR PUSAKA ..........................................................................10

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam dunia akademik, semua pihak yang terlibat harus melakukan penyampaian
lisan. Penyampaian lisan menjadi sarana untuk menyampaikan berbagai gagasan.
Seorang pemimpin, dari rektor sampai dengan kepala laboratorium harus melakukan
berbagai penyampaian lisan. Paling tidak dalam menyajikan program-program kerjanya.
Seorang dosenpun hampir setiap saat harus melakukan penyampaian lisan, baik ketika
mengajarkan mata kuliah maupun ketika mempresentasikan proposal dan hasil
penelitiannya, demikian pula dengan mahasiswa. Suatu kelas yang baik biasanya
menjadikan penyampaian lisan sebagai salah satu materi penilaian. Selama masa
studinya, mahasiswa pasti akan melewati berbagai penyampaian lisan. Seperti dalam
mempresentasikan usulan penelitian dan ujian akhir karya tulisnya. Dalam kehidupan ril
di masyarakat, berbagai kegiatan dan jenis perkerjaanya, semua kegiatan manusia pasti
akan memerlukan pengampaian lisan dalam taraf bersar maupun kecil.
Pidato adalah suatu kegiatan berbicara menyampaikan sesuatu hal di depan
umum. Hal yang disampaikan itu dapat berupa pendapat, gambaran atau penjelasan
tentang suatu hal. Pidato berfungsi untuk mempermudah komunikasi antara 2 pihakatau
lebih. Setiap orang mempunyai potensi berpidato. Kemampuan berpidato ini bisa di dapat
dari latihan atau bahkan bakat bawaan. Oleh karena itu, seseorang yang akan berpidato
perlu mengetahui teknik dan tata cara berpidato.
Penyampaian lisan adalah salah satu bentuk dari komunikasi. Keterampilan
berkomunikasi jelas harus dipelajari, karena komunikasi yang jelek akan menyebabkan
pesan tidak dapat diterima dengan baik, bahkan mungkin gagal diterima oleh lawan
bicara kita. Untuk itu, perlu diketahui sebagai hal tentang penyampaian lisan yang baik
dan benar.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan kita bahas dalam kesempatan kali ini adalah :
1. Apakah yang dimaksud dengan teknik berbicara ?
2. Apakah yang dimaksud presentasi ilmiah ?
3. Apakah yang dimaksud dengan diskusi ?
4. Apakah yang dimaksud dengan pidato ?

C. Tujuan Penulisan
Dari beberapa rumusan masalah diatas, maka dapat disimpulkan bahwa penulisan
makalah ini diantaranya adalah :
1. Mengetahui teknik-teknik dalam berbicara

4
2. Mengetahui tentang presentasi ilmiah
3. Mengetahui tentang diskusi
4. Mengetahui tentang pidato
5. Memenuhi tugas kelompok bahasa Indonesia

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Teknik Berbicara
Cara Berbicara yang baik
1. Intonasi : Suara tidak datar, mengandung irama atau berirama
2. Artikulasi : setiap kata yang diucapkan haruslah jelas dan benar sehingga mudah di
mengerti atau dipahami
3. Phrasing : dalam berbicara memberikan jeda agar dapat di mengerti
4. Stressing : memberikan energi dalam suara agar tidak menimbulkan kesan loyo
5. Infleksi : lagu kalimat, perubahan nada, hindari pengucapan yang sama bagian setiap
kata. Infleksi naik menunjukkan adanya lanjutan kalimat. Infleksi turun menunjukkan
akhir kalimat.

B. Presentasi ilmiah
Tata Cara Presentasi Ilmiah
Saat melakukan presentasi ilmiah seorang penyaji perlu menaati tata cara agar presentasi
dapat berhasil yaitu :
1. penyaji perlu memberi informasi kepada peserta secara memadai, maksudnya yaitu
seorang penyaji perlu menyediakan bahan tertulis agar peserta dapat memahami
informasi yang disampaikan dengan baik, bisa berupa bahan berupa makalah atau
bahasan dalam power point, akan lebih baik jika bahan dilengkapi dengan ilustrasi
gambar yang sesuai. Jika bahan ditayangkan, maka penyaji harus dapat memastikan
bahwa semua peserta dapat melihat layar dan dapat melihat serta membaca tulisan
yang disajikan dengan jelas, maka tulisan harus dibuat dengan ukuran yang cukup
besar sehingga peserta yang duduk di belakang tidak kesulitan dalam membaca
materi penyajian;
2. penyaji menyajikan bahan dalam waktu yang tersedia, sebelum melaksanakan
presentasi penyaji perlu merencanakan terlebih dahulu dalam penggunaan waktu saat
presentasi dan menaati panduan di dalam presentasi yang diberikan oleh moderator;
3. penyaji menaati etika yang berlaku di forum ilmiah, dalam forum ilmiahterdapat
beberapa pihak yang terlibat dalam pelaksanakan presentasi yaitu: penyaji bertugas
menyajikan makalah yang berisi topik yang dibahas, moderator bertugas memandu
jalannya presentasi, notulen bertugas mencatat hal-hal dan informasi penting berupa
gagasan, konsep, saran atau usulan yang disampaikan, peserta bertugas menyimak
materi presentasi dan pemberi tanggapan serta teknisi bertugas membantu dalam
urusan teknologi yang digunakan dalam jalannya presentasi. Semua pihak harus
melakukan tugasnya dengan baik agar presentasi dapat berjalan dengan lancar sesuai
dengan peraturan yang disepakati. Sedangkan tata cara presentasi yang baik harus
memperhatikan beberapa hal yaitu berikan informasi kepada peserta dengan bahasa
yang mudah dipahami, manfaatkan waktu presentasi seefektif mungkin, mematuhi
etika yang berlaku di dalam presentasi, membuat salindia yang menarik, dan tidak
membaca teks penuh.

6
Etika yang perlu dilakukan dalam presentasi ilmiah
Etika berkaitan dengan keyakinan dan prinsip tentang mana yang benar dan mana
yang salah serta mana yang patut dan mana yang tidak patut. Perlunya dalam menjaga
etika adalah menjaga perilaku agar tidak merugikan orang lain.
Hal-hal yang perlu dilakukan yaitu:
1) Setiap peserta harus jujur pada diri sendiri dan peserta perlu mengecek apakah
pemahamannya sudah benar atau belum;
2) Setiap peserta wajib menghargai pendapat/ gagasan orang lain;
3) Ketika pertanyaan sudah diajukan oleh peserta lain, maka dia tidak akan mengulangi
pertanyaan itu lagi;
4) Ketika bertanya untuk memperoleh informasi, satu kewajiban yang dilakukan
penanya adalah menyimak jawaban dari penyaji;
5) Jalannya forum ilmiah ditentukan oleh moderator, maka etika yang harus dijaga
adalah moderator harus adil;
6) Informasi yang didapat selama forum, baik inti uraian penyaji, pertanyaan, maupun
jawaban perlu dicatat secararapi oleh notulis;
7) Teknisi wajib memastikan bahwa peralatan teknologi yang digunakan dapat bekerja
dengan baik, teknisi harus melakukan pengecekan ulang sebelum forum dimulai dan
harus selalu siap untuk mengontrol segi teknologi yang digunakan dalam forum. Etika
tersebut harus dipatuhi oleh pembicara dan peserta dalam kegiatan presentasi,
presentasi merupakan mengemukakan pendapat pembicara, sehingga peserta diskusi
boleh bertanya, tetapi tidak menjatuhkan pendapat pembicara. Dankesempatan
berbicara baru boleh dilakukan jika moderator sudah mengizinkan untuk berbicara

C. Diskusi
   Diskusi adalah salah satu bentuk kegiatan wicara dengan pertukaran pikiran, gagasan,
yang terdiri dari dua orang atau lebih secara lisan untuk mencari kesepakatan atau
kesepahaman gagasan atau pendapat. Berdiskusi dapat memperluas pengetahuan dan
banyak pengalaman-pengalaman.  

      Diskusi dengan melibatkan beberapa orang disebut diskusi kelompok dimana dalam


diskusi tersebut dibutuhkan seorang pemimpin yang disebut dengan ketua diskusi. Tugas
dari ketua diskusi adalah untuk membuka dan menutup diskusi, membangkitkan minat
para anggota untuk menyampaikan gagasan, menengahi anggota yang berdebat, serta
mengemukakan kesimpulan dari hasil diskusi.

1. Unsur-Unsur Diskusi
a. Materi.
b. Manusia, sebagai pelaksana. Terdiri dari moderator, notulis, peserta dan
pemakalah/penyaji.
c. Perlengkapan

7
2. Teknik teknik berdiskusi
a. Whole Group, Kelas merupakan satu kelompok diskusi. Whole group yang ideal
apabila jumlah anggota tidak lebih dari 15 orang.
b. Buzz Group, Satu kelompok besar dibagi menjadi beberapa kelompok kecil,
terdiri atas 4-5 orang. Tempat diatur agar siswa dapat berhadapan muka dan
bertukar pikiran dengan mudah. Diskusi diadakan di tengah atau di akhir
pelajaran dengan maksud menajamkan kerangka bahan pelajaran, memperjelas
bahan pelajaran atau menjawab pertanyaan-pertanyaan. Hasil belajar yang
diharapkan ialah agar segenap individu membandingkan persepsinya yang
mungkin berbeda-beda tentang bahan pelajaran, membandingkan interpretasi dan
informasi yang diperoleh masing-masing. Dengan demikian, masing-masing
individu dapat saling memperbaiki pengertian, persepsi, informasi, interpretasi
sehingga dapat dihindarkan kekeliruan-kekeliruan.
c. Panel , Suatu kelompok kecil, biasanya terdiri atas 3—6 orang, mendiskusikan
satu subjek tertentu, duduk dalam suatu susunan semi melingkar, dipimpin oleh
seorang moderator. Panel ini secara fisik dapat berhadapan dengan audience,
dapat juga secara tidak langsung (misal, panel di televisi). Pada suatu panel yang
murni, audience tidak ikut serta dalam diskusi.
d. Syndicate Group, Suatu kelompok (kelas) dibagi menjadi beberapa kelompok
kecil terdiri atas 3-6 orang. Masing-masing kelompok kecil melaksanakan tugas
tertentu. Guru menjelaskan garis besar problema kelas. Guru menggambarkan
aspek-aspek masalah, kemudian tiap-tiap kelompok (syndicate) diberi tugas
mempelajari suatu aspek tertentu. Guru menyediakan referensi atau sumber-
sumber informasi lain. Setiap sindikat bersidang sendiri-sendiri atau membaca
bahan, berdiskusi, dan menyusun laporan yang berupa kesimpulan sindikat. Tiap
laporan dibawa ke sidang pleno untuk didiskusikan lebih lanjut.
e. Brain Storming Group, Kelompok menyumbangkan ide-ide baru tanpa dinilai
segera. Setiap anggota kelompok mengeluarkan pendapatnya. Hasil belajar yang
diharapkan ialah agar anggota kelompok belajar menghargai pendapat orang lain,
menumbuhkan rasa percaya kepada diri sendiri dalam mengembangkan ide-ide
yang ditemukan yang dianggap benar.
f. Simposium, Beberapa orang membahas tentang berbagai aspek dari suatu subjek
tertentu dan membacakan di muka simposium secara singkat (5—20 menit)
kemudian diikuti dengan sanggahan dan pertanyaan dari para penyanggah dan
juga dari pendengar. Bahasan dan sanggahan itu selanjutnya dirumuskan oleh
panitia perumus sebagai hasil simposium.
g. Informal Debate, Kelas dibagi menjadi dua tim yang agak sama besarnya dan
mendiskusikan subjek yang cocok untuk diperdebatkan tanpa memperhatikan
peraturan perdebatan formal. Bahan yang cocok untuk diperdebatkan ialah yang
bersifat problematik, bukan yang bersifat faktual.
h. Colloquium, Seseorang atau beberapa orang manusia sumber menjawab
pertanyaan dari audience. Dalam kegiatan belajar mengajar, siswa atau
mahasiswa menginterview manusia sumber, selanjutnya mengundang pertanyaan
lain atau tambahan dari siswa atau mahasiswa lain. Hasil belajar yang diharapkan
ialah para siswa atau mahasiswa akan memperoleh pengetahuan dari tangan
pertama.

8
i. Fish Bowl, Beberapa orang peserta dipimpin oleh seorang ketua mengadakan
suatu diskusi untuk mengambil suatu keputusan. Tempat duduk diatur setengah
lingkaran dengan dua atau tiga kursi kosong menghadap peserta diskusi.

Diskusi merupakan kegiatan berbicara bersama yang dilakukan dengan


1) tujuan untuk mencari kebenaran (ilmiah)
2) dilakukan dalam situasi resmi di tempat yang formal, meski kadang diskusi
nonformal bisa dilakukan di tempat tak formal
3) dilakukan oleh kalangan yang mencari kebenaran atau meningkatkan kualitas
kebenaran
4) dilaksanakan dalam kelola waktu yang terprogram secara proporsional
5) diperlukan sarana dan peralatan sesuai dengan tingkat dan kualitas diskusi.

Syarat-Syarat Peserta Diskusi Yang Baik


- Memenuhi aturan main diskusi.
- Memahami dan menguasai materi diskusi.
- Aktif mengembangkan buah pikiran.
- Menghargai pendapat orang lain.
- Menghindari sifat emosional.
- Berbicara dengan sopan dan jelas serta tidak berbelit-belit.
- Tidak takut dikritik dan berani melontarkan pikiran.

D. Pidato
1. Pengertian dan Tujuan Pidato

 Pidato adalah penyampaian gagasan, pikiran, informasi, dan tujuan dari


pembicara kepada orang lain (audience) dengan cara lisan. Pidato juga bisa diartikan
sebagai the art of persuasion, yaitu sebagai seni membujuk/mempengaruhi. Berpidato
merupakan salah satu wujud kegiatan berbahasa lisan. Oleh karena itu, berpidato
mementingkan ekspresi gagasan dan penalaran dengan menggunakan bahasa lisan
yang didukung oleh aspek-aspek non kebahasaan (ekspresi wajah, kontak pandang,
gerak tangan). Dengan demikian, berpidato adalah kegiatan menyampaikan gagasan
secara lisan dengan menggunakan penalaran yang tepat serta memanfaatkan aspek-
aspek non-kebahasaan yang dapat mendukung efisiensi dan efektivitas pengungkapan
gagasan kepada orang banyak dalam suatu acara tertentu. Sementara itu, ada tiga
tujuan penyajian suatu pidato, yaitu menyampaikan informasi (informatif),
meyakinkan dan mempengaruhi sikap pendengar (persuasif), dan menghibur
pendengar (rekreatif).

9
2. Metode Berpidato

Ada empat metode berpidato yang umum, yaitu:

a. Metode Naskah

Metode naskah yaitu pidato yang digunakan untuk pidato resmi dan
dibacakan secara langsung. Cara demikian dilakukan agar tidak terjadi kekeliruan,
karena setiap kata yang diucapkan dalam situasi resmi, akan disebarluaskan dan
dijadikan figur oleh masyarakat dan dikutup oleh media massa.

b. Metode Menghafal
Metode menghafal yaitu naskah yang telah dipersiapkan sebelumnya
bukan untuk dibaca, melainkan untuk dihafal.

c. Metode Spontanitas

Metode spontanitas yaitu metode pidato yang tidak dilakukan


persiapan/pembuatan naskah tertulis terlebih dahulu. Biasanya dilakukan hanya
oleh orang-orang yang akan tampil secara mendadak.

d. Metode Penjabaran Kerangka

Teknik berpidato dengan menjabarkan materi pidato yang terpola secara


lengkap adalah teknik yang sangat dianjurkan dalam berpidato. Maksud dari
terpola yaitu materi yang akan disampaikan harus disiapkan garis-grais besar
isinya dengan menuliskan hal-hal yang dianggap paling penting untuk
disampaikan.

3. Tata Cara Berpidato

Tata cara berpidato merujuk pada langkah-langkah dan urutan untuk memulai,
mengembangkan, dan mengakhiri pidato. Langkah-langkah dan urutan berpidato
secara umum diawali dengan pembukaan, sajian isi, dan penutup. Pembukaan
biasanya berisi sapaan kepada pihak-pihak yang diundang atau yang hadir dalam
suatu acara. Selanjutnya, sajian isi merupakan hasil penjabaran gagasan pokok yang
akan disampaikan dalam pidato. Sebagai hasil penjabaran gagasan pokok, sajian isi
perlu dirinci sesuai dengan waktu yang disediakan. Adapun penutup pidato berisi
penegasan kembali gagasan pokok yang telah dipaparkan dan sajian isi. Selain itu,
penutup juga berisi harapan dan ucapan terima kasih atas partisipasi semua pihak
dalam acara yang sedang berlangsung.

10
BAB III
PENUTUP

a. Kesimpulan

Berpidato adalah kegiatan menyampaikan gagasan secara lisan dengan


menggunakan penalaran yang tepat serta memanfaatkan aspeh-aspek non-kebahasaan
yang dapat mendukung efisiensi dan efektivis pengungkapan gagasan kepada orang
banyak dalam suatu acara tertentu. Presentasi adalah presentasi yang disampaikan oleh
seorang ilmuan mengenai suatu gagasan atau objek ilmiah dihadapan khalayak ilmiah.
Diskusi adalah salah satu bentuk kegiatan wicara dengan pertukaran pikiran, gagasan,
yang terdiri dari dua orang atau lebih secara lisan untuk mencari kesepakatan atau
kesepahaman gagasan atau pendapat.
b. Saran

Tetaplah berusaha melatih dirimu untuk berbicara di depan umum jangan biarkan
rasa malu dan sifat pesimis menghantui dan mengatur dirimu untuk malas belajar
berbicara di depan umum ataupun di depan orang banyak, kesuksesan seseorang
tergantung dari gaya berbicara atau cara beretorikanya. Jangan pernah katakan tidak bisa
karena tidak ada yang tidak bisa kita lakukan di dunia jika kita berusaha. Karena usaha
tidak pernah berbohong.

11
DAFTAR PUSTAKA
Sumber google, http://riskynurhikmayani.blogspot.co.id/2013/04/makalah-penyajian-
lisan.html di akses tanggal 24 Oktober 2016.

Sumber google, http://ristyramazani.blogspot.co.id/2013/10/makalah-bahasa-indonesia-
presentasi.html di akses tanggal 24 Oktober 2016.

Sumber google, http://elvensecret.blogspot.co.id/2013/05/cara-presentasi-karya-tulis-ilmiah-
dan.html di akses tanggal 24 Oktober 2016.

Sumber google, http://liskahanda.blogspot.co.id/ di akses tanggal 24 Oktober 2016.

12

Anda mungkin juga menyukai