Anda di halaman 1dari 3

MANAJEMEN HIDUP BERKAH

Prof. Dr. Didin Saefuddin, M.A.

Teks Khutbah Jumat Masjid Fathullah UIN Jakarta,


12 Februari 2021/ 30 Jumadil Akhir 1442 H

1. Dalam melakukan segala perbuatan Islam menghendaki adanya keberkahan. Berkah


artinya “menetapnya kebaikan, bertambahnya kebaikan, mengundang dan mengandung
kebaikan dan memproleh kebahagiaan”. Banyak doa yang kita baca isinya agar diberikan
keberkahan. Sebelum makan, kita berdoa agar Allah memberikan keberkahan pada rizki
berupa makanan yang akan kita konsumsi. Kita akan menempati rumah maka kita berdoa
agar kita diberi keberkahan pada tempat tinggal kita, kita memberi doa kepada orang
yang menikah maka doanya semoga engkau berdua diberi keberkahan. Kalau ada kawan
yang berhasil kita mengakatan “Mabruk ‘Alayk” artinya Selamat dan Berkah untuk anda.
2. Sekurang-kurangnya keberkahan harus ada pada empat obyek. Dalam sebuah hadis
Rasulullah bersabda tidak akan bergeser kaki hambaku di hari qiyamat sampai bisa
mempertanggung jawabkan empat perkara: umurnya digunakan untuk apa, jasadnya
dimanfaatkan untuk apa, ilmunya diamalkan untuk apa dan hartanya dari mana ia
dapatkan dan untuk apa dia belanjakan.
3. Umur adalah waktu yang kita pakai setiap saat ketika di dunia. Dulu kita tidak ada lalu
lahir ke dunia menjadi ada. Mulai bayi, lalu menjadi anak-anak, lalu mulailah baligh.
Sejak akil baligh itulah kita dihitung apakah perbuatan kita menampung pahala atau
memanen dosa. Waktu ibarat kendaraan yang kita tunggangi, apakah ia akan disetir ke
jalan lurus atau ia akan dibelokkan ke jalan maksiat atau kemunkaran. Semua keputusan
ada pada supir atau pengemudi kendaraan itu. Dan pengemudi itu adalah kita.
4. Dalam Islam tidak penting umur kita panjang atau pendek. Bukan itu ukurannya. Yang
menjadi ukuran adalah isi yg terkandung dalam perjalanan umur itu apakah sarat amal
saleh atau sarat perbuatan dosa. Sabda Nabi orang terbaik adalah siapa yng umurnya
panjang dan baik amalnya. Sebaliknya, orang yg buruk adalah yg panjang umurnya tetapi
buruk amalnya. Kalau kita diberi umur pendek gunakan yg pendek itu utk menabung
amal. Kalau ditakdirkan berumur panjang persembahkan hidup kita untuk mencari ridho
Allah dalam segala tindakan. Dalam al-Quran surat al-Baqarah 206
Allah sampai menyebut “diantara manusia ada yang menjual dirinya untuk memperoleh
keridhoan Allah”
5. Boleh kita kalkulasi perjalanan waktu kita selama hidup lebih banyak untuk apa. Kalau
kita berusia 60 tahun, dikurangi akil baligh umur 15 maka kita brtanya 45 tahun dipakai
untuk tidur berapa jam perhari dikalikan 45 tahun. Dipakai untuk Ibadah shalat 5x sehari.
Kalua 10 menit shalat fardhu dan Sunat dikalikan 5 maka 50 menit dikalikan 45 tahun.
Nonton TV 1 jam sehari kali 45 thn. Makan 40 mnit kali 45 tahun. Silakan jumlahkan
berapa jam waktu untuk Allah, berpa jam waktu utuk menolong orang miskin, berapa jam
waktu untuk membela orang dizalimi, berapa jam mengangkat derajat orang yang
tertindas,dll.
6. Jasad kita selama di dunia digunakan untuk kebaikan atau keburukan. Mata, hidung,
telinga, kaki, tangan, indra perasa, indra peraba, otak, hati dan pikiran siapkan kita
didakwa yang para saksinya semua anggota tubuh selain mulut kita. Surat Yasin ayat 65
menyatakan “Pada hari itu kami kunci mulut-mulut mereka dan kami suruh bicara
tangan2 dan kaki2 mereka dari apa yg telah mereka perbuat”
7. Jadikanlah badan kita yang masih diberi kesehatan ini Berkah. Baik pandangan kita. Baik
Pendengaran kita. Baik Pola pikir kita. Baik Kalbu kita. Baik ucapan kita. Dan baik pula
perilaku kita.
8. Ilmu dan kepandaian kita dipakai umtuk apa. Kita tahu wajibnya shalat apakah kita
tunaikan atau kita lupakan. Tahu wajibnya zakat dan kita mampu apakah kita tunaikan
atau kita sepelekan. Kita tahu fadhilahnya berinfak fi sabilillah tapi pernahkah kita
terketuk hati kita untuk membantu para fakir miskin, dan kaum duafa. Demikian juga
ilmu ekonomi yang kita kuasai apakah dipakai untuk mensejahterakan banyak orang atau
untuk mengakali system agar menguntungkan kita. Ilmu Teknologi Imformasi yg kita
kuasai apakah dipakai untuk menciptakan program dakwah yang bisa menjangkau
banyak audiens atau untuk mencuri tabungan orang lain melalui system digital. Silahkan
Jawab pertanyaan para hakim di padang mahsyar nanti.
9. Harta yang kita miliki didapat dari mana dan digunakan untuk apa. Harta yang kita miliki
kalau ingin selamat dari pengadilan di Padang Mahsyar haruslah berkah. Harta berkah
adalah harta yang diperoleh dengan cara yang halal dan dibelanjakan kepada hal yang
juga halal. Harta yang berkah akan dijamin selalu bertambah.
10. Ada tiga ciri harta yang berkah pertama Harta Taqarrub. Ciri harta yang berkah akan
makin mendekatkan dirinya kepada Allah bukan malah menjauhkannya. Kadangkala kita
menemukan ada orang yang seharian mencari harta yang halal dan menjalankannya juga
dengan cara yang baik tetapi karena seharian bekerja begitu melelahkan lalu ia mencari
hiburan dengan mengeluarkan uangnya ke tempat hiburan malam. Di situ ia minum
minuman yang memabukkan, berkencan dengan lawan jenis yang bukan mahram, dll.
Cara mencari hartanya baik tapi membelanjakannya tidak berkah. Yang benar dia kerja
keras seharian maka ia pulang menemi anak dan istrinya, makan bersama dan
bercengkrama dgn keluarga bahkan mereka melakukan ibadah berjamaah sekeluarga.
Itulah harta yang disebut taqarrub.
11. Ciri Kedua harta Berkah adalah Manfaat. Harta yang berkah memberi manfaat untuk diri
sendiri dan keluarga; juga utk masyarakat dan kepentingan sosial. Itulah makanya di
dalam Islam ada anjuran infak, sedekah, amal jariyah dan kewajban zakat.
12. Ciri Ketiga Harta Berkah adalah Berkecukupan. Harta yag berkah adalah harta yang
pemiliknya merasa cukup dengan harta itu. Ia tidak silau dengan kemegahan dan
kemewahan. Hidupnya sederhana karena ia merasa dengan itu sudah cukup. Kalau ada
orang yang tidak memiliki rasa cukup pada dirinya, mana mungkin dia akan
membelanjakan hartanya di jalan Allah atau memberikan sesuatu yang bermanfaat bagi
orang lain. Ia akan terus beralasan bahwa kebutuhannya belum cukup sehingga belum
bisa berinfaq maupun beramal. Makanya dalam ilmu akhlak ada sifat yang harus kita
miliki yakni qona’ah, sifat merasa cukup dengan yang diberikanAllah kepada kita.

Wallahu a’lam bish shawaab.

Anda mungkin juga menyukai