Anda di halaman 1dari 10

AKTIVITAS ANTIDIABETES MELITUS EKSTRAK KULIT BUAH JERUK

MANIS (Citrus sinensis) DAN KULIT BUAH KELENGKENG (Euphoria


longan (Lour.) Steud) TERHADAP TIKUS PUTIH JANTAN GALUR
WISTAR YANG DIINDUKSI ALOKSAN

Muhtadi, Eni Setyowati, Tanti Azizah


Fakultas Farmasi
Universitas Muhammadiyah Surakarta

ABSTRAK

Kulit buah jeruk manis (Citrus sinensis) dan kelengkeng (Euphoria


longan (Lour.) Steud) telah dilaporkan mengandung flavonoid dan
diduga mempunyai efek hipoglikemik. Penelitian ini bertujuan
mengetahui aktivitas antidiabetes ekstrak kulit buah jeruk manis dan
kulit buah kelengkeng terhadap tikus putih jantan galur wistar yang
dinduksi aloksan. Metode penelitian ini adalah pre and post test with
control group design. Empat puluh ekor tikus dibagi dalam 8 kelompok
perlakuan. Kelompok I (kontrol negatif) diberi CMC-Na 0,5%, kelompok
II (kontrol positif) diberi glibenklamid 0,45mg/kgBB, kelompok III, IV, V
diberi ekstrak kulit buah jeruk manis dengan dosis berturut-turut 125
mg/kgBB, 250 mg/kgBB, 500 mg/kgBB, kelompok VI, VII, VIII diberi
ekstrak kulit buah kelengkeng dengan dosis berturut-turut 125
mg/kgBB, 250 mg/kgBB, 500 mg/kgBB. Sebelumnya tikus diinduksi
aloksan monohidrat dosis 150 mg/kgBB secara intraperitoneal, 4 hari
kemudian tikus dengan kadar glukosa darah ± 200 mg/dL digunakan
dalam penelitian. Perlakuan pada tikus diabetes selama 10 hari dengan
4 kali pengambilan darah yaitu hari ke-0, 4, 11 dan 15. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa ekstrak kulit buah jeruk manis dosis 125 mg/kgBB,
250 mg/kgBB dan 500 mg/kgBB memiliki aktivitas menurunkan kadar
glukosa darah dengan persentase penurunan berturut-turut sebesar
39,24±4,96%; 46,18±6,60% dan 61,36±5,57%. Ekstrak kulit buah
kelengkeng dosis 125 mg/kgBB, 250 mg/kgBB dan 500 mg/kgBB
memiliki aktivitas menurunkan kadar glukosa darah dengan persentase
penurunan berturut-turut sebesar 29,59±4,44%; 36,96±3,88% dan
57,78±9,38%.
Kata kunci: Citrus sinensis, Euphoria longan (Lour.) Steud, glukosa
darah

ABSTRACT

Sweet orange (Citrus sinensis) and Longan fruit peels (Euphoria Longan
(Lour.) Steud) contain flavonoids compounds had supposedly as
hypoglycemic effect. This study purposed to determine the activity
antidiabetic of extract of sweet orange and longan fruit peels on male

22 Jurnal Penelitian Sains & Teknologi, Vol. 13, No. 1, April 2012: 21 - 30
white rats wistar strain induced by alloxan. Forty rats were divided into
8 treatment group. Group I (negative control) were treated by CMC-Na
0.5%, group II (positive control) were treated by glibenclamide 0.45
mg/kg BW, group III, IV, V were treated by extracts of sweet orange
fruit peels with dose 125 mg/kgBW, 250 mg/kgBW, 500 mg/kgBW
respectively, group VI, VII, VIII were treated by extracts of longan fruit
peels with dose 125 mg/kgBW, 250 mg/kgBW, 500 mg/kgBW
respectively. Previous rats induced alloxan 150 mg/kgBW
intraperitoneally, 4 day later, the rats with blood glucose level ± 200
mg/dL is use for research. Treatment of diabetic rats was done during
10 days with 4 time the blood sampling at 0, 4, 11 and 15 day. The results
showed that the extract of sweet orange fruit peel dose of 125 mg/kgBW,
250 mg/kgBW and 500 mg/kgBW had blood glucose lowering activity
with the percentage of reduction 39.24±4.96%; 46.18±6.60% and
61.36±5.57% respectively. Extract of longan fruit peel dose of 125
mg/kgBW, 250 mg/kgBW and 500 mg/kgBW had blood glucose
lowering activity with the percentage of reduction 29.59±4.44%;
36.96±3.88% and 57.78±9.38% respectively.
Keywords: Citrus sinensis, Euphoria longan (Lour.) Steud, blood
glucose

PENDAHULUAN dilakukan melalui pengaturan kadar


glukosa yang baik dengan terapi non
Angka kejadian diabetes melitus farmakologis maupun farmakologis.
dari tahun ke tahun terus mengalami Penggunaan obat antidiabetes
peningkatan, survei WHO tahun kebanyakan berlangsung lama dan
2005 Indonesia menempati peringkat menimbulkan efek samping yang
ke-4 jumlah penderita diabetes tidak diinginkan serta tingginya biaya
terbanyak di dunia setelah India, pengobatan sehingga diperlukan
China, dan Amerika Serikat. alternatif terapi untuk mengurangi
Prevalensinya mencapai 8,6 % dari timbulnya beberapa efek samping
total penduduk dan diperkirakan dan biaya pengobatan. Salah satunya
akan terus meningkat mencapai 21,3 dengan memanfaatkan tanaman yang
juta penderita di tahun 2030 diketahui berkhasiat hipoglikemik
(Iskandar, 2010). Oleh karena itu kini yang berada disekitar kita. Pada
penyakit diabetes melitus mendapat tahun 1980 WHO merekomendasikan
banyak perhatian dari berbagai pihak agar dilakukan penelitian terhadap
dalam upaya pencegahan dan tanaman yang memilikki efek
pengelolaan. Diabetes melitus hipoglikemik karena penggunaan
merupakan kelompok penyakit obat-obat hipoglikemik yang kurang
metabolik yang ditandai dengan aman (Kumar et al., 2005). Hasil
meningkatnya kadar glukosa darah penelitian yang dilakukan Parmar &
diatas nilai normal karena kelainan Kar (2007) menyatakan bahwa
sekresi insulin, kerja insulin, atau ekstrak kulit jeruk manis berpotensi
keduanya (Perkeni, 2011). sebagai antidiabetes. Pemberian
Pengelolaan dan pencegahan ekstrak kulit jeruk manis pada mencit
komplikasi pada penderita DM jantan dengan dosis 25 mg/kgBB

Aktivitas Antidiabetes Melalui Ekstrak Kulit Buah Jeruk... (Muhtadi, dkk.) 23


mampu menormalkan kondisi- tikus putih jantan galur Wistar yang
kondisi merugikan akibat diinduksi aloksan.
penginduksian aloksan. Kandungan
METODE PENELITIAN
senyawa dalam kulit buah jeruk
antara lain flavon glikosida, Alat
triterpen, pigmen, flavon Alat-alat yang digunakan adalah
polimetoksilat dan flavonoid (Milind neraca analitik, penggiling simplisia
& Dev, 2012). Kandungan flavonoid (blender), maserator, waterbath
inilah yang diduga memilikki (memmert), rotary evaporator
aktivitas antidiabetes. Aksi flavonoid (stuart), timbangan hewan (triple
sebagai antidiabetes diduga dengan beam balance), minisipin ependorf
meregenerasi kerusakan sel beta (hamburg), tabung ependorf,
pankreas (Dheer & Bhatnagar, 2010) spektrofotometer UV/Vis (Stardust),
dan merangsang sel beta pankreas kuvet (plastibrand), mikropipet
untuk memproduksi insulin (Kawatu (socorex), vortex (thermolyne), spuit
dkk., 2013). Kulit buah kelengkeng injeksi (terumo), holder, sonde
mengandung asam galat, flavon lambung dan alat-alat gelas (pyrex).
glikosida dan hidroksinamat dengan
kandungan utama flavon berupa
kaempferol dan kuersetin (Jaitrong et Bahan
al., 2006). Menurut Annida (2011)
kandungan fenolik dan flavonoid Bahan-bahan yang digunakan
total dari kulit dan biji buah kulit buah jeruk manis, kulit buah
kelengkeng cukup tinggi dan kelengkeng, etanol 96%, aseton, tikus
berpotensi sebagai sumber jantan galur Wistar sehat, umur 2-3
antioksidan alami. Hasil penelitian bulan, berat 150-300 gram, aloksan
praklinis melaporkan bahwa monohidrat (Sigma Aldrich),
kaempferol mempunyai aktivitas aquabidestilata steril for injection,
antidiabetes (Montano et al., 2011). CMC-Na, GOD-PAP (Glucose
Selain itu kuersetin juga ditemukan Oksidase Phenol 4-Aminoantipirin)
mempunyai aktivitas menghambat α- dari Diagnostic Systems
glukosidase yang mampu International (Diasys), dan
menurunkan kadar glukosa darah glibenklamid (Indofarma).
(Zhang et al., 2011). Penyiapan Bahan
Berdasarkan hal-hal tersebut Kulit buah jeruk manis dan kulit
diatas ternyata kulit buah jeruk manis buah kelengkeng diperoleh dari pasar
dan kulit buah kelengkeng yang Gede, Surakarta. Kulit buah yang
selama ini hanya berakhir sebagai diambil kemudian dibersihkan,
sampah dari hasil beberapa dirajang kecil-kecil, dikeringkan,
penelitian-penelitian sebelumnya kemudian diserbukan dengan
mempunyai senyawa bioaktif yang blender. Serbuk kulit buah kemudian
dapat dimanfaatkan, salah satunya ditimbang dan siap untuk diekstraksi.
sebagai antidiabetes. Oleh karena itu,
perlu dilakukan penelitian untuk Ekstraksi kulit buah jeruk manis
mengetahui aktivitas antidiabetes dan kulit buah kelengkeng
dari ekstrak kulit buah jeruk manis Ekstrak kulit buah jeruk manis
dan kulit buah kelengkeng terhadap dan kulit buah kelengkeng dibuat
dengan metode maserasi

24 Jurnal Penelitian Sains & Teknologi, Vol. 13, No. 1, April 2012: 21 - 30
menggunakan cairan penyari etanol 2010). Empat hari setelah diinduksi
96% : aseton (4:1). Sebanyak 2,5 kg aloksan kadar glukosa darah tikus
Serbuk kulit buah jeruk manis diukur kembali, jika terjadi kenaikan
direndam dalam 10 L etanol 96% dan kadar glukosa darah tikus menjadi ±
2,5 L aseton dan untuk serbuk kulit 200 mg/dL maka tikus dianggap
buah kelengkeng sebanyak 2 kg sudah diabetes. Kemudian setiap
direndam dalam 8 L etanol 96% dan kelompok diberi perlakuan sebagai
2 L aseton terlindung dari cahaya berikut: Kelompok I: kontrol negatif,
matahari dan diaduk setiap hari diberi CMC-Na 0,5%; Kelompok II:
selama 3 hari. Hasil maserasi kontrol positif, diberi Glibenklamid
kemudian disaring dengan corong dosis 0,45 mg/kgBB; Kelompok III:
Buchner. Sisa ampas diremaserasi 2 ekstrak kulit buah jeruk manis dosis
kali. Ekstrak cair yang diperoleh 125 mg/kgBB; Kelompok IV: ekstrak
dipekatkan dengan evaporator, kulit buah jeruk manis dosis 250
kemudian diuapkan dengan mg/kgBB; Kelompok V: ekstrak kulit
waterbath sampai diperoleh ekstrak buah jeruk manis dosis 500 mg/kBB;
kental. Kelompok VI: ekstrak kulit buah
kelengkeng dosis 125 mg/kgBB;
Cara pengambilan darah
Kelompok VII: ekstrak kulit buah
Pengambilan darah dilakukan kelengkeng dosis 250 mg/kgBB;
melalui vena lateralis yang terdapat Kelompok VIII : ekstrak kulit
di ekor tikus sebanyak 0,5 mL lalu buah kelengkeng dosis 500 mg/kgBB.
ditampung di tabung ependorf, Selanjutnya setelah 10 hari
kemudian disentrifugasi diberi perlakuan, kadar glukosa darah
menggunakan minispin selama 20 tikus diukur kembali untuk
menit dengan kecepatan 12.000 rpm dibandingkan dengan kadar glukosa
untuk mendapatkan serumnya. darah setelah diinduksi aloksan pada
Selanjutnya supernatan diambil hari ke-4.
menggunakan mikropipet sebanyak
10 µL dimasukkan kedalam kuvet Analisis Data
kemudian ditambah 1000 µL Data pengukuran kadar
campuran pereaksi GOD-PAP dan glukosa darah tikus yang diperoleh
diinkubasi selama 10 menit pada dari 3 titik pengambilan darah tikus
suhu 37oC. Kemudian blanko, standar yaitu glukosa awal pada hari ke-0,
dan sampel dibaca serapannya glukosa post aloksan pada hari ke-4,
menggunakan spektrofotometer glukosa akhir pada hari ke-15
visible λ 500 nm. dianalisis menggunakan uji statistik
Uji aktivitas antidiabetes dengan menggunakan software
program SPSS versi 17 for windows.
Hewan uji dibagi secara acak Analisis statistik yang digunakan
dalam 8 kelompok, masing-masing adalah uji distribusi normal (uji
terdiri dari 5 ekor tikus. Masing- Shapiro-Wilk) dan uji homogenitas
masing tikus diambil darahnya yang (uji Levene). Dilanjutkan dengan
sebelumnya dipuasakan dulu selama analisis non parametrik (Uji
12-15 jam dan diukur kadar glukosa Kruskal-Wallis) untuk melihat
darah awal. Selanjutnya semua apakah terdapat perbedaan
kelompok diinduksi intraperitonial penurunan kadar glukosa darah tikus
dengan aloksan monohidrat 150 antar kelompok yang bermakna.
mg/kgBB (Sujono dan Sutrisna,

Aktivitas Antidiabetes Melalui Ekstrak Kulit Buah Jeruk... (Muhtadi, dkk.) 25


selanjutnya (uji Mann-Whitney) Persentase penurunan kadar
untuk mengetahui kelompok mana glukosa darah dapat dihitung dengan
yang memberikan nilai berbeda rumus:
bermakna dengan kelompok lainnya.

% PKGD = x 100%

HASIL DAN PEMBAHASAN kondisi diabetes pada tikus (Sujono


and Sutrisna, 2010). Aloksan
Ekstraksi kulit buah jeruk manis
merupakan analog glukosa yang
dan kulit buah kelengkeng
bersifat toksik pada sel–sel beta
menggunakan teknik maserasi
pankreas. Mekanisme aloksan
dengan pelarut etanol : aseton (4:1).
menginduksi diabetes terutama
Menurut Sanjaya (2012) pelarut
dimediasi oleh produk radikal bebas
campuran etanol dan aseton dapat
yang terbentuk dari reaksi redoks.
memberikan hasil ekstrak yang baik
karena lebih selektif, tidak beracun, Aloksan dan produk reduksinya,
netral, panas untuk pemekatan lebih asam dialurik, membentuk siklus
redoks dengan formasi radikal
sedikit dan etanol dapat bercampur
superoksida. Radikal ini mengalami
dengan aseton dengan segala
dismutasi menjadi hidrogen
perbandingan. Rendemen yang
peroksida. Aksi radikal bebas dengan
diperoleh dari kulit jeruk manis
adalah 20,35% dan kulit kelengkeng rangsangan tinggi meningkatkan
adalah 13,10%. Rendemen dari kulit konsentrasi kalsium sitosol yang
menyebabkan destruksi cepat sel beta
buah jeruk manis lebih banyak
pankreas (Rohilla and Ali, 2012).
daripada kulit buah kelengkeng. Hal
ini karena kandungan senyawa aktif Setelah diinduksi aloksan jika terjadi
dalam kulit buah jeruk manis lebih kenaikan kadar glukosa darah
banyak daripada kulit buah menjadi ± 200 mg/dL maka tikus
kelengkeng sehingga senyawa- dianggap sudah diabetes. Kemudian
tikus diberi perlakuan yaitu kontrol
senyawa aktif yang dapat tersari oleh
negatif (pemberian CMC-Na 0,5%),
pelarutpun juga lebih banyak pada
kontrol positif (pemberian
kulit buah jeruk manis daripada kulit
buah kelengkeng. glibenklamid dosis 0,45mg/kgBB),
ekstrak kulit buah jeruk manis dosis:
Induksi diabetes pada tikus dalam 125 mg/kgBB, 250 mg/kgBB dan
penelitian ini menggunakan metode 500mg/kgBB, dan ekstrak kulit buah
perusakan pankreas dengan kelengkeng dosis: 125 mg/kgBB, 250
memberikan diabetonik yaitu mg/kgBB dan 500mg/kgBB selama
aloksan. Dosis aloksan monohidrat 10 hari. Hasil rata-rata pengukuran
150 mg/kgBB diberikan melalui rute kadar glukosa darah tikus dapat
intraperitonial mampu membuat dilihat pada Tabel 1.

26 Jurnal Penelitian Sains & Teknologi, Vol. 13, No. 1, April 2012: 21 - 30
Tabel 1. Rata–rata hasil pengukuran kadar glukusa darah tikus
Kadar glukosa
Kadar glukosa Kadar glukosa
Perlakuan post aloksan PKGD (%)
awal (mg/dL) akhir (mg/dL)
(mg/dL)
Kontrol negatif (CMC-Na 0,5%) 81,60±20,16 217,80±15,27 227,80±21,58 -
Kontrol positif (Glibenklamid 0,45
mg/kgBB) 66,60±6,88 213,60±13,94 130,40±28,43 42,76±12,48
Ekstrak etanol kulit buah jeruk
manis dosis 125 mg/kg BB 81,60±16,29 214±14,02 138,40±11,30 39,24±4,96
Ekstrak etanol kulit buah jeruk
manis dosis 250 mg/kg BB 92±13,78 218,60±7,70 122,60±15,04 46,18±6,60
Ekstrak etanol kulit buah jeruk
manis dosis 500 mg/kg BB 88,60±14,96 219,20±17,88 88±12,69 61,36±5,57
Ekstrak etanol kulit buah
kelengkeng dosis 125 mg/kg BB 82,00±14,23 221,80±17,03 157±5,24 29,59±4,44
Ekstrak etanol kulit buah
kelengkeng dosis 250 mg/kg BB 85,20±12,66 236,20±27,64 143,60±8,85 36,96±3,88
Ekstrak etanol kulit buah
kelengkeng dosis 500 mg/kgBB 80,20±21,12 215,60±28,65 96,20±21,37 57,77±9,38

Data kadar glukosa darah awal, Hasil Uji Kruskal-Wallis


glukosa post induksi aloksan dan dengan taraf kepercayaan 95% pada
glukosa akhir dianalisis distribusinya kadar glukosa darah akhir didapat
dengan Sapiro-Wilk dan nilai signifikansi 0,00 (p<0,05). Hal
homogenitas data dengan Test of ini berarti terdapat perbedaan
Homogenecity of Variance. Hasil uji bermakna pada penurunan kadar
Sapiro-Wilk pada kadar glukosa glukosa darah tikus antara kedelapan
darah awal dan post aloksan didapat kelompok perlakuan. Pada uji Mann-
nilai p>0,05 yang berarti data Whitney didapatkan hasil bahwa
normal. Sedangkan pada glukosa kontrol positif, ekstrak kulit buah
darah akhir pada kelompok kontrol jeruk manis dan kulit buah
positif didapat distribusi data tidak kelengkeng berbeda bermakna
normal nilai p<0,05. Hasil uji dengan kontrol negatif. Hal ini
Homogenecity of Varianece dengan menunjukkan bahwa perlakuan
levene test didapatkan nilai kontrol positif, ekstrak kulit buah
signifikansi dari kadar glukosa darah jeruk manis dan kulit buah
awal 0,060 (p>0,05), kadar glukosa kelengkeng mampu menurunkan
darah setelah induksi aloksan 0,099 kadar glukosa darah pada tikus
(p>0,05) dan kadar glukosa darah diabetes.
akhir 0,171 (p>0,05). Hal ini Pada perhitungan persentase
menunjukkan bahwa data homogen. penurunan kadar glukosa darah
Perbedaan efek penurunan kadar menunjukkan bahwa semakin tinggi
glukosa darah dilihat dari kadar
dosis ekstrak kulit buah jeruk manis
glukosa akhir saja karena distribusi
maupun kulit buah kelengkeng
data kadar glukosa darah setelah semakin besar penurunan kadar
induksi aloksan normal dan
glukosa darah. Persentase penurunan
homogen. Karena pada kadar glukosa kadar glukosa darah paling tinggi
darah puasa akhir didapat data yang ditunjukkan pada perlakuan dengan
tidak normal maka dilanjutkan ekstrak kulit buah jeruk manis dosis
dengan uji non parametrik. 500 mg/kgBB yaitu 61,36±5,57% dan

Aktivitas Antidiabetes Melalui Ekstrak Kulit Buah Jeruk... (Muhtadi, dkk.) 27


ekstrak kulit buah kelengkeng dosis pada perlakuan ekstrak kulit buah
500 mg/kgBB yaitu 57,77±9,38%. kelengkeng dosis 125 mg/kgBB yaitu
Sedangkan persentase paling rendah 29,59±4,44% .

70 61.36
57.78
60
50 46.18
42.76
39.24 36.96
% PKGD

40
29.59
30
20
10
0
I II III IV V VI VII

Gambar 1. Histogram persen penurunan kadar glukosa darah


Keterangan :
I : Kelompok kontrol positif (pemberian Glibenklamid 0,45 mg/kgBB)
II : Kelompok perlakuan ekstrak kulit buah jeruk manis dosis 125
mg/kgBB
III : Kelompok perlakuan ekstrak kulit buah jeruk manis dosis 250
mg/kgBB
IV : Kelompok perlakuan ekstrak kulit buah jeruk manis dosis 500
mg/kgBB
V : Kelompok perlakuan ekstrak kulit kelengkeng dosis 125 mg/kgBB
VI : Kelompok perlakuan ekstrak kulit kelengkeng dosis 250 mg/kgBB
VII: Kelompok perlakuan ekstrak kulit kelengkeng dosis 500 mg/kgBB

Kemampuan ekstrak kulit buah menurunkan kadar glukosa darah


jeruk manis dan kulit buah dengan merangsang sel beta pankreas
kelengkeng dalam menurunkan kadar untuk memproduksi insulin (Kawatu
glukosa darah tikus diabetes induksi dkk., 2013). Selain itu flavonoid juga
aloksan diduga diperantarai oleh dapat berperan sebagai antioksidan
aktivitas flavonoid. Telah dilaporkan dengan mengikat radikal bebas
oleh Jaitrong et al., (2006) kulit buah sehingga dapat mengurangi stres
kelengkeng mengandung flavonoid oksidatif. Jika stres oksidatif
seperti kuersetin dan kaempferol. berkurang maka dapat mengurangi
Sedangkan pada kulit buah jeruk resistensi terhadap kerja insulin dan
manis mengandung flavonoid antara dapat mencegah perkembangan
lain hesperidin, narirutin, naringin, disfungsi dan kerusakan sel beta
eriocitrin, kuersetin, sinensetin, pankreas (Kaempe dkk., 2013).
naringenin, dan hesperetin (Ghasemi Kuersetin dapat bekerja melalui
et al., 2009; Arrabi et al., 2004 ). penghambat α-glukosidase, dengan
Flavonoid secara umum diduga dapat cara menghambat transport glukosa
meregenerasi kerusakan sel beta dan fruktosa pada transporter GLUT
pankreas akibat induksi aloksan 2. Adanya penghambatan di GLUT 2
(Dheer & Bhatnagar, 2010) dan dapat

28 Jurnal Penelitian Sains & Teknologi, Vol. 13, No. 1, April 2012: 21 - 30
menyebabkan pengurangan kulit buah jeruk manis dan kulit buah
penyerapan glukosa di lumen usus kelengkeng belum diketahui secara
halus sehingga akan menurunkan pasti. Maka perlu dilakukan isolasi
kadar glukosa darah (Kwon et al., dan identifikasi untuk mengetahui
2007). Selain itu kuersetin juga senyawa aktif yang bertanggung
mampu bekerja sebagai antioksidan jawab sebagai antidiabetes. Serta
dan diketahui merupakan penelitian lebih lanjut untuk
antioksidan kuat dibandingkan mengetahui mekanisme antidiabetes
vitamin C dan vitamin E (Muid et al., dari ekstrak kulit buah jeruk manis
2013). Hasil pemeriksaan dan kulit buah kelengkeng.
imunohistokimia menunjukkan
KESIMPULAN DAN SARAN
bahwa kuersetin dapat memperbaiki
degenerasi sel–sel beta pankreas dan Ekstrak kulit buah jeruk manis
mengurangi stres oksidatif (Pinent et dan kulit buah kelengkeng pada dosis
al., 2008). Menurut Montano et al., 125 mg/kgBB, 250 mg/kgBB dan 500
(2011) kaempferol juga dilaporkan mg/kgBB memiliki aktivitas
memiliki aktivitas antidiabetes menurunkan kadar glukosa darah
diduga mekanismenya dengan pada tikus putih jantan galur Wistar
menstimulasi sintesis glikogen. diabetes yang diinduksi aloksan.
Sedangkan mekanisme antidiabetes Persentase penurunan kadar
dari kulit buah jeruk manis menurut glukosa darah untuk ekstrak kulit
Parmar et al.,( 2010) dapat terjadi buah jeruk manis dosis 125 mg/kgBB,
melalui penghambatan α-amilase 250 mg/kgBB dan 500 mg/kgBB
yang bertanggung jawab untuk berturut-turut adalah 39,24±4,96%;
pengubahan kompleks karbohidrat 46,18±6,60% dan 61,36±5,57%.
menjadi glukosa, peningkatan Untuk ekstrak kulit buah kelengkeng
kandungan glikogen hepatik, dosis 125 mg/kgBB, 250 mg/kgBB
perangsangan aktivitas insulin dan dan 500 mg/kgBB berturut-turut
perbaikan kerusakan sekresi di sel β adalah 29,59±4,44%; 36,96±3,88%
pankreas. dan 57,78±9,38%.
Hasil keseluruhan dari Perlu dilakukan penelitian lebih
penelitian ini menunjukkan bahwa lanjut untuk mengetahui zat-zat aktif
ekstrak kulit buah jeruk manis dan yang terkandung dalam ekstrak
kulit buah kelengkeng memiliki etanol kulit buah jeruk manis dan
aktivitas menurunkan kadar glukosa kulit buah kelengkeng yang
darah pada tikus putih jantan galur bertanggung jawab sebagai
Wistar diabetes yang diinduksi antidiabetes dan mekanisme
aloksan. Namun senyawa aktif dan antidiabetesnya.
mekanisme antidiabetes dari ekstrak

DAFTAR PUSTAKA

Annida, R., 2011, Korelasi Aktivitas Antioksidan Dengan Kadar Fenolik dan
Flavonoid Total Ekstrak Etanol Kulit dan Biji Kelengkeng Lokal
(Euphoria Longan (Lour.) Steud) Beserta Fraksi-Fraksinya, Skripsi,
Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Aktivitas Antidiabetes Melalui Ekstrak Kulit Buah Jeruk... (Muhtadi, dkk.) 29


Arabbi, P., Genovese, M. & Lajolo, F., 2004, Flavonoids in Vegetable Foods
Commonly Consumed in Brazil and Estimated Ingestion by the Brazilian
Population, J. Agric. Food Chem., 52 (5), 1124-1131
Dheer, R. & Bhatnagar, P., 2010, A Study of the Antidiabetic Activity of Barleria
prionitis Linn., Indian Journal of Pharmacology, 42 (2), 70-73

Ghasemi, K., Yosef, G. & Mohammad A., 2009, Antioxidant Activity, Phenol
And Flavonoid Contents of 13 Citrus Species Peels and Tissues, Pak. J.
Pharm. Sci., 22(3), 277-281

Iskandar, M., 2010, Health Triad (Body, Mind, And System), Jakarta, PT Elex
Media Komputindo, Kelompok Gramedia

Jaitrong, S., Nithiya R. & John A. M., 2006, Analysis of the Phenolic Compound
in Longan (Euphoria Longan Lour. Steud)Peel, Proc.Fla.State, Hort.
Soc, 119, 371- 375

Kaempe, H., Suryanto, E. & Kawengian, S., 2013, Potensi Ekstrak Fenolik Buah
Pisang Goroho (Musa Spp.) Terhadap Gula Darah Tikus Putih (Rattus
norvegicus), Chem. Prog.,6 (1), 6-10

Kawatu, C., Bodhi, W. & Mongi, J., 2013, Uji Efek Ekstrak Etanol Daun Kucing-
Kucingan (Acalypha indica L.) terhadap Kadar Gula Darah Tikus Putih
Jantan Galur Wistar (Rattus novergicus), Pharmacon Jurnal Ilmiah
Farmasi, 2(1), 81-87

Kumar, E.K., Ramesh, A. & Kasiviswanath, R., 2005, Hypoglicemic and


Antihyperglicemic Effect of Gmelina asiatica Linn. In normal and in
alloxan Induced Diabetic Rats, Andhra Pradesh, Departement of
Pharmaceutical Sciences
Kwon, O., Eck, P., Chen, S., Corpe, P., Lee, J., Kruhlak, M., et al., 2007,
Inhibition of the Intestinal Glucose Transporter GLUT2 by Flavonoids,
The FASEB Journal, 21, 366-378
Milind, P. & Dev, C., 2012, Orange of Benefits, International Research Journal
Pharmachy, 3(7), 59-64

Montano, J., Burgos, E., Pérez,C. & López, M., 2011, A Review on the Dietary
Flavonoid Kaempferol, Mini-Reviews in Medicinal Chemistry, 11, 298-
344

Muid, S., Ali, A.M., Yusoff, K. & Nawawi, H., 2013, Optimal Antioxidant Activity
with Moderate Concentrations of Tocotrienol Rich Fraction (TRF) in in
Vitro Assays, International Food Research Journal, 20(2), 687-694
Parmar,H. & Kar, A., 2007, Antidiabetic Potential of Citrus sinensis and Punica
granatum Peel Extracts in Alloxan Treated Male Mice, Journal, (Online)

30 Jurnal Penelitian Sains & Teknologi, Vol. 13, No. 1, April 2012: 21 - 30
(http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/18806305, diakses 25 Februari
2013)
Parmar, H., Yamini, D. & Anand, K., 2010, Fruit and Vegetable Peels: Paving the
Way Towards the Development of New Generation Therapeutics, Drug
Discoveries & Therapeutics, 4(5), 314-325

Perkeni, 2011, Konsensus Pengendalian dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe


2 di Indonesia, Jakarta
Pinent, M., Castell, A., Baiges, I., Montagut, G., Arola, l. & Ard ́evo, A., 2008,
Bioactivity of Flavonoids on Insulin-Secreting Cells, Comprehensive
Reviews In Food Science And Food Safety, 7, 299-309
Rohilla, A. & Ali, S., 2012, Alloxan Induced Diabetes: Mechanisms and Effects,
International Journal of Research in Pharmaceutical and Biomedical
Sciences, 3 (2), 140-147
Sanjaya, A., 2012, Pembuatan Serbuk Pewarna Makanan dari Ekstrak Daun Suji
(Pleomele angsutifolia) Secara Ekstraksi Soxhlet dan Ekstraksi Maserasi,
Journal, (online,) (http://lib.unnes.ac.id/12466/, diakses 23 desember
2013)
Sujono, T. A. & Sutrisna, EM., 2010, Pengaruh Lama Praperlakuan Flavonoid
Rutin terhadap Efek Hipoglikemik Tolbutamid pada Tikus Jantan yang
diinduksi Aloksan, Jurnal Penelitian Sains & Teknologi, 11( 2), 91–99

Zhang, R., Yao, Y., Wang, Y. & Ren, G., 2011, Antidiabetic Activity of
Isoquercetin in Diabetic KK –Ay Mice, Nutrition & Metabolism , 8(85), 1-
6

Aktivitas Antidiabetes Melalui Ekstrak Kulit Buah Jeruk... (Muhtadi, dkk.) 31

Anda mungkin juga menyukai