P R O P O S A L
USULAN PROGRAM
PENATAAN KAWASAN PESISIR
PENGEMBANGAN DESTINASI PARIWISATA
KABUPATEN HALMAHERA TENGAH-PROVINSI MALUKU UTARA
A. LATAR BELAKANG.
Kebijakan Pembangunan wilayah Kabupaten Halmahera Tengah dalam lima tahun kedepan diarahkan pada sasaran
strategis untuk peningkatan percepatan pembangunan sarana parasarana agar mampu megurangi disparitas antar wilayah
perbatsan dan wilayah tertinggal dimana kawasan yang memiliki keunggulan sumberdaya alam dapat digerakan secara
simultan guna menunjang pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. pengembangan wilayah sangat penting dan saling
terkait dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi domestic menuju ekonomi nasional, karena program Pariwisata
merupakan sector unggulan daerah ini sudah tentu akan memberikan daya dorong bagi peningkatan daya saing sosial dan
ekonomi. Struktur ekonomi Halmahera Tengah masih tertinggal dalam menggerakan teruma pertumbuhan ekonomi
masyarakatnya, disadari bahwa ketertinggalan wilayah ini disebabkan oleh aksebilitas antar moda juga juga berada
dikawasan pinggiran, kawasan ini juga telah ditetapkan sebagai kawasan perbatasan melalu Peraturan Presiden Nomor 34
Tahun 2015 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Perbatasan Negara di Provinsi Maluku Utara dan Provinsi Papua Barat
dengan memprioritaskan pembangunan di wilayah perbatasan, khusunya pengembangan ekonomi Pariwisata untuk
mengurangi disparitas pembangunan antar wilayah dan antar kawasan, dalam membentuk pusat-pusat ekonomi baru,
sesuai dengan potensi dan sumber daya alam dan keunggulan lokasi strategis dalam mendukung efektifitas kegiatan
ekonomi secara nasional, Konsep Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata menjadi target prioritas pemerintah daerah
Halmahera Tengah maka tumpuan utama adalah Peningkatan kapasitas ketersediaan sarana parasarana yang memadai dan
berkualitas dalam menggerakan kunjungan pariwisata di daerah dalam agar tercapainya pembangunan ekonomi yang
inklusif dan berkelanjutan.
Usulan Program Pengembangan Pariwisata Halteng \ 1
I. GAMBARAN UMUM KABUPATEN HALMAHERA TENGAH
Kabupaten Halmahera Tengah dibentuk sejak tahun 1990 berdasarkan Undang-undang Nomor 06 tahun 1990 dan pada
tahun 2003 dimekarkan kembali sesuai dengan Undang-undang Nomor 1 Tahun 2003 menjadi dua Kabupaten dan satu
Kota, yaitu Kab.Halmahera Tengah, Kab. Halmahera Timur dan Kota Tidore Kepulauan.
1. Luas wilayah
Luas wilayah kab. Halmahera Tengah 8.381,48 km2, yang terdiri dari luas daratan 2.276,83 km2 (27 %) dan luas
lautan 6.104,65 km2 (73 %). Jumlah penduduk 54.232 jiwa yang tersebar di 10 (sepuluh) kecamatan yaitu
Weda,Weda Utara,Weda Timur, Weda Selatan, Weda Tengah, Patani, Patani Utara, Patani Timur Patani Barat dan Pulau
Gebe, yang terdiri dari 63 desa.
2. Penduduk
Jumlah Penduduk Halmahera Tengah berdasarkan data statistik tahun 2016 berjumlah 51.315 jiwa, terdiri dari 26.283
laki-laki dan 25.032 perempuan. Jika dibandingkan dengan luas wilayah, maka tingkat kepadatan penduduk Halmahera
Tengah adalah 22 jiwa per Km². Penduduk terbanyak berada di Kecamatan Patani Utara dengan Jumlah penduduk
3. Pertumbuhan Ekonomi.
Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Halmahera Tengah menunjukan pergerakan secara positif setelah Partambangan Nikel
mulai beroperasi dan sector lainpun ikut menggeliat, dimana pergerakan laju pertumbuhan wilayah semakin bergerak
naik sejalan dengan aksebilitas kawasan makin mudah terakses. Secara makro ekonomi kondisi perekonomian Kabupaten
Halmahera Tengah mengalami peningkatan dilihat dari tahun 2016 laju pertumbuhan ekonomi naik 11.22 %.
Tabel :Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Konstan 2010
Menurut Lapangan Usaha Di Kabupaten Halmahera Tengah Tahun (juta rupiah) 2013 - 2016
No Lapangan Usaha 2013 2014 2015 2016 X
Kontribusi
1. Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 269.668,25 278.458,22 285.738,12 293.555,33 24,55
2. Pertambangan dan Penggalian 280.481,87 200.618,25 192.677,08 195.416,51 19,05
3. Industri 29.262,22 31.767,20 33.470,42 127.206,71 4,82
4. Pengadaan Listrik dan Gas 270,23 317,85 374,48 466,71 0,03
5. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 312,76 326,83 331,03 331,57 0,03
6. Konstruksi 85.220,74 91.021,76 97.339,71 101.250,69 8,15
7. Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 141.978,79 157.416,73 172.889,07 179.967,95 14,15
8. Transportasi dan Pergudangan 15.549,13 16.832,78 18.272,58 19.061,55 1,51
9. Peny. Akomodasi dan Makan-Minum 2.270,64 2.325,49 2.382,92 2.462,49 0,21
10. Informasi dan Komunikasi 17.303,70 19.132,09 20.812,84 21.787,00 1,72
11. Jasa Keuangan dan Asuransi 24.435,84 26.013,17 27.563,51 29.179,04 2,34
12. Real Estate 468,31 496,34 526,38 541,33 0,04
13. Jasa Perusahaan 811,08 858,86 909,61 962,24 0,07
14. Administrasi Pemerintahan, Pertanahan dan Jaminan Sosial Wajib 197.009,95 215.644,14 232.098,01 238.703,75 19,21
15. Jasa Pendidikan 25.538,99 26.949,78 28.500,76 29.566,80 2,40
16. Jasa Kesehatan dan Kegiatan social 15.687,05 16.881,38 18.254,90 19.121,85 1,52
17. Jasa lainnya 2.048,57 2.162,30 2.289,62 2.426,19 0,19
4. Potensi Wisata
Kelompok masyarakat dalam meningkatkan ekonominya membentuk kelompok kelompok usaha tersebar di kecamatan
dalam Wilayah kabupaten Halmahera Tengah seperti kelompok Kerajinan tangan dengan nama Sef Tene kelompok ini
dibentuk oleh pemudah dari dua desa yaitu desa messa dan Katalo dapat membuat bermacam-macam buah karya yang
unik dan menarik dari bahan Kayu dan Buah Kelapa dalam bentuk apa saja tergantung pada keinginan para peminat
yang ingin berkunjung.
7. Kunjungan Wisata.
Kunjungan Wisata Asing dan Wisata Nusantara sejak Tahun 2015 hingga Tahun 2017 terus meningkat dikarenakan ada
beberapa Destinasi Wisata ditahun 2018 sudah dikembangkan berdasarkan dengan keunikanya antara lain PT. Weda
Resort dikembangkan oleh Pihak suasta khusus untuk Diving dan Penelitian burung, dan Kawasan Ekologi Pulau Gebe
dan Goa Boki Maruru serta Telaga Nusliko kawasan ini menjadi andalan Halmahera tengah dilihat dari jumlah kunjungan
wisatawan menunjukan bahwa destinasi Pariwisata Halmahera Tengah cukup digemari oleh wisatawan Asing maupun
wisatawan nusantara.
Khusus kunjungan wisata asing yang melalui laut samudera pasifik menggunakan Kapal Laut dan berlabuh di Pulau pulau
kecil wilayah Kecamatan P. Gebe sebagian besar tidak terdeteksi karena tidak terpantau oleh pemerintah.
1 Weda Resort 28 2 3 2 -
2 Nusliko 8 3 2 1
3 Teluk Weda 2 2 1 1 1
4 Pantai Umiyal P. Gebe 32 13 17 6 1
5 P. Gemia Patani 18 7 14 3 1
a. Transportasi Darat
Jalan dan jembatan merupakan prasarana pendukung alur antar moda cukup berpengaruh pada pembangunan
kawasan pariwisata dalam rangka mendukung pariwisata diperlukan jalan yang berkualitas, ditahun 2018 akan
meningkatkan usaha pembangunan Jalan Negara yang menghubungkan antara kawasan Kota Weda Wairoro sebagai
Lintasa Kawasan Wisata yang cukup baik dengan kapasitas jalan 26 Km dalam kondisi baik, sedangkan Jalan Dari Kota
Weda menuju Kecamatan patani sebagai kawasan terluar di tahun 2018 telah dibangun ruas jalan sepanjang 24 Km
tambahan di tahun 2019 menjadi 54 Km
b. Transportasi Laut
Halmahera Tengah terdapat 2 (dua) pelabuhan laut besar yaitu Pelabuhan Weda dan Pelabuhan Gebe sedangkan
pembangunan Pelabuhan Samudera Tepeleo yang diresmikan oleh Bapak Presiden tahun 2016 dapat digunakan untuk
pelayaran samudera sedangkan pelabuhan perintis tamabatan perahu tersebar di beberapa kecamatan yang berada di
kawasan perbatasan
c. Transportasi Udara
Kabupaten Halmahera Tengah saat ini memiliki 3 buah lapangan terbang yaitu :
(2) Bandara di desa Lelilef merupakan lapangan terbang PT. Weda Bay Nickel yang dikhususkan untuk kegiatan
pertambangan.
(3) Bandara Kota Weda saat ini telah dibangun untuk melayani kawasan Halmahera bagian selatan dan kawasan kota
weda hingga wilayah Oba Kota Tidore kepulauan dan Raja Ampat sebagai kawasan penyangga.
Hingga tahun 2017, pelanggan listrik PLN di Kabupaten Halmahera Tengah mencapai 2.892 pelanggan atau
mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2017 sebanyak 1.764 Besarnya daya yang dibangkitkan adalah
3.696.562 kWh. Rata-rata kecamatan telah teraliri listrik kecuali pulau kecil.
Sumber Air bersih cukup melimpah dimana kawasan ini memiliki air bersih dengan kandungan mineralnya bawah
tanah sangat tinggi khusus wilayah Kecamatan Patani memiliki Sumber air bersih yang sangat berlimpah hanya saja
belum terkelolah secara baik, Kondisi objektif wilayah perbatasan,
Rencana Festival Fagogoru telah anggarkan dalam dokumen APBD Tahun 2018 Halmahera Tengah sebesar Rp. 4.5
M, di harapkan Kementerian dilingkup Kementrian Kemaritiman dapat menetapkan sebagai agenda Nasional.
B. USULAN PROGRAM
Dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi di sector Pariwisata, Kebudayaan dan Ekonomi Kreatif dimana Kabupaten Halmahera
Tengah Provinsi Maluku Utara merupakan salah wilayah yang berada pada Kawasan perbatasan laut dengan Samudera Pasifik
membutuhkan Kebijakan dan pemerataan pembangunan lebih koonprehensif dari pemerintah Pusat melalui Kementrian terkait untuk
sama sama mendorong Wilayah Patani dan Pulau Gebe sebagai KAWASAN EKONOMI KHSUSU PARIWISATA mengharapkan peningkatan
C. OUTPUT KEGIATAN
Hasil output dari kegiatan usulan program Pembangunan tersebut diatas dapat memacu Pengembangan destinasi Pariwisata
diwilayah kabupaten Halmahera Tengah dimana spot atau kawasan wisata yang direncanakan untuk dijangkau oleh
wisatawan akan lebih cepat berkembang karena bentangan kawasan ini bersinggungan dengan Destinasi pariwisata Nasiona
Raja Ampat Papua Barat
D. MANFAAT PROGRAM
Manfaat langsung dari program Prioritas yang disulkan tersebut sangat erat terkait dengan keterisolasian wilayah yang memiliki
potensi wisata dapat terjangkau secara baik dan sdapat meningkatkan kelancaran arus lalu lintas atau angkutan wisatawan dari
dank e spot destinasi serta lebih memberikan pilihan pilihan sarana pendukung pariwisata untuk dinikmati oleh wisatawan Dengan
lancarnya arus lalu pergerakan wisatawan ke lokasi Pengembangan akan lebih mengefisiensikan waktu tempuh dan dan biaya.
Manfaat dari kebijakan program prioritas pengembangan Kawasan pariwisata sudah pasti dampak positif yang dinikmati masyarakat
di kawasan pinggiran atau wilayah pesisir perbatasan akan lebih cepat tumbuh dan aktivitas perekonomian pada antar kawasan
saling mengisi dan saling memberikan manfaat khususnya pendapatan masyarakat diwilayah pengembangan pariwisata.
E. Sumber Dana
Sumber pendanaan program pembangunan Pengembangan Kawasan Pariwisata di wilayah Pesisir dan Perbatasan berasal dari Anggaran
Pendapatan Belanja Negara (APBN) dalam bentuk DAK, TP, ATAU HIBAH dapat disesuaikan dengan Kebijakan pemerintah pusat
program Tahun Anggaran 2018
G. Penutup
Demikian proposal usulan program Pengembangan Destinasi Pariwisata Kabupaten Halmahera Tengah tahun 2019-2020.
Proram tersebut diatas merupakan program prioritas pemerintah daerah dan diarahkan untuk pengembangan kawasan
perbatasan di pesisir timur wilayah Halmahera tengah dalam memacu pertumbuhan ekonomi masyarakat pesisir untuk
memberi keandilan pembangunan berkelanjutan dalam kontek pembangunan kawasan terluar di bujuran pasifik.