Anda di halaman 1dari 13

BUPATI HALMAHERA TENGAH

P R O P O S A L
USULAN PROGRAM
PENATAAN KAWASAN PESISIR
PENGEMBANGAN DESTINASI PARIWISATA
KABUPATEN HALMAHERA TENGAH-PROVINSI MALUKU UTARA

A. LATAR BELAKANG.

Kebijakan Pembangunan wilayah Kabupaten Halmahera Tengah dalam lima tahun kedepan diarahkan pada sasaran
strategis untuk peningkatan percepatan pembangunan sarana parasarana agar mampu megurangi disparitas antar wilayah
perbatsan dan wilayah tertinggal dimana kawasan yang memiliki keunggulan sumberdaya alam dapat digerakan secara
simultan guna menunjang pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. pengembangan wilayah sangat penting dan saling
terkait dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi domestic menuju ekonomi nasional, karena program Pariwisata
merupakan sector unggulan daerah ini sudah tentu akan memberikan daya dorong bagi peningkatan daya saing sosial dan
ekonomi. Struktur ekonomi Halmahera Tengah masih tertinggal dalam menggerakan teruma pertumbuhan ekonomi
masyarakatnya, disadari bahwa ketertinggalan wilayah ini disebabkan oleh aksebilitas antar moda juga juga berada
dikawasan pinggiran, kawasan ini juga telah ditetapkan sebagai kawasan perbatasan melalu Peraturan Presiden Nomor 34
Tahun 2015 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Perbatasan Negara di Provinsi Maluku Utara dan Provinsi Papua Barat
dengan memprioritaskan pembangunan di wilayah perbatasan, khusunya pengembangan ekonomi Pariwisata untuk
mengurangi disparitas pembangunan antar wilayah dan antar kawasan, dalam membentuk pusat-pusat ekonomi baru,
sesuai dengan potensi dan sumber daya alam dan keunggulan lokasi strategis dalam mendukung efektifitas kegiatan
ekonomi secara nasional, Konsep Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata menjadi target prioritas pemerintah daerah
Halmahera Tengah maka tumpuan utama adalah Peningkatan kapasitas ketersediaan sarana parasarana yang memadai dan
berkualitas dalam menggerakan kunjungan pariwisata di daerah dalam agar tercapainya pembangunan ekonomi yang
inklusif dan berkelanjutan.
Usulan Program Pengembangan Pariwisata Halteng \ 1
I. GAMBARAN UMUM KABUPATEN HALMAHERA TENGAH

Kabupaten Halmahera Tengah dibentuk sejak tahun 1990 berdasarkan Undang-undang Nomor 06 tahun 1990 dan pada
tahun 2003 dimekarkan kembali sesuai dengan Undang-undang Nomor 1 Tahun 2003 menjadi dua Kabupaten dan satu
Kota, yaitu Kab.Halmahera Tengah, Kab. Halmahera Timur dan Kota Tidore Kepulauan.

1. Luas wilayah

Luas wilayah kab. Halmahera Tengah 8.381,48 km2, yang terdiri dari luas daratan 2.276,83 km2 (27 %) dan luas
lautan 6.104,65 km2 (73 %). Jumlah penduduk 54.232 jiwa yang tersebar di 10 (sepuluh) kecamatan yaitu
Weda,Weda Utara,Weda Timur, Weda Selatan, Weda Tengah, Patani, Patani Utara, Patani Timur Patani Barat dan Pulau
Gebe, yang terdiri dari 63 desa.

Kabupaten Halmahera Tengah memiliki batas-batas :

- Sebelah Utara : Kab. Halmahera Timur


- Sebelah Selatan : Kab. Halmahera Selatan, Kab. Raja ampat
- Sebelah Timur : Lautan Pasifik dan Kab.Raja Ampat
- Sebelah Barat : Kota Tidore Kepulauan
Halmahera Tengah memiliki 43 pulau, wilayah daratan terluas berada pulau Halmahera bagian tengah, kemudian Pulau
Gebe, Pulau Yoi dan Pulau Sayafi, serta pulau-pulau kecil/pulau karang yang tidak dihuni 11 diantaranya berada di
Kawasan Perbatasan, yang terdepan adalah Pulau Jiew.

2. Penduduk
Jumlah Penduduk Halmahera Tengah berdasarkan data statistik tahun 2016 berjumlah 51.315 jiwa, terdiri dari 26.283
laki-laki dan 25.032 perempuan. Jika dibandingkan dengan luas wilayah, maka tingkat kepadatan penduduk Halmahera
Tengah adalah 22 jiwa per Km². Penduduk terbanyak berada di Kecamatan Patani Utara dengan Jumlah penduduk

Usulan Program Pengembangan Pariwisata Halteng \ 2


sebanyak 10.904 jiwa, sedangkan yang paling rendah berada di Kec. Patani Barat dengan jumlah penduduk sebanyak
4.172 jiwa.

3. Pertumbuhan Ekonomi.

Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Halmahera Tengah menunjukan pergerakan secara positif setelah Partambangan Nikel
mulai beroperasi dan sector lainpun ikut menggeliat, dimana pergerakan laju pertumbuhan wilayah semakin bergerak
naik sejalan dengan aksebilitas kawasan makin mudah terakses. Secara makro ekonomi kondisi perekonomian Kabupaten
Halmahera Tengah mengalami peningkatan dilihat dari tahun 2016 laju pertumbuhan ekonomi naik 11.22 %.

Tabel :Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Konstan 2010
Menurut Lapangan Usaha Di Kabupaten Halmahera Tengah Tahun (juta rupiah) 2013 - 2016
No Lapangan Usaha 2013 2014 2015 2016 X
Kontribusi
1. Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 269.668,25 278.458,22 285.738,12 293.555,33 24,55
2. Pertambangan dan Penggalian 280.481,87 200.618,25 192.677,08 195.416,51 19,05
3. Industri 29.262,22 31.767,20 33.470,42 127.206,71 4,82
4. Pengadaan Listrik dan Gas 270,23 317,85 374,48 466,71 0,03
5. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 312,76 326,83 331,03 331,57 0,03
6. Konstruksi 85.220,74 91.021,76 97.339,71 101.250,69 8,15
7. Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 141.978,79 157.416,73 172.889,07 179.967,95 14,15
8. Transportasi dan Pergudangan 15.549,13 16.832,78 18.272,58 19.061,55 1,51
9. Peny. Akomodasi dan Makan-Minum 2.270,64 2.325,49 2.382,92 2.462,49 0,21
10. Informasi dan Komunikasi 17.303,70 19.132,09 20.812,84 21.787,00 1,72
11. Jasa Keuangan dan Asuransi 24.435,84 26.013,17 27.563,51 29.179,04 2,34
12. Real Estate 468,31 496,34 526,38 541,33 0,04
13. Jasa Perusahaan 811,08 858,86 909,61 962,24 0,07
14. Administrasi Pemerintahan, Pertanahan dan Jaminan Sosial Wajib 197.009,95 215.644,14 232.098,01 238.703,75 19,21
15. Jasa Pendidikan 25.538,99 26.949,78 28.500,76 29.566,80 2,40
16. Jasa Kesehatan dan Kegiatan social 15.687,05 16.881,38 18.254,90 19.121,85 1,52
17. Jasa lainnya 2.048,57 2.162,30 2.289,62 2.426,19 0,19

Produk Domestik Regional Bruto 1.108.318,14 1.087.223,19 1.134.431,04 1.262.007,71 100

Sumber : BPS, Kabupaten Halmahera Tengah Dalam Angka 2017

Usulan Program Pengembangan Pariwisata Halteng \ 3


Perkembangan dan Pertumbuhan PDRB Kabupaten
Halmahera Tengah Tahun 2013 – 2016 (Juta Rupiah)
PDRB ADH Perkembangan PDRB ADH Pertumbuhan
Tahun
Berlaku (Juta Rp) (%) Konstan (%)
2013 1.348.604,24 1.108.318,14 5,29
2014 1.401.238,93 3,76 1.087.223,19 -1,90
2015 1.543.496,90 9,22 1.134.431,04 4,34
2016 1.769.299,60 12,76 1.262.007,71 11,25

4. Potensi Wisata

1). Destinasi Pariwisata


Kabupaten Halmahera Tengah merupakan wilayah Provinsi Maluku Utara memiliki gugusan pulau-pulau dan
bentangan daratan yang bersinggungan dengan lautan pasifik tentunya didominasi oleh kawasan wisata bahari dan
wisata alam khususnya hutan. Wilayah ini juga merupakan tempat hidupnya biota laut yang hidup dipesisir cukup
fariatif dan melimpah seperti habitat Kepiting Kelapa (Birgus Latro), dan pasir pantainya sering dijadikan penyu pasifik
sebagai tempat menyimpan telurnya kawasan ini juga berbatasan langsung dengan Raja Ampat provinsi Papua Barat.

Nama-nama Obyek Wisata dan Jarak tempuh


Jarak dari Ibu kota
Nama Obyek Wisata Lokasi Kabupaten (km)
1. Telaga Nusliko Desa Nusliko ± 1,5 km
2. Pantai Nusliko Desa Nusliko ± 1,5 km
3. Pulau Imam (Kuleyefo) Desa Fidi Jaya ± 500 m
4. Pulau Mnaili dan Pulau Yefi Kecamatan Weda ± 500 m
5. Air Terjun Moreala Kecamatan Weda ± 2 km
6. Taman Laut Pasi Gurango dan Pasi Dua Desa Sagea ± 55 km
7. Gua Boki Moruru Desa Sagea ± 59 km
8. Talaga Legaya Lol Desa Sagea ± 56 km
9. Pantai Bay Wolot Desa Sagea ± 57 km
10. Pulau Mtum Ya Desa Messa ± 26 km
11. Tanjung Ngolo popo Kecamatan Patani ± 115 km

Usulan Program Pengembangan Pariwisata Halteng \ 4


12. Pulau Uta Kecamatan Pulau Gebe ± 136 km
13. Pulau Umera Kecamatan Pulau Gebe ± 150 km
14. Talaga Umyal Kecamatan Patani ± 118 km
15. Pulau Moor Kecamatan Patani ± 115 km
16. Talaga Pulau Yoi Kecamatan Pulau Gebe ± 136 km
17. Pulau Lewo Kecamatan Patani Utara ± 118 km
18. Pantai Sayafi Kecamatan Patani Utara ± 118 km
19. Danau Pulau Moor Kecamatan Patani ± 115 km
20. Pantai Pulau Moor Kecamatan Patani ± 115 km
21. Teluk Kuleyefo Kota Weda 1 Km

5. Potensi Seni dan Kebudayaan

Tradisi Coka Iba dan fanten


Coka Iba adalah atraksi seni budaya yang sering diadakan oleh masyarakat Halmahera Tengah ketika ada acara
penjemputan tamu dan kegiatan kebudayaan lainya. atraksi tarian coka iba menggunakan Topeng.
Fanten Sebuah rangkaian atraksi budaya yang berlandaskan agama Islam dalam bentuk zikir diadakan ketika saat bula
rabiul awal sebagai ungkapan rasa syukur atas perayaan hari kelahiran Rasulullah Muhammad SAW, di jaman kesultanan
coka iba merupakan pasukan perang elit Gamrange (weda, Patani, Gebe dan Maba) yg ditugaskan menyamar dengan
menggunakan topeng, kini coka iba menjadi sebuah atraksi budaya yg dilakukan pada saat perayaan fanten yang
bermakna saling memberi dan menerima tujuan utamanya adalah memupuk persaudaraan masyarakat gamrange atau
tiga negeri.
Tarian Lala dan Kene : kedua tarian ini merupakan traian khas negeri gamrange yang sering di pentaskan ketika ada
acara local dan tarian ini diperagakan oleh pasangan muda mudi sbagai tarian pergaulan masyarakat gamrange.
Tarian Cakalele : tarian ini merupakan tarian perang yang dimiliki oleh Provisnsi Maluku Utara secara keseluruhan tarian
dimainkan oleh laki laki karena tarian ini melambangkan keperkasaan angkatan perang pasukan kesultanan di jazirah
Moloku Kieraha tarian ini sering dipereagakan ketika penjemputan tamu tamu istimewa dan lain lain. Seni dan budaya ini
selalu ada ketika ada acara selalu ditampilakan.

Usulan Program Pengembangan Pariwisata Halteng \ 5


6. Potensi Ekonomi Kreatif masyarakat

Kelompok masyarakat dalam meningkatkan ekonominya membentuk kelompok kelompok usaha tersebar di kecamatan
dalam Wilayah kabupaten Halmahera Tengah seperti kelompok Kerajinan tangan dengan nama Sef Tene kelompok ini
dibentuk oleh pemudah dari dua desa yaitu desa messa dan Katalo dapat membuat bermacam-macam buah karya yang
unik dan menarik dari bahan Kayu dan Buah Kelapa dalam bentuk apa saja tergantung pada keinginan para peminat
yang ingin berkunjung.

Jumlah Ekonomi Kretaif Tahun 2014 sd Tahun 2017


No Uraian 2014 2015 2016 2017 Ket
1 Periklanan - - 4 6
2 Layanan Computer dan Piranti lunak 3 4 7 9
3 Pasar barang Seni 1 1 1 2
4 Kerajinan 6 6 7 7
5 Fashion 2 2 2 3
6 Seni Pertunjukan 16 16 16 16
7 Kuliner 8 8 12 14

7. Kunjungan Wisata.

Kunjungan Wisata Asing dan Wisata Nusantara sejak Tahun 2015 hingga Tahun 2017 terus meningkat dikarenakan ada
beberapa Destinasi Wisata ditahun 2018 sudah dikembangkan berdasarkan dengan keunikanya antara lain PT. Weda
Resort dikembangkan oleh Pihak suasta khusus untuk Diving dan Penelitian burung, dan Kawasan Ekologi Pulau Gebe
dan Goa Boki Maruru serta Telaga Nusliko kawasan ini menjadi andalan Halmahera tengah dilihat dari jumlah kunjungan
wisatawan menunjukan bahwa destinasi Pariwisata Halmahera Tengah cukup digemari oleh wisatawan Asing maupun
wisatawan nusantara.

Khusus kunjungan wisata asing yang melalui laut samudera pasifik menggunakan Kapal Laut dan berlabuh di Pulau pulau
kecil wilayah Kecamatan P. Gebe sebagian besar tidak terdeteksi karena tidak terpantau oleh pemerintah.

Usulan Program Pengembangan Pariwisata Halteng \ 6


Jumlah Kunjungan Asing Tahun 2014 sd Tahun 2017
No Asal Negara 2014 2015 2016 2017 Ket
1 Amerika 27 131 86 103 WR
2 Eropa 36 232 76 81 WR/PG
3 Asia Tengah 5 3 8 12 WR
4 Asia Tenggara 62 70 32 85 WR
5 Australia 42 31 39 54 WR/PG
6 China 39 66 71 93 WR/PG
7 Afrika - - 2 6
JUMLAH
Sumberdata : Weda Resort

Jumlah Wisatawan Nusantara Tahun 2014 sd Tahun 2017


No Asal Daerah 2014 2015 2016 2017 Ket
1 Jawa/Sumatera 79 82 53 112 N/GBM
2 Sulawesi/Kalimantan 88 59 91 171 N/GBM
3 Maluku/Papua 152 82 118 153 P.G/P
4 Lokal 218 182 199 213 N/GBM

7.1 Sarana dan Prasana Pariwisata


Untuk mendukung pergerakan Pariwisata di Kabupaten Halmahera tengah sampai saat ini terus berkembang
sarana dan prasarana pendukung pariwisata dalam investasi swasta disektor ini mulai menggeliat dengan hadirnya
program prioritas Bupati dan wakil Bupati menjadikan Sektor Pariwisata adalah sector unggulan.
Jumlah Hotel, Penginapan dan Sarana lainya s/d Tahun 2017
No Sarana penunjang 2014 2015 2016 2017 Ket
1 Hotel Melati - - 1 1
2 Penginapan 3 6 9 11
3 Salon/Spa 2 4 4 6
4 Koteks 4 6 8 12
5 Kios Cendera Mata 1 1 1 1
6 Tempat Pijat 2 2 2 3

Usulan Program Pengembangan Pariwisata Halteng \ 7


7.2 Ketersediaan Destinasi Pariwisata
Jumlah Destinasi yang sudah beroperasi Tahun 2014 sd Tahun 2017
No Destinasi Wista Spot Dyving Alam Pantai Penelitian Budaya

1 Weda Resort 28 2 3 2 -
2 Nusliko 8 3 2 1
3 Teluk Weda 2 2 1 1 1
4 Pantai Umiyal P. Gebe 32 13 17 6 1
5 P. Gemia Patani 18 7 14 3 1

8. Sarana dan Prasarana pendukung Pariwisata

a. Transportasi Darat
Jalan dan jembatan merupakan prasarana pendukung alur antar moda cukup berpengaruh pada pembangunan
kawasan pariwisata dalam rangka mendukung pariwisata diperlukan jalan yang berkualitas, ditahun 2018 akan
meningkatkan usaha pembangunan Jalan Negara yang menghubungkan antara kawasan Kota Weda Wairoro sebagai
Lintasa Kawasan Wisata yang cukup baik dengan kapasitas jalan 26 Km dalam kondisi baik, sedangkan Jalan Dari Kota
Weda menuju Kecamatan patani sebagai kawasan terluar di tahun 2018 telah dibangun ruas jalan sepanjang 24 Km
tambahan di tahun 2019 menjadi 54 Km

b. Transportasi Laut

Halmahera Tengah terdapat 2 (dua) pelabuhan laut besar yaitu Pelabuhan Weda dan Pelabuhan Gebe sedangkan
pembangunan Pelabuhan Samudera Tepeleo yang diresmikan oleh Bapak Presiden tahun 2016 dapat digunakan untuk
pelayaran samudera sedangkan pelabuhan perintis tamabatan perahu tersebar di beberapa kecamatan yang berada di
kawasan perbatasan

c. Transportasi Udara
Kabupaten Halmahera Tengah saat ini memiliki 3 buah lapangan terbang yaitu :

Usulan Program Pengembangan Pariwisata Halteng \ 8


(1) Pulau Gebe dengan landasan berukuran (900 x 22 meter) yang dapat dilewati oleh pesawat Merpati jenis Cassa,
dengan frekwensi penerbangannya dua kali seminggu dengan kapasitas 24 penumpang, dengan rute
penerbangan Ternate – Pulau Gebe.

(2) Bandara di desa Lelilef merupakan lapangan terbang PT. Weda Bay Nickel yang dikhususkan untuk kegiatan
pertambangan.

(3) Bandara Kota Weda saat ini telah dibangun untuk melayani kawasan Halmahera bagian selatan dan kawasan kota
weda hingga wilayah Oba Kota Tidore kepulauan dan Raja Ampat sebagai kawasan penyangga.

d. Listrik dan Air Minum

Hingga tahun 2017, pelanggan listrik PLN di Kabupaten Halmahera Tengah mencapai 2.892 pelanggan atau
mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2017 sebanyak 1.764 Besarnya daya yang dibangkitkan adalah
3.696.562 kWh. Rata-rata kecamatan telah teraliri listrik kecuali pulau kecil.

Sumber Air bersih cukup melimpah dimana kawasan ini memiliki air bersih dengan kandungan mineralnya bawah
tanah sangat tinggi khusus wilayah Kecamatan Patani memiliki Sumber air bersih yang sangat berlimpah hanya saja
belum terkelolah secara baik, Kondisi objektif wilayah perbatasan,

e. Permasalahan yang dihadapi Kabupaten Halmahera Tengah antara lain:


1) Rendahnya tingkat ekonomi masyarakat yang berdampak pada tingginya tingkat kesenjangan wilayah
dibandingkan dengan kawasan kabupatern lain di Indonesia dan khususnya Maluku Utara
2) Terbatasnya sarana dan prasarana dasar, transportasi dan telekomunikasi yang berdampak pada tingkat
aksesibilitas serta keterisolasian dari wilayah sekitarnya.
3) Globalisasi ekonomi dan sistem perdagangan bebas menyebabkan produk lokal kurang mampu bersaing dengan
produk-produk wilayah lainnya.
4) Rawan terhadap disintegrasi bangsa dan pencurian sumberdaya alam berdampak pada kerusakan ekosistem
alam dan hilangnya keanekaragaman hayati.

Usulan Program Pengembangan Pariwisata Halteng \ 9


II. JARAK Tempuh antar Spot Kawasan Pariwisata
Interkonesitas antar kawasan potensi dan pengembangan pariwisata Kabupaten Halmahera Tengah dengan kawasan
Maluku Utara dan Raja Ampat Papua Barat melalui laut dan darat bila Pintu utama masuk melalui Bandar udara Babullah
Kota Ternate starting pointnya Kawasan Delek Culeyefo/Teluk Weda, Telaga Nusliko, Weda Resort, Goa Alam Boki
Maruru dan Wairoro sebagai berikut :
 Ternate–Sofifi waktu melalui laut waktu tempuh = 40 menit
 Sofifi - Kota Weda jarak tempu 112 Km waktu tempuh 1.50 menit
 Kota Weda - spot wisata Telaga Nusliko 3 Km jarak tempuh 15 menit
 Kota Weda - Spot Weda Resort jarak 8 Km waktu tempuh 45 menit
 Kota weda - spot Goa Boki Maruru 48 Km waktu tempuh 1.30 menit
 Kota Weda-Agro Wisata Wairoro 15 Km jrk tempuh 20 menit.
 Ternate langsung ke Destinasi Wisata wilayah Pinggiran Pasifik
 Ternate – Pulau Gebe dengan penerbangan waktu tempuh 20 menit
 Pulau Gebe-Pulau Yoi 7 ML waktu tempuh 20 menit,
 Pulau Gebe- Pulau Sains – 24 ML wkt tempuh 1.40 menit
 P. Gebe- Pulau Moor jarak 28 ML waktu tempuh 1.45 menit
 P. Gebe – Pulau Uta jarak 18 ML waktu tempuh 1 jam
 P. P. Gebe- Tanjung Ngolopopo 31 ML waktu tempuh 2 jam
 P. Gebe – Gemia jarak tempuh 2.25 menit
 Desa Gemia – P Jiew (Pulau terluar) wkt tempuh 1.35 menit
 Pulau Gebe – Raja Ampat waktu tempuh 2,15 Jam

III. Agenda Pariwisata Pemerintah Kab. Halmahera Tengah Tahun 2018


Visi Bupati dan Wakil Bupati Membangun Halmahera tengah maju sejahtrea berlandaskan Falsafah Fagogoru dan Sektor
Pariwisata menjadi sector Unggulan maka Halmahera Tengah mengagendakan kegiatan FESTIVAL FAGOGORU pada
tanggal 23 Oktober 2018 dengan rangkain kegiatan sebagai berikut :

1). Festifal Fagogoru


 Ekspedisi Trikora di Lintasan Weda Patani Gebe raja ampat

Usulan Program Pengembangan Pariwisata Halteng \ 10


 Fanten adalah kegiatan kebudayaan 3 negeri Fagogoru yaitu Maba, (Halmahera Timur) Patani dan Weda
(Halmahera tengah) acara ini agendanya mengikuti hari lahirnya Nabi Besar Muhammad SAW.
 Atraksi seni dan budaya di Teluk Weda dikenal dengan Delek Were
 Atraksi Olah raga air
 Lomba Race Jet Ski di Teluk Weda dan Telaga Nusliko.
 Lomba Bakar Ikan
 Lomba kuliner khas Halmahera Tengah
 Lomba Mancing
 Lomba seni budaya.

2). Perkiraan Biaya

Rencana Festival Fagogoru telah anggarkan dalam dokumen APBD Tahun 2018 Halmahera Tengah sebesar Rp. 4.5
M, di harapkan Kementerian dilingkup Kementrian Kemaritiman dapat menetapkan sebagai agenda Nasional.

3). Strategi Pengembangan Struktur ruang dan kawasan ekonomi

• Mengembangkan Kawasan Pariwisata


• Mengembangkan sarana dan prasarana Kawasan Pariwisata
• Mengembangkan akses pelayanan Pariwisata Bahari antar Pulau
• Mengembangan Sumberdaya kelautan dan pesisir
• Mengembangkan dan Meningkatan kualitas jangkauan pelayanan sistem jaringan transportasi laut dan
mengembangkan fungsi pelabuhan-pelabuhan laut
• Mengembangkan dan peningkatan kualitas sistim transportasi udara.

B. USULAN PROGRAM
Dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi di sector Pariwisata, Kebudayaan dan Ekonomi Kreatif dimana Kabupaten Halmahera
Tengah Provinsi Maluku Utara merupakan salah wilayah yang berada pada Kawasan perbatasan laut dengan Samudera Pasifik
membutuhkan Kebijakan dan pemerataan pembangunan lebih koonprehensif dari pemerintah Pusat melalui Kementrian terkait untuk
sama sama mendorong Wilayah Patani dan Pulau Gebe sebagai KAWASAN EKONOMI KHSUSU PARIWISATA mengharapkan peningkatan

Usulan Program Pengembangan Pariwisata Halteng \ 11


struktur ekonomi yang lebih luas karena Halmaharea Tengah memiliki keterkaitan erat dengan Wilayah Raja Ampat Papua Barat maka
untuk mensinergikan program Kepariwisataan yang lebih menyeluruh maka diusulkan program sebagai beikut :

1. KEMENTERIAN KOORDINATOR KEMARITIMAN REPUBLIK INDOENSIA


 Program Pengembangan Kawasan Pesisir
2. KEMENTERIAN PARIWISATA REPUBLIK INDOENSIA
Program Penataan Kawasan Pariwisata
Program Peningkatan Amenistas Pariwisata
Program Promosi pariwisata
Program Pengembangan Ekonomi Kreatif

3. DIREKTORAT KEBUDAYAAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


Program Peningkatan kebudayaan masyarakat
(data Uraian kegiatanya terlamir)

C. OUTPUT KEGIATAN

Hasil output dari kegiatan usulan program Pembangunan tersebut diatas dapat memacu Pengembangan destinasi Pariwisata
diwilayah kabupaten Halmahera Tengah dimana spot atau kawasan wisata yang direncanakan untuk dijangkau oleh
wisatawan akan lebih cepat berkembang karena bentangan kawasan ini bersinggungan dengan Destinasi pariwisata Nasiona
Raja Ampat Papua Barat

D. MANFAAT PROGRAM

1. Membuka Aksebilitas antar Destinasi Pariwisata

Manfaat langsung dari program Prioritas yang disulkan tersebut sangat erat terkait dengan keterisolasian wilayah yang memiliki
potensi wisata dapat terjangkau secara baik dan sdapat meningkatkan kelancaran arus lalu lintas atau angkutan wisatawan dari
dank e spot destinasi serta lebih memberikan pilihan pilihan sarana pendukung pariwisata untuk dinikmati oleh wisatawan Dengan
lancarnya arus lalu pergerakan wisatawan ke lokasi Pengembangan akan lebih mengefisiensikan waktu tempuh dan dan biaya.

Usulan Program Pengembangan Pariwisata Halteng \ 12


2. Merangsang tumbuhnya aktivitas perekonomian

Manfaat dari kebijakan program prioritas pengembangan Kawasan pariwisata sudah pasti dampak positif yang dinikmati masyarakat
di kawasan pinggiran atau wilayah pesisir perbatasan akan lebih cepat tumbuh dan aktivitas perekonomian pada antar kawasan
saling mengisi dan saling memberikan manfaat khususnya pendapatan masyarakat diwilayah pengembangan pariwisata.

E. Sumber Dana
Sumber pendanaan program pembangunan Pengembangan Kawasan Pariwisata di wilayah Pesisir dan Perbatasan berasal dari Anggaran
Pendapatan Belanja Negara (APBN) dalam bentuk DAK, TP, ATAU HIBAH dapat disesuaikan dengan Kebijakan pemerintah pusat
program Tahun Anggaran 2018

F. Jumlah Total Usulan Program


Jumlah total usulan program tersebut diatas sebesar Rp. 145,325,000,000,- (Seratus empat puluh lima Miliyard tiga ratus dua puluh
lima juta rupiah rincian kegiatan (terlampir).

G. Penutup

Demikian proposal usulan program Pengembangan Destinasi Pariwisata Kabupaten Halmahera Tengah tahun 2019-2020.
Proram tersebut diatas merupakan program prioritas pemerintah daerah dan diarahkan untuk pengembangan kawasan
perbatasan di pesisir timur wilayah Halmahera tengah dalam memacu pertumbuhan ekonomi masyarakat pesisir untuk
memberi keandilan pembangunan berkelanjutan dalam kontek pembangunan kawasan terluar di bujuran pasifik.

Weda 30 Agustus 2018

BUPATI HALMAHERA TENGAH

DRS. EDI LANGKARA, MH

Usulan Program Pengembangan Pariwisata Halteng \ 13

Anda mungkin juga menyukai