Anda di halaman 1dari 9

3/26/2021

1 PENGANTAR TEOLOGI SISTEMATIKA

Herry Kiswanto, M.Th.


NIDN: 2316038501
2 HAKIKAT THEOLOGIA
• ETIMOLOGI KATA THEOLOGIA :
> THEOS : GOD-ALLAH
> LOGOS : kata,pemikiran,uraian,ilmu.
> LOGON : “Peri theou logon -The word concerning of
God-Ilmu tentang Allah.BUKAN sebagai “Logos –
Firman”.
• Kadang – kadang kata – kata ini dimengerti sebagai istilah yang menggambarkan lingkup
seluruh pokok studi, penelitian dan aplikasi dalam pendidikan atau sekolah theologia.
• Dengan pengertian itu berarti “theologia “ mencakup segala penelitian tentang
PL,PB,sejarah gereja,teologia sistimatika, theologia Biblika, teologi historika, dan theologia
filosofika
• Pengertian lebih sempit : “ theologia” menunjuk pada usaha untuk meneliti iman Kristen
dari aspek doktrinnya
3 JADI THEOLOGIA ADALAH :
• SUATU PEMBICARAAN SECARA RASIONAL TENTANG ALLAH DAN PEKERJAANNYA.
• THEOLOGIA KRISTEN BERARTI : pembicaraan yang rasional yang diperoleh dari Alkitab
sebagai titik tolak penemuan . Di sisi lain “theologia “ menunjuk respon manusia terhadap
Firman yang disampaikan Allah melalui Alkitab.
4 Pada jaman SKOLTISISME :
• Theologia dimengerti sebagai suatu studi akademis dimana rasio manusia mempunyai
tugas yang utama untuk meneliti otoritas Alkitab. Sehingga otoritas Alkitab diperhadapkan
dengan argumentasi dari rasio.
5 BEBERAPA PENGERTIAN LAIN TENTANG THEOLOGIA
• Pengertian Umum : segala pengertian tentang PL, PB, Sejarah Gereja, Theologi Sistimatika,
Homeletik, PAK dan Konseling.
• Theologia : sebagai pengetahuan Adikodrati yang metodis , sistimatis dan koheren tentang
apa yang diimani sebagai wahyu Allah atau yang berkaitan dengan wahtyu itu.(Niko Syukur
)
6
• Theologia adalah : Ilmu yang membicarakan tentang Allah dan hubungan antara Allah dan
alam semesta. (Warfield )
• Theologia adalah : Ilmu yang berhuungan dengan yang tak terbatas , dengan Allah dan
dengan alam semesta.( Shedd).
• Theologia adalah : suatu usaha untuk menganalisis pengalaman kesadaran religius, yaitu
suatu perasaan ketergantungan yang mutlak ( the feeling of absolute dependence ).
(Schleiermacher ).

7 1
3/26/2021

suatu perasaan ketergantungan yang mutlak ( the feeling of absolute dependence ).


(Schleiermacher ).
• Theologi adalah : berkenaan dengan bagaimana Allah memperhatikan manusia dengan
segala problematika di dunia ini ( Chong Seng Song ).

7 THEOLOGI HARUS MENGANDUNG SYARAT SEBUAH ILMU
• ADA OBJEK DAN SUBYEK
• BUKAN ABSTRAK BISA DIKAJI
• KEBENARAN YANG BISA DIULANG

8 SUMBER - SUMBER BERTHEOLOGI
• ALKITAB (SUMBER UTAMA)
• “BARANG “ YANG SUDAH JADI (HASIL KREDO,BUKU-BUKU)
• PENGALAMAN PRIBADI (PENGALAMAN PRIBADI BERSAMA TUHAN)
9 PEMBAGIAN BIDANG THEOLOGI

10 POSISI FAHAM THEOLOGI

11 PENTINGNYA THEOLOGIA YANG BERSISTEM :


• UNTUK MENGENAL WAHYU ALLAH SECARA KESELURUHAN.
• ORANG KRISTEN PERLU MENJABARKAN ISI WAHYUALLAH TERSEBUT SECARA SISTEMATIS
KARENA SEHUBUNGAN DENGAN KEBENARAN YANG HARUS DIAKTUALISASIKAN DALAM
PENGALAMAN (Erickson “ kebenaran dan pengalaman itu berhubungan “ oleh karena itu
kebenaran harus dimengerti dalam kerangka berfikir yang sistematis )
12 Barth :
• Kurang setuju dengan istilah “sistem “ atau “sistematika “ alasannya :
– Menurutnya sistem biasanya berkaitan dengan dipergunakannya “metodologi tertentu “
atau sarana konseptual yang umumnya berasal dari filsafat bukan theologia.
13
• Barth berkata : pemakaian istilah sistem di dalam Theologia , manusia sebetulnya
mengabaikan fakta bahwa pikiran konseptual dan bahasa manusia tentang Allah melalui
pikirannya hanyalah dalam bentuk ungkapan – ungkapan yang paradoks atau ungkapan -
ungkapan yang masih berhubungan dengan misteri.( misal eksistensi dunia roh atau dunia
kegelapan tidak bisa dijabarkan dalam sistem )
14 HUBUNGAN THEOLOGIA DAN DISIPLIN LAIN
• Bagaimana hubungan theologia dengan disiplin ilmu lain (filsafat, sosiologi, kedokteran ) ?
sehungan dengan “theologia harus menjadi sarana komunikasi kepada Allah yang mana
theologia harus juga menjawab kebutuhan kehidupan setiap jaman”.
– Tertulian (160 -220)menolak “ rasio dihubungkan dengan iman Kristen “. Ia
mepertanyakan hubungan antara iman dan rasio” Ia memakai istilah Yeusalem (dimana
waktu kekristenan muncul yeusalem sebagai pusat iman) dan Athene ( yang merupakan
pusat kekuatan Filsafat Yunani)…Tertulian sendiri menggunakan istilah (substantia-filsafat
: untuk menjelaskan keberadaan Allah)
– Marthin Luther ( abad 16) mengatakan bahwa “ rasio adalah pelacurnya iblis “ karena

15

2
3/26/2021

: untuk menjelaskan keberadaan Allah)


– Marthin Luther ( abad 16) mengatakan bahwa “ rasio adalah pelacurnya iblis “ karena
rasio lebih sering menanyakan dan meragukan Firman Allah
15 METODE TEOLOGIA
Syarat-syarat:
a. Presupposisi (praduga awal) Setiap orang mengawali pemikiran dengan anggapan (asumsi)
b. Mempunyai perlengkapan rohani dan sikap yang taat.
c. Membutuhkan Penerangan Roh (Iluminasi)
16 METODE TEOLOGIA
Keterbatasan teologia
a. Keterbatasan pemikiran manusia untuk memikirkan pikiran Allah yang tidak terbatas.
b. Kekurangan ilmu pengetahuan pembantu.
c. Keterbatasan bahasa manusia.
d. Kekurangan ketrampilan untuk menguasai dan mengartikan secara tepat Alkitab secara
utuh dan menyeluruh. (hermeneutik).
e. Bungkamnya penyataan lanjutan.
f. Pengaruh dosa dan kehendak daging.
17 METODE BERTHEOLOGI
• METODE BERTHEOLOGI CHARLES HODGE :
– Ia membandingkan antara alam dan Alkitab, alam mengandung fakta – fakta yang bisa
diamati oleh ahli fisika dan biologi , sedang alkitab mengandung kebenaran yang bisa
dikumpulkan dan diperlihatkan relasinya oleh ahli theologia
18
METODE BERTHEOLOGI KARL BARTH :
Allah berada di luar jangkauan rasio manusia, konsep ini dipengaruhi oleh konsep
“Transendentalisme – Immanuel Kant “
Iman sebagai bagian dari subyektifitas manusia yang membawa keluar dari jangkauan
batas rasio manusia (Kierkegard ).
Sejarah manusia pada umumnya tidah bisa menampung wahyu Allah, karena
keberdosaan manusia. Manusia akan dapat memiliki pengetahuan kebenaran wahyu
Allah secara supranatural.
Theologi hanya dapat diperoleh lewat wahyu khusus dalam Yesus Kristus.
Theologi yang benar hanya “ dari atas “ yang diturunkan kepada manusia.
19
Metode Torrance
• Ilmu adalah suatu keterbukaan terhadap obyek. Ilmu terjadi, karena manusia menaklukkan
diri pada obyek penelitiannya yang intrinsik, yang untuk nantinya manusia mampu
memberikan penjelasan rasionalitasnya terhadap obyek itu. Teologi juga demikian
meskipun teologi mempunyai jenis rasionalitas sendiri, tidak perlu sama dengan rasionalitas
disiplin ilmu yang lain.
20
• METODE BERTHEOLOGI PAUL TILLICH :
– Dikenal dengan sebutan “ KORELASI “ artinya : pertanyaan – pertanyaan yang diajukan

3
3/26/2021

20
• METODE BERTHEOLOGI PAUL TILLICH :
– Dikenal dengan sebutan “ KORELASI “ artinya : pertanyaan – pertanyaan yang diajukan
manusia moderen yang dihubungkan sedemikian rupa jawaban – jawaban dari tradisi
iman Kristen
– Ia menolak pemikiran tentang Allah sebagai pribadi yang literal yang dapat berhubungan
secara personal dan spiritual
– Baginya pengetahuan tentang Allah hanya dapat dipergunakan melalui kata – kata
simbolik.
21
• METODE BERTHEOLOGI INTERPRETASI ANALITIS :
– Menafsir isi alkitab secara baik dan benar
– Menganalisa apa yang hendah diajarkan alkitab secara keseluruhan ( kitab demi kitab,
pasal – demi pasal, perikop demi perikop atau kata dalam teks itu sendiri )
– Meneliti beberapa latar belakang ( sejarah, budaya, tata bahasa penulis, jenis karya
sateranya –perumpamaan, naratif atau apokaliptik )
– Mempergunakan prinsip Hermeneutik dan eksegese secara benar.
22 Unsur terpenting dalam metode interpretasi ini adalah penafsiran
Untuk itu seorang penafsir harus melakukan hal-hal berikut ini:
23 Unsur terpenting dalam metode interpretasi
• Penafsir harus setia pada kebenaran Alkitab sebagai sumber normatif dan tidak mungkin
keliru bagi semua manusia (Biblikal).
• Penafsir harus memakai sistem penafsiran yang sehat (ilmu Hermeneutiks)
• Untuk tugas di atas penafsir juga harus melihat dirinya sendiri (latar belakang, dll.)
• Keseluruhan hasil penafsiran ini perlu disusun sedemikian rupa untuk memenuhi standard
ilmu
24 SEJARAH TEOLOGI

25 TEOLOGI DOKMATIK

26 TEOLOGI KONTEMPORER

27 BIBLIOLOGI (DOKTRIN ALKITAB)


Arti etimologis (asal kata) Istilah "Bibliologi" berasal dari 2 kata Yunani, yaitu: biblion atau
biblia (jamak) artinya "buku- (buku)"; dan logos artinya "perkataan, uraian, pikiran, ilmu"
"Buku-(buku)" (atau "tulisan-tulisan") yang dimaksud adalah Alkitab (Firman Allah).
28 PENYATAAN ALLAH
Arti etimologis: Dalam bahasa Yunani "Penyataan" adalah apokalupsis (dari apokalypto) yang
artinya "sesuatu yang disingkapkan (dibukakan) dari apa yang dahulu samar-
samar/tertutup/tidak terlihat jelas" (Luk 10:21; Efe 3:5). Dalam bahasa Ibrani ada padanan arti
dari pengertian di atas, yaitu gala, artinya "telanjang" (Kel 20:26, Yes 53:1; 2Sa7:27).
29 PENTINGNYA PENYATAAN
Allah adalah Pencipta alam semesta dan isinya. Melalui "Penyataan" Allah menunjukkan
inisiatifNya untuk berkomunikasi dengan ciptaanNya, dalam hal ini manusia adalah satu-
satunya ciptaan yang diberikan kemampuan untuk menerima dan mengembalikan respons
terhadap tindakan Allah (penyataan) itu.
30

4
29 3/26/2021

satunya ciptaan yang diberikan kemampuan untuk menerima dan mengembalikan respons
terhadap tindakan Allah (penyataan) itu.
30 PENYATAAN UMUM & PENYATAAN KHUSUS
Penyataan Umum:
Penyataan Allah mengenai diriNya sendiri yang diberikan kepada semua orang melalui alam
semesta, sejarah dan hati nurani manusia.
31
Penyataan Khusus:
Penyataan yang diberikan Allah melalui karya penebusan Yesus Kristus, yang juga dituliskan
dalam Alkitab.
32 Pandangan kontemporer tentang "Penyataan"
• Pandangan Liberal
• Pandangan Neo Ortodoks
33 INSPIRASI (PENGILHAMAN)
• Arti epistemologi Istilah "inspirasi/ilham" berasal dari bahasa Latin inspirare. Tetapi kata ini
sebenarnya tidak memberikan arti yang tepat. Kata Yunaninya, yang dipakai dalam 2Ti 3:16
dan Ayu 32:8, yaitu theopneustos lebih tepat digunakan. theopneustos adalah kata majemuk
(pneo + theos) yang berarti "dihembuskan (oleh) Allah." Dalam kata ini jelas terlihat adanya
penekanan pada faktor Allah dalam pekerjaan penulisan tsb.
34 PENTINGNYA DOKTRIN INSPIRASI
Doktrin Inspirasi membicarakan tentang bagaimana "Penyataan" Allah dituliskan menjadi
Alkitab. Kegiatan penulisan "Penyataan" Allah ini menjadi sangat penting artinya karena
berhubungan langsung dengan masalah keotentikan dan ketidakbersalahan isinya.
35 Bukti-bukti Inspirasi
• Adanya Penyataan-penyataan yang di luar kemampuan berpikir manusia. misalnya tentang
dosa, manusia, keselamatan, Allah Tritunggal, dll.
• Adanya Penyataan-penyataan yang bersifat nubuatan, dan yang sekarang sebagian sudah
terjadi, yang tidak mungkin muncul dari pikiran manusia.
• Adanya Penyataan-penyataan yang bersifat sejarah yang jauh di luar pengetahuan manusia,
misalnya tentang kejadian penciptaan dll.
• Adanya Penyataan-penyataan yang mempunyai kuasa yang mengubahkan hidup manusia,
dari jaman ke jaman.
36 Bukti-bukti Inspirasi
• Adanya Penyataan-penyataan yang berisi ajaran moral yang sangat tinggi, yang juga diakui
oleh agama-agama yang lain.
• Adanya kesatuan tema dan isi dari seluruh Alkitab, meskipun ditulis oleh penulis-penulis
yang mempunyai latar belakang berbeda dan hidup pada jaman yang sangat berbeda.
• Bukti kelanggengan Alkitab, meskipun sudah dilakukan usaha berkali-kali untuk
memusnahkannya.
37 Bukti-bukti Inspirasi dalam Alkitab
Perjanjian Lama:
• Allah sendiri yang memberi perintah untuk menuliskan. Kel 17:14; 34:27; Bil 33:2; Yes 8:1;

5
3/26/2021

37
Perjanjian Lama:
• Allah sendiri yang memberi perintah untuk menuliskan. Kel 17:14; 34:27; Bil 33:2; Yes 8:1;
30:8; Yer 25:13; Yeh 24:1 Dan 12:4; Hab 2:2
• Para penulis secara sadar memberikan otoritas terhadap tulisannya sebagai Firman Tuhan.
"Demikian Firman Tuhan" Yer 36:27, 32; Yeh 26:1-21; 27:1-36; 31:1-18; 32:1-32; 39:1-29
• Perjanjian Baru mengakui inspirasi Alkitab Perjanjian Lama - Yesus Kristus: Mat 4:11; Mat
5:17-20; Yoh 10:33-36 - Rasul Paulus: 2Ti 3:14-16 - Rasul Petrus: 2Pe 1:19-21 - Penulis Kitab:
Ibr 1:5; 3:7; 4:3; 5:6; 7:21
38 Bukti-bukti Inspirasi dalam Alkitab
Perjanjian Baru:
• Pengakuan dari penulis bahwa mereka menerima Firman dari Tuhan. 1Ko 2:13; 2Ko 13:3; 1Te
2:13
• Perjanjian baru mengakui Inspirasi Alkitab Perjanjian Baru - Yesus Mat 10:19-20; Yoh
16:7,13; Kis 4:31
39 Teori-teori Penulisan Alkitab
Manusia adalah satu-satunya makhluk yang diciptakan oleh Allah dengan pikiran dan rasio.
Pada waktu manusia mulai membaca dan mempelajari Alkitab, maka tidak mungkin tidak
mereka akan mulai berpikir dan memberikan pertanyaan, bahkan keraguan, tentang dari
mana asal Alkitab, bagaimana Alkitab ditulis, dan mengapa mereka harus mempercayainya.
40 Teori-teori Penulisan Alkitab
1. Teori Dikte (Inspirasi Mekanis)
2. Teori Penyesuaian (Inspirasi Dinamis)
3. Teori Pengawasan (Inspirasi Organis)
41 Langkah-langkah Roh Kudus menggerakkan penulis untuk menulis Alkitab:

1. Allah telah memilih dan menyediakan si penulis jauh sebelum Ia menggerakkan si penulis
untuk menulis Alkitab
2. Menunggu Waktu Allah.
42 KANON ALKITAB
Arti etimologis "Kanon" berasal dari kata Yunani kanon, artinya "buluh". Karena pemakaian
"buluh" dalam kehidupan sehari-hari jaman itu adalah untuk mengukur, maka kanon juga
berarti sebatang tongkat/kayu pengukur atau penggaris. Yeh 40:3; 42:16 tombak pengukur.
43 Kapan terjadi Kanon Alkitab
Alkitab sendiri menolak dengan tegas pendapat bahwa Alkitab turun/jatuh dari surga (Luk
1:1- 4). Lalu bagaimana dan kapan kanon Alkitab itu terjadi? Tidak pernah ada satu peristiwa
tertentu yang terjadi yang menandai dimulainya kanon Alkitab. Juga tidak ada sejarah khusus
yang menentukan kapan kanon Alkitab itu ditetapkan (disahkan). Tetapi secara iman kita
mengakui bahwa Tuhan sendirilah yang menentukan, bukan manusia.
44 Pertimbangan yang dipakai untuk menerima Kanon
• Bukti dari Alkitab sendiri Bahwa tulisan dalam kitab-kitab kanon itu diinspirasikan oleh Allah
(2Ti 3:16). Dengan demikian jelas kitab-kitab itu tidak hanya ditulis oleh tangan manusia
tetapi merupakan campur tangan Allah sepenuhnya (theopeustos). Oleh karena itu seluruh
tulisan Alkitab mempunyai otoritas penuh dari Allah.

45
6
44 3/26/2021

tetapi merupakan campur tangan Allah sepenuhnya (theopeustos). Oleh karena itu seluruh
tulisan Alkitab mempunyai otoritas penuh dari Allah.
• Ditulis oleh orang-orang yang hidupnya dipimpin oleh Allah, baik para nabi (PL) maupun
rasul (PB) atau orang-orang yang di bawah pengawasan mereka.
45 Pertimbangan yang dipakai untuk menerima Kanon
• Ada bukti-bukti dari dalam dan jelas tentang keaslian penulisannya.
• Ada pengaruh kuasa Allah dalam tulisan-tulisan itu yang sanggup mengubah hidup
manusia.
• Secara aklamasi diterima oleh umat Allah secara luas sebagai kitab- kitab yang
diinspirasikan oleh Allah. (Gal 6:16, Luk 11:51, Kol 4:16, Wah 22:18)

46 Sejarah Kanon PL
Kanon PL tidak mengalami banyak kesulitan untuk diterima, karena pada waktu kitab-kitab PL
itu ditulis, saat itu juga langsung diterima sebagai kitab-kitab yang diinspirasikan oleh Allah
sehingga otoritasnya diakui. Kitab-kitab (yang berupa gulungan-gulungan) disimpan
bersama-sama dengan Tabut Perjanjian yaitu di Kemah Tabernakel dan juga kemudian di Bait
Allah. Para imam memelihara kitab-kitab itu dan mereka juga yang membuat salinan-
salinannya apabila diperlukan. Ula 17:18; 31:9, 24-26 ;1Sa 10:25; 2Ra 22:8; 2Ta 34:14.
47 Sejarah Kanon PB
• Pengkanonan PB mengalami lebih banyak pergumulan daripada PL. Baru pada pertengahan
abad 4 Masehi masalah pengkanonan PB dianggap selesai.
• Latar belakang Kanon PB diawali dengan keadaan dan kebutuhan yang mendesak yang
harus segera ditangani oleh gereja-gereja saat itu.
48 Sejarah Kanon PB
• Sejarah Kanon PB Setelah kenaikan Tuhan Yesus Kristus ke surga, pengajaran Injil diteruskan
oleh para Rasul Tuhan dengan penuh otoritas karena merekalah saksi-saksi mata tentang
keselamatan yang diajarkan oleh Yesus.
49 Kitab Apokrifa
Definisi/Pengertian Istilah "apokrifa" berasal dari bahasa Yunani apokrufos, artinya
"tersembunyi". Sekarang Apokrifa dimengerti sebagai sejumlah kitab-kitab yang tidak
dimasukkan ke dalam kanon Alkitab, tetapi yang disebutkan dalam Alkitab, yang ditulis pada
waktu yang bersamaan, atau tidak lama sesudah Alkitab ditulis.
50 Apokrifa PL
Kitab-kitab ini ditulis antara tahun 300SM - 100 M. Kebanyakan tidak diketahui penulisnya.
Kitab-kitab ini berjumlah 15 buah dan dimasukkan dalam versi Septuaginta abad 4.
51 Apokrifa PB
Apokrifa PB Tidak ada daftar yang pasti untuk kitab-kitab Apokrifa PB. Kebanyakan kitab-kitab
itu berisi fiksi religius, yaitu untuk memenuhi keinginan mereka mengetahui informasi tentang
peristiwa- peristiwa dalam kehidupan Tuhan Yesus yang tidak tertulis dalam Injil kanon.
52 Alasan Menolak Kitab Apokrifa Perjanjian Lama
1. Kitab-kitab itu tidak dimasukkan dalam PL Ibrani
2. Penulis-penulis PB tidak ada yang mengutipnya, sedangkan kitab-kitab PB lain biasanya
dikutip.

7
53
3/26/2021
52

2. Penulis-penulis PB tidak ada yang mengutipnya, sedangkan kitab-kitab PB lain biasanya


dikutip.
3. Yesus tidak pernah menyebutkan kitab-kitab itu.
4. Tidak ada bukti bahwa Apokrifa dimasukkan dalam Septuaginta abad 2.
5. Konsili-konsili gereja tidak pernah mengakuinya dan Bapak-bapak gereja juga menolak.
53 Alasan Menolak Kitab Apokrifa Perjanjian Lama
6. Tidak ada klaim "inilah Firman Tuhan" dalam Kitab-kitab tsb.
7. Adanya kesalahan-kesalahan dalam bidang sejarah, kronologi dan peta bumi.
8. Juga kisah-kisahnya bersifat khayal.
9. Ajaran moralnya rendah.

54 Alasan Menolak Apokrifa Perjanjian Baru
1. Hanya dikenal secara lokal.
2. Tidak ada konsili gereja yang mengakui.
3. Hanya dianggap semi kanon.
55 SIFAT-SIFAT ALKITAB
1. Kewibawaan (Authority)
2. Ineransi (Inerrancy)
3. Kejelasan (Clarity)
4. Keperluan Mutlak (Necessity)
5. Kecukupan (Sufficiency)
6. Tidak pernah gagal dalam maksudnya (Efficacy)
7. Kesatuan (Unity)
56 1. Kewibawaan (Authority)
Pengertian/Definisi Seluruh Alkitab adalah Firman Allah; tidak mempercayai. atau mentaati
Alkitab berarti tidak percaya atau tidak taat kepada Allah. Dengan kata lain, Alkitab
memegang otoritas tertinggi dan terakhir untuk iman dan kehidupan orang percaya, karena
Alkitab adalah Firman yang datang dari Allah sendiri.
57 2. Ineransi (Inerrancy)
Pengertian/Definisi Secara umum, inerensi diartikan bahwa Alkitab (PL dan PB) adalah
seluruhnya Firman Allah yang ditulis tanpa salah pada naskah aslinya. Istilah "inerrancy" sering
kali dibingungkan dengan istilah "infallabili.“ "Infallability" artinya Alkitab tidak mungkin
menyesatkan karena semua ajarannya adalah kebenaran (tidak melawan ajaran moral).
Sedangkan penekanan ineransi adalah kesalahan tulisan dan data yang ada di dalam Alkitab.
58 3. Kejelasan (Clarity)
Pengertian/Definisi Kejelasan Alkitab diartikan bahwa Alkitab ditulis sedemikian rupa sehingga
jelas maksud pemberitaan dan pengajaranNya, sehingga dapat dimengerti oleh setiap orang
yang sungguh-sungguh membaca dan mencari pertolongan Tuhan serta bersedia melakukan
Firman Tuhan itu.
59 4. Keperluan Mutlak (Necessity)
Alkitab diperlukan secara mutlak untuk mengenal Kristus, agar kita bisa diselamatkan. Karena
hanya Alkitablah yang memberitakan kebenaran "kabar baik" tentang Kristus (Rom 1:16).
60

8
3/26/2021
59

hanya Alkitablah yang memberitakan kebenaran "kabar baik" tentang Kristus (Rom 1:16).
60 5. Kecukupan (Sufficiency)
Pengertian/Definisi Kecukupan Alkitab diartikan bahwa Alkitab berisi semua Firman Allah yang
dibutuhkan oleh orang percaya untuk keselamatannya dan untuk hidup di dalam
keselamatannya, sehingga tidak diperlukan lagi tambahan "penyataan" lain di luar Alkitab.
61 6. Tidak Pernah Gagal Dalam Maksudnya (Efficiacy)
Pengertian/Definisi Maksud dan tujuan Alkitab adalah memberikan berita tentang Allah dan
rencana keselamatanNya kepada manusia.
62 7. Kesatuan (Unity)
Pengertian/Definisi Alkitab mempunyai satu kesatuan isi dan berita, yaitu Allah yang
menyatakan diri kepada manusia umat pilihanNya dalam diri Tuhan Yesus Kristus.
63 ILUMINASI
• Arti etimologis Kata "iluminasi" berasal dari bahasa Yunani photizo, artinya "menerangi,
memberi penerangan batin“ Yoh 1:9; Luk 11:36; 1Ko 4:5; Efe 1:18
• Definisi Pekerjaan Roh Kudus yang membantu membukakan pikiran orang percaya supaya
mereka dapat mengerti dan mengaplikasikan Firman Allah itu (Alkitab) dalam kehidupan
mereka. 1Ko 2:14
64 Pentingnya Iluminasi
1. Karena pikiran dan hati manusia masih ada dalam kegelapan. 1Ko 2:14; Efe 4:17, 18
2. Sifat hati manusia yang bebal Yes 6:9-10; Kis 28:26
3. Melawan pekerjaan Setan 2Ko 4:3-4
4. Pengaruh kuasa kedagingan 1Ko 3:1-2; Ibr 5:12-14
65 Hubungan Inspirasi dan Iluminasi
• Dalam Inspirasi, Roh Kudus memberikan inspirasi kepada penulis-penulis Alkitab, sehingga
mereka menuliskan PenyataanTuhan dengan benar dan tepat sesuai dengan yang Allah
kehendaki.
• Dalam Iluminasi Roh Kudus memberikan iluminasi kepada para pembaca Alkitab agar
mereka dapat mengerti dan menerima apa yang dimaksudkan oleh Penyataan Tuhan yang
tertulis itu dengan benar dan tepat. Namun demikian, kita harus ingat bahwa pekerjaan Roh
Kudus dalam penginspirasian Alkitab sudah selesai. Tidak akan ada lagi inspirasi baru di luar
Alkitab, karena Alkitab sudah sempurna.
66 Peranan Roh Kudus dalam Iluminasi
Roh Kudus mempunyai peran selain sebagai Pengarang juga sebagai Penafsir, sekaligus
Pengajar Firman Allah (Alkitab). Efe 3:4, 5 1Ko 2:12, 13 Yoh 14:26 Yoh 16:13-15 2Pe 1:21

Anda mungkin juga menyukai