Skizofrenia Paranoid
Pembimbing :
Disusun oleh :
Anak Agung Raka A.( 030.04.001)
Zaty Hulwanie Ezani (030.04.277)
Maria Yosepha L. (030.04.148)
Corinne Elsa (030.05.252)
1
STATUS PSIKIATRI
I. IDENTITAS
Nama : Ny. SF
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 38 th
Tempat/Tanggal Lahir :Depok, 30 April 1974
Agama : Islam
Suku bangsa /warga Negara : Sulawesi / Indonesia
Status Pernikahan : Bercerai (janda)
Pendidikan Terakhir : Tamat SMA
Pekerjaan : Tidak bekerja
Alamat : Jln Cemara 2, no 54, RT/RW 01/10 Kelurahan Bakti
Jaya, Sukma Jaya, Depok
Tanggal Masuk RS.MM : IGD tanggal 04 Juli 2011
R. Kresna tanggal 04 Juli 2011
R.Arimbi tanggal 07 Juli 2011
A. Keluhan Utama
Pasien banyak bicara , marah-marah, dan mengamuk dirumah sejak 3 hari SMRS.
Keluhan Tambahan
Pasien sulit tidur, nafsu makan berkurang
5
• Riwayat tumbuh kembang pasien saat masa kanak awal dalam keadaan
normal sesuai dengan tumbuh kembang anak seusianya.
• Pasien sewaktu kecil seorang anak yang aktif, tak bisa diam selalu
senang bermain di luar rumah.
b. Riwayat Pendidikan
• Pasien bersekolah sampai tamat SMA. Pasien tidak bisa melanjutkan
lagi sekolahnya karena tidak ada biaya.
• Pasien sulit beradaptasi dengan lingkungan sekolah yang banyak
aturan.
6
• Pasien kurang suka dengan guru di SMA karena suka memarahi dan
menasehati pasien kalau pasien melawan dan tak mengikuti aturan di
sekolah.
• Pasien paling suka pelajaran kesenian seperti menyanyi dan bermain
gitar.
• Pasien suka bermain sepak bola.
e. Riwayat Psikoseksual:
• Pasien mengatakan mulai jatuh cinta pada saat berumur 15 tahun
dengan teman pasien semasa SMP.
• Pasien juga pernah beberapa kali berganti pacar.
7
• Pasien mengatakan tidak pernah berhubungan seksual sebelum
menikah.
• Pasien menikah setelah lulus SMA dengan wanita yang dia sukai
selama ini, diusia yang relatif muda yaitu 18 tahun.
5. Masa dewasa
a. Riwayat Pekerjaan
• Pasien setelah lulus SMA pasien sempat bekerja sebagai pedagang
mie ayam keliling bersama dengan saudara laki laki pasien selama ±
5 tahun, ( tahun 1993 - 1998).
• Karena pasien merasa kurang menguntungkan jualan mie ayam
keliling dan bosan kemudian pasien menjadi tukang parkir selama ±
3 tahun, (tahun 1999 – 2002).
• Pasien kemudian mengikuti tawaran kawannya menjadi kuli
bangunan borongan proyek ± 4 tahun , ( tahun 2003 – awal 2008 ).
• Semenjak awal Febuari 2008 , kejadian istri ketahuan selingkuh dan
pergi bersama pria lain pasien sudah tidak bekerja sebagai kuli
borongan proyek lagi.
b. Aktivitas sosial
• Pasien mengatakan tidak memiliki banyak teman, jarang dapat
berteman dengan baik. Pasien sering berganti ganti teman.
• Pasein mengatakan temannya kebanyakan laki laki. Pasien suka
bergaul dengan orang yang asyik dan tidak membosankan.
• Pasien tidak suka dengan teman atau grup / gang yang banyak aturan.
• Pasien mengatakan punya beberapa musuh dan sering berkelahi
dengan teman atau orang lain dan terkadang tanpa alasan yang jelas.
8
• Pasien menikah setelah lulus SMU pada usia 18 tahun (tahun 1992)
dengan seorang wanita berumur 15 tahun. Mereka bertemu di
pertunjukan dangdut dan saling jatuh cinta kemudian menikah.
Awalnya hubungan dengan istri harmonis. Istri pasien mulai berubah
semenjak pasien mendapat proyek borongan ke daerah karawang dan
pasien jarang pulang ke rumah, istri pasien pergi dengan lelaki lain
meninggalkan pasien dan anak perempuanya.
• Pasien mempunyai satu orang anak perempuan. Anak pasien
sekarang berusia 19 tahun. Anak pasien lulusan SMK. Dan bekerja
sebagai Spg dari perusahan rokok. Pasien tinggal dirumah hanya
bersama anaknnya sekarang.
d. Riwayat kemiliteran
Pasien tidak mempunyai riwayat pendidikan militer.
E. Riwayat Keluarga
Pasien mengatakan tidak ada riwayat keluarga yang mengalami gangguan jiwa.
Pasien merupakan anak enam dari enam bersaudara. Sejak lahir pasien diasuh oleh ibu
dan ayahnya.Pasien setelah menikah hidup terpisah dari kedua orangtuanya.
Pohon Keluarga:
9
F. Riwayat Sosial Ekonomi
Pasien tinggal bersama anak perempuan pasien. Dengan lingkungan rumah yang
padat, satu sama lain rumah saling berdekatan. Sumber pendapatan berasal dari anak
perempuan pasien bekerja sebagai Spg perusahaan rokok. Penghasilan sehari hari
digunakan anak pasien untuk mencukupi kehidupan sehari hari dia dan
ayahnya(pasien). Terkadang ayah dan ibu pasien ikut membantu dengan
memberikan bahan makanan atau masakan matang untuk dimakan pasien dan anak
perempuannya, karena rumah pasien dengan ayah dan ibunya tidak terlalu jauh.
Pasien dan anak perempuannya hidup dalam keadaan ekonomi yang cukup sulit.
2. Fantasi:
Pasien bisa bertemu dengan istrinya dan istrinya kembali padanya.
3. Sistem nilai:
• Merasa senang karena masih ada anak perempuan yang menemani
pasien di rumah.
• Pasien tidak merasa sendirian.
• Pasien terkadang ingin membantu anak perempuannya dan bekerja
agar pasien tidak merasa menjadi beban.
4. Dorongan kehendak:
• Pasien merasa malas untuk mencari pekerjaan lagi.
10
• Pasien hanya mau membantu pekerjaan rumah anak perempuannya
seperti mengisi bak air, memasak atau mencuci pakaian.
5. Hal yang menjadi sumber kejengkelan atau frustasi dan yang membuat
bahagia atau senang:
• Pasien merasa kesal dan jengkel kalau ada orang lain atau tetangga
lingkungan yang membicarakan kehidupan rumah tangga pasien
dengan istrinya.
• Pasien senang jika mengingat masa - masa bersama istri dan
anaknya dulu.
A. Deskripsi Umum
1. Kesadaran
Compos Mentis
2. Penampilan Umum
• Pasien seorang wanita berumur 37 tahun, berpenampilan fisik terlihat
lebih muda dari usianya, kulit kuning langsat, rambut berwarna hitam
panjang sebahu.
• Pasien memakai kaos berwarna merah muda bermotif bunga dan
menggunakan celana dengan panjang ¾ berwarna putih dengan motif
bunga.
• Pasien memakai sendal jepit berwarna biru.
• Kebersihan dan kerapihan diri baik.
11
• Selama wawancara pasien sangat kooperatif dalam menjawab
pertanyaan, dan banyak tersenyum.
• Setelah wawancara, pasien tidur lagi di lantai ruangan arimbi.
4.Pembicaraan
• Pasien menjawab semua pertanyaan yang diajukan dengan artikulasi
yang jelas.
• Walaupun agak kurang lancar tapi pemeriksa masih dapat menangkap
maksud dari pembicaraan pasien.
B. Alam Perasaan
1. Afek : terbatas
2. Mood : Euthym
C. Fungsi Intelektual
1. Taraf pendidikan, pengetahuan dan kecerdasan :
2. Daya konsentrasi :
12
3. Orientasi :
4.Daya ingat:
13
6.Kemampuan Menolong Diri : Tidak baik
(tercium bau badan selama wawancara)
D. Gangguan Persepsi
1. Halusinasi : Halusinasi auditorik:
E. Proses Pikir
1. Arus Pikir
Produktivitas : Kurang.
Pasien bicara dan menjawab pertanyaan
yang ditanya, respon jawabnnya agak lambat.
14
Pasien tidak menggunakan bahasa yang tidak
dimengerti/kata kata baru yang hanya pasien
mengerti (neologisme) atau pasien mengunakan
bahasa secara lazim sesuai dengan tata bahasa.
2. Isi Pikir
Preokupasi : Tidak ada
G. Daya Nilai
1. Daya nilai sosial
Baik (ketika diberi pertanyaan mengenai apakah marah-marah pada orang tua itu
baik atau tidak, pasien menjawab hal tersebut tidak baik).
Baik (pasien mengatakan bahwa apabila ditengah jalan pasien melihat sepucuk
surat dan ada perangko serta alamat lengkapnya, pasien mengatakan akan
memasukan ke kotak surat terdekat )
3. Penilaian realita
H. Tilikan : Derajat I
Pasien tidak menyadari kalau pasien mengalami
ganguan jiwa.
15
I. Taraf Dapat Dipercaya : Dapat dipercaya
A. Status Internus
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Kompos mentis
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Frekuensi napas : 22x/menit
Frekuensi nadi : 86 x/menit
Suhu : afebris
Status gizi : Kesan gizi cukup(normal)
BB 170 cm BB =70 kg: IMT = 24.2
Kulit : sawo matang
Kepala : Tidak ada deformitas
16
B. Status Neurologis
GCS : 15 (E4,V5,M6)
Kaku kuduk : (-)
Pupil : Bulat, isokor
Kesan parase nervus kranialis : (-)
Motorik : Kekuatan (5), tonus baik, rigiditas (-), spasme (-),
hipotoni (-), eutrofi, tidak ada gangguan
keseimbangan dan koordinasi
Sensorik : Tidak ada gangguan sensibilitas
Reflex fisiologis : Normal
Reflex patologis : (-)
Gejala ekstrapiramidal : (-)
Gaya berjalan dan postur tubuh : Normal
Stabilitas postur tubuh : Normal
Tremor di kedua tangan : (-)
Pasien adalah seorang laki-laki berusia 37 tahun dirawat di RS. Marzoeki Mahdi dengan
keluhan mengamuk dan menghancurkan barang barang dirumah,tidak mau
mandi,berkeliaran disekitar rumah dan menganggu tetangga sejak 3 hari SMRS.
Sudah ±2 bulan pasien sering merasa marah tanpa sebab yang jelas, gampang
tersinggung, sulit tidur.Pasien telah 3 bulan SMRS pasien tidak minum obat. Halusinasi
auditorik(+),Waham kejar (+).
Pasien pernah dirawat di RSMM dengan keluhan yang sama seperti ini.Pasien sudah ke
tiga kalinya dirawat di rumah sakit. yaitu tahun 2008 pertama kali dan kedua kalinya
bulan 2009.
Pada status mental ditemukan :
- Penampilan
Pasien berumur 37 tahun., berpenampilan fisik sesuai dengan usianya.
,rRambut hitam pendek, warna kulit sawo matang, kebersihan dan perawatan
kurang baik.
17
- Pembicaraan
Pasien menjawab pertanyaan yang diajukan pemeriksa respon yang agak
lambat. Pasien menjawab pertanyaan dengan intonasi jelas, volume suara
terdengar jelas .Pasien menjawab pertanyaan namun kadang terdengar
jawaban pasien tidak berhubungan atau aneh.( asosiasi longgar). Pemeriksa
masih dapat menangkap maksud dari pembicaraan pasien. Kontak mata
dengan pewawancara cukup baik.
Selama wawancara terlihat gerakan pasien yang menggerakan jari jari
tangannya seperti menghitung uang dan pasien menggoyang-goyangkan
kakinya. (stereotipik)
- Kesadaran Compos mentis
- Gangguan alam perasaan berupa
Afek : terbatas
Mood : Euthym
18
Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik, pasien tidak memiliki riwayat
cedera kepala, riwayat tindakan operatif, dan riwayat kondisi medik lain yang
dapat secara langsung ataupun tidak langsung mempengaruhi fungsi otak. Oleh
karena itu, gangguan mental organik (F00-09) dapat disingkirkan.
Digolongkan dalam :
Gangguan psikosis karena ada hendaya berat dalam menilai realitas yang
ditandai dengan:
• Waham: waham kejar pasien yakin kalau ada yang ingin dibunuh
19
Pada pasien ditemukan gangguan kepribadian dissosial F60.2 karena pada saat
pasien ditemukan gejala:
Diagnosis aksis IV
• Ditemukan factor pencetus atau stressor berupa masalah kepergiaan istrinya
dengan lelaki lain. Meninggalkan pasien dengan anak perempuannya.
Diagnosis aksis V
Skala GAF :
GAF HLPY : 7O
( beberapa gejala ringan dan menetap dengan,
disabilitas ringan dalam fungsi, secara umum
masih baik)
20
Fungsi Pekerjaan :pasien bekerja membantu pekerjaan rumah.
Fungsi sosial/keluarga :pasien dapat bekomunikasi dan berinteraksi
dengan keluarga dan lingkungan
Fungsi perawatan diri : pasien masih dapat merawat dirinya sendiri.
GAF Current : 58
(Gejala sedang moderat, disabilitas sedang)
Fungsi pekerjaan : pasien saat ini tidak bekerja.
Fungsi sosial/keluarga : pasien mengalami gangguan dalam komunikasi
dengan keluarga dan lingkungan sekitarnya.
Fungsi perawatan diri : pasien tidak dapat merawat dirinya sendiri.
GAF Current : 58
(Gejala sedang moderat, disabilitas sedang)
IX.PROGNOSIS
21
Ad vitam : Bonam
Ad fungtionam : Dubia ad bonam
Ad sanationam : Dubia
X. PENATALAKSANAAN
• Psikofarmaka :
Haloperidol 3x5 mg
Risperidone 2x2 mg
Clorpromazine 1x100 mg
Trihexsifenydil 3 x 2 mg
• Psikoterapi :
– Psikoterapi suportif:
22
Memberikan pasien kesempatan untuk menceritakan masalahnya dan
meyakinkan pasien bahwa ia sanggup menghadapi masalah yang ada.
– Memotivasi pasien untuk rajin minum obat secara teratur dan jangan
bosan untuk minum obat karna obat yang diberikan merupakan
pengontrol agar tidak timbulnya gejala atau bisa mengurangi gejala
yang dirasakan pasien.
• Sosioterapi :
- Memberi saran kepada keluarga pasien agar mengerti keadaan pasien
dan selalu memberi dukungan kepada pasien.
23
- Memberikan informasi pentingnya aktivitas daily living dalam
kehidupannya sehari-hari karena bisa mengalihakan perhatiaan
pasien kepada hal hal yang positif.
24