Anda di halaman 1dari 4

LATAR BELAKANG

Penyakit Parkinson adalah salah satu penyakit neurodegeneratif yang paling banyak
dialami pada umur lanjut dan jarang dibawah umur 30 tahun. Biasanya mulai timbul pada
usia 40-70 tahun dan mencapai puncak pada dekade keenam Penyakit Parkinson yang mulai
sebelum umur 20 tahun disebut sebagai Juvenile Parkinsonism.

Penyakit Parkinson lebih banyak pada pria dengan rasio pria dibandingkan wanita 3:2.
Penyakit Parkinson meliputi lebih dari 80% parkinsonism. Di Amerika Utara meliputi 1 juta
penderita atau 1% dari populasi berusia lebih dari 65 tahun. Penyakit Parkinson mempunyai
prevalensi 160 per 100.000 populasi dan angka kejadiannya berkisar 20 per 100.000
populasi. Keduanya meningkat seiring dengan bertambahnya umur. Pada umur 70 tahun,
prevalensi dapat mencapai 120 dan angka kejadian 55 kasus per 100.000 populasi pertahun.
Dengan semakin meningkatnya usia harapan hidup prevalensi Penyakit Parkinson akan
semakin meningkat, Penyakit ini semakin meningkat setiaptahunnya. Pada tahun
2030 diperkirakan prevalensi penyakit parkinson di Indonesia akan meningkat lebih dari dua
kali lipat dari tahun 2005 yang prevalensinya sebesar 90.000. Kematian biasanya tidak
disebabkan oleh penyakit Parkinson sendiri tetapi oleh karena terjadinya infeksi sekunder.

Etiologi dari penyakit parkinson belum diketahui secara pasti, namun berdasarkan
penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa etiologi penyakit ini berhubungan
dengan faktor genetik, faktor lingkungan, umur, ras, cedera kranio-serebral dan stress
emosional. Faktor lingkungan yang berisiko menimbulkan penyakit parkinson adalah
paparan toksin terutama pestisida yang berbahaya bagi sistem neurologis.

Telah terbukti penurunan neurotransmitter dopamine sebagai penyebabnya dan


disokong dengan penemuan-penemuan patologis di mana didapatkan lesi dengan proses
degeneratif terutama di daerah limbik.

Kriteria diagnosis didasarkan atas klinis dari pasien menurut Hudges dan Roller.
Secara klinis memiliki karakteristik komplikasi motorik berupa tremor, rigiditas,
brandikinesia, dan hilangnya refleks postural, selain itu juga terdapat gangguan nonmotorik
lainnya. Penyakit Parkinson sendiri merupakan subklasifikasi dari parkinsonismeidiopatik
dan mencakup 80% dari seluruh kasus parkinsonisme.
DEFINISI

Penyakit Parkinson merupakan penyakit neurodegeneratif progresif yang dicirikan


dengan gangguan motorik (seperti bradikinesia, tremor istirahat, kekakuan, dan instabilitas
postural), onset gejala asimetris, dan respon yang baik untuk levodopa. Gangguan motorik
disebabkan karena hilangnya neuron dopaminergik substantia nigra pars compacta, dengan
patologi intraseluler berhubungan dengan agregasi α-synuclein, yang membentuk Lewy
bodies dan Lewy neurites. Beberapa mekanisme lain yang terlibat dalam Penyakit Parkinson,
diantaranya meliputi disfungsi mitokondria, penurunan mekanisme pembersihan protein non
fungsional, dan neuroinflamasi. Namun, interaksi antara berbagai faktor tersebut belum
sepenuhnya diketahui.

Faktor resiko untuk Penyakit Parkinson meliputi usia, jenis kelamin, dan faktor
lingkungan. Penyebab monogenetik Penyakit Parkinson telah diidentifikasi, tetapi dianggap
sangat langka hingga mutasi leusin-rich repeat kinase 2 (LRRK2) teridentifikasi pada suatu
populasi yang menyebabkan hingga 40% kasus. Faktor risiko lingkungan dari Penyakit
Parkinson dapat mendukung faktor risiko genetik dalam menimbulkan penyakit. Merokok,
konsumsi alkohol, paparan vitamin D, dan tingkat asam urat adalah contoh faktor lingkungan
yang mungkin memengaruhi timbulnya penyakit.

Terjadi peningkatan kejadian penyakit neurodegeneratif seperti Amyotrophic lateral


sclerosis (ALS) dan Penyakit Parkinson di Norwegia. Sebagian besar peningkatan dikaitkan
dengan peningkatan harapan hidup dalam populasi. Namun, data yang baru-baru ini
diterbitkan menunjukkan peningkatan risiko Penyakit Parkinson, terutama pada pria.
Dihipotesiskan bahwa peningkatan risiko Penyakit Parkinson bisa terkait dengan perubahan
perilaku merokok setelah abad kedua puluh. Peningkatan kejadian Penyakit Parkinson juga
terkait dengan peningkatan polusi udara.
DAFTAR PUSTAKA

1. Gerry G, Mochamad D, Shahdevi Nandar K. Parkinson And Stem Cell Therapy.


Jurnal Kedokteran Universitas Brawijaya. 2017.
2. Rizki H, Bella Pratiwi A. Ancaman Kesehatan Penyakit Parkinson. Jurnal Kedokteran
Universitas Lampung. 2018.
3. Eudon M, Seilly J, Rizal T. Diagnosis And Therapy Deep Brain Stimulationin
Parkinson Disease. Junral Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado. 2018.
4. Suharti. Patofisiologi Penurunan Kognitif pada Penyakit Parkinson.UMI Medical
Journal. Makassar. 2020.

Anda mungkin juga menyukai