Pengadilan Negeri Watansoppeng yang mengadili perkara pidana dengan acara pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara Terdakwa:
1. Nama lengkap : Sofyan Syamsuddin bin Judda;
2. Tempat lahir : Kendari Sutra; 3. Umur/Tanggal lahir : 37 tahun / 10 Agustus 1983; 4. Jenis kelamin : Laki-laki; 5. Kebangsaan : Indonesia; 6. Tempat tinggal : Jln. Serikaya Kel. Siengkang Kec. Tempe Kab. Wajo; 7. Agama : Islam; 8. Pekerjaan : Wiraswasta;
Terdakwa ditangkap pada tanggal 29 Agustus 2020;
Terdakwa ditahan dalam Rumah Tahanan Negara oleh: 1. Penyidik sejak tanggal 1 September 2020 sampai dengan tanggal 20 September 2020; 2. Perpanjangan oleh Penuntut Umum sejak tanggal 21 September 2020 sampai dengan tanggal 30 Oktober 2020; 3. Penuntut Umum sejak tanggal 27 Oktober 2020 sampai dengan tanggal 15 November 2020; 4. Majelis Hakim Pengadilan Negeri Watansoppeng sejak tanggal 11 November 2020 sampai dengan tanggal 10 Desember 2020; 5. Perpanjangan Pertama oleh Ketua Pengadilan Negeri Watansoppeng sejak tanggal 11 Desember 2020 sampai dengan tanggal 8 Februari 2021; 6. Perpanjangan Pertama oleh Ketua Pengadilan Tinggi Makassar sejak tanggal 9 Februari 2021 sampai dengan tanggal 10 Maret 2021; 7. Perpanjangan Kedua oleh Ketua Pengadilan Tinggi Makassar sejak tanggal 11 Maret 2021 sampai dengan tanggal 9 April 2021;
Terdakwa didampingi Penasihat Hukum RONAL EFENDI, S.H.C.PL.C.ME,
SUPRIADI, S.H., MUHAMMAD IRWAN, S.H., JEANNE SUMEISEY, S.H., RATU
Halaman 1 dari 21 Putusan Nomor 117/Pid.Sus/2020/PN Wns
NABAN, S.H., M.H., Para Advokat dari Kantor Hukum REI & CO LAWYER OFFICE beralamat di Jl. Soekarno Hatta No 23 Cengkareng Jakarta Barat dan untuk sementara berdomisili di Jl. Trans Sulawesi, Desa Lestari, Kec. Tomoni, Kab. Luwu Timur berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor 528/FIRM- REI/CO/X/2020, tanggal 23 Nopember 2020; Pengadilan Negeri tersebut; Setelah membaca: - Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Watansoppeng Nomor 117/Pid.Sus/2020/PN Wns tanggal 11 November 2020 tentang penunjukan Majelis Hakim; - Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Watansoppeng Nomor 117/Pid.Sus/2020/PN Wns tanggal 12 Januari 2021 tentang penunjukan Majelis Hakim - Penetapan Majelis Hakim Nomor 117/Pid.Sus/2020/PN Wns tanggal 11 November 2020 tentang penetapan hari sidang; - Berkas perkara dan surat-surat lain yang bersangkutan; Setelah mendengar keterangan Saksi-saksi, Ahli dan Terdakwa serta memperhatikan bukti surat dan barang bukti yang diajukan di persidangan; Setelah mendengar pembacaan tuntutan pidana yang diajukan oleh Penuntut Umum yang pada pokoknya sebagai berikut: 1. Menyatakan Terdakwa SOFYAN SYAMSUDDIN Alias SOFYAN Bin JUDDA telah terbukti bersalah melakukan tindak pidana “ Menyalahgunakan Narkotika Golongan I bagi diri sendiri” sebagaimana diatur dalam Pasal 127 ayat (1) huruf a Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika; 2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa SOFYAN SYAMSUDDIN Alias SOFYAN Bin JUDDA dengan pidana penjara selama 2 (dua) tahun dan 6 (enam) bulan dikurangkan selama terdakwa berada dalam tahanan sementara dan dengan perintah terdakwa tetap ditahan; 3. Menetapkan barang bukti: - 1 (satu) batang kaca pireks yang berisi narkotika jenis sabu seberat 0.0243 gram; - 5 (lima) saset plastik bekas tempat sabu; - 1 (satu) set alat isap sabu dari botol plastik bekas minuman penyegar larutan cap badak lengkap dengan 2 (dua) buah pipet plastik warna putih di penutup botol;
Halaman 2 dari 21 Putusan Nomor 117/Pid.Sus/2020/PN Wns
- 1 (satu) unit Handphone merk Oppo warna Gold dengan nomor kartu 082290771123, nomor imei 869124028857116; Dirampas untuk dimusnahkan; 4. Menetapkan agar Terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp. 5.000,- (lima ribu rupiah); Setelah mendengar pembelaan Terdakwa dan atau Penasihat Hukum Terdakwa yang pada pokoknya sebagai berikut: - Terdakwa merupakan pecandu narkotika dan korban penyalahgunaan narkotika yang harusnya direhabilitasi; - Terdakwa bersikap sopan dipersidangan; - Terdakwa merupakan tulang punggung keluarga; - Terdakwa belum pernah dihukum; Berdasarkan dalil-dalil tersebut di atas Penasihat Hukum Terdakwa mohon kepada Majelis Hakim agar memutuskan dalam amar putusan sebagai berikut: 1. Menyatakan Terdakwa Sofyan Syamsuddin alias Sofyan bin Judda bersalah melakukan tindak pidana “menyalahgunakan narkotika golongan I bagi diri sendiri” sebagaimana yang diatur dalam Pasal 127 ayat (1) Huruf a UU 35 tahun 2009 tentang Narkotika; 2. Menyatakan Sofyan Syamsuddin alias Sofyan bin Judda adalah pecandu narkotika dan agar segera dilakukan rehabilitasi social pada Lembaga Peduli Anak Bangsa di Makassar; 3. Menetapkan Sofyan Syamsuddin alias Sofyan bin Judda untuk melakukan rehabilitasi selama 6 (enam) bulan di Lembaga Rehabilitasi Sosial pada lembaga Peduli Anak Bangsa di Makassar; 4. Membebaskan biaya perkara ini kepada negara; Setelah mendengar tanggapan Penuntut Umum terhadap pembelaan Terdakwa yang pada pokoknya tetap pada tuntutannya; Setelah mendengar Tanggapan Terdakwa dana tau Penasihat Hukum Terdakwa terhadap tanggapan Penuntut Umum yang pada pokoknya tetap pada pembelaannya; Menimbang, bahwa Terdakwa diajukan ke persidangan oleh Penuntut Umum didakwa berdasarkan surat dakwaan sebagai berikut: Pertama Bahwa dia terdakwa SOFYAN SYAMSUDDIN alias SOFYAN bin JUDDA, pada hari Kamis tanggal 27 Agustus 2020 sekira pukul 10.00 Wita atau setidaknya pada waktu lain dalam bulan Agustus 2020, bertempat di Cabbenge Kecamatan Lilirilau Kabupaten Soppeng atau setidaknya pada tempat lain
Halaman 3 dari 21 Putusan Nomor 117/Pid.Sus/2020/PN Wns
dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Watansoppeng yang berhak mengadili, tanpa hak atau melawan hukum menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar, atau menyerahkan Narkotika Golongan I, yang dilakukan dengan cara antara lain sebagai berikut: Bermula pada hari Kamis tanggal 27 Agustus 2020 sekira pukul 10.00 wita terdakwa menelpon Lelaki BAU SATTI (belum tertangkap) menyampaikan bahwa terdakwa hendak membeli Narkotika jenis sabu paket 1 (satu) gram, kemudian BAU SATTI menyampaikan kepada terdakwa “transfermi saja uangnya sebanyak Rp. 1.800.000,- (satu juta delapan ratus ribu rupiah), terdakwa lalu mentransfer uang Rp. 1.800.000,- (satu juta delapan ratus ribu rupiah) ke rekening BAU SATTI melalui ATM Bank BRI di Cabbenge Kecamatan Lilirilau Kabupaten Soppeng, kemudian sekira pukul 18.30 wita BAU SATTI menelpon terdakwa menyampaikan bahwa sabu pesanannya telah diantar oleh seseorang dan simpan didepan rumah terdakwa dibungkus dengan kertas tisu, terdakwa lalu keluar rumah dan mengambil sabu tersebut yang tersimpan di pinggir jalan depan rumah terdakwa, kemudian pada hari Sabtu tanggal 29 Agustus 2020 sekira pukul 01.00 wita Polres Soppeng menerima informasi dari masyarakat bahwa dirumah terdakwa sering digunakan sebagai tempat penyalahgunaan Narkotika jenis sabu sehingga unit Res Narkoba Polres Soppeng menindak lanjuti laporan tersebut dengan mendatangi rumah terdakwa, sekira pukul 02.00 Wita saksi Bripda AZNALDI AGUSTIAWAN bin MUH. TAHIR, saksi Bripda H. EDY DARMAWAN bin RAMLAN bersama Tim dari unit Satuan Narkoba Polres Soppeng tiba dirumah terdakwa kemudian menemukan terdakwa sedang berada dirumahnya, pada saat dilakukan penggeledahan ditemukan 1 (satu) botol plastik bekas minuman penyegar larutan cap badak dipenutupnya terdapat 2 (dua) lubang berisi pipet plastik warna putih dan salah satu ujung pipet terdapat kaca pireks yang berisi endapan kristal bening diduga Narkotika jenis sabu, 5 (lima) sachet kosong dan 1 (satu) unit handphone merek OPPO warna gold; Berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik No. Lab. : 3674/NNF/VIII/2020 tanggal 04 September 2020 yang dibuat dan ditandatangani oleh Komisaris Besar Polisi I GEDE SUARTHAWAN, S.Si, M.Si,. dkk selaku pemeriksa menyimpulkan bahwa 1 (satu) batang pipa kaca/pireks berisi kristal bening Narkotika jenis sabu dengan berat Netto 0,0243 gram serta 1 (satu) botol plastik bekas minuman berisi urine milik SOFYAN SYAMSUDDIN bin JUDDA adalah benar mengandung Metamfetamina dan terdaftar dalam golongan I (satu) nomor urut 61 Lampiran Peraturan Menteri Kesehatan
Halaman 4 dari 21 Putusan Nomor 117/Pid.Sus/2020/PN Wns
Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2020 tentang Perubahan Penggolonan Narkotika didalam Lampiran Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika; Sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 114 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika; Atau Kedua Bahwa dia terdakwa SOFYAN SYAMSUDDIN alias SOFYAN bin JUDDA, pada hari Sabtu tanggal 29 Agustus 2020 sekira pukul 02.00 Wita atau setidaknya pada waktu lain dalam bulan Agustus 2020, bertempat di Rumpae Kelurahan Macanre Kecamatan Lilirilau Kabupaten Soppeng (tepatnya dirumah terdakwa) atau setidaknya pada tempat lain dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Watansoppeng, tanpa hak atau melawan hukum memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan Narkotika Golongan I bukan tanaman, yang dilakukan dengan cara antara lain sebagai berikut: Bermula pada hari Sabtu tanggal 29 Agustus 2020 sekira pukul 01.00 wita Polres Soppeng menerima informasi dari masyarakat bahwa dirumah terdakwa sering digunakan sebagai tempat penyalahgunaan Narkotika jenis sabu sehingga unit Res Narkoba Polres Soppeng menindak lanjuti laporan tersebut dengan mendatangi rumah terdakwa, sekira pukul 02.00 Wita saksi Bripda AZNALDI AGUSTIAWAN bin MUH. TAHIR, saksi Bripda H. EDY DARMAWAN bin RAMLAN bersama Tim dari unit Satuan Narkoba Polres Soppeng tiba dirumah terdakwa kemudian menemukan terdakwa sedang berada dirumahnya, pada saat dilakukan penggeledahan ditemukan 1 (satu) botol plastik bekas minuman penyegar larutan cap badak dipenutupnya terdapat 2 (dua) lubang berisi pipet plastik warna putih dan salah satu ujung pipet terdapat kaca pireks yang berisi endapan kristal bening Narkotika jenis sabu, 5 (lima) sachet kosong dan 1 (satu) unit handphone merek OPPO warna gold; Berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik No. Lab. : 3674/NNF/VIII/2020 tanggal 04 September 2020 yang dibuat dan ditandatangani oleh Komisaris Besar Polisi I GEDE SUARTHAWAN, S.Si, M.Si,. dkk selaku pemeriksa menyimpulkan bahwa 1 (satu) batang pipa kaca/pireks berisi kristal bening Narkotika jenis sabu dengan berat Netto 0,0243 gram serta 1 (satu) botol plastik bekas minuman berisi urine milik SOFYAN SYAMSUDDIN bin JUDDA adalah benar mengandung Metamfetamina dan terdaftar dalam golongan I (satu) nomor urut 61 Lampiran Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2020 tentang Perubahan Penggolonan
Halaman 5 dari 21 Putusan Nomor 117/Pid.Sus/2020/PN Wns
Narkotika didalam Lampiran Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika; Sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 112 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika; Atau Ketiga Bahwa dia terdakwa SOFYAN SYAMSUDDIN alias SOFYAN bin JUDDA, pada hari Jum’at tanggal 28 Agustus 2020 sekira pukul 22.00 Wita atau setidaknya pada waktu lain dalam bulan Agustus 2020, bertempat di Rumpae Kelurahan Macanre Kecamatan Lilirilau Kabupaten Soppeng (tepatnya dirumah terdakwa) atau setidaknya pada tempat lain dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Watansoppeng, melakukan penyalahgunaan Narkotika Golongan I bagi diri sendiri, yang dilakukan dengan cara antara lain sebagai berikut: Bermula pada hari Kamis tanggal 27 Agustus 2020 sekira pukul 10.00 wita terdakwa membeli Narkotika jenis sabu paket 1 (satu) gram dari BAU SATTI (belum tertangkap) seharga Rp. 1.800.000,- (satu juta delapan ratus ribu rupiah), bahwa terdakwa membeli Narkotika jenis sabu tersebut untuk terdakwa konsumsi karena sebelumnya terdakwa sudah sering mengkonsumsi Narkotika jenis sabu untuk menambah stamina dalam bekerja, kemudian pada hari Jum’at tanggal 28 Agustus 2020 sekira pukul 19.30 wita terdakwa mengambil sebagian dari sabu tersebut lalu memasukkan kedalam kaca pireks kemudian terdakwa konsumsi dengan cara terdakwa mengambil botol air mineral lalu diisi air kemudian penutup botol tersebut dilubangi dengan 2 (dua) lubang kemudian masing-masing lubang diisi pipet plastik dan di salah satu pipet terdakwa pasangi pipa kaca/pireks yang telah terdakwa isi dengan sabu, kemudian pipa kaca/pireks yang berisi sabu terdakwa bakar menggunakan korek api gas yang sudah di modifikasi menggunakan api kecil lalu asap dari pembakaran sabu- sabu tersebut kemudian terdakwa hirup melalui pipet yang tersambung ke botol berulang kali sampai sabu tersebut habis, kemudian pada hari Jum’at tanggal 28 Agustus 2020 sekira pukul 22.00 wita terdakwa kembali mengkonsumsi sabu tersebut menggunakan alat yang sebelumnya terdakwa gunakan, setelah mengkonsumsi sabu terdakwa menyimpan alat yang digunakan tersebut didalam kamar mandi, kemudian pada hari Sabtu tanggal 29 Agustus 2020 sekira pukul 02.00 wita Bripda AZNALDI AGUSTIAWAN bin MUH. TAHIR, saksi Bripda H. EDY DARMAWAN bin RAMLAN bersama Tim dari unit Satuan Narkoba Polres Soppeng yang sebelumnya menerima informasi dari masyarakat bahwa dirumah terdakwa sering digunakan sebagai tempat
Halaman 6 dari 21 Putusan Nomor 117/Pid.Sus/2020/PN Wns
penyalahgunaan Narkotika jenis sabu melakukan penangkapan terhadap terdakwa, pada saat dilakukan penggeledahan ditemukan 1 (satu) botol plastik bekas minuman penyegar larutan cap badak dipenutupnya terdapat 2 (dua) lubang berisi pipet plastik warna putih dan salah satu ujung pipet terdapat kaca pireks yang berisi endapan kristal bening Narkotika jenis sabu, 5 (lima) sachet kosong dan 1 (satu) unit handphone merek OPPO warna gold; Berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik No. Lab. : 3674/NNF/VIII/2020 tanggal 04 September 2020 yang dibuat dan ditandatangani oleh Komisaris Besar Polisi I GEDE SUARTHAWAN, S.Si, M.Si,. dkk selaku pemeriksa menyimpulkan bahwa 1 (satu) batang pipa kaca/pireks berisi kristal bening Narkotika jenis sabu dengan berat Netto 0,0243 gram serta 1 (satu) botol plastik bekas minuman berisi urine milik SOFYAN SYAMSUDDIN bin JUDDA adalah benar mengandung Metamfetamina dan terdaftar dalam golongan I (satu) nomor urut 61 Lampiran Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2020 tentang Perubahan Penggolonan Narkotika didalam Lampiran Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika; Sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 127 ayat (1) huruf a Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika; Menimbang, bahwa terhadap dakwaan Penuntut Umum, Terdakwa dan atau Penasihat Hukum Terdakwa telah mengajukan keberatan dan telah diputus dengan Putusan Sela Nomor 117/Pid.Sus/2020/PN Wns tanggal 08 Desember 2020 yang amarnya sebagai berikut: 1. Menolak keberatan dari Penasihat Hukum Terdakwa tersebut; 2. Melanjutkan pemeriksaan perkara Nomor 117/Pid.Sus/2020/PN Wns atas nama SOFYAN SYAMSUDDIN alias SOFYAN bin JUDDA tersebut di atas; 3. Menangguhkan biaya sampai dengan putusan akhir; Menimbang, bahwa untuk membuktikan dakwaannya Penuntut Umum telah mengajukan Saksi-saksi sebagai berikut: 1. Saksi Bripda H. Edy Darmawan bin Ramlan di bawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut: - Bahwa Saksi pernah diperiksa oleh Penyidik dan membenarkan keterangannya dalam Berita Acara Pemeriksaan Kepolisian; - Bahwa Saksi mengerti dihadirkan di persidangan sehubungan Saksi telah melakukan penangkapan terhadap Terdakwa karena menyalahgunakan narkotika;
Halaman 7 dari 21 Putusan Nomor 117/Pid.Sus/2020/PN Wns
- Bahwa Saksi melakukan penangkapan terhadap Terdakwa pada hari Sabtu tanggal 29 Agustus 2020 sekitar pukul 02.00 WITA di rumah Terdakwa di Rumpae, Kel. Macanre, Kec. Lilirilau, Kab. Soppeng bersama dengan Aipda Jusni, Aipda Muh. Fadhli, Bripka Rasyanto R, Saksi Bripda Aznaldi Agustiawan bin Muh. Tahir dari satuan Narkoba Polres Soppeng yang dipimpin langsung oleh Kasat Narkoba Iptu Bambang Supriady, S.E; - Bahwa Terdakwa bukan merupakan target maupun termasuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO), Saksi bersama rekan melakukan penangkapan terhadap Terdakwa karena sebelumnya mendapatkan informasi dari masyarakat bahwa di rumah Terdakwa sering dilakukan penyalahgunaan narkotika jenis sabu; - Bahwa selain memperoleh informasi dari masyarakat, Terdakwa juga merupakan pengembangan dari perkara atas nama Edhy bin Lamu, yang berdasarkan informasi bahwa Edhy bin Lamu sering mengkonsumsi sabu bersama dengan Terdakwa, dan Edhy bin Lamu pernah membeli sabu dari Terdakwa sebingga Saksi bersama rekan melakukan penangkapan terhadap Terdakwa untuk pemeriksaan lebih lanjut; - Bahwa pada saat melakukan penangkapan tersebut Saksi menemukan 1 (satu) set alat isap sabu lengkap dengan kaca pireks yang berisi endapan kristal bening yang diduga sabu serta 5 (lima) sachet plastic kosong yang berdasarkan pengakuan Terdakwa merupakan bekas tempat sabu yang ditemukan di dalam kamar mandi; - Bahwa berdasarkan pengakuan Terdakwa sabu tersebut dibeli dari Sdr. Bau Satti yang beralamat di Jalan Tomadualeng, Kel. Siengkang, Kec. Tempe, Kab. Soppeng, dan Terdakwa sudah 5 (lima) kali membeli sabu dari Sdr. Bau Satti tersebut namun hari dan tanggalnya Terdakwa tidak ingat; - Bahwa harga pembelian sabu yang terakhir yaitu yang kelima seharga Rp1.800.000,00 (satu juta delapan ratus ribu Rupiah); - Bahwa berdasarkan pengakuan Terdakwa dirinya membeli sabu dari Sdr. Bau Satti untuk dikonsumsi sendiri dan tidak untuk dijual; - Bahwa Terdakwa memesan sabu dengan Sdr. Bau Satti dengan cara berkomunikasi melalui handphone; - Bahwa hasil pemeriksaan urine Terdakwa menyebutkan bahwa urine Terdakwa positif mengandung Metamfetamina; - Bahwa berdasarkan pengakuan Terdakwa dirinya mulai mengkonsumsi sabu pada awal tahun 2020; - Bahwa Saksi membenarkan barang bukti yang dihadirkan di persidangan;
Halaman 8 dari 21 Putusan Nomor 117/Pid.Sus/2020/PN Wns
- Terhadap keterangan saksi, Terdakwa memberikan pendapat bahwa keterangan Saksi benar dan Terdakwa tidak keberatan; 2. Bripda Aznaldi Agustiawan bin Muh. Tahir di bawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut: - Bahwa Saksi pernah diperiksa oleh Penyidik dan membenarkan keterangannya dalam Berita Acara Pemeriksaan Kepolisian; - Bahwa Saksi mengerti dihadirkan di persidangan sehubungan Saksi telah melakukan penangkapan terhadap Terdakwa karena menyalahgunakan narkotika; - Bahwa Saksi melakukan penangkapan terhadap Terdakwa pada hari Sabtu tanggal 29 Agustus 2020 sekitar pukul 02.00 WITA di rumah Terdakwa di Rumpae, Kel. Macanre, Kec. Lilirilau, Kab. Soppeng bersama dengan Aipda Jusni, Aipda Muh. Fadhli, Bripka Rasyanto R, Saksi Bripda H. Edy Darmawan bin Ramlan dari satuan Narkoba Polres Soppeng yang dipimpin langsung oleh Kasat Narkoba Iptu Bambang Supriady, S.E; - Bahwa Terdakwa bukan merupakan target maupun termasuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO), Saksi bersama rekan melakukan penangkapan terhadap Terdakwa karena sebelumnya mendapatkan informasi dari masyarakat bahwa di rumah Terdakwa sering dilakukan penyalahgunaan narkotika jenis sabu; - Bahwa selain memperoleh informasi dari masyarakat, Terdakwa juga merupakan pengembangan dari perkara atas nama Edhy bin Lamu, yang berdasarkan informasi bahwa Edhy bin Lamu sering mengkonsumsi sabu bersama dengan Terdakwa, dan Edhy bin Lamu pernah membeli sabu dari Terdakwa sebingga Saksi bersama rekan melakukan penangkapan terhadap Terdakwa untuk pemeriksaan lebih lanjut; - Bahwa pada saat melakukan penangkapan tersebut Saksi menemukan 1 (satu) set alat isap sabu lengkap dengan kaca pireks yang berisi endapan kristal bening yang diduga sabu serta 5 (lima) sachet plastic kosong yang berdasarkan pengakuan Terdakwa merupakan bekas tempat sabu yang ditemukan di dalam kamar mandi; - Bahwa berdasarkan pengakuan Terdakwa sabu tersebut dibeli dari Sdr. Bau Satti yang beralamat di Jalan Tomadualeng, Kel. Siengkang, Kec. Tempe, Kab. Soppeng, dan Terdakwa sudah 5 (lima) kali membeli sabu dari Sdr. Bau Satti tersebut namun hari dan tanggalnya Terdakwa tidak ingat; - Bahwa harga pembelian sabu yang terakhir yaitu yang kelima seharga Rp1.800.000,00 (satu juta delapan ratus ribu Rupiah);
Halaman 9 dari 21 Putusan Nomor 117/Pid.Sus/2020/PN Wns
- Bahwa berdasarkan pengakuan Terdakwa dirinya membeli sabu dari Sdr. Bau Satti untuk dikonsumsi sendiri dan tidak untuk dijual; - Bahwa Terdakwa memesan sabu dengan Sdr. Bau Satti dengan cara berkomunikasi melalui handphone; - Bahwa hasil pemeriksaan urine Terdakwa menyebutkan bahwa urine Terdakwa positif mengandung Metamfetamina; - Bahwa berdasarkan pengakuan Terdakwa dirinya mulai mengkonsumsi sabu pada awal tahun 2020; - Bahwa Saksi membenarkan barang bukti yang dihadirkan di persidangan; - Terhadap keterangan saksi, Terdakwa memberikan pendapat bahwa keterangan Saksi benar dan Terdakwa tidak keberatan; Menimbang, bahwa Terdakwa di persidangan telah memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut: - Bahwa Terdakwa pernah diperiksa oleh Penyidik dan membenarkan keterangannya dalam Berita Acara Pemeriksaan Kepolisian; - Bahwa Terdakwa mengerti dihadapkan di persidangan sehubungan Terdakwa telah ditangkap oleh pihak kepolisian karena ditemukan memiliki dan menguasai narkotika jenis sabu; - Bahwa Terdakwa ditangkap oleh pihak kepolisian pada hari Sabtu tanggal 29 Agustus 2020 sekitar pukul 02.00 WITA di rumah Terdakwa di Rumpae, Kel. Macanre, Kec. Lilirilau, Kab. Soppeng; - Bahwa sabu yang ditemukan oleh pihak kepolisian pada diri Terdakwa saat itu sudah berada di dalam pireks karena sebelumnya Terdakwa telah menggunakan sabu tersebut sehingga Terdakwa tidak mengetahui beratnya; - Bahwa Terdakwa menggunakan sabu tersebut pada hari Jumat tanggal 28 Agustus 2020 sekitar pukul 22.00 WITA di rumah Terdakwa di dalam kamar; - Bahwa Terdakwa memperoleh sabu tersebut dari Sdr. Bau Satti yang beralamat di Jalan Tomadualeng, Kel. Siengkang, Kec. Tempe, Kab. Wajo; - Bahwa Terdakwa sudah 5 (lima) kali membeli sabu dari Sdr. Bau Satti namun untuk hari dan tanggalnya Terdakwa tidak ingat, dan yang terakhir kali yaitu yang kelima Terdakwa membeli sabu seharga Rp1.800.000,00 (satu juta delapan ratus ribu Rupiah); - Bahwa pada hari Kamis tanggal 27 Agustus 2020 sekitar pukul 10.00 WITA Terdakwa memesan sabu dari Sdr. Bau Satti dengan cara berkomunikasi melalui handphone, Terdakwa menyampaikan hendak membeli paket sabu sebanyaj 1 (satu) gram, dimana pada saat itu Sdr. Bau Satti menyuruh Terdakwa mentransferkan uang pembelian sabu sebanyak Rp1.800.000,00
Halaman 10 dari 21 Putusan Nomor 117/Pid.Sus/2020/PN Wns
(satu juta delapan ratus ribu Rupiah), setelah Terdakwa mentransferkan uang tersebut kemudian pada pukul 18.30 WITA Sdr. Bau Satti menghubungi Terdakwa dan menyampaikan bahwa sabu telah diantar oleh anak buahnya dan disimpan di depan rumah Terdakwa dengan dibungkus kertas tisu, lalu Terdakwa keluar rumah dan mengambil sabu tersebut; - Bahwa Terdakwa tidak mengetahui darimana Sdr. Bau Satti memperoleh sabu tersebut; - Bahwa Terdakwa kenal dengan Sdr. Pattunru alias Tunru karena Terdakwa masih memiliki hubungan keluarga dengan Sdr. Pattunru alias Tunru, dan pernah berpatungan untuk membeli sabu dengan Sdr. Pattunru alias Tunru pada hari Kamis tanggal 27 Agustus 2020, saat itu Terdakwa dan Sdr. Pattunru alias Tunru masing-masing membayar seharga Rp1.000.000,00 (satu juta Rupiah), namun dikarenakan harga sabu yang dibeli saat itu sebesar Rp1.800.000,00 (satu juta delapan ratus ribu Rupiah) sehingga Terdakwa mengembalikan uang kepada Sdr. Pattunru alias Tunru sebesar Rp100.000,00 (serratus ribu Rupiah) - Bahwa Terdakwa sudah menggunakan sabu sekitar 4 (empat) tahun; - Bahwa Terdakwa mengkonsumsi sabu dengan cara menggunakan botol yang berisi air kemudian penutupnya Terdakwa sambung dengan menggunakan dua buah pipet/sedotan dan salah satu sedotan Terdakwa pasangi pireks yang sebelumnya didalam pireks tersebut Terdakwa memasukkan sabu kemudian pireks yang berisi sabu tersebut Terdakwa bakar dengan korek gas dan bersamaan dengan itu Terdakwa hisap dengan salah satu sedotan melalui mulut; - Bahwa Terdakwa terakhir kali mengkonsumsi narkotika jenis sabu 1 (satu) jam sebelum ditangkap oleh pihak kepolisian; - Bahwa Terdakwa mengkonsumi sabu tersebut untuk menambah stamina dalam bekerja; - Bahwa Terdakwa selama di tahan pernah mengalami sakit dengan diagnose dari dokter yaitu tekanan darah tidak terkontrol serta mual-mual; - Bahwa Terdakwa membenarkan barang bukti yang dihadirkan di persidangan; Menimbang, bahwa Terdakwa telah mengajukan Ahli sebagai berikut: 1. Ahli dr. Rudy Hartono Russeng, S. Ked, ICARA di bawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:
Halaman 11 dari 21 Putusan Nomor 117/Pid.Sus/2020/PN Wns
- Bahwa Ahli mengerti dihadirkan di persidangan sehubungan untuk memberikan keterangan atas adanya penyalahgunaan narkotika yang dilakukan Terdakwa; - Bahwa Ahli bertugas sebagai dokter, konselor dan Ketua Lembaga Peduli Anak Bangsa pada Rehabilitasi Korban Penyalahgunaan Narkotika; - Bahwa Ahli menerangkan mengenai Terdakwa yang pernah mendatangi tempat rehabilitasi Peduli Anak Bangsa di Jalan Sunu Kota Makassar pada bula Mei 2020; - Bahwa Terdakwa datang bersama keluarganya untuk melakukan pemeriksaan terkait indikasi penyalahgunaan narkotika jenis sabu-sabu; - Bahwa dalam proses pemeriksaan, Terdakwa dilakukan observasi dan hasilnya Terdakwa dikategorikan sebagai korban penyalahgunaan narkotika jenis sabu-sabu dengan tahap rutin yang sudah menghampiri tahap edit (ketergantungan); - Bahwa selanjutnya Ahli menyarankan Terdakwa agar tinggal di tempat rehabilitasi guna dilakukan detoksifikasi (pemutusan zat), namun Terdakwa memilih untuk pulang dan tidak dilakukan detoksifikasi; - Bahwa dari bulan Mei sampe Juni Terdakwa rajin kontrol setiap Minggu dan bulan Juli sudah mulai jarang dan akhirnya berhenti lalu Ahli cari tahu kenapa Terdakwa tidak pernah muncul lagi dan keluarganya menyampaikan bahwa Terdakwa telah ditahan; - Bahwa Ahli merekomendasikan agar Terdakwa menjalani Rehabilitasi Medis dan Rehabilitasi Sosial; - Bahwa efek yang muncul setelah Terdakwa memulai observasi atau tidak menggunakan sabu lagi yaitu kegelisahan yang akan dialami, dirinya tidak akan tenang karena dulunya pernah merasakan suatu kenikmatan namun tiba-tiba terputus, kecuali menurut Ahli apabila seorang penyalahguna tidak merasakan efek tersebu atau tenang-tenang saja maka artinya suplay sabunya terjamin; Menimbang, bahwa di persidangan Penuntut Umum telah mengajukan alat bukti surat sebagaimana terlampir dalam berkas perkara berupa: - Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik No. Lab. : 3674/NNF/VIII/2020 tanggal 04 September 2020 yang dibuat dan ditandatangani oleh Komisaris Besar Polisi I GEDE SUARTHAWAN, S.Si, M.Si,. dkk selaku pemeriksa menyimpulkan bahwa barang bukti berupa 1 (satu) batang pipa kaca/pireks berisi kristal bening Narkotika jenis sabu dengan berat Netto 0,0243 gram, 4 (empat) sachet kosong
Halaman 12 dari 21 Putusan Nomor 117/Pid.Sus/2020/PN Wns
bekas pakai dan 1 (satu) botol plastik bekas minuman berisi urine milik SOFYAN SYAMSUDDIN bin JUDDA adalah benar mengandung Metamfetamina; Menimbang, bahwa Penuntut Umum mengajukan barang bukti sebagai berikut: 1. 1 (satu) batang kaca pireks yang berisi narkotika jenis sabu seberat 0.0243 gram; 2. 5 (lima) saset plastik bekas tempat sabu; 3. 1 (satu) set alat isap sabu dari botol plastik bekas minuman penyegar larutan cap badak lengkap dengan 2 (dua) buah pipet plastik warna putih di penutup botol; 4. 1 (satu) unit Handphone merk Oppo warna Gold dengan nomor kartu 082290771123, nomor imei 869124028857116; Menimbang, bahwa berdasarkan alat bukti dan barang bukti yang diajukan diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut: - Bahwa benar pada hari Sabtu tanggal 29 Agustus 2020 sekitar pukul 02.00 WITA di rumah Terdakwa di Rumpae, Kel. Macanre, Kec. Lilirilau, Kab. Soppeng, Terdakwa ditangkap oleh pihak kepolisian; - Bahwa benar terhadap Terdakwa dilakukan penangkapan karena informasi dari masyarakat tentang adanya penyalahgunaan narkotika jenis sabu-sabu di rumah Terdakwa; - Bahwa benar penangkapan Terdakwa merupakan pengembangan dari perkara atas nama Edhy bin Lamu yang menurut informasinya Edhy bin Lamu sering mengkonsumsi narkotika jenis sabu bersama dengan Terdakwa serta pernah membeli sabu dari Terdakwa; - Bahwa benar pada saat tiba di rumah Terdakwa, petugas kepolisian melakukan penangkapan terhadap Terdakwa dan pada saat penggeledahan ditemukan 1 (satu) set alat isap sabu lengkap dengan kaca pireks yang berisi endapan kristal bening yang diduga sabu serta 5 (lima) sachet plastic kosong yang berdasarkan pengakuan Terdakwa merupakan bekas tempat sabu, dan 1 (satu) unit handphone merk Oppo warna Gold dengan nomor kartu 082290771123, nomor imei 869124028857116, dan pada saat diintrogasi Terdakwa mengakui bahwa barang bukti yang ditemukan tersebut adalah benar miliknya sehingga Terdakwa beserta barang bukti di bawa ke Polres Soppeng untuk diperiksa lebih lanjut; - Bahwa benar sesaat sebelum dilakukan penangkapan oleh pihak kepolisian Terdakwa sedang mengkonsumsi sabu di rumah Terdakwa dengan cara
Halaman 13 dari 21 Putusan Nomor 117/Pid.Sus/2020/PN Wns
menggunakan botol yang berisi air kemudian penutupnya Terdakwa sambung dengan menggunakan dua buah pipet/sedotan dan salah satu sedotan Terdakwa pasangi pireks yang sebelumnya didalam pireks tersebut Terdakwa memasukkan sabu kemudian pireks yang berisi sabu tersebut Terdakwa bakar dengan korek gas dan bersamaan dengan itu Terdakwa hisap dengan salah satu sedotan melalui mulut; - Bahwa benar Terdakwa memperoleh narkotika jenis sabu dengan cara membeli pada Sdr. Bau Satti; - Bahwa benar Terdakwa mengkonsumsi sabu dengan maksud dengan maksud untuk menambah stamina dan tidak ada saran atau petunjuk dari medis; - Bahwa benar Terdakwa tidak memperoleh izin dari pihak yang berwenang dan Terdakwa mengetahui perbuatan tersebut melanggar hukum; Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan apakah berdasarkan fakta-fakta hukum tersebut diatas, Terdakwa dapat dinyatakan telah melakukan tindak pidana yang didakwakan kepadanya; Menimbang, bahwa Terdakwa telah didakwa oleh Penuntut Umum dengan dakwaan yang berbentuk alternatif, sehingga Majelis Hakim dengan memperhatikan fakta-fakta hukum tersebut diatas memilih langsung dakwaan alternatif ketiga sebagaimana diatur dalam Pasal 127 Ayat (1) huruf a Undang- undang RI No. 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika, yang unsur-unsurnya adalah sebagai berikut: 1. Setiap Orang; 2. Menyalahgunakan Narkotika Golongan I bagi diri sendiri; Menimbang, bahwa terhadap unsur-unsur tersebut Majelis Hakim mempertimbangkan sebagai berikut: Ad.1. Unsur setiap orang; Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan ”setiap orang” dalam ketentuan pasal ini sama artinya dengan frasa ”barangsiapa” yang biasa ditemukan dalam rumusan tindak pidana dalam KUHP, dimana ”barangsiapa” mengacu pada subjek hukum sebagai pendukung hak dan kewajiban, meliputi subjek hukum orang/pribadi (natuurlijke persoon) yang dapat dimintakan pertanggungjawaban pidana atas perbuatan yang dilakukannya, meskipun dalam perkembangan selanjutnya, khususnya di luar KUHP juga sudah mengatur tentang pertanggungjawaban korporasi (recht persoon) dan pertanggungjawaban komando;
Halaman 14 dari 21 Putusan Nomor 117/Pid.Sus/2020/PN Wns
Menimbang, bahwa unsur ini perlu dipertimbangkan agar tidak terjadi kesalahan mengenai orangnya (error in persona); Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta di persidangan yang diperoleh dari keterangan saksi-saksi, bukti surat, dan keterangan Terdakwa telah menunjuk kepada subjek hukum orang/pribadi yaitu Terdakwa Sofyan Syamsuddin bin Judda, yang setelah dicocokkan identitasnya di persidangan sebagaimana ketentuan Pasal 155 Ayat (1) KUHAP, ternyata Terdakwa membenarkan dan telah sesuai pula dengan identitas Terdakwa dalam surat dakwaan Penuntut Umum dan saksi-saksi yang didengar keterangannya di persidangan juga mengakui bahwa Terdakwa yang diajukan di persidangan dalam perkara ini adalah benar Sofyan Syamsuddin bin Judda, sehingga menurut Majelis Hakim, unsur “setiap orang” ini telah terpenuhi menurut hukum; Ad.2. Unsur menyalahgunakan narkotika golongan I bagi diri sendiri; Menimbang, bahwa dimaksud “Penyalahguna” adalah orang yang menggunakan Narkotika tanpa hak dan atau melawan hukum (vide pasal 1 angka 15 UU RI No. 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika); Menimbang, bahwa sedangkan dimaksud “menyalahgunakan” tidak didefinisikan di dalam “Ketentuan Umum” maupun dalam penjelasan Undang- Undang Nomor 35 Tahun 2009, akan tetapi berdasarkan formulasi ketentuan Pasal 7 dan Pasal 8 tentang klasifikasi peruntukan Narkotika maupun Narkotika Golongan I, yaitu : bahwa Narkotika hanya dapat digunakan untuk kepentingan pelayanan kesehatan dan/atau pengembangan ilmu pengetahuan (vide pasal 7 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009), dan Narkotika golongan I dilarang digunakan untuk kepentingan pelayanan kesehatan, dan dalam jumlah terbatas Narkotika golongan I dapat digunakan untuk kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan untuk reagensia dianostik, serta reagensia laboratorium setelah mendapat persetujuan Menteri atas rekomendasi Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (vide pasal 8 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009), dengan demikian dapat disimpulkan pengertian “Menyalahgunakan” artinya menggunakan atau memakai atau mengkonsumsi Narkotika tidak sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 atau istilah yuridisnya “menggunakan narkotika tanpa hak dan atau melawan hukum”; Menimbang, bahwa yang dimaksud “tanpa hak” adalah suatu perbuatan yang melanggar hukum atau bertentangan dengan ketentuan undang-undang, atau tidak termasuk lingkup tugas dan wewenang seseorang atau karena tidak mendapat izin dari pejabat yang berwenang sebagaimana ditentukan Undang-
Halaman 15 dari 21 Putusan Nomor 117/Pid.Sus/2020/PN Wns
Undang, sedangkan dimaksud dengan “melawan hukum” adalah melakukan suatu perbuatan yang bertentangan hukum, baik dalam arti formil yaitu bertentangan dengan undang-undang atau hukum tertulis lainnya, maupun dalam arti materiil yakni bertentangan nilai-nilai kepatutan, nilai-nilai keadilan yang hidup dan dijunjung tinggi oleh masyarakat; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum yang terungkap di persidangan yang diperoleh dari keterangan Saksi-saksi dan keterangan Terdakwa, dihubungkan dengan bukti surat dan barang bukti yang diajukan di persidangan satu dan lainnya saling bersesuaian, telah ternyata benar bahwa pada hari Sabtu tanggal 29 Agustus 2020 sekitar pukul 02.00 WITA di rumah Terdakwa di Rumpae, Kel. Macanre, Kec. Lilirilau, Kab. Soppeng, Terdakwa ditangkap oleh pihak kepolisian. Terdakwa dilakukan penangkapan karena informasi dari masyarakat tentang adanya penyalahgunaan narkotika jenis sabu yang dilakukan di rumah Terdakwa, dan penangkapan atas diri Terdakwa merupakan pengembangan dari perkara atas nama Edhy bin Lamu yang menurut informasinya sering mengkonsumsi narkotika jenis sabu bersama dengan Terdakwa; Menimbang, bahwa benar pada saat tiba di rumah Terdakwa, petugas kepolisian melakukan penangkapan terhadap Terdakwa dan pada saat penggeledahan ditemukan 1 (satu) set alat isap sabu lengkap dengan kaca pireks yang berisi endapan kristal bening yang diduga sabu serta 5 (lima) sachet plastic kosong yang berdasarkan pengakuan Terdakwa merupakan bekas tempat sabu, dan 1 (satu) unit handphone merk Oppo warna Gold dengan nomor kartu 082290771123, nomor imei 869124028857116, dan pada saat diintrogasi Terdakwa mengakui bahwa barang bukti yang ditemukan tersebut adalah benar miliknya sehingga Terdakwa beserta barang bukti di bawa ke Polres Soppeng untuk diperiksa lebih lanjut; Menimbang, bahwa benar sesaat sebelum dilakukan penangkapan oleh pihak kepolisian Terdakwa sedang mengkonsumsi sabu di rumah Terdakwa dengan cara menggunakan botol yang berisi air kemudian penutupnya Terdakwa sambung dengan menggunakan dua buah pipet/sedotan dan salah satu sedotan Terdakwa pasangi pireks yang sebelumnya didalam pireks tersebut Terdakwa memasukkan sabu kemudian pireks yang berisi sabu tersebut Terdakwa bakar dengan korek gas dan bersamaan dengan itu Terdakwa hisap dengan salah satu sedotan melalui mulut, di mana sabu yang dikonsumsi oleh Terdakwa tersebut diperoleh dari Sdr. Bau Satti dengan cara membeli menggunakan uang milik Terdakwa sendiri;
Halaman 16 dari 21 Putusan Nomor 117/Pid.Sus/2020/PN Wns
Menimbang, bahwa narkotika golongan I yang dimaksud dalam unsur pasal ini yakni penggolongan Narkotika sebagaimana tercantum dalam Lampiran I dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Undang-Undang Narkotika ini; Menimbang, bahwa berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik No. Lab. : 3674/NNF/VIII/2020 tanggal 04 September 2020 dengan kesimpulan bahwa barang bukti berupa 1 (satu) batang pipa kaca/pireks berisi kristal bening Narkotika jenis sabu dengan berat Netto 0,0243 gram, 4 (empat) sachet kosong bekas pakai dan 1 (satu) botol plastik bekas minuman berisi urine milik SOFYAN SYAMSUDDIN bin JUDDA adalah benar mengandung Metamfetamina dan terdaftar dalam Golongan I Nomor urut 61 Lampiran Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika; Menimbang, bahwa dengan demikian narkotika golongan I yang dimaksud dalam perbuatan Terdakwa adalah narkotika jenis Metamfetamina (biasa disebut dengan sabu-sabu) yang terdaftar dalam Golongan I Nomor urut 61 Lampiran UU RI No. 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika; Menimbang, bahwa mencermati fakta hukum tersebut, Majelis Hakim berpendapat bahwa benar Terdakwa mengkonsumsi narkotika jenis sabu, dimana sebelum penangkapan Terdakwa baru saja selesai mengkonsumsi narkotika jenis sabu, dimana penguasaan narkotika tersebut selain untuk dikonsumsi untuk diri sendiri oleh Terdakwa juga diberikan kepada Edhy bin Lamu yang ditahan dalam perkara lain, yang mana berdasarkan keterangan Edhy bin Lamu tersebut sehingga dilakukan pengembangan terhadap Terdakwa; Menimbang, bahwa Terdakwa mengkonsumsi sabu tersebut dengan cara menggunakan botol yang berisi air kemudian penutupnya Terdakwa sambung dengan menggunakan dua buah pipet/sedotan dan salah satu sedotan Terdakwa pasangi pireks yang sebelumnya di dalam pireks tersebut Terdakwa memasukkan sabu kemudian pireks yang berisi sabu tersebut Terdakwa bakar dengan korek gas dan bersamaan dengan itu Terdakwa hisap salah satu sedotan melalui mulut, hal mana perbuatan Terdakwa tersebut bersesuaian dengan Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik No. Lab: 3674/NNF/VIII/2020 tanggal 04 September 2020 dengan kesimpulan bahwa urine Terdakwa Positif mengandung Metamfetamina yang terdaftar dalam Golongan I Nomor urut 61 Lampiran Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 2 Tahun 2017 tentang Perubahan Penggolongan Narkotika didalam Lampiran Undang-undang RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika;
Halaman 17 dari 21 Putusan Nomor 117/Pid.Sus/2020/PN Wns
Menimbang, bahwa dalam persidangan Terdakwa telah mengajukan Ahli yang pada pokoknya menerangkan bahwa Terdakwa pernah mendatangi tempat rehabilitasi anak bangsa di jalan Sunu Kota Makassar selanjutnya dilakukan proses pemeriksaan, Terdakwa dilakukan observasi dan hasilnya Terdakwa dikategorikan sebagai korban penyalahgunaan narkotika jenis sabu- sabu dengan tahap rutin yang sudah menghampiri tahap edit (ketergantungan); Menimbang, bahwa dengan demikian berdasarkan keseluruhan pertimbangan di atas, dapat disimpulkan bahwa Terdakwa merupakan penyalahguna narkotika; Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa mengkonsumsi narkotika tidak dalam rangka sebagaimana yang diatur dalam ketentuan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009, khususnya Pasal 7 dan Pasal 8, akan tetapi sebaliknya Terdakwa mengkonsumsi narkotika tanpa mendapat izin dari pejabat yang berwenang sebagaimana ditentukan undang-undang, dengan demikian Terdakwa telah menggunakan narkotika tanpa hak dan atau melawan hukum; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan hukum di atas, Majelis Hakim berpendapat unsur “Menyalahgunakan Narkotika Golongan I bagi diri sendiri” ini telah terpenuhi; Menimbang, bahwa oleh karena semua unsur dari Pasal 127 ayat (1) Huruf a Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika telah terpenuhi, maka Terdakwa haruslah dinyatakan telah terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana sebagaimana didakwakan dalam dakwaan alternatif ketiga; Menimbang, bahwa Penasihat Hukum Terdakwa dalam pembelaannya yang disampaikan di persidangan yang menyatakan bahwa tuntutan Penuntut Umum terhadap Terdakwa yaitu dengan Pasal 127 ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika untuk diri sendiri dengan memberikan hukuman 2 (dua) tahun dan 6 (enam) bulan adalah tidak tepat karena seharusnya hukuman pembinaan yang diberikan kepada Terdakwa dengan merekomendasikan Terdakwa untuk melakukan rehabilitasi agar Terdakwa lepas dari kecanduan narkotika, terhadap hal ini berdasarkan Peraturan Bersama Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Menteri Kesehatan Republik Indonesia Menteri Sosial Republik Indonesia Jaksa Agung Republik Indonesia Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Kepala Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia Nomor: 01/PB/MA/III/2014 Nomor: 03 Tahun 2014 Nomor: 11/Tahun 2014 Nomor: 03 Tahun 2014 Nomor: PER-005/A/JA/03/2014 Nomor 1
Halaman 18 dari 21 Putusan Nomor 117/Pid.Sus/2020/PN Wns
Tahun 2014 Nomor: PERBER/01/III/2014/BNN Tentang Penanganan Pecandu Narkotika dan Korban Penyalahgunaan Narkotika Ke Dalam Lembaga Rehabilitasi dalam Pasal 4 disebutkan bahwa terhadap pecandu narkotika dan korban penyalahgunaan narkotika yang positif menggunakan narkotika sesuai dengan hasil tes urine dapat ditempatkan di lembaga rehabilitasi medis dan atau lembaga rehabilitasi sosial yang dikelola pemerintah setelah adanya Berita Acara Pemeriksaan Hasil laboratorium dan Berita Acara Pemeriksaan oleh Penyidik dan telah dilengkapi dengan surat hasil asesmen Tim Asesmen Terpadu, di mana Terdakwa maupun Penasihat Hukum Terdakwa dalam persidangan tidak dapat menunjukkan adanya asesmen dari Tim Asesmen Terpadu terhadap Terdakwa, sehingga dengan demikian Majelis Hakim berpendapat terhadap Terdakwa tidak dapat dilakukan rehabilitasi sebagaimana pembelaan Penasihat Hukum Terdakwa dikarenakan tidak terpenuhinya ketentuan sebagaimana telah disebutkan di atas; Menimbang, bahwa dalam persidangan, Majelis Hakim tidak menemukan hal-hal yang dapat menghapuskan pertanggungjawaban pidana, baik sebagai alasan pembenar dan atau alasan pemaaf serta dengan telah terpenuhinya ketentuan alat bukti minimum (bewijs minimum), maka Terdakwa harus mempertanggungjawabkan perbuatannya; Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa mampu bertanggung jawab, maka Terdakwa harus dinyatakan bersalah atas tindak pidana yang didakwakan dan berdasarkan Pasal 193 ayat (1) KUHAP terhadap diri Terdakwa haruslah dijatuhi pidana untuk mempertanggungjawabkan perbuatan dan kesalahannya itu; Menimbang, bahwa dalam perkara ini terhadap Terdakwa telah dikenakan penangkapan dan penahanan yang sah, maka masa penangkapan dan penahanan tersebut harus dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan; Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa ditahan dan penahanan terhadap Terdakwa dilandasi alasan yang cukup, maka perlu ditetapkan agar Terdakwa tetap berada dalam tahanan; Menimbang, bahwa terhadap barang bukti yang diajukan di persidangan untuk selanjutnya dipertimbangkan sebagai berikut: Menimbang, bahwa barang bukti berupa 1 (satu) batang kaca pireks yang berisi narkotika jenis sabu seberat 0.0243 gram, 5 (lima) saset plastik bekas tempat sabu, 1 (satu) set alat isap sabu dari botol plastik bekas minuman penyegar larutan cap badak lengkap dengan 2 (dua) buah pipet plastik warna
Halaman 19 dari 21 Putusan Nomor 117/Pid.Sus/2020/PN Wns
putih di penutup botol dan 1 (satu) unit Handphone merk Oppo warna Gold dengan nomor kartu 082290771123, nomor imei 869124028857116 yang telah dipergunakan untuk melakukan kejahatan dan dikhawatirkan akan dipergunakan untuk mengulangi kejahatan, maka perlu ditetapkan agar barang bukti tersebut dimusnahkan; Menimbang, bahwa penjatuhan pidana atas diri Terdakwa bukan dimaksudkan sebagai pembalasan, akan tetapi bertujuan untuk pembinaan agar Terdakwa menyadari perbuatannya yang menyimpang sehingga mempunyai efek jera dan sebagai upaya preventif bagi masyarakat umumnya agar tidak melakukan tindak pidana sebagaimana yang dilakukan oleh Terdakwa; Menimbang, bahwa berdasarkan hal-hal tersebut diatas, maka pidana yang akan dijatuhkan terhadap diri Terdakwa sebagaimana akan ditentukan dalam amar putusan ini dipandang telah cukup adil dan mendidik, baik untuk melindungi masyarakat pada umumnya, pembinaan diri Terdakwa dan ataupun demi kepastian hukum; Menimbang, bahwa untuk menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa, maka perlu dipertimbangkan terlebih dahulu keadaan yang memberatkan dan yang meringankan Terdakwa; Keadaan yang memberatkan: - Perbuatan Terdakwa tidak mendukung program pemerintah dalam rangka memberantas penyalahgunaan narkotika; - Perbuatan Terdakwa dapat dan berpotensi merusak mental generasi muda sebagai harapan bangsa; Keadaan yang meringankan: - Terdakwa mengakui dan menyesali perbuatannya; - Terdakwa bersikap sopan di persidangan; - Terdakwa merupakan tulang punggung keluarga; - Terdakwa belum pernah dihukum; Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa dijatuhi pidana maka haruslah dibebani pula untuk membayar biaya perkara; Memperhatikan, Pasal 127 ayat (1) huruf a Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana serta peraturan perundang- undangan lain yang bersangkutan; MENGADILI: 1. Menyatakan Terdakwa Sofyan Syamsuddin bin Judda tersebut di atas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana
Halaman 20 dari 21 Putusan Nomor 117/Pid.Sus/2020/PN Wns
“Menyalahgunakan Narkotika Golongan I Bagi Diri Sendiri” sebagaimana dalam dakwaan alternatif ketiga; 2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 3 (Tiga) Tahun; 3. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan; 4. Menetapkan Terdakwa tetap ditahan; 5. Menetapkan barang bukti berupa: - 1 (satu) batang kaca pireks yang berisi narkotika jenis sabu seberat 0.0243 gram; - 5 (lima) saset plastik bekas tempat sabu; - 1 (satu) set alat isap sabu dari botol plastik bekas minuman penyegar larutan cap badak lengkap dengan 2 (dua) buah pipet plastik warna putih di penutup botol; - (satu) unit Handphone merk Oppo warna Gold dengan nomor kartu 082290771123, nomor imei 869124028857116; Dimusnahkan; 6. Membebankan kepada Terdakwa membayar biaya perkara sejumlah Rp3.000,00 (tiga ribu Rupiah); Demikianlah diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Watansoppeng, pada hari Senin, tanggal 15 Maret 2021, oleh kami, Fitriana, S.H.,M.H., sebagai Hakim Ketua, Moh. Kurniawan Sidiq, S.H., Elisabeth Panjaitan, S.H. masing-masing sebagai Hakim Anggota, yang diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari Rabu tanggal 17 Maret 2021 oleh Hakim Ketua dengan didampingi para Hakim Anggota tersebut, dibantu oleh Nurfadhilah, S.H., Panitera Pengganti pada Pengadilan Negeri Watansoppeng, serta dihadiri oleh Muhammad Hendra Setia M, S.H., Penuntut Umum dan Terdakwa didampingi Penasihat Hukum;
Hakim Anggota, Hakim Ketua,
Moh. Kurniawan Sidiq, S.H. Fitriana, S.H., M.H.
Elisabeth Panjaitan, S.H.
Panitera Pengganti,
Nurfadhilah, S.H.
Halaman 21 dari 21 Putusan Nomor 117/Pid.Sus/2020/PN Wns