Anda di halaman 1dari 21

PUTUSAN

Nomor 117/Pid.Sus/2020/PN Wns

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA


Pengadilan Negeri Watansoppeng yang mengadili perkara pidana
dengan acara pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama menjatuhkan putusan
sebagai berikut dalam perkara Terdakwa:

1. Nama lengkap : Sofyan Syamsuddin bin Judda;


2. Tempat lahir : Kendari Sutra;
3. Umur/Tanggal lahir : 37 tahun / 10 Agustus 1983;
4. Jenis kelamin : Laki-laki;
5. Kebangsaan : Indonesia;
6. Tempat tinggal : Jln. Serikaya Kel. Siengkang Kec. Tempe Kab.
Wajo;
7. Agama : Islam;
8. Pekerjaan : Wiraswasta;

Terdakwa ditangkap pada tanggal 29 Agustus 2020;


Terdakwa ditahan dalam Rumah Tahanan Negara oleh:
1. Penyidik sejak tanggal 1 September 2020 sampai dengan tanggal 20
September 2020;
2. Perpanjangan oleh Penuntut Umum sejak tanggal 21 September 2020
sampai dengan tanggal 30 Oktober 2020;
3. Penuntut Umum sejak tanggal 27 Oktober 2020 sampai dengan tanggal 15
November 2020;
4. Majelis Hakim Pengadilan Negeri Watansoppeng sejak tanggal 11 November
2020 sampai dengan tanggal 10 Desember 2020;
5. Perpanjangan Pertama oleh Ketua Pengadilan Negeri Watansoppeng sejak
tanggal 11 Desember 2020 sampai dengan tanggal 8 Februari 2021;
6. Perpanjangan Pertama oleh Ketua Pengadilan Tinggi Makassar sejak tanggal
9 Februari 2021 sampai dengan tanggal 10 Maret 2021;
7. Perpanjangan Kedua oleh Ketua Pengadilan Tinggi Makassar sejak tanggal
11 Maret 2021 sampai dengan tanggal 9 April 2021;

Terdakwa didampingi Penasihat Hukum RONAL EFENDI, S.H.C.PL.C.ME,


SUPRIADI, S.H., MUHAMMAD IRWAN, S.H., JEANNE SUMEISEY, S.H., RATU

Halaman 1 dari 21 Putusan Nomor 117/Pid.Sus/2020/PN Wns


NABAN, S.H., M.H., Para Advokat dari Kantor Hukum REI & CO LAWYER
OFFICE beralamat di Jl. Soekarno Hatta No 23 Cengkareng Jakarta Barat dan
untuk sementara berdomisili di Jl. Trans Sulawesi, Desa Lestari, Kec. Tomoni,
Kab. Luwu Timur berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor 528/FIRM-
REI/CO/X/2020, tanggal 23 Nopember 2020;
Pengadilan Negeri tersebut;
Setelah membaca:
- Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Watansoppeng Nomor
117/Pid.Sus/2020/PN Wns tanggal 11 November 2020 tentang penunjukan
Majelis Hakim;
- Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Watansoppeng Nomor
117/Pid.Sus/2020/PN Wns tanggal 12 Januari 2021 tentang penunjukan
Majelis Hakim
- Penetapan Majelis Hakim Nomor 117/Pid.Sus/2020/PN Wns tanggal 11
November 2020 tentang penetapan hari sidang;
- Berkas perkara dan surat-surat lain yang bersangkutan;
Setelah mendengar keterangan Saksi-saksi, Ahli dan Terdakwa serta
memperhatikan bukti surat dan barang bukti yang diajukan di persidangan;
Setelah mendengar pembacaan tuntutan pidana yang diajukan oleh
Penuntut Umum yang pada pokoknya sebagai berikut:
1. Menyatakan Terdakwa SOFYAN SYAMSUDDIN Alias SOFYAN Bin JUDDA
telah terbukti bersalah melakukan tindak pidana “ Menyalahgunakan
Narkotika Golongan I bagi diri sendiri” sebagaimana diatur dalam Pasal
127 ayat (1) huruf a Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun
2009 tentang Narkotika;
2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa SOFYAN SYAMSUDDIN Alias
SOFYAN Bin JUDDA dengan pidana penjara selama 2 (dua) tahun dan 6
(enam) bulan dikurangkan selama terdakwa berada dalam tahanan
sementara dan dengan perintah terdakwa tetap ditahan;
3. Menetapkan barang bukti:
- 1 (satu) batang kaca pireks yang berisi narkotika jenis sabu seberat 0.0243
gram;
- 5 (lima) saset plastik bekas tempat sabu;
- 1 (satu) set alat isap sabu dari botol plastik bekas minuman penyegar
larutan cap badak lengkap dengan 2 (dua) buah pipet plastik warna putih di
penutup botol;

Halaman 2 dari 21 Putusan Nomor 117/Pid.Sus/2020/PN Wns


- 1 (satu) unit Handphone merk Oppo warna Gold dengan nomor kartu
082290771123, nomor imei 869124028857116;
Dirampas untuk dimusnahkan;
4. Menetapkan agar Terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp. 5.000,-
(lima ribu rupiah);
Setelah mendengar pembelaan Terdakwa dan atau Penasihat Hukum
Terdakwa yang pada pokoknya sebagai berikut:
- Terdakwa merupakan pecandu narkotika dan korban penyalahgunaan
narkotika yang harusnya direhabilitasi;
- Terdakwa bersikap sopan dipersidangan;
- Terdakwa merupakan tulang punggung keluarga;
- Terdakwa belum pernah dihukum;
Berdasarkan dalil-dalil tersebut di atas Penasihat Hukum Terdakwa mohon
kepada Majelis Hakim agar memutuskan dalam amar putusan sebagai berikut:
1. Menyatakan Terdakwa Sofyan Syamsuddin alias Sofyan bin Judda
bersalah melakukan tindak pidana “menyalahgunakan narkotika
golongan I bagi diri sendiri” sebagaimana yang diatur dalam Pasal 127
ayat (1) Huruf a UU 35 tahun 2009 tentang Narkotika;
2. Menyatakan Sofyan Syamsuddin alias Sofyan bin Judda adalah pecandu
narkotika dan agar segera dilakukan rehabilitasi social pada Lembaga
Peduli Anak Bangsa di Makassar;
3. Menetapkan Sofyan Syamsuddin alias Sofyan bin Judda untuk
melakukan rehabilitasi selama 6 (enam) bulan di Lembaga Rehabilitasi
Sosial pada lembaga Peduli Anak Bangsa di Makassar;
4. Membebaskan biaya perkara ini kepada negara;
Setelah mendengar tanggapan Penuntut Umum terhadap pembelaan
Terdakwa yang pada pokoknya tetap pada tuntutannya;
Setelah mendengar Tanggapan Terdakwa dana tau Penasihat Hukum
Terdakwa terhadap tanggapan Penuntut Umum yang pada pokoknya tetap pada
pembelaannya;
Menimbang, bahwa Terdakwa diajukan ke persidangan oleh Penuntut
Umum didakwa berdasarkan surat dakwaan sebagai berikut:
Pertama
Bahwa dia terdakwa SOFYAN SYAMSUDDIN alias SOFYAN bin
JUDDA, pada hari Kamis tanggal 27 Agustus 2020 sekira pukul 10.00 Wita atau
setidaknya pada waktu lain dalam bulan Agustus 2020, bertempat di Cabbenge
Kecamatan Lilirilau Kabupaten Soppeng atau setidaknya pada tempat lain

Halaman 3 dari 21 Putusan Nomor 117/Pid.Sus/2020/PN Wns


dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Watansoppeng yang berhak mengadili,
tanpa hak atau melawan hukum menawarkan untuk dijual, menjual, membeli,
menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar, atau menyerahkan
Narkotika Golongan I, yang dilakukan dengan cara antara lain sebagai berikut:
Bermula pada hari Kamis tanggal 27 Agustus 2020 sekira pukul 10.00
wita terdakwa menelpon Lelaki BAU SATTI (belum tertangkap) menyampaikan
bahwa terdakwa hendak membeli Narkotika jenis sabu paket 1 (satu) gram,
kemudian BAU SATTI menyampaikan kepada terdakwa “transfermi saja
uangnya sebanyak Rp. 1.800.000,- (satu juta delapan ratus ribu rupiah),
terdakwa lalu mentransfer uang Rp. 1.800.000,- (satu juta delapan ratus ribu
rupiah) ke rekening BAU SATTI melalui ATM Bank BRI di Cabbenge Kecamatan
Lilirilau Kabupaten Soppeng, kemudian sekira pukul 18.30 wita BAU SATTI
menelpon terdakwa menyampaikan bahwa sabu pesanannya telah diantar oleh
seseorang dan simpan didepan rumah terdakwa dibungkus dengan kertas tisu,
terdakwa lalu keluar rumah dan mengambil sabu tersebut yang tersimpan di
pinggir jalan depan rumah terdakwa, kemudian pada hari Sabtu tanggal 29
Agustus 2020 sekira pukul 01.00 wita Polres Soppeng menerima informasi dari
masyarakat bahwa dirumah terdakwa sering digunakan sebagai tempat
penyalahgunaan Narkotika jenis sabu sehingga unit Res Narkoba Polres
Soppeng menindak lanjuti laporan tersebut dengan mendatangi rumah
terdakwa, sekira pukul 02.00 Wita saksi Bripda AZNALDI AGUSTIAWAN bin
MUH. TAHIR, saksi Bripda H. EDY DARMAWAN bin RAMLAN bersama Tim
dari unit Satuan Narkoba Polres Soppeng tiba dirumah terdakwa kemudian
menemukan terdakwa sedang berada dirumahnya, pada saat dilakukan
penggeledahan ditemukan 1 (satu) botol plastik bekas minuman penyegar
larutan cap badak dipenutupnya terdapat 2 (dua) lubang berisi pipet plastik
warna putih dan salah satu ujung pipet terdapat kaca pireks yang berisi
endapan kristal bening diduga Narkotika jenis sabu, 5 (lima) sachet kosong dan
1 (satu) unit handphone merek OPPO warna gold;
Berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik No.
Lab. : 3674/NNF/VIII/2020 tanggal 04 September 2020 yang dibuat dan
ditandatangani oleh Komisaris Besar Polisi I GEDE SUARTHAWAN, S.Si, M.Si,.
dkk selaku pemeriksa menyimpulkan bahwa 1 (satu) batang pipa kaca/pireks
berisi kristal bening Narkotika jenis sabu dengan berat Netto 0,0243 gram serta
1 (satu) botol plastik bekas minuman berisi urine milik SOFYAN SYAMSUDDIN
bin JUDDA adalah benar mengandung Metamfetamina dan terdaftar dalam
golongan I (satu) nomor urut 61 Lampiran Peraturan Menteri Kesehatan

Halaman 4 dari 21 Putusan Nomor 117/Pid.Sus/2020/PN Wns


Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2020 tentang Perubahan Penggolonan
Narkotika didalam Lampiran Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35
Tahun 2009 tentang Narkotika;
Sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 114 ayat (1)
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika;
Atau
Kedua
Bahwa dia terdakwa SOFYAN SYAMSUDDIN alias SOFYAN bin
JUDDA, pada hari Sabtu tanggal 29 Agustus 2020 sekira pukul 02.00 Wita atau
setidaknya pada waktu lain dalam bulan Agustus 2020, bertempat di Rumpae
Kelurahan Macanre Kecamatan Lilirilau Kabupaten Soppeng (tepatnya dirumah
terdakwa) atau setidaknya pada tempat lain dalam daerah hukum Pengadilan
Negeri Watansoppeng, tanpa hak atau melawan hukum memiliki, menyimpan,
menguasai, atau menyediakan Narkotika Golongan I bukan tanaman, yang
dilakukan dengan cara antara lain sebagai berikut:
Bermula pada hari Sabtu tanggal 29 Agustus 2020 sekira pukul 01.00
wita Polres Soppeng menerima informasi dari masyarakat bahwa dirumah
terdakwa sering digunakan sebagai tempat penyalahgunaan Narkotika jenis
sabu sehingga unit Res Narkoba Polres Soppeng menindak lanjuti laporan
tersebut dengan mendatangi rumah terdakwa, sekira pukul 02.00 Wita saksi
Bripda AZNALDI AGUSTIAWAN bin MUH. TAHIR, saksi Bripda H. EDY
DARMAWAN bin RAMLAN bersama Tim dari unit Satuan Narkoba Polres
Soppeng tiba dirumah terdakwa kemudian menemukan terdakwa sedang
berada dirumahnya, pada saat dilakukan penggeledahan ditemukan 1 (satu)
botol plastik bekas minuman penyegar larutan cap badak dipenutupnya terdapat
2 (dua) lubang berisi pipet plastik warna putih dan salah satu ujung pipet
terdapat kaca pireks yang berisi endapan kristal bening Narkotika jenis sabu, 5
(lima) sachet kosong dan 1 (satu) unit handphone merek OPPO warna gold;
Berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik No.
Lab. : 3674/NNF/VIII/2020 tanggal 04 September 2020 yang dibuat dan
ditandatangani oleh Komisaris Besar Polisi I GEDE SUARTHAWAN, S.Si, M.Si,.
dkk selaku pemeriksa menyimpulkan bahwa 1 (satu) batang pipa kaca/pireks
berisi kristal bening Narkotika jenis sabu dengan berat Netto 0,0243 gram serta
1 (satu) botol plastik bekas minuman berisi urine milik SOFYAN SYAMSUDDIN
bin JUDDA adalah benar mengandung Metamfetamina dan terdaftar dalam
golongan I (satu) nomor urut 61 Lampiran Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2020 tentang Perubahan Penggolonan

Halaman 5 dari 21 Putusan Nomor 117/Pid.Sus/2020/PN Wns


Narkotika didalam Lampiran Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35
Tahun 2009 tentang Narkotika;
Sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 112 ayat (1)
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika;
Atau
Ketiga
Bahwa dia terdakwa SOFYAN SYAMSUDDIN alias SOFYAN bin
JUDDA, pada hari Jum’at tanggal 28 Agustus 2020 sekira pukul 22.00 Wita atau
setidaknya pada waktu lain dalam bulan Agustus 2020, bertempat di Rumpae
Kelurahan Macanre Kecamatan Lilirilau Kabupaten Soppeng (tepatnya dirumah
terdakwa) atau setidaknya pada tempat lain dalam daerah hukum Pengadilan
Negeri Watansoppeng, melakukan penyalahgunaan Narkotika Golongan I bagi
diri sendiri, yang dilakukan dengan cara antara lain sebagai berikut:
Bermula pada hari Kamis tanggal 27 Agustus 2020 sekira pukul 10.00
wita terdakwa membeli Narkotika jenis sabu paket 1 (satu) gram dari BAU
SATTI (belum tertangkap) seharga Rp. 1.800.000,- (satu juta delapan ratus ribu
rupiah), bahwa terdakwa membeli Narkotika jenis sabu tersebut untuk terdakwa
konsumsi karena sebelumnya terdakwa sudah sering mengkonsumsi Narkotika
jenis sabu untuk menambah stamina dalam bekerja, kemudian pada hari Jum’at
tanggal 28 Agustus 2020 sekira pukul 19.30 wita terdakwa mengambil sebagian
dari sabu tersebut lalu memasukkan kedalam kaca pireks kemudian terdakwa
konsumsi dengan cara terdakwa mengambil botol air mineral lalu diisi air
kemudian penutup botol tersebut dilubangi dengan 2 (dua) lubang kemudian
masing-masing lubang diisi pipet plastik dan di salah satu pipet terdakwa
pasangi pipa kaca/pireks yang telah terdakwa isi dengan sabu, kemudian pipa
kaca/pireks yang berisi sabu terdakwa bakar menggunakan korek api gas yang
sudah di modifikasi menggunakan api kecil lalu asap dari pembakaran sabu-
sabu tersebut kemudian terdakwa hirup melalui pipet yang tersambung ke botol
berulang kali sampai sabu tersebut habis, kemudian pada hari Jum’at tanggal
28 Agustus 2020 sekira pukul 22.00 wita terdakwa kembali mengkonsumsi sabu
tersebut menggunakan alat yang sebelumnya terdakwa gunakan, setelah
mengkonsumsi sabu terdakwa menyimpan alat yang digunakan tersebut
didalam kamar mandi, kemudian pada hari Sabtu tanggal 29 Agustus 2020
sekira pukul 02.00 wita Bripda AZNALDI AGUSTIAWAN bin MUH. TAHIR, saksi
Bripda H. EDY DARMAWAN bin RAMLAN bersama Tim dari unit Satuan
Narkoba Polres Soppeng yang sebelumnya menerima informasi dari
masyarakat bahwa dirumah terdakwa sering digunakan sebagai tempat

Halaman 6 dari 21 Putusan Nomor 117/Pid.Sus/2020/PN Wns


penyalahgunaan Narkotika jenis sabu melakukan penangkapan terhadap
terdakwa, pada saat dilakukan penggeledahan ditemukan 1 (satu) botol plastik
bekas minuman penyegar larutan cap badak dipenutupnya terdapat 2 (dua)
lubang berisi pipet plastik warna putih dan salah satu ujung pipet terdapat kaca
pireks yang berisi endapan kristal bening Narkotika jenis sabu, 5 (lima) sachet
kosong dan 1 (satu) unit handphone merek OPPO warna gold;
Berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik No.
Lab. : 3674/NNF/VIII/2020 tanggal 04 September 2020 yang dibuat dan
ditandatangani oleh Komisaris Besar Polisi I GEDE SUARTHAWAN, S.Si, M.Si,.
dkk selaku pemeriksa menyimpulkan bahwa 1 (satu) batang pipa kaca/pireks
berisi kristal bening Narkotika jenis sabu dengan berat Netto 0,0243 gram serta
1 (satu) botol plastik bekas minuman berisi urine milik SOFYAN SYAMSUDDIN
bin JUDDA adalah benar mengandung Metamfetamina dan terdaftar dalam
golongan I (satu) nomor urut 61 Lampiran Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2020 tentang Perubahan Penggolonan
Narkotika didalam Lampiran Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35
Tahun 2009 tentang Narkotika;
Sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 127 ayat (1)
huruf a Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang
Narkotika;
Menimbang, bahwa terhadap dakwaan Penuntut Umum, Terdakwa dan
atau Penasihat Hukum Terdakwa telah mengajukan keberatan dan telah diputus
dengan Putusan Sela Nomor 117/Pid.Sus/2020/PN Wns tanggal 08 Desember
2020 yang amarnya sebagai berikut:
1. Menolak keberatan dari Penasihat Hukum Terdakwa tersebut;
2. Melanjutkan pemeriksaan perkara Nomor 117/Pid.Sus/2020/PN Wns atas
nama SOFYAN SYAMSUDDIN alias SOFYAN bin JUDDA tersebut di atas;
3. Menangguhkan biaya sampai dengan putusan akhir;
Menimbang, bahwa untuk membuktikan dakwaannya Penuntut Umum
telah mengajukan Saksi-saksi sebagai berikut:
1. Saksi Bripda H. Edy Darmawan bin Ramlan di bawah sumpah pada
pokoknya menerangkan sebagai berikut:
- Bahwa Saksi pernah diperiksa oleh Penyidik dan membenarkan
keterangannya dalam Berita Acara Pemeriksaan Kepolisian;
- Bahwa Saksi mengerti dihadirkan di persidangan sehubungan Saksi telah
melakukan penangkapan terhadap Terdakwa karena menyalahgunakan
narkotika;

Halaman 7 dari 21 Putusan Nomor 117/Pid.Sus/2020/PN Wns


- Bahwa Saksi melakukan penangkapan terhadap Terdakwa pada hari Sabtu
tanggal 29 Agustus 2020 sekitar pukul 02.00 WITA di rumah Terdakwa di
Rumpae, Kel. Macanre, Kec. Lilirilau, Kab. Soppeng bersama dengan Aipda
Jusni, Aipda Muh. Fadhli, Bripka Rasyanto R, Saksi Bripda Aznaldi
Agustiawan bin Muh. Tahir dari satuan Narkoba Polres Soppeng yang
dipimpin langsung oleh Kasat Narkoba Iptu Bambang Supriady, S.E;
- Bahwa Terdakwa bukan merupakan target maupun termasuk dalam Daftar
Pencarian Orang (DPO), Saksi bersama rekan melakukan penangkapan
terhadap Terdakwa karena sebelumnya mendapatkan informasi dari
masyarakat bahwa di rumah Terdakwa sering dilakukan penyalahgunaan
narkotika jenis sabu;
- Bahwa selain memperoleh informasi dari masyarakat, Terdakwa juga
merupakan pengembangan dari perkara atas nama Edhy bin Lamu, yang
berdasarkan informasi bahwa Edhy bin Lamu sering mengkonsumsi sabu
bersama dengan Terdakwa, dan Edhy bin Lamu pernah membeli sabu dari
Terdakwa sebingga Saksi bersama rekan melakukan penangkapan terhadap
Terdakwa untuk pemeriksaan lebih lanjut;
- Bahwa pada saat melakukan penangkapan tersebut Saksi menemukan 1
(satu) set alat isap sabu lengkap dengan kaca pireks yang berisi endapan
kristal bening yang diduga sabu serta 5 (lima) sachet plastic kosong yang
berdasarkan pengakuan Terdakwa merupakan bekas tempat sabu yang
ditemukan di dalam kamar mandi;
- Bahwa berdasarkan pengakuan Terdakwa sabu tersebut dibeli dari Sdr. Bau
Satti yang beralamat di Jalan Tomadualeng, Kel. Siengkang, Kec. Tempe,
Kab. Soppeng, dan Terdakwa sudah 5 (lima) kali membeli sabu dari Sdr. Bau
Satti tersebut namun hari dan tanggalnya Terdakwa tidak ingat;
- Bahwa harga pembelian sabu yang terakhir yaitu yang kelima seharga
Rp1.800.000,00 (satu juta delapan ratus ribu Rupiah);
- Bahwa berdasarkan pengakuan Terdakwa dirinya membeli sabu dari Sdr.
Bau Satti untuk dikonsumsi sendiri dan tidak untuk dijual;
- Bahwa Terdakwa memesan sabu dengan Sdr. Bau Satti dengan cara
berkomunikasi melalui handphone;
- Bahwa hasil pemeriksaan urine Terdakwa menyebutkan bahwa urine
Terdakwa positif mengandung Metamfetamina;
- Bahwa berdasarkan pengakuan Terdakwa dirinya mulai mengkonsumsi sabu
pada awal tahun 2020;
- Bahwa Saksi membenarkan barang bukti yang dihadirkan di persidangan;

Halaman 8 dari 21 Putusan Nomor 117/Pid.Sus/2020/PN Wns


- Terhadap keterangan saksi, Terdakwa memberikan pendapat bahwa
keterangan Saksi benar dan Terdakwa tidak keberatan;
2. Bripda Aznaldi Agustiawan bin Muh. Tahir di bawah sumpah pada pokoknya
menerangkan sebagai berikut:
- Bahwa Saksi pernah diperiksa oleh Penyidik dan membenarkan
keterangannya dalam Berita Acara Pemeriksaan Kepolisian;
- Bahwa Saksi mengerti dihadirkan di persidangan sehubungan Saksi telah
melakukan penangkapan terhadap Terdakwa karena menyalahgunakan
narkotika;
- Bahwa Saksi melakukan penangkapan terhadap Terdakwa pada hari Sabtu
tanggal 29 Agustus 2020 sekitar pukul 02.00 WITA di rumah Terdakwa di
Rumpae, Kel. Macanre, Kec. Lilirilau, Kab. Soppeng bersama dengan Aipda
Jusni, Aipda Muh. Fadhli, Bripka Rasyanto R, Saksi Bripda H. Edy Darmawan
bin Ramlan dari satuan Narkoba Polres Soppeng yang dipimpin langsung
oleh Kasat Narkoba Iptu Bambang Supriady, S.E;
- Bahwa Terdakwa bukan merupakan target maupun termasuk dalam Daftar
Pencarian Orang (DPO), Saksi bersama rekan melakukan penangkapan
terhadap Terdakwa karena sebelumnya mendapatkan informasi dari
masyarakat bahwa di rumah Terdakwa sering dilakukan penyalahgunaan
narkotika jenis sabu;
- Bahwa selain memperoleh informasi dari masyarakat, Terdakwa juga
merupakan pengembangan dari perkara atas nama Edhy bin Lamu, yang
berdasarkan informasi bahwa Edhy bin Lamu sering mengkonsumsi sabu
bersama dengan Terdakwa, dan Edhy bin Lamu pernah membeli sabu dari
Terdakwa sebingga Saksi bersama rekan melakukan penangkapan terhadap
Terdakwa untuk pemeriksaan lebih lanjut;
- Bahwa pada saat melakukan penangkapan tersebut Saksi menemukan 1
(satu) set alat isap sabu lengkap dengan kaca pireks yang berisi endapan
kristal bening yang diduga sabu serta 5 (lima) sachet plastic kosong yang
berdasarkan pengakuan Terdakwa merupakan bekas tempat sabu yang
ditemukan di dalam kamar mandi;
- Bahwa berdasarkan pengakuan Terdakwa sabu tersebut dibeli dari Sdr. Bau
Satti yang beralamat di Jalan Tomadualeng, Kel. Siengkang, Kec. Tempe,
Kab. Soppeng, dan Terdakwa sudah 5 (lima) kali membeli sabu dari Sdr. Bau
Satti tersebut namun hari dan tanggalnya Terdakwa tidak ingat;
- Bahwa harga pembelian sabu yang terakhir yaitu yang kelima seharga
Rp1.800.000,00 (satu juta delapan ratus ribu Rupiah);

Halaman 9 dari 21 Putusan Nomor 117/Pid.Sus/2020/PN Wns


- Bahwa berdasarkan pengakuan Terdakwa dirinya membeli sabu dari Sdr.
Bau Satti untuk dikonsumsi sendiri dan tidak untuk dijual;
- Bahwa Terdakwa memesan sabu dengan Sdr. Bau Satti dengan cara
berkomunikasi melalui handphone;
- Bahwa hasil pemeriksaan urine Terdakwa menyebutkan bahwa urine
Terdakwa positif mengandung Metamfetamina;
- Bahwa berdasarkan pengakuan Terdakwa dirinya mulai mengkonsumsi sabu
pada awal tahun 2020;
- Bahwa Saksi membenarkan barang bukti yang dihadirkan di persidangan;
- Terhadap keterangan saksi, Terdakwa memberikan pendapat bahwa
keterangan Saksi benar dan Terdakwa tidak keberatan;
Menimbang, bahwa Terdakwa di persidangan telah memberikan
keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut:
- Bahwa Terdakwa pernah diperiksa oleh Penyidik dan membenarkan
keterangannya dalam Berita Acara Pemeriksaan Kepolisian;
- Bahwa Terdakwa mengerti dihadapkan di persidangan sehubungan
Terdakwa telah ditangkap oleh pihak kepolisian karena ditemukan memiliki
dan menguasai narkotika jenis sabu;
- Bahwa Terdakwa ditangkap oleh pihak kepolisian pada hari Sabtu tanggal 29
Agustus 2020 sekitar pukul 02.00 WITA di rumah Terdakwa di Rumpae, Kel.
Macanre, Kec. Lilirilau, Kab. Soppeng;
- Bahwa sabu yang ditemukan oleh pihak kepolisian pada diri Terdakwa saat
itu sudah berada di dalam pireks karena sebelumnya Terdakwa telah
menggunakan sabu tersebut sehingga Terdakwa tidak mengetahui beratnya;
- Bahwa Terdakwa menggunakan sabu tersebut pada hari Jumat tanggal 28
Agustus 2020 sekitar pukul 22.00 WITA di rumah Terdakwa di dalam kamar;
- Bahwa Terdakwa memperoleh sabu tersebut dari Sdr. Bau Satti yang
beralamat di Jalan Tomadualeng, Kel. Siengkang, Kec. Tempe, Kab. Wajo;
- Bahwa Terdakwa sudah 5 (lima) kali membeli sabu dari Sdr. Bau Satti namun
untuk hari dan tanggalnya Terdakwa tidak ingat, dan yang terakhir kali yaitu
yang kelima Terdakwa membeli sabu seharga Rp1.800.000,00 (satu juta
delapan ratus ribu Rupiah);
- Bahwa pada hari Kamis tanggal 27 Agustus 2020 sekitar pukul 10.00 WITA
Terdakwa memesan sabu dari Sdr. Bau Satti dengan cara berkomunikasi
melalui handphone, Terdakwa menyampaikan hendak membeli paket sabu
sebanyaj 1 (satu) gram, dimana pada saat itu Sdr. Bau Satti menyuruh
Terdakwa mentransferkan uang pembelian sabu sebanyak Rp1.800.000,00

Halaman 10 dari 21 Putusan Nomor 117/Pid.Sus/2020/PN Wns


(satu juta delapan ratus ribu Rupiah), setelah Terdakwa mentransferkan uang
tersebut kemudian pada pukul 18.30 WITA Sdr. Bau Satti menghubungi
Terdakwa dan menyampaikan bahwa sabu telah diantar oleh anak buahnya
dan disimpan di depan rumah Terdakwa dengan dibungkus kertas tisu, lalu
Terdakwa keluar rumah dan mengambil sabu tersebut;
- Bahwa Terdakwa tidak mengetahui darimana Sdr. Bau Satti memperoleh
sabu tersebut;
- Bahwa Terdakwa kenal dengan Sdr. Pattunru alias Tunru karena Terdakwa
masih memiliki hubungan keluarga dengan Sdr. Pattunru alias Tunru, dan
pernah berpatungan untuk membeli sabu dengan Sdr. Pattunru alias Tunru
pada hari Kamis tanggal 27 Agustus 2020, saat itu Terdakwa dan Sdr.
Pattunru alias Tunru masing-masing membayar seharga Rp1.000.000,00
(satu juta Rupiah), namun dikarenakan harga sabu yang dibeli saat itu
sebesar Rp1.800.000,00 (satu juta delapan ratus ribu Rupiah) sehingga
Terdakwa mengembalikan uang kepada Sdr. Pattunru alias Tunru sebesar
Rp100.000,00 (serratus ribu Rupiah)
- Bahwa Terdakwa sudah menggunakan sabu sekitar 4 (empat) tahun;
- Bahwa Terdakwa mengkonsumsi sabu dengan cara menggunakan botol
yang berisi air kemudian penutupnya Terdakwa sambung dengan
menggunakan dua buah pipet/sedotan dan salah satu sedotan Terdakwa
pasangi pireks yang sebelumnya didalam pireks tersebut Terdakwa
memasukkan sabu kemudian pireks yang berisi sabu tersebut Terdakwa
bakar dengan korek gas dan bersamaan dengan itu Terdakwa hisap dengan
salah satu sedotan melalui mulut;
- Bahwa Terdakwa terakhir kali mengkonsumsi narkotika jenis sabu 1 (satu)
jam sebelum ditangkap oleh pihak kepolisian;
- Bahwa Terdakwa mengkonsumi sabu tersebut untuk menambah stamina
dalam bekerja;
- Bahwa Terdakwa selama di tahan pernah mengalami sakit dengan diagnose
dari dokter yaitu tekanan darah tidak terkontrol serta mual-mual;
- Bahwa Terdakwa membenarkan barang bukti yang dihadirkan di
persidangan;
Menimbang, bahwa Terdakwa telah mengajukan Ahli sebagai berikut:
1. Ahli dr. Rudy Hartono Russeng, S. Ked, ICARA di bawah sumpah pada
pokoknya menerangkan sebagai berikut:

Halaman 11 dari 21 Putusan Nomor 117/Pid.Sus/2020/PN Wns


- Bahwa Ahli mengerti dihadirkan di persidangan sehubungan untuk
memberikan keterangan atas adanya penyalahgunaan narkotika yang
dilakukan Terdakwa;
- Bahwa Ahli bertugas sebagai dokter, konselor dan Ketua Lembaga Peduli
Anak Bangsa pada Rehabilitasi Korban Penyalahgunaan Narkotika;
- Bahwa Ahli menerangkan mengenai Terdakwa yang pernah mendatangi
tempat rehabilitasi Peduli Anak Bangsa di Jalan Sunu Kota Makassar pada
bula Mei 2020;
- Bahwa Terdakwa datang bersama keluarganya untuk melakukan
pemeriksaan terkait indikasi penyalahgunaan narkotika jenis sabu-sabu;
- Bahwa dalam proses pemeriksaan, Terdakwa dilakukan observasi dan
hasilnya Terdakwa dikategorikan sebagai korban penyalahgunaan narkotika
jenis sabu-sabu dengan tahap rutin yang sudah menghampiri tahap edit
(ketergantungan);
- Bahwa selanjutnya Ahli menyarankan Terdakwa agar tinggal di tempat
rehabilitasi guna dilakukan detoksifikasi (pemutusan zat), namun Terdakwa
memilih untuk pulang dan tidak dilakukan detoksifikasi;
- Bahwa dari bulan Mei sampe Juni Terdakwa rajin kontrol setiap Minggu dan
bulan Juli sudah mulai jarang dan akhirnya berhenti lalu Ahli cari tahu kenapa
Terdakwa tidak pernah muncul lagi dan keluarganya menyampaikan bahwa
Terdakwa telah ditahan;
- Bahwa Ahli merekomendasikan agar Terdakwa menjalani Rehabilitasi Medis
dan Rehabilitasi Sosial;
- Bahwa efek yang muncul setelah Terdakwa memulai observasi atau tidak
menggunakan sabu lagi yaitu kegelisahan yang akan dialami, dirinya tidak
akan tenang karena dulunya pernah merasakan suatu kenikmatan namun
tiba-tiba terputus, kecuali menurut Ahli apabila seorang penyalahguna tidak
merasakan efek tersebu atau tenang-tenang saja maka artinya suplay
sabunya terjamin;
Menimbang, bahwa di persidangan Penuntut Umum telah mengajukan
alat bukti surat sebagaimana terlampir dalam berkas perkara berupa:
- Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik No. Lab. :
3674/NNF/VIII/2020 tanggal 04 September 2020 yang dibuat dan
ditandatangani oleh Komisaris Besar Polisi I GEDE SUARTHAWAN,
S.Si, M.Si,. dkk selaku pemeriksa menyimpulkan bahwa barang bukti
berupa 1 (satu) batang pipa kaca/pireks berisi kristal bening Narkotika
jenis sabu dengan berat Netto 0,0243 gram, 4 (empat) sachet kosong

Halaman 12 dari 21 Putusan Nomor 117/Pid.Sus/2020/PN Wns


bekas pakai dan 1 (satu) botol plastik bekas minuman berisi urine milik
SOFYAN SYAMSUDDIN bin JUDDA adalah benar mengandung
Metamfetamina;
Menimbang, bahwa Penuntut Umum mengajukan barang bukti sebagai
berikut:
1. 1 (satu) batang kaca pireks yang berisi narkotika jenis sabu seberat 0.0243
gram;
2. 5 (lima) saset plastik bekas tempat sabu;
3. 1 (satu) set alat isap sabu dari botol plastik bekas minuman penyegar
larutan cap badak lengkap dengan 2 (dua) buah pipet plastik warna putih di
penutup botol;
4. 1 (satu) unit Handphone merk Oppo warna Gold dengan nomor kartu
082290771123, nomor imei 869124028857116;
Menimbang, bahwa berdasarkan alat bukti dan barang bukti yang
diajukan diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut:
- Bahwa benar pada hari Sabtu tanggal 29 Agustus 2020 sekitar pukul 02.00
WITA di rumah Terdakwa di Rumpae, Kel. Macanre, Kec. Lilirilau, Kab.
Soppeng, Terdakwa ditangkap oleh pihak kepolisian;
- Bahwa benar terhadap Terdakwa dilakukan penangkapan karena informasi
dari masyarakat tentang adanya penyalahgunaan narkotika jenis sabu-sabu
di rumah Terdakwa;
- Bahwa benar penangkapan Terdakwa merupakan pengembangan dari
perkara atas nama Edhy bin Lamu yang menurut informasinya Edhy bin
Lamu sering mengkonsumsi narkotika jenis sabu bersama dengan
Terdakwa serta pernah membeli sabu dari Terdakwa;
- Bahwa benar pada saat tiba di rumah Terdakwa, petugas kepolisian
melakukan penangkapan terhadap Terdakwa dan pada saat penggeledahan
ditemukan 1 (satu) set alat isap sabu lengkap dengan kaca pireks yang
berisi endapan kristal bening yang diduga sabu serta 5 (lima) sachet plastic
kosong yang berdasarkan pengakuan Terdakwa merupakan bekas tempat
sabu, dan 1 (satu) unit handphone merk Oppo warna Gold dengan nomor
kartu 082290771123, nomor imei 869124028857116, dan pada saat
diintrogasi Terdakwa mengakui bahwa barang bukti yang ditemukan
tersebut adalah benar miliknya sehingga Terdakwa beserta barang bukti di
bawa ke Polres Soppeng untuk diperiksa lebih lanjut;
- Bahwa benar sesaat sebelum dilakukan penangkapan oleh pihak kepolisian
Terdakwa sedang mengkonsumsi sabu di rumah Terdakwa dengan cara

Halaman 13 dari 21 Putusan Nomor 117/Pid.Sus/2020/PN Wns


menggunakan botol yang berisi air kemudian penutupnya Terdakwa
sambung dengan menggunakan dua buah pipet/sedotan dan salah satu
sedotan Terdakwa pasangi pireks yang sebelumnya didalam pireks tersebut
Terdakwa memasukkan sabu kemudian pireks yang berisi sabu tersebut
Terdakwa bakar dengan korek gas dan bersamaan dengan itu Terdakwa
hisap dengan salah satu sedotan melalui mulut;
- Bahwa benar Terdakwa memperoleh narkotika jenis sabu dengan cara
membeli pada Sdr. Bau Satti;
- Bahwa benar Terdakwa mengkonsumsi sabu dengan maksud dengan
maksud untuk menambah stamina dan tidak ada saran atau petunjuk dari
medis;
- Bahwa benar Terdakwa tidak memperoleh izin dari pihak yang berwenang
dan Terdakwa mengetahui perbuatan tersebut melanggar hukum;
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan
mempertimbangkan apakah berdasarkan fakta-fakta hukum tersebut diatas,
Terdakwa dapat dinyatakan telah melakukan tindak pidana yang didakwakan
kepadanya;
Menimbang, bahwa Terdakwa telah didakwa oleh Penuntut Umum
dengan dakwaan yang berbentuk alternatif, sehingga Majelis Hakim dengan
memperhatikan fakta-fakta hukum tersebut diatas memilih langsung dakwaan
alternatif ketiga sebagaimana diatur dalam Pasal 127 Ayat (1) huruf a Undang-
undang RI No. 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika, yang unsur-unsurnya adalah
sebagai berikut:
1. Setiap Orang;
2. Menyalahgunakan Narkotika Golongan I bagi diri sendiri;
Menimbang, bahwa terhadap unsur-unsur tersebut Majelis Hakim
mempertimbangkan sebagai berikut:
Ad.1. Unsur setiap orang;
Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan ”setiap orang” dalam
ketentuan pasal ini sama artinya dengan frasa ”barangsiapa” yang biasa
ditemukan dalam rumusan tindak pidana dalam KUHP, dimana ”barangsiapa”
mengacu pada subjek hukum sebagai pendukung hak dan kewajiban, meliputi
subjek hukum orang/pribadi (natuurlijke persoon) yang dapat dimintakan
pertanggungjawaban pidana atas perbuatan yang dilakukannya, meskipun
dalam perkembangan selanjutnya, khususnya di luar KUHP juga sudah
mengatur tentang pertanggungjawaban korporasi (recht persoon) dan
pertanggungjawaban komando;

Halaman 14 dari 21 Putusan Nomor 117/Pid.Sus/2020/PN Wns


Menimbang, bahwa unsur ini perlu dipertimbangkan agar tidak terjadi
kesalahan mengenai orangnya (error in persona);
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta di persidangan yang
diperoleh dari keterangan saksi-saksi, bukti surat, dan keterangan Terdakwa
telah menunjuk kepada subjek hukum orang/pribadi yaitu Terdakwa Sofyan
Syamsuddin bin Judda, yang setelah dicocokkan identitasnya di persidangan
sebagaimana ketentuan Pasal 155 Ayat (1) KUHAP, ternyata Terdakwa
membenarkan dan telah sesuai pula dengan identitas Terdakwa dalam surat
dakwaan Penuntut Umum dan saksi-saksi yang didengar keterangannya di
persidangan juga mengakui bahwa Terdakwa yang diajukan di persidangan
dalam perkara ini adalah benar Sofyan Syamsuddin bin Judda, sehingga
menurut Majelis Hakim, unsur “setiap orang” ini telah terpenuhi menurut hukum;
Ad.2. Unsur menyalahgunakan narkotika golongan I bagi diri sendiri;
Menimbang, bahwa dimaksud “Penyalahguna” adalah orang yang
menggunakan Narkotika tanpa hak dan atau melawan hukum (vide pasal 1
angka 15 UU RI No. 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika);
Menimbang, bahwa sedangkan dimaksud “menyalahgunakan” tidak
didefinisikan di dalam “Ketentuan Umum” maupun dalam penjelasan Undang-
Undang Nomor 35 Tahun 2009, akan tetapi berdasarkan formulasi ketentuan
Pasal 7 dan Pasal 8 tentang klasifikasi peruntukan Narkotika maupun Narkotika
Golongan I, yaitu : bahwa Narkotika hanya dapat digunakan untuk kepentingan
pelayanan kesehatan dan/atau pengembangan ilmu pengetahuan (vide pasal 7
Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009), dan Narkotika golongan I dilarang
digunakan untuk kepentingan pelayanan kesehatan, dan dalam jumlah terbatas
Narkotika golongan I dapat digunakan untuk kepentingan pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi dan untuk reagensia dianostik, serta reagensia
laboratorium setelah mendapat persetujuan Menteri atas rekomendasi Kepala
Badan Pengawas Obat dan Makanan (vide pasal 8 Undang-Undang Nomor 35
Tahun 2009), dengan demikian dapat disimpulkan pengertian
“Menyalahgunakan” artinya menggunakan atau memakai atau mengkonsumsi
Narkotika tidak sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang
Nomor 35 Tahun 2009 atau istilah yuridisnya “menggunakan narkotika tanpa
hak dan atau melawan hukum”;
Menimbang, bahwa yang dimaksud “tanpa hak” adalah suatu perbuatan
yang melanggar hukum atau bertentangan dengan ketentuan undang-undang,
atau tidak termasuk lingkup tugas dan wewenang seseorang atau karena tidak
mendapat izin dari pejabat yang berwenang sebagaimana ditentukan Undang-

Halaman 15 dari 21 Putusan Nomor 117/Pid.Sus/2020/PN Wns


Undang, sedangkan dimaksud dengan “melawan hukum” adalah melakukan
suatu perbuatan yang bertentangan hukum, baik dalam arti formil yaitu
bertentangan dengan undang-undang atau hukum tertulis lainnya, maupun
dalam arti materiil yakni bertentangan nilai-nilai kepatutan, nilai-nilai keadilan
yang hidup dan dijunjung tinggi oleh masyarakat;
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum yang terungkap di
persidangan yang diperoleh dari keterangan Saksi-saksi dan keterangan
Terdakwa, dihubungkan dengan bukti surat dan barang bukti yang diajukan di
persidangan satu dan lainnya saling bersesuaian, telah ternyata benar bahwa
pada hari Sabtu tanggal 29 Agustus 2020 sekitar pukul 02.00 WITA di rumah
Terdakwa di Rumpae, Kel. Macanre, Kec. Lilirilau, Kab. Soppeng, Terdakwa
ditangkap oleh pihak kepolisian. Terdakwa dilakukan penangkapan karena
informasi dari masyarakat tentang adanya penyalahgunaan narkotika jenis sabu
yang dilakukan di rumah Terdakwa, dan penangkapan atas diri Terdakwa
merupakan pengembangan dari perkara atas nama Edhy bin Lamu yang
menurut informasinya sering mengkonsumsi narkotika jenis sabu bersama
dengan Terdakwa;
Menimbang, bahwa benar pada saat tiba di rumah Terdakwa, petugas
kepolisian melakukan penangkapan terhadap Terdakwa dan pada saat
penggeledahan ditemukan 1 (satu) set alat isap sabu lengkap dengan kaca
pireks yang berisi endapan kristal bening yang diduga sabu serta 5 (lima) sachet
plastic kosong yang berdasarkan pengakuan Terdakwa merupakan bekas
tempat sabu, dan 1 (satu) unit handphone merk Oppo warna Gold dengan
nomor kartu 082290771123, nomor imei 869124028857116, dan pada saat
diintrogasi Terdakwa mengakui bahwa barang bukti yang ditemukan tersebut
adalah benar miliknya sehingga Terdakwa beserta barang bukti di bawa ke
Polres Soppeng untuk diperiksa lebih lanjut;
Menimbang, bahwa benar sesaat sebelum dilakukan penangkapan oleh
pihak kepolisian Terdakwa sedang mengkonsumsi sabu di rumah Terdakwa
dengan cara menggunakan botol yang berisi air kemudian penutupnya
Terdakwa sambung dengan menggunakan dua buah pipet/sedotan dan salah
satu sedotan Terdakwa pasangi pireks yang sebelumnya didalam pireks
tersebut Terdakwa memasukkan sabu kemudian pireks yang berisi sabu
tersebut Terdakwa bakar dengan korek gas dan bersamaan dengan itu
Terdakwa hisap dengan salah satu sedotan melalui mulut, di mana sabu yang
dikonsumsi oleh Terdakwa tersebut diperoleh dari Sdr. Bau Satti dengan cara
membeli menggunakan uang milik Terdakwa sendiri;

Halaman 16 dari 21 Putusan Nomor 117/Pid.Sus/2020/PN Wns


Menimbang, bahwa narkotika golongan I yang dimaksud dalam unsur
pasal ini yakni penggolongan Narkotika sebagaimana tercantum dalam
Lampiran I dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Undang-Undang
Narkotika ini;
Menimbang, bahwa berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris
Kriminalistik No. Lab. : 3674/NNF/VIII/2020 tanggal 04 September 2020 dengan
kesimpulan bahwa barang bukti berupa 1 (satu) batang pipa kaca/pireks berisi
kristal bening Narkotika jenis sabu dengan berat Netto 0,0243 gram, 4 (empat)
sachet kosong bekas pakai dan 1 (satu) botol plastik bekas minuman berisi
urine milik SOFYAN SYAMSUDDIN bin JUDDA adalah benar mengandung
Metamfetamina dan terdaftar dalam Golongan I Nomor urut 61 Lampiran
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika;
Menimbang, bahwa dengan demikian narkotika golongan I yang
dimaksud dalam perbuatan Terdakwa adalah narkotika jenis Metamfetamina
(biasa disebut dengan sabu-sabu) yang terdaftar dalam Golongan I Nomor urut
61 Lampiran UU RI No. 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika;
Menimbang, bahwa mencermati fakta hukum tersebut, Majelis Hakim
berpendapat bahwa benar Terdakwa mengkonsumsi narkotika jenis sabu,
dimana sebelum penangkapan Terdakwa baru saja selesai mengkonsumsi
narkotika jenis sabu, dimana penguasaan narkotika tersebut selain untuk
dikonsumsi untuk diri sendiri oleh Terdakwa juga diberikan kepada Edhy bin
Lamu yang ditahan dalam perkara lain, yang mana berdasarkan keterangan
Edhy bin Lamu tersebut sehingga dilakukan pengembangan terhadap
Terdakwa;
Menimbang, bahwa Terdakwa mengkonsumsi sabu tersebut dengan
cara menggunakan botol yang berisi air kemudian penutupnya Terdakwa
sambung dengan menggunakan dua buah pipet/sedotan dan salah satu
sedotan Terdakwa pasangi pireks yang sebelumnya di dalam pireks tersebut
Terdakwa memasukkan sabu kemudian pireks yang berisi sabu tersebut
Terdakwa bakar dengan korek gas dan bersamaan dengan itu Terdakwa hisap
salah satu sedotan melalui mulut, hal mana perbuatan Terdakwa tersebut
bersesuaian dengan Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik No.
Lab: 3674/NNF/VIII/2020 tanggal 04 September 2020 dengan kesimpulan
bahwa urine Terdakwa Positif mengandung Metamfetamina yang terdaftar
dalam Golongan I Nomor urut 61 Lampiran Peraturan Menteri Kesehatan RI
Nomor 2 Tahun 2017 tentang Perubahan Penggolongan Narkotika didalam
Lampiran Undang-undang RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika;

Halaman 17 dari 21 Putusan Nomor 117/Pid.Sus/2020/PN Wns


Menimbang, bahwa dalam persidangan Terdakwa telah mengajukan
Ahli yang pada pokoknya menerangkan bahwa Terdakwa pernah mendatangi
tempat rehabilitasi anak bangsa di jalan Sunu Kota Makassar selanjutnya
dilakukan proses pemeriksaan, Terdakwa dilakukan observasi dan hasilnya
Terdakwa dikategorikan sebagai korban penyalahgunaan narkotika jenis sabu-
sabu dengan tahap rutin yang sudah menghampiri tahap edit (ketergantungan);
Menimbang, bahwa dengan demikian berdasarkan keseluruhan
pertimbangan di atas, dapat disimpulkan bahwa Terdakwa merupakan
penyalahguna narkotika;
Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa mengkonsumsi narkotika
tidak dalam rangka sebagaimana yang diatur dalam ketentuan Undang-Undang
Nomor 35 Tahun 2009, khususnya Pasal 7 dan Pasal 8, akan tetapi sebaliknya
Terdakwa mengkonsumsi narkotika tanpa mendapat izin dari pejabat yang
berwenang sebagaimana ditentukan undang-undang, dengan demikian
Terdakwa telah menggunakan narkotika tanpa hak dan atau melawan hukum;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan hukum di atas, Majelis
Hakim berpendapat unsur “Menyalahgunakan Narkotika Golongan I bagi diri
sendiri” ini telah terpenuhi;
Menimbang, bahwa oleh karena semua unsur dari Pasal 127 ayat (1)
Huruf a Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika telah
terpenuhi, maka Terdakwa haruslah dinyatakan telah terbukti secara sah dan
meyakinkan melakukan tindak pidana sebagaimana didakwakan dalam
dakwaan alternatif ketiga;
Menimbang, bahwa Penasihat Hukum Terdakwa dalam pembelaannya
yang disampaikan di persidangan yang menyatakan bahwa tuntutan Penuntut
Umum terhadap Terdakwa yaitu dengan Pasal 127 ayat (1) Undang-Undang
Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika untuk diri sendiri dengan memberikan
hukuman 2 (dua) tahun dan 6 (enam) bulan adalah tidak tepat karena
seharusnya hukuman pembinaan yang diberikan kepada Terdakwa dengan
merekomendasikan Terdakwa untuk melakukan rehabilitasi agar Terdakwa
lepas dari kecanduan narkotika, terhadap hal ini berdasarkan Peraturan
Bersama Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Menteri Sosial Republik Indonesia Jaksa Agung Republik Indonesia Kepala
Kepolisian Negara Republik Indonesia Kepala Badan Narkotika Nasional
Republik Indonesia Nomor: 01/PB/MA/III/2014 Nomor: 03 Tahun 2014 Nomor:
11/Tahun 2014 Nomor: 03 Tahun 2014 Nomor: PER-005/A/JA/03/2014 Nomor 1

Halaman 18 dari 21 Putusan Nomor 117/Pid.Sus/2020/PN Wns


Tahun 2014 Nomor: PERBER/01/III/2014/BNN Tentang Penanganan Pecandu
Narkotika dan Korban Penyalahgunaan Narkotika Ke Dalam Lembaga
Rehabilitasi dalam Pasal 4 disebutkan bahwa terhadap pecandu narkotika dan
korban penyalahgunaan narkotika yang positif menggunakan narkotika sesuai
dengan hasil tes urine dapat ditempatkan di lembaga rehabilitasi medis dan atau
lembaga rehabilitasi sosial yang dikelola pemerintah setelah adanya Berita
Acara Pemeriksaan Hasil laboratorium dan Berita Acara Pemeriksaan oleh
Penyidik dan telah dilengkapi dengan surat hasil asesmen Tim Asesmen
Terpadu, di mana Terdakwa maupun Penasihat Hukum Terdakwa dalam
persidangan tidak dapat menunjukkan adanya asesmen dari Tim Asesmen
Terpadu terhadap Terdakwa, sehingga dengan demikian Majelis Hakim
berpendapat terhadap Terdakwa tidak dapat dilakukan rehabilitasi sebagaimana
pembelaan Penasihat Hukum Terdakwa dikarenakan tidak terpenuhinya
ketentuan sebagaimana telah disebutkan di atas;
Menimbang, bahwa dalam persidangan, Majelis Hakim tidak
menemukan hal-hal yang dapat menghapuskan pertanggungjawaban pidana,
baik sebagai alasan pembenar dan atau alasan pemaaf serta dengan telah
terpenuhinya ketentuan alat bukti minimum (bewijs minimum), maka Terdakwa
harus mempertanggungjawabkan perbuatannya;
Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa mampu bertanggung jawab,
maka Terdakwa harus dinyatakan bersalah atas tindak pidana yang didakwakan
dan berdasarkan Pasal 193 ayat (1) KUHAP terhadap diri Terdakwa haruslah
dijatuhi pidana untuk mempertanggungjawabkan perbuatan dan kesalahannya
itu;
Menimbang, bahwa dalam perkara ini terhadap Terdakwa telah
dikenakan penangkapan dan penahanan yang sah, maka masa penangkapan
dan penahanan tersebut harus dikurangkan seluruhnya dari pidana yang
dijatuhkan;
Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa ditahan dan penahanan
terhadap Terdakwa dilandasi alasan yang cukup, maka perlu ditetapkan agar
Terdakwa tetap berada dalam tahanan;
Menimbang, bahwa terhadap barang bukti yang diajukan di persidangan
untuk selanjutnya dipertimbangkan sebagai berikut:
Menimbang, bahwa barang bukti berupa 1 (satu) batang kaca pireks
yang berisi narkotika jenis sabu seberat 0.0243 gram, 5 (lima) saset plastik
bekas tempat sabu, 1 (satu) set alat isap sabu dari botol plastik bekas minuman
penyegar larutan cap badak lengkap dengan 2 (dua) buah pipet plastik warna

Halaman 19 dari 21 Putusan Nomor 117/Pid.Sus/2020/PN Wns


putih di penutup botol dan 1 (satu) unit Handphone merk Oppo warna Gold
dengan nomor kartu 082290771123, nomor imei 869124028857116 yang telah
dipergunakan untuk melakukan kejahatan dan dikhawatirkan akan dipergunakan
untuk mengulangi kejahatan, maka perlu ditetapkan agar barang bukti tersebut
dimusnahkan;
Menimbang, bahwa penjatuhan pidana atas diri Terdakwa bukan
dimaksudkan sebagai pembalasan, akan tetapi bertujuan untuk pembinaan agar
Terdakwa menyadari perbuatannya yang menyimpang sehingga mempunyai
efek jera dan sebagai upaya preventif bagi masyarakat umumnya agar tidak
melakukan tindak pidana sebagaimana yang dilakukan oleh Terdakwa;
Menimbang, bahwa berdasarkan hal-hal tersebut diatas, maka pidana
yang akan dijatuhkan terhadap diri Terdakwa sebagaimana akan ditentukan
dalam amar putusan ini dipandang telah cukup adil dan mendidik, baik untuk
melindungi masyarakat pada umumnya, pembinaan diri Terdakwa dan ataupun
demi kepastian hukum;
Menimbang, bahwa untuk menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa,
maka perlu dipertimbangkan terlebih dahulu keadaan yang memberatkan dan
yang meringankan Terdakwa;
Keadaan yang memberatkan:
- Perbuatan Terdakwa tidak mendukung program pemerintah dalam rangka
memberantas penyalahgunaan narkotika;
- Perbuatan Terdakwa dapat dan berpotensi merusak mental generasi muda
sebagai harapan bangsa;
Keadaan yang meringankan:
- Terdakwa mengakui dan menyesali perbuatannya;
- Terdakwa bersikap sopan di persidangan;
- Terdakwa merupakan tulang punggung keluarga;
- Terdakwa belum pernah dihukum;
Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa dijatuhi pidana maka
haruslah dibebani pula untuk membayar biaya perkara;
Memperhatikan, Pasal 127 ayat (1) huruf a Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dan Undang-undang Nomor
8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana serta peraturan perundang-
undangan lain yang bersangkutan;
MENGADILI:
1. Menyatakan Terdakwa Sofyan Syamsuddin bin Judda tersebut di atas,
terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana

Halaman 20 dari 21 Putusan Nomor 117/Pid.Sus/2020/PN Wns


“Menyalahgunakan Narkotika Golongan I Bagi Diri Sendiri”
sebagaimana dalam dakwaan alternatif ketiga;
2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana
penjara selama 3 (Tiga) Tahun;
3. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani
Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;
4. Menetapkan Terdakwa tetap ditahan;
5. Menetapkan barang bukti berupa:
- 1 (satu) batang kaca pireks yang berisi narkotika jenis sabu seberat
0.0243 gram;
- 5 (lima) saset plastik bekas tempat sabu;
- 1 (satu) set alat isap sabu dari botol plastik bekas minuman penyegar
larutan cap badak lengkap dengan 2 (dua) buah pipet plastik warna
putih di penutup botol;
- (satu) unit Handphone merk Oppo warna Gold dengan nomor kartu
082290771123, nomor imei 869124028857116;
Dimusnahkan;
6. Membebankan kepada Terdakwa membayar biaya perkara sejumlah
Rp3.000,00 (tiga ribu Rupiah);
Demikianlah diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim
Pengadilan Negeri Watansoppeng, pada hari Senin, tanggal 15 Maret 2021, oleh
kami, Fitriana, S.H.,M.H., sebagai Hakim Ketua, Moh. Kurniawan Sidiq, S.H.,
Elisabeth Panjaitan, S.H. masing-masing sebagai Hakim Anggota, yang
diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari Rabu tanggal 17 Maret
2021 oleh Hakim Ketua dengan didampingi para Hakim Anggota tersebut, dibantu
oleh Nurfadhilah, S.H., Panitera Pengganti pada Pengadilan Negeri
Watansoppeng, serta dihadiri oleh Muhammad Hendra Setia M, S.H., Penuntut
Umum dan Terdakwa didampingi Penasihat Hukum;

Hakim Anggota, Hakim Ketua,

Moh. Kurniawan Sidiq, S.H. Fitriana, S.H., M.H.

Elisabeth Panjaitan, S.H.


Panitera Pengganti,

Nurfadhilah, S.H.

Halaman 21 dari 21 Putusan Nomor 117/Pid.Sus/2020/PN Wns

Anda mungkin juga menyukai