Anda di halaman 1dari 45

PENUNTUN SKILL LAB

SISTEM RESPIRASI
(Diberikan pada mahasiswa semester III)

Penyusun :

Tim Sistem Respirasi

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAYAPURA


JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN PANIAI
TAHUN 2015

KATA PENGANTAR

- 0 Sistem Respirasi 2015


Pertama-tama saya ingin menyampaikan rasa syukur ke hadirat Alloh SWT,
Tuhan Yang Maha Esa, yang dengan pertolongan-Nya maka saya bisa menyelesaikan
penyusunan Buku Panduan Pembelajaran di tatanan laboratorium keperawatan. Buku-buku
berseri yang meliputi panduan skill lab system kardiovaskuler, system respirasi, system
digestive, system urinary, system musculoskeletal, system saraf, system endokrin, system
integument dan system indera dimaksudkan untuk memudahkan bagi pembimbing dan
mahasiswa.
Pada buku panduan skill lab seri sistem respirasi ini berisi 6 (enam) keterampilan
utama, yaitu :
1. Keterampilan Teknik Anamnesis, dengan keluhan utama yang berhubungan dengan
sistem Respirasi, dimana penggalian riwayat penyakit sudah lebih spesifik mengarah
ke sistem respirasi.
2. Keterampilan pemeriksaan fisik paru. Diharapkan selesai mengikuti kegiatan
keterampilan klinik ini, mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan fisik paru secara
berurutan.
3. Keterampilan cara membaca foto rontgen yang berkaitan dengan kelainan-kelainan
sistem respirasi.
4. Keterampilan penggunaan Nebulizer, sebagai salah satu cara mengatasi sesak napas
karena asma bronkial dan produksi lendir yang menghalangi aliran udara pernapasan.
5. Ketrampilan Terapi oksigen, diharapkan selesai praktikum mahasiwa mampu
menentukan kebutuhan oksigen pada kasus pasien sesak.
6. Ketrampilan edukasi berhenti merokok, diharapkan mahasiswa mampu melakukan
motivasi untuk berhenti merokok dan mengenal kuesioner yang digunakan.
7. Mendengarkan bunyi paru, agar mahasiswa mampu membedakan suara napas dasar
dan suara napas tambahan pada kasus paru.
8. Teknik pembuatan preparat hapus, pewarnaan, dan pemeriksaan mikroskopik sputum
BTA.
Buku panduan ini selain memuat panduan belajar langkah-langkah melakukan
anamnesis, pemeriksaan fisik dan keterampilan klinik lain, juga berisi daftar tilik sebagai
lembar penilaian dari instruktur terhadap mahasiswa sebagai penilaian akhir serta
membantu dalam menilai kemajuan tingkat keterampilan yang dilatih. Kami ucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan dan penyusunan
buku panduan ini.

Penyusun

Sistem Respirasi 2015


TATA-TERTIB
PEMBELAJARAN PRAKTIK LABORATORIUM
(CLINICAL SKILL LABORATORY/CSL)

A. Sebelum Pembelajaran di tatanan laboratorium


Diharapkan mahasiswa yang akan mengikuti program pembelajaran di tatanan
laboratorium keperawatan sudah membaca Penuntun Belajar (manual) Keterampilan
Klinik Sistem yang bersangkutan dan bahan bacaan rujukan tentang keterampilan yang
akan dilakukan. Tujuan dari kegiatan ini adalah agar mahasiswa memiliki bekal dan
wawasan berfikir ketika mengikuti pembelajaran dan mampu memberikan koreksi
terhadap kemungkinan adanya kesalahan yang diberikan oleh instruktur.
B. Pada saat pembelajaran di ruang laboratorium
1. Datang tepat waktu yaitu 10 menit sebelum CSL dimulai.
2. Wajib mengikuti seluruh kegiatan CSL sesuai dengan jadwal rotasi yang
telah ditentukan.
3. Tidak diperkenankan memanjangkan kuku lebih dari 1 mm.
4. Mengenakan jas laboratorium yang bersih dan dikancing rapih pada setiap
kegiatan CSL. Bagi mahasiswi yang berjilbab, jilbabnya harus dimasukkan ke
bagian dalam jas laboratorium.
5. Buanglah sampah kering yang tidak terkontaminasi (kertas, batang korek
api, dan sebagainya) pada tempat sampah non medis. Sampah yang telah tercemar
(sampah medis), misalnya kapas lidi yang telah dipakai, harus dimasukkan ke
tempat sampah medis yang mengandung bahan desinfektan untuk didekontaminasi,
dan sampah tajam dimasukan pada tempat sampah tajam.
6. Berpartisipasi aktif pada semua kegiatan pembelajaran.
7. Memperlakukan model/pantom seperti memperlakukan manusia atau bagian
tubuh manusia.
8. Bekerja dengan teliti dan berhati-hati, tidak boleh ceroboh.
9. Tidak diperkenankan menghilangkan, mengambil atau meminjam alat atau
bahan yang ada di ruang laboratorium tanpa ijin.
10. Setiap selesai kegiatan CSL mahasiswa harus merapihkan kembali alat dan
bahan yang telah digunakan.
11. Pengulangan CSL dapat dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut :

Sistem Respirasi 2015


a. Membuat surat permohonan pengulangan CSL ke bagian pendidikan tembusan
ke bagian CSL dengan melampirkan materi yang akan diulang dan jumlah
peserta yang akan ikut paling lambat 3 hari sebelum hari pelaksanaan.
b. Pengulangan CSL dilaksanakan pada saat tidak ada jadwal perkuliahan dengan
atau tanpa pendamping dari instruktur.
c. Pengulangan CSL dilaksanakan sampai maksimal pukul 16.00 WIT.

C. Sanksi Pelanggaran Tata Tertib CSL


1. Bagi mahasiswa yang tidak mengikuti kegiatan CSL pada materi tertentu, maka
mahasiswa tersebut tidak diperkenankan mengikuti kegiatan CSL pada jadwal
berikutnya untuk materi tertentu tersebut.
2. Bagi mahasiswa yang mengikuti kegiatan CSL tidak sesuai dengan jadwal rotasinya
dianggap tidak hadir.
3. Bagi mahasiswa yang persentasi kehadiran CSLnya < 75 % dari seluruh jumlah
tatap muka CSL, maka mahasiswa tidak dapat mengikuti ujian CSL.
4. Kerusakan alat dan bahan yang ada pada ruang CSL yang terjadi karena ulah
mahasiswa, resikonya ditanggung oleh mahasiswa yang bersangkutan.
5. Bagi mahasiswa yang menghilangkan, mengambil atau meminjam tanpa ijin setiap
alat dan bahan yang ada pada ruang CSL akan mendapatkan sanksi tegas sesuai
dengan peraturan yang berlaku.

Sistem Respirasi 2015


DAFTAR ISI
Kata Pengantar ...............................................................................................................
Tata Tertib ......................................................................................................................
Daftar isi .........................................................................................................................
Anamnesis dan pemeriksaan fisik ..................................................................................
Daftar tilik anamnesis ....................................................................................................
Daftar tilik pemeriksaan fisik .........................................................................................
Teknik penilaian foto toraks ..........................................................................................
Daftar tilik penilaian foto toraks ....................................................................................
Teknik nebulizer ............................................................................................................
Daftar tilik teknik nebulizer ...........................................................................................
Terapi Oksigen ...............................................................................................................
Daftar tilik terapi oksigen ..............................................................................................
Edukasi berhenti merokok .............................................................................................
Daftar tilik edukasi berhenti merokok ...........................................................................
Mempersiapkan specimen pemeriksaan BTA ...............................................................
Daftar tilik mempersiapkan specimen pemeriksaan BTA .............................................

Sistem Respirasi 2015


TEKNIK ANAMNESIS DAN PEMERIKSAAN FISIK PASIEN
GANGGUAN RESPIRASI

Anamnesis adalah kegiatan komunikasi yang dilakukan antara perawat (pemeriksa)

dan pasien yang bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang penyakit yang diderita

dan informasi lainnya yang berkaitan yang dapat mengarahkan diagnosis penyakit pasien.

Banyak keluhan yang akan disampaikan oleh pasien tentang penyakitnya, walaupun

demikian tidak semua keluhan atau informasi-informasi yang disampaikan dapat bermakna

atau berkaitan dengan sistem Respirasi sehingga diperlukan suatu teknik bertanya untuk

menggali informasi tersebut.

Pemeriksaan fisik pada sistem Respirasi sebenarnya dimulai dari pemeriksaan

hidung sampai ke pemeriksaan paru, tapi pada CSL ini hanya menjelaskan tentang teknik

pemeriksaan fisis paru. Pemeriksaan fisis paru ini meliputi inspeksi, palpasi, perkusi dan

auskultasi. Pemeriksaan ini dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan tanda-tanda (sign)

yang berkaitan dengan penyakit. Pada CSL ini pemeriksaan dilakukan dengan manekin

ataupun dengan orang coba. Khusus pemeriksaan auskultasi disiapkan tape yang berisi

bunyi nafas fisiologis dan patologis.

MANFAAT

1. Membantu dalam menegakkan diagnosis penyakit dari seorang pasien.

2. Membantu perawat dalam melakukan tindakan selanjutnya

3. Mengetahui perkembangan dan kemajuan terapi

4. Dipakai sebagai standar pelayanan dalam memberikan pelayanan paripurna pada

pasien

Sistem Respirasi 2015


ANAMNESIS DAN PEMERIKSAAN FISIS
SISTEM PERNAFASAN

A. Tujuan Instruksional Umum


Setelah mengikuti pembelajaran laboratorium mahasiswa diharapkan mampu
melakukan anamnesis lengkap dan pemeriksaan sistem pernafasan secara terstruktur
meliputi inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi dan mampu mengetahui keadaan
normal dan abnormal pada sistem tersebut.

B. Tujuan Instruksional Khusus


1. Melakukan anamnesis pasien dengan lengkap dan sistematis.
2. Melakukan pemeriksaan inspeksi :
a. Melakukan inspeksi dari depan dan dari belakang thorax
b. Mampu membedakan bentuk normal dan abnormal rongga thorax
3. Melakukan pemeriksaan palpasi
a. Mampu merasakan perbandingan gerakan napas kanan dan kiri penderita
b. Mampu membandingkan fremitus suara kiri dan kanan penderita
4. Melakukan pemeriksaan perkusi
a. Mampu melakukan pemeriksaan perkusi dari atas ke bawah secara sistematis
b. Mampu melakukan perkusi untuk mengetahui batas paru-hepar
5. Melakukan auskultasi
a. Mampu melakukan pemeriksaan auskultasi secara sistematis
b. Mampu mendengarkan suara nafas saat inspirasi dan ekspirasi
c. Mampu melakukan auskultasi dinding thorax belakang
d. Mampu membedakan suara nafas normal dan abnormal

C. Media dan alat bantu pembelajaran


1. Daftar panduan belajar untuk anamnesis
2. Daftar panduan belajar untuk pemeriksaan fisis diagnostik paru
3. Stetoskop, lap, air mengalir, probandus/manekin/auscultation trainer dan
smartscope/ amplifier speaker system/dual head training stetoskop
4. Status penderita, pulpen, pensil

Sistem Respirasi 2015


D. Metode pembelajaran
1. Demonstrasi sesuai dengan daftar panduan belajar
2. Ceramah
3. Diskusi
4. Partisipasi aktif dalam skill lab (simulasi)
5. Evaluasi melalui check list/daftar tilik dengan system skor

Sistem Respirasi 2015


DESKRIPSI KEGIATAN
ANAMNESIS PENDERITA GANGGUAN SISTEM PERNAFASAN

Kegiatan Waktu Deskripsi


1. Pengantar 5 menit Pengantar
2. Bermain peran tanya 20 menit 1. Mengatur mahasiswa
jawab 2. Dosen memberikan contoh bagaimana
cara melakukan anamnesis yang benar
3. Memberikan kesempatan kepada
mahasiswa untuk bertanya
3. Praktek melakukan 110 menit 1. Mahasiswa dibagi dalam beberapa
anamnesis paru kelompok sesuai dengan ketentuan
2. Setiap pasangan praktek melakukan
anamnesis
3. Pelatih mengawasi sampai memberikan
perintah bila ada hal-hal yang
diperlukan
4. Diskusi 15 menit Apa yang dirasakan oleh mahasiswa dan
kendala/kesulitan yang dialami selama
melakukan kegiatan
Dosen menyimpulkan apa yang dilakukan
mahasiswa
Total Waktu 150 menit

PENUNTUN BELAJAR ANAMNESIS


PADA PENDERITA GANGGUAN SISTEM RESPIRASI

Sistem Respirasi 2015


A. ANAMNESIS KELUHAN UTAMA BATUK
LANGKAH KLINIK
1. PERSIAPAN PERTEMUAN
a. Penampilan pemeriksa
b. Waktu yang cukup
c. Tempat yang aman
2. SAAT ANAMNESIS
a. Memperlihatkan sikap yang ramah, mengucapkan salam
b. Perkenalkan diri melalui jabat tangan
c. Menjelaskan tujuan anamnesis dan mendapatkan inform consent (tujuan,
kerahasiaaan, persetujuan)
d. Menciptakan suasana yang bersahabat dalam rangka membina sambung rasa
e. Menggunakan bahasa yang mudah dipahami
f. Menjadi pendengar yang baik
g. Memberikan kesempatan kepada penderita untuk memberikan respon
h. Anamnesis dimulai dengan menanyakan identitas yaitu :
i. Nama, Umur, Alamat Status perkawinan, Pekerjaan
j. Menanyakan keluhan utama (batuk) dan menggali riwayat penyakit sekarang.
k. Menanyakan
1). Onset dan lamanya keluhan batuk
2). Sifat dari batuk (kering atau produktif)
3). Warna lendir dan apakah disertai darah
4). Keluhan lain yang menyertai batuk
5). Sudah pernah berobat atau belum, bila sudah, bagaimana hasilnya.
l. Riwayat penyakit masa lalu
1). Apakah pernah menderita penyakit dengan keluhan yang sama sebelumnya?
2). Tanyakan penyakit lain yang pernah diderita
m. Mengenal riwayat psikososial
Tanyakan kebiasaan-kebiasaan yang berkaitan/berpengaruh dengan keluhan
sekarang. Misalnya riwayat merokok, riwayat pekerjaan, alergi akan binatang
peliharaan, makanan atau obat, dll
n. Riwayat penyakit dalam keluarga dan lingkungan
Apakah ada anggota keluarga atau lingkungan yang menderita penyakit/keluhan
yang sama, bila ada ditanyakan kedekatannya dengan yang menderita (adanya
penyakit keturunan / tertular keluarga/lingkungan)

3. MELAKUKAN ANAMNESIS SISTEM LAIN


Menanyakan fungsi fisiologis sistem lain , mulai dari kepala sampai kaki. Bila ada
keluhan, lanjutkan anamnesis berdasarkan keluhan tersebut.

4. PENUTUP
Melakukan pengulangan hasil wawancara/cross check Mengakhiri pembicaraan
dengan ucapan terima kasih dan akan dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang lainnya..

Mmmmmmmm

DAFTAR TILIK PELAKSANAAN ANAMNESIS

Sistem Respirasi 2015


Skor
No. Aspek yang dinilai
0 1 2
A Membina Sambung Rasa dan informed consent
1. Memperlihatkan sifat menerima, mempersilahkan
penderita duduk, sopan, wajah cerah dan
menyiapkan alat tulis untuk menulis status
(medical record)
2. Menjadi pembicara dan pendengar yang baik,
lafas jelas, bertanya dengan baik dan
menggunakan bahasa yang mudah dipahami,
sering menyebut nama pasien, menunjukkan sikap
empati, menghindari sikap interogasi,
3. Mendapatkan inform consent ( menjelaskan
tujuan, apa yang akan dilakukan, berjanji akan
menjaga kerahasiaan dan minta kesediaan)
B Menanyakan Identitas
4. Menanyakan nama, umur, alamat, pekerjaan,
status perkawinan
C Keluhan Utama
5. Menanyakan keluhan utama
D Menggali riwayat penyakit sekarang
6. Menanyakan kapan dan lamanya gangguan
7. Menanyakan karakteristik dan perjalanan penyakit
8. Menanyakan keluhan tambahan, kaitannya dengan
gangguan
9. Menanyakan apakah pernah diobati, obatnya,
hasilnya
E Menggali riwayat penyakit dahulu
10. Menanyakan kemungkinan adanya penyakit yang
sejenis sebelumnya dan penyakit lain yang
diderita
F Menggali riwayat penyakit/penyakit keluarga dan
lingkungan sekitarnya
11. Menanyakan ada tidaknya dalam keluarga yang
menderita penyakit yang sama dan hubungan
pasien dengan anggota keluarga tersebut.
12. Menanyakan keadaan rumah, lingkungan, dan
tetangga yang menderita sakit yang sama

G Melakukan anamnesis sistem lain


13. Menanyakan fungsi fisiologis lain yang terganggu
sesuai dengan sistem / organ dan mengembangkan
bila ada yang terganggu
H Menggali riwayat psikososial
14. Menanyakan kebiasaan-kebiasaan yang ada
kaitannya dengan keluhan, seperti merokok,
banyak bergadang.

Sistem Respirasi 2015


I Riwayat alergi
15. Riwayat alergi terhadap makanan, obat-obatan
dan lingkungan
J Mengakhiri Anamnesis
16. Melakukan cross check
17. Mencatat hasil anamnesis dengan jelas dan
sistematik dan memberikan WD (diagnosis kerja)
dan DD (diagnosis diferensial) serta menuliskan
anjuran pemeriksaan penunjang.
18. Mengakhiri wawancara, memberi ringkasan
anamnesis

Keterangan :
0 : Tidak dilakukan
1 : Dilakukan, tetapi tidak benar/ tidak lengkap
2 : Dilakukan dengan benar dan lengkap

Sistem Respirasi 2015


PENUNTUN BELAJAR PEMERIKSAAN FISIK
PENDERITA GANGGUAN SISTEM RESPIRASI

Persiapan
 Penderita diminta melepaskan pakaian
 Mempersilahkan penderita berbaring terlentang
 Pemeriksa berdiri disamping kanan penderita
INSPEKSI
1. Melakukan pemeriksaan awal dengan memperhatikan
 Rambut (tampak kering atau tidak, mudah rontok atau tidak)
 Mata (konjugtiva terlihat anemis atau tidak, sklera terlihat ikterik atau tidak)
 Hidung (sekret, bekuan darah, massa atau benjolan)
 Mulut (mukosa, tonsil, faring, sekret)
 Leher (Trakhea di tengah atau tidak, pembesaran KGB)
2. Perhatikan bentuk dada
 Simetris atau tidak
 Cekung atau cembung salah satu sisi atau kedua-duanya
 Apakah penderita menggunakan otot-otot tambahan untuk bernafas
 Perhatikan apakah terdapat daerah-daerah yang menonjol atau retraksi lokal
 Apakah terdapat bagian yang menonjol pada dinding dada waktu bernapas,
pelebaran pembuluh darah vena (venectasis)
PALPASI
3. Palpasi, dengan menggunakan kedua telapak tangan untuk memastikan
 Apakah terdapat nyeri tekan lokal
 Apakah terdapat massa atau krepitasi
4. Meletakkan kedua telapak tangan pada dinding anterior dan lateral dada
5. Mempersilahkan menarik nafas panjang dan melihat ekspansi dada saat dinamis
simetris atau tidak
6. Mempersilahkan mengucapkan kata “tujuh-tujuh“ atau “iii iii iii“
7. Menentukan perbedaan vokal fremitus kiri dan kanan
PERKUSI (mengetok jari tengah dengan jari tengah yang lain di atas bagian badan yang
diperiksa)
8. Melakukan perkusi dari atas kebawah pada dada depan merata di seluruh dada
membentuk pola huruf S.
9. Membandingkan tempat-tempat yang sama pada kedua sisi kanan dan kiri
Menentukan batas paru – hepar (anterior) dan batas bawah paru kiri –kanan
AUSKULTASI
10. Stetoskop diletakkan pada anterior, lateral dan posterior dada secara sistematis
11. Penderita diminta untuk menarik nafas panjang
12. Lakukan auskultasi secara sistematis dan bandingkan bunyi yang terdengar pada
tiap sisi
13. Menentukan jenis suara napas dasar: Vesikuler, Bronkovesikuler dan Bronkial
14. Menentukan suara napas tambahan : Rhonki, Wheezing, Stridor dan pleural
friction rub
POSTERIOR
15. Melakukan pengulangan pemeriksaan inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi
bagian posterior tubuh

Sistem Respirasi 2015


DAFTAR TILIK KETERAMPILAN PEMERIKSAAN FISIS PARU

Skor
No. Aspek yang dinilai
0 1 2
1 Menjelaskan tujuan pemeriksaan dan mendapatkan
informed consent dan meminta pasien melepaskan
pakaian dan berbaring
2 Pemeriksa berdiri di samping kanan penderita

A INSPEKSI
3 Melakukan pemeriksaan kepala (rambut, mata, hidung dan
mulut)
4 Pemeriksaaan leher (trakhea dan pembesaran KGB leher)
5 Perhatikan bentuk dada : simetris kiri dan kanan dan
menyebutkan kelainan yang ditemukan (bila ada)
B PALPASI
6 Meletakkan kedua telapak tangan pada anterior dada di 3
tempat ( superior, medial dan lateral)
7 Mempersilahkan menarik nafas panjang
8 Meminta pasien menyebut kata “tujuh tujuh” atau ii ii
9 Menentukan perbedaan vokal fremitus kiri dan kanan
C PERKUSI
10 Melakukan perkusi pada dada dari atas ke bawah dan
membandingkan kiri-kanan, membentuk pola huruf S
11 Melakukan perkusi pada punggung dari atas ke bawah dan
membandingkan kiri-kanan, membentuk pola huruf S
12 Menentukan batas paru – hepar
Menentukan batas bawah paru kiri -kanan
D AUSKULTASI
13 Meletakkan stetoskop membran dan meminta penderita
menarik nafas panjang
14 Melakukan auskultasi pada dada bagian depan dan dinding
belakang dada secara sistematis membentuk pola huruf S
15 Menentukan jenis suara napas (dasar dan tambahan)
16 Melakukan pemeriksaan inspeksi, palpasi dan auskultasi
bagian belakang dada dalam posisi penderita duduk.

Keterangan :
0 : Tidak dilakukan
1 : Dilakukan, tetapi tidak benar
2 : Dilakukan dengan benar

Sistem Respirasi 2015


TEKNIK PENILAIAN FOTO THORAX
PADA PASIEN GANGGUAN SISTEM RESPIRASI

A. Pendahuluan
Foto thorax adalah foto X-ray pada thorax yang dibuat untuk membantu melihat
kelainan-kelainan yang ada pada rongga thorax. Pemeriksaan ini merupa kan
pemeriksaan yang cukup penting dalam penegakan diagnosis penyakit, utama nya
sistem respirasi. Pada foto thorax ini kita dapat melihat kelainan-kelainan yang ada
pada paru, pleura, organ-organ mediastinum, tulang-tulang dan pada jaringan lunak
sekitarnya. Dalam pembuatan foto thorax haruslah diperlihatkan beberapa keadaan
sehingga foto thorax yang dihasilkan dapat memenuhi syarat.

B. Indikasi Foto Thorax


1. Pasien dengan riwayat batuk.
2. Pasien dengan sesak
3. Nyeri dada
4. Untuk check up
5. Kelainan-kelainan pada dinding thorax

C. Tujuan Instruksional Umum


Setelah mengikuti pembelajaran ini maka mahasiswa mampu melakukan penilaian
terhadap foto thorax dengan kelainan-kelainan penyakit sistem respirasi.

D. Tujuan Instruksional Khusus


1. Mampu menentukan jenis posisi foto thorax
2. Mampu membedakan foto thorax yang memenuhi syarat/tidak
3. Mampu menentukan adanya kelainan pada paru-paru dan pleura

E. Media dan alat bantu pembelajaran


1. Daftar panduan belajar untuk teknik penilaian foto
2. Light box
3. Foto thorax

F. Metode Pembelajaran
1. Demonstrasi sesuai daftar panduan belajar
2. Ceramah
3. Diskusi
4. Partisipasi aktif dalam skill lab
5. Evaluasi melalui check list

Sistem Respirasi 2015


TEKNIK PENILAIAN FOTO THORAX UNTUK SISTEM RESPIRASI

LANGKAH KLINIK
1. Melalukan pemeriksaan identitas pasien sesuai nomor register foto
a. Nama
b. Umur
c. Jenis Kelamin
d. Tanggal
2. Melakukan pemeriksaan identitas foto yaitu
a. No foto
b. Marker dari foto  berupa R – L atau D – S
3. Memasang foto di light – box dengan beranggapan pasien berhadapan
dengan pemeriksa
4. Menentukan posisi foto apakah PA, AP, Lateral (R/L), Lateral dekubitus
(R/L) atau oblik
5. Menentukan foto memenuhi syarat atau tidak, dengan menilai :
a. Inspirasi cukup dilihat dari posisi kedua diagfragma (kanan setinggi
intercostal IX – X posterior, dan diafragma kanan lebih tinggi dari pada
kiri)
b. Posisi simetris, dapat dilihat dari projeksi tulang corpus vertebra
thoracal yang terletak ditengah sendi sternoclaviculer kanan dan kiri.
c. Film meliputi seluruh cavum thorax mulai dari puncak cavum thorax
sampai sinus phrenico-costalis kanan kiri dapat terlihat pada film
tersebut.
d. Vertebra thoracal biasanya terlihat hanya sampai Th. 3-4.
6. Melakukan penilaian terhadap foto thorax :
a. Periksa vaskuler parenkim paru, hili, mediastinum dan kedua
sinus/diafragma.
b. Karakteristik kelainan/lesi pada paru-paru, pleura, diafragma atau
mediastinum Periksa, apakah ada efek dari kelainan/lesi berupa
pendorongan atau penarikan terhadap hili, diafragma, mediastinum dan
penyempitan/pelebaran sela iga.

c. Pada anak-anak, periksa, apakah ada pembesaran kelenjar


paratrakeal/parahiler.

Sistem Respirasi 2015


d. Periksa, apakah ada organ abdomen dalam rongga thorax.
e. Periksa keadaan soft tissue dan tulang-tulang iga/clavicula
7. Menentukan diagnosa berdasarkan kelainan yang ditemukan
8. Mengusulkan tambahan foto thorax posisi lain untuk lebih
memperkuat diagnosa (bila perlu).

DAFTAR TILIK
TEKNIK PENILAIAN FOTO TORAKS
PASIEN GANGGUAN SISTEM RESPIRASI

No Aspek yang dinilai Nilai

Sistem Respirasi 2015


0 1 2
Memeriksa identitas penderita pada foto dan memeriksa
1
marker pada foto
2 Memasang foto dengan benar dan menentukan posisi foto
3 Memeriksa apakah foto memenuhi syarat
4 Memeriksa jaringan lunak & tulang
5 Memeriksa diafrahma, sudut costoprenikus dan cardioprenikus
Memeriksa mediastinum (pelebaran, trakhea, aorta, rasio
6 jantung dgn dinding dada dan menyebutkan kelainan yang
ditemukan)
Memeriksa hilus, vaskuler paru, parenkim paru dan
7
menyebutkan kelainan yang ditemukan
8 Membuat diagnosa
Mengusulkan pemeriksaan atau posisi lain untuk memperjelas
9
diagnosa
Petunjuk :
0 = bila tidak disebutkan/dilakukan
1 = bila disebutkan/dilakukan tapi tidak sempurna
2 = bila disebutkan/dilakukan dengan sempurna

Nilai = Jumlah x 100 = ..............................


18

TERAPI NEBULIZER
PADA PASIEN GANGGUAN SISTEM RESPIRASI

Sistem Respirasi 2015


A. Indikasi nebulizer
1. Asma Bronkial
2. Penyakit Paru Obstruksi Kronik Eksaserbasi
3. Sindroma Obstruksi Post TB
4. Untuk mengencerkan dahak
5. Hiperreaktivitas bronkus
B. Obat yang biasa dipakai
1. Bronkodilator : salbutamol dll
2. Mukolitik: bromheksin, N-acetilsistein dll
3. NaCl ( 0.9 % dan 3% )
C. Cara Penggunaan Alat :
1. Buka tutup tabung obat, masukkan cairan obat kedalam alat penguap sesuai dosis
yang telah ditentukan.
2. Gunakan mouth piece atau masker (sesuai kondisi pasien) tekan tombol on pada
nebulizer. Jika memakai masker, maka uap keluar dihirup perlahan-lahan dan
dalam inhalasi ini dilakukan terus menerus sampai obat habis. Jika memakai mouth
piece, maka tombol pengeluaran aerosol ditekan sewaktu inspirasi, hirup uap yang
keluar, perlahan-lahan dan dalam. Hal ini dilakukan berulang-ulang sampai obat
habis (+ 10 – 15 menit)
D. Interpretasi
1. Bronkospasme berkurang atau menghilang (auskultasi: wheezing berkurang /
hilang)
2. Dahak berkurang (suara stridor berkurang / hilang)
E. Catatan :
1. Kumur daerah tenggorok pra penggunaan.
2. Pasien harus dilatih menggunakan alat secara benar
3. Perhatikan jenis alat yang digunakan
Pada alat tertentu maka uap obat akan keluar pada penekanan tombol, pada alat lain
obat akan keluar secara continue.

PENUNTUN BELAJAR TEHNIK INHALASI DENGAN NEBULIZER

No Langkah/Kegiatan
Informed Consent
1 Sapalah penderita atau keluarganya dengan ramah dan perkenalkan diri anda, serta

Sistem Respirasi 2015


tanyakan keadaannya.
2 Berikan informasi umum kepada penderita atau keluarganya tentang terapi inhalasi
dengan nebulizer atas indikasi, tujuan tindakan tersebut dan prosedur pelaksanaan.
Persiapan alat
3 Mempersiapkan alat sesuai yang dibutuhkan :
a. Main unit
b. Nebulizer kit,
c. masker, mouthpiece
d. Air hose
e. Obat-obatan
4 Memperhatikan jenis alat nebulizer yang akan digunakan ( sumber tegangan,
tombol Off/On, memastikan air hose , masker ataupun mouthpiece terhubung
dengan baik, cara pengeluaran obat)
Persiapan Penderita
5 Meminta penderita untuk kumur terlebih dahulu
6 Mempersilakan penderita untuk duduk, setengah duduk atau berbaring
(menggunakan bantal, umumnya untuk anak) senyaman mungkin.
7 Meminta penderita untuk santai dan menjelaskan cara penggunaan masker (yaitu
menempatkan masker secara tepat sesuai bentuk dan mengenakan tali pengikat).
Bila mengguna kan mouthpiece maka mouthpiece tersebut dimasukkan ke dalam
mulut dan mulut tetap tertutup
8 Menjelaskan kepada penderita agar penderita menghirup uap yang keluar secara
perlahan-lahan dan dalam hingga obat habis
9 Melatih penderita dalam penggunaan masker atau mouthpiece
10 Memastikan penderita mengerti dan berikan kesempatan untuk bertanya.
Pelaksanaan Terapi Inhalasi
11 Menghubungkan dengan sumber tegangan
12 Menghubungkan air hose, nebulizer dan masker/mouthpiece pada main kit
13 Mengaktifkan nebulizer dengan menekan tombol On pada main kit.
14 Buka nebulizer kit (tutup tabung obat), masukkan cairan obat ke dalam alat
penguap sesuai dosis yang telah ditentukan
15 Gunakan mouthpiece atau masker sesuai kondisi pasien kemudian tekan tombol
pengeluaran obat pada nebulizer kit
16 Mengingatkan penderita, jika memakai masker atau mouthpiece, uap yang keluar
dihirup perlahan-lahan dan dalam secara berulang hingga obat habis (kurang lebih
10-15 menit)
17 Membereskan alat dengan menekan tombol off pada main kit, melepas
masker/mouthpiece, nebulizer kit, air hose, menekan tombol off main kit.
18 Membersihkan mouthpiece dan nebulizer kit dari obat-obatan yang telah dipakai
19 Menjelaskan kepada penderita bahwa pemakaian nebulizer telah selesai dan
meminta kepada penderita apakah pengobatan yang dilakukan memberikan
perbaikan/mengurangi keluhan.
Nama :
NIM :
Tanggal :

DAFTAR TILIK

Sistem Respirasi 2015


KETERAMPILAN TERAPI INHALASI NEBULIZER
NILAI
No Aspek yang dinilai
0 1 2
A. Informed Consent
1. Menyapa penderita dan keluarga dengan ramah dan
memperkenalkan diri
Memberi informasi tentang indikasi, tujuan dan prosedur
pelaksanaan
Meminta kesediaan penderita untuk terapi inhalasi
nebulizer
B. Persiapan Alat
2. Mempersiapkan alat dan memperhatikan jenis alat dan
bagian-bagiannya
C. Persiapan Penderita
3. Meminta penderita kumur dan mempersilahkan duduk,
setengah duduk atau berbaring
4. Meminta penderita untuk santai & menjelaskan cara
penggunaan masker & mouthpiece
5 Menjelaskan penderita untuk menghirup uap dengan napas
biasa
6 Melatih penggunaan masker dan mouthpiece
7. Memastikan penderita mengerti
D. Pelaksanaan Terapi Inhalasi
8. Menghubungkan dengan sumber tegangan
9 Menghubungkan air hose, nebulizer & masker/mouthpiece
pada main kit
10. Memasukkan cairan obat
11. Mengaktifkan nebulizer
12. Mengingatkan penderita bernapas biasa
13. Menanyakan apakah terapi memberikan perbaikan
14. Menjelaskan bahwa terapi inhalasi telah selesai
15. Membereskan dan membersihkan alat

Keterangan : 0 : tidak dilakukan


1 : dilakukan tapi tidak benar/ tidak lengkap
2 : dilakukan dengan benar/ lengkap

TERAPI OKSIGEN

A. Pendahuluan

Sistem Respirasi 2015


Selain beredar di atmosfir bebas, ternyata oksigen juga merupakan salah satu
bahan farmakologik yang banyak dipakai untuk pasien dengan kelainan
kardiopulmoner. Terapi Oksigen memberikan manfaat yang besar bagi pasien karena
bisa mencukupi kebutuhan pasien dengan hipoksia. Pada pembelajaran ini akan
diuraikan tentang indikasi, tujuan terapi oksigen, dosis pemberian dan komplikasi
pemberian oksigen.

B. Tujuan Intruksional Umum


Setelah mengikuti pembelajaran ini maka mahasiswa mampu melakukan terapi oksigen
yang benar dan tepat

C. Tujuan Instruksional Khusus


1. Mampu menentukan siapa dan pada kondisi yang bagaimana terapi oksigen dapat
diberikan
2. Mampu melakukan cara pemberian oksigen yang benar
3. Mampu menentukan dosis yang diberikan dan alat yang akan digunakan
4. Mampu melakukan monitoring selama pemberian oksigen

D. Media dan alat bantu pembelajaran


1. Daftar panduan belajar untuk terapi oksigen
2. Pulse oxymetri
3. Alat terapi oksigen : nasal kanul, simple mask, rebreathing mask, non rebreathing
mask, venturi mask.
4. Tabung oksigen

E. Metode Pembelajaran
1. Demonstrasi sesuai daftar panduan belajar
2. Ceramah
3. Diskusi
4. Partisipasi aktif dalam skill lab
5. Evaluasi melalui check list

F. Indikasi Terapi Oksigen


1. Hipoksemia
2. Dyspnea

Sistem Respirasi 2015


3. Keracunan gas CO
4. Syok
5. Infark miokard akut
6. Pasca anestesi

G. Tujuan Utama terapi oksigen


1. Mencegah terjadinya hipoksia sel dan jaringan
2. Menurunkan kerja pernapasan
3. Menurunkan kerja otot jantung

H. Cara mengetahui kondisi hipoksemia


1. Gejala Klinik : Sianosis, kelelahan, disorientasi, takipneu, dyspnea, takikardi atau
bradikardi, aritmia, clubbing dll
2. Pemeriksaan analisa gas darah
3. Pulse oxymetri
4. Transcutaneus partial pressure of oxygen
I. Efek samping terapi Oksigen dengan penggunaan dosis tinggi dan lama
1. CNS : twitching, confusion, kejang
2. Respirasi : trakeobronkitis, atelektasis, kerusakan jaringan
3. Mata : kerusakan retina dan myopia
4. Renal : kerusakan sel tubular
Efek samping oksigen tergantung dari toleransi pasien, konsentrasi oksigen dan
waktu pemberian oksigen. Konsentrasi oksigen yang tinggi dan dalam waktu lama
dapat menimbulkan ganngguan pada beberapa organ terutama di paru itu sendiri.
Efek samping ini dapat dicegah dengan pemberian oksigen yang seusai dengan
kebutuhan pasien. Oksigen diberikan secara sederhana dan fraksi inspirasi oksigen
(FiO2) yang serendah mungkin untuk mempertahankan tekanan parsial oksigen
(PaO2) lebih dari 60 mmHg dan saturasi oksigen (SaO2) lebih dari 90%

Konsentrasi Oksigen berdasarkan alat yang digunakan

ALAT OKSIGEN (L/MNT) FIO2

Sistem Respirasi 2015


Kanula hidung 1-2 0.21-0.24
2 0.23-0.28
3 0.27-0.34
4 0.31-0.38
5-6 0.32-0.44
Venturi 4-6 0.24-0.28
8-10 0.35-0.40
8-12 0.50
Simple Mask 5-6 0.30-0.45
7-8 0.40-0.60
Rebreathing Mask 7 0.35-0.75
10 0.65-1.00
Non Rebreathing Mask 4-10 0.40-1.00

J. Pemilihan Metode pemberian oksigen


1. Fraksi inspirasi oksigen yang dibutuhkan
2. Kenyamanan pasien
3. Tingkat kelembaban yang dibutuhkan
4. Kebutuhan terapi nebulisasi

K. Macam macam alat yang digunakan :


1. Nasal Kanul

2. Mask
Simple Mask

Sistem Respirasi 2015


3. Rebreathing mask

4. Nonrebreathing mask

5. Ventury mask

Sistem Respirasi 2015


PENUNTUN BELAJAR TERAPI OKSIGEN

No Langkah/Kegiatan
1 Mempersiapkan alat dan bahan sesuai dengan yang dibutuhkan.
a. Tabung oksigen

Sistem Respirasi 2015


b. Nasal kanul dan masker oksigen
c. Pulse oxymeter
2 Memastikan alat dan bahan dapat berfungsi dengan baik.
a. Memastikan tabung oksigen dalam kondisi baik dan terisi
b. Memeriksa peralatan tidak ada yang bocor
c. Memastikan pulse oxymeter berfungsi dengan baik.
3 Melakukan penilaian awal terhadap pasien
a. Menilai kondisi pasien saat masuk ke ruang pemeriksaan, apakah terlihat sesak,
sadar dan berjalan dengan bantuan atau tidak
b. Melakukan anamnesis singkat tentang penyebab kondisi pasien
c. Melakukan pemeriksaan awal ; kesadaran , frekuensi napas, sianosis.
d. Memastikan tidak ada sumbatan dijalan napas. Jika terdapat sumbatan benda padat
maka dilakukan penyisiran dengan dua jari, jika sumbatan berbentuk cair atau dahak
maka dilakukan pembersihan jalan napas.
4 Memasang alat saturasi oksigen pada jari telunjuk pasien
5 Memberikan oksigen dengan menggunakan nasal kanul atau simple mask
6 Meminta pemeriksaan analisa gas darah arteri.
7 Menghitung tekanan parsial oksigen di alveolar dengan menggunakan rumus
PAO2 = (713xFiO2) – (1.25 x PaCO2astrup)
PAO2: Tekanan Oksigen di alveolar
FiO2 : Fraksi oksigen yang dberikan kepada pasien
PaCO2astrup: Tekanan parsial oksigen dari hasil analisa gas darah
8 Menghitung perbedaan tekanan oksigen di alveolar dan arteri
PaO2astrup : PAO2didapat = PaO2 yang diinginkan : PAO2 baru
9 Menghitung kebutuhan oksigen pasien saat ini
PAO2 = (713xFiO2) – (1.25 x PaCO2)
10 Menentukan alat yang akan digunakan dan dosis nya

DAFTAR TILIK
KETERAMPILAN TERAPI OKSIGEN

Nama :

Sistem Respirasi 2015


NIM :
Tanggal :
NILAI
No Aspek yang dinilai
0 1 2
A. Persiapan alat dan bahan
1. Mempersiapkan kelengkapan alat dan memastikan alat
berfungsi dengan baik dan benar
B. Pemeriksaan Fisik
2. Menilai kondisi awal pasien saat memasuki ruangan
3. Melakukan pemeriksaan fisik sederhana untuk menentukan
kebutuhan oksigen pasien
C. Pemberian Oksigen awal
4. Membersihkan jalan napas
5. Melakukan pemeriksaan saturasi oksigen (pulse oxymeter)
6. Memasangkan alat terapi oksigen sesuai dengan klinis
7. Meminta cek analisa gas darah arteri
D. Menghitung kebutuhan Oksigen
8. Menghitung tekanan parsial oksigen di alveolar
9. Menghitung perbedaan oksigen di alveolar dan arteri
10. Menghitung fraksi oksigen yang dibutuhkan
11. Menentukan dosis dan alat yang akan digunakan

Keterangan : 0 : tidak dilakukan


1 : dilakukan tapi tidak benar/ tidak lengkap
2 : dilakukan dengan benar/ lengkap

EDUKASI BERHENTI MEROKOK

A. Pendahuluan

Sistem Respirasi 2015


B. Manfaat berhenti merokok
1. Manfaat kesehatan ; memperlambat penurunan VEP1, menurnkan resiko infeksi,
stroke , penyakit jantung dan kematian
2. Manfaat sosial dan mental : menjadi lebih disiplin, percaya diri dan menjadi lebih
menarik
3. Manfaat ekonomi : dapat lebih berhemat, menjaga stabilitas keuangan keluarga dll
C. Kendala Berhenti merokok
1. Biologis
a. Adiksi Nikotin
b. Efek withdrawal ; cemas mudah tersinggung, insomnia dll
2. Psikologis dan prilaku
3. Lingkungan Sosial
D. Tujuan Instruksional Umum
Setelah menyelesaikan proses pembelajaran ini mahasiswa diharapkan mampu
melakukan edukasi pasien yang akan berhenti merokok untuk mencegah kejadian
penyakit respirasi yang diakibatkan merokok

E. Tujuan Instruksional Khusus


1. Melakukan teknik wawancara untuk mengidentifikasi perokok aktif
2. Menguasai kuesioner berhenti merokok
3. Memberikan motivasi untuk berhenti merokok
4. Mengidentifikasi tingkat ketergantungan nikotin dan derajat merokok

F. Media dan alat bantu pembelajaran


1. Daftar panduan beajar edukasi berhenti merokok
2. Kuesioner berhenti merokok
3. CO analyzer
4. Alat peraga tentang bahaya merokok
5. Meja dan kursi konsultasi, status penderita , pulpen dan pensil

G. Metode pembelajaran
1. Demonstrasi sesuai dengan daftar panduan belajar
2. Ceramah

Sistem Respirasi 2015


3. Diskusi
4. Partisipasi aktif dalam skill lab (simulasi)
5. Evaluasi melalui check list/daftar tilik dengan system skor

DESKRIPSI KEGIATAN
EDUKASI BERHENTI MEROKOK

Sistem Respirasi 2015


Kegiatan Waktu Deskripsi
1. Pengantar 5 menit Pengantar

2. Bermain peran tanya 25 menit 1. Mengatur mahasiswa


jawab 2. Dosen memberikan contoh bagaimana
cara melakukan edukasi berhenti
merokok
3. Memberikan kesempatan kepada
mahasiswa untuk bertanya
3. Praktek melakukan 90 menit 1. Mahasiswa dibagi dalam beberapa
edukasi berhenti merokok kelompok sesuai dengan ketentuan
2. Setiap pasangan praktek melakukan
edukasi berhenti merokok
3. Pelatih mengawasi sampai
memberikan perintah bila ada hal-hal
yang diperlukan
4. Diskusi 30 menit 1. Apa yang dirasakan oleh mahasiswa
dan kendala/kesulitan yang dialami
selama melakukan kegiatan
2. Dosen menyimpulkan apa yang
dilakukan mahasiswa
Total Waktu 150 menit

PENUNTUN BELAJAR
EDUKASI BERHENTI MEROKOK

Sistem Respirasi 2015


Langkah Dalam Melakukan Edukasi Berhenti Merokok
A. PERSIAPAN PERTEMUAN
1. Penampilan pemeriksa
2. Waktu yang cukup
3. Tempat yang aman
4. Memperlihatkan sikap yang ramah, mengucapkan salam
5. Perkenalkan diri melalui jabat tangan
B. SAAT EDUKASI
ASK
1. Menanyakan riwayat berhenti keluarga yang merokok
2. Mengidentifikasi status pasien apakah seorang perokok atau bekas perokok
3. Menjelaskan manfaat berhenti merokok
4. Menanyakan berapa lama pasien merokok
5. Menanyakan jenis rokok yang dihisap pasien
6. Menanyakan dua pertanyaan untuk menilai tingkat ketergantungan nikotin dengan
HSI (heavy smoking index)
a. Berapa batang rokok yang dihisap dalam 1 hari
1). 1-10 (skor 0)
2). 11-20 (skor 1)
3). 21-30 (skor 2)
4). 30 (skor 3)
b. Berapa lama setelah bangun tidur merokok?
1). 5 menit (skor 3)
2). 6-30 menit (skor 2)
3). 31-60 menit (skor 1)
4). >60 (Skor 0)
Jika skor HSI > 4 , pasien memerlukan strategi khusus karena memiliki resiko
untuk timbul gejala withdrawal seperti anxietas dan cepat marah, gelisah dan
gangguan tidur.
7. Atau dapat juga menanyakan dengan menggunakan Fagerstom Test :
a. Menanyakan berapa kali pasien mencoba untuk berhenti merokok
b. Menanyakan apakah pasien sudah mulai mengalami gangguan kesehatan
C. Advice
1. Menanyakan tingkat kesiapan pasien untuk berhenti merokok
2. Menanyakan tingkat motivasi pasien dengan angka 1- 10, jika pasien kurang
motivasi maka motivasi dapat diberikan kepada pasien yang ingin berhenti merokok
seperti
a. Jelas : Bapak sangat penting bagi bapak untuk berhenti merokok, kami dapat
membantu bapak untuk berhenti merokokdengan program yang ada di RS ini

Sistem Respirasi 2015


b. Kuat : Sebagai perawat bapak, saya sangat menekankan bahwa berhenti merokok
merupakan usaha yang terbaik untuk meningkatkan kualitas kesehatan bapak
pada masa sekarang dan yang akan dating, saya pribadi dan seluruh staf siap
membantu bapak untuk berhenti merokok
c. Personal : Jika bapak terus merokok ini akan berakibat buruk terhadap kesehatan
bapak
Atau bisa juga dengan bahasa sebagai berikut : Sebagai seorang perawat yang perduli
terhadap anda dan kesehatan anda, saya akan membantu anda untuk dapat berhenti
merokok, karena keputusan yang anda ambil merupakan jalan terbaik untuk
kesehatan anda dan orang orang disekitar anda
3. Menanyakan alasan berhenti merokok
4. Menanyakan tanggal berhenti merokok
D. Assess
1. Melakukan evaluasi terhadap keinginan pasien untuk berhenti merokok
a. Langkah ini dapat dilakukan dengan memberikan pertanyaan sebagai berikut ;
“ Apakah bapak/ibu mau untuk berhenti merokok sekarang?”

E. Assist
2. Membantu pasien dengan memberikan motivasi jika pasien belum siap untuk
berhenti merokok.
3. Membantu pasien menyusun rencana untuk berhenti merokok jika menjawab
pertanyaan diatas ya.
4. Menanyakan kepada pasien cara berhenti merokok seperti apa yang akan dipilih :
seketika, bertahap atau penundaan
5. Menentukan apakah dibutuhkan terapi farmakologi

F. Arrange
Menentukan tanggal pertemuan berikutnya

DAFTAR TILIK
KETERAMPILAN EDUKASI BERHENTI MEROKOK

Nama :
NIM :

Sistem Respirasi 2015


Tanggal :

NILAI
No Aspek yang dinilai
0 1 2

A. PENDAHULUAN
1. Memperkenalkan diri dan membina sambung rasa dengan
pasien
2. Menanyakan identitas pasien
B. ASK
3. Menanyakan riwayat keluarga yang merokok
4. Identifikasi status merokok pasien
5. Menanyakan alasan merokok , lama dan jenis rokok
6. Menentukan indeks brinkman pasien
7. Menentukan HSI atau Fagerstorm test
8. Menentukan skor HORN
9. Menanyakan riwayat berhenti merokok sebelumnya
B. ADVICE
10. Menanyakan kesiapan pasien untuk berhenti merokok
11. Menanyakan tingkat motivasi pasien untuk berhenti
merokok
Melakukan motivasi untuk pasien agar berhenti merokok

C. ASSESS
12. Menanyakan alasan berhenti merokok
13. Menanyakan kapan tanggal berhenti merokok
E. ASSIST

14. Menanyakan cara berhenti merokok yang diinginkan

D. ARRANGE
15. Menentukan tanggal pertemuan berikutnya

Keterangan : 0 : tidak dilakukan


1 : dilakukan tapi tidak benar/ tidak lengkap
2 : dilakukan dengan benar/ lengkap

LAMPIRAN 1: Status berhenti merokok

KLINIK BERHENTI MEROKOK


CATATAN KLIEN

Sistem Respirasi 2015


IDENTITAS
Nama: ............................................................. L/P tanggal :............................
Umur/ tgl lahir : ..................................... No RM :............................
Alamat :...................................................................................................................................
..
...................................................................................................................................
..
Pekerjaan : .............................................
Pendidikan : ..........................................
Status pernikahan : ............................... jml anak : ............... orang
No telp/ HP : .........................................
Diagnosis : ............................................
Topik Uraian

I. Riwayat keluarga yang merokok ASK


(riwayat merokok, penyakit yang
berhubungan dengan rokok)

II. Identifikasi masalah ASK


a. Usia mulai merokok
b. Alasan mulai merokok
c. Lama merokok (tahun)
d. Jumlah rokok/hari/tahun Indeks Brinkman : .............
Skor HORN : ................. Skor
Fagerstorm: ...............

III. Riwayat berhenti merokok sebelumnya ASK


a. Jumlah usaha berhenti
b. Kapan usaha terakhir
c. Jumlah hari bebas rokok
d. Metoda berhenti
e. Masalah yang dihadapi
f. Alasan mulai merokok kembali
IV. Tingkat Perilaku ADVISE/ ASSESS
a. Tingkat kesiapan (lingkari jawaban) Sedang memutuskan/kebulatan niat/ persiapan/
aksi// pemeliharaan
b. Tingkat motivasi
(1=tidak termotivasi; 10=sangat
termotivasi)
c. Alasan ingin berhenti
d. Tanggal mulai berhenti
V. Intervensi ASSIST
Cara berhenti merokok □ seketika (cold turkey)

Sistem Respirasi 2015


□ bertahap
□ penundaan

□ Farmakologi
Pilihan terapi berhenti merokok
□ Non Farmakologi

VI. Tanggal pertemuan berikutnya ARRANGE

Klien : .................................... Tanda tangan : ........................................

Konselor : ............................... Tanda tangan : ........................................

LAMPIRAN 2 : TEST MANDIRI PROFIL PEROKOK (HORN)


(Untuk setiap pernyataan, lingkarilah angka yang paling sesuai dengan gambaran pengalaman
anda, dari 5-selalu hingga 1-tidak pernah)
Selalu Sering Kadang Jarang Tidak
pernah
A. Saya merokok agar terjaga/ berpikir lebih 5 4 3 2 1
baik.
B. Merokok adalah menyenangkan dan 5 4 3 2 1
menenangkan.
C. Ketika Saya kehabisan rokok, saya hampir 5 4 3 2 1
selalu tidak dapat menahan/ mentoleransinya.
D. Bagian dari nikmat merokok dimulai dari 5 4 3 2 1
langkah saya menyalakan api.
E. Saya merokok secara otomatis tanpa 5 4 3 2 1
menyadarinya.

Sistem Respirasi 2015


F. Saya menyalakan rokok ketika saya sedih/ 5 4 3 2 1
marah/ khawatir akan sesuatu.
G. Saya merokok agar lebih terlihat lebih 5 4 3 2 1
tenang/ menarik/ populer.
H. Saya merokok agar saya merasa lebih 5 4 3 2 1
gembira/ hidup.
I. Saya merasa merokok dapat 5 4 3 2 1
menyenangkan.
J. Saya harus merokok begitu saya terbangun 5 4 3 2 1
K. Bagian dari nikmatnya merokok adalah 5 4 3 2 1
ketika melihat asap dihembuskan.
L. Kadang saya mendapatkan diri saya sedang 5 4 3 2 1
merokok tanpa ingat bahwa saya telah
menyalakannya.
M. Ketika saya merasa ”sedih” atau ingin 5 4 3 2 1
menghindari diri dari masalah saya, saya
merokok.
N. Saya merokok ketika orang/ teman saya/ 5 4 3 2 1
anggota keluarga di sekitar saya merokok
O. Saya merokok agar mendapatkan perasaan 5 4 3 2 1
”tinggi”
P. Saya paing ingin merokok ketika saya 5 4 3 2 1
merasa nyaman dan relaks.
Q. Saya merasakan ”lapar” rokok ketika saya 5 4 3 2 1
belum merokok dalam beberapa waktu.
R. Saya merasa tidak nyaman tanpa sebatabg 5 4 3 2 1
rokok di tangan saya.
S. Saya merokok di tempat tertentu atau ketika 5 4 3 2 1
saya melakukan aktivitas tertentu.
T. Ketika saya merasa tidak nyaman, saya 5 4 3 2 1
menyalakan rokok.
U. Saya merokok agar menjadi bagian 5 4 3 2 1
”dalam” keramaian

Penilaian
Gunakan tabel berikut ini untuk menghitung skor:
1. Masukkan angka yang dilingkari untuk setiap pernyataan pada tempat yang telah disediakan,
letakkan angka yang dilingkari untuk penyataan A pada baris A, untuk pernyataan B pada baris
B dan seterusnya.
2. Jumlahkan 3 skor horisontal pada setiap baris (contoh: penjumlah skor pada baris A, H
dan O akan menghasilkan skor total untuk kategori stimulasi)
+ + =
A H O stimulasi
Skor 10 atau lebih mengindikasikan
+ + =
suatu faktor penting yang
B I P kesenangan

Sistem Respirasi 2015


mempengaruhi perilaku merokok. Skor-
+ + =
skor ini membantu dalam
C J Q craving mengidentifikasikan berbagai faktor

+ + = yang terkait dalam ketergantungan

D K R pegangan merokok sehingga klien dan konselor


dapat memperoleh pilihan adaptif atau
+ + =
menambahkan sesuatu guna
E L S kebiasaan menyeimbangkan hilangnya berbagai
+ + = Perilaku Fisiologis dan Psikologis

F M T stres akibat merokok

+ + =
G N U sosial

Sistem Respirasi 2015


LAMPIRAN 3 : KUESIONER TOLERANSI FAGERSTROM

1 Berapa banyak rokok yang anda hisap dalam satu hari?

1-10 ..................................................................................................................... (0)


11-20 ................................................................................................................... (1)
21-30 ................................................................................................................... (2)
31 atau lebih ........................................................................................................ (3)
2 Seberapa cepat anda menyalakan rokok pertama anda setelah anda terjaga?
Dalam 5 menit ..................................................................................................... (3)
6 hingga 30 menit ................................................................................................ (2)
31 hingga 60 menit .............................................................................................. (1)
Setelah 60 menit .................................................................................................. (0)
3 Rokok mana yang paling anda tidak relakan untuk dihentikan?
Rokok pertama pada pagi hari ............................................................................. (1)
Lainnya ................................................................................................................ (0)
4 Apakah anda merokok lebih banyak dalam dua jam pertama hari anda
daripada sisa hari anda?
Tidak ................................................................................................................... (0)
Ya ........................................................................................................................ (1)
5 Apakah anda kesulitan menahan rasa ingin merokok di tempat yang dilarang
seperti bangunan umum, pesawat terbang atau di tempat kerja?
Tidak ................................................................................................................... (0)
Ya ........................................................................................................................ (1)
6 Apakah anda masih merokok ketika anda sakit berat sehingga anda harus
berbaring dalam sebagian besar waktu anda?
Tidak .................................................................................................................. (0)
Ya ....................................................................................................................... (1)
POIN TOTAL

Skor Fagerstrom:
0-5 ketergantungan rendah
6-10 ketergantungan sedang
11-15 keterngantungan tinggi

Sistem Respirasi 2015


LAMPIRAN 4

PENILAIAN STADIUM PERUBAHAN PERILAKU


1. Apakah anda merencanakan untuk berhenti 4. ”Pernahkah anda berhasil berhenti
merokok dalam 6 bulan ke depan? merokok dalam periode 1 hari hingga 6
bulan terakhir ini?”
□ Tidak (belum berhenti disini □ Tidak (persiapan) berhenti disini
memikirkannya) lanjut ke P.2 □ Ya (tindakan) lanjut ke P.5
□ Ya (memikirkannya)
2. Bila ya, ”Apakah anda merencanakan 5. ”Pernahkah anda bebas merokok selama
berhenti di bulan depan?” enam bulan atau lebih (hingga 5 tahun)?”
□ Tidak (memikirkannya) berhenti disini □ Tidak (kambuh) berhenti disini
□ Ya (persiapan) lanjut ke P.3 □ Ya (pemeliharaan) lanjut ke P.6
3. Bila ya, ”Apakah anda mencoba berhenti ”Apakah anda mengalami hilangnya keinginan
dalam satu tahun terakhir ini atau membuat secara total dan apakah anda 100% yakin
beberapa perubahan seperti mengurangi dalam situasi yang sebelumnya merupakan
rokok atau menunda rokok pertama anda?” risiko tinggi?”
□ Tidak (memikirkannya) berhenti disini □ Tidak (pemeiharaan) berhenti disini
□ Ya (persiapan) lanjut ke P.4 □ Ya (terminasi) akhir
penilaian

LAMPIRAN 5 : INDEKS BRINKMAN

Sistem Respirasi 2015


Indeks brinkman

Perkalian jumlah rokok (batang) yang dihisap perhari dikalikan lama (tahun)
merokok.
Ringan : < 200
Sedang : 200 - 600
Berat : > 600

TEKNIK PEMBUATAN PREPARAT HAPUS, PEWARNAAN DAN


PEMERIKSAAN MIKROSKOPIK SPUTUM BTA

Sistem Respirasi 2015


A. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)
Setelah selesai mengikuti pelatihan keterampilan ini, mahasiswa diharapkan mampu
melakukan cuci tangan rutin, membuat preparat hapus, melakukan pewarnaan
preparat hapus, dan melakukan pemeriksaan mikroskopik secara baik, benar dan efisien
dari spesimen sputum
B. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)
Setelah melakukan latihan keterampilan ini, mahasiswa :
1. Dapat melakukan persiapan alat/bahan dengan benar
2. Dapat melakukan cuci tangan rutin dengan benar dan efisien
3. Dapat melakukan cuci tangan asepsis dengan benar dan efisien
4. Dapat membuat preparat hapus dari spesimen sputum dengan benar dan efisien.
5. Dapat melakukan pewarnaan tahan asam dengan benar dan efisien.
6. Dapat melakukan pemeriksaan mikroskopik untuk preparat yang diwarnai, dengan
benar dan efisien.
7. Dapat menginterpretasikan hasil pemeriksaan mikroskopik dengan benar.
C. Persiapan alat dan bahan
1. Air mengalir 7. Spidol permanen 14. Obor Kecil
2. Sabun cair 8. 2 buah kaca benda 15. Mikroskop
3. Lap tangan atau tissue 9. Sputum penderita 16. Kertas lensa
4. Masker 10. Sengkelit 17. Emersion oil
5. Tempat sampah medis 11. Lampu spiritus 18. Rak pewarnaan
6. Tempat sampah non- 12. Kapas 19. Xylol
medis 13. Alkohol 70%

D. Zat untuk Pewarnaan Tahan Asam


1. Larutan Karbol Fuchsin
2. Larutan Alkohol Asam
3. Larutan Methylen blue

PENUNTUN PEMBELAJARAN
TEKNIK PEMBUATAN DAN PEWARNAAN PREPARAT
MIKROSKOPIK SPUTUM

Sistem Respirasi 2015


(Digunakan oleh Peserta)

Beri nilai untuk setiap langkah klinik dengan menggunakan kriteria sebagai berikut:
1. Perlu perbaikan: langkah-langkah tidak dilakukan dengan benar dan atau tidak
sesuai urutannya, atau ada langkah yang tidak dilakukan.

2. Mampu: Langkah-langkah dilakukan dengan benar dan sesuai dengan urutannya,


tetapi tidak efisisen

3. Mahir: Langkah-langkah dilakukan dengan benar, sesuai dengan urutan daan


efisien.

TS Tidak Sesuai: Langkah tidak perlu dilakukan karena tidak sesuai dengan keadaan.

NO. LANGKAH / KEGIATAN KASUS


1 2 3
PERSIAPAN
1. Melakuklan cuci tangan rutin
2. Menggunakan sarung tangan dan masker
MEMBUAT PREPARAT HAPUS DARI SPUTUM UNTUK
PEWARNAAN TAHAN ASAM (ZIEHL-NEELSEN)
3. Bersihkan objek glass (kaca benda) dengan alkohol 70%
atau lewatkan diatas api bunsen.
4. Letakkan kaca benda tersebut di atas permukaan meja
yang rata, beri tanda
5. Mensterilkan sengkelit di atas api bunsen dan didinginkan.
6. Dengan sengkelit, ambillah bagian sputum yang paling
kental, atau bila ada ambil bagian yang kaseous dan
letakkan di permukaan kaca benda tepat dibagian tengah.
7. Buat hapusan secara merata dan tebal.
8. Biarkan specimen mengering di suhu kamar.
9. Fiksasi preparat dengan melewatkan tiga kali pada nyala
api. Simpan untuk pewarnaan.
Catatan :
a. Bagian bawah kaca benda ditandai dengan
spidol permanen : Nomor preparat atau tempat
hapusan/tetesan specimen
b. Mulut tabung harus disterilkan dengan
mendekatkan ke nyala api, sebelum membuka dan
menutup tabung.
MEMBUAT PEWARNAAN TAHAN ASAM 1 2 3
10. Letakkan kaca benda/preparat mendatar di atas rak
pewarnaan preparat (preparat yang dibuat sendiri dan dari
lab)
11. Tuangi preparat dengan larutan karbol fuchsin sampai
seluruh kaca benda tergenang zat warna.
12. Panasi zat warna tersebut sampai menguap, jangan sampai

Sistem Respirasi 2015


mendidih selama 5’
13. Bilaslah preparat dengan air mengalir
14. Lunturkan dengan alkohol asam 3%. Pelunturan dilakukan
sampai preparat nampak berwarna merah muda 30”-45”
15. Segera bilaslah dengan air mengalir.
16. Beri zat warna kontras, yaitu larutan methylen blue 0,5%,
selama 1 menit
17. Bilaslah dengan air mengalir
18. Keringkan dengan kertas isap dan lihat di bawah lensa
emersi (lensa objektif 100x)
19. Bereskan meja kerja, lepaskan sarung tangan dan masker
buang ke tempat sampah medis.
MELIHAT PREPARAT YANG TELAH DIWARNAI DI 1 2 3
BAWAH MIKROSKOP DAN INTERPRETASI HASIL
20. Letakkan mikroskop di permukaan meja yang rata
21. Hubungkan dengan aliran listrik
22. Letakkan kaca benda pada meja obyek mikroskop dengan
preparat berada tepat di atas lampu obyek.
23. Tetesi preparat dengan satu tetes minyak emersi
24. Turunkan tubus mikroskop sehingga lensa obyektif 10
tepat di atas minyak emersi..
25. Naikkan tubus dengan memutar makrometer pelan-pelan
sampai nampak bayangan jelas dari preparat
26. Gantilah lensa obyektif dengan lensa 100 kali (lensa
emersi), tanpa mengubah tubus. Dengan demikian lensa
obyektif (100) akan menyentuh permukaan minyak
emersi.
27. Putar mikrometer sampai bayangan jelas dari preparat
nampak.
28. Gambarkan morfologi dan hitung BTA menurut IUALTD
dari bakteri yang nampak di bawah mikroskop.
CARA MEMBERSIHKAN LENSA MIKROSKOP
29. Membersihkan lensa mikroskop
30. Lepaskan koneksi mikroskop dengan aliran listrik.
31. Totolkan kapas eter alkohol pada permukaan lensa
obyektif 100 kali
32. Keringkan bekas eter alkohol dengan kertas lensa
perlahan-lahan.
33. Buang kaca preparat yang telah diperiksa ke dalam bejana
pasir alkohol.
34. Simpanlah mikroskop pada tempatnya
35. Lakukan cuci tangan rutin dan cuci tangan asepsis

Sistem Respirasi 2015


DAFTAR TILIK
TEKNIK PEMBUATAN DAN PEWARNAAN PREPARAT
MIKROSKOPIK SPUTUM BTA
(Digunakan oleh instruktur)

Petunjuk : Berilah tanda (√) pada kotak yang sesuai.


Nilai :
 0 bila tidak dilakukan
 1 bila dilakukan tapi belum memuaskan
 2 bila sudah memuaskan

NO. ASPEK YANG DINILAI PENILAIAN


PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN 0 1 2
1. Melakukan persiapan bahan dan alat yang diperlukan
dengan benar
2. Memakai sarung tangan dan masker
MEMBUAT PREPARAT HAPUS SPUTUM UNTUK
PEWARNAAN TAHAN ASAM
3. Mengambil bagian kaseosa dari sputum dan membuat
hapusan yang rata dan tebal
4. Mengeringkan dan melakukan fiksasi preparat.

MEMBUAT PEWARNAAN TAHAN ASAM


5. Mewarnai preparat dengan larutan karbol fuschin
6. Melakukan pemanasan preparat sebanyak 3 kali dalam 10
menit
7. Melakukan pelunturan preparat
8. Mewarnai preparat dengan zat warna kontras
9. Membilas preparat dan mengeringkan preparat
MELIHAT PREPARAT YANG BERWARNA DI BAWAH
MIKROSKOP DAN MEBERSIHKAN LENSA
10. Melakukan pemeriksaan preparat berwarna de- ngan
lensa emersi
11. Melakukan pembersihan mikroskop setelah semua
pekerjaan selesai.

Nilai = ------------------- X 100% = %


22

Komentar / Ringkasan :

Rekomendasi :
Tandatangan Koordinator/Instruktur ……………….. Tanggal : ………………………….

Sistem Respirasi 2015

Anda mungkin juga menyukai