Anda di halaman 1dari 14

KONTROL

STABILITAS TUBUH
BENDUNG

Prodi Teknik Sipil


Universitas Pakuan
Gaya – gaya yang bekerja pada
tubuh Bendung

• Berat Sendiri Bendung ( G )


• Gaya Gempa (K)
• Tekanan Lumpur
• Gaya Hidrostatik
• Gaya akibat Uplift Pressure ( Gaya
Angkat )
a. Berat Sendiri Bendung ( G )
Gaya berat sendiri adalah gaya yang ditimbulkan karena
berat sendiri yang dimiliki oleh konstruksi bangunan tersebut.
Arah kerja dari gaya berat ini adalah arah vertikal ke bawah
melalui titik beratnya. Berat bengunan bergantung pada
bahan yang dipakai untuk membuat bangunan itu.

Rumus yang digunakan :


G=V.
Momen = G x Lengan
dimana :
V = Luas (m2)
 = berat jenis (t / m3) pasangan
batu kali (2,2 t/m3)
b. Gaya Gempa (K)
K=fxG

f = ad / g

ad = n ( Z x ac )m

Momen = K x Lengan

dimana :
K = Gaya Gempa (ton)
f = koefisien gempa
G = Massa Bangunan (ton)
n,m = koefisien jenis tanah
Z = faktor gempa sesuai lokasi
ac = percepatan dasar gempa (cm/dt2)
g = percepatan gravitasi ( 9.81 m/s2 )
c. Tekanan Lumpur
a
a
Ws2
MAN

h Ws1

Ws2 = (1/2 x a x h )  s

dimana :
Ws = Gaya tekan lumpur
s = Berat jenis lumpur (t)
h = dalamnya lumpur (m)
Φ = sudut gesekan ()
d. Gaya Hidrostatik
1. Kondisi muka air normal
a

W1

h W2

W1 = ½ .  a . a . h W2 = ½ .  a . h2

Dimana :
W = Gaya hidrostatik (t)
 a = Berat jenis air ( 1 ton/m3)
h = Tinggi mercu (m)
2. Kondisi muka air banjir
a b

MAB

h1

MAB
h2

h3
e. Gaya akibat Uplift Pressure ( Gaya
Angkat )
MAB

Δh
Hx

Px = Hx – ( Lx / L) H

Momen = Px . Lengan
Dimana :
Px = gaya angkat pada titik X (ton)
L = panjang total bidang kontak bendung dengan
tanah bawah (meter)
Lx = jarak sepanjang bidang kontak dari hulu sampai X
(meter)
H = beda tinggi energi (meter)
Hx = tinggi energi di hulu bendung (meter)
Kontrol Stabilitas

• Kontrol Terhadap Guling


• Kontrol Terhadap Geser
• Kontrol eksentrisitas
• Kontrol Terhadap Daya
Dukung Tanah
a. Kontrol Terhadap Guling

This image cannot currently be displayed.

Dimana :
Mt = momen tahanan (tm)
Mg = momen guling (tm)
b. Kontrol Terhadap Geser
Dimana :
(H) = jumlah gaya horisontal yang
bekerja pada bangunan (t)
(V) = jumlah gaya vertikal (t)
f = koefisien gesekan

Tabel 3.1 Nilai Koefisien Gesekan


Bahan f
Pasangan batu pada pasangan batu 0,60 – 0,75
Batu keras berkualitas baik 0,75
Kerikil 0,5
Pasir 0,4
Lempung 0,3
Sumber : KP – 02, “Kriteria Perencanaan Bag. Hal. 121”
c. Kontrol eksentrisitas

Dimana :
M = resultan dari momen (t.m)
= M tahan – M guling
B = Panjang telapak pondasi (m)
v = Jumlah gaya vertikal (t)
d. Kontrol Terhadap Daya Dukung Tanah

Dimana :
σ = Daya dukung tanah ( t/m2 )
V = Jumlah gaya vertikal (t)
B = Panjang telapak pondasi (m)
e = Eksentrisitas

Anda mungkin juga menyukai