PENDAHULUAN
rendah menjadi salah satu masalah yang harus diselesaikan. Keterbatasan ekonomi
yang mereka miliki menjadi dasar bagi mereka menghuni pemukiman kumuh dan liar.
pekerjaan yang rendah. Daerah kumuh atau permukiman miskin merupakan fenomena
umum di kota besar. Permukiman kumuh yang bertambah setiap tahunnya sangat sulit
untuk dicegah. Munculnya pemukiman kumuh ini sebenarnya ilegal karena melanggar
ketertiban umum. Hal ini harus segera ditindak dengan cepat sebelum persebaran
Oleh karena itu salah satu cara pemecahan masalah ini adalah dengan
pembangunan rumah susun yang layak dan terjangkau bagi masyarakat miskin.
dijelaskan pada Undang-Undang Rumah Susun Nomor 20 Tahun 2011 pasal 3 ayat 2,
susun yang layak huni dan terjangkau dalam lingkungan yang sehat, aman, harmonis,
1
Universitas Sumatera Utara
Selain itu dewasa ini faktanya bahwa wilayah Indonesia terutama di kota-kota
besar mulai kehabisan lahan untuk permukiman. Semakin langkanya dan semakin
sudah baku. Maka muncullah suatu tipologi bangunan yang disebut dengan
Rusunawa, unit-unit satuan rumah susun yang sedianya dibangun secara horizontal
Penyatuan unit-unit rumah ini juga berarti menyatukan budaya atau adat istiadat yang
Kota Binjai. Kota Binjai merupakan salah satu kota di Provinsi Sumatera Utara yang
hanya memiliki luas area ± 90, 23 km² dan berjarak sekitas 22 km dari Kota Medan
sebagai Ibukota Provinsi Sumatera Utara. Saat ini Kota Binjai hanya memiliki 1 unit
Pemerintah Kota Binjai berhadap dengan adanya pembangunan Rusunawa ini akan
bersama dan benda bersama yang harus dijaga dan digunakan bersama-sama. Tinggal
di Rusunawa adalah cara hidup baru bagi sebagian besar anggota masyarakat
2
Universitas Sumatera Utara
perkotaan. Untuk tinggal di Rusunawa perlu dikembangkan budaya-budaya 1 baru
yang sesuai dan tepat bagi kelangsungan hidup bermasyarakat di lingkungan barunya
(Purwaningsih, 2011). Oleh karena itu perlunya penyesuaian diri terharap lingkungan
sosial Rusunawa tersebut karena tanpa penyesuaian diri yang baik maka dapat
dipastikan bahwa mereka tidak akan dapat bertahan untuk tinggal menetap dan
menapak di tanah atau yang sering kita sebut dengan istilah landed house. Segala
macam budaya, kebiasaan, maupun adat istiadat yang berkaitan dengan tipologi
waktu itu dibangun secara horizontal membentuk suatu daerah, lingkungan tertentu,
maupun yang akhirnya menjadi sebuah desa dan ini terjadi dalam kurun waktu yang
bermukim, dan kebiasaan yang telah menjadi budaya atau adat istiadat telah terbentuk
sosial yang berbeda dari sebelumnya. Mereka berasal dari latar belakang yang
berbeda baik dari segi agama, etnis, daerah asal dan sebagainya. Sesama penghuni
1
Budaya adalah seperangkat sistem gagasan,kepercayaan, perilaku, kebiasaan dan hasil karya
manusia dalam kehidupan masyarakat (Koentjaraningrat, 2009)
3
Universitas Sumatera Utara
keharmonisan dalam bertetangga. Bertetangga merupakan bagian kehidupan manusia
yang tidak bisa hindari. Karena manusia bukan hanya sebagai makhluk individu,
tetapi juga merupakan makhluk sosial. Keharmonisan dalam bertetangga dapat dilihat
langsung akan menciptakan interaksi antar sesama penghuni akan lebih intensif. Hal
ini dikarenakan mereka tinggal di satu atap yang sama dan hunian mereka hanya
sosial merupakan kunci dari semua kehidupan sosial karena tanpa interaksi sosial, tak
belaka tidak akan menghasilkan pergaulan hidup dalam suatu kelompok sosial.
Pergaulan hidup semacam itu baru akan terjadi apabila orang-orang perorangan atau
Yaitu pertama terjadinya hubungan yang harmonis atau serasi dan yang kedua
terjadinya hubungan yang tidak harmonis yang pada akhirnya tidak jarang akan
interaksi sosial yang bersifat positif akan mampu menciptakan suasana hubungan
yang harmonis dalam masyarakat. Kondisi ini bisa dicapai jika ada rasa saling
ketidakserasian atau disharmoni dalam kelompok atau masyarakat yang pada giliran
4
Universitas Sumatera Utara
Kondisi dan situasi yang telah disebutkan diatas membuat peneliti tertarik
lingkungannya yang baru yaitu di Rusunawa. Sebagai ilmu yang mempelajari tentang
dalam diri masyarakat di tempat tinggalnya yang baru dalam konteks perkotaan.
bahwa Rumah Susun adalah bangunan gedung bertingkat yang dibangun dalam suatu
dalam arah horizontal maupun vertikal dan merupakan satuan-satuan yang masing-
masing dapat dimiliki dan digunakan secara terpisah, yang berfungsi untuk tempat
hunian, yang dilengkapi dengan bagian bersama, benda bersama dan tanah bersama.
Satuan Rumah Susun (Sarusun) adalah unit hunian rumah susun yang dihubungkan
gedung bertingkat yang dibangun dalam suatu lingkungan yang terbagi dalam
5
Universitas Sumatera Utara
Pendapatan dan Belanja Negara dan atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Pengelolaan adalah upaya terpadu yang dilakukan oleh badan pengelola atas
barang milik negara atau daerah yang berupa rusunawa dengan melestarikan fungsi
barang milik negara yang mempunyai penguasaan atas barang milik negara berupa
rusunawa. Penghuni adalah warga negara Indonesia yang termasuk dalam kelompok
kebutuhan dari permukiman dan perumahan pada lokasi yang padat terutama pada
susun tentunya juga dapat mengakibatkan terbukanya ruang kota sehingga mejadi
lebih lega. Selain itu daerah kumuh juga akan berkurang dan selanjutnya menjadi
dapat dihuni bersama, di mana satuan-satuan dari unit dalam bangunan dimaksud
dapat memiliki secara terpisah yang dibangun baik secara horizontal maupun secara
6
Universitas Sumatera Utara
Perumnas dalam rangka mengantisipasi kecenderungan meningkatnya arus
susun dengan sistem kepemilikan, maka sejak tahun 1984 telah pula dibangun rumah
susun sewa yang dapat dihuni secara sewa baik harian maupun bulanan.
a. Menjamin terwujudnya rumah susun yang layak huni dan terjangkau dalam
2
RPJM merupakan singkatan dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah, merupakan
penjabaran visi misi dan program Kepala Daerah. RPJM Daerah memuat arah kebijakan keuangan
daerah, strategi pembangunan daerah, kebijakan umum, dan progaram Satuan Kerja Perangkat Daerah.
7
Universitas Sumatera Utara
permukiman yang terpadu guna membangun ketahanan ekonomi, sosial dan
budaya;
kumuh;
susun,
terutama bagi MBR dalam lingkungan yang sehat, aman, harmonis, dan
berkelanjutan dalam suatu sistem tata kelola perumahan dan pemukiman yang
terpadu; dan
3
MBR adalah singkatan dari Masyarakat Berpenghasilan Rendah.
8
Universitas Sumatera Utara
Pembanguan rumah susun harus memenuhi berbagai persyaratan teknis dan
administrasi yang di tetapkan dalam Undang Undang Nomor 20 Tahun 2011 tentang
administratif yang lebih berat karena rumah susun memiliki bentuk dan keadaan
khusus yang berbeda dengan perumahan biasa. Rumah Susun merupakan gedung
tingkat yang akan dihuni banyak orang sehingga perlu dijamin keamanan,
1.2.3. Adaptasi
Pengertian penyesuaian diri sering kali disebut juga dengan adaptasi. Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia tahun 2009, istilah adaptasi diartikan sebagai
individu.
adaptasi yaitu:
9
Universitas Sumatera Utara
Penyesuaian antara individu dengan lingkungan sosial budayanya dikenal
dengan istilah adaptasi. Pada kondisi ini individu mengubah perilaku agar sesuai
budaya berkaitan dengan proses sosial, suatu individu akan berusaha membiasakan
diri pada suatu tempat dalam kehidupan sosial untuk dapat berpartisipasi dalam
aktivitas-aktivitasnya.
Menurut Suparlan (1984: 20), adaptasi itu sendiri pada hakekatnya adalah
1. Syarat dasar alamiah-biologi (manusia harus makan dan minum untuk menjaga
2. Syarat dasar kejiwaan (manusia membutuhkan perasaan tenang yang jauh dari
10
Universitas Sumatera Utara
4) Mengubah agar sesuai dengan kondisi yang diciptakan.
sistem.
lingkungan. Pola adalah suatu rangkaian unsur-unsur yang sudah menetap mengenai
suatu gejala dan dapat dipakai sebagai contoh dalam hal menggambarkan atau
mendeskripsikan gejala itu sendiri (Fadhillah, 2017). Dari definisi tersebut, pola
adaptasi dalam penelitian ini adalah sebagai unsur-unsur yang sudah menetap dalam
proses adaptasi yang dapat menggambarkan proses adaptasi dalam kehidupan sehari-
hari, baik dalam interaksi, tingkah laku maupun dari masing-masing adat-istiadat
kebudayaan yang ada. Proses adaptasi berlangsung dalam suatu perjalanan waktu
yang tidak dapat diperhitungkan dengan tepat. Kurun waktunya bisa cepat, lambat,
lapisan sosial dalam masyarakat, interaksi sosial dan yang lainya. Perubahan sosial
terjadi pada semua masyarakat dalam setiap proses dan waktu, dampak perubahan
11
Universitas Sumatera Utara
Terjadinya perubahan merupakan gejala yang wajar dalam kehidupan
manusia. Hal ini terjadi karena setiap manusia mempunyai kepentingan yang tidak
terbatas. Perubahan sosial adalah proses sosial yang dialami masyarakat serta semua
meninggalkan pola-pola kehidupan, budaya dan sistem sosial yang baru. Perubahan
sosial terjadi pada dasarnya karena ada anggota masyarakat pada waktu tertentu
merasa tidak puas lagi terhadap keadaan kehidupanya yang lama dan menganggap
sudah tidak puas lagi atau tidak memadai untuk memenuhi kehidupan yang baru
(Purwaningsih, 2011).
sosial sebagai suatu variasi dari cara-cara hidup yang telah diterima, baik karena
teknologis dan geografis, atau biologis yang menyebabkan terjadinya perubahan pada
aspek-aspek kehidupan sosial lainnya. Sebaliknya ada pula yang mengatakan bahwa
semua kondisi tersebut sama pentingnya, satu atau semua akan menghasilkan
perubahan-perubahan sosial.
12
Universitas Sumatera Utara
1.2.5. Masyarakat
yang saling “bergaul” atau dengan istilah ilmiah saling “berinteraksi”. Namun tidak
karena suatu masyarakat harus mempunyai suatu ikatan lain yang khusus. Ikatan yang
membuat kesatuan manusia menjadi suatu masyarakat adalah pola tingkah laku yang
tradisi, sikap dan perasaan persatuan yang sama. Sedangkan Suparlan (1984)
ciri antar lain: (1) manusia yang hidup bersama, sekurang-kurangnya terdiri atas dua
tahun, (2) bercampur atau bergaul dalam jangka waktu yang cukup lama.
Berkumpulnya manusia akan menimbulkan manusia baru. Sebagai akibat dari hidup
bersama, timbul sistem komunikasi dan peraturan yang mengatur hubungan antar
manusia, (3) sadar bahwa mereka merupakan satu kesatuan dan (4) merupakan suatu
13
Universitas Sumatera Utara
Mac Iver dan Page (dalam Soekanto, 2006: 22) menyatakan masyarakat ialah
suatu sistem dari kebiasaan dan tata cara, dari wewenang dan kerja sama antara
berbagai kelompok dan penggolongan dan pengawasan tingkah laku serta kebiasaan-
kebiasaan manusia. Keseluruhan yang selalu berybah ini kita namakan masyarakat.
Menurut Mac Iver dan Charles dalam Soekanto (2006) unsur-unsur perasaan
misalnya Aristoteles yang menyatakan bahwa manusia adalah makhluk sosial (zoon
manusia baru menjadi manusia setelah manusia itu hidup dengan manusia lain.
Soekanto (2006: 75) menyatakan bahwa di dalam diri manusia pada dasarnya telah
terdapat keinginan yaitu keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lainnya dan
manusia melakukan hubungan sosial atau interaksi sosial. Garna (1996: 76)
masyarakat terbentuk oleh para individu yang melakukan interaksi. Karena itu suatu
mengarahkan dan kontrol diri serta perspektif. Tindakan bersama individu dalam
14
Universitas Sumatera Utara
Interaksi tidak cukup hanya bertemu secara badaniah atau kontak dengan
orang yang berada di sekitar kita, tetapi juga harus dibarengi aktivitas komunikasi.
badaniah belaka tidak akan menghasilkan pergaulan hidup dalam suatu kelompok
sosial. Pergaulan hidup semacam itu baru akan terjadi apabila orang perorang atau
Mengutip Simmel (dalam Kamil, 1999: 30) mengatakan bahwa interaksi sosial
memiliki arti dan bermakna apabila memenuhi dua syarat yaitu: (1) adanya kontak,
asksi reaksi, yang meliputi kontak primer melalui berhadapan langsung (face to face)
dan kontak sekunder, yaitu kontak sosial yang dilakukan melalui perantara, seperti
melalui telepon, orang lain, surat kabar dan lain-lain; (2) adanya komunikasi, pada
dasarnya kontak merupakan aksi dari individu atau kelompok dan mempunyai makna
bagi pelakunya, yang kemudian ditangkap oleh individu atau kelompok lain dengan
menangkap makna dari aksi orang lain atau kelompok dan memberikan reaksi yang
diwujudkan melalui perilaku sebagai perasaan yang ingin disampaikan kepada orang
adalah hubungan antara dua orang atau lebih dimana perilaku atau tindakan seseorang
yang lainnya atau sebaliknya. Karena itu interaksi sosial dapat terjadi apabila dua
belah pihak saling berhubungan dan melakukan tindakan timbal balik (aksi-reaksi).
15
Universitas Sumatera Utara
Lebih lanjut Simmel mengatakan bahwa interaksi sosial merupakan awal
terbentuknya masyarakat. Masyarakat tidak bisa lepas dari beberapa individu yang
terdapat di dalamnya, karena merupakan suatu proses dinamis yang terus berlangsung
dinamakan Sosiasi yaitu suatu masyarakat itu ada karena terdapat sejumlah individu
yang terjalin secara kompleks melalui interaksi dan saling mempengaruhi. Simmel
mengatakan bahwa terdapat dua konsep interaksi yang terdapat dalam masyarakat
yaitu bentuk dan isi. Dilihat dari situasi sosial, isi merupakan tujuan yang hendak
dicapai masyarakat, sedangkan bentuk merupakan jenis interaksi dari hubungan sosial
dasarkan berbagai faktor, antara lain faktor imitasi, sugesti, identifikasi dan simpati.
dalam keadaan tergabung. Di jelaskan lebih lanjut bahwa faktor imitasi mempunyai
peranan yang sangat penting dalam proses interaksi sosial. Salah satu segi positifnya
sedangkan segi negatifnya antara lain tindakan yang ditiru adalah tindakan yang
menyimpang.
sikap yang kemudian diterima pihak lain. Sugesti ini sebenarnya proses imitasi juga
16
Universitas Sumatera Utara
hanya titik tolaknya berbeda. Sugesti dapat terjadi karena pihak yang menerima
atau keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan orang lain.
Identifikasi sifatnya lebih mendalam dari pada imitasi, karena kepribadian dapat
terbentk melalui proses ini. Proses identifikasi dapat berlangsung baik dengan sendiri
seseorang merasa tertarik pada orang lain. Di dalam proses ini perasaan memgang
peranan sangat penting, walaupun dorongan utama adalah keinginan untuk memahami
dan bekerjasama dengan orang lain. Proses simpati dapat berkembang kalau didukung
Wilayah perkotaan terdiri dari berbagai macam etnik yang datang berbagai
daerah. Keanekaragaman etnik tersebut merupakan salah satu ciri khas masyarakat
disatu pihak merupakan kekayaan kebudayaan nasional, dilain pihak tidak jarang
keadaan tersebut merupakan salah satu faktor penghambat kearah terciptanya suatu
proses sosial, yaitu: (1) proses yang asosiatif, yang terbagi ke dalam tiga bentuk
khusus lagi yakni akomodasi, asimilasi dan akulturasi; (2) proses disasosiatif yang
17
Universitas Sumatera Utara
mencakup persaingan yang meliputi kontraversi dan pertentangan atau pertikaian
(conflict). Kimbal Young, mengemukakan bentuk proses sosial adalah: (1) oposisi
berbeda dengan orang lain dalam masyarakat atas dasar perbedaan usia, sex dan
pekerjaan.
Menurut Coser (dalam Johnson, 1986: 195), konflik merupakan salah satu
bahwa sesungguhnya dinamika konflik adalah sedemikian, sehingga pada setiap isu
tertentu ada kecenderungan untuk menjadi dua kelompok utama, yang tidak dapat
ada interaksi sosial yang bebas dari konflik, justru konflik sangat erat terjalin dengan
persaingan antara dua atau lebih suku bangsa dalam hal mendapatkan lapangan mata
pencaharian hidup yang sama; (2) pemaksaan unsur-unsur kebudayaan kepada warga
satu suku bangsa lain; (3) pemaksaan terhadap suku bangsa lain yang berbeda agama
untuk menganut agama tertentu; (4) usaha mendominasi suku bangsa lain secara
politis; (5) adanya konflik terpendam antar suku-suku bangsa yang telah bermusuhan
secara adat.
18
Universitas Sumatera Utara
1.3. Rumusan Masalah
Tinggal menetap di Rusunawa adalah suatu cara hidup baru bagi sebagian
besar masyarakat perkotaan. Dalam banyak hal perubahan fisik dan lingkungan sosial
yang sangat berbeda akan membawa pengaruh terhadap kehidupan mereka. Oleh
Rusunawa
sosialnya
penghuni.
tinggal di Rusunawa
19
Universitas Sumatera Utara
1. Diharapkan dapat memberi masukan kepada pemerintah untuk melihat secara
nyata berbagai kebutuhan dan pengunaan ruang secara tepat bagi masyarakat
masyarakat di Rusunawa. Selain itu juga kepada kebijakan Pemko Binjai agar
Metode penelitian adalah cara-cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid,
tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunkan untuk memahami, memecahkan dan
mengantisipasi masalah. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode
etnografi.
utama aktivitas ini adalah memahami suatu pandangan hidup dari sudut pandang
20
Universitas Sumatera Utara
karena itu penelitian etnografi melibatkan aktivitas belajar mengenai dunia orang
dengan melihat, mendengar, berbicara, berfikir, dan bertindak dengan cara yang
berbeda. Tidak hanya mempelajari masyarakat, lebih dari itu etnografi berarti belajar
dari masyarakat.
Inti dari etnografi adalah upaya memperrhatikan makna tindakan dari kejadian
yang menimpa orang yang ingin kita pahami. Beberapa makna ini terekspresikan
secara langsung dalam bahasa, dan banyak yang diterima dan disampaikan hanya
secara tidak langsung melalui kata dan perbuatan (Spradley, 1997). Karakteristik
utama dari metode ini adalah sifat analisisnya yang mendalam, kualitatif, dan holistik,
cukup lama.
yang dapat diamati saja. Tetapi peneliti juga akan menggali secara menyeleruh segala
hal yang berkaitan dengan topik penelitian. Peneliti akan menggali sebanyak mungkin
informan terkait strategi adaptasi yang digunakan warga masyarakat Rusunawa untuk
menghimpun informasi yang relevan dengan masalah yang sedang diteliti. Kegiatan
studi kepustakaan dilakukan untuk menemukan literatur atau sumber bacaan dalam
merupakan data pendukung, yaitu berupa skripsi, buku, artikel, dan jurnal. Hal
21
Universitas Sumatera Utara
pertama yang dilakukan penulis yaitu mengumpulkan artikel, buku, dan jurnal yang
berhubungan dengan adaptasi dan rumah susun. Setelah semua terkumpul terlebih
observasi partisipatif. Teknik ini melibatkan peneliti secara langsung dalam kegiatan
partisipasi penliti dapat memperoleh gambaran tentang kehidupan sosial yang sukar
juga penulisan field note selama di lapangan. Field note merupakan catatan yang
dibuat peneliti selama penelitian di lapangan. Field note berisi data-data yang di
Seorang peneliti ketika ingin melakukan penelitian, tentu hal tersebut tidak
semudah membalikkan telapak tangan. Banyak hal atau cara yang harus ditempuh.
Salah satunya adalah peneliti harus membangun rapport yang baik di depan subjek.
Rapport adalah hubungan baik yang tercipta antara peneliti dan subjek atau
terhadap informan karena informan akan merasa lebih percaya dan akan lebih terbuka.
Dalam membangun rapport yang baik terhadap informan sebenarnya sama halnya
22
Universitas Sumatera Utara
Selain itu rapport juga membantu dalam hal penggalian data tentunya. Rapport
tidak hanya diciptakan atau dibentuk kepada satu orang namun kepada semua orang
yang terlibat dalam penelitian. Sehingga bisa dikatakan rapport dijadikan sebagai
prasyarat utama yang harus dilakukan untuk mendapatkan data dari informan.
masyarakat Rusunawa Binjai guna untuk mendapatkan data yang sesuai dengan topik
Teknik wawancara adalah teknik yang dilakukan dengan percakapan demgan maksud
tertentu yang dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang
umum digunakan untuk mendapatkan data berupa keterangan lisan dari suatu
narasumber atau keterangan lisan dari suatu informan. Data yang dihasilkan dari
kemampuan untuk dapat merangsang informan untuk menjawab dan juga menggali
pertanyaan dengan bahasa yang mudah dipahami oleh informan sehingga informan
23
Universitas Sumatera Utara
tidak merasa binggung. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan adalah pertanyaan yang
menyangkut tema penelitian dan wawancara harus dilakukan di saat yang tepat
dokumentasi visual untuk menyimpan atau mengarsipkan data yang telah didapat.
Bahan atau peralat yang digunakan utnuk mendukung dokumentasi visual ini dapat
disajikan dalam bentuk poto, rekaman dan video, dan tidak lupa juga peneliti harus
membuat field note (catatan lapangan). Dengan adanya alat bantu visual ini, peneliti
dapat dengan mudah mengingat apa yang telah dijelaskan oleh informan.
Analisis data dilakukan utnuk menganalisis makna yang ada dibalik data dan
informasi yang telah diperoleh dari informan. Analisis data bertujuan untuk menyusun
data dalam cara yang bermakna sehingga dapat dipahami. Proses analisis data dimulai
dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu wawancara,
Setelah semua data dibaca, dipelajari, dan ditelaah, maka langkah berikutya
membuat koding. Tahap terakhir dari anlisis data adalah mengadakan pemeriksaan
data dalam mengolah hasil sementara menjadi teori substantif dengan menggunakan
24
Universitas Sumatera Utara
Pengolahan data dilakukan dalam beberapa tahapan. Tahap pertama
pengolahan data data dimulai dari penelitian pendahuluan hingga tersusunnya usulan
penelitian. Tahap kedua, pengolahan data yang lebih mendalam dilakukan dengan
terkait. Pada tahap ini, pengolahan data dianggap optimal apabila data yang diperoleh
sudah layak dianggap lengkap dan dapat merepresentasikan masalah yang dijadikan
obyek penelitian. Tahap akhir adalah analisi data dalam rangka menjawab pertanyaan-
melakukan penelitian saya sudah beberapa kali berkunjung ke Rusunawa Kota Binjai
ini. Kebetulan saya mengenal salah satu penghuni di Rusunawa, meski tidak begitu
dekat namun beliau dengan senang hati membantu saya untuk melakukan penelitian
di Rusunawa. Penulis memilih lokasi Rusunawa Kota Binjai ini karena penulis sendiri
merupakan penduduk asli Kota Binjai dan tumbuh besar di kota yang identik dengan
dari kejauhan ketika saya melewatinya. Awal saya melakukan penelitian perasaan
gugup pasti ada apalagi banyak penghuni yang memperhatikan kehadiran saya.
25
Universitas Sumatera Utara
Mungkin mereka sadar bahwa saya adalah orang asing yang sedang memasuki
wilayah mereka. Namun syukurlah mereka tidak menaruh rasa curiga pada saya. Saya
sempat menyapa salah satu penghuni yang sedang duduk di depan huniannya, meski
dengan wajah sedikit heran namun beliau tetap melemparkan senyuman kecil kepada
saya.
Rusunawa yang saya ketahui namanya dari petugas keamanan yaitu Ibu Maria.
Namun sayang ketika saya datang ke kantornya beliau sedang tidak berada ditempat
sehingga saya harus menunda untuk meminta izin kepadanya untuk melakukan
penelitian di Rusunawa. Berniat agar penelitian saya dapat saya selesaikan secepat
mungkin maka keesokan harinya saya putuskan untuk menjumpai Ibu Maria.
Untunglah saat beliau sedang berada di kantornya. Bu Maria menyambut saya dengan
sangat baik, beliau juga dengan mudah membantu saya mempersiapkan data-data
yang saya butuhkan. Karena Bu Maria termasuk orang yang ramah maka dia
memiliki jam kerja berbeda-beda. Ketika saya datang di siang hari suasana Rusunawa
terlihat sepi karena kebanyakan dari penghuni sedang bekerja. Saat itu saya bertemu
dengan salah satu penghuni yang bernama Ibu Ida yang sedang duduk di teras
hunainnya. Baru saja saya ingin memulai obrolan saya dengannya namun beliau
mengatakan bahwa beliau harus mencuci pakaian. Meski beliau berbicara dengan
mimik wajah sambil tersenyum namun saya tahu bahwa itu adalah salah satu cara
beliau untuk menolak kehadiran saya. Mencuci hanya sebuah alasan untuk
26
Universitas Sumatera Utara
memutuskan obrolan kami. Karena ketika saya beranjak pergi dari rumahnya saya
melihat Ibu Ida yang justru malah berkunjung ke rumah penghuni lainnya bukan
masuk ke huniannya lalu mencuci. Bagi saya ini adalah suatu kewajaran dimana
seorang peneliti menerima penolakan dari informannya. Dari kejadian ini saya belajar
untuk mendekatkan diri terlebih dahulu dengan para informan sebelum saya bertanya
Di samping ada penghuni yang menolak kehadiran saya namun tidak sedikit
juga penghuni yang menyambut saya dengan hangat dan sangat ramah. Meski baru
kenal namun mereka sudah banyak bercerita dengan saya baik itu tentang masalah di
Rusunawa ataupun masalah pribadi mereka. Memang menurut saya bukanlah hal
yang begitu sulit untuk mendekatkan diri dengan para informan saya apalagi saya juga
bertempat tinnggal tidak jauh dari lokasi Rusunawa. Bahkan mereka ada yang
mengenal beberapa tetangga saya. Hal itu membuat saya sebagai peneliti dapat
dengan mudah berbaur dengan mereka dan ikut dalam perbincangan mereka dengan
Kendala lainnya yang saya dapatkan ketika berada di lapangan adalah ketika
mereka tidak mampu mengerti apa yang saya tanyakan padahal saya sudah
menggunakan bahasa yang sesederhana mungkin. Mereka tetap menjawab apa yang
saya tanyakan namun tidak sesuai dengan maksud pertanyaan saya. Sehingga saya
harus meluruskan kembali jawaban yang sudah lari dari pembahasan. Selain itu
karena kebanyakan informan saya adalah para ibu rumah tangga maka hampir
sepanjang waktu yang saya gunakan di Rusunawa adalah untuk mengobrol dengan
mereka. Karena sudah beberapa kali bertemu dan saling sapa dengan mereka akhirnya
mereka mengenal saya dengan baik. Dan karena itu juga mereka sering mengajak
27
Universitas Sumatera Utara
saya untuk mengobrol sampai terkadang saya tidak memiliki kesempatan untuk
Hal yang paling saya sukai selama melakukan penelitian di Rusunawa adalah
di saat sore hari. Dari lantai paling tertinggi yaitu lantai 5 semua kegiatan di
Rusunawa terlihat. Dimana anak-anak kecil sedang berlari-lari dan bermain di lantai
dasar. Ada anak laki-laki yang sedang bermain bola, anak perempuan yang bermain
lompat tali. Sungguh mengingatkan saya dengan kehidupan masa kecil saya. Selain
itu dari atas Rusunawa saya juga belihat bergai bentuk bangunan-bangunan yang ada
28
Universitas Sumatera Utara