Anda di halaman 1dari 86

ORGANISASI TINGKAT

JARINGAN

Kelompok 4
Fira Luthfita Nirmala 1500085| Wilda Robiatul Adawiyah
1500828
Sumber: (Martini, 2006)
http://www.biology.arizona.edu/cell_bio/problem_sets/membranes/13t.html

Hubungan Sel-sel

Sumber: Kurnadi, 2016


Desmosom

https://en.wikipedia.org/wiki/File:Desmosome_cell_jun
Sumber: (Ladyohats, 20017)

ction_en.svg
• Terdiri dari 2 membran plasma dengan jarak kurang lebih 20nm
• Ada penumpukan serat-serat antara dua membran yang menembus sampai
sitoplasma
• Berbentuk cakram, berfungsi melekatkan satu sel dengan sel lain
• Terdapat pada daerah-daerah yang sering diregangkanm contoh: kulit
Tight Junction
• Tidak terdapat rongga antara 2
sel

https://en.wikipedia.org/wiki/Tight_junction#/media/File:Cellular_tight_junction-en.svg
• Terdapat disekeliling epithel,
contoh: epitel usus

Sumber: (Ladyohats, 2006)

Sumber: Kurnadi, 2016


https://en.wikipedia.org/wiki/Gap_junction#/media/File:Gap_cell
Gap Junction
Sumber: (Ladyohats, 2006)

_junction-en.svg

• Terdapat hubungan langsung antara sitoplasma 2 sel melalui channel


berdiameter 1,5-2nm
• Ion-ion kecil (Na, K) yang dapat menembus melintasi gap junction
• Terdapat diantara sel-sel otot jantung dan sel-sel otot polos
• Berfungsi untuk mempermudah transmisi aktivitas listrik antar sel
Berdasarkan fungsinya sel-sel dalam tubuh dibagi menjadi
4 jenis, yaitu:
• Sel Epithel, berfungsi untuk absorpsi zat-zat nutrien,
proteksi terhadap zat-zat asing, sekresi enzim-enzim
dan hormon, serta persepsi (menerima) rangsang dari
luar.
• Sel Otot, berfungsi untuk melakukan pergerakan.
• Sel-sel Syaraf, berkemampuan menghasilkan signal-
signal elektris yang disebut impuls, impuls. Impuls bisa
menjalar sepanjang sel syaraf dan akhirnya impuls ini
memerintahkan sel-sel kelenjar untuk bersekresi
ataupun sel-sel otot untuk berkontraksi.
• Sel-sel Jaringan Ikat, berfungsi untuk melabuhkan,
menghubungkan atau mendukung struktur-struktur (sel-
sel) tubuh lainnya.
JARINGAN

Jaringan merupakan
kumpulan sel-sel
yang sejenis baik
struktur maupun
fungsiunya beserta
zat interselulernya.

(Budi, 2018)
JARINGAN EPITEL

(Gaming, 2018)
1. Epitel Selapis Pipih (Simple Squamous
Epithelium)

Epitel selapis pipih pada alveoli paru-


Diagram Epitel Selapis Pipih
paru
(Lilian, Tanpa Tahun)
(Lilian, Tanpa Tahun)
Epitel Selapis Pipih
(Nanzip, 2018)
Fungsi dan Letak Epitel Selapis Pipih
FUNGSI : Untuk pelapis bagian dalam rongga dan saluran, proses
difusi, osmosa dan filtrasi zat.

Letak :
• Alveoli paru-paru
• Glomerulus ginjal
• Labyrinth
• Lapisan terdalam pembuluh darah
• Jantung
• Pembuluh lymph yang disebut endothelium
• Membran yang melapisi rongga thorax (pleura)
• Rongga perut (peritoneum) yang disebut mesothelium
2. Epitel Selapis Kubus (Simple Cuboidal
Epithelium)

Diagram Epitel Selapis Kubus


(Tawneyn, 2018) Epitel selapis kubus pada tubulus
ginjal
(Chegg, 2018)
Epitel Selapis Kubus
(Pixies, Tanpa Tahun)
Fungsi dan Letak Epitel Selapis Kubus
FUNGSI : Untuk proteksi, absorpsi dan sekresi (penghasil lendir
atau mukus).

Letak :
• Permukaan ovarium
• Lensa mata
• Tubulus ginjal
• Sel-sel pigmen retina
• Kelenjar-kelenjar
3. Epitel Selapis Kolumner (Simple Columnar
Epithelium)
a. Epitel Selapis Kolumner Tidak Bersilia (Non-ciliated Simple
Columnar Epithelium)

Epitel selapis kolumner tidak bersilia pada jejenum usus halus


(University of Kelaniya, 2018)
Epitel Selapis Kolumner Tidak Bersilia (Non-ciliated Simple
Columnar Epithelium)

Nonciliated
simple
columnar
epithelium

Epitel Selapis Kolumner Tidak Bersilia


(Bodytomi, 2018)
b. Epitel Selapis Kolumner Bersilia (Ciliated Simple Columnar
Epithelium)

Epitel selapis kolumner bersilia pada tuba fallopi


(University of Kelaniya, 2018)
Epitel Selapis Kolumner Bersilia (Ciliated Simple Columnar
Epithelium)

Ciliated simple
columnar
epithelium

Nucleus
Epitel Selapis Kolumner Bersilia
(University of Kelaniya, 2018)
Fungsi dan Letak Epitel Selapis Kolumner
Tidak Bersilia dan Bersilia
FUNGSI : Untuk proteksi, sekresi, difusi, absorpsi zat
(mempunyai mikrovili untuk menambah permukaan absorpsi),
terdapat sel-sel goblet yang mensekresi lendir (mukus) untuk
mengurangi pergesekan dan getaran silianya menghalau benda
asing tersebut.
Letak Epitel Selapis Kolumner Letak Epitel Selapis Kolumner
Tidak Bersilia: Bersilia:
• Dinding dalam lambung • Tuba fallopi (saluran telur)
• Usus • Dinding dalam rongga hidung
• Kantong empedu • Trakea
• Rahim • Bronkus
• Saluran pernapasan bagian • Sinus-sinus para-nasalis dan
atas canalis centralis sumsum
• Saluran pencernaan tulang belakang
4. Epitel Berlapis Pipih (Stratified
Squamous Epithelium)

Epitel berlapis pipih pada vagina


(University of Kelaniya, 2018)
Epitel Berlapis Pipih
(Alamy, 2016)
Epitel Berlapis Pipih Non-Keratin dan Keratin
(Ross, 2016)
Fungsi dan Letak Epitel Berlapis Pipih
FUNGSI : Sebagai proteksi tubuh atau mencegah terjadinya
gesekan.

Letak:
Pada permukaan kulit, lapisan epitel terluar mengandung keratin.
Yaitu suatu protein yang kuat, liat dan kedap air untuk melindungi
tubuh, terdapat pada kulit, kulit kepala, telapak kaki. Sedangkan
pada permukaan-permukaan yang basah misalnya mulut, lidah,
esophagus dan vagina, lapisan terluarnya tidak berkeratin.
5. Epitel Berlapis Kubus (Stratified Cuboidal
Epithelium)

Epitel berlapis kubus pada saluran kelenjar esofagus


(University of Kelaniya, 2018)
Epitel Berlapis Kubus
(University of Kelaniya, 2018)
Fungsi dan Letak Epitel Berlapis Kubus

FUNGSI : Untuk proteksi (pelindung).

Letak :
• Uretra pria
• Saluran kelenjar keringat
• Permukaan ovarium
• Kelenjar tiroid
• Folikel ovarium
6. Epitel Berlapis Kolumner (Stratified
Columnar Epithelium)

Epitel berlapis kolumner pada saluran uretra pria


(Agosto, 2016)
Keterangan:
1. Sel
kolumner
2. Nukleus
3. Sel basal
4. Membran
basal
5. Jaringan
ikat

Epitel Berlapis Kolumner


(Carola, 1992)
Fungsi dan Letak Epitel Berlapis
Kolumner
FUNGSI : Untuk proteksi (pelindung) dan sekresi.

Letak :
• Saluran uretra pria
• Saluran kelenjar mammae wanita
• Beberapa di saluran kelenjar
7. Epitel Transisional (Transitional
Epithelium)

Epitel transisional dalam keadaan relax pada kandung kemih


(Ekelund, 2016)
Epitel transisional dalam keadaan kontraksi pada kandung kemih
(Ekelund, 2016)
Transitional
epithelium

Epitel Transisional
(University of Kelaniya, 2018)
Fungsi dan Letak Epitel Transisional
FUNGSI : Sebagai pemberi ruang tambahan. Cenderung berbentuk
bulat dan besar, bila diregangkan sel-sel tersebut menjadi pipih dan
tidak robek.

Letak :
• Saluran ureter
• Kandung kemih
• Uretra
• Saluran pernapasan
8. Epitel Berlapis Semu (Pseudostratified
Epithelium)

Pseudostratified
ciliated
epithelium

Epitel berlapis semu pada trakea


(University of Kelaniya, 2018)
Epitel Berlapis Semu
(University of Kelaniya, 2018)
Fungsi dan Letak Epitel Berlapis Semu

FUNGSI : Sebagai sekresi dan menghasilkan lendir oleh silia.

Letak :
Non-Cilia :
• Saluran kemih pria
• Tuba eustachii
Cilia:
• Saluran nafas
• Sistem reproduksi pria
KELENJAR
EKSOKRIN
Contoh hasil sekresi:
Lendir, air liur, enzim-
enzim, lemak, dsb.
EPITEL
KELENJAR
KELENJAR
ENDOKRIN
Contoh hasil sekresi:
Hormon

Secara struktural sel-sel kelenjar disebut tubulus bila berbentuk


tabung dan disebut acinous bila berbentuk labu (botol). Secara
fungsional sel-sel kelenjar dibagi menjadi: Holokrin, Apokrin dan
Merokrin.
BERDASARKAN STRUKTUR:
BERDASARKAN FUNGSI:

(Bradleymeyer, 2015)
JARINGAN IKAT
Jaringan Ikat Jaringan Ikat
Embrionik Sebenarnya
Jaringan Ikat
Jaringan Ikat Tulang
Dewasa Rawan

Tulang
JARINGAN IKAT EMBRIONIK
1. Mesenkim

Mesenkim
(Upi.edu)
JARINGAN IKAT EMBRIONIK
2. Mukosa

Mukosa
(Upi.edu)
JARINGAN IKAT DEWASA
1. Jaringan Ikat Sebenarnya
• Jaringan Ikat Jarang
Sel Plasma

Makrofag

Serat
Kolagen

Serat
Elastin
Jaringan Ikat Jarang
(Andien, 2009)
• Jaringan Lemak (Adiposa)

Jaringan Lemak
(Arkanda, 2016)
• Jaringan Ikat Kolagen (Fibrosa)

Jaringan Ikat Kolagen


(Repository.usu)
• Jaringan Ikat Elastis

Jaringan Ikat Elastis


(Upi.edu)
• Jaringan Ikat Retikuler

Jaringan Ikat Retikuler


(Upi.edu)
• Jaringan Ikat Cair : Yaitu darah yang akan
dibahas dalam bab “Darah”
2. Tulang Rawan
• Tulang Rawan Hyalin

Tulang Rawan Hyalin


(Upi.edu)
• Tulang Rawan Fibrosa

Tulang Rawan Fibrosa


(Upi.edu)
• Tulang Rawan Elastis

Tulang Rawan Elastis


(Upi.edu)
3. Tulang
Suatu tulang panjang terdiri dari beberapa bagian:
• Epiphysis
• Diaphysis
• Metaphysis
• Tulang rawan
• Canalis medullaris
• Periosteum
• Endosteum
Tulang Kompak dan Spongiosa
(Sasrawan, 2014)
FUNGSI TULANG
• Membentuk kerangka tubuh
• Tempat melekatnya otot skelet, otot yang berkontraksi
menyebabkan tulang bergerak
• Melindungi (proteksi) terhadap jaringan-jaringan lunak
yang peka misalnya otak, paru-paru dan jantung
• Sumsum tulang merah memproduksi sel-sel darah
(hemopoeisis) yaitu erythrosit, leukosit, dan trombosit
• Sebagai cadangan, yaitu cadangan mineral terutama
calsium dan phospat, sumsum kuning yang banyak
mengandung lemak sebagai cadangan energi
Jaringan Otot
Sifat-sifat Jaringan Otot

• Elastis
• Extensible (dapat
diregangkan)
• Excitable (dapat
dirangsang)
• Contracable (dapat
berkontraksi, menjadi
panjang dan tebal)
Sumber: https://www.sciencelearn.org.nz/resources/1917-muscle-
structure-muscle-under-the-microscope
Jaringan Otot
Klasifikasi berdasarkan letak, struktur dan kontrol syaraf

Sumber: http://hedisasrawan.blogspot.com/2014/02/jaringan-otot-materi-lengkap-sma-xi.html
Jaringan Otot
Klasifikasi berdasarkan letak, struktur dan kontrol syaraf
1. Jaringan Otot Skelet

Sumber: https://content.openclass.com/eps/pearson-reader/api/item/ab914c98-1923-486b-bdb4-b9187be18b9e/1/file/silverthornHP7-071415-
MJ-BO/OPS/s9ml/chapter12/filep7000495934000000000000000004421.xhtml

Letak: melekat pada tulang


Struktur: lurik
Kontrol syaraf: volunter (sadar)
Jaringan Otot
Klasifikasi berdasarkan letak, struktur dan kontrol syaraf
2. Jaringan Otot Jantung

Sumber: https://content.openclass.com/eps/pearson-reader/api/item/ab914c98-1923-486b-bdb4-b9187be18b9e/1/file/silverthornHP7-071415-
MJ-BO/OPS/s9ml/chapter12/filep7000495934000000000000000004421.xhtml

Letak: pada jantung


Struktur: lurik
Kontrol syaraf: involunter (tidak sadar)
Jaringan Otot
Klasifikasi berdasarkan letak, struktur dan kontrol syaraf
3. Jaringan Otot Polos

Sumber: https://content.openclass.com/eps/pearson-reader/api/item/ab914c98-1923-486b-bdb4-b9187be18b9e/1/file/silverthornHP7-071415-
MJ-BO/OPS/s9ml/chapter12/filep7000495934000000000000000004421.xhtml

Letak: organ-organ dalam


Struktur: polos
Kontrol syaraf: involunter (tidak sadar)
Otot Skelet
Struktur Otot Skelet
• Epimisium: jaringan ikat fibosa yang
melapisi jaringan otot dan
mengandung serat kolagen
• Perimisium: tonjolan epimisium yang
masuk ke jaringan otot
• Fasiculus: bundelan sel-sel otot yang
dikelilingi perimisium
• Endomisium: tonjolan perimisium
yang memasuki fasiculus memisahkan
satu sel otot dengan yang lainnya.
• Tendon: ujung-ujung otot, epimisium,
perimisium, dan endomesium yang
Sumber: https://en.wikipedia.org/wiki/Epimysium bersatu
Sumber: http://www.gffi-fitness.org/muscle-tissues-structure/#comments
Otot Skelet
Struktur Mikroskopis Otot Skelet
Sarcolemma

• Myofibril: elemen-elemen silindris penyusun jaringan otot, terdiri myofilamen-


myofilamen
• Sarcomere: unit terkecil penyusun sel otot, terdiri dari myofilamen tebal dan
myofilamen tipis
• Sarcolemma: membran plasma pada sel otot
• Sarcoplasmic: sitoplasma pada sel otot, didalamnya terdpat nucleus dan
mitokondria
Otot Skelet
Struktur Mikroskopis Otot Skelet
Sarcolemma

Sumber:http://www.teachpe.com/anatomy/structure_skeletal_muscle.php

• Myosin: protein penyusun myofilamen tebal


• Actin: protein penyusun myofilamen tipis
Otot Skelet
Struktur Mikroskopis Otot Skelet

Sumber: Kurnadi, 2016


• A band (Anisotropic band): bagian pita terdiri myofilamen tebal dan myofilamen
tipis.
• I band (Isotropic band): bagian pita yang hanya terdiri dari myofilamen tipis
• Zona H: bagian yang hanya ditempati myofilamen tebal.
• Garis M: benang-benang halus yang terdapat ditengah zona H, menghubungkan
antara myofilamen tebal.
Otot Skelet
Mekanisme Kerja Otot

Sumber: https://www.edubio.info/2015/06/mekanisme-kontraksi-otot.html
Otot Skelet
Mekanisme Kontraksi otot: Sliding Filamen

Kepala miosin mengikat ATP ATP dihidrolisis menjadi Setelah mendapatkan energi
sebagai sumber energi untuk ADP dan fosfat anorganik dari ATP, kepala miosin akan
berkontraksi berikatan dengan aktin

Kepala miosin menangkap ATP Terjadi pelepasan ADP dan


baru, sehingga kepala miosin fosfat menyebabkan kepala
melepaskan diri dari aktin dan miosin bergerak dan
siklus akan berulang menggerakan aktin
Otot Jantung

Sumber: http://kenyaforensics.blogspot.com/2012/05/cardiac-muscle-tissue.html

• Struktur: berbentuk segiempat dengan satu inti di tengah, sel-


selnya bercabang, memiliki cakram untuk memperkuat dan
membantu konduksi impuls
• Letak: jantung
• Kontrol syaraf: involunter (tidak sadar)
Otot Jantung
Struktur Mikroskopis Otot Jantung

• Cakram interkalar: berfungsi


untuk memperkuat sel otot
dan membantu konduksi
impuls
• Mitokondria: jumlahnya
paling banyak

Sumber: https://bodytomy.com/cardiac-muscle-structure
Otot Polos

Sumber: https://opentextbc.ca/anatomyandphysiology/chapter/10-8-smooth-muscle/

• Struktur: berbentuk kumparan (spindel), berinti satu, panjang 30-


200 mikron, tebal 5-10 mikron
• Letak: organ-organ dalam dan pembuluh darah
• Kontrol syaraf: involunter (tidak sadar)
Otot Polos
Struktur Otot Polos

Sumber: https://www.123rf.com/photo_56712527_stock-vector-smooth-muscle-tissue-anatomy-of-a-relaxed-and-contracted-smooth-muscle-cell.html

• Memiliki mikrofilamen actin dan miosin yang tidak beraturan dan


tersebar dalam sitoplasma
• Dapat bertahan untuk suatu kontraksi lemah dan berlangsung
lama, disebut tonus.
Otot Polos
Otot polos: Single unit

Sumber: https://www.memorangapp.com/flashcards/112736/Chapter+8/

• Sel-sel otot dihubungkan melalui gap-junction, sehingga saat terjadi


rangsangan impuls menjalar ke sel-sel lainnya secara berurutan
• Sel-selnya membentuk impuls (potensial aksi) sendiri (pace maker)
seperti otot jantung
• Terdapat pada usus halus, rahim dan kandung kemih
Otot Polos
Otot polos: Multi unit

Sumber: https://www.memorangapp.com/flashcards/112736/Chapter+8/

• Terdiri dari sel-sel otot polos yang memiliki serabut syaraf autonom
(simpatis dan parasimpatis)
• Rangsangan dari serabut syaraf otonom hanya mempengaruhi sel
yang dituju dan tidak akan menjalar ke sel otot lainnya
• Terdapat pada arteri, bronchus, iris, musculus pili (otot penegang
bulu-bulu)
Neuron

Sumber: http://www.artikelsiana.com/2015/03/bagian-bagian-neuron-fungsi-sel-saraf.html

• Berfungsi untuk menghantarkan impuls dan menjalankan


fungsi khusus lainnya, antara lain berfikir, mengontrol
kontraksi otot, sekresi kelenjar, dll.
• Terdiri dari badan sel, dendrit dan akson.
Neuroglia

Sumber: https://www.sciencenewsforstudents.org/blog/scientists-say/scientists-say-glia

• Berfungsi untuk menyokong dan proteksi sistem syaraf


• Terdapat disekitar neuron, mengikat satu neuron dengan yang
lainnya dan juga dengan pembuluh darah
Neuroglia
• Astrocyte: berbentuk bintang,
mengikat satu sel syaraf dengan yang
lainnya dan dengan pembuluh darah
• Oligondrocyte: tonjolan selnya kurang
banyak, mengikat neuron-neuron
sehinga membentuk jaringan ikat dan
kaku diantara sel syaraf
• Microglia: berasal dari monosit
(leukosit), mempunyai beberapa
tonjolan, berfungsi untuk menelan
mikroorganisme dan sel-sel yang mati,
dapat bergerak ke jaringan otak yang
rusak.
• Ependyma: berbentuk pipih dan
columner, berjajar membentuk
lapisan “epithel” sepanjang ventrikel
Sumber: https://www.tutorvista.com/biology/types-of-neuroglial-cells
otak yaitu rongga yang mengandung
cairan cerebrospinal.
Bagian-bagian Neuron

Sumber: https://www.psychologymania.com/2012/04/struktur-sel-saraf.html
Bagian-bagian Neuron

Sumber: Kurnadi, 2016


Macam-macam Neuron

Sumber: http://www.artikelsiana.com/2015/03/neuron-macam-jenis-neuron-fungsi-macam-fungsi.html

• Neuron sensorik: membawa impuls dari sense organ menuju ke


medula spinalis, otak.
• Neuron motorik: membawa rangsangan dari otal dan medulla
spinalis ke otot lurik atau otot polos.
• Neuron asosiasi/konektor: membawa impuls dari neuron sensorik
ke neuron motorik, terletak di otak atau medulla spinalis
Synaps
Hubungan antara ujung akson suatu neuron (presynaptic) dengan
dendrit, badan sel, atau akson neuron lainnya (postsynaptic).

Sumber: http://zecha-a-n-fst09.web.unair.ac.id/artikel_detail-43997-Sistem%20Cerdas-NEURAL%20NETWORK.html
Neurotransmitter
Zat kimia yang dihasilkan oleh sel syraf biasanya dengan cara melintasi celah
synaps, untuk berkomukasi dengan sel syaraf atau dengan efektor (otot).

Sumber: http://ib.bioninja.com.au/options/option-a-neurobiology-and/a5-neuropharmacology/types-of-neurotransmitters.html
Macam-macam Neurotransmitter

Acetylcholine:
- Terdapat pada otak, medulla spinalis dan synaps syaraf perifer

Monoamin

Asam glutamat: neurotransmitter yang bersifat


mengeksitasi
GABA: neurotransmitter yang bersifat menginhibisi
Macam-macam Neurotransmitter

Endorphins: peptida yang bersifat opium, dapat berikatan


dengan reseptor-reseptor pada otak, menyebabkan
hilangnya rasa sakit dan naiknya emosi atau suasana hati.

Anda mungkin juga menyukai