KELOMPOK 1:
Frans Brian RB
Muhammad Zulfikar
A. Latar Belakang
Walter H. Brattain dan John Bardeen pada akhir Desember 1947 di Bell Telephone
Laboratories berhasil menciptakan suatu komponen yang mempunyai sifat menguatkan yaitu
ringan.Bahkan dengan teknologi sekarang ini ratusan ribu transistor dapat dibuat dalam satu
keping silikon.Disamping itu komponen semikonduktor ini membutuhkan sumber daya yang
2. mengetahui apa itu fixed bias ,elmitter stabilized bias, dan voltage divider bias
PEMBAHASAN
1. Transistor Bipolar
Transistor bipolar dinamakan demikian karena kanal konduksi utamanya menggunakan dua
polaritas pembawa muatan: elektron dan lubang, untuk membawa arus listrik. Dalam BJT, arus
listrik utama harus melewati satu daerah/lapisan pembatas dinamakan depletion zone, dan
ketebalan lapisan ini dapat diatur dengan kecepatan tinggi dengan tujuan untuk mengatur
aliran arus utama tersebut. Transistor Bipolar atau nama lainnya adalah transistor dwikutub
adalah jenis transistor paling umum di gunakan dalam dunia elektronik. Di dalam transistor ini
terdapat 3 lapisan material semikonduktor yang terdiri dari dua lapisan inti, yaitu lapisan P-N-P
dan lapisan N-P-N. Transistor bipolar juga memiliki 3 kaki yang masing masing di beri nama
Basis (B), Colektor (C) dan Emiter (E). Perbedaan antara fungsi dan jenis-jenis transisor ini
terlihat pada polaritas pemberian tegangan bias dan arah arus listrik yang berlawanan
2. Fixed-Bias
Rangkaian bias tetap (fix bias) untuk transistor ini cukup sederhana karena hanya terdiri atas
dua resistor RB dan RC. Kapasitor C1 dan C2 merupakan kapasitor kopling yang berfungsi
mengisolasi tegangan dc dari transistor ke tingkat sebelum dan sesudahnya, namun tetap
menyalurkan sinyal ac-nya.
Karena VCC dan VBE tetap, maka RB adalah penentu arus basis pada titik kerja transistor
dengan tegangan bias tetap,Nilai IB, IC dan VCE inilah yang menentukan titik kerja transistor.
Untuk menggambar garis beban pada kurva, ditentukan dua titik yang berpotongan dengan
masing-masing sumbu x (VCE) dan sumbu y (IC).
Garis beban akan memotong sumbu x (VCE), apabila arus IC adalah nol. Dalam hal ini transistor
dalam keadaan mati (IC = 0), sehingga tegangan VCE adalah maksimum, yaitu:
VCEmax=VCC
Garis beban akan memotong sumbu y (IC), apabila tegangan VCE adalah nol. Dalam hal ini
transistor dalam keadaan jenuh (VCE = 0), sehingga arus IC adalah maksimum, yaitu:
ICmax=\frac{VCC}{RC}
Apabila kedua titik ekstrem (VCEmaks dan ICmaks) ini dihubungkan maka diperoleh
garis beban dimana titik Q berada. Garis beban ini disebut dengan garis beban dc, karena hanya
berkaitan dengan parameter dc dari rangkaian. dari persamaan-persamaan diatas dapat dibentuk
kurva garis beban sebgai berikut.
Bentuk Rangkaian
Aliran arus pada rangkaian resistor emitor ini yaitu dari vcc ke pnp dan akan kembali lagi ke vc,
dapat kita lihat pada rangkaian di bawah:
Pada pembahasan di atas dijelaskan tentang rangkaian resistor emitor yang sederhana. Untuk
lebih lengkapnya rangkaian emitor yang berfungsi sebagai penyeimbang ada pada gambar
dibawah:
Untuk mencari arus IB maka dilakukan perubahan rangkaian dengan memakai metoda thevenin
sehingga menghasilkan rangkaian pengganti seperti gambar 1.dimana,
Gambar 2 Rangkaian pengganti Voltage-divider Bias
Tegangan VBE yang digunakan untuk membuat sambungan p-n antara kaki basis dan emitor dapat
mengalirkan aliran listrik konvensional dari basis ke emitor dan memungkinkan aliran elektron dari emitor
ke basis.
Pada mode aktif, medan listrik yang terdapat diantara basis dan kolektor (disebabkan oleh V CE) akan
menyebabkan mayoritas elektron untuk melintasi sambungan p-n antara kaki kolektor dan basis menuju
ke kolektor untuk membentuk arus kolektor IC. Elektron yang tertinggal bergabung kembali dengan
lubang yang merupakan pembawa mayoritas pada basis sehingga menimbulkan arus melalui sambungan
basis untuk membentuk arus basis, IB. Dengan begitu, kemudian akan terbentuk arus emitor I E. Dalam
kondisi ini berlakulah hukum Kirchoff/persamaan IE = IB + IC.
Untuk membuat transistor menghantarkan arus dari emitor ke kolektor, nilai V BE harus di atas nilai
minimum transistor tersebut. Nilai minimum VBE pada daerah aktif adalah 0.7 volt (untuk transistor silikon)
dan 0,2 volt (untuk transistor germanium).
Tegangan VBE yang digunakan untuk membuat sambungan p-n antara kaki basis dan kolektor dapat
mengalirkan aliran listrik konvensional dari basis ke kolektor dan memungkinkan aliran elektron dari
kolektor ke basis.
Pada mode aktif, medan listrik yang terdapat diantara basis dan emitor (disebabkan oleh V BE dan VCE)
akan menyebabkan mayoritas elektron untuk melintasi sambungan p-n antara kaki emitor dan basis
menuju ke emitor untuk membentuk arus emitor IE. Elektron yang tertinggal bergabung kembali dengan
lubang yang merupakan pembawa mayoritas pada basis sehingga menimbulkan arus melalui sambungan
basis untuk membentuk arus basis, IB. Dengan begitu, kemudian akan terbentuk arus kolektor I C. Dalam
kondisi ini berlakulah hukum Kirchoff/persamaan IC = IB + IE.
Keterangan:
Tanda panah (==>) = arah arus konvensional, aliran elektron mengalir berlawanan dengan tanda panah.
VBE = Tegangan basis-emitor
VCE = Tegangan kolektor-emitor
IC = Arus kolektor
IB = Arus basis
IE = Arus emitor
E = Tanda kaki emitor transistor
B = Tanda kaki basis transistor
C = Tanda kaki kolektor transistor
Selain berfungsi sebagai sebuah penguat dan sebagai penerus sinyal, Transistor juga bisa
digunanakan sebagai sebuah switch (saklar), yang dapat dipergunakan untuk berbagai macam
peralatan elektronika . Suatu sakelar adalah suatu alat dengan dua (2) sambungan dan biasa
memiliki keadaan, yaitu keadaan On atau Off. Anda pasti sudah pernah menggunakan benda ini
dalam kehidupan sehari-hari seperti saat anda menghidupkan lampu, mesin air, dll.
Keadaan On merpakan suatu keadaan dimana terdapat suatu aliran listrik yang mengalir
dalam ragkaian listrik, sementara kondisi Off adalah suatu kondisi dimana tidak terdapat suatu
aliran listrik dalam suatu rangkaian. Adapun aliran listrik dipengaruhi oleh resistivitas (r) atau
hambatan yang terdapat pada rangkaian listrik tersebut. Pada keaddan On maka tercipta
kondisi ideal dimana tidak ada resistivitas dalam rangkaian dan Voltase (V) sama dengan nol (0).
Adapun hubungan antara arus (I) yang mengalir dengan Voltase (V) dapat digambarkan pada
grafik berikut.(4.25b)
Desain yang tepat untuk proses inversi mengharuskan saklar titik operasi dari cutoff sampai
saturasi sepanjang garis beban yang digambarkan pada Gambar 4.52b. Untuk tujuan kita ,kita
akan berasumsi IC= ICEO=0 mA saat IB=0 =A seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.52b.
Sebagai tambahan, kita akan mengasumsikan bahwa VCE VCEsat 0 V daripada tingkat 0,1
sampai 0,3-V yang khas. Bila Vi 5 V, transistor akan "menyala" dan desainnya harus
memastikan bahwa jaringan sangat jenuh oleh tingkat IB lebih besar dari yang terkait dengan IB
Kurva muncul mendekati tingkat kejenuhan. Pada Gambar 4.52b, ini mensyaratkan bahwa IB 50
A. Tingkat kejenuhan untuk arus kolektor untuk rangkaian Gambar 4.52a ditentukan oleh
persamaan.
Di mana level IB di daerah aktif sebelum jenuh (saturation) bisa dijelaskan dengan persamaan
berikut:
Ketika telah mencapai hasil jenuh (saturation) maka digunakan persamaan berikut;
untuk rangkaian untuk grafik 4,25a maka
Dikarenakan nilai IB lebih besar daripada 60µA, maka ia akan lebih mudah untuk lewat di point
Q di garis beban yang berada sangat dekat di sumbu vertikal. Untuk Vi= 0 V, IB= 0µA karena
kita beranggapan bahwa IC=ICEO= 0 mA, maka tegangan (voltase) turun disepanjang Rc
diterntukan dengan VRC= ICRC= 0V, yang berakibat VC=5V seperti ditunjukkan di Fig, 4.25a.
Transistor juga dapat digunakan untuk switch (sakelar) dengan menggunakan konsep yang
sama dengan garis beban, saat terjadi saturasi (jenuh)maka Arus IC menjadi lumayan tinggi
sementara tegangan VCE menjadi lumayan rendah, dimana ia menghasilkan:
dengan rangkaian sebagaimana berikut:
PENUTUP
KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas,secara jelas kita dapat mengetahui bahwa transistor adalah komponen yang
sangat diperlukan dari sebuah perangkat elektronika sedangkan elektronika sendiri tidak dapat
dipisahkan dri kehidupan sehari-hari. Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai
penguat,sebagai, sirkuit, pemutus, penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal.
Saran
Sebagai sebagai calon mahasiswa teknik,khususnya teknik komputer,kita harus menguasai dan
mengetahui penggunaan transistor serta berbagai prinsip kerjanya,agar kita bisa menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari.