Anda di halaman 1dari 41

• ISBD

lLmu Sosial dan Budaya Dasar


2 SKS Dra.Prihatin Saraswati
• Referensi
1. Nursib, Studi Sosial, Bandung, 1988,UPI Bandung
2. Ir. Drs. M. Munandar Sulaeman (1993), MS Ilmu Budaya Dasar, Bandung, PT. Eresco
3. Drs. Joko Tri Prasetija, Dkk (1991), Ilmu Sosial Budaya Dasar, Jakarta
4. Kuncoroningrat, (1993) Manusia dan Kebudayaan Indonesia
5. Hartono, (1990) Ilmu Sosial Dasar, Bumi Aksara, Jakarta
6. Kuncoroningrat, (1985) Ilmu Sosial dalam Pembangunan Kesehatan, Gramedia, Jakarta
7. Wangsanegara. S (1986). Buku Materi Pokok : Ilmu Sosial Dasar, Universitas Terbuka (UT)
8. Dra. Elly M.Setiadi M.si ( 2007) Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Kencana , Jakarta.
• Pokok Bahasan
1. Konsep Ilmu Sosial dan Budaya Dasar
2. Kelompok Sosial/ Masyarakat
3. Proses Sosial/ Interaksi
4. Konsep Keluarga sebagai Bagian Masyarakat
5. Konsep Kebudayaan
6. Perkembangan Nilai Budaya
7. Konsep Masyarakat dan Sosial Budaya Masyarakat Indonesia
8. Aspek Sosial Budaya dalam Pelayanan Kesehatan
9. Aspek Sosial Budaya Berkaitan dengan Perkawinan
10. Pendekatan Sosial Budaya dalam Praktek Kesehatan
• Sub Pokok Bahasan
1. Konsep Ilmu Sosial dan Budaya Dasar
– Dasar Pemikiran/ Latar Belakang ISBD
– Tujuan ISBD
– Masalah-masalah ISBD

2. Kelompok Sosial/ Masyarakat


– Pengertian
– Macam-Macam Kelompok Sosial
– Bentuk-Bentuk Kelompok Sosial
3. Proses Sosial/ Interaksi
– Pengertian interaksi sosial
– Bentuk Interaksi Sosial
– Fungsi Interaksi Sosial
4. Konsep Keluarga sebagai Bagian Masyarakat
– Pengertian Individu, Keluarga dan Masyarakat
– Fungsi Keluarga
– Bentuk Keluarga
– Peran Keluarga
5. Konsep Kebudayaan
– Pengertian Kebudayaan
– Unsur Kebudayaan
– Sifat dan Hakekat Kebudayaan
– Gerak Kebudayaan
– Jenis Kebudayaan Di Indonesia
6. Perkembangan Nilai Budaya
– Konsep, sistem dan Orientasi Nilai
– Sistem Nilai Masyarakat
– Perkembangan Nilai Budaya
– Pandangan Nilai Budaya terhadap Individu, Keluarga dan Masyarakat
7. Konsep Masyarakat dan Sosial Budaya Masyarakat Indonesia
– Pengertian Masyarakat
– Unsur Masyarakat
– Syarat Masyarakat
– Masyarakat Pedesaan dan Perkotaan
– Ciri Masyarakat Pedesaan dan Perkotaan
– Masalah dan Sumber Daya Masyarakat Pedesaan dan Perkotaan
8. Aspek Sosial Budaya dalam Pelayanan Kesehatan
– Aspek Sosial Budaya yang Berhubungan dengan Upaya Kesehatan
– Aspek sosial Budaya yang Berhubungan dengan Perilaku Kesehatan
– Hubungan Aspek Sosial dengan Pembangunan Kesehatan( Pengertian,
Komunikasi, Advokasi)
9. Aspek Sosial Budaya Berkaitan dengan Perkawinan
– Konsep Perkawinan
– Aspek Sosial Budaya berkaitan dengan :
– Praperkawinan, perkawinan
– Kehamilan
– Persalinan
– Nifas
– Bayi Baru Lahir
10. Pendekatan Sosial Budaya dalam Praktek Kesehatan
– Pendekatan melalui Tokoh Masyarakat (Key Person)
– Pendidikan
– Paguyuban
– Keagamaan
– Kesenian dll
• 1. Konsep Ilmu Sosial dan Budaya Dasar
Definisi
Program pembelajaran tentang pengembangan ISBD sejalan dengan realisasi
pengembang ide, pembaharuan sistem yang bersifat dinamis dan inofatif yang dipergunakan
dalam pendekatan, alternatif pemecahan masalah, perkembangan dalam kehidupan
masyarakat.
• Dasar Pemikiran/ Latar Belakang ISBD
Mengaplikasikan deklarasi 4 pilar pembelajaran (UNESCO)yaitu :
1. Learning to know (Pembelajaran untuk tahu)
2. Learning to do (Pembelajaran untuk berbuat)
3. Learning to be (Pembelajaran untuk membangun jati diri)
4. Learning to live together (Pembelajaran untuk hidup bersama secara harmonis)
Tenaga ahli yang dihasilkan oleh PT memiliki 3 jenis kemampuan yang meliputi kemampuan
personal, akademik dan profesional.
• Tujuan ISBD
1. Memberikan pengetahuan berwawasan tentang keragaman, kesetaraan martabat
manusia sebagai individu dan makhluk sosial dalam kehidupan bermasyarakat.
2. Memberikan dasar nilai, etika, estetika, moral, hukum dan budaya sebagai landasan
untuk menghormati dan menghargai antara sesama manusia sehingga akan terwujud
masyarakat yang tertib, teratur dan sejahtera.
3. Memberikan dasar untuk memahami masalah sosial dan budaya serta mampu untuk
bersikap, kritis, analitis dan responsif untuk memecahkan masalah tersebut secara arif
dan bijaksana.
• Masalah-Masalah ISBD
• Definisi Masalah
Suatu kondisi yamng mempunyai pengaruh terhadap kehidupan sebagian besar
warga masyarakat sebagai sesuatu yang tidak diinginkan atau tidak disukai masyarakat yang
dirasakan perlu untuk diatasi atau diperbaiki.[lesile ]
• Macam masalah
– Pemenuhan kebutuhan pokok manusia
– Pemenuhan kebutuhan sosial manusia
– Pelanggaran norma/ perilaku patologis
• 2. Kelompok Sosial/ Masyarakat
 Pengertian
Suatu sistem dari kebaisaan dan tata cara dari wewenang dan kerja sama antara
berbagai kelompok dan penggolongan dari pengawasan tingkah laku serta kebebasan manusia
(Mac Iver & Page)
Setiap kelompok manusia yang telah hidup dan bekerja sama cukup lama
sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap mereka sebagai suatu kesatuan
sosial dengan batas-batas yang dirumuskan dengan jelas (Ralphlinton)
Masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan
kebudayaan (Selo Soemardjan)
• Kesimpulan Definisi
• Masyarakat adalah :
1. Manusia yang hidup bersama
2. Berkumpul dalam waktu yang lama
3. Mereka sadar merupakan satu kesatuan
4. Mempunyai sistem kehidupan yang sama
5. Type –tipe kelompok Sosial
• Besar kecilnya jumlah anggota masyarakat.
• Derajat interaksi sosial dalam kelompok
• Besar kecilnya wilayah
• Organisasi masyarat
• Macam Kelompok Sosial
• Ingroup dan Out group
Dalam proses sosializationseseorang mendapatkanpengetahuan tentang ‘akunya’
dan’dianya atau ‘kaminya dan ‘merekanya’ aku atau kami terjadi apabila apabila individu
mengidentifikasi dengan kelompok sosialnya. Artinya sikap ingroup pada umumnya mempunyai
faktor simpati dan selalu mempunyai perasaan dekat dengan kelompok tersebut.sedang sikap
out group mempunyai perasaan diluar kelompok tersebut.
Sikap in atau out merupakan dasar Ethnocentrisme yaitu suatu kecenderungan
untuk menganggap bahwa segala yang termasuk dalam kebiasaan kelompoknya sebagai sesuatu
yang terbaik dibandingkan dengan kelompok lain.
• Primary& Secondary Group
• Primary group adalah kelompok sosial yang merupakan kelompok utama dimana
anggota-anggotanya saling kenal mengenal dan mempunyai kerjasama yang sangat erat
• Secondary group adalah kelompok-kelompok yang terdiri dari banyak orang antara siapa
hubungannya tidak perlu didasarkan kenal secara pribadi tetapi berdasar kepentingan
dan biasanya sifatnya tidak begitu langgeng.
• Gemeinschaft & Gesellschaft
• Gemein Schaft adalah bentuk kehidupan bersama dimana anggota-anggotannya diikat
oleh hubungan batin yang murni bersifat alamiah dan kekal. Dasar hubungannya adalah
rasa cinta dan rasa persatuan batin yang telah dikodratkan
• Gesellschaft adalah ikatan lahir yang bersifat pokok dan biasaanya untuk jangka waktu
yang pendek dan berdasar kepentingan.
• Formal & Informal Group
• Formal Group adalah kelompok yang mempunyai peraturan yang tegas yang sengaja
diciptakan oleh anggotanya untuk mengatur hubungan antar mereka.
• Informal Group adalah kelompok yang tidak mempunyai stuktur dan organisasi tertentu
yang biasanya terbentuk karena pertemuan yang berulang kali yang menjadi dasar
bertemunya kepentingan dan pengalaman yang sama
• Komunitas
suatu organisasi keluarga dan unit sosial lain yang saling tergantung satu sama lain untuk
pemuasan sebagian besar dari kebutuhan mereka sehari-hari yang biasanya bertempat tinggal
berdekatan satu sama lain.
• Ciri Kelompok Sosial
1. Setiap anggota kelompoksadar merupakan bagian dari kelompok yang bersangkutan.
2. Ada hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan yang lainnya.
3. Terdapat suatu faktor yang dimiliki bersama oleh anggota kelompok tersebut.
• INTERAKSI SOSIAL
 PENGERTIAN INTERAKSI SOSIAL :
• PROSES DIMANA ORANG-ORANG BERKOMUNIKASI SALING MEMPENGARUHI DALAM
PIKIRAN DAN TINDAKAN.
 Menurut H BOONER [SOCIAL PSYCOLOGY] Interaksi Sosial adalah hubungan antara dua
individu atau lebih dimana kelakuan individu yang satu mempengaruhi mengubah atau
memperbaiki kelakuan individu yang lain.
 Gillin dan gillin mengatakan Interaksi sosial adalah hubunganan antara orang-orang
secara individuaal antara kelompok orang dan orang perorangan dengan kelompok
 Interaksi sosial adalah hubungan siosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara
orang perorangan antara kelompok sosial maupun antara orang perporangan dengan
kelompok.
• FAKTOR-FAKTOR YANG MENDASARI INTERAKSI SOSIAL
1. FAKTOR IMITASI
2. FAKTOR SUGESTI
3. FAKTOR IDENTIFIKASI
4. FAKTOR SIMPATI
5. Faktor imitasii adalah proses peniruan atau mencontoh perilaku orang lain yang
mempunyai dampak positif maupun negatif.
6. Faktor Sugesti adalah suatu anjuran tertentu yang menerbitkan reaksi langsung dan
tanpa pikir panjang diterima oleh pihak lain. [biasanya diberikan oleh orang yang
berwibawa atau disegani]. Atau dengan kata lain sugesti adalah pengaruh psikis baik
yang datang dari dirinya maupun dari pihak lain yang umumnya diterima tanpa kritik.
Atau dapat dikatakan bahwa sugesti dapat dirumuskan suatu proses dimana seorang
individu menerima sesuatu dari cara melihat tingkah laku maupun pedoman orang lain
tanpa dikritik terlebih dahulu.
7. Faktor identifikasi adalah kecenderungan atau keinginan seseorang menjadi sama
dengan pihak lain atau dorongan untuk menjadi identik[sama] dengan orang lain baik
secara lahiriah maupun batiniah.
8. Faktor simpati adalah perasaan tertarik seseorang terhadap orang lain dan biasanyan
simpati timbul bukan atas dasar logis rasional melainkan berdasarkan penilaian
perasaan. Simpati juga dapat diartikan sebagai kecakapan untuk merasai diri seolah
dalam keadaan orang lain dan ikut merasakan apa yang dilakukan,dialami orang lain.
• SYARAT –SYARAT TERJADINYA INTERAKSI SOSIAL
1. ADANYA KONTAK SOSIAL
2. ADANYA KOMUNIKASI
• Kontak sosial dapat berlangsung dalam 3 bentuk
1. Antara orang perorangan misalnya dalam proses socialization yaitu proses dimana
anggota masyarakat mempelajari norma dan nilai masyarakat dimana ia hidup.
2. Antara orang perorang dengan suatu kelompok dan sebaliknya.
3. Antara kelompok manusia dengan kelompok manusia yang lain.
Komunikasi adalah seseorang memberikan tafsiran pada tingkah laku atau
perasaan orang lain yang berwujud pembicaraan,gerak gerik atau sikap dan ingin disampaikan
orang lain dan mendapat tanggapan dari orang lain tersebut .
• BENTUK - BENTUK INTERAKSI SOSIAL
• KERJASAMA [Cooperation]
• PERSAINGAN [Competition]
• PERTENTANGAN atau PERTIKAIAN [ Conflict]
• Menurut Gillin dan Gillin bentuk interaksi sosial adalah Proses yang Asosiatif yang
terbagi dalam 3 bentuk khusus yaitu Akomodasi, Asimilasi dan akulturasi.
• Proses yang disosiatif terbagi dalam persaingan [kompetisi ], pertentangan [kontraversi]
dan pertikaian [conflict]
• Menurut Kimball young bentuk interaksi sosial adalah OPOSISI mencakup persaingan,
pertentangan dan pertikaian.
• KEJASAMA menghasilkan akomodasi diferensiasi.
• PROSES INTERAKSI SOSIAL YANG POKOK
• PROSES PROSES YANG ASOSIATIF
1. KERJA SAMA [ COOPERATION]
Kerjasama timbul apabila orang menyadari bahwa mereka mempunyai
kepentingan yang sama dan pada saat yang bersamaan mempunyai pengetahuan dan
pengendalian diri untuk memmenuhi kepentingan kepentingan yang sama melalui kerja sama.
• Bentuk kerja sama adalah
Bargaining adalah pelaksanaan perjanjian pertukaran jasa maupun barang antara
dua orang atau organisasi atau lebih.
Cooptation Proses penerimaan unsur baru dalam kepemimpinan atau politik
dalam suatu organisasi utuk menghindari kegoncangan stabilitas organisai ybs.
Coalition adalah kombinasi antara dua organisasi yang mempunyai tujuan yang
sama.
2. AKOMODASI
Akomodasi diartikan dalam dua arti yaitu pada proses dan keadaan menunjuk
pada suatu proses merupakan usaha usaha manusia untuk meredakan pertentangan dan
mencapai kestabilan. Menunjuk pada suatu keadaan adalah kenyataan adanya suatu
keseimbangan [equillibrium]. Dalam interaksi perorangan kelompok dalam menjalankan norma
dan nilai yang berlaku dalam masyarakat.
Menuru Gillin dan Gillin akomodasi adalah suatu proses dimana orang
perorangan atau kelompok saling mengadakan penyesuaikan diri untuk mengatasi ketegangan
sehingga terjadi adaptasi.
• TUJUAN AKOMODASI
Tujuan akomodasi berbeda beda tergantung situasinya yaitu ;
1. Mengurangi pertentangan antara orang perorangan atau kelompok karena berbeda
faham yang dapat menghasilkan suatu sintesa antara dua pendapat tsb dan
menghasilkan suatu pola baru.
2. untuk mencegah meledaknya pertentangan untuksementara waktu.
3. untuk terjadinya kerja sama antara kelompok sosial yang berbeda dan terpisah
4. Peleburan antara kelompok sosial yang terpisah
• BENTUK BENTUK AKOMODASI SBG SUATU PROSES
1. COERCION yaitu bentuk akomodasi yang prosesnya dilaksanakan karena adanya paksaan
2. COMPROMISE yaitu bentuk akomodasi dimana pihak yang terlibat masing masing
mengurangi tuntutannya agar tercapai suatu penyelesaian perselesihan.
3. ARBITEATION yaitu cara untuk mencapai compromise apabila pihakyang berhadapan
tidak sanggup untuk menyelesaikan sendiri sehingga diseesaikan pihak ketiga.
4. MEDIATION yaitu menyerupai arbitration tetapi pihak ketiga netral, kedudukannya
sebagai penasehat saja
5. CONCILIATION adalah usaha untuk mempertemukan pihak yang berselisih guna
mencapai tujuan bersama .
6. TOLERATION bentuk akomodasi tanpa persetujuan yang formal kadang kadang tanpa
sadar
7. STELMATE adalah pihak yang bertentangan mempunyai kedaan yang seimbang dan
berhenti pada suatu titik.
• HASIL - HASIL AKOMODASI[GILLIN dan GILLIN]
1. Akomodasi menyebabkan terhindar dari pertentangan yang baru untuk tercapainya
integrasi masyarakat.
2. Menekan oposisi
3. Koordinasi berbagai kepribadian yang berbeda
4. Lembaga kemasyarakatan yang berubah menyesuaikan karena keadaan baru.
5. Membuka jalan kearah asimilasi.
• ASIMILASI
Suatu proses sosial yang ditandai dengan adanya usaha mengurangi perbedaan
yang terdapt pada orang perorangan atau kelompok dan mempertinggi kesatuan tindak sikap
dan proses mental dengan memperhatikan kepentingan dan tujuan bersama.
• Proses asimilasi timbul apabila :
1. Kelompok manusia yang berbeda kebudayaannya.
2. Manusia tadi dalam suatu kelompok dan bergaul secara langsung dan intensif dalam
jangka waktu lama.
3. Kebudayaan dari kelompok tersebut masingmasing berubah dan menyesuaikan diri.
• PROSES ASIMILASI BERJALAN CEPAT APABILA
1. Pendekatan dengan pihak lain akan lancar karena mempunyai perilaku dan prinsip yang
sama
2. Interaksi sosial tidak mengalami halangan atau pembatasan tertentu karena suatu
sistem.
3. Bentuk interaksinya langsung dan primer dengan frekuensi yang tinggi.
• FAKTOR FAKTOR YANG DAPAT MEMPERMUDAH ASIMILASI
A. Toleransi
B. Kesempatan dibidang ekonomi yang seimbang
C. Suatu sikap menghargai orang lain dan kebudayaannya
D. Sikap terbuka dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat
E. Persamaan dalam unsur unsur kebudayaan
F. Perkawinan campuran
G. Adanya musuh bersama
• FAKTOR FAKTOR YANG MENYULITKAN ASIMILASI
A. Perbedaan jasmaniah
B. In group feeling yang kuat pada suatu golongan sehingga mereka lebih kuat
mempertahankan identitas sosialnya.
C. Dominasi ekonomi pada suatu pihak.
D. Terisolirnya kehidupan suatu golongan ttt dalam masyarakat.
E. Kurangnya pengetahuan ttg kebudayaan yang dihadapi
F. Perasaan takut terhadap kekuatan kebudayaan yang dihadapi karena lebih superior.
G. Perbedaan kepentingan dan pertentangan pribadi
• PERSAINGAN
Persaingan dapat diartikan proses sosial dimana orang perorangan atau
kelompok manusia bersaing mencari keuntungan melalui bidang bidang kehidupan yang pada
saat itu menjadi pusat perhatian publik tanpa menggunakan ancaman dan kekerasan.
• Persaingan dapat bersifat perorangan, kelompok dan masyarakat.
• Persaingan dalam bidang sosial, politik, ekonomi,budaya, ideologi dsb
• CONTRAVENTION
Contravention adalah salah satu bentuk interaksi sosial yang berada pada antara
persaingan dan pertentangan. Yang ditandai gejala –gejala adanya ketidak pastian mengenai diri
seseorang dan perasaan tidak suka yang disembunyikan, kebencian atau keraguan terhadap
kepribadian seseorang.
PROSES CONTRAVENTION [leopold von wiese dan howard becker] mencakup sub
proses sbb :
 Proses yang umum meliputi perbuatan seperti penolakan, keengganan,
perlawanan,perbuatan tidak menyenangkan
 Menghalang-halangi ,protes, gangguan-gangguan, perbuatan kekerasan dan
mengacaukan rencanakan pihak lain.
 Proses contravention yang sederhana misalnya menyangkal pernyataan orang lain
dimuka umum , memaki orang lain , memfitnah dsb.
 Proses contravention yang intensif mencakup penghasutan menyebarkan desas-desus
mengecewakan pihak lain dsb.
 Proses ynag bersifat rahasia mengumumkan rahasia pihak lain, perbuatan khianat. dsb
 Proses bersifat taktis mengganggu pihak lawan , mengejutkan lawan ,membingungkan
pihak lain.
• TYPE –TYPE CONTRAVENTION
1. CONTRAVENTION ANTARA MASYARAKAT SETEMPAT
2. ANTAGONISME KEAGAMAAN
3. CONTRAVENTION INTELEKTUAL
4. OPOSISI MORAL
• PERTENTANGAN[conflict]
• Suatu proses sosial dimana orang perorangan atau kelompok manusia berusaha
memenuhi tujuannya dengan jalan menantang pihak lawan dengan ancaman atau
kekerasan.
• Sebab - sebab pertentangan antara lain :
1. Perbedaan antara orang perorangan perbedaan pendirian dan perasaan yang mungkin
menyebabkan bentrokan antara perorangan.
2. Perbedaan kepribadian karena latar belakang perbedaan kebudayaan sehingga
menyebabkan perbedaan kelompoknya.
3. Bentrokan antara kepentingan
4. Perubahan sosial
• BENTUK - BENTUK PERTENTANGAN
• PERTENTANGAN PRIBADI
• PERTENTANGAN RASIAL
• PERTENTANGAN ANTARA KELAS SOSIAL
• AKIBAT ATAU HASIL BENTUK PERTENTANGAN
• Tambahnya solidaritas dari in groupnya
• Kebalikannya yaitu goyah dan retaknya persatuan kelompok
• Perubahan kepribadian
• Akomodasi, dominasi dan takhluknya pihak tertentu.
• KELUARGA
• KELUARGA BATIH ADALAH KELOMPOK SOSIAL YANG KECIL YANG TERDIRI DARI SUAMI
ISTRI BESERTA ANAK - ANAKNYA YANG BELUM MENIKAH ATAU DISEBUT RUMAH
TANGGA YANG MERUPAKAN UNIT TERKECIL DALAM MASYARAKAT SEBAGAI WADAH
PROSES PERGAULAN HIDUP
• KELUARGA SEBAGAI UNIT SOSIAL KARENA MEMILIKI UNSUR UNSUR SISTEM SOSIAL
POKOK YANG MENCAKUP KEPERCAYAAN, PERASAAN, TUJUAN, KAEDAH KAEDAH
,KEDUDUKAN DAN PERANAN ,TINGKATAN, SANKSI KEKUASAAN DAN FASILITAS.
• PENERAPAN UNSUR UNSUR TERSEBUT SBB
1. Adanya kepercayaan bahwa terbentuknya keluarga batih merupakan KODRAT YANG
MAHA KUASA
2. Adanya perasaan perasaantetentu pada diri anggota anggota keluarga batih yang
terwujud saling mencintai .saling mengasihi, saling menghargai, saling memiliki dsb.
3. Suatu keluarga batih mempunyai tujuan yang sama sesuai dengan pengalaman proses
sosialisasinya serta mendapatkan jaminann masa depannya serta pemenuhan
kebutuhan spiritualnya.
4. Setiap keluarga mempunyai kaidah kaidah yang mengatur timbal balik antara
anggotanya maupun dengan pihak pihak luar keluarga.
5. Keluarga maupun anggotanya mampunyai kedudukan dan perananrertentu dalam
masyarakat.
6. Anggota keluarga misalnya ayah ibu biasanya mempunyai kekuasaan yang menjadi salah
satu dasar pengawasan bagi anggota lainnya.
7. Masing - masing anggota keluarga mempunyai posisi tertentu dalam hubungan dengan
kelompok sosialnya mupun pihak pihak luar.
8. Lazimnya kelurga menerapkan sanksi positif maupun negatif dalam proses
peembelajarannya.
9. Fasilitas keluarga disediakan untuk mencapai tujuannya.
• FUNGSI KELUARGA BATIH
1. UNIT TERKECIL DALAM MASYARAKAT YANG MENGATUR HUBUNGAN SEXUAL SESUAI
DENGAN NORMANYA.
2. WADAH TEMPAT BERLANGSUNGNYA SOSIALISASI YAITU PROSES DIMANA ANGGOTA -
ANGGOTA KELUARGA MENDAPATKAN PROSES PENDIDIKAN UNTUK MENGENAL,
MEMAHAMI, MENTAATI DAN MENGHARGAI KAEDAH DAN NILAI YANG BERLAKU.
3. UNIT SOSIAL YANG TERKECIL YANG MEMENUHI KEBUTUHAN EKONOMIS.
4. UNIT SOSIAL YANG TERKECIL YANG MENDAPATKAN PERLINDUNGAN, UNTUK MENCAPAI
PERKEMBANGANNYA.
• LINGKUNGAN SOSIAL BUDAYA DAN TAHAPAN KEBUDAYAAN DALAM KELUARGA.
• LINGKUNGAN SOSIAL BUDAYA YANG SEDERHANA MEMPUNYAI CIRI POKOK SBB :
1. HUBUNGAN DALAM KELUARGA DAN MASYARAKAT SETEMPAT ATAU KOMUNITAS
SANGAT KUAT.
2. KELOMPOK SOSIAL DAN ORGANISASI ORGANISASINYA DIDASARKAN PADA ADAT
ISTIADAT YANG TERBENTUK MENURUT TRADISI.
3. KEPERCAYAAN YANG KUAT PADA KEKUATAN GAIB YANG MEMPENGARUHI MANUSIA
4. KETRAMPILAN DIWARISKAN OLEH ORANG TUANYA BAHKAN KELUARGA BESARNYA.
5. TINGKAT BUTA PENGETAHUAN YANG TINGGI.
6. HUKUM YANG BERLAKU BERDASARKAN HUKUM TIDAK TERTULIS YANG DIKETAHUI
SECARA TURUN TEMURUN.
7. SISTEM EKONOMI PADA DASARNYA MENCAKUP PRODUKSI DAN LINGKUNGAN
TERBATAS SEHINGGA PERAAN UANG SANGAT RENDAH.
8. KEGIATAN SOSIAL EKONOMI DENGAN KERJA SAMA KEKELUARGAAN DENGAN GOTONG
ROYONG.
• LINGKUNGAN SOSIAL BUDAYA MADYA MEMPUNYAI CIRI-CIRI SBB:
1. HUBUNGAN KELUARKA TETAP KUAT TETAPI DENGAN MASYARAKAT SETEMPAT AGAK
MENGENDOR KARENA MUNCULNYA GEJALA GEJALA HUBUNGAN ATAS DASAR
HUBUNGAN EKONOMIS.
2. ADAT ISTIADAT MASIH DIHORMATI AKAN TETAPI SIKAP TERBUKA TERHADAP PENGARUH
LUAR MULAI BERKEMBANG.
3. TIMBUL LEMBAGA LEMBAGA FORMAL MAUPUN NON FORMALDALAM MASYARAKAT.
4. TINGKAT PENGETAHUAN MULAI DIKETAHUI OLEH MASYARAKAT.
5. HUKUM TERTULIS MAUPU TAK TERTULIS MULAI BERDAMPINGAN .
6. SISTEM EKONOMI MULAI MENGARAH PADA PRODUKSI DAN PEMASARAN SEHINGGA
PERANAN UANG SEMAKIN BESAR.
7. GOTONG ROYONG SECARA TRADISIONAL TRBATAS PADA KALANGAN KELUARGA DAN
HUBUNGAN KERJA ATAS DASAR PEMBERIAN UPAH MULAI BERKEMBANG.
• LINGKUNGAN SOSIAL BUDAYA PRA MODERN ATAU MODERN MEMPUNYAI CIRI SBB :
1. HUBUNGAN ANTARA MANUSIA TERUTAMA DIDASARKAN PADA EPENTINGAN –
KEPENTINGAN PRIBADI YANG RASIONAL
2. HUBUNGAN DENGAN MASYARAKAY LAIN DILAKUKAN SECARA TERBUKA DALAM
SUASANA SALING PENGARUH MEMPENGARUHI KECUALI DALAM KORIDOR RAHASIA
3. KEPERCAYAAN YANG KUAT TERHADAP MANFAAT ILMU PENGETAHUAN DAN
TEKNOLOGI SEBAGAI SARANA UNTUK MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN UMAT
MANUSIA.
4. MASYARAKAT BERKELOMPOK KELOMPOK MENURUT MACAM MACAM PRPFESI SERTA
KEAHLIANNYA MASING MASING DAN DAPAT DIPELAJARI DAN DITINGKATKAN DALAM
LEMBAGA YANG KHUSUS DIBENTUK.
5. TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL MENCAPAI TARAF YANG TINGGI DAN SECARA RELATIF
MERATA.
6. HUKUM TERTULIS YANG LEBIH RUMIT MEMEGANG PERANAN YANG BESAR DALM
PENGATURAN, PENGAWASAN MAUPUN PENGENDALIAN KEHIDUPAN MANUSIA.
7. SISTEM EKONOMI DILANDASKAN PADA PRODUKSI BESAR-BESARAN UNTUK PASARAN
YANG MELAMPAUI BATAS BATAS NEGARA.
• GAMBARAN CIRI ORANG TUA IDEAL DAN GAMBARAN PERUBAHAN FUNGSI KELUARGA
• GAMBARAN CIRI POKOK ORANG TUA IDEAL
1. MENCAKUP ASPEK LOGIS
2. MENCAKUP ASPEK ETIS
3. MENCAKUP ASPEK ESTETIS
4. ASPEK LOGIS ARTINYA orang tuanya membuktikan mana yang benar mana yang salah
hal tersebut berkaitan kematangan orang tua dalam mengadopsi nilai nilai yang berlaku
maupun kematangan pengalaman pengalaman hidup.
5. ASPEK ETIS ARTINYA bersikap, bertindak yang didasarkan pada patokan tertentu yang
antara lain;
– tidak sembrono
– tidak serakah
– bertindak dengan acuan cukup
6. ASPEK ESTETIS yaitu tindakan yang berpatokan pada keselarasan yang memegang asas;
– Apa yang tidak ingin dialami janganlah menyebabkan orang lain mengalami
– Apa yang dapat diperoleh memberikesempatan orang lain memperolehnya.
• Tinjauan ciri orang tua ideal setiap tahap lingkungan sosial budaya
• Lingkungan sosial budaya sederhana ;
1. Penekanan lingkungan sosial budaya sederhana adalah landasan adat istiadat yang kuat
sehingga berpengaruh pada perkembangan kepribadian seseorang.
2. Sikap tindak etis mendapat mendapat tekanan yang kuat misalnya dikalangan orang
jawa panutan orang jawa adalah orang tua, guru dan penguasa. Sehingga tekanan dalam
proses sosialisai adalah kepatuhan. Tidak lazim membantah disamping itu untuk estetis
nya berkisar pada pola hidup yang tidak ‘ngoyo.
3. Lingkungan budaya madya dan orang tua ideal kini
4. Pada masa ini perkembangan pendidikan formal sudah sedemikian maju sehingga
perubahan sikap dan kepribadian dipengaruhi ilmu yang didapat disekolah dan proses
akulturasi.
5. Pada lingkungan sosialmadya ini walaupun pola lama masih ada tetapi penafsirannya
mulai berubah dan pada tahap ini merupakan masa transisi yang tujuanya adalah
lingkungan sosial budaya modern yang tidak harus sama dengan kebudayaan barat.
6. Masa transisi sering menimbulkan ketegangan pola lama dan pola baru sehingga orang
tua ideal harus mampu mempertemukan pola lama dan pola baru yang menekankan
pada sesuatuyang logis. Sehingga orang tua ideal harus mampu menyaring
menyesesuaikan budayanya dengan tidak meninggalkan kemajuan yang dicapai.
• PERUBAHAN FUNGSI KELUARGA
Proses perubahan ekonomi pada masyarakat industri telah mengubah sifat
keluarga dari institusi agraria ke lembaga masyarakat perkotaan dan industri.maka peranan
anggota keluarga jega mengalami perubahan dari proses produksi ke proses konsumsi.
• FUNGSI SOSIAL YANG MENGALAMI PERUBAHAN
1. FUNGSI PENDIDIKAN :
• Fungsi pendidikan keluarga telah mengalami perubahan secara informal fungsi
pendidikan keluarga masih tetap penting namun secara formal fungsi pendidikan telah
diambil alih oleh sekolah proses pendidikan di sekolah menjadi panjang dan
pengaruhnya semakin besar dalam membentuk kepribadian yang profesional dan
ketrampilan bagi keluarga.
2. FUNGSI KEAGAMAAN :
• Fungsi keluarga sebagai pusat pendidikan agama dan ibadah bagi anggotanya telah
mengalami perubahan karena dengan proses sekularisasi dalam masyarakat dan
merosotnya pengaruh kelembagaan agama menimbulkan kemunduran fungsi
keagamaan keluarga .
3. FUNGSI MENGAYOMI
• Fungsi keluarga sebagai perlindungan baik fisik maupun sosial kepada keluarganya telah
banyak diambil alih oleh lembaga lembaga sosial seperti tempat perawatan anak,
penampungan anak yatim ,penampungan orang lanjut usia, perusahaan asuransi dsb
sehingga fungsi ini tinggal fungsi ;
a. Fungsi biologi
Yaitu keluarga sebagai tempat lahirnya anak anak sebagai dasar kelangsungan
hidup manusia namun fungsi inipun mengalami perubahan dengan adanya pembatasan
kelahiran [KB] karena berbagai faktor.
b. Fungsi afeksi
Fungsi afeksi dalam keluarga sangat penting bagi kelangsungan kemesraan
kelurga dan merupakan faktor penting bagi identifikasi anak namun dengan adanya faktor -
faktor lain maka hubungan secara kuantitas menjadi berkurang karena masyarakat menjadi
sekuler .
c. Fungsi sosialisasi
Tuntutan keluarga dalam membentuk kepribadian anak yaitumempelajari pola
pola tingkah laku sikap ,keyakinan , cita cita dan nilai masyarakat dalam perkembangan
kepribadiannya.
• Pengertian Kebudayaan
• Asal kata kebudayaan : Buddhayah yang artinya Budi atau Akal. Sehingga kebudayaan
diartikan sebagai hal-hal yang bersangkutan dengan budi atau akal.
• Istilah culture berarti mengolah atau mengerjakan
• Kebudayaan adalah pengetahuan, kepercayaan, kesenian, hukum, moral, adat istiadat,
kebiasaan-kebiasaan yang didapat manusia sebagai anggota masyarakat.(E.B.Tyilor)
• Kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa, cipta masyarakat (Selo Soemardjan&
Soelaiman Soemardi)
• Karya menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan (material culture)
• Rasa meliputi jiwa manusia mewujudkan kaidah dan nilai kemasyarakatan untuk
mengatur masalah-masalah kemasyarakatan.
• Cipta menghasilkan kemampuan berpikir (filsafat dan ilmu pengetahuan)
• Unsur Kebudayaan
• Unsur pokok :
1. Sistem norma untuk kerjasama para anggota masyarakat untuk menguasai alam.
2. Organisasi ekonomi
3. Lembaga-lembaga
4. Unsur Umum (Universal, categories of culture)
5. Perlengkapan hidup manusia
6. Mata pencaharian dan sistem ekonomi
7. Sistem kemasyarakatan
8. bahasa
9. Kesenian
10. Sistem pengetahuan
11. Religi
• Unsur Normatif :
1. Unsur yang menyangkut penilaian (Valuational Elements)
2. Unsur yang menyangkut perintah (Prescriptive Elements)
3. Unsur yang menyangkut kepercayaan (Cognitive Elements)
• Sifat dan Hakekat Kebudayaan
• Kebudayaan terwujud dan tersalurkan dalam perilaku manusia
• Kebudayaan telah ada terlebih dahulu dari lahirnya suatu generasi
• Kebudayaan mencakup aturan yang berisi kewajiban atas tindakan yang diterima dan
ditolak
• Gerak Kebudayaan
Kebudayaan yang mudah diterima :
– Unsur kebudayaan kebendaan
– Unsur yang terbukti membawa manfaat
– Unsur yang mudah disesuaikan dengan keadaan masyarakat
Kebudayaan yang Sulit Diterima :
– Unsur yang menyangkut sistem kepercayaan
– Unsur yang dipelajari pada taraf pertama proses sosialisasi
– Individu yang Mudah Menerima :
– Generasi Muda (Proses Aktualisasi)
• Individu yang Sulit Menerima
– Generasi Tua (Internalized)
• 2. FUNGSI UNSUR KEBUDAYAAN
• UNSUR KEBUDAYAAN MEMPUNYAI FUNGSI UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN MANUSIA
YANG PALING MENDASAR SAMPAI PADA KEBUTUHAN YANG PALING KOMPLEK
• Sistem budaya (Culture Sistem)= adat istiadat
• Wujud : gagasan,konsep,aturan
• Fungsi :menata,memantapkan
• Proses : pembudayaan(enkulturasi)
• Sasaran : - Sistem nilai budaya /nilai agama
- Sistem norma hukum
- aturan-aturan universal
• MANUSIA DAN LINGKUNGAN
• Manusia adalah mahkluk hidup ciptaan Tuhan dengan segala fungsi dan potensinya yang
tunduk pada aturan hukum alam, mengalami kelahiran, pertumbuhan, perkembangan,
mati dst, serta terkait dan berinteraksi dengan alam dan lingkungannya dalam sebuah
hubungan timbal balik positif maupun negatif.
• Manusia tidak dapat lepas dari lingkungan : alamnya dan sosialnya.
• Lingkungan
• Adalah suatu media dimana mahkluk hidup tinggal , mencari penghidupan, dan memiliki
karakter serta fungsi yang khas yang terkait secara timbalbalik dengan keberadaan
mahkluk hidup yang menempatinya terutama manusia yang memiliki peranan yang lebih
kompleks.
• Lingkungan hidup manusia
• UU NO 23 TH 1997 PS 1 ANGKA 1 mengartikan Lingkungan hidup sebagai satu kesatuan
ruang denga semua benda, daya, keadaan dan mahkluk hidup termasuk manusia dan
perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan hidup
lainnya.
• Pengaruh manusia pada lingkungan
• Pengaruh manusia pada lingkungan adalah timbal balik karena manusia dapat
mempengaruhi lingkungan dan lingkungan dapat mempengaruhi manusia.
• Pengaruh manusia pada alam dapat bersifat positif dan dapat bersifat negatif.
• Lingkungan di bedakan : lingkungan biotik dan abiotik
• Lingkungan biotik adalaha lingkungan sesama di suatu tempat.
• Lingkungan abiotik lingkungan benda, udara disekitar kita
• Pengaruh manusia pada lingkungan yang positif
• 1. Melakukan eksploitasi SDA secara tepat terutama SDA yang tidak dapat diperbaharui.
• Mengadakan penghijauan untuk kelestarian flora dan mecegah erosi dan banjir.
• Melakukan daur ulang dan pegolahan limbah agar kadar bahan pencemar tidak melebihi
ambang batas.
• Melakukan pertanian dengan tumpang sari untuk menjaga kesuburan tanah.
• Membuat UU dan peraturan untuk melindungi lingkungan dan aneka jenis makhluk
hidup.
• Pengaruh manusia yang negatif
• Eksploitasi yang melampaui batas sehingga persediaan SDA semakin terbatas.
• Punahnya berbagai jenis biota.
• Berubahnya ekosistem alami yang mantab dan seimbang menjadi binaan dan kurang
mantab karena harus disubsidi energi.
• Berubahnya profil permukaan bumi yang menganggu kestabilan tanah yang
mengakibatkan longsor.
• Tercemarnya udara, tanah ,air karena masuknya energi dan senyawa trtentu kedalam
lingkungan.
• IPTEK DAN LINGKUNGAN HIDUP
• Kerusakan lingkungan oleh aktifitas manusia semakin meningkat karena pencemaran
pestisida dan limbah industri, transportasi, sehingga merusak habitat tumbuhan dan
hewan langka serta menurunnya estetika alam.
• Manusia, Sains Teknologi dan Seni
• Scientia asal mula kata sains yang berarti knowledge yaitu ilmu yang dapat diuji
kebenarannya dan dikembangkan secara sitematis.
• Menurut kamus bahasa indonesia ilmu yang teratur yang dapat diuji atau dibuktikan
kebenarannya.
• Teknologi adalah segenap ketrampilan manusia menggunakan sumber daya alam untuk
memrcahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan.
• PANDANGAN TERHADAP NILAI MASYARAKAT
• Norma dalam masyarakat terbentuk dari kebiasaan yg disebut habit yang menurut
FERDINiAND TONIIES mempunyai tiga arti yaitu:
• menunjuk pada pada kenyataan obyektif
• Dijadikan norma bagi dirinya sendiri
• Perwujudan keinginan seseorang untuk berbuat sesuatu
• Norma dalam masyarakat menjadi patokan dalam kehidupan masyarakat dimana dia
hidup dan mungkin berlainan dengan msyarakat yang lainyang biasanya dipengaruhi
oleh kebudayaan masyarakatnya yang biasanya diawali oleh PATTERN OF BEHAVIOR
atau cara –cara bertindak atau berkelakuan yang sama dari pada orang orang yang hidup
bersama dalam masyarakat yang harus diikuti oleh semua anggota masyarakat.
• Khusus norma yang mengatur hubungan dengan orang lain disebut dengan SOCIAL
ORGANIZATION yang biasanya tertuang dalam DESIGN FOR LIVING atau garis petunjuk
dalam hidup.
• Macam teknologi
• Teknologi modern :
• - padat modal, mekanis elektris, menggunakan bahan impor,berdasarkan penelitian
mutakhir.
• Teknologi madya : -padat karya, dapat dikerjakan oleh ketrampilan setempat,
menggunakan alat setempat, berdasarkan alat penelitian.
• Teknologi Tradisional : - banyak menyerap tenaga kerja, menggunakan ketrampilan
setempat, alat setempat, bahyan setempat, berdasarkan kebiasaan dan pengamatan.
• Seni adalah keahlian membuat karya yang bermutu dilihat dari kehalusan dan
keindahannya.
• Makna sains, teknologi, seni bagi manusia
• Penggunaan nuklir orang dapat membuat reaktor nuklir yang menghasilkan zat radio
aktif, misalnya dapat dibuat sinar rontgen.
• Penggunaan teknologi hutan menghasilkan industri kayu , kertas dsb.
• Memudahkan hidup manusia
• Dengan teknologi modern dapat mudah mendapat air, pembangkit listrik , alat
elektronik, media pendidikan, media transportasi, media komunikasi dll.
• Di bidang kedokteran menciptakan alat kedokteran mutakhir,obat-obat modern,
radioaktif untuk diagnosa dan pengobatan penyakit
• Norma dalam masyarakat selalu tumbuh seiring dengan perttumbuhan kebutuhan
manusia dan mempunyai daya mengikat yang berbeda beda Untuk membedakan daya
mengikatnya terdapat hal sbb;
• Cara [ Usage]
• Kebiasaan [ Folkways]
• Tata kelakuan [Mores ]
• Adat [Customs ]
• Car a menunjuk pada suatu perbuatan yg mempunyai daya mengikat yang sangat
rendah dibandingkan dengan kebiasaan yang menunjuk pada suatu perbuatan yang
sama dan berulang-ualang sehingga mempunyai daya mengikat yang lebih tinggi dan
apabila kebiasaan tersebut bermanfaat untuk kehidupan orang banyak akan diterima
masyarakat dan skhirnya menjadi tata kelakuan [mores] yang biasanya tata kelakuan
memberi batas kelakuan yang HARUS dan kelakuan yang DILARANG dan tatakelakuan
juga mengidentifikasi individu dengan kelompoknya.
• Tata kelakuan yang kuat integrasinya dengan pola perilaku masyarakat akan sangat
kuat mengikatnya dan bisa menjadi adat istiadat [cuctoms] yang apabila dillanggar
mendapat sanksi.
• Norma norma tersebut megalami proses INSTITUTIONALIZATION yang menjadi bagian
dari LEMBAGA MASYARAKAT yaituproses yang dilewati suatu norma kemasyarakatan
yang baru untuk menjadi bagian dari salah satu lembaga kemasyarakatan sehingga
norma tersebut dikenal diakui dihargai dan kemudian ditaati dalamkehidupan sehari
hari.
• Lembaga kemasyarakatan dibedakan menjadi LEMBAGA KEMSAYARAKATAN sebagai
PERATURAN [REGULATIVE SOCIAL INSTITUTIONS] Yaitu yangmengatur perilaku orang
atau masyarakat dan LEMBAGA KEMASYARAKATAN sebagai PELAKSANA [OPERATIVE
SOCIAL INSTITUTIONS] yaitu norma yang membatu pelaksanaan pola hidup manusia.
Norma rtersebut dalam perkembangannya akan INTERNALIZED dalam masyarakat yaitu
taraf perkembangan dimana para anggota masyarakat dengan sendirinya ingin
berperilaku sesuai dengan norma yang seharunya.
• Proses menuju INTERNALIZED harus terus menerus dilakukan karena harus mencakup
segala proses baik yang direncanakan maupun tidak yang bersifat mendidik , mengajak
atau bahkan memaksa warga masyarakat agar mematuhi kaedah dan nilai –nilai yang
berlaku. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara PENGENDALIAN SOSIAL baik oleh
individu kelompok maupun masyarakat yang tujuannyauntuk mencapai keadaan damai ,
keserasian ,kepastian dan keadilan.
• Sifat pengendalian sosial dapat dilakukan dengan PREVENTIF dan REPRESIF dan
caranya dapat dilakukan dengan cara PERSUASIVE dan COERSIVE.
• Tujuan pengendalian sosial tersebut adlah sbb;
• Mempertebal keyakinan anggota masyarakat akan kebaikan norma-norma masyarakat
• Memberikan penghargaankepada anggota masyarakat yang taat pada norma –norma
masyarakat.
• Mengembagkan rasa malu dalam diri masyarakat apabila mereka menyimpang dari
norma [ deviation].
• Menimbulkan rasa takut.
• Menciptakan ketertiban dalam masyarakat.
• 3. KONSEP, SISTEM ,ORIENTAS,NILAI BUDAYA
• Sistem sosial [Talcot persons] adalh pola –pola perilaku tertentu yang mempunyai
struktur relasi yang mantap dan tidak cepat berubah,saling tergantung dalam satu
kesatuan.
• Unsur sistem sosial adalah sbb;
• Dua orang atau lebih
• Terjadi interaksi antara mereka
• Bertujuan
• Memiliki struktur simbol dan harapan bersama.
• Fungsi sistem sosial adalah ;
• Adaptasi, menunujuk pada keharusan bagi sistem sosial untuk menyesuaikan dengan
lingkungan.
• Mencapai tujuan merupakan persyaratan fungsional
• Integrasi berhubungan dengan interelasi anggota.
• Sistem budaya merupakan wujud ydng abstrak dari kebudayaan sedangkan cultural
system merupakan ide dan gagasan manusia yang hidup bersama dalam suatu
masyarakat dan ide tersebut berkaitan menjadi suatu system masyarakat yang biasanya
mencakup system nilai budaya, system norma dan pranata- pranata yang ada dalam
msyarakat ybs.
• Fungsi sys tem budaya adalah menata dan memantapkan tindakan serta tingkah laku
manusia yang dilakukan melalui pembudayaan atau institutionalization.yang nantinya
terwujud dalam kebudayaan subyektif dan kebudayaan obyektif.
• Kebudayaan subyektif meliputi aspirasi fundamental yang ada pada manusia yang
terdapat dalam perkembangan kebenaran, kebajikan, dan keindahan manusia.misalnya
terwujud dalam kesehatan badan , perasaan yang halus, kebajikan , keindahan dsb.
• Kebudayaan obyektif meliputi wujud nyata dari materialisasi dan institusionalisasi
dengan berbagai proses terwujud dalam ilmu pengetahuannya, teknologinya, kehidupan
sosialnya, keagamaannya . dsb
• Orientasi nilai ;
• Manfaat [utility]
• Keperluan atau pentingnya [importance]
• Penilaian atau kebutuhan [estimation]
• Kebutuhan [need]
• Sistem nilai budaya secara universal menyangkut 5 masalah kehidupan yaitu;
• Hakekat hidup manusia [MH] misalnya hidup itu baik atau buruk
• Hakekat karya manusia [ MK] misalnya karya manusia untuknafkah hidup
• Hakekat waktu manusia [MW] misalnya orientasi hidup kemasa kini atau masa depan
• Hakekat alam manusia [MA]misalnya orientasi memanfaatkan alam
• Hakekat hubungan manusia [MM] misalnya orientasi gotong royong
• PERUBAHAN KEBUDAYAAN
• Setiap masyarakat selama hidupnya pasti mengalami perubahan baik perubahan yang
luas pengaruhnya maupun yang tidak begitu berpengaruh perubahan yang lambat
maupun yang cepat.
• Perubahan kebudayaan dapat berupa nilai-nilai sosial ,pola-pola perikelakuan,
organisasi, susunan, lembaga kemasyarakatan. Dll baik kebudayaan materiil maupun
kebudayaan immateriil.
• Gillin dan Gillin mengatakan bahwa perubahan kebudayaan adalah variasi tentang cara
cara hidup yang telah diterima yang disebabkan karena perubahan kondisi geografis
kebudayaan yang cepat atau pun karena kebudayaan matriil ,komposisi penduduk
maupun karena penemuan penemuan baru.
• Samuel Koenig mengatakan perubahan kebudayaan adalah modifikasi yang terjadi
dalam pola kehidupan manusia yang disebabkan faktor intern maupun ekstern.
• PROSES PERUBAHAN KEBUDAYAAN
1. Tidak ada masyarakat yang berhenti perkembangannya karena setiap masyarakat
mengalamiperubahan
2. Perubahan yang terjadi secara lambat maupun cepat
3. Perubahan pada kebudayaan tertentu akan diikuti perubahan pada lembaga
kemasyarakatannya karena sifatnya saling mempengaruhi maka akan sulit untuk
mengisolir perubahan pada masyarakat.
4. Perubahan kebudayaan yang cepat akan mengakibatkan terjadinya disorganisasi yang
sifatnya sementara dalm proses pennyesuaikan diri [adjusment] dan disorganisasi
tersebut diikuti proses reorganisasi yang mencakup pemantaban perubahan yang baru
tersebut .
• BENTUK - BENTUK PERUBAHAN
A. PERUBAHAN YANG TERJADI SECARA LAMBAT DAN PERUBAHAN YANG TERJADI SECARA
CEPAT
B. PERUBAHAN YANG PENGARUHNYA KECIL DAN PERUBAHAN YANG BESAR
PENGARUHNYA
C. PERUBAHAN YANG DIKEHENDAKI DAN PERUBAHAN YANG TIDAK DIKEHENDAKI
• PERUBAHAN YANG TERJADI SECARA LAMBAT DAN PERUBAHAN YANG TERJADI SECARA
CEPAT
• PERUBAHAN KEBUDAYAAN YANG lambat DINAMAKAN EVOLUSI
• Teori evolusi terdapat hal sbb :
• UNILENEAR THEORIES OF EVOLUTION yaitu Manusia mengalami perkembangannya
sesuai dengan tahap tahap tertentu dari bentuk yang sederhana sampai pada bentuk
yang kompleks dan sampai pada bentuk yang sempurna.
• UNILENEAR THEORY OF EVOLUTION yaitu Perkembangan kebudayaan merupakan
perkembangan kelompoknya yang tadinya homogen menjadi hiterogen.
• MULTILENEAL THEORIES OF EVOLUTION yaitu menekankan pada tahapan
perkembangan evolusi manusia dalam segala aspek kehidupan
• PERUBAHAN YANG CEPAT DINAMAKAN REVOLUSI
• REVOLUSI adalah perubahan yang cepat yang mengenai sendi sendi pokok dari suatu
kehidupan.
• REVOLUSI MEMPUNYAI PERSYARATAN SBB :
1. Ada keinginan dari masyarakat untuk mengadakan perubahan [ADANYA PERASAAN
TIDAK PUAS TERHADAP SUATU KEADAAN DAN ADA KEINGINAN UNTUK MENCAPAI
PERBAIKAN.]
2. Adanya seorang pemimpin atau kelompok yang mampu mengadakan perubahan.
3. Pemimpin tersebut mampu menampung keinginan masyarakat dan merumuskan ketidak
puasan masyarakat dan nantinya digunakan menjadi program geraknya masyarakat.
4. Pemimpin tersebut dapat menunjukkn tujuan yang akan dicapai secara konkrit.
5. Harus ada momentum yang tepat untuk mengadakan revolusi
• PERUBAHAN YANG PENGARUHNYA KECIL DAN PERUBAHAN YANG BESAR
PENGARUHNYA
• Perubahan yang mempunyai pengaruh kecil adalah perubahan pada unsur kebudayaan
yang tidak membawa pengaruh langsung atau pengaruh yang berarti.
• Perubahan yang pengaruhnya besar adalah perubahan yang berpengaruh langsung
pada sendi sendi pokok masyarakat.
• PERUBAHAN YANG DIKEHENDAKI DAN PERUBAHAN YANG TIDAK DIKEHENDAKI
• Perubahan yang dikehendaki adalah perubahan yang direncanakan dan diperkirakan
terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang mengadakan perubahan dalam masyarakat [agent
of change]
• Atau seseorang atau sekelompok orang yang mendapat kepercayaan dari masyarakat
sebagai pemimpin dalam lembaga kemasyarakatan. Dengan cara mempengaruhi
masyarakat dengan cara yang teratur dan terencana.
• Perubahan yang tidak dikehendaki adalah perubahan diluar jangkauan pengawasan
masyarakat dan dapat mengakibatkan perubahan yang tidak dapat diharapkan .
• FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERUBAHAN
1. BERTAMBAH ATAU BERKURANGNYA PENDUDUK
• BERTAMBAHNYA PENDUDUK yang cepat mengakibatkan perubahan dalam struktur
masyarakat, Misal hak milik, sistem ekonomi dsb
• BERKURANGNYA PENDUDUK akan menyebabkan kekosongan menyangkut pembagian
kerja stratifikasi sosial dsb
2. PENEMUAN PENEMUAN BARU
• Proses penemuan baru yang meliputi penemuan baru, jalannya unsur baru tersebut
tersebar, dipelajari dan akhirnya dipakai dalam masyarakat yang bersangkutan.
• PENEMUAN BARU dibedakan DISCOVERY dan INVENTION
• DISCOVERY Penemuan dari suatu unsur kebudayaan yang baru baik yang berupa alat
baru maupun ide baru yang diciptakan oleh suatu individu atau rangkaian ciptaan
individu dalam masyarakat.
• Invention adalah apabila discovery tersebut telah diakui diterima dan dipakai oleh
masyarakat.
• PENDORONG BAGI INDIVIDU UNTUK MENCARI PENEMUAN BARU
1. Kesadaran dari orang perorangan akan kekurangan sesuatu dalam kebudayaannya.
2. Kualitas dari ahli ahli dalam suatu kebudayaannya.
3. Perangsang bagi aktivitas penciptaan dalam masyarakat
• PERTENTANGAN [CONFLICT] Pertentangan dapat menjadi sebab perubahan dalam
kehidupan masyarakat misalnya perbahan adat istiadat
• SEBAB-SEBAB TERJADINYA PERUBAHAN
1. SEBAB YANG BERASAL DARI LINGKUNGAN ALAM DISEKITARNYA.
2. PEPERANGAN
3. PENGARUH KEBUDAYAAN LAIN
• FAKTOR –FAKTOR YANG MEMPENGRUHI JALANNYA PERUBAHAN
A. FAKTOR PENDORONG
B. FAKTOR-FAKTOR YANG MENGHAMBAT
• FAKTOR PENDORONG
1. KONTAK DENGAN KEBUDAYAAN LAIN
• PROSES DIFFUSION yaitu penyebaran unsur-unsur kebudayaan baru dari orang
perorangan kepada orang lain dari suatu masyarakat kemasyarakat lain
• Proses difusi ada dua, difusi intra masyarakat dan difusi inter masyarakat.
• Difusi intra masyarakat dipegaruhi oleh :
 Pengakuan bahwa unsur baru mempunyai kegunaan ada tidaknya unsur
kebudayaan yang mempengaruhi diterima dan ditolaknya unsur-unsur baru
 Unsur baru yang bertentangan dengan fungsi unsur lama kemungkinan akan
ditolak
 Kedudukan orang yang menemukan berpengaruh cepat atau lambat
penerimaannya.
• Difusi inter masyarakat dipengaruhi oleh :
 Adanya kontak antara masyarakat
 Kemampuan mendemonstrasikan manfaat dari penemuan baru
 Ada tidaknya unsur kebudayaan yang menyaingi unsur ang baru tersebut.
 Peranan orang yang menyebarkannya.
2. SISTEM PENDIDIKAN FORMAL YANG MAJU
3. SIKAP MENGHARGAI HASILKARYA ORANG LAIN
4. PENDUDUK YANG HETEROGEN
5. KETIDAKPUASAN MASYARAKAT TERHADAP BIDANG KEHIDUPAN
6. ORIENTASI MASA DEPAN
• FAKTOR-FAKTOR YANG MENGHAMBAT
1. KURANGNYA HUBUNGAN DENGAN MASYARAKAT LAIN
2. PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN YANG LAMBAT
3. SIKAP MASYARAKAT YANG TRADISIONAL
4. ADANYA KEPENTINGAN YANG TELAH TERTANAM DENGAN D ISORGANISASI KUAT
5. RASA TAKUT TERJADINYA KEGOAHAN PADAINTEGRASI KEBUDAYAAN
6. PRASANGKA TERHADAP HAL HAL YANG BARU
7. ADAT ISTIADAT
• PROSES PERUBAHAN KEBUDAYAAN
1. PENYESUAIAN MASYARAKAT TERHADAP PERUBAHAN [keadaansocial equilibrium ]
2. SALURAN YANG DILALUI PERUBAHAN KEBUDAYAAN [lembaga kemasyarakatan; bidang
pemerintahan ,kebudayaan ekonomi dan lain lain]
3. DISORGANISASI
• Mekanisme disorganisasi meliputi :
– organisasi = bagian yang sesuai dengan fungsi masing- masing]
– disorganisasi = proses berpudarnya norma dan nilai yang disebabkan perubahan
dalam lembaga kemasyarakatan
– reorganisasi = proses pembentukan norma dan nilai yang baru untuk
menyesuiakan perubahan lembaga kemasyarakatan
• Hubungan norma masyarakat dengan nilai manusia
• Dalam kehidupan sehari hari manusia selalu berkaitan dengan nilai misalnya orang itu
baik atau buruk artinya manusia memberikan nilai terhadap suatu obyek.
• Istilah nilai [value] menurut kamus poerwodarminto diartikan sbb;
1. Harga dalam arti taksiran
2. Angka ,skor misalnya sesuatu dinilai dengan angka
3. Kadar. Mutu yang diartikan dengan kwalitas.
• Sesuatu dianggap bernilai apabila memiliki sifat;
– Menyenangkan, memuaskan, berguna, menguntungkan ,menarik dsb
• Ada dua pendapat mengenai nilai yaitu nilai itu obyektif sedangkan pendapt kedua
mengatakan nilai itu subyektif
• Menurut aliran idealisme nilai itu obyektif ada pada setiap sesuatu, kerena tidak ada
yang diciptakan didunia ini tanpa ada suatu nilai yang melekat didalamnya karena
sesuatu pasti ada nilainya bagi manusia [aliran obyektivitas ]
• Pendapat lain nilai suatu obyek terletak pada subyek yang menilainya misalnya air
sangat bertnilai pada seseorang yang berada di gurun pasir dsb sehingga tergantung
pada kepentingannya [aliran subyektifitas]
• Ciri –ciri nilai menurut bambang daroeso
1. Nilaii merupakan realitas yang abstrak artinya tidak dapat ditangkap oleh indra tetapi ada.
2. Normatif artnya apa yang seharusnya, idealnya, apa yang sebaiknya dan apa yang
diinginkannya.
3. Nilai berfungsi sebagai daya dorong atau motivator manusia.
• Nilai itu ada atau riil dalam kehidupan manusia artinya manusia mengakui ada
keindahan tetapi keindahan sebagai nilai adalah abstrak tiadak dapat diindra tetapi yang
dapat diindra dalah obyek yang mempunyai nilai keindan tersebut.
• Klasifikasi nilai menurut nicholas rescher [2005] didasarkan atas;
1. PENGAKUAN yaitu pengakuan subyek tentang nilai yang haru dimiliki seseorang atau
sekelompok orang misalnya pengkuan tentang nilai profesi, nilai kebangsaan dsb.
2. OBYEK YANG DIEVALUASI yaitu cara mengevaluasi suatu obyek dengan kondisi nyata.
3. KEUNTUNGAN yaitu nilai yang diwujudkan dalam memenuhi keinginannya .kebutuhannya ,
kepentingannya yang diwujudkan dalam kenyataan.
4. TUJUAN yaitu nilai yang didasarkan pada tujuan yang dicapai oleh seseorang
• Jenis nilai menurut prof. Notonegoro SH terdapat tiga macam nilai yaitu :
1. Nilai materiil yaitu sesuatu yang berguna bagi jasmani manusia
2. Nilai vital sesuatu yang pokok yang berguna bagi manusia untuk dapat melaksanakan
kegiatan.
3. Nilai kerohanian yang meliputi;
– Nilai kebenaran yang bersumber pada akal pikir manusia.
– Nilai keindahan yang bersumber pada rasa manusia
– Nilai religius yang bersifat mutlak pada keyakinan manusia
– Nilai kebaikan atau moral yang bersumber pada kehidupan manusia.
• NORMA SEBAGAI PERWUJUDAN DARI NILAI
• Nilai penting bagi kehidupan manusia sebab nilai bersifat normatif dan menjadi
motivator tindakan manusia. Namun demikian nilai belum dapat berfungsi secara praktis
sebagai penuntun perilaku manusia itu sendiri karena nilai itu masih bersifat abstrak
sehingga butuh konkretisasi atas nilai tersebut yaitu aturan atau tuntunan perilaku yang
mengarahkan manusia.yang disebut norma yaitu ketentuan yang menjadi pedoman dan
panduan dalambertingkah laku dikehidupan masyarakat. Norma berisi anjuran atau
berbuat baik dan larangan untuk berbuat buruk dalam bertindak sehingga kehidupan
menjadi lebih baik.
• Norma yang berlaku dalam masyarakat ada 4 macam yaitu;
1. Norma agama yaitu peraturan hidup manusia yang berisi perintah dan larangan yang berasal
dari TUHAN
2. Norma moral atau kesusilaan yaitu peraturan atau kaidah hidup yang bersumber dari hati
nurani dan merupakan nilai2 moral yang mengikat manusia.
3. Norma kesopanan yaitu peraturan atau kaidah yang diciptakan untuk pergaulan hidup
manusia.
4. Norma hukum yaitu peraturan atau kaidah yang diciptakan oleh kekuasaanresmi atau negara
yang sifatnya mengikat dan memaksa.
•  
HUKUM DAN NORMA
1. Norma hukum datangnya dari luar diri kita sendiri yaitu dari kekuasaan atau lembaga yang
resmi dan berwenang.
2. Norma hukum dilekati sanksi pidana atau memaksa secara fisik.
3. Sanksi pemaksa dilaksanakan oleh aparat negara.
• FUNGSI DAN TUJUAN HUKUM DALAM MASYARAKAT
1. SEBAGAI ALAT PENGATUR TERTIB HUBUNGAN MASYARAKAT
• Hukum sebagai norma merupakan petunjuk untuk kehidupan karena hukum menunjuk
an mana yang baik dan mana yang buruk , hukum juga menunjuk pada apa yang harus
diperbuat dan mana yang tidak boleh sehingga segala sesuatunya dapat berjalan
dengan tertib dan teratur hal tersebut disebabkan hukum mempunyai sifat memerintah
dan melarang dan sifat memaksa agar hukum ditaati oleh semua anggota masyarakat.
2. SEBAGAI SARANA MEWUJUDKAN KEADILAN SOSIAL
• Dengan sifat hukum tersebut maka hukum dapat memberikan keadilan yaitu
menentukan siapa yang salah dan siapa yang benar dan hukum dapat menghukum siapa
yang salah.
3. SEBAGAI PENGGERAK PEMBANGUNAN
• Daya mengikat dan memaksa dari hukum dapat digunakan untuk menggerakan
pembangunan untuk membawa masyarakat lebih maju dan sejahtera.
4. FUNGSI KRITIS HUKUM
• Daya kerja hukum tidak semata-mata melakukan pengawasan terhadap pelaksaan
hukum tetapi juga aparatur penegak hukum.
• FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB ANGGOTA MASYARAKAT MEMATUHI HIUKUM
1. Kepentingan para anggota masyarakat yang terlindungi oleh hukum
2. Complience atau memenuhi keinginan yaitu orang akan patuh pada hukum karena didasarkan
pada harapan akan suatu imbalan atau sebagai suatu usaha untuk menghindarkan diri dari
sanksi yang dijatuhkan.
3. Identification yaitu seseorang mematuhi hukum karenanuntuk memelihara hubungan yang
sebaik-baiknya dengan para anggota masyarakat .
4. Internalization kepatuhan anggota masyarakat kepada hukumkarena kaidah hukum tersebut
sesuai dengan nilai-nilai yang menjadi pegangan masyarakat.
• PELANGGARAN
• Pelanggaran etik
– Kebutuhan akan norma etik oleh manusia diwujudkan dengan membuat
serangkaian
• Norma etik untuk suatu kegiatan atau profesi. Rangkaian norma moral yang terhimpun
ini biasa disebut kode etik .Kode etik merupakan bentuk aturantertulis yang secara
sistematik yang sengaja dibuat berdasarkan prinsip-prinsip moral yang ada. Masyarakat
profesi secara berkelompok membentuk kode etik profesi. 
• Kode etik proesi berisi ketentuan ketentuan normatif etik yang seharusnya dilakukan
oleh anggota profesi. Kode etik ini diperlukan untuk menjaga martabat dan kehormatan
profesi, disisi lain melindungi masyarakat dari segala bentuk penyimpangan maupun
penyalahgunaan keahlian . tanpa etika profesi sebuah profesi yang tadinya mempunyai
kehormatan akan jatuh terdegradasi menjadi sebuah pekerjaan pencari nafkah biasa
yang tidak mempunyai nilai idealisme. Yang pada akhirnya respek menurun.
• Pelanggaran hukum
• Kesadaran hukum adalah kesadaran diri sendiri tanpa tekanan , paksaan atau perintah
dari luar untuk tunduk pada hukum yang berlaku.
• Pelanggaran hukum beda dengan pelanggaran kode etik sanksi pada pelanggaran hukum
adalah sanksi pidana dari negara yang bersifat lahiriah yang memaksa.
• Masyarakat secara resmi [ negara ] berhak memberi sanksi bagi warganya yang
melanggar hukum sedangkan negara tidak berwenang menjatuhi hukuman kepada yang
melanggar kode etik kecuali pelanggaran sudah melanggar hukum.
• MASYARAKAT
• PENGERTIAN MASYARAKAT DAN CIRI-CIRINYA
 
• Pengertian masyarakat menurut Ralph Linton adalah merupakan setiap kelompok
manusia yang telah hidup dan bekerja sama cukup lama sehingga mereka dapat
mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka sebagai suatau kesatuan sosial
dengan batas-batas yang dapat dirumuskan dengan jelas.
• Menururut SELO SOEMARDJAN Masyarakat merupakan orang- orang yang hidup
bersama dan menghasilkan kebudayaan.
 
• Dari definisi tersebut terdapat unsur-unsur masyarakat sebagai berikut ;
– Ada manusia yang hidup bersama
– Bercampur dalam waktu yang lama
– Mereka sadar merupakan suatu kesatuan
– Mempunyai sistem hidup bersama
Menurut FAIRCHILD, et al [ 2005 , 300] pengertian masyarakat adalah Society is a
group human beings cooperating in the pursuit of several of their mayor interest, in variably
including self maintenance and self perpetuation. The concept of sosiety includes continuity,
complex associational relationship , and a composition including representatives of fundamental
human types, specifically men, women, and children.
[Masyarakat adalah sekelompok manusia yang menunjukan perhatian bersama
secara mendasar, pemeliharaan kekekalan bersama , perwakilan manusia menurut jenisnya
yang berhungan satu sama lain secara berkesinambungan.]
• Dari definisi tersebut unsur-unsur masyrakat adalah sbb;
– Kelompok manusia
– Adanya keterpaduan atau kesatuan diri berlandaskan kepentingan bersama.
– Adanya pertahanan dan kekalan diri
– Adanya kesinambungan
– Adanya hubungan yang pelik diantra anggotanya
• PENGERTIAN MASYARAKT SETEMPAT [COMMUNITY ] DAN CIRI-CIRINYA
• Istilah Community dapat diterjemahkan sebagai masyarakat ‘ masyarakat ‘ setempat .
Istilah tersebut menunjuk pada warga sebuah desa, kota , suku atau suatu bangsa.
Apabila anggota-angota suatu kelompok , baik kelompok itu besar maupun kecil, hidup
bersama sedemikian rupa sehingga mereka merasakan bahwa kelompok tersebut dapat
memenuhi kepentingan hidup yang utama maka kelompok tadi disebut masyarakat
setempat.
• Jelasnya lagi masyarakat setempat menunjuk pada bagian masyarakat yang bertempat
tinggal disuatu wilayah [ dalam arti geografis ] dengan batas-batas tertentu dimana
faktor utama yang menjadi dasarnya adalah interaksi yang lebih besar diantara anggota-
anggotanya, dibandingkan dengan interaksi mereka dengan penduduk diluar batas
wilayahnya.
Unsur- unsur community sentiment adalah;
• Seperasaan ; artinya unsur seperasaan timbul apabila sesorang berusaha untuk
mengidentifikasikan dirinya dengan sebanyak mungkin orang dalam kelompok tersebut.
Biasanya dengan menyebut dirinya “kelompok kita ,atau perasaan kita” apabila orang –
orang tersebut mempunyai kepentingan bersama dalam memenuhi kebutuhannya.
Unsur seperasaan tersebut harus memenuhi kebutuhan kehidupan dengan menekankan
perasaan solider dengan kelompoknya dan kepentingan individu diselaraskan dengan
kepentingan kelompoknya.
• Sepenanggungan artinya setiap individu sadar akan peranannya dalam kelompok dan
keadaan masyarakat sendiri memungkinkan bahwa peranan tersebut dijalankan.
• Saling memerlukan artinya individu yang tergabung dalam masyarakat setempat
merasakan dirinya tergantung pada ‘community ‘nya yang meliputi kebutuhan fisik
maupun kebutuhhan psycologisnya.
• MASYARAKAT DESA DAN KOTA
• Desa dan kota mempunyai perbedaan baik fisik maupun sosial untuk membedakannya
dapat dilihat perbedaan ciri dari masyarakat kota dan desa sebagai berikut ;
 
1. Kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan masyarakat pedesaan.
Hal ini disebabkan adanya cara berfikir yang didasarkan pada perhitungan eksak yang
berhubungan dengan realita masyarakat.kehidupan masyarakat kota berada pada lingkungan
ekonomi, perdagangan dsb yang cenderung kearah keduniawian atai sekular trend sedangkan di
pedesaan cenderung kearah agama atau regious trend.
2. Diperkotaan pada umumnya dpat mengurus dirinya sendiri tanpa tergantung pada orang lain
atau lebih individual sedangkan didesa lebih mementingkan kehidupan kelompok atau
keluarganya.
3. Pembagian kerja diantara warga perkotaan lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang
nyata sehingga sudah sangat terspesialisasi begitu pula jenis profesi sudah banyak macamnya
atau heterogen. Sedang di masyarakat pedesaan memiliki jenis pekerjaan yang sama [ homogen
]sehingga sangat tergantung pada sanak keluarganya.
4. Kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan lebih banyak di daerah perkotaandari pada
didaerah perkotaan karena lapangan pekerjaan yang banyak dan kota merupakan pusat –pusat
industri dan perdagangan.
5. Jalan pikiran rasional yang pada umumnya dianut masyarakat perkotaan menyebabkan
bahwa interaksi-interaksi yang terjaadi lebih didasarkan pada faktor kepentingan daripada
faktor pribadi, selain jalan kehidupan yang cepat didaerah perkotaan yang menyebabkan
kurangnya hubungan dengan pihaklain.
6. Perubahan sosial tampak dengan nyata didaerah perkotaan karena pengaruh dari luar lebih
cepat didaerah perkotaan.
• URBANISASI
• Urbanisasi adalah proses perpindahan penduduk dari desa kekota atau proses
terjadinya masyarakat perkotaan.
• Proses urbanisasi menyangkut dua aspek ;
1. Perubahan masyarakat desa menjadi masyarakat kota.
2. Bertambahnya penduduk kota yang disebabkan oleh mengalirnya penduduk yang berasal dari
desa.
3. Daerah yang termasuk didatangi adalah daerah yang menjadi pusat pemerintahan atau
menjadi ibukota negara.
4. Tempat tersebut letaknya sangat strategis untuk lahan perdangan dan industri.
• Faktor-faktor yang mendorong terjadinya urbanisasi [ Push factor ]
1. Di desa pada umumnya lapangan pekerjaan berkurang yang biasanya pekerjaan mereka
berhubungan dengan sektor agraria sedang disektor lain kurang tersedia sehingga
menyebabkan disguised unemployment atau pengangguran tersamar.
2. Kaum muda biasanya merasa tertekan karena adat istiadat sehingga mereka banyak yang
meninggalkan desanya untuk mengembangkan kemampuannya.
3. Didesa kurang tersedia tampat pendidikan sehingga bagi oarang yang ingin maju
meninggalkan desanya untuk sekolah didaerah pekotaan.
4. Penduduk desa yang mempunyai keahlian lain akan cepat berkembang didaerah perkotaan.
• Faktor-faktor yang menarik terjadinya urbanisasi [Pull factor ]
1. Masyarakat desa mempunyai anggapan bahwa dikota banyak pekerjaan dan banyak
penghasilan oleh karena itu sirkulasi uang dikota lebih cepat, lebih banyak dan lebih besar.
2. Dikota lebih banyak kesempatan untuk mendirikanperusahaan. Industri dll. Karena fasilitas
perijinan dan perkreditan lebih banyak didaerah perkotaan.
3. Kota merupakan pusat pendidikan. Kebudayaan, dan tempat pengembangkan ketrampilan
dan bakat.
• STRATIFIKASI SOSIAL ATAU LAPISAN MASYARAKAT
• Dalam masyarakat pasti ada sesuatu yang dihargai, sesuatu yang dihargai tersebut
merupakan bibit untuk dapat menumbuhkan adanya sistem berlapis-lapis dalam
masyarakat . sesuatu yang dihargai dapat berupa uang atau benda-benda yang bernilai
ekonomis maupun kekuasaan seseorang atau ilmu dsb.
• Sistem berlapis dari masyarakat disebut sosial stratification yang merupakan pembedaan
penduduk atau masyarakat kedalam kelas-kelas secara bertingkat. Dalam masyarakat
dikenal ada kelas atas [upper class], kelas menengah [middle class] dan kelas bawah
[lower class] dalam pelapisan sosial dapat terjadi dengan sendirinya tetapi dapat pula
terjadi sengaja dibuat untuk memenuhi suatu kebutuhan.
• Pembedaan lapisan masyarakat dapat dilihat dari hal-hal sbb;
1. Distribusi hak-hak yang obyektif misalnya, kekayaan, penghasilan,dsb
2. Sistem pertanggan yang diciptakan warga masyarakat, misalnya prestige,dan penghargaan.
3. Lambang-lambang kedudukan misalnya gaya hidup termasuk kebendaan yang bisa dilihat.
4. Solidaritas diantara individu-individu yang menduduki kedudukan yang sama dalam sistem
masyarakat. Misalnya ;
• Pola-pola interaksi [struktur clique, keanggotaan organisasi, perkawinan dsb ]
• Sifat sistem pelapisan sosial dapat tertutup [closed social stratification] yaitu tidak
memungkinkannya pindahnya seseorang dari satu lapisan kelapisan yang lain baik gerak
pindahnya keatas maupun kebawah. Dalam sistem ini satu satunya jalan untuk masuk
kelapisan tersebut karena kelahiran.
• Sistem pelapisan sosial terbuka [ open social stratification ] adalah setiap anggouta
masyarakat mempunyai kesempatan untuk berusaha dengan kecakapan sendiri untuk
naik dan bila mereka tidak beruntung untuk jatuh dari lapisan atas ke lapisan
dibawahnya.
• DASAR DASAR LAPISAN DALAM MASYARAKAT
• Kriteria yang biasanya digunakn untuk menggolongkan anggota masyarakat kedalam
lapisan tersebut adalah sbb ;
1. Ukuran kekayaan [ kebendaan ] dapat dijadikan suatu ukuran yaitu barang siapa yang paling
banyak memiliki kekayaan termasuk dalam lapisan teratas.
2. Ukuran kekuasaan yitu barang siapa yang memiliki kekuasaan terbesar menempati lapisan
tertinggi.
3. Ukuran kehormatan artinya orang yang paling dihormati dan disegani menempati tempat
teratas.
4. Ukuran pengetahuan Ilmu pengetahuan sebagai ukuran yaitu orang yang mempunyai gelar
ilmu pengetahuan terbanyak menempati tempat diatas.
• Menurut Barnard sistem kedudukan dalam masyarakat timbul karena ;
– Perbedaan kemampun individu. Arinya kemampuan yang khusus yang diakui oleh
masyarakat, yang menyebabkan yang bersangkutan memiliki kedudukan
tertentu’
– Pebedaan yang menyangkut yang bersangkutan mengalami kesukaran atau
kemudahan dalam melakukan jenis pekerjaan.
– Kedudukan tertentu merupakan alat sosial atau alat organisasi.
• GERAK SOSIAL
• Type gerak sosial yang prinsipiil ada dua macam yaitu gerak sosial yang horizontal dan
gerak sosial vertikal.
• Gerak sosial yang horizontal adalah sutu peralihan individu atau obyek-obyek sosial yang
lain dari kelompok sosial yang satu ke kelompok sosial yang lainnya yang sederajad.
• Gerak sosial yang vertikal adalah perpindahan individu dari suatu kedudukan sosial ke
kedudukan sosial yang lainnya yang tidak sederajad. Dalam hal ini dibedakan gerak sosial
vertikal naik dan gerak vertikal turun.
• Gerak sosial vertikal naik mempunyai dua bentuk utama ;
1. Masuknya individu-individu yang mempunyai kedudukan rendah ke dlam kedudukan yang
lebih tinggi
2. Pembentukan kelompok baru yang ditempatkan pada derajat yang lebih tinggi dari
kedudukan pembentuk kelompok tersebut.
• Gerak sosial turun mempunyai bentuk utama ;
1. Turunnya kedudukan individu ke kedudukan yang lebih rendah .
2. Turunnya derajad sekelompok individu kekedudukan yang lebih rendah yang merupakan
disintegrasi suatu kesatuan.
• SALURAN GERAK SOSIAL
• ANGKATAN BERSENJATA
• LEMBAGA KEAGAMAAN
• LEMBAGA PENDIDIKAN
• ORGANISASI POLITIK 
• ORGANISASI EKONOMI
• ORGANISASI KEAHLIAN
• KONSEP PERILAKU
• Secara umum perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas oeganisme atau orang yang
mempunyai bentangan yang sangat luas atau semua kegiatannya yang dapat diamati
secara langsung maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar.
• SKINER MERUMUSKAN PERILAKU MERUPAKAN RESPON ATAU REAKSI SESEORANG
TERHADAP STIMULUS ATAU RANGSANGAN DARI LUAR. [S-O-R].
• Yang dibedakan menjadi 2 respons yaitu :
1. REFLEXIVE YAITU RESPONS YANG DITIMBULKAN OLEH RANGSANGAN [STIMULUS ] YANG
SIFATNYA TETAP. YANG MENCAKUP PERILAKU EMOSIONAL.
2. INSTRUMENTAL RESPON YAITU RESPONS YANG TIMBUL DAN BERKEMBANG DAN
DIIKUTI OLEH STIMULUS ATAU PERANGSANG YANG MEMPERKUAT RESPON.
• Perilaku dibedakan :
• PERILAKU TERTUTUP [COVERT BEHAVIOR] yaitu r espons seseorang terhadap stimulus
• Dalam bentuk terselubung atau tertutup. Respon ini masih dalam bentuk
perhatian,persepsi, penagetahuan, sehingga sikap terhadap stimulus belum dapat
diamati secara jelas oleh orang lain.
• PERILAKU TERBUKA [ OVERT BEHAVIOR]
• Yaitu respon seseorang dalam menerima respon akan berbeda terhadap stimulus dalam
bentuk tindakan nyata atau terbuka.
• Respons terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam bentuk tindakan yang dengan
mudah dapat diamati oleh orang lain.
• DETERMINAN PERILAKU
• Setiap orang dalam menerima stimulus akan menimbulkan respon yang berbeda-beda
[disebut diterminan perilaku ] yang dibedakan menjadi;
• Diterminan perilaku internal yaitu karakteristik orang yang bersangkutan yang bersifat
given atau bawaan misalnya kecerdasan, tingkat emosional dsb.
• Diterminan perilaku eksternal yaitu lingkungan fisik, sosial, ekonomi ,politik dsb
• BENYAMIN BLOOM MEMBAGI PERILAKU DALAM 3 KAWASAN PERILAKU
1. KOGNITIF
2. AFEKTIVE
3. PSIKOMOTOR
• Kognitif atau pengetahuan yang didapat melalui panca indra nya yang diperoleh melalui
proses ;
1. Proses adopsi perilaku
Proses adopsi perilaku melalui proses kesadaran [awareness] orang mengetahui
stimulus obyek terlebih dahulu.proses interest yaitu orang mulai tertarik dengan stimulus
tersebut, lalu proses menimbang nimbang [evaluation] yaitu baik tidaknya stimulus tersebut
bagi dirinya lalu proses mencoba [trial] dan proses adopsi yaitu perilaku baru yang sesuai
dengan pengetahuan, kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus.
• Tingkatan pengetahuan dalam proses kognitif
– Tahu [know]
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah diprlajari sebelumnya
pada tingkatan ini tingkat pengetahuan yang paling rendah.karena orang baru sebatas
mengetahui sesuatu yang belum diketahuinya.
- Memahami [comprehention]
Artinya diartikan suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang
obyek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar.
- Aplikasi [aplication ]
Artinya kemampuan menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi dan
kondisi real [sebenarnya]
- Analisis
Yaitu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu obyek kedalam
komponen-komponen tetapi masih dalam suatu struktur organisasi yang masih terkait satu
dengan yang lain.
• PERILAKU KESEHATAN
• PERILAKU KESEHATAN DIKLASIFIKASIKAN MENJADI 3 KELOMPOK :
• PERILAKU PEMELIHARAAN KESEHATAN [HEALTH MAINTENANCE] MELIPUTI : 
1. Perilaku pencegahan penyakit ,dan penyembuhan penyakit bila sakit dan pemulihan
kesehatan bila sakit.
2. Perilaku peningkatan kesehatan yaitu apabila seseorang dalam keadaan sehat perlu
ditingkatkan lagi karena sehat adalah relatif dan dinamis.
3. Perilaku terhadap gizi yaitu asupan makanan dan minuman yang seimbang.
• PERILAKU PENCARIAN FASILITAS KESEHATAN
– Yaitu upaya seseorang pada saat menderita sakit dalam mencari alternatif
pengobatan.
• PERILAKU KESEHATAN LINGKUNGAN
– Yaitu resp[ons seseorang terhadap lingkungan baik lingkungan sosial budaya
maupun lingkungan fisik sehingga lingkungan dimana seseorang dapat
mempengaruhi kesehatannya misalnya pengelolaan limbah rumah tangga.
• BECKER mengklasifikasikan perilaku sehat sbb :
1. perilaku hidup sehat
– makan dengan menu seimbang [appropriate diet ] artinya menu seimbang dalam
arti kualitas yaitu mengandung zat-zat gizi yang diperlukan tubuh dan kuantitas
dalam arti jumlah cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh.
– olah raga yang teratur
– tidak merokok , tidak minum minuman keras, narkoba dsb
– istirahat cukup dan dapt mengendalikan stress.
– gaya hidup yang sehat.
2. perilaku sakit yaitu respons seseorang terhadap sakit dan penyakit yaitu pengetahuan
seseorang terhadap suatu penyakit, persepsinya terhadap penyakit pengetahuannya terhadap
penyakit dan cara pengobatannya.
3. perilaku peran orang sakit.
• TUJUAN PERILAKU KESEHATAN
• Tujuan perilaku kesehatan adalah mewujudkan kesehatan individu maupun kesehatan
kelompok masyarakat.
- Kesehatan individu meliputi;
1. Kesehatan fisik yaitu terwujud apabila seseorang tidak merasa sakit dan secara klinis
tidak sakit. Semua organ tubuh normal tidak ada gangguan fungsi tubuh.
2. Kesehatan mental [ jiwa] mencakup 3 komponen yaitu;
– Pikiran yang sehat yang tecermin dalam cara berpikir seseorang yaiti logis dan
runtut.
– Emosional yang sehat
– Spiritual yang sehat
3. Kesehatan sosial mampu menyesuaikan diri dengan loingkungan dan berinteraksi
dengan baik.
4. Kesehatan ekonomi terlihat dari produktivitas seseorang.
• BERBAGAI TINGKATAN SIKAP
Sikap terdiri dari berbagai tingkatan yaitu
1. Menerima [receiving ]
Menerima diartikan bahwa orang mau memprhatikan stimulus yang diberikan
misalnya sikap orang terhadap masalah gizi dapat dilihat dari kesediaan dan perhatian orang
tersebut dalam pengetahuan pengetahuan tentang gizi.
2. Merespon [ responding ]
Memberikan respon dapat berupa jawaban apabila diberi pertanyaan,
mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap karena
dengan sikap seperti itu menandakan bahwa orang tersebut menerima ide tersebut.
3. Menghargai [ valuing ]
Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah
adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga. Misanya seorang ibu mengajak tetangganya untuk pergi
menimbangkan anaknya ke pos yandu menandakan ibu tersebut mempunyai sikap positif
trrhadap kesehtan anak.
4. Bertanggung jawab [responsible ]
Bertanggung jawab terhadap segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala
resiko merupakan sikap yang paling tinggi.
• PERUBAHAN TINGKAH LAKU DAN INDIKATORNYA
Terdapat 3 tahap dalam mengukur seseorang terhadap perubahan prilaku yaitu;
A. Pengetahuannya
Sebelum seseorang mengadopsi perilaku maka ia harus tahu terkebih dahulu apa
arti dan manfaat perilaku tersebut bagi dirinya. Misalnya indikator apa yang digunakan untuk
mengetahui tentang tingkat pengetahuan dan kesadaran terhadap kesehatan yaitu ;
1. Pengetahuan tentang sakt dan penyakit
a. Penyebab penyakit
b. gejala tau tanda penyakit
c.bagaimana cara pengobatan atau kemana cari pengobatan
d. bagaimana cara penularannya
e. bagaimana cara pencegahannya dsb
2. Pengetahuan tentang cara pemeliharaan kesehatan dan cara hidup sehat ;
a. jenis makanan bergizi
b. manfaat makanan bergizi.bagi kesehatannya
c. pentingnya olah raga bagi kesehatan
d. penyakit atau bahaya merokok dan munuman keras
e. pentingnya istirahat cukup,relaksasi,rekreasi bagi kesehatan
3. pengetahuan tentang kesehatan lingkungan
a. manfaat air bersih
b. cara pembuangan limbah yang sehat
c. manfaat pencayaan
d. akibat polusi dsb
B. Sikap
1. Sikap terhadap sakit dan penyakit
cara penularannya Penilaian atau pendapat seseorang terhadap tanda penyakit,
penyebab penyakit dan cara penularannya.
2. Sikap cara pemeliharaan dan cara hidup sehat
Penilaian atau pendapat seseorang terhadap cara berprilaku hidup sehat
misalnya penilaian tentang makanan, minuman, olahraga, relaksasi.
3. Sikap terhadap kesehatan lingkungan
Sikap dan pendapat seseorang terhadap lingkungan misalnya air bersih,
pembuangan limbah dsb
C. Tindakan
• Tindakan atau perilaku sehubungan dengan penyakit
• Tinkan sehubungandakan sehubungan dengan kesehatan lingkungan
• Tind akan sehubungan dengan pemeliharaan penyakit.
• SIFAT – SIFAT UMUM DAN KHUSUS PERILAKU MANUSIA
A. Sifat – sifat umum
Perilaku merupakan totalitas penghayatan dan aktivitas yang merupakan hasil
akhir jalinan yang saling mempengaruhi antara berbagai macam gejala seperti perhatian,
pengamatan, pikiran, ingatan dan fantasi. Tiap gejala kejiwaan tersebut jarang berdiri sendiri.
Gejala itu muncul bersama – sama dan saling mempengaruhi. Oleh karena itu perilaku manusia
selalu kompleks. Gejala – gejala jiwa yang saling mempengaruhi dalam bentuk perilaku manusia
tersebut antara lain :
1. Pengamatan
Pengamatan adalah pengenalan objek dengan cara melihat, mendengar, meraba,
membau dan mengecap. Sedangkan melihat, mendengar, meraba, membau dan mengecap itu
sendiri disebut sebagai modalitas pengamatan.
a. Penglihatan
Penglihatan adalah pengenalan obyek melalui mata (melihat).
Berdasrkan obyeknya, penglihatan digolongkan menjadi golongan.
1. Melihat bentuk, yakni melihat obyek yang berdimensi dua. Menurut hasil dari suatu
penelitian, obyek – obyek penglihatan membentuk diri menjadi gestalt menurut hukum –
hukum tertentu, yakni :
a. Hukum keterdekatan, artinya hal – hal yang berdekatan merupakan gestalt
(keseluruhan) atau keutuhan.
b. Hukum kebersamaan, artinya hal – hal yang tertutup merupakan gestalt.
c. Hukum kebersamaan, artinya hal – hal yang sama merupakan gestalt.
2. Melihat dalam, yakni melihat obyek berdimensi tiga.
3. Melihat warna
Dari sudut pandang psikologi ada dua hal yang penting mengenai warna, yakni :
a. Nilai efektif warna
Menurut hasil suatu penelitian, warna mempunyai pengaruh terhadap perilaku
orang, yaitu berbentuk reaksi dan perbuatan. Jadi warna sangat berpengaruh terhadap perilaku
seseorang atau masyarakat.
b. Nilai ambang warna
Warna mempunyai sifat – sifat potensial dalam abstrak dan memberi kesan
tertentu kepada seseorang sehingga dalam lingkungan kebudayaan tertentu warna merupakan
lambang suatu sifat tertentu. Misalnya, putih melambangkan kesucian, hitam melambangkan
kesedihan, merah jambu melambangkan cinta.
• Pendengaran
• Pendengaran adalah menangkap bunyi (suara) dengan indera pendengar. Bunyi
mempunyai 2 fungsi, yakni sebagai tanda dan sebagai lambang. Dalam kehidupan sehari
– hari bunyi berfungsi sebagai pendukung arti sehingga yang ditangkap oleh inidividu
adalah artinya, bukan bunyinya.
• Modalitas pengamatan yang lain
• Dalam proses belajar – mengajar, yang banyak berperan dari kelima modalitas
pengamatan tersebut adalah modalitas pendengaran dan penglihatan sedangkan untuk
modalitas penciuman, perabaan dan pengecapan kurang banyak berperan dalam proses
belajar – mengajar.
• Relevansinya dengan proses pendidikan.
• Normal atau tidaknya panca indra, sangat berpengaruh dalam proses belajar mengajar.
• Tiap – tiap orang mempunyai tipe pemahaman malalui indera yang berbeda. Ada orang
yang mempunyai tipe lihat, artinya mudah memahami sesuatu setelah melihat dan ada
yang mempunyai tipe dengar dan sebagainya.
• Suatu prinsip belajar sambil bekerja (learning by doing) adalah berusaha agar sasaran
menghayati materi tidak hanya terbatas pada mendengar dan melihat, tetapi juga
dengan mengerjakan. Prinsip ini sesuai dengan pepatah cina yang mengatakan if I hear it
I forget, if I see it I remember, if I do it I know. Prinsip ini menuntut penggunaan alat –
alat bantu pendidikan semaksimal mungkin.
• Perhatian
• Ada dua batasan tentang perhatian, yaitu sebagai berikut.
• Perhatian adalah pemusatan energi psikis yang tertuju kepada suatu obyek.
• Perhatian adalah banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai suatu aktivitas yang
sedang dilakukan.
• Beberapa macam perhatian
a. Macam perhatian berdasarkan intensitasnya (banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai
suatu kegiatan)
1. Perhatian intensif
2. Perhatian tidak intensif
• Prinsipnya, makin banyak kesadaran yang menyertai suatu kegiatan atau aktivitas maka
makin intensif perhatiannya dan makin sedikit kesadaran yang menyertai suatu kegiatan
atau aktivitas maka makin tidak intensif perhatiannya.
b. Pandangan dari segi subyek
• Dilihat dari segi orang atau subyek yang diperhatikan, maka hal – hal yang menarik
perhatian adalah hal – hal yang ada kepentingannya atau ada sangkut pautnya dengan
diri subyek. Oleh karena setiap orang mempunyai kepentingan yang berbeda – beda,
meskipun dengan obyek yang sama, maka hal yang menarik perhatian pun bersifat
subyektif tergantung dari subyeknya. Pada umumnya dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Hal yang menarik perhatian adalah yang bersangkut paut dengan kebutuhan subyek.
2. Hal yang menarik perhatian adalah hal yang bersangkut paut dengan kegemaran subyek.
3. Hal yang menarik perhatian adalah hal yang bersangkut paut dengan pekerjaan subyek.
4. Hal yang menarik perhatian adalah yang berhubungan dengan sejarah hidup diri subyek.
• Relevansi perhatian pada praktek pendidikan (pengajaran) antara lain :
1. Hasil penelitian membuktikan bahwa presentasi belajar berhubungan dengan intensitas
perhatian. Oleh karena itu dosen harus mengusahakan agar mahasiswa mempunyai perhatian
yang intensif terhadap se perhatian. Oleh karena itu dosen harus mengusahakan agar
mahasiswa mempunyai perhatian yang intensif terhadap setiap kegiatan belajar.
2. Perhatian spontan cenderung lebih lama dan lebih intensif. Oleh karena itu menimbulkan
perhatian spontan adalah baik dalam proses belajar mengajar.
3. Dalam proses belajar mengajar sebagian besar mahasiswa menggunakan perhatian yang
disengaja. Oleh sebab itu sebaiknya dosen atau pengajar berusaha menyajikan kuliah dengan
cara yang menarik (tidak membosankan).
• Tanggapan
Setelah melakukan pengamatan (melihat, mendengar, membau dan sebagainya)
maka akan terjadi gambaran yang tinggal dalam ingatan. Gambaran yang tinggal dalam ingatan
inilah yang disebut tanggapan. Tanggapan ini akan berpengaruh terhadap mahasiswa pada
waktu kemudian. Sebab tanpa adanya tanggapan pada subyek maka studinya tidak mungkin
berhasil. Oleh karena itu di dalam mengajar hendaknya berusaha agar dapat membentuk
tanggapan yang benar dan cermat pada diri sasaran belajar.
• Fantasi
• Fantasi adalah kemampuan untuk membentuk tanggapan – tanggapan yang telah ada.
Tanggapan – tanggapan baru ini tidak harus sama dengan tanggapan yang telah ada.
Dalam proses belajar mengajar, fantasi ini sangat penting, dan terwujud dalam daya
kreativitas sasaran belajar.
• Relevansi fantasi di dalam kehidupan manusia sehari – hari a.l
• Dengan fantasi maka orang dapat melepaskan diri dari ruangan dan waktu sehingga
orang dapat memahami apa yang terjadi di tempat lain dan pada waktu yang lain.
• Dengan fantasi maka orang dapat menempatkan diri dalam kehidupan pribadi orang lain
sehingga ia dapat memahami sesama manusia. Serta dapat memahami kebudayaan
asing dan lain – lain masalah kemanusiaan pada umumnya.
• Dengan fantasi orang melepaskan diri dari kesukaran yang dihadapi serta melupakan hal
– hal yang tidak menyenangkan di masa yang lalu.
• Dengan fantasi orang dapat menciptakan sesuatu yang ingin di kejar, dan berusaha
mencapainya.
• Ingatan
• Ingatan adalah kemampuan untuk menerima, menyimpan dan memproduksikan kesan –
kesan. Ingatan yang baik mempunyai sifat – sifat berikut :
a. Cepat artinya mudah mencamkan kesan – kesan yang diterima.
b. Setia artinya apa yang telah diterima akan disimpan baik dan tidak akan berubah.
c. Teguh artinya dapat menyimpan, kesan dalam waktu lama, tidak mudah lupa.
d. Luas artinya dapat menyimpan banyak macam kesan
e. Siap artinya dengan mudah dapat memproduksi yang telah dicamkan dan disimpan
• Mencamkan
• Dalam hubungannya dengan proses belajar – mengajar maka mencamkan akan
memberikan petunjuk mengenai hal – hal yang dapat membantu menghafal
(mencamkan sesuatu). Proses mencamkan ini dapat bertambah dengan cara – cara
berikut.
• Menyuarakan bahan pelajaran di dalam belajar akan lebih menambah pencaman
(pemahaman)
• Melakukan pembagian waktu belajar yang tepat akan menambah pemahaman. Belajar
secara borongan dan sekaligus dalam jangka waktu yang lama pada umumnya kurang
menguntungkan. Hukum Jos mengatakan bahwa 10 x 2 adalah lebih baik dari pada 2 x
10.
• Retensi
Retensi adalah suatu pengertian untuk mengingat dan lupa
• KOMUNIKASI DALAM KESEHATAN MASYARAKAT
• Komunikasi adalah pengoperasian rangsangan [stimulus ] dalam bentuk lambang atau
gerak [non verbal ]untuk mempengaruhi perilaku orang lain.
• UNSUR-UNSUR KOMUNIKASI
• KOMUNIKATOR adalah sumber yang menyampaikan atau mengeluarkan stimulus antara
lain dalam bentuk informasiatau biasa disebut pesan yang harus disampaikan pada
pihak lain.
• KOMUNIKAN adalah pihak yang menerima stimulus dan memberikan respons terhadap
stimulus tersebut respon tersebut dapat bersifat pasif dan aktif
• PESAN adalah isi stimulus dikeluarkan oleh komunikator kepada komunikan.
• SALURAN adalah biasa disebut media atau alat atau sarana yang digunakan komuniktor
dalam menyampaikan pesan kepada kominikan.baik bentuk saluran yang tradisional
sampai saluran yang modern.
• BENTUK BENTUK KOMUNIKASI
• INTERPERSONAL COMMUNICATION [FACE TO FACE ]
• Komunikasi jenis ini adalah salah satu bentuk komunikasi yang palingefektif karena
antara komunikan dan komunikator dapat langsung tatap muka sehingga stimulus yakni
pesan atau informasi yang disampaikan oleh komunikator dapat ditanggapi secara
langsung .
• Media paling efektif pada komunikasi ini adalah bahasa baik lisan maupun tulisan.
• KOMUNIKASI BERMEDIA
• Komunikasi ini menggunakan saluran media massa atau berkomunikasi menggunakan
alat media massa baik audio maupun visual misalnya surat kabar, majalah, jurnal,
selebaran,dsb mupun media audio maupun audiovisual yaitu radio maupun televisi.
• KOMUNIKASI KESEHATAN
• Komunikasi kesehatan adalah usaha yang sistematis untuk mempengaruhi secara positif
perilaku kesehatan masyarakat dengan menggunakan berbagai prinsip dan metode
komunikasi baik komunikasi langsung maupun komunikasi bermedia.Tujuan komunikasi
kesehatan adalah merubah perilaku kesehatan masyarakat.
Bentuk –bentuk komunikasi yang sering digunakan dalam program kesehatan adalah ;
• Komunikasi antar pribadi yaitu komunikasi langsung atau tatap muka antara satu orang
dengan orang lain baik perorangan meupun dengan kelompok hal ini terjadi antara
petugas kesehatan atau health provider dengan clients atau anggota masyarakat.
Komunikasi antar pribadi dapat efektif apabila memenuhi 3 hal yaitu;
• EMPATHY yaitu menempatkan diri pada kedudukan orang lain [ orang yang diajak
berkomunikasi.
• RESPECT terhadap perasaan orang lain.
• JUJUR dalam menanggapi orang lain dengan jawaban yang bisa dipertanggung jawabkan.
Metode komuniksai yang paling baik adalah konselling yang secara mudah dapat digunakan
istilah sbb ;
• G : Greet client warmly [ menyambut klien dengan hangat]
• A : Ask clients abaut themselves [ menanyakan tentang keadaan mereka
• T : Tell clients about their problems [menanyakan masalah masalah yang mereka hadapi
• H : Hellp clients solve their problem [membantu memecahkan masalah yang mereka
hadapi ]
• E : Explain how to prevent to have the same problem [ menjelaskan bagaimana
mencegah terjadinya masalah yang sama .]
• R : Return to follow up [ melakukan tindak lanjut konseling ]
• Komunikasi Massa
• Komunikasi massa ialah penggunaan media massa untuk menyampaikan pesan – pesan
atau informasi – informasi kepada khalayak atau masyarakat. Komunikasi di dalam
kesehatan masyarakat berarti menyampaikan pesan – pesan kesehatan kepada
masyarakat melalui berbagai media massa (TV, radio, media cetak,dsb) dengan tujuan
agar masyarakat berperilaku hidup sehat.
• Di dalam program DBD (demam berdarah dengue) misalnya pesan – pesan yang
disampaikan antara lain : penyebab, penularan, penanggulangan penyakit DBD, dan
sebagainya kepada masyarakat agar mereka :
a. Mengetahui penyebab, cara pencegahan, cara penularan DBD, tanda – tanda DBD,dsb.
b. Melakukan upaya – upaya untuk mencegah DBD.
c. Melakukan tindakan pengobatan yang tepat bila mereka atau keluarga mereka menderita
DBD.
• Pemasaran Sosial(kesehatan ) dalam stratifikasi masyarakat
• Salah satu bentuk operasional komunikasi kesehatan yang dewasa ini mulai digunakan
dalam program kesehatan adalah pemasaran sosial (sosial marketing). Pemasaran sosial
adalah suatu proses untuk membuat rancangan, implementasi dan pengawasan program
yang ditujukan untuk meningkatkan penerimaan gagasan sosial atau perilaku pada suatu
kelompok sasaran (Philip Kotler). Secara umum prinsip dan kegiatan pemasaran sosial
adalah sama dengan pemasaran barang atau komersial, yakni :
• Riset pasar (marketing research) adalah langkah awal yang harus dilakukan baik dalam
pemasaran sosial maupun pemasaran barang.
• Pengembangan produk. Produk yang akan dijual adalah berdasarkan hasil riset pasar
yang telah dilakukan. Produk pada pemasaran sosial bukan barang, tetapi jasa pelayanan
atau perilaku baru.
• Penentuan harga (keterjangkauan). Harga barang atau produk semata – mata ditentukan
oleh besarnya biaya yang diperlukan untuk memproduksi barang tersebut. Sedangkan
harga produk pemasaran sosial juga dipengaruhi oleh manfaat atau kemudahan yang
dapat dinikmati oleh konsumen atau masyarakat.
• Periklanan dan promosi. Menjual produk (jasa pelayanan) dengan mengaitkan pada
minat atau kebutuhan konsumen (masyarakat). Pada pemasaran komersial yang paling
penting adalah promosi supaya barang cepat laku, sedangkan pada pemasaran sosial
yang penting adalah menumbuhkan perubahan perilaku yang menguntungkan
masyarakat.
• Dalam pemasaran sosial produk yang dijual (dipasarkan) adalah produk sosial atau
produk yang secara sosial bermanfaat, yakni : perilaku baru. Produk sosial berbeda
dengan produk komersial dalam arti :
• Produk sosial lebih rumit penggunaannya dibandingkan dengan produk komersial
• Produk sosial sering lebih kontroversial
• Keuntungan produk sosial tidak cepat dirasakan.
• Saluran distribusi produk sosial lebih sukar digunakan dan dikontrol.
• Pasar produk sosial sukar dianalisis
• Ukuran keberhasilan penjualan atau adopsi produk sosial lebih berat daripada produk
komersial.
• KONSUMEN (Masyarakat)
• Dalam pemasaran sosial konsumen atau masyarakat merupakan pusat kegiatan atau
pemasaran sosial berorientasi pada konsumen, bukan pada perusahaan seperti pada
pemasaran barang. Oleh sebab itu konsumen adalah sebagai pengukur kegiatan yang
dilaksanakan : cocok, diminati dan berhasil. Artinya konsumen secara sistematis dimintai
saran sepanjang proses komunikasi dan memberikan data untuk berbagai keputusan
pemasaran yang menentukan.
• Sebelum produk baru dipasarkan pertama kali yang dilakukan adalah riset pasar secara
cermat terhadap sasaran atau masyarakat. Dalam pemasaran, baik pemasaran barang
maupun sosial, masyarakat sebagai sasaran atau pembeli terdiri dari berbagai kelompok
atau subkelompok (karakteristik) yang disebut segmentasi sasaran. Tujuan dilakukannya
segmentasi ini adalah untuk menentukan cara, metode dan media yang sesuai dengan
tiap kelompok sasaran tersebut.
• Pada umumnya segmentasi sasaran ditentukan berdasarkan berbagai kriteria, antara
lain.
1. Karakteristik demografis (usia, jenis kelamin, pendidikan, sosial, ekonomi, tempat tinggal,
agama dan sebagainya.)
2. Karakteristik geografis (wilayah, luas daerah, kepadatan, dsb)
3. Psikografis atau karakteristik perilaku (gaya hidup, nilai – nilai, dsb)
• VARIABEL PEMASARAN SOSIAL (C – 4P)
• Variabel - variabel atau komponen pemasaran sosial. Selain konsumen atau masyarakat
adalah seperti di bawah ini.
a.Product (produk)
Gagasan (ide), perilaku kesehatan, atau jasa pelayanan yang akan
dipasarkan(dijual).
Produk ini dibatasi dalam lingkupnya (nama,kemasan,dan bunyi pesan).Kemasan
produk,perilaku baru,atau jasa pelayananini didasarkan kepada hasil riset pasar yang telah
dilakukan.Dalam menghasilkan produk prlu ditentukan posisi produk.Posisi produk
menghasilkan sifat dan teempat produk yang diciptakan dalam promosi untuk membedakan nya
dari pesaing (positioning).
b.Price(harga)
Dalam pemasaran sosial,yang dimaksud harga bukan berarti nilai atau harga
program semata-mata,tetapi juga pengorbanan,baik tenaga maupun waktu.Suatu
contoh,meskipun seorang ibu dapat mengimunisasikan anaknya dengan gratiis,tetapi ibu
tersebut mengorbankan waktu dan tenaganya untuk datang ke puskesmas atau posyandu.
Waktu dan tenaga ini dapat dinilai dengan uang sebagai harga dari imunisasi tersebut.
Oleh sebab itu harga produk sosial sangat relatif,tergantung dari segmentasi
sasaran.Hal ini disebabkan pengorbanan,baik tenaga maupun waktu tiap segmentasi sasaran
berbeda-beda. Nilai pengorbanan wakyu dibagi ibu-ibu di desa dengan pendidikan
renadah,akan berbeada denaggan nilai pengorbanan waktu bagi ibu-ibu di kota dengan
pendidikan tinggi.
c. Place(tempat)
Jalur yang digunakan untuk menyalurkan produk ke konsumen dan tempat
produk yang disediakan.Penyediaan dan distribusi produk sosial tidak hanya melibatkan sistem
pengadaan para agen dan pengecer,tetapi juga upaya lain misalnya kader,tenaga
lapangan,kerbat,tenaga konsumen,dan sebagainya.Puskesmas,posyandu,pos obat desa,dan
polindes adalah tempat-tempat untuk memasarkan produk kesehatan.
d.Promotion(promosi)
Promosi dalam pemasaran sosial bukan hanya melalui iklan saja,tetapi juga
menyangkut pendidikan konsumen agar dapat menggunakan produk secara tepat.Para
komukator kesehatan masyarakat menggunakan prinsip dasar pengajaran/penyuluhan untuk
dapat melatih koonsumen agar dapat menggunakan produk dengan baik dan tepat.
• ADVOCACY
Istilah ADVOCACY mulai digunakan dalam program kesehatan oleh WHO dalam srategi
global dalam promosi kesehatan yang secara efektif menggunakan 3 strategi pokok yakni ;
– ADVOCACY
– SOCIAL SUPPORT [DUKUNGAN SOSIAL ]
– EMPOWERMENT [PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ]
• Langkah langkah yang akan diambil adalah sebagai berikut ;
• Pendekatan dengan para pembuat keputusan setempat agar mereka menerima dan
comited sehingga mengeluarkan kebijakan dan keputusan untuk mendukung program
tersebut kegiatan ini yang disebut advocacy
• Pendekatan dan pelatihan pada para tokoh masyarakat baik tokoh formal maupun non
formal tujuannya agar tokoh masyarakat mempunyai kemampuan untuk
menyebarluaskanprogram dan sesuai dengan tujuan program.hal ini disebut social
suport
• Selanjutnya secara bersama-sama tokoh masyarakat melakukan kegiatan penyuluhan
kesehatan yang bertujuan meningkatkan pengetahuan sikap dan perilaku masyarakat
inilah yang disebut pemberdayaan masyarakat.
• Advocacy diartikan sebagai pendekatan terhadap orang lain yang dianggap mempunyai
pengaruh terhadap keberhasilan suatu program sasaran advocacy adalah pemimpin
pemerintahan maupun swasta organisasi kemasyarakatan komunikasi yang digunakan
personal ,interpersonal maupun massa yang ditujukan penentu kebijakan.
• Secara operasional advocacy is a combination of individual and social action designedto
gain political commitment,policy support, social ac ceptence and systems support for
particular healthgoal or programme.
• TUJUAN ADVOCACY
• POLITICAL COMITMENT
• Komitmen para pembuat keputusan atau penentu kebijakan dan disektor manapun
terhadap masalah kesehatandan upaya terhadap permasalahan kesehatan. Hal ini dapat
dilihat dari kebijakan para penguasa terhadap masalah kesehatan termasuk alokasi dana
disektor kesehatan komitmen politik ini dapat diwujudkan dengan pernyataan para
pejabat dalam dukungannya terhadap isu isu kesehatan.
• Contoh di indonesia , pembahasan kenaikan anggaran disektor kesehatan, rencana
undang-undang lingkungan,pencanangan pekan imunisasi nasional deklarasi indonesia
sehat dll.
• Policy support
• Dukungankonkrit yang diberikan pimpinan institusi disemua sektor berupa kebijakan
undang undang ,peraturan pemerintah, keputusan daerah , keputusan institusi yang
• mendukung program kesehatan.
• Social acceptance
• Suatu program hendaknya memperoleh dukungan dari masyarakat sebagai sasaran
utama terutama tokoh masyrakat yang selalu mensosialisasikan program kesehatan
sampai pada tingkat yang paling bawah.
• System support
• Agar bsuatu program kesehatanberjalan dengan baik maka perlu adanya system,
mekanisme dan prosedur kerja yang jelas yang mendukungnya artinya semua dampak
yang diakibatkan oleh masalah kesehatan wajib memasukan program kesehatan
didalamnya.
• Kegiatan – kegiatan Advokasi
• Tujuan utama advokasi di sektor kesehatan adalah memperoleh komiymen dan
dukungan kebijakan para penentu kebijakan atau pembuat keputusan di segala tingkat.
Komitmen dan dukungan kebijakan tersebut dapat terwujud di dalam 2 hal pokok, yakni
dalam bentuk software (perangkat lunak) dan hardware (perangakat keras). Komitmen
dalam bentuk software misalnya : undang – undang, peraturan pemerintah, peraturan
daerah, keputusan presiden, surat keputusan dari pimpinan institusi dll yang mendukung
thd program kesehatan. Komitmen dalam bentuk hardware antara lain meningkatnya
anggaran untuk kesehatan atau dana, dilengkapinya sarana dan prasarana atau fasilitas
kesehatan. Cara atau bentuk – bentuk advocacy antuk mencapai tujuan itu semua
bermacam – macam. Antara lain :
• Lobi politik (political lobying)
• Berbincang – bincang secara informal kepada para pejabat untuk menginformasikan dan
membahas masalah dan program kesehatan yang dilaksanakan.
• Seminar dan presentasi
• Petugas lesehatan menyajikan masalah kesehatan di wilayah kerjanya, lengkap dengan
data dan ilustrasi yang menarik serta rencana program pemecahannya.
• Media
• Advokasi media adalah melakukan kegiatan advokasi dengan menggunakan media
khususnya media massa. Melalui media cetak ataupun media elektronik. Permasalahan
kesehatan disajikan baik dalam bentuk lisan, artikel, berita, diskusi, penyampaian
pendapat, dll.
• Perkumpulan (asosiasi) peminat
• Asosiasi atau perkumpulan orang – orang yang mempunyai minat atau keterkaitan
terhadap masalah tertentu atau perkumpulan profesi adalah juga merupakan bentuk
advokasi. Di dalam praktek kesehatan masyaraka, semua petugas kesehatan seharusnya
mempunyai tanggung jawab kesehatan advokasi ini. Artinya, baik para pengelola
maupun pelaksana program kesehatan, baik tingkat pusat, propinsi, distrik maupun
kecamatan harus melakukan advokasi terhadap para pejabat lintas sektor, utamanya
kepada pejabat pemda setempat (local goverment)
• Argumentasi untuk Advokasi
• Secara sederhana advokasi adalah kegiatan untuk meyakinkan para penentu kebijakan
atau para penetu kebijakan atau para pembuat keputusan sehingga mereka memberikan
dukungan, baik kebijakan, fasilitas maupun dana terhadap program yang ditawarkan.
Meyakinkan para pejabat terhadap pentingnya program kesehatan tidaklah mudah
tetapi memerlukan argumentasi – argumentasi yang kuat.
• Credibel
Program yang kita tawarkan atau ajukan harus meyakinkan para penentu kebijakan atau
pembuat keputusan.
• Feasible
Program yang diajukan tersebut baik secara teknik, politik, maupun ekonomi
dimungkinkan tau layak. Layak secara teknik (feasible) artinya program tersebut dapat
dilaksanakan, petugas mempunyai kemampuan yang cukup, sarana dan prasarana pendukung
tersedia.
• Relevant
Program yang diajukan tersebut paling tidak harus mencakup 2 kriteria, yakni :
memenuhi kebutuhan masyarakat dan benar – benar dapat memecahkan masalah yang
dirasakan masyarakat.
• Urgent
Program yang diajukan tersebut harus mempunyai urgensi tang tinggi dan harus segera
dilaksanakan kalau tidak akan menimbulkan masalah yang lebih besar lagi.
• High Priority
Program yang diajukan tersebut harus mempunyai prioritas yang tinggi.
• KOMUNIKASI DALAM ADVOKASI
• Sasaran komunikasi atau komunikannya secara struktural lebih tinggi daripada
komunikator atau paling tidak yang setingkat.
• Keberhasilan komunikasi interpersonal dalam advokasi sangat ditentukan oleh
efektivitas komunikasi para petugas kesehatan dengan para pembuat atau penentu
kebijakan tersebut. Selanjutnya untuk menghasilkan komunikasi yang efektif diperlukan
prakondisi antara lain sebagai berikut :
• Atraksi Interpersonal
• Daya tarik seseorang atau sikap positif pada seseorang yang memudahkan orang lain
untuk berhubungan atau berkomunikasi dengannya.
• Faktor penentu atraksi interpersonal :
• Daya tarik .Daya tarik ini sangat ditentukan oleh sikap dan perilaku orang terhadap orang
lain.Oleh sebab itu daya tarik pun dapat dipelajari misalnya dengan membiasakan
senyum kepada setiap orang,berpikir positif terhadap orang lain,dan menempatkan diri
lebih rendah dari orang lain,meskipun mempunyai kedudukan sama,bahkan lebih tinggi.
• Percaya diri.Percaya diri melainkan suatu perasaan bahwa iamempunyai kemampuan
atau menguasai ilmu atau pengalaman di bidangnya.
• Kemampuan.Orang yang melakukan tugas-tugasnya,ia akan lebih percaya diri.
• Familiarity.Petugas kesehatan yang sering muncul atau hadir dalam event tertentu,oleh
sebab itu apabila akan melakukan lobyng,atau sowan dalam rangka advokasi akan
mudah diterima,daripada pejabat yang jarang muncul di pertemuan-pertemuan
tersebut.
• Kedekatan (proximity).Menjalin hubungan baik atau kekeluargaan dengan para penjabat
atau keluarga pejabat setempat adalah faktor yang penting untuk melakukan advocacy.
• Perhatian
Berdasarkan teori psikologis ada dua faktor yang mempengaruhi perhatian seseorang,
yakni faktor internal dan faktor eksternal.Faktor internal adalah faktor yg berasal dari dalam diri
orang itu sendiri.Faktor internal terdiri dari faktor biologis (biologis,seks),dan faktor
sosiopsikologis (pengetahuan,sikap,motivasi,kebiasaan,kemauan,kebutuhan,dan
sebagainya).Oleh sebab itu apabila kita akan melakukan advocacy atau berkomunikasi dengan
pejabat tersebut kita harus melaluinya dengan hal-hal yang berkaitan dengan
minat,kebiasaan,atau kebutuhan mereka.Kebutuhan seorang pejabat pada umumnya.
• Intensitas Komunikasi
Hal-hal yang menarik perhatian biasanya adalah sesuatu yang mempunyai sifat
menonjol atau lain daripada yang lain.Pesan akan bersifat atau lain daripada yang lain bila
intensitasnya tinggi,dan diulang-ulang.Oleh sebab itu agar komunikasi advokasi efektif,maka
program yang ingin didukung pejabat,harus serring dikomunikasikan melalui berbagai
kesempatan atau pertemuan,baik adalah pertemuan,baik pertemuan formal,melalui
seminar,dan sebagainya.
• Visualisasi
• Informasi atau pesan yang menarik perlu divisualisasi dalam media,khusunya media
interpersonal.Media interpersonal yang paling efektif dalam rangka komunikasi
advocacy adalah flip chard,booklet,slide atau vidio cassete.Pesan tersebut didasari fakta-
fakta yang diilustrasikan melalui grafik,table,gambar,atau foto.
• INDIKATOR ADVOKASI
• Advokasi adalah suatu kegiatan yang diharapkan akan menghasilkan suatu produk yakni
adanya komitmen politik dan dukungan kebijakan dari penentu kebijakan atau pembuat
keputusan. Advokasi adalah suatu kegiatan, sudah barang tentu mempunyai masukan
(input) – proses – keluaran (output).
• Input
• Kegiatan advokasi yang paling utama adalah orang (man) yang akan melakukan advokasi
(advokator) dan bahan – bahan (material) yakni data atau informasi yang membantu
atau mendukung argumen dalam advokasi. Indikator untuk mengevaluasi kemampuan
tenaga kesehatan dalam melakukan advokasi sebagai input antara lain :
• Beberapa kali petugas kesehatan terutama para pejabat telah mengikuti pelatihan –
pelatihan tentang komunikasi, advokasi atau pelatihan yang berkaitan dengan
pengembangan kemampuan hubungan antar manusia.
• Sebagai institusi
• Evidence merupakan input yang sangat penting
• Proses
Kegiatan untuk melakukan advokasi, evaluasi proses advokasi harus sesuai dengan
bentuk kegiatan advokasi tersebut.
• Indikator proses advokasi :
- melakukan lobying
- manghadiri rapat
- seminar atau loka karya
- pejabat kesehatan menghadiri seminar atau loka karya
- media lokal mengeluatkan artikel tentang kesehatan atau pembangunan yang terkait
dengan masalah kesehatan
• output
output dalam bentuk software dan hardware.
• Output dalam perangkat lunak (software)
– undang – undang
– peraturan pemerintah
– keputusan presiden, instruksi presiden
– keputusan menteri atau dirjen
– peraturan daerah
– surat keputusan gubernur, bupati, camat
• output dalam perangkat keras (hardware)
– Meningkatnya dana atau anggaran untuk pembangunan kesehatan
– Dibangunnya fasilitas atau sarana pelayanan kesehatan
– Tersedianya sarana dan prasarana kesehatan
– Dilengkapinya peralatan kesehatan
• KEMITRAAN DALAM PROMOSI KESEHATAN
• Visi indonesia tahun 2010 yang dicanangkan oleh Departemen Kesehatan adalah
masyarakat indonesia yang penduduknya hidup dalam lingkungan dan perilaku sehat,
mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu, adil dan merata serta memiliki
derajat kesehatan yang setinggi – tingginya.
• Dari visi tersebut ada 3 prakondisi yang perlu dilakukan untuk mencapai drajat
kesehatan yang setinggi – tingginya, yaitu : lingkungan sehat, perilaku sehat, pelayanan
kesehatan yang bermutu dan terjangkau oleh masyarakat. Lingkungan sehat adalah
lingkungan yang kondusif untuk hidup sehat, misal : bebas polusi, tersedia air bersih,
sanitasi lingkungan memadai, perumahan dan pemukiman sehat,dll. Perilaku sehat
adalah perilaku masyarakat yang proaktif untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatannya, mencegah resiko terjadinya penyakit, melindungi diri dari penyakit serta
berperan aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat. Pelayanan kesehatan yang
bermutu dan terjangkau oleh masyarakat diartikan masyarakat memperoleh pelayanan
dengan mudah dari tenaga kesehatan yang profesional.
• 4 misi pembangunan kesehatan :
1. Menggerakkan pembangunan nasional yang berwawasan kesehatan
2. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat
3. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau
4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga, dan masyarakat beserta
lingkungan
• PENGERTIAN DAN PRINSIP KEMITRAAN
• Di Indonesia istilah kemitraan masih relatif baru, namun prakteknya di masyarakat
sebenarnya sudah ada sejak dahulu. Kita mengenal istilah gotong royong yang
sebenarnya esensinya kemitraan.
• Kemitraan adalah suatu kerjasama formal antara individu – individu, kelompok –
kelompok atau organisasi – organisasi untuk mencapai suatu tugas tertentu. Ada 3 kata
kunci dalam kemitraan:
1. Kerjasama antara kelompok, organisasi, individu
2. Bersama – sama mencapai tujuan tertentu (yang disepakati bersama)
3. Saling menanggung resiko dan keuntungan
Kemitraan adalah bentuk kerjasama atau aliansi, oleh sebab itu membangun
sebuah kemitraan harus didasarkan pada hal – hal berikut :
1. Kesamaan perhatian (common interest) atau kepentingan
2. Saling mempercayai dan saling menghormati
3. Tujuan yang jelas dan terukur
4. Kesediaan untuk berkorban baik waktu, tenaga maupun sumber daya yang lain
• Prinsip – Prinsip Kemitraan
1. Persamaan (equity)
2. Keterbukaan (transparancy)
3. Saling menguntungkan (mutual benefit)
• KERANGKA BERPIKIR KEMITRAAN
• 3 institusi kunci organisasi :
1. Unsur pemerintah
2. Dunia usaha atau unsur swasta (private sector) atau kalangan bisnis
3. Unsur organisasi non pemerintah atau sering disebut ornop atau “non goverment
organization (NGO) yang meliputi 2 unsur penting yaitu : unsur lembaga – lembaga swadaya
masyarakat (LSM) dan organisasi massa (Ormas) termasuk yayasan bidang kesehatan dan
organisasi – organisasi profesi
• Konsep Membangun Kemitraan Kesehatan :
1. Tahap pertama adalah kemitraan lintas program di lingkungan sektor kesehatan sendiri :
direktorat promosi kesehatan, kesehatan keluarga, P2M, lingkungan dan gizi.
2. Tahap kedua adalah kemitraan lintas sektor di lingkungan institusi pemerintah : departemen
kesehatan, pendidikan nasional, pertanian, kehutanan, dll
3. Tahap ketiga adalah membangun kemitraan yang lebih luas, lintas program, lintas sektor,
lintas bidang dan lintas organisasi yang mencakup :
a. Unsur pemerintah
b. Unsur dunia usaha
c. Unsur LSM dan organisasi massa
d. Unsur organisasi profesi
Kemitraan adalah suatu sistem. Dalam mengembangkan konsep kemitraan dapat
menggunakan pendekatan sistem, yaitu :
1. Input
Input sebuah kemitraan adalah semua sumber daya yang dimiliki oleh masing –
masing unsur yang terjalin dalam kemitraan, terutama sumber daya manusia dan sumber daya
lain seperti : dana, sistem informasi, teknologi, dll
2. Proses
Proses dalam kemitraan pada hakikatnya adalah kegiatan – kegiatan untuk
membangun kemitraan tersebut.
3. Output
Terbentuknya jaringan kerja atau networking, aliansi, forum, dll serta uraian
tugas dan fungsi untuk masing – masing anggota (mitra)
4. Outcome
Dampak dari kemitraan terhadap peningkatan kesehatan masyarakat
• Model – Model Kemitraan
• Model I
Model kemitraan yang paling sederhana adalah dalam bentuk jaringan kerja
(networking) atau sering disebut building lingkages.
• Model II
Kemitraan model ini lebih baik dan solid, masing – masing anggota (mitra)
mempunyai tanggung jawab yang lebih besar terhadap program atau kegiatan bersama.
• Langkah – Langkah Penanggulangan Kemitraan
1. Melakukan identifikasi stakeholder (mitra dan pelaku potensial)
2. Membangun jaringan kerjasama antara mitra kerja dalam upaya mencapai tujuan
3. Memadukan sumber daya yang tersedia di masing – masing mitra kerja
4. Melaksanakan kegiatan terpadu
5. Menyelenggarakan pertemuan berkala untuk perencanaan, pemantauan, penilaian dan
pertukaran informasi
• SASARAN
Masyarakat, khususnya adalah perilaku masyarakat.
1. Sasaran Primer (Primary Target)
a. Kepala keluarga untuk masalah kesehatan umum
b. Ibu hamil dan menyusui untuk masalah KIA (kesehatan ibu dan anak)
c. Anak sekolah untuk kesehatan remaja
2. Sasaran Sekunder (Secondary Target)
a. Tokoh masyarakat
b. Tokoh agama
c. Tokoh adat
3. Sasaran Tersier (Tertiarty Target)
a. Para pembuat keputusan atau penentu kebujakan baik di tingkat pusat maupun
daerah.
• Ruang Lingkup
• Dapat dilihat dari 2 dimensi yaitu dimensi aspek pelayanan kesehatan dan dimensi
tatanan (setting) atau tempat pelaksanaan promosi kesehatan.
A. Ruang lingkup berdasar aspek kesehatan
Kesehatan masyarakat mencakup 4 aspek pokok :
1. Promotif (sasaran kelompok orang sehat)
2. Preventif ( pencegahan)
3. Kuratif (penyembuhan)
4. Rehabilitatif
• Aspek promotif
• Sasarannya adalah kelompok orang sehat. Derajad kesehatan adalah dinamis, oleh sebab
itu meskipun seseorang telah dalam kondisi sehat perlu ditingkatkan dan dibina lagi
kesehatannya.
• Aspek pencegahan dan penyembuhan
1. Pencegahan tingkat pertama (primary prevention)
Sasarannya adalah kelompok masyarakat yang beresiko tinggi (high risk),
misalnya kelompok ibu hamil dan menyusui, perokok, obesitas, para pekerja seks. Tujuannya
adalah agar mereka tidak jatuh sakit atau terkena penyakit.
2. Pencegahan tingkat kedua (secondary prevention)
Sasarannya adalah penderita penyakit kronis, misalnya asma, diabetus melitus,
tuberkolusis, rematik, tekanan darah tinggi, dll. Tujuannya adalah agar penderita mampu
mencegah penyakitnya menjadi lebih parah.
3. Pencegahan tingkat tiga (Tertiary prevention)
Sasarannya adalah kelompok pasien yang baru sembuh (recovery) dari suatu
penyakit. Tujuannya adalah agar mereka segera pulih kembali kesehatannya.
• Ruang Lingkup Berdasarkan Tatanan Pelaksanaan
1. Pada tatanan keluarga (rumah tangga)
Orang tua merupakan sasaran utama dalam promosi kesehatan. Karena orang
tua merupakan peletak dasar perilaku, terutama perilaku kesehatan bagi anak – anak.
2. Pada tatanan sekolah
Sekolah merupakan perpanjangan tangan pendidikan kesehatan bagi keluarga.
Lingkungan sekolah akan sangat mempengaruhi perilaku sehat anak – anak (murid).
3. Pada tempat kerja
Lingkungan kerja yang sehat akan mendukung kesehatan pekerja atau karyawan
yang akhirnya akan menghasilkan produktivitas yang optimal.
4. Pada tempat – tempat umum
Mencakup pasar, terminal, bandara, tempat olah raga, taman kota, dll.
Sasarannya adalah para pengelola tempat – tempat umum.
5. Fasilitas pelayanan kesehatan
Mencakup RS, puskesmas, poliklinik, rumah bersalin, dll. Sasarannya adalah
pimpinan fasilitas pelayanan kesehatan.
• Ruang Lingkup Berdasarkan Tingkat Pelayanan
1. Promosi Kesehatan (Health Promotion)
Peningkatan gizi, kebiasaan hidup, perbaikan sanitasi lingkungan, kesehatan
perorangan.
2. Perlindungan Khusus (specifik Protection)
Dalam program imunisasi sebagai bentuk pelayanan perlindungan khusus ini
pendidikan kesehatan sangat diperlukan terutama di negara – negara berkembang. Hal ini
karena kesadaran masyarakat tentang pentingnya imunisasi sebagai cara perlindungan terhadap
penyakit pada orang dewasa maupun pada anak – anak masih rendah.
3. Diagnosis dini dan pengobatan segera (early diagnosis and prompt treatment)
Rendahnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan dan
penyakit, maka penyakit – penyakit yang terjadi di dalam masyarakat sering sulit terdeteksi.
Bahkan kadang – kadang masyarakat sulit atau tidak mau diperiksa dan diobati penyakitnya. Hal
ini akan menyebabkan masyarakat tidak memperoleh pelayanan kesehatan yang layak.
4. Pembatasan cacat (disability limitation)
Kurangnya pengertian dan kesadaran masyarakat tentang kesehatan dan
penyakit sering kali menyebabkab masyarakat tidak melanjutkan pengobatannya sampai tuntas.
Mereka tidak melakukan pemeriksaan dan pengobatan yang komplit terhadap penyakitnya.
Pengobatan yang tidak layak dan sempurna dapatr mengakibatkan orang yang bersangkutan
menjadi cacat atau memiliki ketidakmampuan untuk melakukan sesuatu.
5. Rehabilitasi (rehabilitation)
Setelah sembuh dari suatu penyakit tertentu kadang –kadang orang menjadi
cacat. Untuk memulihkan cacatnya tersebut diperlukan latihan – latihan tertentu.
• SUB – BIDANG KEILMUAN PENDIDIKAN KESEHATAN
1. Komunikasi
Komunikasi diperlukan untuk mengkondisikan faktor –faktor predisposisi.
Kurangnya pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap kesehatan dan penyakit, adanya
tradisi, kepercayaan yang negatif tentang penyakit, makanan dan lingkungan mengakibatkan
mereka tidak berperilaku sesuai dengan nilai – nilai kesehatan. Untuk itu maka diperlukan
komunikasi dan pemberian informasi kesehatan.
2. Dinamika Kelompok
Dinamika kelompok adalah salah satu metode pendidikan kesehatan yang efektif
untuk menyampaikan pesan – pesan kesehatan pada sasaran pendidikan. Dinamika kelompok
diperlukan dalam mengkondisikan faktor – faktor predisposisi perilaku kesehatan.
3. Pengembangan dan Pengorganisasian Masyarakat [PPM]
Untuk memperoleh perubahan perilaku yang efektif diperlukan faktor-faktor pendukung
yang berupa sumber-sumber dan fasilitas yang memadai. Masyarakat harus mampu
mengorganisasikan komunitasnya sendiri untuk berperan serta dalam penyediaan fasilitas .
4. Pengembangan Kesehatan Masyarakat Desa (PKDM)
PKDM adalah bagian dari PPM. PKDM lebih mengarah kepada kesehatan. PKDM adalah
wadah partisipasi masyarakat dalam bidang pengembangan kesehatan. Filosofi PKDM adalah
pelayanan kesehatan untuk mereka dari mereka dan oleh mereka. Di samping itu PKDM adalah
bentuk operasional dari primary health care yang merupakan wahana untuk mencapai
kesehatan pada tahun 2000 dan merupakan kesepakatan internasional (deklarasi Alma Atta).
5. Pemasaran Sosial
Pemasaran jasa – jasa pelayanan ini menurut istilah promosi kesehatan disebut
pemasaran sosial. Pemasaran sosial diperlukan untuk intervensi pada faktor – faktor pendukung
dan faktor – faktor pendorong dalam perubahan perilaku masyarakat.
6. Pengembangan Organisasi
Agar institusi kesehatan sebagai organisasi pelayanan kesehatan dan organisasi –
oganisasi masyarakat mampu berfungsi sebagai faktor pendukung dan pendorong perubahan
perilaku kesehatan masyarakat, maka perlu dinamisasi dari organisasi – organisasi tersebut.
7. Pendidikan dan Pelatihan
Semua petugas kesehatan pada dasarnya adalah pendidik kesehatan (health educator)
maka petugas kesehatan harus memperoleh pendidikan dan pelatihan khusus tentang
kesehatandan ilmu perilaku.
8. Pengembangan Media (Teknologi Pendidikan Kesehatan)
Dalam proses pendidikan kesehatan agar diperoleh hasil yang efektif diperlukan
alat bantu atau media pendidikan.Fungsi media dalam pendidikan adalah sebagai alat peraga
untuk menyampaikan informasi atau pesan-pesan tentang kesehatan.
9. Perencanaan dan Evaluasi Pendidikan Kesehatan
Untuk mencapai tujuan program dan kegiatan yang efektif dan efisien diperlukan
perencanaan dan efaluasi.Perencanaan dan efaluasi prodram pendidikan kesehatan mempunyai
kekhususan bila dibandingkan dengan efaluasi program kesehatan yang lain.Hal ini karena
tujuan program pendidikan sebagai indikator keberasilan program pendidikan kesehatan adalah
perubahan pengetahuan,sikap,dan perilaku sasaran yang memerlukan pengukuran khusus.
10. Antropologi Kesehatan
Untuk melakukan pendekatan perubahan perilaku kesehatan,petugas kesehatan
harus mengusai berbagai macam latar belakang sosio-budaya masyarakat yang bersangkutan.
Oleh sebab itu petugas kesehatan harus menguasai antropologi kesehatan.
11. Sosiologi Kesehatan
Petugas kesehatan juga perlu mendalami aspek-aspek sosial kesehatan
masyarakat. Oleh karena itu mereka pun harus menguasai sosiologi kesehatan.
12. Psikologi Sosial
Untuk memahami perilaku individu, kelompok atau masyarakat, maka orang
harusmempelajari psikologi. Oleh sebab itu semua petugas kesehatan harus menguasai
psikologi sosial.
• PROBLEMATIKA LINGKUNGAN SOSIAL BUDAYA YANG DIHADAPI MASYARAKAT
Lingkungan sosial adalah wilayah tempat berlangsungnya berbagai kegiatan dan
interaksi sosial antara berbagai kelompok beserta pranatanya dengan simbol dan nilai serta
terkait dengan ekosistem dan tata ruang atau peruntukan ruang. Lingkungan sosial seorang
manusia pada dasarnya adalah individu lain atau kelompok individu dengan segala aktivitas dan
pranata yang dibentuknya.
• 1. Interaksi dalam Lingkungan Sosial
Merupakan hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan timbal balik antara
perorangan, antara kelompok manusia maupun antara perorangan dengan kelompok manusia
dalam bentuk akomodasi kerjasama, persaingan dan pertikaian. Interaksi sosial berbentuk
hubungan pengaruh yang tampak dalam kehidupan bersama. Interaksi sosial bisa dalam situasi
persahabatan ataupun permusuhan, dapat terjadi apabila ada kontak sosial dan komunikasi.
Kontak sosial merupakan usaha pendekatan pertemuan fisik dan mental. Kontak sosial dapat
bersifat primer (face to face) dan sekunder (koran, tv, radio). Bentuk – bentuk interaksi sosial
dapat berupa kerjasama (cooperation), akomodasi (accomodation), persaingan (competition)
dan pertikaian (conflict).
• 2. Pranata dalam Lingkungan Sosial
Pranata sosial menunjuk pada sistem pola – pola resmi yang dianut suatu warga
masyarakat dalam berinteraksi. Pranata adalah suatu sistem norma khusus yang menata
rangkaian tindakan berpola mantap guna memenuhi keperluan yang khusus dalam kehidupan
masyarakat.
• Beberapa ragam pranata adalah :
1. Pranata – pranata untuk memenuhi kebutuhan kehidupan kekerabatan. Misalnya,
perkawinan, pengasuhan anak, pergaulan antar kerabat dan sistem istilah kekerabatan.
2. Pranata – pranata ekonomi, antara lain pertanian, peternakan, barter, industri dan
perbankan.
3. Pranata – pranata pendidikan, misalnya model pendidikan, jenjang pendidikan, pers,
pemberantasan buta aksara dan perpustakaan.
4. Pranata – pranata ilmiah, antara lain metodologi ilmiah, penelitian dan pengukuran.
5. Pranata – pranata untuk memenuhi kebutuhan akan keindahan dan seni, seperti olah raga,
berbagai kesenian dan kesusastraan.
6. Pranata – pranata keagamaan sebagai kebutuhan manusia untuk berhubungan dengan Tuhan
atau alam gaib. Misalnya upacara, semedi, bertapa, penyiaran agama dan ilmu gaib.
7. Pranata – pranata untuk menjaga dan mengatur kekuasaan di masyarakat, seperti kepolisian,
kehakiman, pemerintahan, demokrasi, tentara, dll
8. Pranata – pranata untuk memenuhi kebutuhan akan kenyamanan hidup, seperti
pemeliharaan kecantikan, kebugaran, kesehatan dan kedokteran.
Lembaga sosial bertujuan memenuhi kebutuhan pokok manusia dan memiliki
beberapa fungsi. Pertama, memberi pedoman pada anggota masyarakat bagaimana mereka
harus bertingkah laku dalam menghadapi masalah. Kedua, menjaga keutuhan masyarakat yang
bersangkutan. Ketiga, memberi pegangan kepada masyarakat untuk mengadakan sistem
pengendalian sosial.
• 3. Problema dalam Kehidupan Sosial
Problema sosial menyangkut nilai – nilai sosial dan moral yang menyimpang
sehingga perlu untuk diteliti, ditelaah, diperbaiki bahkan mungkin untuk dihilangkan. Problema
sosial timbul dari kekurangan dalam diri manusia atau kelompok manusia yang bersumber dari
faktor ekonomi, biologis, biopsikologis dan kebudayaan.
Problema sosial yang terjadi dan dihadapi masyarakat banyak ragamnya. Sesuai
dengan fakor – faktor penyebabnya, maka problema sosial dapat diklasifikasikan sbb
1. Problema sosial karena faktor ekonomi (kemiskinan, kelaparan, pengangguran)
2. Problema sosial karena faktor biologis (wabah penyakit)
3. Problema sosial karena faktor psikologis (bunuh diri, sakit jiwa, disorganisasi)
4. Problema sosial karena faktor kebudayan (perceraian, kejahatan, kenakalan anak, konflik ras
dan konflik keagamaan)
• Sosiologi menentukan kriteria apakah suatu permasalahan dapat dikatakan problem
sosial atau tidak sbb :
1. Tidak adanya persesuaian antara ukuran atau nilai sosial dengan kenyataan serta tindakan
sosial yang terjadi.
2. Sumber – sumber sosial dan problema sosial
3. Pihak – pihak yang menetapkan apakah suatu kepincangan merupakan problema sosial.
4. Manifest social problems dari latent social problems
5. Perhatian masyarakat terhadap problema sosial

Anda mungkin juga menyukai