Anda di halaman 1dari 3

HUKUM PERDATA INTERNASIONAL

1) Sebelum mencari tahu tiga persoalan pokok yang ada dalam Hukum Perdata
Internasional, alangkah baiknya mencari tahu terlebih dahulu mengenai persoalan yang
terjadi pada kasus tersebut, yaitu :
 O (suami) dan P (isteri) yang merupakan warga negara Filipina dan melakukan
pernikahan secara Roma Katolik pada tahun 1995 di Filipina, hendak bercerai
namun tidak bisa karena hukum di negara mereka menghalangi mereka untuk
melakukan perceraian
 O pindah dan bekerja di Amerika Serikat sejak tahun 1998 hingga 2005, tanpa
menjadi warga negara Amerika Serikat, kemudian bertemu dengan Q seorang
warga negara Filipina yang menetap di Amerika Serikat
 Karena pertemuannya dengan Q, O semakin membulatkan tekat untuk
menceraikan P di Pengadilan Amerika Serikat. Akhirnya perceraian antara O dan
P dikabulkan di Pengadilan Dallas, tanpa dihadiri oleh P
 O kemudian menikah dengan Q di New York
 Ketika O pulang ke Filipina, P mengajukan keberatan karena dirinya telah
diceraikan oleh O tanpa sepengetahuannya

Berdasarkan persoalan tersebut, maka tiga persoalan pokok yang ada dalam Hukum
Perdata Internasional, yaitu :

a) Hakim atau badan peradilan yang berwenang menyelesaikan persoalan tersebut,


karena pernikahan antara O dan P dilangsungkan di Filipina, tetapi pengajuan
gugatan cerai dilakukan di Amerika Serikat. Maka, apakah hakim di Filipina
ataukah hakim di Amerika yang berwenang menyelesaikan persoalan tersebut?
b) Hukum mana yang harus diberlakukan untuk menyelesaikan persoalan tersebut,
apakah hukum di Filipina ataukah hukum di Amerika Serikat. Sedangkan di
Filipina sendiri, perceraian keduanya tidak diperkenankan, sedangkan di Amerika
Serikat, keduanya diperkenankan untuk bercerai, bahkan tanpa hadirnya pihak
yang digugat cerai, perceraian tetap berlangsung
c) Sejauh mana suatu pengadilan harus mengakui putusan hakim asing atau hak
dan kewajiban hukum yang terbit berdasarkan hukum atau putusan hakim asing,
apakah Pengadilan Filipina harus mengakui putusan yang diberikan oleh
Pengadilan Amerika Serikat yang bertentangan dengan ketentuan hukumnya?
2) Yang merupakan :
a) Titik taut primer : O dan P merupakan warga negara Filipina dan menikah di
Filipina, kemudian O pindah dan bekerja di Amerika Serikat kemudian bertemu
dengan Q seorang warga negara Filipina. O kemudian menggugat cerai P di
Pengadilan Amerika Serikat, lalu menikah dengan Q di New York. Maka, titik taut
primernya :
 Gugatan perceraian yang diajukan oleh O di Pengadilan Amerika Serikat
merupakan peristiwa HPI, karena mereka berdua merupakan warga
negara Filipina dan melangsungkan pernikahan di Filipina, tetapi gugatan
perceraian diajukan di Pengadilan Amerika Serikat
 Pernikahan antara O dan Q di New York yang juga merupakan peristiwa
HPI, karena keduanya merupakan warga negara Filipina tetapi
melangsungkan pernikahan di New York
 Domisili dimana P berdomisili di Filipina, dan O berdomisili di Amerika
Serikat juga merupakan peristiwa HPI karena adanya perbedaan negara
b) Titik taut sekunder, didasarkan pada lex loci celebrationis, atau tempat
dilangsungkannya atau diresmikannya perkawinan. Pernikahan antara O dan P
dilangsungkan di Filipina, maka hukum yang berlaku seharusnya adalah hukum
Filipina. Selain itu, Amerika Serikat juga membatasi pilihan hukumnya pada
bidang lex loci contractus dan lex loci celebrationis, maka seharusnya hukum
Filipina yang berlaku untuk menyelesaikan persoalan antara O dan P tersebut
(didasarkan pada lex loci celebrationis yang dianut oleh Amerika Serikat). Selain
itu, dapat juga didasarkan pada lex loci actus, atau tempat dilangsungkannya
perbuatan hukum, dalam hal ini yaitu pernikahan antara O dan P, yang
dilangsungkan di Filipina. Maka, hukum Filipina yang berlaku untuk
menyelesaikan persoalan antara O dan P
3) Kasus tersebut secara hukum diklasifikasikan berdasarkan kualifikasi lex fori, yang

dilakukan berdasarkan hukum dari pengadilan yang mengadili perkara. O yang pada saat
itu berdomisili di Amerika Serikat mengajukan gugat cerai terhadap P (yang berdomisili
di Filipina) di Pengadilan Amerika Serikat. Pengadilan di Amerika Serikat kemudian
menyetujui permohonan gugat cerai yang diajukan oleh O tanpa melihat perkara secara
keseluruhan, misalnya mengenai domisili para pihak (dimana salah satu pihak
berdomisili di Filipina), kewarganegaraan dari pihak yang bersangkutan (dimana
keduanya merupakan warga negara Filipina), serta lex loci celebrationis atau tempat
dilangsungkannya perkawinan antara O dan P yang dilangsungkan di Filipina

Anda mungkin juga menyukai