Bab 1
Bab 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
hayati berupa fauna dan flora yang sangat tinggi. Keanekaragaman tersebut
tersebar luas di pulau-pulau yang ada di Indonesia. Salah satu pulau yang
Kalimantan terdiri dari lima provinsi yang mayoritas daratannya masih dipenuhi
oleh hutan. Letak yang stategis serta di lewati oleh garis khatulistiwa membuat
pulau ini memiliki fauna yang melimpah. Salah satu provinsi yang memiliki
Malinau, Kabupaten Tana Tidung (KTT), Kabupaten Nunukan dan Kota Tarakan.
Kota Tarakan merupakan kota yang ada di Kalimantan utara dan masih
memiliki hutan yang asri. Salah satunya adalah Hutan Wana Wisata Persemaian.
Potensi lokal yang ada di hutan ini menjadikan wilayah ini sebagai wahana
pengembangan ilmu pendidikan dan penelitian selain itu juga dijadikan Bumi
perkemahan dan outbound serta lokasi rekreasi untuk masyarakat. Kondisi hutan
yang asri dan terjaga membuat hutan ini dihuni berbagai macam makhluk hidup.
Hutan tersebut dihuni oleh makhluk hidup berupa fauna seperti Laba-laba yang
1
2
laba melimpah di alam sekitar kurang lebih 70.000 spesies yang sebagian besar
Hal itu sesuai dengan pendapat Chen (2004) yang mengemukakan bahwa pada
serangga hama. Laba-laba dapat dijadikan sebagai agen pengendali hayati yang
peneliti, ternyata masyarakat dan siswa belum mengetahui nama spesies Laba-
laba Jaring yang ada di Kota Tarakan termasuk di Hutan Wana Wisata
Persemaian. Adapun jenis laba-laba Jaring yang ditemukan saat diadakan obsevasi
di lokasi adalah spesies Nephila inaurata dari Family Nephilidae dan beberapa
dilakukan ternyata belum ada penelitian tentang laba-laba yang dikaitkan dengan
potensi lokal yang ada di Kota Tarakan. Sedangkan Menurut Permendikbud No.
103 tahun 2014 diharapkan setiap guru biologi dapat menginisiasi pembelajaran
3
biologi yang bersifat kontekstual. Guru dapat memperhatikan segala potensi lokal
yang terdapat di sekolah sebagai wadah sumber belajar. Sumber belajar yang
berbasis potensi lokal dapat dikemas dalam bahan ajar yang didesain untuk
potensi lokal baik hewan maupun tumbuhan yang terdapat di lingkungan sekolah
Salah satu pemanfataan lingkungan adalah dengan mengkaji potensi lokal yang
mengembangkan biologi sebagai salah satu alat dalam menyajikan materi biologi
potensi lokal yang terdapat di hutan wana wisata Persemaian agar dapat dijadikan
sebagai sumber belajar bagi siswa, sehingga peneliti melakukan kajian penelitian
SMA/MA”
4
B. Rumusan Masalah
sebagai berikut:
C. Tujuan
Persemaian
Persemaian
D. Manfaat
1. Bagi guru, hasil penelitian dapat dijadikan sebagai potensi bahan ajar sebagai
2. Bagi siswa, hasil penelitian dapat digunakan sebagai sumber belajar tentang
Persemaian.
4. Bagi masyarakat, hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam mengenal
lingkungan sekitar.
E. Keterbatasan Penelitian
2. Objek penelitian ini adalah Laba-laba Jaring di kawasan Hutan Wana Wisata
Persemaian
laba jaring, serta parameter penunjang yaitu faktor lingkungan, meliputi suhu,
F. Definisi Operasional
1. Kemerataan
dalam setiap komunitas pada suatu wilayah. Kemerataan hewan dari Arthopoda
dapat dilihat dari kemerataan setiap jenis pada suatu wilayah di Hutan Wana
Wisata Persemaian.
6
2. Dominansi
3. Laba-laba jaring
Laba-laba ini membuat jaring untuk menjerat musuh dan makanannya. Adapun
Uloboridae.
Kelurahan Karang Harapan ini, sangat dikenal oleh masyarakat Tarakan. Lokasi
hutan ini terdapat tempat-tempat menarik yang bisa dikunjungi, seperti taman
satwa, kebun anggrek, bumi perkemahan, kolam pancing, tempat bermain anak-
anak, tempat bermain golf dan beberapa tempat santai seperti kantin, persemaian,
5. Pembelajaran biologi
sekolah atau pun di sekitar lingkungan masyarakat. Banyaknya potensi lokal yang
terdapat dalam pembelajaran biologi dapat dimanfaatkan oleh para pendidik untuk