Anda di halaman 1dari 48

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pegawai Negeri Sipil atau yang kini disebut Aparatur Sipil
Negara (ASN) adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil dan pegawai
pemerintah dengan perjanjian pada instansi pemerintah yang
berperan strategis dalam keberhasilan penyelenggaraan
pemerintahan, pembangunan dan pemberdayaan masyarakat.
Peraturan baru tentang tentang ASN tertuang dalam UU No.5 Tahun
2014 menghendaki bahwa ASN bukan sekadar merujuk kepada jenis
pekerjaan tetapi merujuk kepada sebuah pelayanan publik.
Nilai-nilai dasar profesi pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN)
telah dituangkan ke dalam pasal 4 Undang-Undang No. 5 Tahun 2014
dimana disebutkan bahwa ASN sebagai profesi berlandaskan pada
prinsip nilai dasar, kode etik dan perilaku, komitmen, integritas moral
dan tanggung jawab pelayanan publik. Maka dari itu melalui kegiatan
Pelatihan Dasar dimaksudkan untuk mewujudkan ASN yang
profesional yang mampu memenuhi standar kompetensi jabatannya
sehingga mampu melaksanakan tugas jabatannya secara efektif dan
efisien.
Dasar pelaksanaan Pelatihan Dasar terdapat calon pegawai
negeri sipil (CPNS) tertuang pada Peraturan Lembaga Administrasi
Negara RI Nomor 12 Tahun 2018 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Latsar CPNS
dilaksanakan untuk memberikan pengetahuan untuk pembentukan
wawasan kebangsaan, kepribadian dan etika Pegawai Negeri Sipil,
pengetahuan dasar tentang sistem penyelenggaraan pemerintahan
negara, bidang tugas dan budaya organisasinya supaya mampu
melaksanakan tugas dan perannya sebagai pelayan masyarakat.
2

Di era globalisasi masyarakat semakin kritis terhadap segala


aspek, termasuk terhadap mutu pelayanan kesehatan yang
berkualitas. Strategi utama dalam pencapaian kesehatan bagi
semua (health for all) melalui pelayanan kesehatan dasar (primary
health care). Salah satu komponen di dalam pelayanan kesehatan
dasar adalah pendidikan kesehatan yang di Indonesia disebut
dengan penyuluhan kesehatan. Seiring meningkatnya kesadaran
masyarakat untuk mendapat pelayanan kesehatan terbaik perlu
dilakukan perubahan khususnya dalam bidang kesehatan. Salah satu
cara yang dapat diterapkan yaitu melalui promosi kesehatan yang
diharapkan dapat merubah pola perilaku yang tidak sehat menjadi
sehat sehingga mencegah dari berbagai masalah kesehatan.

Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur


kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa
Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pancasila dan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Terutama
yang terdapat pada Pasal 28 H ayat 1, kesehatan merupakan hak
asasi manusia dan investasi untuk keberhasilan pembangunan
bangsa, untuk itu perlu diselenggarakan pembangunan kesehatan
secara menyeluruh agar terwujud masyarakat yang sehat, mandiri dan
berkeadilan.
Di dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan, pada pasal 2 dan 3 dinyatakan bahwa pembangunan
kesehatan diselenggarakan dengan berasaskan perikemanusiaan,
keseimbangan, manfaat, perlindungan dan penghormatan terhadap
hak dan kewajiban, keadilan, gender dan nondiskriminatif serta
norma-norma agama. Selain itu di dalam pasal 5 ayat (2) bahwa
setiap orang mempunyai hak dalam memperoleh pelayanan
kesehatan yang aman, bermutu dan terjangkau.
3

Kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan


nasional, yang bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap warga negara Indonesia. Salah
satu upaya pemerintah dalam pembangunan kesehatan adalah
melaksanakan pelayanan kesehatan melalui Puskesmas. Puskesmas
sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat telah
berkiprah sejak tahun 1970, dan telah memberi kontribusi yang besar
pada pembangunan kesehatan di Indonesia.
Puskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota yang bertanggungjawab terhadap pemangunan
kesehatan di wilyah kerjanya. Puskesmas berperan
menyelenggarakan upaya kesehatan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar
memperoleh derajat kesehatan yang optimal. Dengan demikian
Puskesmas berfungsi sebagai pusat penggerak pembangunan
berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan keluarga dan
masyarakat serta pusat pelayanan kesehatan strata pertama.
Sejalan dengan perkembangan global dan nasional, terdapat
kebijakan pemerintah yang mendasar yaitu otonomi daerah, hal ini
memberi perubahan yang mendasar pula pada sistim pelayanan
kesehatan di Kabupaten/kota. Di era otonomi terjadi perbedaan
kemampuan pemerintah kabupaten/ kota dalam hal pelayanan
kesehatan dasar, yang menyebabkan banyaknya variasi kemampuan
pelayanan kesehatan di Puskesmas.
Sebagai seorang ASN yang bekerja di ujung tombak pelayanan
kesehatan yaitu puskesmas, dibutuhkan komitmen yang kuat untuk
dapat menampilkan kinerja terbaik, menjunjung tinggi kepuasan
masyarakat terhadap mutu pelayanan kesehatan sesuai dengan
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 75 Tahun 2014
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat. Pelayanan kesehatan dapat
4

maksimal dilaksanakan bila ASN menjalankan tugas berdasarkan


pada nilai-nilai dasar ANEKA yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi.
Dalam melaksanakan nilai-nilai dasar ANEKA salah satunya
dalam peningkatan mutu pelayanan publik. Seorang ASN harus
menampilkan kinerja terbaik. Berdasarkan hasil survei PHBS tahun
2018 ditemukan permasalahan rumah tangga yang ber PHBS paling
rendah di desa pal batu sebesar 30,1 % . Cakupan ini sangat jauh di
bawah target yaitu 65% dari jumlah Rumah Tangga sudah ber PHBS.
Indikator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat yang paling rendah yaitu
Perilaku masyarakat yang tidak menggunakan jamban sehat sebesar
33% dan Perilaku masyarakat yang merokok di dalam rumah sebesar
48 %. Rendahnya cakupan keluarga yang akses jamban sehat ini
dsebabkan karena kurangnya pengetahuan masyarakat tentang
dampak buang air besar di jamban yang tidak sehat. Hal ini juga
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu kurang optimalnya kegiatan
promosi kesehatan dan kondisi alam yang sebagian besar wilayah
desa pal batu merupakan rawa.
Menyadari rumitnya hakikat dari perilaku, maka perlu
dilaksanakan strategi promosi kesehatan paripurna sebagaimana
yang tercantum dalam keputusan menteri kesehatan nomor
585/MENKES/SK/V/2007 tentang Pedoman Pelaksanaan Promosi
Kesehatan di Puskesmas yang terdiri dari (1) pemberdayaan, yang
didukung oleh (2) bina suasana dan (3) advokasi, serta dilandasi oleh
semangat (4) kemitraan.

B. TUJUAN

Adapun tujuan dari proses aktualisasi ini meliputi:


5

1. Tujuan Umum
a. Tujuan umum dari Rancangan Aktualisasi ini adalah sebagai
pedoman untuk mengimplementasikan nilai-nilai dasar profesi
PNS yaitu ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu dan Anti Korupsi) serta kedudukan dan peran
ASN dalam NKRI secara langsung di unit kerja yaitu UPT.
Puskesmas Sapala.
b. Melaksanakan habituasi dari proses internalisasi nilai-nilai
dasar ANEKA dalam proses pemecahan masalah yang
ditemui sehingga dapat memberikan kontribusi positif dan
menjadi contoh dalam pelaksanaan tugas jangka panjang.

2. Tujuan Khusus
Tujuan rancangan aktualisasi ini adalah untuk mengoptimalkan
promosi kesehatan dalam upaya peningkatan cakupan Jamban
Sehat di Desa Pal Batu Wilayah Kerja UPT. Puskesmas Sapala
Kecamatan Paminggir Kabupaten Hulu Sungai Utara.

C. MANFAAT AKTUALISASI
1. Manfaat bagi penulis
Dalam hal ini manfaat yang dapat diberikan dari penulisan laporan
rancangan aktualisasi adalah penulis akan dapat
mengidentifikasikan nilai-nilai dasar profesi PNS pada setiap
kegiatan yang dilakukan di UPT. Puskesmas Sapala. Sehingga
penulis bisa memberikan output yang berkualitas bagi instansi dan
masyarakat.

2. Manfaat bagi Organisasi


Organisasi yang berhasil dapat dinilai dari tercapainya visi misi
organisasi. Dengan adanya laporan rancangan aktualisasi ini, maka
6

penulis berharap akan terlaksananya tata kelola organisasi yang


baik yang bersumber dari nilai-nilai ANEKA (Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi).

3. Manfaat bagi Masyarakat


Dengan menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam ANEKA
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan
Anti Korupsi) dalam setiap kegiatan atau pekerjaan yang dilakukan
maka dapat mengembalikan kepercayaan masyarakat kepada ASN
khususnya petugas kesehatan.

D. ISU AKTUALISASI

Berdasarkan tugas pokok dan fungsi sebagai Penyuluh Kesehatan


Masyarakat Ahli Pertama (manajemen ASN), berdasarkan belum
optimalnya penyuluhan Jamban Sehat di wilayah kerja UPT.
Puskesmas Sapala Kecamatan Paminggir Kabupaten Hulu Sungai
Utara (pelayanan publik), dan berdasarkan hasil diskusi dengan atasan
sebagai mentor dan rekan kerja (whole of government) didapatkan isu
dan permasalahan yang harus diselesaikan di upt. Puskesmas sapala
adalah “Kurang optimalnya penyuluhan jamban sehat di desa palbatu
wilayah kerja upt. Puskesmas sapala kecamatan paminggir kabupaten
hulu sungai utara”.

E. RUANG LINGKUP

Ruang lingkup rancangan kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar ANEKA


yang dilaksanakan di Desa Pal Batu wilayah kerja UPT. Puskesmas
7

Sapala Kecamatan Paminggir Kabupaten Hulu Sungai Utara selama


periode off campus tanggal 05 Agustus 2019 sampai dengan 02
September 2019 dengan berdasarkan penugasan sesuai tugas pokok
dan fungsi Penyuluh Kesehatan masyarakat ahli pertama di UPT.
Puskesmas Sapala, Kabupaten Hulu Sungai Utara dengan fokus
untuk mengoptimalkan penyuluhan jamban sehat di Desa Palbatu
wilayah kerja UPT. Puskesmas Sapala Kecamatan Paminggir
Kabupaten Hulu Sungai Utara.

F. RANCANGAN KEGIATAN
Dalam rangka menyelesaikan isu tersebut dengan rancangan kegiatan
sebagai berikut :
1. Membuat Kerangka Acuan Kegiatan (KAK) Penyuluhan Jamban
Sehat.
2. Menyusun Draft Standar Operasional Prosedur (SOP) Penyuluhan
Jamban Sehat.
3. Melakukan Advokasi dengan kepala Desa Pal Batu.
4. Membuat media penyuluhan berupa leaflet tentang Jamban Sehat.
5. Melakukan kegiatan Edukasi Sehat Kepada Murid Sebelum dapat
Pelajaran (Es Krim Sedap).
6. Melaksanakan kegiatan penyuluhan individu di Meja 5 Posyandu
desa Pal Batu.
7. Melakukan evaluasi kegiatan melalui feedback dan laporan tertulis.

BAB II
GAMBARAN KEADAAN
8

A. Gambaran Umum Puskesmas


1. Data Geografi
Puskesmas Sapala terletak di desa Sapala kecamatan
Paminggir Kabupaten Hulu Sungai Utara. Luas wilayah kerja
Puskesmas Sapala kurang lebih 113,08 km², dimana hampir
seluruh daerahnya merupakan perairan berupa rawa-rawa dan
sungai. Sedangkan pemukiman penduduk berada disekitar sungai
utama yang bermuara pada Sungai Barito. Wilayah kerja
Puskesmas Sapala berbatasan dengan :
- Sebelah utara : Propinsi Kalimantan Tengah.
- Sebelah barat : Desa Ambahai Kecamatan Paminggir
- Sebelah timur : Kecamatan Amuntai Selatan.
- Sebelah selatan : Kabupaten Hulu Sungai Selatan.

Gambar 2.1 Puskesmas Sapala


Wilayah kerja Puskesmas Sapala meliputi empat desa di
wilayah kecamatan Paminggir terdiri dari empat desa yaitu : Pal
Batu, Tampakang, Bararawa, Sapala.
Tabel 2.1 Gambaran Umum Keadaan Desa Wilayah Kerja
Jarak ke
Luas Rawa
No Desa kecamata Hutan (Ha)
(km²) (Ha)
n
1 Tampakang 28,63 27 km 935 1350
2 Pal Batu 40,46 24 km 1200 2318
3 Bararawa 20,39 23 km 600 865
4 Sapala 23,60 20 km 795 1012
9

Sumbep Profil Puskesmas Sapala, 2017


Secara administrasi wilayah kerja Puskesmas Sapala terdiri dari 4 desa
yang sebagian besar daerah perairan berupa rawa-rawa dan sungai.
Tidak dapat dilalui dengan kendaraan bermotor dan hanya dapat dilalui
dengan kendaraan air (perahu, cis, klotok, speed dll) karena dari desa
satu ke desa yang lain tidak ada jalan darat yang bisa ditempuh.

2. Data Demografi
Jumlah penduduk diwilayah kerja Puskesmas Sapala pada
tahun 2018 berdasarkan data sasaran program menurut desa
tahun 2018 berjumlah 4857 jiwa, yang terdiri dari 2393 jiwa laki-
laki dan 2464 jiwa perempuan. Bila dilihat dari luas wilayah kerja
Puskesmas Sapala sebesar 113,08 km², maka kepadatan
penduduk berkisar 37,44 jiwa/km².

Tabel 2.2 Gambaran Distribusi Penduduk Menurut Jenis Kelamin

N
Desa Laki-laki Perempuan Total
o
1 Tampakang 627 645 1272
2 Pal Batu 370 381 752
3 Bararawa 627 645 1272
4 Sapala 769 792 1561
Total 2393 2464 4857
10

a. Sosial Ekonomi
Mata pencaharian penduduk di wilayah kerja UPT.
Puskesmas Sapala cukup bevariasi, sebagian besar adalah
nelayan dan peternak.
b. Sarana Ekonomi/Transportasi/Komunikasi
Seluruh wilayah kerja tidak dapat dilalui kendaraan
roda empat. Untuk bisa ke desa hanya bisa di tempuh
dengan transportasi air. Sarana komunikasi yang ada berupa
telepon/ HP. Untuk internet termasuk susah sinyal. Waktu
tempuh dari desa ke Puskesmas berkisar 1 jam hingga 2 jam
perjalanan.
c. Sarana Pendidikan
Jumlah sarana sekolah Taman Kanak - Kanak adalah
10 buah, Sekolah Dasar 7 buah, Sekolah Menengah Pertama
4 buah, Sekolah Menengah Atas 2 buah.
d. Sarana Kesehatan
Berikut merupakan sarana fisik kesehatan yang
dimiliki Puskesmas Sapala dapat dilihat pada table 2.3.

Table 2.3 Sarana Fisik Kesehatan di UPT. Puskesmas Sapala


No Sarana Jumlah
1 Puskemas Pembantu 3 buah
2 Posyandu Balita 6 buah
3 Posyandu Remaja 1 buah
4 Posyandu Lansia 4 buah
5 Posbindu 2 buah
11

Status Lokasi
Pendidikan
Kepegawaian Kerja

s
Puskesma

Pustu
No. Jenis Tenaga

CPNS
SMK

PNS

TKS
PTT
S2 S1 D3 D1

1. Dokter Umum 1 1 1 1

2. Dokter Gigi 1

3. Bidan 13 4 1 4 3 9 4

4. Perawat 2 8 7 1 2 7 3

5. Perawat Gigi 1 1 1 1

6. Sanitarian 1 1 1 1 2

7. Tenaga Gizi 2 1 1 2
Analisis
8. 1 1 1
Kesehatan
Tenaga
9. 2 1 1 1 2
Farmasi
10. Tenaga SKM 2 1 1 2
Tenaga
11. 1
Rekam Medis
12. Non Nakes 1 3 2 4
TOTAL 2 3 18 8 11 3 31 7
3. Data Ketenagaan
Data ketenagaan UPT puskesmas dapat dilihat pada table berikut:
12

B. VISI, MISI, STRATEGI, DAN TATA NILAI PUSKESMAS


1. Visi
“Puskesmas Yang Mantap Untuk Masyarakat Sapala”
Menjadikan Puskesmas Sapala sebagai pelopor kesehatan yang
Handal, Dinamis dan Bermutu

2. Misi
a. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang profesional;
b. Membangun sistem informasi yang transparan dan manajemen
puskesmas yang baik;
c. Meningkatkan pengetahuan berwawasan kesehatan untuk
menciptakan paradigma sehat di masyarakat.
3. Strategi
a. Memberikan pelayanan kesehatan perorangan yang
komprehensif
b. Melaksanakan upaya kesehatan masyarakat berdasarkan
aspirasi masyarakat;
c. Mengembangkan mutu pelayanan dan meningkatkan sumber
daya manusia
13

d. Menggunakan teknologi untuk inovasi layanan


4. Tata Nilai
BISA

( B ) Bersih : Memperhatikan kerapian dan memelihara kebersihan.


( I ) Inovatif : Memiliki ide, inovasi dalam menjalankan pelayanan
dan program kesehatan.
( S ) Senyum : Melayani masyarakat dengan senyum dan
keramahan.
( A ) Apresiatif : Peka dan cepat tanggap dalam menyelesaikan
permasalahan kesehatan dimasyarakat.

C. STRUKTUR ORGANISASI UPT PUSKESMAS SAPALA


14

D. SASARAN KERJA PEGAWAI

Sasaran Kerja Pegawai (SKP) adalah rencana kerja dan


target yang akan dicapai oleh Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang di
susun dan disepakati bersama antara pejabat penilai dengan Pegawai
Negeri Sipil (PNS) yang dinilai. Penilaian prestasi kerja merupakan alat
kendali agar setiap kegiatan pelaksanaan tugas pokok oleh setiap PNS
selaras dengan tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi.

Adapun daftar kegiatan tugas jabatan sesuai sasaran kerja


pegawai (SKP) untuk jabatan Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli
Pertama sebagai berikut :

Tabel 2.4 Sasaran Kerja Pegawai

No Kegiatan Tugas
1 Mempersiapkan rencana tahunan
2 Membuat kerangka acuan
3 Mengumpulkan Data Primer Dengan Observasi Berkelanjutan
4 Mengum[ulkan Data Sekunder Dari Berbagai Sumber
5 Menyusun Materi Penyuluhan untuk media dalam bentuk leaflet
Melaksanakan kegiatan penyuluhan kelompok dengan
6
demontrasi/praktek
15

Melaksanakan kegiatan penyuluhan individu dengan


7
demontrasi/praktek
8 Melakukan Penyuluhan tidak langsung melalui surat

E. URAIAN TUGAS PENYULUH KESEHATAN MASYARAKAT

Adapun uraian tugas menurut Keputusan Menteri Kesehatan


dan Kesejahteraan Sosial Nomor: 66/Menkes-Kesos/SK/2001 tentang
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Penyuluh
Kesehatan Masyarakat dan Angka Kreditnya, yaitu :
1. Membuat kerangka acuan untuk menyusun rencana tahunan
2. Menganalisis dan mengevaluasi data untuk menyusun rencana
tahunan
3. Mempersiapkan rencana dalam menyusun rencana tahunan
4. Menyusun kerangka acuan dalam rangka identifikasi potensi
wilayah
5. Melakukan pengumpulan data primer dalam rangka identifikasi
potensi wilayah dengan cara wawancara mendalam
6. Melakukan pengumpulan data primer dengan cara diskusi
kelompok terarah
7. Pengumpulan data primer dengan cara observasi yang bersifat
berkelanjutan
8. Mengumpulkan data sekunder dalam rangka identifikasi potensi
wilayah yang berasal dari beberapa sumber
9. Melakukan analisis hasil tabulasi data secara analitik untuk
identifikasi potensi wilayah
10. Menyusun laporan hasil pelaksanaan identifikasi potensi wilayah
yang memakai satu instrument
11. Menyusun rancangan strategi penyuluhan kesehatan tingkat
kecamatan untuk program terpadu
16

12. Menyusun rancangan strategi penyuluhan kesehatan tingkat


kabupaten untuk program terpadu
13. Menyusun materi penyuluhan kesehatan untuk media radio dalam
bentuk spot radio
14. Menyusun materi penyuluhan kesehatan untuk media radio dalam
bentuk ceramah
15. Menyusun materi penyuluhan kesehatan untuk media televisi dalam
bentuk spot
16. Menyusun materi penyuluhan kesehatan untuk media televisi dalam
bentuk filler
17. Menyusun materi penyuluhan kesehatan untuk media televisi dalam
bentuk drama seni
18. Menyusun materi penyuluhan kesehatan untuk media luar ruang
dalam bentuk Megatron
19. Menyusun materi penyuluhan kesehatan untuk media tatap muka
dalam bentuk konseling
20. Menyusun materi penyuluhan untuk media cetak dalam bentuk
leaflet
21. Menyusun materi penyuluhan untuk media tradisional
22. Melaksanakan uji coba media audio visual dengan durasi lebih dari
1 menit
23. Melaksanakan uji coba media cetak dengan jumlah halaman lebih
dari 1 lembar
24. Mengolah hasil uji coba materi penyuluhan media cetak
25. Melakukan penyempurnaan hasil uji coba media cetak
26. Menyusun laporan hasil uji coba dengan menggunakan satu jenis
instrumen
27. Melaksanakan evaluasi atas proses dan hasil dari media cetak
28. Melakukan evaluasi atas proses dan hasil penyuluhan maedia luar
ruang
17

29. Melakukan tabulasi dan pengolahan data hasil evaluasi media


penyuluhan secara manual dengan lebih dari 10 variabel
30. Melakukan pertemuan lintas sektor/program di tingkat kabupaten
dalam rangka memprakonsikan kegiatan penyuluhan kesehatan
31. Melakukan identifikasi untuk sasaran tertier dalam rangka
pelaksanaan advokasi kesehatan
32. Menyusun perencanaan untuk advokasi kesehatan tingkat propinsi
33. Melaksanakan advokasi tingkat propinsi
34. Melaksanakan kegiatan penggalangan dukungan social pada
tingkat propinsi
35. Mengembangkan kegiatan dukungan sosial berupa pemantauan
36. Menyusun laporan hasil kegiatan penggalangan dukungan sosial
secara deskriftif
37. Melaksanakan penyuluhan secara langsung pada kelompok
dengan demonstrasi/praktek
38. Melaksanakan penyuluhan secara langsung pada individu dengan
demonstrasi/praktek
39. Melaksanakan penyuluhan tidak langsung melalui pelayanan surat
menyurat
40. Melaksanakan tugas sebagai pramuwicara dalam pameran yang
bersifat nasional
41. Memberikan layanan konseling untuk sasaran dengan pendidikan
sama atau lebih dari tingkat sekolah menengah
42. Menyusun konsep pedoman/panduan/juknis/pengembangan
pedoman penyuluhan kesehatan masyarakat untuk satu program
43. Menyusun konsep pedoman/panduan/juknis sebagai penyaji dalam
rangka pengembangan pedoman penyuluhan
44. Menyusun konsep pedoman/panduan/juknis sebagai pembahas
untuk satu program dalam rangka pengembangan pedoman
penyuluhan
18

45. Menyusun kerangka acuan dalam rangka penyempurnaan


kebijakan pengembangan penyuluhan yang sudah ada
46. Menyiapkan bahan, data, informasi dalam rangka merumuskan
kebijakan pengembangan penyuluhan kesehatan masyarakat yang
sudah ada
47. Menyusun kerangka acuan dalam rangka penyempurnaan
kebijakan pengembangan penyuluhan yang bersifat pembaharuan
48. Menyiapkan bahan, data, informasi dalam rangka merumuskan
kebijakan pengembangan penyuluhan kesehatan masyarakat yang
bersifat pembaharuan
49. Menyiapkan dan mengolah bahan/data/informasi untuk
merumuskan pengembangan metode penyuluhan yang bersifat
penyempurnaan
50. Menyiapkan dan mengolah bahan/data/informasi untuk
merumuskan pengembangan metode penyuluhan yang bersifat
pembaharuan

BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
19

A. Landasan Teori
1. Nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara
Rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi berdasarkan
nilai dasar ANEKA yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu dan Anti Korupsi. Kelima nilai dasar tersebut wajib
ditanamkan kepada setiap ASN yang menjalankan tugas dan
tanggung jawab di tempat kerja masing-masing, maka perlu
diketahui indikator-indikator dari kelima nilai dasar tersebut, yaitu :

a. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang
harus dicapai. Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap
individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung
jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS adalah
terwujudnya nilai-nilai publik antara lain, mengambil pilihan yang
tepat dan benar, pemahaman dan kesadaran menghindari
politik praktis, memperlakukan warga negara secara sama dan
adil serta menunjukkan sikap dan perilaku yang konsisten.
Akuntabilitas seorang ASN sangat penting karena menjadi
sifat dasar bagi organisasi yang berlaku pada setiap level/unit
organisasisebagai suatu kewajiban jabatan dalam memberikan
pertanggungjawaban laporan kegiatan kepada atasannya.
Akuntabilitas tidak akan terwujud apabila tidak ada alat
akuntabilitas. Alat akuntabilitasnya berupa perencanaan
strategis (strategic plans), kontrak kinerja, dan laporan kinerja.
Dalam menciptakan lingkungan kerja akuntabel, ada beberapa
nilai dasar yang harus diperhatikan yaitu: kepemimpinanan,
transparansi, integritas, tanggung jawab, keadilan,
kepercayaaan, keseimbangan, kejelasan dan konsistensi.
20

b. Nasionalisme
Nasionalisme adalah pandangan kecintaan manusia
Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan
pada nilai nilai pancasila, sehingga senantiasa menempatkan
persatuan dan kesatuan serta kepentingan dan keselamatan
bangsa diatas kepentingan pribadi dan golongan.
PNS yang memiliki Nasionalisme yang kuat adalah PNS
yang memahami dan memiliki kesadaran mengaktualisasikan
wawasan kebangsaan dan jiwa nasionalisme dalam
menjalankan profesinya sebagai pelayan publik yang
berintegritas. Adapun nilai dasar Nasionalisme yaitu:
Sila 1: Ketuhanan Yang Maha Esa
1) Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan
ketakwaannya terhadap Tuhan YME
2) Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan
YME, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-
masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab
3) Mengembankan sikap hormat menghormati dan
bekerjasama antara pemeluk agama dengan penganut
kepercayan yang berbeda-beda terhadap Tuhan YME.
4) Membina kerukunan hidup di antara sesame umat beragama
dan kepercayaan terhadap Tuhan YME.
5) Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan YME adalah
masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia
dengan Tuhan YME.
6) Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan
menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan
kepercayaannya masing-masing.
7) Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap
Tuhan YME kepada orang lain.
21

8) Memiliki etos kerja yang tinggi


Sila 2: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
1) Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan
harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan YME.
2) Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan
kewajiban asasi setiap manusia, tanpa memebeda-bedakan
suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin,
kedudukan sosial, warna kulit, dan sebagainya.
3) Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia
4) Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira
5) Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang
lain
6) Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan
7) Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan
8) Berani membela kebenaran dan keadilan
9) Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari
seluruh umat manusia
10)Mengembangkan sikap hormat menghormati dan
bekerjasama dengan bangsa lain.

Sila 3: Persatuan Indonesia


1) Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta
kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai
kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan
golongan.
2) Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan Negara dan
bangsa apabila diperlukan.
3) Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa
22

4) Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan


bertanah air Indonesia
5) Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kepada
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan social
6) Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka
Tunggal Ika
7) Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa

Sila 4: Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan


dalam Permusyawaratan Perwakilan
1) Sebagai warga Negara dan warga masyarakat, setiap
manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan
kewajiban yang sama.
2) Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
3) Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan
untuk kepentingan bersama.
4) Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat
kekeluargaan.
5) Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang
dicapai sebagai hasil musyawarah.
6) Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan
melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
7) Di dalam musyawarah diutamakan kepentungan bersama
diatas kepentingan pribadi dan golongan.
8) Musyawarah dilakukan dengan akal sehat sesuai hati nurani
yang luhur.
9) Keputusan yang diambil harus dapat
dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan YME,
menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai
23

kebenaran dan keadilan, mengutamakan persatuan dan


kesatuan demi kepentingan bersama.
10)Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang
dipercayai untuk melakukan persmusyawaratan.

Sila 5: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia


1) Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan
sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan
2) Mengembangkan sikap adil terhadap sesama
3) Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban
4) Menghormati hak orang lain.
5) Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat
berdiri sendiri.
6) Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang
bersifat pemerasan terhadap orang lain.
7) Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat
pemborosan dan gaya hidup mewah.
8) Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan
atau merugikan kepentingan umum.
9) Suka bekerja keras.
10)Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat
bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama.
11)Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan
kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.
c. Etika Publik
Etika publik merupakan refleksi kritis yang mengarah pada
nilai-nilai kejujuran, solidaritas, keadilan, dan kesetaraan yang
dipraktekkan dalam wujud keprihatinan dan kepedulian
terhadap kesejahteraan masyarakat. Etika publik menjadi
standar atau norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah
24

tindakan keputusan, perilaku untuk mengarahkan kebijakan


publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan
publik yang berkompetensi teknis dan kepemimpinan. ASN
memiliki nilai-nilai dasar etika publik yang tercantum dalam
Undang-Undang ASN, antara lain; memegang teguh nilai-nilai
ideologi Negara Pancasila, setia dan mempertahankan UUD
Negara Kesatuan Republik Indonesia 1945, menjalankan tugas
secara profesional dan tidak berpihak, membuat keputusan
berdasarkan prinsip keahlian, menciptakan lingkungan kerja
yang non diskriminatif, menjunjung tinggi standar etika luhur,
mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya pada
publik, kemampuan melaksanakan kebijakan program
pemerintah, memberikan layanan secara jujur, tanggap, cepat,
tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun,
mengutamakan komunikasi, konsultasi dan kerjasama,
mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja
pegawai, mendorong kesetaraan pekerjaan serta meningkatkan
efektifitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai sistem
karir.
d. Komitmen Mutu
Komitmen Mutu adalah fokus terhadap pelayanan publik
dengan berorientasi pada pencapaian hasil dengan kualitas
yang memuaskan. Pelayanan publik yang dimaksud adalah
pemenuhan kebutuhan publik sesuai dengan norma dan aturan
yang berlaku yang diselenggarakan oleh pemerintah sebagai
penyelenggara negara. Pentingnya komitmen mutu dalam
memberikan pelayanan yang prima dapat mencakup nilai-nilai
dasar orientasi mutu sebagai berikut; efektifitas dan efisiensi,
inovasi, mengedepankan komitmen terhadap kepuasan
customers/clients, memberikan layanan yang menyentuh hati
25

untuk menjaga dan memelihara agar customers/clients tetap


setia, menghasilkan produk/jasa yang berkualitas tinggi, tanpa
cacat, tanpa kesalahan, dan tidak ada pemborosan, beradaptasi
pada perubahan yang terjadi baik berkaitan dengan pergeseran
tuntutan kebutuhan customers/clients maupun perkembangan
teknologi, menggunakan pendekatan ilmiah dan inovatif dalam
pemecahan masalah dan pengambilan keputusan, serta
melakukan upaya secara berkelanjutan melalui berbagai cara
antara lain seperti pendidikan, pelatihan, pengembangan ide
kreatif, kolaborasi dan benchmark.
e. Anti Korupsi
Anti korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan
sebagai wujud nyata untuk memberantas segala tingkah laku
atau tindakan yang melawan norma-norma dengan tujuan
memperoleh keuntungan pribadi, serta merugikan negara.
Kesadaran anti korupsi akan memberikan makna kehidupan jika
kesadaran tersebut terbukti atau telah diikuti dengan upaya dan
tindakan nyata dalam menghindari korupsi. ASN hendaknya
dalam menjalankan tugas pelayanannya dapat menerapkan
nilai-nilai anti korupsi antara lain jujur, peduli, mandiri, disiplin,
tanggung jawab, kerja keras, sederhana dan berani.

2. Peran dan Kedudukan PNS dalam Negara Kesatuan Republik


Indonesia
PNS wajib mengetahui peran dan kedudukannya dalam Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) agar dapat memahami peran
dan kedudukan PNS dalam NKRI.
a. Manajemen Aparatur Sipil Negara
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk
menghasilkan pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai
26

dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari


praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Berikut beberapa konsep
yang ada dalam UU No.5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara.
1) Berdasarkan jenisnya, Pegawai ASN terdiri atas:
a) PNS, merupakan pegawai berstatus tetap dan memiliki
Nomor Induk Pegawai (NIP)
b) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK),
merupakan pegawai dengan perjanjian kerja sesuai
kebutuhan instansi dalam jangka waktu tertentu.
2) Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur Negara yang
menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan
instansi pemerintah dan serta harus bebas dari pengaruh
dan intervensi semua golongan dan politik.
3) Kedudukan ASN berada di pusat, daerah, dan luar negeri.
Namun demikian merupakan satu kesatuan.
4) Fungsi pegawai ASN adalah: pelaksana kebijakan publik,
pelayan publik, serta perekan dan pemersatu bangsa.
5) Pegawai ASN bertugas:
a) Melaksanakan kebijakan dari Pejabat Pembina
Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
b) Memberikan pelayanan publik yang profesional dan
berkualitas
c) Mempererat persatuan dan kesatuan NKRI.
Agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab
dengan baik, dapat meningkatkan produktivitas, menjamin
kesejahteraan ASN dan akuntabel, maka setiap ASN diberikan
hak. Setelah mendapatkan haknya maka ASN juga
27

berkewajiban sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya


(Fatimah & Irawati, 2016).

b. Whole of Government
Whole of Government (WoG) adalah sebuah pendekatan
penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya
kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang
lingkup kordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan
pembangunan kebijakan, manajemen program, dan pelayanan
publik. WoG juga dikenal sebagai pendekatan interagency, yaitu
pendekatan yang melibatkan sejumlah kelembagaan yang
terkait dengan urusan-urusan yang relevan (Suwarno. & Sejati,
2016). Praktek WoG dalam Pelayanan Publik, yaitu:
1) Berdasarkan jenis: pelayanan yang bersifat administratif,
pelayanan jasa, pelayanan barang, dan pelayanan regulatif
2) Berdasarkan pola: pelayanan teknis fungsional, pelayanan
satu atap, pelayanan satu pintu, pelayanan terpusat, dan
pelayanan elektronik.
3) Prasyarat Best Practice dan penerapan WoG: budaya dan
filosofi, cara kerja yang baru, akuntabilitas dan insentif, serta
cara baru pengembangan kebijakan, mendesain program
dan pelayanan collegate approach.
c. Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan
dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai
peraturan perundang-undangan bagi setiap warga Negara dan
penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif
yang disediakan penyelenggara pelayanan publik. Unsur
penting pelayanan adalah:
28

1) Unsur pertama, adalah organisasi penyelenggara


pelayanan.
2) Undur kedua, adalah penerima layanan (pelanggan) yaitu
orang atau masyarakat atau organisasi yang
berkepentingan.
3) Unsur ketiga, adalah kepuasan yang diterima oleh penerima
layanan (pelanggan).
Menurut Purwanto, dkk., (2016), terdapat 12 unsur
pelayanan publik, yaitu: 1). Kepentingan umum; 2). Kepastian
hukum; 3). Kesamaan hak; 4). Keseimbangan hak dan
kewajiban; 5). Keprofesionalan; 6). Parsitipatif; 7). Persamaan
perlakuan atau tidak diskriminatif; 8). Keterbukaan; 9).
Akuntabilitas; 10). Fasilitas dan perlakuan khusus bagi
kelompok rentan; 11). Ketepatan waktu; 12). Kecepatan,
kemudahan dan keterjangkauan.
Dimensi pelayanan publik yaitu: 1). Ketepatan waktu; 2).
Akurasi; 3). Kesopanan dan keramahan; 3). Tanggung jawab;
4). Kelengkapan; 5). Kemudahan; 6). Variasi model; 7).
Pelayanan pribadi; 8). Kenyamanan.
3. Jamban Sehat
Jamban sehat merupakan jamban yang memenuhi standar dan
persyaratan kesehatan yaitu :
a. Tidak mengakibatkan terjadinya penyebaran langsung
bahan-bahan yang berbahaya bagi manusia akibat
pembuangan kotoran manusia.
b. Dapat mencegah vektor pembawa untuk menyebarkan
penyakit pada pemakai dan lingkungan sekitarnya.
Jamban sehat harus dibangun, dimiliki, dan digunakan oleh
keluarga dengan penempatan (di dalam atau di luar rumah) yang
29

terjangkau oleh penghuni rumah. Standar dan persyaratan


kesehatan bangunan jamban terdiri dari :
a. Bangunan atas
Bangunan atas terdiri dari dinding dan atap Bangunan atas
jamban harus berfungsi untuk melindungi pemakai dari
gangguan cuaca dan gangguan lainnya.
b. Bangunan tengah
Terdapat 2 bagian bangunan tengah jamban, yaitu lubang
tempat pembuangan kotoran (tinja dan urin) dan lantai jamban,
dimana konstruksi lantai harus kuat untuk menahan beban berat
penggunanya sehingga tidak terperosok.
c. Bangunan bawah
Merupakan bangunan penampungan, pengolah, dan pengurai
kotoran/tinja yang berfungsi mencegah terjadinya pencemaran
lingkungan terutama sumber air dan kontaminasi tinja melalui
vektor (lalat, kecoa, ayam, babi, anjing, dll) baik secara
langsung maupun tidak langsung.

Gambar 3.1 Jamban Sehat


Ada 2 jenis jamban sehat, yaitu :
30

a. Jamban sehat permanen adalah jamban yang memiliki


bangunan atas, tengah, dan bawah, yang dibuat dengan
konstruksi permanen.
b. Jamban sehat semi permanen : jamban yang salah satu
bangunan atas, tengah, atau bawahnya semi permanen.
Bagian Jamban Sehat Permanen Jamban Sehat
Semi Permanen
Bangunan
Bangunan Atap dan dinding merupakan Tanpa atap, atap
bangunan permanen jerami Tanpa dinding,
atas
dinding dari bilik
Bangunan 1. Lubang leher angsa 1. Landasan kayu
2. Lantai jamban terbuat dari 2. Landasan semen
tengah
bahan kedap air, tidak licin, dengan tutup
dan mempunyai saluran untuk 3. Landasan bata
pembuangan air bekas ke 4. Landasan semen
Sistem Pembuangan Air dengan
Limbah (SPAL) plengsengan
Bangunan Tangki septik / septic tank Cubluk
bawah

Keterangan:
a. Tanki septik/ septic tank adalah suatu bak kedap air yang
berfungsi sebagai penampungan limbah kotoran manusia
(tinja dan urin). Bagian padat dari kotoran manusia akan
tertinggal dalam tangki septik, sedangkan bagian cairnya
31

akan keluar dari tangki septik dan diresapkan melalui


bidang/sumur resapan. Jika tidak memungkinkan dibuat
resapan, maka dibuat suatu filter untuk mengelola cairan
tersebut.
b. Cubluk merupakan lubang galian yang berfungsi
menampung limbah padat dan cair dari jamban yang
masuk dan langung meresapkan cairan limbah tersebut
ke dalam tanah dengan tidak mencemari air tanah,
sedangkan bagian padat dari limbah tersebut akan
diuraikan secara biologis. Bentuk cubluk dapat dibuat
bundar atau segi empat, dindingnya harus aman dari
longsoran, jika diperlukan dinding cubluk diperkuat
dengan pasangan bata, batu kali, busi beton, anyaman
bambu, penguat kayu, dan sebagainya.
Seperti penjelasan di atas, jamban sehat mempunyai
manfaat memutus penyebaran penyakit yang ada di dalam
kotoran manusia. Masyarakat yang sudah Stop Buang Air
Besar Sembarangan dan menerapkan pilar-pilar STBM
lainnya akan menciptakan sanitasi lingkungan yang baik.
Sanitasi yang baik mempunyai manfaat sebagai berikut :
1) Kesehatan : penurunan angka kejadian diare sebesar
94%.
2) Ekonomi : menghindari pengeluaran biaya pengobatan,
mencegah hilangnya waktu produktif akibat sakit.
3) Lingkungan : mencegah masuknya air kotor, tinja, dan
sampah ke badan air atau tanah di sekitar rumah,
membuat hidup lebih nyaman karena lingkungan rumah
yang lebih baik.
4) Harga diri : citra baik dan penghargaan untuk wilayah
yang masyarakatnya telah memiliki akses terhadap
32

fasilitas sanitasi dan menerapkan perilaku hidup bersih


dan sehat.
33

B. RANCANGAN AKTUALISASI
Profesi : Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli Pertama
Unit Kerja : UPT. Puskesmas Sapala
Isu Yang Diangkat : Kurang Optimalnya Penyuluhan Jamban Sehat di desa Pal Batu
wilayah kerja UPT. Puskesmas Sapala Kecamatan Paminggir
Kabupaten Hulu Sungai Utara.
Judul : Optimalisasi Penyuluhan Jamban Sehat di Desa Pal Batu
pada UPT. Puskesmas Sapala Kecamatan Paminggir Kabupaten Hulu Sungai Utara.
Gagasan pemecah isu :
1. Membuat Kerangka Acuan Kegiatan (KAK) Penyuluhan Jamban Sehat.
2. Menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) Penyuluhan Jamban Sehat.
3. Melakukan Advokasi dengan kepala Desa Pal Batu.
4. Membuat media penyuluhan berupa leaflet tentang Jamban Sehat.
5. Melakukan kegiatan Edukasi Sehat Kepada Murid Sebelum dapat Pelajaran (Es Krim Sedap).
6. Melaksanakan kegiatan penyuluhan individu /konseling di meja 5 Posyandu desa Pal Batu.
7. Melakukan evaluasi kegiatan melalui feedback dan laporan tertulis.
34

Table 3.1 Rancangan Aktualisasi

Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Target Keterkaitan Substansi Kontribusi Organisasi
Mata Pelatihan terhadap Visi
Misi Organisasi

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)


1. Membuat 1. Mengumpulkan Dengan - Akuntabilitas (tanggung Dengan membuat Dalam membuat
Kerangka referensi terkait dibuatnya jawab & kejelasan Kerangka Acuan Kerangka Acuan
Acuan Penyuluhan Kerangka Acuan target) Saya akan Kegiatan (KAK) Kegiatan selalu
Kegiatan Jamban Sehat Kegiatan (KAK) membuat kerangka acuan Penyuluhan Jamban didasarkan pada
Penyuluhan Penyuluhan kegiatan (KAK) dengan Sehat ini diharapkan permasalahan
Jamban 2. Melakukan Jamban Sehat penuh tanggung jawab Penyuluhan Jamban disekitar sehingga
Sehat Konsultasi dengan dapat dan dihasilkan kerangka Sehat di Masyarakat dapat memudahkan
Kepala meningkatkan acuan kegiatan yang jelas dapat lebih optimal daam
Puskesmas cakupan akses dan mudah untuk sehingga menyelesaikan
jamban sehat pelaksanaan kegiatan mendukung visi permasalahan yang
3. Konsultasi dengan karena rangkaian dan dalam membuat Puskesmas yaitu dihadapi sehingga
ketua Pokja UKM kegiatan kerangka acuan kegiatan “Puskesmas Yang sesuai dengan nilai
Untuk penyuluhan termasuk dalam sasaran Mantap Untuk organisasi yaitu ”
Merumuskan isi tertuang dalam kinerja petugas promosi Masyarakat Apresiatif : Peka
dari kerangka kerangka acuan kesehatan. Sapala.” dan cepat tanggap
acuan kegiatan. kegiatan (KAK) dalam
4. Membuat - Nasionalisme (Sila 4: menyelesaikan
35

Kerangka Acuan Dibuktikan Kerakyatan yang dipimpin permasalahan


Kegiatan dengan Dokumen oleh Hikmat kesehatan
Penyuluhan Kerangka Acuan Kebijaksanaan dalam dimasyarakat”.
Jamban Sehat Kegiatan (KAK) Permusyawaratan dan
dalam Format Perwakilan) Dalam
Dokumen Ms penyusunan Kerangka
Word Acuan Kegiatan (KAK)
Saya melibatkan Kepala
Puskesmas dan Ketua
Pokja UKM
- Etika Publik
(Menghargai
komunikasi, konsultasi
dan kerjasama)
berkolaborasi dan
berkeja sama dengan
pimpinan dan ketua
Pokja UKM terkait
pembuatan kerangka
acuan kegiatan
penyuuhan jamban sehat

- Etika publik (Cermat)


dalam penyusunan
Kerangka Acuan
Kegiatan (KAK) dilakukan
dengan cermat dan teliti
36

sehingga dapat
meminimalisir kesalahan
ketik atau salah konsep
dalam pelaksanaan
Penyuluhan Jamban
Sehat
- Komitmen mutu
(Melakukan upaya
perbaikan secara
berkelanjutan melalui
berbagai cara) , dalam
menyusun Kerangka
Acuan Kegiatan
memperhatikan masukan
dari pengelola program
terkait di lain waktu.
- Anti Korupsi (Tanggung
jawab ), dalam menyusun
kerangka acuan kegiatan
saya bertanggung jawab
penuh terhadap isi KAK.
2. Menyusun 1. Mengumpulkan Tersusunnya - Akuntabilitas Dengan tersusunnya Kegiatan
bahan dan Standar (bertanggung jawab) SOP Penyuluhan menyusun SOP
Standar
referensi untuk Operasional dalam menyusun SOP ini Jamban Sehat ini Penyuluhan
Operasional penyusunan draft Prosedur (SOP) dilakukan sesuai dengan kegiatan Penyuluhan Jamban Sehat ini
Standar Penyuluhan aturan yang berlaku yang dapat lebih optimal memiliki nilai-nilai
Prosedur
Operasional Jamban Sehat ini dapat sehingga yang sesuai
37

(SOP)Penyul Prosedur (SOP) dapat dipertanggungjawabkan mendukung visi dengan nilai


Penyuluhan meningkatkan berupa draft usulan SOP. Puskesmas yaitu organisasi yaitu ”
uhan Jamban
Jamban Sehat cakupan PHBS - Nasionalisme dalam “Puskesmas Yang Bersih :
Sehat tatanan rumah proses penyusunan SOP Mantap Untuk memperhatikan
2. Membuat tangga karena Penyuluhan Jamban Masyarakat kerapian dan
rancangan awal dengan SOP Sehat ini mengutamakan Sapala.” selalu kebersihan”
SOP Penyuluhan yang benar asas musyawarah dan mengutamakan mutu. dengan SOP
Jamban Sehat proses dalam muatan Penyuluhan
dengan bentuk pelaksanaan penyusunan draft Jamban Sehat ini
simple steps. kegiatan akan menggunakan bahasa petugas dapat
terlaksana sesuai Indonesia bekerja dengan
3. Mendiskusikan standar. - Etika public : SOP rapi dan sistematis.
dengan kepala Dibuktikan disusun dengan cermat
puskesmas dengan dokumen dan teliti serta memenuhi
mengenai SOP Penyuluhan kaidah tata naskah UPT
rancangan awal Jamban Sehat Puskesmas Sapala.
SOP Penyuluhan - Komitmen mutu (Efektif
Jamban Sehat. dan efisien) Saya akan
Membuat SOP
Penyuluhan Jamban
4. Melakukan Sehat yang efektif dan
perbaikan jika efisien, terlihat dari isi
pada ada SOP yang sesuai kaidah
permasalahan mutu/pedoman tata
terhadap SOP naskah UPT puskesmas
Penyuluhan Sapala.
Jamban Sehat - Anti korupsi tidak
38

5. Menyerahkan adanya kecurangan


draft SOP ke dalam penyusunan SOP
bagian Tata Penyuluhan Jamban
Usaha untuk Sehat dan dikerjakan
disahkan. sebaik mungkin dengan
penuh rasa tanggung
jawab
3. Melakukan 1. Mengumpulkan Dukungan Kepala - Akuntabilitas (tanggung Dengan adanya Kegiatan advokasi
bahan untuk Desa Pal Batu jawab) mengadvokasi advokasi kepada kepala desa ini
Advokasi
advokasi berupa agar masyarakat kepala desa untuk kepala desa ini memiliki nilai nilai
dengan data hasil survey akses jamban mendukung peningkatan diharapkan adanya yang sesuai
PHBS pada sehat. cakupan jamban sehat peningkatan cakupan dengan nilai
kepala Desa
tatanan rumah sesuai dengan tanggung Jamban Sehat rumah organisasi yaitu ”
Dibuktikan
Pal Batu tangga. jawab dan tugas pokok tangga sehingga Inovatif : Memiliki
dengan
2. Mengkoordinasik fungsi petugas promosi mendukung visi ide, inovasi dalam
dokumentasi
an dengan kesehatan. Puskesmas yaitu menjalankan
kegiatan
kepala - Nasionalisme “Puskesmas Yang pelayanan dan
puskesmas , Mengutamakan Mantap Untuk program
ketua pokja UKM musyawarah dalam Masyarakat kesehatan” dalam
dan Pembina mengambil keputusan Sapala.” selalu proses advokasi
Desa untuk untuk kepentingan mengutamakan mutu. akan memunculkan
melaksanakan bersama. ide – ide kreatif
advokasi. - Etika Publik (Menghargai dalam
3. Menyampaikan komunikasi, konsultasi memecahkan
kepada kepala dan kerjasama) permasalahan
desa tentang menghargai pendapat dan cakupan Jamban
39

permasalahan saran dari berbagai pihak Sehat


kesehatan terkait dalam proses advokasi ini.
indikator PHBS - Komitmen Mutu
yaitu rendahnya (efektivitas) advokasi
cakupan keluarga dengan kepala desa dan
yang akses tokoh masyarakat
jamban sehat. merupakan langkah
4. Mengadvokasi efektif untuk mengajak
kepala desa agar masyarakat untuk
mendukung menggunakan jamban
terlaksananya sehat.
Desa ber PHBS - Anti Korupsi (Jujur dan
transparan) dalam
pelaksanaan advokasi
dengan kepala desa
sangat di utamakan asas
kejujuran dan saling
keterbukaan dari berbagai
pihak.
4. Membuat 1. Mengumpulkan Leaflet Tentang - Akuntabilitas (Reliable) Dengan adanya Kegiatan
referensi materi Jamban Sehat Sebelum membuat media media promosi mendesain dan
media
dan gambar dapat penyuluhan saya terlebih kesehatan berupa mencetak leaflet
penyuluhan menarik untuk meningkatkan dahulu mencari materi leaflet ini diharapkan ini memiliki nilai-
dimasukan dalam cakupan Jamban penyuluhan untuk masyarakat terdorong nilai yang sesuai
berupa leaflet
leaflet Sehat karena pembuatan media berupa untuk Buang Air dengan nilai
tentang Leaflet dapat leaflet.Dalam hal ini, Besar di Jamban organisasi yaitu ”
2. Mendesain leaflet meningkatkan materi yang saya Sehat sehingga Inovatif : Memiliki
40

Jamban Jamban Sehat pengetahuan gunakan harus yang mendukung visi ide, inovasi dalam
secara masyarakat yang reliable dari sumber yang Puskesmas yaitu menjalankan
Sehat
sederhana. berpengaruh terpercaya seperti buku “Puskesmas Yang pelayanan dan
dalam berperliku dan jurnal ilmiah. Mantap Untuk program
3. Mencetak leaflet. hidup bersih dan - Nasionalisme (sila ke – Masyarakat kesehatan” dalam
sehat terutama 5). Leaflet yang telah Sapala.” selalu membuat media
perilaku buang air dicetak dibagikan kepada mengutamakan mutu. penyuluhan berupa
besar di jamban seluruh peserta yang leaflet selalu
sehat. hadir dalam penyuluhan menunjukkan
tanpa membedakan semangat inovatif.
Dibuktikan
dengan leaflet. status dan strata sosial.
- Etika Publik
bertanggung jawab
dengan hasil yang sudah
saya buat.
- Komitmen Mutu
(Inovasi) Memberikan
inovasi pada proses
pembuatan leaflet PHBS
dilakukan oleh petugas
promosi kesehatan
berupa tampilan leaflet.
- Anti korupsi (Jujur)
Tidak ada kecurangan
dalam menggunakan
anggaran pencetakan
leaflet, leaflet di desain
41

dengan orisinil
5. Melakukan 1. Mengkoordinasika Penyuluhan - Akuntabilitas (tanggung Dengan adanya Kegiatan
n kegiatan kelompok pada jawab) Melaksanakan kegiatan ini dapat penyuluhan ini
kegiatan
dengan pengelola anak sekolah kegiatan sesuai dengan mengoptimalkan memiliki nilai-nilai
Edukasi program terkait. dapat tanggung jawab dan uraian upaya promotif dalam yang sesuai
2. Menentukan meningkatkan tugas pekerjaan penyuluh rangka mendukung dengan nilai
Sehat
sasaran cakupan jamban kesehatan masyarakat visi Puskesmas yaitu organisasi yaitu ”
Kepada kegiatan ,sasaran sehat karena - Nasionalisme (sila ke dua) “Puskesmas Yang Inovatif : Memiliki
dari penyuluhan anak sekolah Semua siswa Mantap Untuk ide, inovasi dalam
Murid
kelompok ini sangat mudah mendapatkan leaflet. Masyarakat menjalankan
Sebelum adalah anak dan terbuka - Etika Publik (Menghargai Sapala.” pelayanan dan
sekolah. dengan komunikasi, konsultasi program
dapat
3. Merumuskan perubahan kea dan kerjasama) kesehatan”
Pelajaran (Es metode inovatif rah lebih baik berkolaborasi dan berkeja
dalam atau dalam hal ini sama dengan pimpinan
Krim Sedap).
penyuluhan kearah lebih puskesmas, sekolah dan
kelompok sehat. pengelola program uks.
disekolah dengan Dibuktikan - Komitmen mutu (efisien)
nama kegiatan Es dengan pemilihan media
Krim Sedap dokumentasi penyuluhan berupa leaflet
“Edukasi Sehat kegiatan, daftar memudahkan siswa
Kepada Murid hadir dan memahami karena muatan
Sebelum undangan dari leaflet dominan
Pelajaran dimulai” kegiatan. dengan gambar dan kata-
4. Menentukan kata yang mudah
alat/media yang dipahami.
digunakan berupa - Komitmen Mutu (inovatif)
42

leaflet. kegiatan penyuluhan


5. Membuat Satuan disekolah dilaksanakan
Acara sebelum dimulainya
Penyuluhan pelajaran sehingga disebut
(SAP) dengan ES KRIM SEDAP (
6. Koordinasi Edukasi Sehat Kepada
dengan pihak Murid sebelum pelajaran
sekolah melalui dimulai)
surat - Anti Korupsi (disiplin)
pemberitahuan melaksanakan penyuluhan
7. Membuat surat sesuai dengan waktu yang
tugas telah disepakati.
penyuluhan.
8. Membuat daftar
hadir kegiatan
penyuluhan
6. Melakukan 1. Mengkoordinasika Dengan - Akuntabilitas (tanggung Kegiatan konseling Kegiatan konseling
n jadwal kegiatan memberikan jawab) Melaksanakan Jamban Sehat di PHBS ini memiliki
Konseling /
dengan pengelola konseling tentang konseling jamban sehat di posyandu dilakukan nilai-nilai yang
Penyuluhan posyandu . pentingnya posyandu sesuai dengan secara optimal sesuai dengan nilai
2. Mengumpulkan jamban sehat tanggung jawab petugas sehingga organisasi yaitu ”
Individu
materi konseling kepada ibu promosi kesehatan mendukung visi Inovatif : Memiliki
tentang dari buku rumah tangga - Nasionalisme (sila ke Puskesmas yaitu ide, inovasi dalam
referensi PHBS. yang ke lima) semua ibu rumah “Puskesmas Yang menjalankan
jamban sehat
3. Menyiapkan posyandu akan tangga yang dating Mantap Untuk pelayanan dan
di meja 5 media konseling meningkatkan diberikan konseling. Masyarakat program
berupa leaflet cakupan jamban - Etika publik (komunikasi Sapala.” kesehatan”
43

posyandu 4. Membuat surat sehat . dan konsultasi) dalam


tugas ke Dibuktikan melaksanakan kegiatan ini
desa Pal
posyandu untuk dengan foto dikoodinasikan dengan
Batu penyuluhan dokumentasi pengelola kegiatan
individu/konseling kegiatan posyandu.
- Komitmen Mutu (Inovasi)
Memberikan inovasi pada
media penyuluhan.
- Anti korupsi (Jujur)
Tidak ada kecurangan
dalam melaksanakan
kegiatan.
7 Melakukan 1. Melakukan Laporan hasil - Akuntabilitas (Kejelasan) Kegiatan evaluasi Melakukan
evaluasi dengan kegiatan dibuat Menunjukkan kejelasan melalui feedback dan evaluasi dan
evaluasi laporan tertulis
bertanya kembali sebagai bentuk dalam penyampaian pelaporan
kegiatan kepada peserta evaluasi kegiatan materi. merupakan kontribusi kegiatan ini
tentang kegiatan yang telah - Bertanya secara acak terhadap misi merupan
Edukasi puskesmas:
Penyuluhan dilakukan. Dari kepada seluruh peserta penguatan nilai
Sehat Jamban Sehat laporan kegiatan tanpa membeda-bedakan Membangun sistem organisasi
2. Memberikan ini dapat sehingga tidak informasi yang Apresiatif
Kepada transparan dan
apresiasi kepada meningkatkan menyinggung perasaan
Murid peserta setelah cakupan rumah orang. (Nasionalisme, manajemen
kegiatan tangga yang sila kelima : puskesmas yang
Sebelum baik;
3. Membuat laporan akses jamban mengembangkan sikap
dapat tertulis hasil sehat karena adil terhadap sesama)
kegiatan dalam pelaporan - Pada saat evaluasi tetap
Pelajaran
4. Menyampaikan dilakukan analisa bersikap sopan dan tidak
44

melalui laporan kegiatan permasalahan, merendahkan peserta.


kepada kepala penyebab (Etika Publik, Santun)
feedback dan
puskesmas permasalahan, - Evaluasi yang dilakukan
laporan dan rencana yaitu untuk melihat kualitas
tindak lanjut. pelaksanaan penyuluhan.
tertulis.
Dibuktikan (Komitmen Mutu,
dengan laporan Efektifitas dan Efisiensi)
kegiatan. - Dalam pembuatan laporan
sesuai hasil kegiatan
dilapangan. (Anti
Korupsi, Jujur)
45

Tabel 3.2 Tabel Ukuran Capaian Kinerja

Kegiatan Satuan Target


Membuat Kerangka Acuan Kegiatan (KAK) Kegiat
1
Penyuluhan Jamban Sehat. an
Menyusun Draft Standar Operasional Prosedur Kegiat
1
(SOP) Penyuluhan Jamban Sehat. an
Melakukan Advokasi dengan kepala Desa. Kegiat
1
an
Membuat media penyuluhan berupa leaflet tentang
leaflet 50
Jamban Sehat.
Melakukan kegiatan Edukasi Sehat Kepada Murid kegiata
1
Sebelum dapat Pelajaran (Es Krim Sedap). n
Melaksanakan kegiatan penyuluhan individu kegiata
1
/konseling di Posyandu. n
Melakukan evaluasi kegiatan melalui feedback dan kegiata
1
laporan tertulis. n

C. JADWAL RENCANA KEGIATAN


Tabel 3.3 Jadwal Rencana Kegiatan
46

No Kegiatan Pelaksanaan Tempat


.
1 Membuat Kerangka Acuan 05 Agustus 2019 UPT. Puskesmas
s/d 08 Agustus Sapala
Kegiatan (KAK)
2019
Penyuluhan Jamban
Sehat.
2 Menyusun Draft Standar 09 Agustus 2019 UPT. Puskesmas
s/d 15 agustus Sapala
Operasional Prosedur
2019
(SOP) Penyuluhan Jamban
Sehat.
3 Melakukan Advokasi 19 Agustus 2019 Desa Pal Batu
Kecamatan
dengan kepala Desa.
Paminggir Kab.
Huu Sungai Utara
4 Membuat media 12 Agustus 2019 UPT. Puskesmas
s/d 19 Agustus Sapala
penyuluhan berupa leaflet
2019
tentang Jamban Sehat.
5 Melakukan kegiatan 29 Agustus 2019 SDN Pal Batu Desa
Pal Batu
Edukasi Sehat Kepada
Kecamatan
Murid Sebelum dapat Paminggir Kab.
Hulu Sungai Utara
Pelajaran (Es Krim Sedap).
6 Melaksanakan kegiatan 22 Agustus 2019 Posyandu Desa Pal
Batu Kecamatan
penyuluhan individu
Paminggir Kab.
/konseling di Posyandu. Hulu Sungai Utara
7 Melakukan evaluasi 29 Agustus 2019 SDN Pal Batu
Kecamatan
kegiatan melalui feedback
Paminggir Kab.
dan laporan tertulis. Huu Sungai Utara

Tabel 3.4 Matrik Rencana Pelaksanaan Aktualisasi Mingguan

Jadwal Pelaksanaan
Agustus September
47

N Kegiatan
O I II III IV I

Konsultasi dan/atau koordinasi


A Persiapan
dengan Coach dan mentor
Membuat Kerangka Acuan
B Pelaksanaan Kegiatan (KAK) Penyuluhan
Jamban Sehat.
Menyusun Draft Standar
Operasional Prosedur (SOP)
Penyuluhan Jamban Sehat.
Melakukan Advokasi dengan
kepala Desa.
Membuat media penyuluhan
berupa leaflet tentang Jamban
Sehat
Melakukan kegiatan Edukasi
Sehat Kepada Murid Sebelum
dapat Pelajaran (Es Krim Sedap).
Melaksanakan kegiatan
penyuluhan individu /konseling di
Posyandu.
C. Evaluasi Pelaporan kegiatan dan evaluasi
feedback Penyuluhan Jamban
Sehat
Evaluasi Pelaksanaan
AKtualisasi

Tabel 3.5 Matrik Rencana Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi Bulanan

N KEGIATAN Bulan 2019


O Agustus September
1 Konsultasi dan/atau koordinasi dengan
Coach dan mentor
48

2 Membuat Kerangka Acuan Kegiatan


(KAK) Penyuluhan Jamban Sehat.

3 Menyusun Draft Standar Operasional


Prosedur (SOP) Penyuluhan Jamban
Sehat.

4 Melakukan Advokasi dengan kepala


Desa.

5 Membuat media penyuluhan berupa


leaflet tentang Jamban Sehat

6 Melakukan kegiatan Edukasi Sehat


Kepada Murid Sebelum dapat Pelajaran
(Es Krim Sedap).

7 Melaksanakan kegiatan penyuluhan


individu /konseling di Posyandu.

8 Pelaporan kegiatan dan evaluasi


feedback Penyuluhan Jamban Sehat.

Anda mungkin juga menyukai