Anda di halaman 1dari 12

TUGAS HAMA DAN PENYAKIT PENTING TANAMAN

OLEH:

Nama : Handika Ahmad Maulana


Nim :185040207111068
Kelas : J

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2019
HAMA DAN PENYAKIT PENTING PADA TANAMAN PADI

I. PENDAHULUAN

Padi merupakan tanaman terpenting bagi masyarakat dan petani indonesia. Walaupun
pengetahuan tentang padi, termasuk hama dan penyakit sudah berkembang lama. Petani padi
sampai saat ini masih menghadapi masalah hama dan penyakit. Budidaya padi merupakan
budidaya yang intensif dalam penggunaan pupuk organik maupun sintetik dan pestisida. Beras
merupakan tanaman pangan utama bagi masyarakat indonesia.

II. HAMA-HAMA PENTING TANAMAN PADI


1. Wereng Batang coklat (Nilapervata Lugens)
Kerusakan

Nimfa dan serangga dewasa menghisap cairan tanaman, karena mengeluarkan embun
madu. Sehingga menyebabkan anakan kering dan berwarna kecoklatan. Selain itu, juga
menularkan penyakit kerdil rumput dan kerdil hampa.

Status Hama

Mempunyai kapasitas reproduksi yang tinggi, umumnya menjadi masalah di sawah


irigasi dan sawah dengan lingkungan basah.

Bioekologi

Serangga jantan dan serangga betina bersayap pendek (brakiptera) berjumlah 300 butir
untuk makan dan reproduksi serta bersayap panjang (makroptera) berjumlah 100 butir untuk
pemencaran, telur putih disisipkan ke daun (8-16 butir), putih berubah coklat saat dewasa.
Nimfa berada di dekat pangkal agar ternaungi dan kelembaban tinggi, mempunyai sayap solid.

Faktor-faktor yang berpengaruh

Penanaman varietas rentan, penanaman yang tidak serempak, dan lahan yang tergenang
terus-menerus.

Pengendalian

Tidak menanam padi secara terus-menerus, melakukan pupuk kalium, dan penggunaan
varietas tahan.
2. Wereng Batang Punggung Putih (Sogatella Furficera)
Bioekologi

Warna putih memanjang pada bagian punggung diantara pangkal sayap. Tubuh
berwarna coklat dengan hitam dan kuning. Serangga jantan dewasa (brakiptera dan
makroptera), serangga betina (makroptera semua). Makan pangkal tanaman padi, lebih
menyukai tanaman muda, 300-500 telur diletakkan per serangga betina, tutup telur lebih
panjang dari WBC, nimfa tua mempunyai bercak itam dan putih ada abdomen.

3. Wereng Hijau

(Nephotettix nigropictus) : menyebabkan hopperburn, menularkan virus tungo, dan eksuvia


(kulit serangga) menjadi ciri keberadaannya

(Nephotettix virescens) : vektor utama virus tungro

Bioekologi

Serangga dewasa berwarna hijau pucat dan mempunyai tanda hitam di kepala dan
sayapnya, Ratusan telur dihasilkan dari serangga betina, telur baru berwarna putih dan
kuning pucat, nimfa berwarna hijau pucat dan populasi tinggi pada tanaman stadia anakan.

Status hama

Searangga dewasa dan nimfa sebagai vektor virus tanaman, seperti tungro dan kerdil
kuning.

Pengendalian

Hampir sama dengan wereng coklat.

4. Wereng daun zig-zag (Recilia dorsalis)

Merupakan hama minor (populasi rendah). Vektor virus tungro, daun kuning, dan virus
kerdil. Aktif menyerang padi pada awal musim dan tertarik lampu perangkap.

Bioekologi
100-200 butir telur diletakkan per serangga betina selama 11-14 hari, membuat bukaan
pada anakan degan ovipositor yang tajam. Nimfa berwarna coklat kekuningan.

Kerusakan

Menusuk menghisap daun dan seludang daun, seluruh daun berwarna oranye dan ujung
mengeriting, menularkan virus patogen tanaman.

5. Walang Sangit (Leptocorisa oratorius)

Kerusakan

Serangga dewasa dan nimfa menyukai bagian endosperm biji padi (merak susu), bekas
tusukan menjadi titik awal serangan jamur Helminthosporium.

Bioekologi

Serangga dewasa panjang ramping dengan tungkai dan antenapanjang berwarna hijau
kecoklatan, aktif pada sore hari atau pagi dan berlindung di rerumputan dan jarang
tertangkap lampu perangkap, telur berwarna coklat kemerahan dan berbentuk seperti
cakram.

Pengendalian

Penanaman serentak, hilangan gulma disekitar tanaman padi, ambang ekonomi : 10


ekor/20 rumpun.

6. Penggerek Batang Padi

Kerusakan

Larva memakan permukaan dalam batang padi dan mengganggu pergerakan air serta
makanan, jika pada waktu vegetatif anakan akan berwarna coklat dan disebut gejala
sundep, jika pada generatif malai tidak berisi dan berwarna putih disebut beluk.

Hama

a. PBP bergaris ( Chilo suppressalis)


Ngengat berwarna seperti jerami sampai coklat terang dengan sisik keperakan dan
bercak hitam pada sayap depan, telur seperti cakram berwarna kuning pucat, larva
dengan kepala kuning kecoklatan dan ada 3 garis dipunggung serta 2 garis disamping
tubuh larva, di daerah empat musim biasanya di jerami padi, pupa berwarna gelap,
beberapa larva ditemukan dalam satu anakan.

b. PBP Kuning (Scirpophaga incertulas)

Seranngga dewasa jantan berwarna colat terang dengan bercak kecoklatan,


serangga dewasa betina berwarna seperti jerami yang semakin gelap pada ujungnya
dan bercak hitam yang jelas pada bagian tengah sayap depan, telur sepeti cakram dan
diletakkan secara berkelompok berbentuk oval dan ditutupi rambut-rambut, larva
mempunyai kepala oranye dan tubuh kekuningan serta tidak berambut.

c. PBP Putih (Scirpophaga innotata)

Telur identik dengan BPB kuning, pupa cenderung lebih putih dibandingkan PBP
kuning.

d. PBP Merah jambu (Sesamia inferens)

Ngengat kekar dan berwarna coklat dengan tanda coklat kehitaman, sayap belakang
putih, telur diletakkan dalam barisan tetapi tidak ditutupi rambut, kepala larva
berwarna oranye kemerahan, tubuhnya pink keunguan pada bagian atas dan putih
bagian bawah, pupa coklat kehitaman dan tampak kekar.

Musuh alami

Parasitoid Telenomus, Tetrastichus, dan Trichogramma, yang merupakan parasit telur,


kumbang helem dan Pederus juga memakan telur.

Pengendalian

Tanam dengan varietas yang mempunyai masa kematangan awal, tanam dalam waktu
kurang dari satu generasi penggerek (3-4 minggu), hilangkan tunggul-tunggul dan jerami di
lapangan.

7. Hama Ganjur
Kerusakan

Mengubah ankan padi menjadi puru yang tidak akan menjadi malai, puru akan terus
berkembang setelah serangga dewasa keluar, puru yang berkembang sempurna berwarna putih
keperakan dengan lebar tabung 1 cm dan panjang 10-30 cm dan dikenal sebagai gejala seperti
daun bawang atau pentil (speda).

Hama : (Orseotia oryzae)

Bioekologi

Serangga dewasa sekilas seperti nyamuk, larva makan didalam anakan yang sedang
berkembang sehingga besar seperti puru/ganjur,populasi melimpah pada musim hujan atau
berawan, serangga dewasa jantan berwarna kuning kekuningan lebih kecil dari serangga betina
yang berwarna merah cerah, serangga betina meletakkan telur secara tunggal atau kelompok
pada permukaan bawah dekat pangkal daun bendera, ratusan telur tersebut diletakkan selaa 4
hari hidupnya.

8. Hama Putih

Kerusakan

Daun berwarna keputihan (epidermis ditinggalkan), jaringan daun mempunyai daun


tangga akibat pergerakan kepala saat makan.

Hama : (nymphula depunctalis)

Stadia yang merusak adalah larva yang hidup didalam potongan daun tanaman padi
muda yang digulung dan membentuk kantung. Larva sangat sensitif terhadap insektisida.

Bioekologi

Ngengat berwarna putih cerah dengan bercak coklat terang dan hitam, sangat tertarik
dengan lampu perangkap,telir kuning pucat dan seperti cakram, larva yang baru menetas
mengambil permukaan daun muda,larva tua yang hijau pucat mempunyai trakea berinsang
yang dapat mengambil oksingen dan air, larva membuat kantung dari daun yang dipotong pada
bagian ujung dan air terjebak di dalam kantung.

Musuh Alami
Parsitoid Braconidae memarasit larva, larva kumbang air famili Hydrophilidae dan
Dysticidae memangsa larva, laba-laba memangsa ngengat.

Pengendalian

Pengeringan lahan terserang selama satu minggu.

9. Hama Putih Palsu

Kerusakan

Pemakan jaringan daun oleh larva di dalam gulungan menyebabkan putih transparan,
setiap daun mungkin mem[unyai lebih dari satu lipatan, infestasi tinggi beberapa daun
tergulung, kehilangan hasil tinggi jika daun bendera rusak.

Hama (Cnaphalocrosis medinalis)

Ledakan populasi terjadi setelah musim kering atau penggunaan insektisida intensif

Bioekologi

Ngengat coklat kekuningan, kawin meletakkan telur pada malam hari, telur seperti
cakram dan diletakkan secara berkelompok dalam garis paralel tulang daun ata atau bawah,
larva muda merangkak dari pangal daun yang belum membuka mulai makan, setiap larva
mungkin makan 3-4 daun selama hidupnya, pupa berubah warna menjadi kuning cerah ke
coklat.

Pengendalian

Kultur teknis, pengendalian kimiawi atau aplikasi semprot.

10. Kepinding tanah

Keusakan

Penghisapan meyebabkan tanaman berwarna coklat kemerahan atau kuning,


pertumbuhan kerdil, mengurangi jumlah anakan per rumpun, tanaman dapat layu bahkan mati.

Hama (Scotinophara spp.)


Ada dua spesimen penting yaitu S. Coarcata dan S. Lurida, populasi seringkali tinggi
pada tanaman padi karena pengendalian kimiawi saja tidak cukup.

Bioekologi

Kepik dewasa tubuh coklat gelap mengkilat, serangga dewasa hidup relatif lebih lama
pada saat musim kerin, telur berwarna pink kehijauan dan diletakkan secara paralel, tubuh
nimfa berwarna coklat dan kuning bercak berwarna hitam

Musuh alami

Parasitoid Scelionidae, katak, jamur ntagonis, kumbang tanah Carabidae, dan kepik
Nabidae.

Pengendalian

Hilangkan gulma dari pertanaman padi sampai cahay matahari sampai pangkal batang
padi, tanam varietas yang matang lebih awal, aplikasi insektisida.

11. Keong Mas

Hama (Pomacea caaliculata)

Hama penting tanaman padi saat persemaian dan tanaman baru yang di pindah tanam,
stadia paling merusak adalah ketika panjang cangkang mencapai 10 mm-40 mm, telur
diletakkan pada malam hari, keong cepat berembang dan termasuk pemakan yang rakus,
keong dewasa kawin dalam 3-4 jamkapan saja selama tanaman ada dan diairi sepanjang
waktu.

Musuh alami

Semut merah, itik, dan tikus menggigitt cakang dan makan daging keong mas

Pengendalian

Pemasangan tempat bertelur berupa ajir bambu stelah itu dimusnahkan, penggunaan iti,
dan pemasangan saringan kasa pada tempat masuk air, pemasangan perangkap dengan daun
daunan pada awal tanam, pembuatan parit dipinggir petak untuk mengumpulkan keong mas.
12. Tikus Sawah

Kerusakan

Tikusmemotong dan mencabut persemaian yang menyebabkan kehilangan rumpun,


pada tanaman tua serangan menyebabkan hambatan dalam pematangan malai, pada populasi
tikus rendah mereka memotong anakan secara acak pada seluruh area, pada populasi tikus
tinggi kerusakan akan terjadi ditengah pertanaman padi, menjadi masalah utama padi di asia
tenggara terutama padi sawah.

Penyebaran /cara bertahan

Virus di tularkan oleh wereng hijau (Nephotetiix virescens)

Wereng hijau dapat menjadi sarana penyebaran (vektor) bagi virus


tungro.sejauh ini tidak di ketahui terbawa benih padi. Jika tidak ada tanaman padi, virus dapat
bertahan pada singggag (tunas-tunas padi yang tumbuh pada pangkal padi yang telah di potong
sebelum nya) atau pada jenis rumput seperti rumput katelan.

Pengendalian

Pengamatan merupakan faktor penting dalam pengendalian tungro. Apabila di


temukan tanaman bergejalah, maka eradikasih atau memusnakan tanaman dengan mencabut dan
menguburkan nya tanaman yang efektif karena dapat memustuskan sumber penyakit ketanaman
sehat.

Hama :tikus sawah, rattus argentiventer (rodentia murida)

Musuh alami yaitu ular ,burung hantu, garangan.

Permasaalahan yang hambatan dalam pengendalian tikus

Gulma di biarkan tumbuh dan menjadi serangan tikus, waktu dalaam yang
terlalu dini atau terlambat,dan sikron dengan tanaman sekitar nya

Pengendalian
Waktu tanam serempak, Pengumpulan masal tikus awal tanam, Pengunaan
rotensida antikougolan burung hantu

III. penyakit penting tanaman padi


1. Penyakit Tungro

Penyebab: virus tungro

Gejala penyakit tungro secara umum pertumbuhan tanaman menjadi kerdil


disertai pertumbuhan warna kuning hingga jingga atau kemerahan pada karaktritis gejala pada
perubahan warna yang pada daun,penyakit ini disebut juga penyakit merah.

2. penyakit kerdil hama

Penyebab :virus kerdil hama

Gejala penyakit hampa biasanya di temukan bersamaan pada tanaman padi


dimana terjadi serangan wereng batang coklat (WBC). Gejala sangat bervariasi tetapi ada
beberaapa gejala yang khas seperti penghambatan pertumbuhan, muncuknya tunas-tunas pada
ruas-ruas padi, daun Nampak seperti robek daun mengalami perubahaan bentuk (malformasi)
seperti terpelintir,berkembang tidak simetris dan tepi daun bergerigi. Pada juga di temukan
pembangkakan pada tulang daun sebagai akibat terjadinya kebanyakan (proliverasi) pembuluh
floem.

Penyebaran /cara bertahan

 Menanam varietas tahan weeng coklat


 Mhenjaga pembibitan maupun pertanaman terbebas dari wereng coklat
 Memusnakaan pertahanan padi yang menunjukkan gejala penyakit kerdil hampa

3. penyakit kresek

Penyebabnya: bakteri xanthoamonas oryzae pv. Oryzae


Gejala sesuai dengan nama penyakit, gejalah yang khas pada tanaman padi yang
terserang penyakit ini pada tingkatan yang parah adalah terdengarnya suara “kresek-kresek
(jawa)” saat daun daun padi mongering yang tertiup yang saling bergesekan sehingga
menimbulkan suara tersebut. Di daerah jawa barat ini sering di sebut sebagai “hama halodoh”.
Pada tanaman dewasa gejalah di Mulai pada tepi daun beberapa cm dari ucung daun berupa
bercak yang di ikuti perkembangan secara dan memanjang searah tulang daun dengan tepian
bercak dengan bergerigih.serangan dari tepian di karna kan bakteri menghinfeksi tanaman
melalui lubang alami hidatodah sebagai pintu masuk menyerang tanaman.yang membedakan
antara serangan bakteri penyebab penyakit kresek dengan seranagan hama penggerek adalah
bahwa biasanya daun mengulung akibat penyakit kresek terjadi pada daun tua atau daun yang
berkembang sempurna.
Penyebaran/cara bertahan
Pada pertanaman penyebaran bakteri dari daun yang sakit ketanaman sehat dapat melalui
hembusan angin atau percikan air hujan. Penykit ini sering disebut juga angina kencang (post
typhoon) yang juga berkait erat dengan proses penyebaran oleh angin kencang disertai pelukaan
daun yang saling bergeskan sebagai akibat tipuan angina kencang tersebut.
Pengendalian
Perendaman benih dengan air panas 50 OC dilaporkan dapat membunuh bakteri terbawa benih
dan tidak mempengaruhi perkembangan atua pertumbuhan benih
4. penyakit busuk leher/blas
Gejala penyakit blas dapat terlihat pada daun, batang, pangkal malai maupun biji padi atau
gabah,tetapi jarang sekali di temukan pada serundang daun.gejala pada daun pada awalnya
berupa bercak kecil berupa titik seperti terkena air panas,berwarna abu-abu atau kebutiran.
Penyebaran/cara bertahan
Jamur menghasilkan spora yang dapat di pecahkan mulai hujan dan angin dan dapat
mencapaikan jarak angina yang jauh spora jamur biasaya dibentuk dan dipcahkan pada malm
hari sehabis hujan. Pada kelembaban yang tinggi satu bercak dapat memproduksi 2000 hingga
6000spera per hari.
Pengendalian
Pemumukan seimbang khususnya unsur K (kalium) sangat penting untuk pengendaliaan
penyakit biasa atau buruk leher.abu sekam padi mengandum kalium dan silikat yang tinggi.
5. penyakit busuk pelepah
Penyebab: jamur Rhzoctoria solani
Gejala sesuai deengan nama penyakit busuk pelepah gejalah yang paling khas dapat di
lihat pada pelepah padi. Namun demikian sebenarnya gejalah tidak hanya terbatas
selubang,tetapi juga terlihat pada daun padi. Gejala awal pernanaman padi di sawah biasanya di
mulai dari seludang padi yang dekat pada permukaan air berupa bercak kebasahan
Penyebaran/cara bertahan
Penyebaran hama patogen ini secara umum melalui sklerotia yang terbentuk. Seperti yang telah
di sebutkan di atas bahwa sklirotia mudah terlepas dari daerah dimana ia bentuk pada permukaan
tanaman yang bergejalah.
Patogen bertahan pada telah atau sisa sisa tanaman padi. Sklerotia atau miselium dapat bertahan
dalam tanah.

Pengendalian
Pengaturan jarak tanam sehingga iklim mikro pada pertanaman padi tidak terlalu lembab.
Menanam benih yang bebas dari kontanminasi sklerotia R.solani

Pertanyaan

1. Apa yang dimaksud infestasi tinggi sehingga menyebabkan daun tergulung akibat
hama putih palsu?
2. Mengapa kepinding tanah lebih menyukai daerah buku-buku tanaman sebagai
tempat makan? Apakah ada alasan khusus terkait hal tersebut?

Anda mungkin juga menyukai