Jika kutipan langsung tadi kurang dari lima baris, maka ditulis diantara
tanda kutip (“…”) sebagai bagian yang terpadu dalam teks. Selanjutnya
diakhir kutipan ditulis nomor footnote atau nomor halaman buku
yang pernah dikatakan oleh Thomas Kuhn dalam opus magnum-nya, The Structure of
Scientific Revolution (1962) seperti yang dikutip oleh Edi AH Iyubenu. Dalam buku
tersebut, Khun menghajar habis positivisme yang begitu memberhalakan “kebenaran
tunggal” (single truth). Bagi Khun, semua manusia hanya sanggup menciptakan
“paradigma” kebenaran, bukan Wajah Kebenaran itu sendiri; hanya bisa meraih fakta,
bukan Realitas.30
Maka salah satu penyebab adanya “orang
Maka tak mengherankan bila Imam Syafi’i—seperti yang dikutip Ahmad Baso—dalam
kitabnya yang termasyhur, al-Umm juga menandaskan bahwa: “Ma min biladil-
muslimina baladun illa wa-fihi ‘ilmun qad shara ahluhu ila ‘ttibai qauli rajulin min ahlihi
fi aktsari aqawilihi.” Artinya, di setiap negeri umat Islam itu ada ilmu yang dijalani dan
diikuti oleh penduduknya dan ilmu itu kemudian menjadi pegangan para ulamanya
dalam kebanyakan pendapatnya. Hal demikian menunjukkan bahwa pertimbangan
geografis menjadi sesuatu yang penting.37
kekuasaan Jepang, saya ingat betul-betul bahwa di masa itu tidak ada
di antara kita seorangpun yang ragu-ragu, bahwa dengan pokok dasar
ketuhanan yang maha esa itu maksudnya ‘aqidat, kepecayaan agama,
dengan kekuatan keyakinan, bahwa kemerdekaan bangsa dan tanah air
suatu hak yang diperoleh dari pada rahmat karunia Tuhan Yang Maha
Esa….” Lihat Buku Seratus Tahun Haji Agus Salim, Jakarta:Pustaka Sinar
Faktor pendorong masyarakat milenial untuk hijrah diantaranya adalah remaja merasa
kekosongan jiwa yang menimbulkan kejenuhan dan ketidaktenangan walapun telah
kehidupan mengiming-imingi kesenangan serta remaja yang sudah berpikir kritis,
didukung dengan akses informasi keagamaan yang luas memudahkan remaja milenial
untuk berkembang (Raharjo, 2018).
“Gerakan hijrah lebih seperti sebuah spektrum, di salah satu sisi, gerakan itu adalah
bentuk kebangkitan Islam yang marak di antara kelas menengah dan mahasiswa, dan
dilakukan oleh anak-anak muda yang mencari ekspresi iman mereka dengan
mendamaikan Islam dan semua jenis budaya anak muda, termasuk musik,” (Yuniar:
2019)
Peran Pemuda Indonesia dalam Menangkal Penyebaran Hoax terkait Covid-19
Para pemuda tentu memiliki peran yang sangat besar dalam melawan berita
palsu terkait Covid-19 yang banyak bertebaran di media social, karena para pemuda
saat ini memiliki banyak akses informasi yang lebih mudah. Di tengah situasi seperti
ini, tentu pers dan generasi muda sangat diharapkan untuk aktif dalam menangkal
hoax seputar Covid-19.
Kita semua mengetahui bahwa dokter dan tenaga medis merupakan garda
terdepan dalam penanganan kasus coronavirus ini, namun untuk mengatasi
permasalahan yang terjadi tentu semua elemen masyarakat dibutuhkan termasuk
generasi muda. Para pemuda haruslah memiliki fungsi sebagai pemicu terjadinya
sebuah perubahan positif bagi lingkungannya.