Anda di halaman 1dari 31

Asuhan keperawatan

‘’KOMUNITAS’’

Disusun oleh :
1. TIRSA BALANSA
2. NURFANI DAMOGALAD
3. DINA DALLI
4. SRIWIDIA WATI PAPUTUNGAN
5. INTAN MAMONTO
6. DINIA MAMENGKO
7. NURKASIAN LANUU
8. ALDIAN MOKOGINTA
9. AGUSTO MAATIRI

Stikes graha medika kotamobagu


Tahun 2016/1017
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji bagi Allah SWT atas rahmat dan karunianya
kami dapat menyelesaikan tugas komunitas Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan
Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas komunitas.
Kami menyadari bahwa komunitas ini belum maksimal dan masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharap masukan, kritikan dan saran para pembaca
untuk kesempurnaan tugas komunitas ini.
Akhirnya, semoga amal baik semua pihak diterima oleh Allah dan mendapatkan balasan
darinya dengan pahala yang setimpal dan semoga tugas komunitas ini bermanfaat bagi kami dan
juga bagi pembaca sekalian.Amin.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................

DAFTAR ISI................................................................................................................................

BAB I LAPORAN PENDAHULUAN.......................................................................................

A. LATAR BELAKANG.....................................................................................................
...........................................................................................................................................
B. TUJUAN...........................................................................................................................
C. MANFAAT.......................................................................................................................

BAB II TINJAUAN TEORITIS................................................................................................


A. KONSEP KEPERAWATAN KOMUNITAS...................................................................
B. PROSES KEPERAWATAN KOMUNITAS....................................................................

BAB III TINJAUAN KASUS.....................................................................................................


A. PENGKAJIAN .................................................................................................................
B. ANALISA DATA.............................................................................................................
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN......................................................................................
D. INTERVENSI KEPERAWATAN....................................................................................
E. IMPLEMENTASI.............................................................................................................
BAB I
LAPORAN PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan Sejarah evolusi riset Keperawatan Bahwa Masa lalu Berorientasi kelanjutan
pada Pendidikan (1940 -1950), Tahun 1960 -1970 mulai muncul konsep tentang keperawatan
seperti konsep kerangka kerja, teori dan kontekstual sekitar komunikasi. Pada masa sekarang ada
kecenderungan kepenelitian klinis tahun 1980 an, tahun 1993 mulai berkembang pada
informatika keperawatan, promosi dan teknologi. Tahun 1995-1999 muncul model keperawatan
berbasis komunitas dari sejarah tentang evolusi riset keperawatan bahwa keperawatan kominitas
baru muncul pada masa sekarang. Upaya Perawatan komunitas baik dulu maupun sekarang
haruslah sesuai dengan standar Keilmuan pada masing – masing dan dapat memuaskan
penerimaan upaya perawatan jika ingin dikatakan bermutu dan berkualitas dapat disimpulkan
bahwa perkembangan ilmu pengetahuan, perbedaan pendidikan, waktu serta pergeseran
paradigma dari sakit menjadi sehat mempengaruhi terhadap perbedaan keperawatan komunitas
saat dulu dan sekarang.
Keperawatan Komunitas adalah Pelayanan Keperawatan Profesional yang ditujukan pada
masyarakat dengan penekanan kelompok resiko tinggi dalam upaya pencapaian derajat kesehatan
yang optimal melalui peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, pemeliharaan rehabilitasi
dengan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien
sebagai mitra dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pelayanan keperawatan (CHN,
1977 ). Di Indonesia dikenal dengan sebutan perawatan kesehatan komunitas atau PERKESMAS
yang dimulai sejak permulaan konsep Puskesmas diperkenalkan sebagai institusi pelayanan
kesehatan professional terdepan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat
secara Konprehensif.
Keperawatan sebagai bentuk Komprehensif melakukan penekanan tujuan untuk menekan
stressor atau meningkatkan kemampuan komunitas mengatasi stressor melalui pencegahan
primer,tersier. Peningkatan kesehatan berupa pencegahan penyakit ini bisa melalui pelayanan
keperawtan langsung dan perhatian langsung terhadap seluruh masyarakat dan
mempertimbangkan bagaimana masalah kesehtan masyrakat mempengaruhi kesehatan individu,
keluarga, dan kelompok. Peningkatan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan
merupakan suatu proses, individu, keluarga dan lemabaga masyarakat termasuk swasta
mengambil tanggung jawab terhadap masyarakat atas kesehatan diri keluarga dan masyarakat,
mengembangkan kemampuan untuk menyehatkan diri, keluarga dan masyarakat serta menjadi
pelaku perintis kesehatan dan pemimpin yang menggerakan kegiatan masyarakat dibidang
kesehatan berdasarkan asas kemandirian dan kebrsamaan. Dari hal tersebut masyarakat dapat
berperan serta dengan menyumbangkan tenaga, pikiran atau pengetahuan, sarana, dana yang
dimilikinya untuk upaya kesehatan.
Asuhan keperawatan komunitas dilakukan dengan pendekatan proses keperawatan.
Penerapan dari proses keperawatan bervariasi pada setiap situasi, tetapi prosesnya memiliki
kesmaan. Elemennya menggunakan metode pendekatan proses keperawatan. Proses keperawatan
adalah suatu kerangka operasional dalam pelaksanaan Askep yang berupa rangkaian kegiatan
secara sistematis sehingga masayarakat mampu secara mandiri dalam menghadapi masalah
kesehatanya. Adanya kesungguhan,kesesuaian,bersiklus berfokus pada klien interaktif dan
berorientasi pada komunitas, adalah elemen-elemen penting dalam Asuhan Keperawatan
Komunitas.
Dalam Melaksanakan Keperawtan kesehatan masyarakat, seorang perawat kesehatan
komunitas harus mampu memberi perhatian terhadap elemen-elemen tersebut akan tampak pada
rangkaian kegiatan dalam proses keperawtanan yang berjalan berkesinambungan sevara dinamis
dalam satu siklus melalui tahap pengkajian, analisa data, diagnosa keperawatan, perencanaan
pelaksanaan dan evaluasi. (. Falen R & K Budi Dwi ,2011)

B. Tujuan
1. Umum
Setelah melakukan praktek asuhan keperawatan komunitas, mahasiswa akan dapat
meningkatkan kemampuan komunitas dalam mengenali masalah kesehatan, mengorganisasikan
potensi dan sumber daya yang dimiliki untuk mengatasi masalah kesehatan yang dihadapinya.
2. Khusus
a. Mengidentifikasi masalah kesehatan dan keperawatan yang ada di Desa komangaan kecamatan
Bolaang, Kabupaten Bolaang Mongondow.
b. Merumuskan alternatif untuk memecahkan masalah yang telah teridentifikasi
c. Mendorong dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam peningkatan derajat kesehatan dan
pencegahan penyakit di Desa komangaan kecamatan Bolaang, Kabupaten Bolaang Mongondow.
d. Menanamkan perilaku sehat melalui kegiatan pendidikan kesehatan pada masyarakat di Desa
Komangaan kecamatan Bolaang, Kabupaten Bolaang Mongondow.
e. Mengevaluasi dan merumuskan rencana tindak lanjut untuk mengatasi masalah kesehatan yang
ada di Desa Komangaan kecamatan Bolaang, Kabupaten Bolaang Mongondow.

3. Manfaat
Adapun manfaat yang di harapkan dari penulisan makalah ini yaitu:
1. Bagi MahasiswaSebagai sumber pelajaran tentang keperawatan komunitas.
2. Bagi Institusi pendidikan
Sebagai masukan atau penambahan perpustakaaan yang dapat di jadikan bahan bacaan untuk
semua mahasiswa STIKES GRAHA MEDIKA KOTAMOBAGU.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Konsep Keperawatan Komunitas
1. Pengertian
Keperawatan Kesehatan Komunitas adalah pelayanan keperawatan profesional yang
ditujukan kepada masyarakat dengan penekanan pada kelompok resiko tinggi, dalam upaya
pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit dan peningkatan
kesehatan, dengan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan, dan
melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan pelaksanaan dan evaluasi pelayanan
keperawatan. (Pradley, 1985; Logan dan Dawkin, 1987).
Keperawatan Kesehatan komunitas terdiri dari 3 kata yaitu keperawatan , kesehatan dan
komunitas , dimana setiap kata memiliki arti yang cukup luas. Azrul Azwar ( 2000)
mengidentifikasikan ketiga kata tersebut sebagai berikut :
1. Keperawatan adalah ilmu yang mempelajari menyimpanganatau tidak terpenuhinya kebutuhan
dasar manusia yang dapat mempengaruhi perubahan , penyimpangan atau tidak berfungsinya
secra optimal setiap unit yang terdapat dalam sistem hayati tubuh manusia , baik secara individu,
keluarga, ataupun masyarakat dan ekosistem.
2. Kesehatan Ilmu yang mempelajari masalah kesehatan manusia mulai dari tingkat individu
sampai tingkat ekosistem serta perbaikan funsi setiap unit dalam sistem hayati tubuh manusia
mulai dari tingkat sub sampai tingkat sistem tubuh .
3. Komunitas adalah sekelompok manusia yang saling berhubungan lebih sering dibandingkan
dengan Manusia lainnya yang berada diluarnnya serta saling ketergantungan untuk memenuhi
keperluan barang dan jasa yang penting untuk menunjang kehidupan sehari –hari.

Asumsi Dan Kepercayaan Terhadap Perawatan Kesehatan Komunitas Menurut ANA


(American Nurses Association).
a. Asumsi
1) Sistem pemeliharaan yang kompleks.
2) Komponen sistem pemeliharaan kesehatan primer, sekunder dan tersier.
3) Perawatan subsistem pemeliharaan kesehatan dan produk pendidikan dasar praktek penelitian.
4) Pemeliharaan kesehatan primer lebih menonjol dari sekunder dan tersier.
5) Perawatan kesehatan menyangkut setting pemeliharaan kesehatan primer.
b. Kepercayaan
1) Pemeliharaan kesehatan harus memadai dan diterima semua orang.
2) Orang yang menerima asuhan harus dilibatkan.
3) Perawat sebagai pemberi dan klien sebagai konsumen pelayanan kesehatan.
4) Lingkungan berdampak terhadap kesehatan populasi dan individu.
5) Pencegahan penyakit bagian esensial dari peningkatan kesehatan.
6) Kesehatan sebagai proses menyangkut kehidupan dalam jangka waktu yang lama.
7) Klien hanya anggota tetap dari tim pemeliharaan kesehatan.
8) Individu dalam sistem kesehatan masyarakat bertanggung jawab secara mandiri dan aktif
berpartisipasi dalam pemeliharaan kesehatan.

2. Tujuan Keperawatan Kesehatan Komunitas


a. Tujuan Umum
Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat sehingga tercapai derajat kesehatan
yang optimal agar dapat menjalankan fungsi kehidupan sesuai dengan kapasitas yang mereka
miliki.
b. Tujuan Khusus
Untuk meningkatkan berbagai kemampuan individu, keluarga, kelompok khusus dan
masyarakat dalam hal :
1) Mengidentifikasi masalah kesehatan dan keperawatan yang dihadapi.
2) Menetapkan masalah kesehatan/keperawatan dan prioritas masalah.
3) Merumuskan berbagai alternatif pemecahan masalah kesehatan/ keperawatan.
4) Menanggulangi masalah kesehatan/keperawatan yang mereka hadapi.
5) Penilaian hasil kegiatan dalam memecahkan masalah kesehatan/ keperawatan.
6) Mendorong dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pelayanan kesehatan/keperawatan.
7) Meningkatkan kemampuan dalam memelihara kesehatan secara mandiri (self care).
8) Menanamkan perilaku sehat melalui upaya pendidikan kesehatan.
9) Menunjang fungsi puskesmas dalam menurunkan angka kematian bayi, ibu dan balita serta
diterimanya norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera.
10) Tertanganinya kelompok-kelompok resiko tinggi yang rawan terhadap masalah kesehatan
3. Falsafah Keperawatan Komunitas
Berdasarkan pada asumsi dasar dan keyakinan yang mendasar tersebut, maka dapat
dikembangkan falsafah keperawatan komunitas sebagai landasan praktik keperawatan
komunitas.Dalam falsafah keperawatan komunitas, keperawatan komunitas merupakan
pelayanan yang memberikan perhatian terhadap pengaruh lingkungan (bio-psiko-sosio-kultural-
spiritual) terhadap kesehatan komunitas dan membrikan prioritas pada strategi pencegahan
penyakit dan peningkatan kesehatan. Falsafah yang melandasi keperawatan komunitas mengacu
kepada paradigma keperawatan yang terdiri dari 4 hal penting, yaitu: manusia, kesehatan,
lingkungan dan keperawatan sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat adalah pekerjaan yang luhur dan manusiawi yang
ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
2. Perawatan kesehatan masyarakat adalah suatu upaya berdasarkan kemanusiaan untuk
meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan bagi terwujudnya manusia yang sehat khususnya
dan masyarakat yang sehat pada umumnya.
3. Pelayanan perawatan kesehatan masyarakat harus terjangkau dan dapat diterima oleh semua
orang dan merupakan bagian integral dari upaya kesehatan.
4. Upaya preventif dan promotif merupakan upaya pokok tanpa mengabaikan upaya kuratif dan
rehabilitatif.
5. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat yang diberikan berlangsung secara
berkesinambungan.
6. Perawatan kesehatan masyarakat sebagai provider dan klien sebagai consumer pelayanan
keperawatan dan kesehatan, menjamin suatu hubungan yang saling mendukung dan
mempengaruhi perubahan dalam kebijaksanaan dan pelayanan kesehatan ke arah peningkatan
status kesehatan masyarakat.
7. Pengembangan tenaga keperawatan kesehatan masyarakat direncanakan secara
berkesinambungan dan terus-menerus.
8. Individu dalam suatu masyarakat ikut bertanggung jawab atas kesehatannya, ia harus ikut dalam
upaya mendorong, mendidik dan berpartisipasi aktif dalam pelayanan kesehatan mereka sendiri.
4. Paradigma keperawatan komunitas
Paradigma keperawatan komunitas terdiri dari 4 komponen pokok yaitu :
a. Manusia.
Komunitas sebagai klien berarti sekumpulan individu / klien yang berada pada lokasi atau
batas geografi tertentu yang memiliki niliai-nilai, keyakinan dan minat yang relatif sama serta
adanya interaksi satu sama lain untuk mencapai Tujuan. Komunitas merupakan sumber dan
lingkungan bagi keluarga, komunitas, Komunitas sebagai klien yang dimaksud termasuk
kelompok resiko tinggi antara lain: daerah terpencil, daerah rawan, daerah kumuh.
b. Kesehatan.
Sehat adalah suatu kondisi terbebasnya dari gangguan pemenuhan kebutuhan dasar klien /
komunitas. Sehat merupakan keseimbangan yang dinamis sebagai dampak dari keberhasilan
mengatasi stressor.
c. Lingkungan.
Semua factor internal dan eksternal atau pengaruh disekitar klien yang bersifat biologis,
psikologis, social, cultural dan spiritual.
d. Keperawatan
Intervensi / tindakan yang bertujuan untuk menekan stressor, melalui pencegahan primer,
sekunder dan tersier. Berdasarkan falsafah di atas maka dikembangkan : tujuan, sasaran dan
strategi intervensi keperawatan komunitas.

5. Sasaran
Sasaran perawatan kesehatan komunitas adalah individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat, baik yang sehat maupun yang sakit yang mempunyai masalah kesehatan/perawatan.
a. Individu
Perawat memberikan asuhan keperawatan kepada individu yang mempunyai masalah
kesehatan tertentu (misalnya TBC, ibu hamil dll) yang dijumpai di poliklinik, puskesmas dengan
sasaran dan pusat perhatian pada masalah kesehatan dan pemecahan masalah kesehatan individu.
b. Keluarga
Sasaran kegiatan adalah keluarga dimana anggota keluarga yang mempunyai masalah
kesehatan dirawat sebagai bagian dari keluarga dengan mengukur sejauh mana terpenuhinya
tugas kesehatan keluarga yaitu mengenal masalah kesehatan, memberikan perawatan kepada
anggota keluarga, menciptakan lingkungan yang sehat dan memanfaatkan sumber daya dalam
masyarakat untuk meningkatkan kesehatan keluarga. Prioritas pelayanan perawatan kesehatan
masyarakat difokuskan pada keluarga rawan yaitu :
1) Keluarga yang belum terjangkau pelayanan kesehatan, yaitu keluarga dengan ibu hamil yang
belum ANC, ibu nifas yang persalinannya ditolong oleh dukun dan neonatusnya, balita tertentu,
penyakit kronis menular yang tidak bisa diinterfensi oleh program, penyakit endemis, penyakit
kronis tidak menular atau keluarga endemis, penyakit kronis tidak menular atau keluarga dengan
kecacatan tertentu (mental atau fisik).
2) Keluarga dengan resiko tinggi, yaitu keluarga dengan ibu hamil yang memiliki masalah gizi,
seperti anemia gizi berat (HB kurang dari 8 gr) ataupun kurang Energi Kronis (KEK), keluarga
dengan ibu hamil resiko tinggi seperti perdarahan, infeksi, hipertensi, keluarga dengan balita
dengan BGM, keluarga dengan neonates BBLR, keluarga dengan usia lanjut jompo atau keluarga
dengan kasus pencobaan bunuh diri.
3) Keluarga dengan tindak lanjut perawatan.

c. Kelompok Khusus
Kelompok hkusus adalah kumpulan individu yang mempunyai kesamaan jenis kelamin,
umur, permasalahan, kegiatan yang terorganisasi yang sangat rawan terhadap masalah kesehatan.
Termasuk diantaranya adalah:
1) Kelompok khusus dengan kebutuhan khusus sebagai akibat perkembangan dan pertumbuhannya,
seperti;
a) Ibu hamil
b) Bayi baru lahir
c) Balita
d) Anak usia sekolah
e) Usia lanjut
2) Kelompok dengan kesehatan khusus yang memerlukan pengawasan dan bimbingan serta asuhan
keperawatan, diantaranya adalah:
1) Penderita penyakit menular, seperti TBC, lepra, AIDS, penyakit kelamin lainnya.
2) Penderita dengan penynakit tak menular, seperti: penyakit diabetes mellitus, jantung koroner,
cacat fisik, gangguan mental dan lain sebagainya.
3) Kelompok yang mempunyai resiko terserang penyakit, diantaranya:
a) Wanita tuna susila
b) Kelompok penyalahgunaan obat dan narkoba
c) Kelompok-kelompok pekerja tertentu, dan lain-lain.
4) Lembaga sosial, perawatan dan rehabilitasi, diantaranya adalah:
a) Panti wredha
b) Panti asuhan
c) Pusat-pusat rehabilitasi (cacat fisik, mental dan sosial)
d) Penitipan balita
d. Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok manusia yang hidup dan bekerjasama cukup lama
sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka sebagai satu kesatuan
sosial dengan batas-batas yang telah ditetapkan dengan jelas.Masyarakat merupakan kelompok
individu yang saling berinteraksi, saling tergantung dan bekerjasama untuk mencapai tujuan.
Dalan berinteraksi sesama anggota masyarakat akan muncul banyak permasalahan, baik
permasalahan sosial, kebudayaan, perekonomian, politik maupun kesehatan khususnya.

6. Ruang Lingkup Perawatan Komunitas


Ruang lingkup praktik keperawatan komunitas meliputi: upaya-upaya peningkatan
kesehatan (promotif), pencegahan (preventif), pemeliharaan kesehatan dan pengobatan (kuratif),
pemulihan kesehatan (rehabilitatif) dan mengembalikan serta memfungsikan kembali baik
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat ke lingkungan sosial dan masyarakatnya
(resosialisasi). Dalam memberikan asuhan keperawatan komunitas, kegiatan yang ditekankan
adalah upaya preventif dan promotif dengan tidak mengabaikan upaya kuratif, rehabilitatif dan
resosialitatif.
1) Upaya Promotif
Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat dengan jalan memberikan:
a) Penyuluhan kesehatan masyarakat
b) Peningkatan gizi
c) Pemeliharaan kesehatan perseorangan
d) Pemeliharaan kesehatan lingkungan
e) Olahraga secara teratur
f) Rekreasi
g) Pendidikan seks.

2) Upaya Preventif
Upaya preventif ditujukan untuk mencegah terjadinya penyakit dan gangguan terhadap
kesehatan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat melalui kegiatan:
a) Imunisasi massal terhadap bayi, balita serta ibu hamil
b) Pemeriksaan kesehatan secara berkala melalui posyandu, puskesmas maupun kunjungan rumah
c) Pemberian vitamin A dan yodium melalui posyandu, puskesmas ataupun di rumah.
d) Pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan, nifas dan menyusui.

3) Upaya Kuratif
Upaya kuratif ditujukan untuk merawat dan mengobati anggota-anggota keluarga,
kelompok dan masyarakat yang menderita penyakit atau masalah kesehatan, melalui kegiatan:
1) Perawatan orang sakit di rumah (home nursing)
2) Perawatan orang sakit sebagai tindak lanjut perawatan dari puskesmas dan rumah sakit
3) Perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis di rumah, ibu bersalin dan nifas
4) Perawatan payudara
5) Perawatan tali pusat bayi baru lahir.

4) Upaya Rehabilitatif
Upaya rehabilitatif merupakan upaya pemulihan kesehatan bagi penderita-penderita yang
dirawat di rumah, maupun terhadap kelompok-kelompok tertentu yang menderita penyakit yang
sama, misalnya kusta, TBC, cacat fisik dan lainnya., dilakukan melalui kegiatan:
a) Latihan fisik, baik yang mengalami gangguan fisik seperti penderita kusta, patah tulang maupun
kelainan bawaan
b) Latihan-latihan fisik tertentu bagi penderita-penderita penyakit tertentu, misalnya TBC, latihan
nafas dan batuk, penderita stroke: fisioterapi manual yang mungkin dilakukan oleh perawat.

5) Upaya Resosialitatif
Upaya resosialitatif adalah upaya mengembalikan individu, keluarga dan kelompok
khusus ke dalam pergaulan masyarakat, diantaranya adalah kelompok-kelompok yang
diasingkan oleh masyarakat karena menderita suatu penyakit, misalnya kusta, AIDS, atau
kelompok-kelompok masyarakat khusus seperti Wanita Tuna Susila (WTS), tuna wisma dan
lain-lain. Di samping itu, upaya resosialisasi meyakinkan masyarakat untuk dapat menerima
kembali kelompok yang mempunyai masalah kesehatan tersebut dan menjelaskan secara benar
masalah kesehatan yang mereka derita.Hal ini tentunya membutuhkan penjelasan dengan
pengertian atau batasan-batasan yang jelas dan dapat dimengerti.

7. Karakteristik Keperawatan Komunitas


Keperawatan komunitas memiliki beberapa karakteristik yaitu pelayanan keperawatan
yang diberikan berorientasi kepada pelayanan kelompok, focus pelayanan utama adalah
peningkatan pelayanan kesehatan dan pencegahan penyakit, asuhan keperawatan diberikan
secara komprehensif dan berkelanjutan dengan melibatkan partisipasi klien dan masyrakat klien
memiliki otonomi yang tinggi focus perhatian dalam pelayanan kepererawatan lebih kearah
pelayanan pada kondisin sehat, pelayanan memerlukan kolaborasi interdisiplin, perawat secara
langsung dapat mengkaji dan mengintervensi klien dan lingkungannya dan pelayanan didasarkan
pada epidemiologi .

8. Prinsip Pemberian Pelayanan Keperawatan Kesehatan Komunitas


pada saat memberikan pelayanan kesehatan, perawat komunitas harus mempertimbangkan
beberapa prinsip, yaitu pemanfaatan dimana semua tindakan dalam asuhan keperawatan harus
memberikan manfaat yang besar bagi komunitas, pelayanan keperawatan kesehatan komunitas
dilakukan bekerja sama dengan klien dalam waktu yang panjang dan bersifat berkelnjutan serta
melakukan kerja sama lintas program dan lintas sektoral, asuhan Keperawatan diberikan secara
langsung mengkaji dan intervensi, klien dan lingkungannya termasuk lingkungan sosial,
ekonomi serta fisik mempunyai tujuan utama peningkatan kesehatan, pelayanan keperawatan
komunitas juga harus memperhatikan prinsip keadilan dimana tindakan yang dilakukan
disesuaikan dengan kemampuan atau kapasitas dari komunitas itu. Prinsip yang lainya yaitu
otonomi dimana klien atau komunitas diberi kebebasan dalam memilih atau melaksanakan
beberapa alternative terbaik dlam menyelesaikan masalah kesehatan yng ada.

Prinsip dasar lainya dalam keperawatan kesehatan komunitas, yaitu :


a. Keluarga adalah unit utama dalam pelayanan kesehatan masyarakat.
b. Sasaran terdiri dari, Individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
c. Perawat kesehatan bekerja dengan masyarakat bukan bekerja untuk myarakat
d. Pelayanan keperawatan yang diberikan levih menekankan pada upaya promotif dan preventif
dengan tidak melupakan upaya kuratif dan rehabilitative
e. Dasar utama dalam pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat adaah menggunakn
pendekatan pemecahan masalah dituangkan dalam proses keperawatan
f. Kegitan utama perawatan kesehatan komunitas adalah dimasyarakat dan bukan dirumah sakit.
g. Klien adanya masyarakat secara keseuruhan baik yang sakit maupun yang sehat.
h. Perawatan kesehatan masyarakat ditekankan kepada pembinaan perilaku hidup sehat masyarakat
i. Tujuan perawatan kesehatan komunitas adalah meningkatkan derajat kesehatan seoptimal
mungkin
j. Perawat kesehatan komunitas tidak bekerja secara sendiri tetapi bekerja secara tim
k. Sebagian besar waktu dri seorang perawat kesehatan komunitas digunakan untuk kegiatan
meningkatan kesehatan, pencegahan penyait, melayani masyarakat yang sehat atau yang sakit,
penduduk akit yang tidak berobat ke puskesmas, pasien yang baru kembali dari rumah sakit.
l. Kunjungan rumah sangat penting
m. Pendidikan kesehatan merupakn kegiatan utama
n. Pelayanan perawatan kesehatan komunitas harus mengacu pada sistem pelayanan kesehatan yang
ada
o. Pelaksanaan asuhan keperawatan dilakukan di institusi pelayanan kesehatan yaitu pusesmas,
institusi seperti sekolah, panti, dan lainya dimana keluarga sebagai unit pelayanan
9. Tanggung Jawab Perawat Kesehatan Komunitas
Claudia M.Smith & Frances A Mauren (1995) menjelaskan bahwah tanggung jawab
perawat komunitas adalah menyediakan pelayanan bagi orang sakit atau orang cacat dirumah
mencakup pengajaran terhadap pengasuhnya, mempertahankan lingkungan yang sehat,
mengajarkan upaya-upaya peningkatan kesehatan, pencegahan, penyakit dan injuri, identifikasi
standar kehidupan yang tidak adekuat atau mengancam penyakit/injuri serta melakukan rujukan,
mencegah dan melaporkan adanya kelalaian atau penyalahgunaan (neglect & abuse),
memberikan pembelaan untuk mendapatkan kehidupan dan pelayanan kesehatan yang sesusai
standart, kolaborasi dalam mengembangkan pelayanan kesehatan yang dapat diterima, sesuai dan
adekuat, melaksanakan pelayanan mandiri serta berpartisipasi dalam mengembangkan pelayanan
proesional, serta menjamin pelayanan keperawatan yang berkualitas dan melaksanakan riset
keperawatan.
10. Peran Perawat Komunitas
a. Pendidik (Educator)
Perawat memiliki peran untuk dapat memberikan informasi yang memungkinkan klien membuat
pilihan dan mempertahankan autonominya.Perawat selalu mengkaji dan memotifasi belajar
klien.
b. Advokad
Perawat memberi pembelaan kepada klien yang tidak dapat bicara untuk dirinya.
c. Manajemen Kasus
Perawat memberikan pelayanan kesehatan yang bertujuan menyediakan pelayanan kesehatan
yang berkualitas, mengurangi fragmentasi, serta meningkatkan kualitas hidup klien.
d. Kolaborator
Perawat komunitas juga harus bekerjasama dengan pelayanan rumah sakit atau anggota tim
kesehatan lain untuk mencapai tahap kesehatan yang optimal.
e. Panutan (Role Model)
Perawat kesehatan komunitas seharusnya dapat menjadi panutan bagi setiap individu, keluarga,
kelompok, dan masyarakat sesuai dengan peran yang diharapkan.Perawa dituntut berperilaku
sehat jasmani dan rohani dalam kehidupan sehari-hari.
f. Peneliti
Peneiti dalam asuhan keperawatan dapat membantu mengidentifikasi serta mengembangkan
teori-teori keperawatan yang merupakan dasar dari praktik keperawan.
g. Pembaharu (Change Agent)
Perawat kesehatan masyarakat dapat berperan sebagai agen pembaharu terhadap individu,
keluarga, kelompok, dan masyarakat terutama dalam merubah perilak dan pola hidup yang erat
kaitannya dengan peningkatan dan pemeliharaan kesehatan.
11. Tatanan Praktik Dalam Keperawatan kesehatan komunitas
Perawat kesehatan komunitas melakukan pekerjaan pada berbagai posisi dengan focus utama
klien individu, keluarga, dan komunitas. (Archer, 1976).Tatanan praktik dalam keperawatan
kesehatan komunitas sanagat luas, karena pada semua tatanan perawat komunitas dapat
memberikan pelayanan dengan penekanan tingkat pencegahan primer, sekunder dan
tersier.Perawat yang berkerja dikomunitas dapat bekerja sebagai perawat keluarga, perawat
sekolah, perawat kesehatan kerja atau pegawai gerontology.
a. Perawat Keluarga
Keperawatan kesehatan keluarga adalah tingkat keperawatan, tingkat kesehatan masyarakat yang
dipusatkan pada keluarga sebagai satu kesatuan yang dirawat dengan sehat sebagai tujuan
pelayanan dan perawatan sebagai upaya (Bailon dan Maglaya, 1978).
Perawat keluarga adalah perawat terregistrasi dan telah lulus dalam bidang keperawatan yang
dipersiapkan untuk praktik memberikan pelayanan individu dan keluarga disepanjang rentang
sehat sakit.
Peran yang dilakukan perawat keluarga adalah melakukan asuhan keperawatan keluarga,
berpartisipasi dan menggunakan hasil riset, mengembangkan dan melaksanakan kebijakan
dibidang kesehatan, kepemimpinan, pendidikan, case management dan konsultasi.
b. Perawat Kesehatan Sekolah
Keperawatan sekolah adalah keperawatan yang difokuskan pada anak ditatanan pendidikan
guna memenuhi kebutuhan anak dengan mengikutsertakan keluarga maupun masyarakat sekolah
dalam perencanaan pelayanan (Logan, BB, 1986). Focus utama perawat kesehatan keluarga
adalah guru dan kader.
c. Perawat Kesehatan Kerja
Perawat kesehatan kerja adalah penerapan prinsip-prinsip keperawatan dalam memelihara
kelestarian kesehatan tenaga kerja dalam segala bidang pekerjaan perawat kesehatan kerja
mengaplikasikan praktik keperawatan dalam upaya memenuhi kebutuhan unik individu,
kelompok dan masyarakat ditatanan industry, pabrik, tempat kerja, tempat konstruksi, universitas
dan lain-lain.
d. Perawat Gerontologi
Perawatan gerontology atau gerontik adalah ilmu yang mempelajari dan memberikan
pelayanan kepada orang lanjut usia yang dapat terjadi diberbagai tatanan dan membantu orang
lanjut usia tersebut untuk mencapai dan mempertahankan fungsi yang optimal.
Lingkup praktik keperawatan gerontology adalah memberikan asuhan keperawatan,
melaksanakan advokasi dan bekerja untuk memaksimalkan kemampuan atau kemandirian lanjut
usia, meningkatakan dan mempertahankan kesehatan, mencegah dan meminimalkan kecacatan
dan menunjang proses kematian yang bermartabat.

B. Proses Keperawatan Komunitas


Setelah Klien ( individu , keluarga , masyarakat ) kontak dengan pelayanan kesehatan
( dirumah , dipuskesmas ) perawat melakukan praktik keperawatan dengan cara menggunakan
proses keperawatan komunitas .
Sesuai dengan teori neuman, kelompok atau komunitas dilihat sebagai klien dipengaruhi
oleh dua faktor utama yaitu komunitas yang merupakan klien dan penggunaan proses
keperawatan sebagai pendekatan, yang terdiri dary lima tahapan :

1. Pengkajian
Pada tahap pengkajian, perawat melakukan pengumpulan data yang bertujuan
mengidentifikasi data yang penting mengenai klien.
Yang perlu d kaji pada kelompok atau komunitas adalah :
a. Core atau inti: data demografi kelompok atau komunitas yang terdiri: umur, pendidikan, jenis
kelamin, pekerjaan, agamam, nilai nilai, keyakinan serta riwayat timbulnya kelompok atau
komunitas .
b. Delapan subsisten yang mempengaruhi komunitas (Betty Neuman) :
1) perumahan: Rumah yang di huni oleh penduduk, penerangan, sirkulasi dan kepadatan.
2) pendidikan: Apakah ada sarana pendidikan yang dapat digunakan untuk meningkat kan
pengetahuan
3) keamanan dan keselamatan di lingkungan tempat tinggal: Apakah tidak menimbulkan stress.
4) politik dan kebijakan pemerintah terkait dengan kesehatan: Apakah cukup menunjang sehingga
memudahkan komunitas mendapat pelayanan di berbagai gidangtermasuk kesehatan.
5) pelayanan kesehatan yang tersedia untuk melakukan deteksi dini gangguan atau merawat atau
memantau apabila gangguan sudah terjadi.
6) system komunikasi: Sarana komunikasi apa saja yang dapat dimanfaatkan di komunitas tersebut
untuk meningkatkan pengetahuan terkait dengan gangguan nutrisi misalnya televise, radio,
Koran, atau leaflet yang diberikan kepada komunitas.
7) Ekonomi: Tingkat social ekonomi komunitas secara keseluruhan apakah sesuai dengan UMR
(Upah Minimum Regional), dibawah UMR atau di atas UMR sehingga upaya pelayanan
kesehatan yang diberikan dapat terjangkau, misalnya anjuran untuk kosumsi jenis makanan
sesuai status ekonomi tersebut.
8) Rekreasi: Apakah tersedia sarananya, kapan saja dibuka, dan apakah biayaya terjangkau oleh
komunitas. Rekreasi ini hendaknya dapat digunakan komunitas unruk mengurangi stress.
c. Status kesehatan komunitas
Status kesehatan komunitas dapat dilihat dari biostatistik dan vital statistic, antara lain
anggka mortalitas, angka morbiditas, IMR, MMR, serta cakupan imunisasi.

2. Diagnosa keperawatan komunitas atau kelompok dan analisa data


Setelah dilakukan pengkajian yang sesuai dengan data-datayang dicari, maka kemudian
dikelompokkan dikelompokkan dan dianalisa seberapa besar stressor yang mengancam
masyarakat dan beberapa berat reaksi yang timbul pada masyarakat tersebut. Berdasarkan hal
tersebut di atas dapat di susun diagnose keperawatan,karateristikpopulasi,karakteristik
lingkungan.
Contoh:
Resiko gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada komunitas di RW 04 kelurahan
kampung melayu berhubungan dengan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang
pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tubuh.
Masalah kesehatan yang ditemukan di masyarakat disampaikan dalam pelaksanaan
lokakarya mini atau istilah lainnya musyawarah masyarakat desa/RW. Data dapat disajikan
dengan menggunakan grafik,table ataupun melalui sosio drama.
3. perencanaan (intervensi)
Tahap kedua dari proses keperawatan merupakan tindakan menetapkan apa yang harus
dilakukan untuk membantu sasaran dalam upaya promotif,preventif,kuratif dan rehabilitatif.
Langkah pertama dalam tahap perencanaan adalah menetapkan tujuan dan sasaran kegiatan
untuk mengatasi masalah yang telah ditetapkan sesuai dengan diagnosis keperawatan. Dalam
menentukan tahap berikutnya yaitu rencana pelaksanaan kegiatan maka ada dua faktor yang
mempengaruhi dan dipertimbangkan dalam menyusun rencana tersebut yaitu sifat masalah dan
sumber/potensi masyarakat seperti dana,sarana,tenaga yang tersedia.
Dalam pelaksanaan pengembangan masyarakat dilakukan melalui tahapan sebagai berikut:
a) Tahap persiapan
Dengan dialkukan pemilihan daerah yang menjadi prioritas menentukan cara untuk
berhubungan dengan masyarakat,mempelajari dan bekerjasama dengan masyarakat.
b) Tahap pengorganisasian
Dengan persiapan pembentukan kelompok kerja kesehatan untuk menumbuhkan
kepedulian terhadap kesehatan dalam masyarakat. Kelompok kerja kesehatan (pokjakes) adalah
suatu wadah kegiatan yang dibentuk oleh masyarakat secara bergotong royong untuk menolong
diri mereka sendiri dalam mengenal dan memecahkan masalah atau kebutuhan kesehatan dan
kesejahteraan,meningkatkan kemampuan masyarakat berperanserta dalam pembangunan
kesehatan di wilayahnya.
c) Tahap pendidikan dan latihan
1) Kegiatan pertemuan teratur dengan kelompok masyarakat
2) Melakukan pengkajian
3) Membuat program berdasarkan masalah atatu diagnose keperawatan
4) Melatih kader
5) Keperawatan langsung terhadap individu,keluarga dan masyarakat
d) Tahap formasi kepemimpinan
e) Tahap koordinasi intersektoral
f) Tahap akhir
Dengan melakukan supervisi atau kunjungan berharap untuk mengevaluasi serta memberikan
umpan balik untuk perbaikan kegiatan kelompok kerja kesehatan lebih lanjut.
Untuk lebih singkatnya perencanaan dapat diperoleh dengan tahapan sebagai berikut:
1) Pendidikan kesehatan tentang gangguan nutrisi
2) Demonstrasi pegelohan dan pemilihan makanan yang baik
3) melakukan deteksi dini tanda-tanda gangguan kurang gizi melalui pemeriksaan fisik dan
laboratorium
4) Bekerjasama dengan aparat pemda setempat untuk mengamankan lingkungan atau komunitas
bila stressor dari lingkungan
5) Rujukan ke rumah sakit bila diperlukan

4. Pelaksanaan (Implementasi)
Perawat bertanggung jawab untuk melaksanakan tindakan yang telah direncanakan yang
sifatnya :
a) Bantuan dalam upaya mengatasi masalah-masalah kurang nutrisi, mempertahankan kondisi
seimbang atau sehat dan meningkatkan kesehatan.
b) Mendidik komunitasi tentang perilaku sehat untuk mencegah kurang gizi.
c) Sebagai advokat komunitas,untuk sekaligus menfasilitasi terpenuhinya kebutuhan komunitas
Pada kegiatan praktik keperawatan komunitas berfokus pada tingkat pencegahan, yaitu:
a) Pencegahan primer yaitu pencegahan sebelum sakit dan difokuskan pada populasi
sehat,mencakup pada kegiatan kesehatan secara umum serta perlindungan khusus terhadap
penyakit,contoh:imunisasi,penyuluhan gizi,simulasi dan bimbingan dini dalam kesehatan
keluarga.
b) Pencegah sekunder yaitu kegiatan yang dilakukan pada saat terjadinya perubahan derajat
kesehatan masyarakat clan ditemukan masalah kesehatan. Pencegahan sekunder ini menekankan
pada diagnose dini dan tindakan untuk menghambat proses penyakit,
Contoh: mengkaji keter-belakangan tumbuh kembang anak,memotivasi keluarga untuk
melakukan pemeriksaan kesehatan seperti mata,gigi,telinga.dll.
c) Pencegahan tertier yaitu kegiatan yang menekan pengembalian individu pada tingkat
berfungsinya secara optimal dari ketidakmampuan keluarga,
Contoh: membantu keluarga yang mempunyai anak dengan resiko gangguan kurang gizi untuk
melakukan pemeriksaan secara teratur ke posyandu.
5. Evaluasi
Evaluasi merupakan penilaian terhadap program yang telah dilaksanakan dibandingkan
dengan tujuan semula dan dijadikan dasar untuk memodifikasi rencana berikutnya. Evaluasi
proses dan evaluasi hasil.sedangkan focus dari evaluasi pelaksanaan asuhan keperawatan
komunitas adalah:
a) Relevansi atatu hubungan antara kenyataan yang ada dengan target pelaksanaan
b) Perkembangan atau kemajuan proses: kesesuaian dengan perencanaan,peran staf atau pelaksana
tindakan,fasilitas dan jumlah peserta.
c) Efisiensi biaya. Bagaimanakah pencarian sumber dana dan penggunaannya serta keuntungan
program.
d) Efektifitas kerja. Apakah tujuan tercapai dan apakah klien atau masyarakat puas terhadap
tindakan yang dilaksanakan.
e) Dampak. Apakah status kesehatan meningkat setelah dilaksanakan tindakan, apa perubahan yang
terjadi dalam 6 bulan atau 1 tahun.
BAB III

TINJAUAN KASUS

Desa nginden adalah desa yang tersolasi desa yang terkecil dan aktifitas
disitu sangat terbatas akibat kelistrikan yang belum masuk I desa itu sehingga
aktifitas pada malam hari juga sangat terbatas, jalan menuju tempat itu hanya bias
di lewati dengan berjalan kaki kendaraan tidak bias masuk sumber informasi yang
dapat di desa itu hanya melalui muut ke mulut karena jarak antara rumah yang satu
dan yang lain juga cukup jauh, saat melakukan server ke desa di dapatkan ada 5
orang balita yang mengalami gizi buruk saat di tanya merek makan 2x sehari
terkadang hanya sekali dan juga air yang dikonsumsi tidak d masak,orang tua tidak
pernah membawa anak mereka untuk ,imunisasi,didesa itu hanya ada pusat
sedangkan untuk puskesmas jarak yang di tempuh sangan jauh.di desa ngiden
terdiri dari 45 Kk sebanyak 355 jiwa. Dengan rentan usia,≤ 25 tahun berjumblah
131 orang,26-45 tahun berjumlah 197, ≥ 46 tahun berjumlah 27 orang. Saat dilihat
lingkungan bersih dan jug ada 70% kk yang dimiliki terkena dan semuanya
membangun kandang ternak didepan rumah dengan alasan agar tidak dimakan
hewan buas. Masyarakat yang disitu mengatakan jika ada keluarga yang sakit
mereka mnggunakan jamu-jamuan herbal yang ditanam disekitar rumah mereka .
mereka juga mengatakan kalau petugas kesehatan sering datang kesini dan sering
memberika penyuluhan.
A. Pengkajian

1. Core/ Inti Komunitas/ Data Umum


a. History
Desa nginden adalah desa yang tersolasi desa yang terkecil dan aktifitas disitu sangat
terbatas
b. Data Demoghraphic
penduduk desa ngiden terdiri dari 45 Kk sebanyak 355 jiwa.
c. Distribusi penduduk berdasarkan kelompok umur
usia,≤ 25 tahun berjumblah 131 orang,26-45 tahun berjumlah 197, ≥ 46 tahun
berjumblah 27 orang
d. Pencahayaan Rumah Pada malam hari
Aktivitas warga di Desa nginden sangat terbatas pada malam hari karena diakibatkan
listrik yang belum masuk di Desa tersebut.
e. Jarak Rumah Antar Tetangga
jarak antara rumah yang satu dengan rumah tetangga cukup jauh
f. Pemanfaatan Halaman Di Sekitar Rumah
Dihalaman rumah warga sebagian besar digunakan untuk membangun kandang ternak
didepan rumah dengan alasan agar tidak dimakan hewan buas
g. Pengolahan Air Minum Dari PAM Atau Sumur
air yang dikonsumsi oleh warga desa nginden tidak d masak
h. Keadaan Gizi Masyarakat
saat melakukan server ke desa di dapatkan ada 5 orang balita yang mengalami gizi
buruk saat di tanya merek makan 2x sehari terkadang hanya sekali
i. letak kandang
letak kandang, warga desa nginden kebanyakan letak kandangnya berada luar rumah
tepatnya dihalaman depan .
j. jarak dan Pelayanan Kesehatan Sosial
pelayanan kesehatan hanya ada di puskesmas sementara itu warga di desa nginden orang
tua tidak pernah membawa anak mereka untuk ,imunisasi,didesa itu hanya ada pusat
sedangkan untuk puskesmas jarak yang di tempuh sangan jauh.
k. Tempat Berobat Keluarga Ketika Sakit
Tempat warga desa nginden untuk berobat saat sakit hanya pustu karena puskesmas
sangat jauh
l. Kebiasaan Yang Dilakukan Keluarga Saat Sakit Sebelum Berobat Ditempat
Pelayanan
Warga di desa nginden mengatakan jika ada keluarga yang sakit mereka hanya
menggunakan jamu jamuan herbal yang ditanam disekitar rumah mereka.
m. Jenis Transportasi yang digunakan
jalan menuju tempat itu hanya bias di lewati dengan berjalan kaki kendaraan tidak bias
masuk.
n. Kondisi Jalan Raya
Kondisi jalan di desa nginden sempit dan tidak bias dilewati oleh keadaan umum
o. Cara Menginformasi Berita atau kegiatan
sumber informasi yang dapat di desa itu hanya melalui muut ke mulut karena jarak antara
rumah yang satu dan yang lain juga cukup jauh
p. imunisasi balita
saat di ketahui bahwa imunisasi,di desa itu hanya ada pusat sedangkan untuk puskesmas
jarak yang di tempuh sangan jauh.
q. frekuensi penimbangan
saat di ketahui orang tua tidak pernah membawa anak mereka untuk ,imunisasi, di desa
itu hanya ada pusat sedangkan untuk puskesmas jarak yang di tempuh sangan jauh.di
desa ngiden terdiri dari 45 Kk
r. Cek status Gizi anak
di dapatkan ada 5 orang balita yang mengalami gizi buruk
s. Pemberian makanan
buruk saat di tanya merek makan 2x sehari terkadang hanya sekali dan juga air yang
dikonsumsi tidak d masak
A. ANALISA DATA

No Data Etiologi Problem


1 DS: Gizi buruk pada balita Aktual
Data tidak di kaji keterlambatan
 DO: Saat di observasi di perkembangan
desa nginden terdapat 5
orang anak mengalami gizi
buruk karena makan hanya
2xsehari
2 DS: Pengelolahan Aktual peningkatan
Data tidak di kaji lingkungan hidup. penyakit berbasis
DO: lingkungan
 Di desa nginden kandang
ternak sebagian besar
terletak di halaman rumah
3 DS: konsumsi air minum Resiko kurangnya
Data tidak di kaji menta pengetahuan
DO:
 Dalam kehidupan sehari-hari
warga desa nginden
mengkonsumsi air yang
tidak di masak

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Aktual keterlambatan perkembangan b/d Gizi buruk pada balita.


2. Aktual peningkatan penyakit berbasis lingkungan b/d Pengelolahan lingkungan hidup.
3. Resiko kurangnya pengetahuan b/d konsumsi air minum menta
B. PERENCANAAN

No TUJUAN JANGKA TUJUAN JANGKA INTERVENSI


PANJANG PENDEK
1. Setelah di lakukan setelah di lakukan  Identifikasi factor
tindakan keperawatan tindakan keperawatan di internal dan external
selama 1 minggu di harapkan masyarakat yang mempengaruhi
harapkan warna desa  Mampu mengerti masalah keterlambatan
nginden penyebab dari perkembangan
 mampu timbulnya gizi  Kolaborasi dengan
mengetahui buruk pemerintah setempat
pentingnya  Harus tentang di adakannya
pertumbuhan Meningkatkan penyuluhan kesehatan
dan porsi makanan  Berikan penyuluhan
perkembanga pada balita tentang pertumbuhan
n pada balita.  Memberikan dan perkembangan
vitamin pada pada balita
balita
2. Setelah melakukan setelah di lakukan  Mengidentifikasi factor
tindakan keperawatan tindakan keperawatan di masalah yang
selama 1 minggu di harapkan masyarakat mempengaruhi
harapkan masyarakat  Mengerti masalah kesehatan lingkungan
dapat yang akan terjadi  Melakukan penjelasan
 Mampu akibat pembuatan kepada masyarakat
meningkatkan kandang tentang bahaya
kebersihan  Menjaga penyakit yang timbul
lingkungan kebersihan dari pembuatan
sekitarnya. halaman rumah kandang ternak di
masing-masing halaman
 Melakukan penyuluhan
untuk kebersihan
lingkungan di sekitar.

3. Setelah melakukan setelah di lakukan  Mengidentifikasi


tindakan keperawatan tindakan keperawatan di masalah air minum yang
selama 1 minggu di harapkan masyarakat tidak di masak
harapkan masyarakat  Mampu  Berikan penjelasan
dapat mengetahui kepada masyarakat
 Memasak air bahaya dari air mengenai bakteri yang
minum minum yang tidak terdapat pada air jika
sebelum di dimasak sebelum tidak di masak.
konsumsi di konsumsi  Lakukan penyuluhan
tentang pentingnya
mengkonsumsi air yang
dimasak.

C.IMPLEMENTASI
N DIAGNOSA INTERVENSI IMPLEMENTASI
O KEPERAWATA
N
1 Aktual  Identifikasi factor  Mencari penyebab
keterlambatan internal dan external terjadinya gizi buruk
perkembangan yang mempengaruhi  Memberikan makanan
b/d Gizi buruk masalah yang bergizi
pada balita. keterlambatan  Memberikan vitamin
perkembangan penambah nafsu makan
anak
 Memberikan imunisasi
 Memberikan pengetahuan
kepada orang tua penting
imunisasi bagi balita.

 Kolaborasi dengan  Menentukan tempat


pemerintah setempat penyuluhan
tentang di adakannya
 Menyiapkan materi
penyuluhan
penyuluhan
kesehatan
 Menentukan waktu
penyuluhan yang tidak
menganggu aktivitas
masyarakat

 Berikan penyuluhan
 Melakukan penyuluhan
tentang pertumbuhan
mengenai gizi buruk
dan perkembangan
pada balita  Melakukan penyuluhan
mengenai imunisasi pada
balita
2. Aktual  Mengidentifikasi  Mencari factor yang
peningkatan factor masalah yang membuat masyarakat
penyakit berbasis mempengaruhi sering membuat kandang
lingkungan b/d kesehatan hewan di halaman
Pengelolahan lingkungan rumahnya
lingkungan hidup.
 Menjelaskan dampak dari
 Melakukan kotoran hewan
penjelasan kepada
masyarakat tentang  Menjelaskan penyakit

bahaya penyakit lingkungan yang dapat

yang timbul dari timbul akibat pembuatan

pembuatan kandang dan pemeliharaan hewan

ternak di halaman di halaman rumah

 Melaksanakan

 Melakukan penyuluhan mengenai

penyuluhan untuk kebersihan lingkungan

kebersihan
 Melaksanakan
lingkungan di
penyuluhan mengenai
sekitar.
perilaku hidup bersih dan
sehat
3. Resiko kurangnya  Mengidentifikasi  Mencari factor
pengetahuan b/d masalah air minum penyebab mengapa
konsumsi air yang tidak di masak masyarakat tidak
minum menta memasak air sebelum
di konsumsi
 Mengobservasi
sumber air yang di
konsumsi masyarakat
 Melihat kwalitas air
yang ada di
masyarakat

 Menjelaskan kepada
 Berikan penjelasan masyarakat tentang
kepada masyarakat bakteri yang terdapat
mengenai bakteri di air jika tidak di
yang terdapat pada air masak
jika tidak di masak.
 Menjelaskan kepada
masyarakat mengenai
penyakit yng akan
timbul dari air yang
tidak di masak.

 penyuluhan mengenai
 melaksanakan penggunaan air bersih
penyuluhan tentang
pentingnya
mengkonsumsi air
yang dimasak.

Anda mungkin juga menyukai

  • Kuesioner Data Imt
    Kuesioner Data Imt
    Dokumen2 halaman
    Kuesioner Data Imt
    Nurfani Damogalad
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi - Irma'
    Daftar Isi - Irma'
    Dokumen5 halaman
    Daftar Isi - Irma'
    Nurfani Damogalad
    Belum ada peringkat
  • Kuesioner Data Imt
    Kuesioner Data Imt
    Dokumen2 halaman
    Kuesioner Data Imt
    Nurfani Damogalad
    Belum ada peringkat
  • Dunia Kita
    Dunia Kita
    Dokumen26 halaman
    Dunia Kita
    Plácida
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen8 halaman
    Bab 1
    Nurfani Damogalad
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen3 halaman
    Kata Pengantar
    Nurfani Damogalad
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen4 halaman
    Bab Iv
    Nurfani Damogalad
    Belum ada peringkat
  • Berdasarkan Pada Administrasi Dan Struktur Organisasi
    Berdasarkan Pada Administrasi Dan Struktur Organisasi
    Dokumen7 halaman
    Berdasarkan Pada Administrasi Dan Struktur Organisasi
    Nurfani Damogalad
    Belum ada peringkat
  • Pengkajian 5
    Pengkajian 5
    Dokumen9 halaman
    Pengkajian 5
    Nurfani Damogalad
    Belum ada peringkat
  • Dunia Kita
    Dunia Kita
    Dokumen26 halaman
    Dunia Kita
    Plácida
    Belum ada peringkat
  • Kinunitas
    Kinunitas
    Dokumen16 halaman
    Kinunitas
    Nurfani Damogalad
    Belum ada peringkat
  • PEMBAHASAN
    PEMBAHASAN
    Dokumen10 halaman
    PEMBAHASAN
    Nurfani Damogalad
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen2 halaman
    Daftar Isi
    Nurfani Damogalad
    Belum ada peringkat
  • Berdasarkan Pada Administrasi Dan Struktur Organisasi
    Berdasarkan Pada Administrasi Dan Struktur Organisasi
    Dokumen7 halaman
    Berdasarkan Pada Administrasi Dan Struktur Organisasi
    Nurfani Damogalad
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen12 halaman
    Bab I
    Nurfani Damogalad
    Belum ada peringkat
  • KATA PENGANTAR Ibu Erna
    KATA PENGANTAR Ibu Erna
    Dokumen17 halaman
    KATA PENGANTAR Ibu Erna
    Nurfani Damogalad
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen3 halaman
    Kata Pengantar
    Yosi Yulinda
    Belum ada peringkat
  • Tugas Makalah Etika Profesi Hukum
    Tugas Makalah Etika Profesi Hukum
    Dokumen1 halaman
    Tugas Makalah Etika Profesi Hukum
    jenricolouis
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen3 halaman
    Kata Pengantar
    Nurfani Damogalad
    Belum ada peringkat
  • Tau Jo Aaaaaa
    Tau Jo Aaaaaa
    Dokumen12 halaman
    Tau Jo Aaaaaa
    Nurfani Damogalad
    Belum ada peringkat
  • Tau Jo Aaaaaa
    Tau Jo Aaaaaa
    Dokumen12 halaman
    Tau Jo Aaaaaa
    Nurfani Damogalad
    Belum ada peringkat
  • Lembar Pengesahan - Irma 2
    Lembar Pengesahan - Irma 2
    Dokumen1 halaman
    Lembar Pengesahan - Irma 2
    Nurfani Damogalad
    Belum ada peringkat
  • Pengkajian 5
    Pengkajian 5
    Dokumen9 halaman
    Pengkajian 5
    Nurfani Damogalad
    Belum ada peringkat
  • Tau Jo Aaaaaa
    Tau Jo Aaaaaa
    Dokumen12 halaman
    Tau Jo Aaaaaa
    Nurfani Damogalad
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen11 halaman
    Bab I
    Nurfani Damogalad
    Belum ada peringkat
  • Fany
    Fany
    Dokumen16 halaman
    Fany
    Nurfani Damogalad
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen3 halaman
    Kata Pengantar
    Nurfani Damogalad
    Belum ada peringkat
  • ABSTRAK
    ABSTRAK
    Dokumen3 halaman
    ABSTRAK
    Nurfani Damogalad
    Belum ada peringkat
  • Halaman Pernyataan
    Halaman Pernyataan
    Dokumen1 halaman
    Halaman Pernyataan
    Nurfani Damogalad
    Belum ada peringkat