‘’KOMUNITAS’’
Disusun oleh :
1. TIRSA BALANSA
2. NURFANI DAMOGALAD
3. DINA DALLI
4. SRIWIDIA WATI PAPUTUNGAN
5. INTAN MAMONTO
6. DINIA MAMENGKO
7. NURKASIAN LANUU
8. ALDIAN MOKOGINTA
9. AGUSTO MAATIRI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................
DAFTAR ISI................................................................................................................................
A. LATAR BELAKANG.....................................................................................................
...........................................................................................................................................
B. TUJUAN...........................................................................................................................
C. MANFAAT.......................................................................................................................
B. Tujuan
1. Umum
Setelah melakukan praktek asuhan keperawatan komunitas, mahasiswa akan dapat
meningkatkan kemampuan komunitas dalam mengenali masalah kesehatan, mengorganisasikan
potensi dan sumber daya yang dimiliki untuk mengatasi masalah kesehatan yang dihadapinya.
2. Khusus
a. Mengidentifikasi masalah kesehatan dan keperawatan yang ada di Desa komangaan kecamatan
Bolaang, Kabupaten Bolaang Mongondow.
b. Merumuskan alternatif untuk memecahkan masalah yang telah teridentifikasi
c. Mendorong dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam peningkatan derajat kesehatan dan
pencegahan penyakit di Desa komangaan kecamatan Bolaang, Kabupaten Bolaang Mongondow.
d. Menanamkan perilaku sehat melalui kegiatan pendidikan kesehatan pada masyarakat di Desa
Komangaan kecamatan Bolaang, Kabupaten Bolaang Mongondow.
e. Mengevaluasi dan merumuskan rencana tindak lanjut untuk mengatasi masalah kesehatan yang
ada di Desa Komangaan kecamatan Bolaang, Kabupaten Bolaang Mongondow.
3. Manfaat
Adapun manfaat yang di harapkan dari penulisan makalah ini yaitu:
1. Bagi MahasiswaSebagai sumber pelajaran tentang keperawatan komunitas.
2. Bagi Institusi pendidikan
Sebagai masukan atau penambahan perpustakaaan yang dapat di jadikan bahan bacaan untuk
semua mahasiswa STIKES GRAHA MEDIKA KOTAMOBAGU.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Konsep Keperawatan Komunitas
1. Pengertian
Keperawatan Kesehatan Komunitas adalah pelayanan keperawatan profesional yang
ditujukan kepada masyarakat dengan penekanan pada kelompok resiko tinggi, dalam upaya
pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit dan peningkatan
kesehatan, dengan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan, dan
melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan pelaksanaan dan evaluasi pelayanan
keperawatan. (Pradley, 1985; Logan dan Dawkin, 1987).
Keperawatan Kesehatan komunitas terdiri dari 3 kata yaitu keperawatan , kesehatan dan
komunitas , dimana setiap kata memiliki arti yang cukup luas. Azrul Azwar ( 2000)
mengidentifikasikan ketiga kata tersebut sebagai berikut :
1. Keperawatan adalah ilmu yang mempelajari menyimpanganatau tidak terpenuhinya kebutuhan
dasar manusia yang dapat mempengaruhi perubahan , penyimpangan atau tidak berfungsinya
secra optimal setiap unit yang terdapat dalam sistem hayati tubuh manusia , baik secara individu,
keluarga, ataupun masyarakat dan ekosistem.
2. Kesehatan Ilmu yang mempelajari masalah kesehatan manusia mulai dari tingkat individu
sampai tingkat ekosistem serta perbaikan funsi setiap unit dalam sistem hayati tubuh manusia
mulai dari tingkat sub sampai tingkat sistem tubuh .
3. Komunitas adalah sekelompok manusia yang saling berhubungan lebih sering dibandingkan
dengan Manusia lainnya yang berada diluarnnya serta saling ketergantungan untuk memenuhi
keperluan barang dan jasa yang penting untuk menunjang kehidupan sehari –hari.
5. Sasaran
Sasaran perawatan kesehatan komunitas adalah individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat, baik yang sehat maupun yang sakit yang mempunyai masalah kesehatan/perawatan.
a. Individu
Perawat memberikan asuhan keperawatan kepada individu yang mempunyai masalah
kesehatan tertentu (misalnya TBC, ibu hamil dll) yang dijumpai di poliklinik, puskesmas dengan
sasaran dan pusat perhatian pada masalah kesehatan dan pemecahan masalah kesehatan individu.
b. Keluarga
Sasaran kegiatan adalah keluarga dimana anggota keluarga yang mempunyai masalah
kesehatan dirawat sebagai bagian dari keluarga dengan mengukur sejauh mana terpenuhinya
tugas kesehatan keluarga yaitu mengenal masalah kesehatan, memberikan perawatan kepada
anggota keluarga, menciptakan lingkungan yang sehat dan memanfaatkan sumber daya dalam
masyarakat untuk meningkatkan kesehatan keluarga. Prioritas pelayanan perawatan kesehatan
masyarakat difokuskan pada keluarga rawan yaitu :
1) Keluarga yang belum terjangkau pelayanan kesehatan, yaitu keluarga dengan ibu hamil yang
belum ANC, ibu nifas yang persalinannya ditolong oleh dukun dan neonatusnya, balita tertentu,
penyakit kronis menular yang tidak bisa diinterfensi oleh program, penyakit endemis, penyakit
kronis tidak menular atau keluarga endemis, penyakit kronis tidak menular atau keluarga dengan
kecacatan tertentu (mental atau fisik).
2) Keluarga dengan resiko tinggi, yaitu keluarga dengan ibu hamil yang memiliki masalah gizi,
seperti anemia gizi berat (HB kurang dari 8 gr) ataupun kurang Energi Kronis (KEK), keluarga
dengan ibu hamil resiko tinggi seperti perdarahan, infeksi, hipertensi, keluarga dengan balita
dengan BGM, keluarga dengan neonates BBLR, keluarga dengan usia lanjut jompo atau keluarga
dengan kasus pencobaan bunuh diri.
3) Keluarga dengan tindak lanjut perawatan.
c. Kelompok Khusus
Kelompok hkusus adalah kumpulan individu yang mempunyai kesamaan jenis kelamin,
umur, permasalahan, kegiatan yang terorganisasi yang sangat rawan terhadap masalah kesehatan.
Termasuk diantaranya adalah:
1) Kelompok khusus dengan kebutuhan khusus sebagai akibat perkembangan dan pertumbuhannya,
seperti;
a) Ibu hamil
b) Bayi baru lahir
c) Balita
d) Anak usia sekolah
e) Usia lanjut
2) Kelompok dengan kesehatan khusus yang memerlukan pengawasan dan bimbingan serta asuhan
keperawatan, diantaranya adalah:
1) Penderita penyakit menular, seperti TBC, lepra, AIDS, penyakit kelamin lainnya.
2) Penderita dengan penynakit tak menular, seperti: penyakit diabetes mellitus, jantung koroner,
cacat fisik, gangguan mental dan lain sebagainya.
3) Kelompok yang mempunyai resiko terserang penyakit, diantaranya:
a) Wanita tuna susila
b) Kelompok penyalahgunaan obat dan narkoba
c) Kelompok-kelompok pekerja tertentu, dan lain-lain.
4) Lembaga sosial, perawatan dan rehabilitasi, diantaranya adalah:
a) Panti wredha
b) Panti asuhan
c) Pusat-pusat rehabilitasi (cacat fisik, mental dan sosial)
d) Penitipan balita
d. Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok manusia yang hidup dan bekerjasama cukup lama
sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka sebagai satu kesatuan
sosial dengan batas-batas yang telah ditetapkan dengan jelas.Masyarakat merupakan kelompok
individu yang saling berinteraksi, saling tergantung dan bekerjasama untuk mencapai tujuan.
Dalan berinteraksi sesama anggota masyarakat akan muncul banyak permasalahan, baik
permasalahan sosial, kebudayaan, perekonomian, politik maupun kesehatan khususnya.
2) Upaya Preventif
Upaya preventif ditujukan untuk mencegah terjadinya penyakit dan gangguan terhadap
kesehatan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat melalui kegiatan:
a) Imunisasi massal terhadap bayi, balita serta ibu hamil
b) Pemeriksaan kesehatan secara berkala melalui posyandu, puskesmas maupun kunjungan rumah
c) Pemberian vitamin A dan yodium melalui posyandu, puskesmas ataupun di rumah.
d) Pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan, nifas dan menyusui.
3) Upaya Kuratif
Upaya kuratif ditujukan untuk merawat dan mengobati anggota-anggota keluarga,
kelompok dan masyarakat yang menderita penyakit atau masalah kesehatan, melalui kegiatan:
1) Perawatan orang sakit di rumah (home nursing)
2) Perawatan orang sakit sebagai tindak lanjut perawatan dari puskesmas dan rumah sakit
3) Perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis di rumah, ibu bersalin dan nifas
4) Perawatan payudara
5) Perawatan tali pusat bayi baru lahir.
4) Upaya Rehabilitatif
Upaya rehabilitatif merupakan upaya pemulihan kesehatan bagi penderita-penderita yang
dirawat di rumah, maupun terhadap kelompok-kelompok tertentu yang menderita penyakit yang
sama, misalnya kusta, TBC, cacat fisik dan lainnya., dilakukan melalui kegiatan:
a) Latihan fisik, baik yang mengalami gangguan fisik seperti penderita kusta, patah tulang maupun
kelainan bawaan
b) Latihan-latihan fisik tertentu bagi penderita-penderita penyakit tertentu, misalnya TBC, latihan
nafas dan batuk, penderita stroke: fisioterapi manual yang mungkin dilakukan oleh perawat.
5) Upaya Resosialitatif
Upaya resosialitatif adalah upaya mengembalikan individu, keluarga dan kelompok
khusus ke dalam pergaulan masyarakat, diantaranya adalah kelompok-kelompok yang
diasingkan oleh masyarakat karena menderita suatu penyakit, misalnya kusta, AIDS, atau
kelompok-kelompok masyarakat khusus seperti Wanita Tuna Susila (WTS), tuna wisma dan
lain-lain. Di samping itu, upaya resosialisasi meyakinkan masyarakat untuk dapat menerima
kembali kelompok yang mempunyai masalah kesehatan tersebut dan menjelaskan secara benar
masalah kesehatan yang mereka derita.Hal ini tentunya membutuhkan penjelasan dengan
pengertian atau batasan-batasan yang jelas dan dapat dimengerti.
1. Pengkajian
Pada tahap pengkajian, perawat melakukan pengumpulan data yang bertujuan
mengidentifikasi data yang penting mengenai klien.
Yang perlu d kaji pada kelompok atau komunitas adalah :
a. Core atau inti: data demografi kelompok atau komunitas yang terdiri: umur, pendidikan, jenis
kelamin, pekerjaan, agamam, nilai nilai, keyakinan serta riwayat timbulnya kelompok atau
komunitas .
b. Delapan subsisten yang mempengaruhi komunitas (Betty Neuman) :
1) perumahan: Rumah yang di huni oleh penduduk, penerangan, sirkulasi dan kepadatan.
2) pendidikan: Apakah ada sarana pendidikan yang dapat digunakan untuk meningkat kan
pengetahuan
3) keamanan dan keselamatan di lingkungan tempat tinggal: Apakah tidak menimbulkan stress.
4) politik dan kebijakan pemerintah terkait dengan kesehatan: Apakah cukup menunjang sehingga
memudahkan komunitas mendapat pelayanan di berbagai gidangtermasuk kesehatan.
5) pelayanan kesehatan yang tersedia untuk melakukan deteksi dini gangguan atau merawat atau
memantau apabila gangguan sudah terjadi.
6) system komunikasi: Sarana komunikasi apa saja yang dapat dimanfaatkan di komunitas tersebut
untuk meningkatkan pengetahuan terkait dengan gangguan nutrisi misalnya televise, radio,
Koran, atau leaflet yang diberikan kepada komunitas.
7) Ekonomi: Tingkat social ekonomi komunitas secara keseluruhan apakah sesuai dengan UMR
(Upah Minimum Regional), dibawah UMR atau di atas UMR sehingga upaya pelayanan
kesehatan yang diberikan dapat terjangkau, misalnya anjuran untuk kosumsi jenis makanan
sesuai status ekonomi tersebut.
8) Rekreasi: Apakah tersedia sarananya, kapan saja dibuka, dan apakah biayaya terjangkau oleh
komunitas. Rekreasi ini hendaknya dapat digunakan komunitas unruk mengurangi stress.
c. Status kesehatan komunitas
Status kesehatan komunitas dapat dilihat dari biostatistik dan vital statistic, antara lain
anggka mortalitas, angka morbiditas, IMR, MMR, serta cakupan imunisasi.
4. Pelaksanaan (Implementasi)
Perawat bertanggung jawab untuk melaksanakan tindakan yang telah direncanakan yang
sifatnya :
a) Bantuan dalam upaya mengatasi masalah-masalah kurang nutrisi, mempertahankan kondisi
seimbang atau sehat dan meningkatkan kesehatan.
b) Mendidik komunitasi tentang perilaku sehat untuk mencegah kurang gizi.
c) Sebagai advokat komunitas,untuk sekaligus menfasilitasi terpenuhinya kebutuhan komunitas
Pada kegiatan praktik keperawatan komunitas berfokus pada tingkat pencegahan, yaitu:
a) Pencegahan primer yaitu pencegahan sebelum sakit dan difokuskan pada populasi
sehat,mencakup pada kegiatan kesehatan secara umum serta perlindungan khusus terhadap
penyakit,contoh:imunisasi,penyuluhan gizi,simulasi dan bimbingan dini dalam kesehatan
keluarga.
b) Pencegah sekunder yaitu kegiatan yang dilakukan pada saat terjadinya perubahan derajat
kesehatan masyarakat clan ditemukan masalah kesehatan. Pencegahan sekunder ini menekankan
pada diagnose dini dan tindakan untuk menghambat proses penyakit,
Contoh: mengkaji keter-belakangan tumbuh kembang anak,memotivasi keluarga untuk
melakukan pemeriksaan kesehatan seperti mata,gigi,telinga.dll.
c) Pencegahan tertier yaitu kegiatan yang menekan pengembalian individu pada tingkat
berfungsinya secara optimal dari ketidakmampuan keluarga,
Contoh: membantu keluarga yang mempunyai anak dengan resiko gangguan kurang gizi untuk
melakukan pemeriksaan secara teratur ke posyandu.
5. Evaluasi
Evaluasi merupakan penilaian terhadap program yang telah dilaksanakan dibandingkan
dengan tujuan semula dan dijadikan dasar untuk memodifikasi rencana berikutnya. Evaluasi
proses dan evaluasi hasil.sedangkan focus dari evaluasi pelaksanaan asuhan keperawatan
komunitas adalah:
a) Relevansi atatu hubungan antara kenyataan yang ada dengan target pelaksanaan
b) Perkembangan atau kemajuan proses: kesesuaian dengan perencanaan,peran staf atau pelaksana
tindakan,fasilitas dan jumlah peserta.
c) Efisiensi biaya. Bagaimanakah pencarian sumber dana dan penggunaannya serta keuntungan
program.
d) Efektifitas kerja. Apakah tujuan tercapai dan apakah klien atau masyarakat puas terhadap
tindakan yang dilaksanakan.
e) Dampak. Apakah status kesehatan meningkat setelah dilaksanakan tindakan, apa perubahan yang
terjadi dalam 6 bulan atau 1 tahun.
BAB III
TINJAUAN KASUS
Desa nginden adalah desa yang tersolasi desa yang terkecil dan aktifitas
disitu sangat terbatas akibat kelistrikan yang belum masuk I desa itu sehingga
aktifitas pada malam hari juga sangat terbatas, jalan menuju tempat itu hanya bias
di lewati dengan berjalan kaki kendaraan tidak bias masuk sumber informasi yang
dapat di desa itu hanya melalui muut ke mulut karena jarak antara rumah yang satu
dan yang lain juga cukup jauh, saat melakukan server ke desa di dapatkan ada 5
orang balita yang mengalami gizi buruk saat di tanya merek makan 2x sehari
terkadang hanya sekali dan juga air yang dikonsumsi tidak d masak,orang tua tidak
pernah membawa anak mereka untuk ,imunisasi,didesa itu hanya ada pusat
sedangkan untuk puskesmas jarak yang di tempuh sangan jauh.di desa ngiden
terdiri dari 45 Kk sebanyak 355 jiwa. Dengan rentan usia,≤ 25 tahun berjumblah
131 orang,26-45 tahun berjumlah 197, ≥ 46 tahun berjumlah 27 orang. Saat dilihat
lingkungan bersih dan jug ada 70% kk yang dimiliki terkena dan semuanya
membangun kandang ternak didepan rumah dengan alasan agar tidak dimakan
hewan buas. Masyarakat yang disitu mengatakan jika ada keluarga yang sakit
mereka mnggunakan jamu-jamuan herbal yang ditanam disekitar rumah mereka .
mereka juga mengatakan kalau petugas kesehatan sering datang kesini dan sering
memberika penyuluhan.
A. Pengkajian
DIAGNOSA KEPERAWATAN
C.IMPLEMENTASI
N DIAGNOSA INTERVENSI IMPLEMENTASI
O KEPERAWATA
N
1 Aktual Identifikasi factor Mencari penyebab
keterlambatan internal dan external terjadinya gizi buruk
perkembangan yang mempengaruhi Memberikan makanan
b/d Gizi buruk masalah yang bergizi
pada balita. keterlambatan Memberikan vitamin
perkembangan penambah nafsu makan
anak
Memberikan imunisasi
Memberikan pengetahuan
kepada orang tua penting
imunisasi bagi balita.
Berikan penyuluhan
Melakukan penyuluhan
tentang pertumbuhan
mengenai gizi buruk
dan perkembangan
pada balita Melakukan penyuluhan
mengenai imunisasi pada
balita
2. Aktual Mengidentifikasi Mencari factor yang
peningkatan factor masalah yang membuat masyarakat
penyakit berbasis mempengaruhi sering membuat kandang
lingkungan b/d kesehatan hewan di halaman
Pengelolahan lingkungan rumahnya
lingkungan hidup.
Menjelaskan dampak dari
Melakukan kotoran hewan
penjelasan kepada
masyarakat tentang Menjelaskan penyakit
Melaksanakan
kebersihan
Melaksanakan
lingkungan di
penyuluhan mengenai
sekitar.
perilaku hidup bersih dan
sehat
3. Resiko kurangnya Mengidentifikasi Mencari factor
pengetahuan b/d masalah air minum penyebab mengapa
konsumsi air yang tidak di masak masyarakat tidak
minum menta memasak air sebelum
di konsumsi
Mengobservasi
sumber air yang di
konsumsi masyarakat
Melihat kwalitas air
yang ada di
masyarakat
Menjelaskan kepada
Berikan penjelasan masyarakat tentang
kepada masyarakat bakteri yang terdapat
mengenai bakteri di air jika tidak di
yang terdapat pada air masak
jika tidak di masak.
Menjelaskan kepada
masyarakat mengenai
penyakit yng akan
timbul dari air yang
tidak di masak.
penyuluhan mengenai
melaksanakan penggunaan air bersih
penyuluhan tentang
pentingnya
mengkonsumsi air
yang dimasak.