Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN STILISTIKA

Gaya Seni Postmodern


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Stilistika
yang dibimbing oleh Bapak Taufik Dermawan

Oleh :
Roiyul Mufidah
Prodi. Bahasa dan Sastra Indonesia
Off. EE

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS SASTRA
JURUSAN SASTRA INDONESIA
PROGRAM STUDI S1 BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
Maret 2020
A. PASTICHE
1. Pengertian
Kata pastiche adalah bahasa Prancis serumpun dari kata benda Italia pasticcio , yang merupakan
pâté atau isi pai yang dicampur dari berbagai bahan. Secara metaforis, pastiche dan pasticcio
menggambarkan karya-karya yang disusun oleh beberapa penulis, atau yang menggabungkan
unsur-unsur gaya dari karya seniman lain. Pastiche adalah contoh eklektisisme dalam seni .

Menurut Wikipedia, Pastische adalah karya seni visual , sastra, teater, atau musik yang meniru
gaya atau karakter karya satu atau lebih seniman lain. Pastiche adalah kegiatan peniruan/imitasi
terhadap karya yang telah ada.

2. Ciri-ciri
- Merupakan imitasi, tiruan, atau duplikasi
- Plagiarisme yang jelas maupun tidak dari plot-plot lama
- Berasal dari berbagai penulis (kreator seni) lain, atau penulis (kreator) tertentu di masa lalu.

3. Tokoh
a. Sir Arthur Ignatius Conan Doyle
Sir Arthur Ignatius Conan Doyle KStJ DL (22 Mei 1859 - 7 Juli 1930) adalah seorang
penulis dan dokter medis asal Inggris. Dia menciptakan karakter Sherlock Holmes pada
tahun 1887 ketika dia menerbitkan A Study in Scarlet , yang pertama dari empat novel dan
lebih dari lima puluh cerita pendek tentang Holmes dan Dr. Watson . Kisah-kisah Sherlock
Holmes umumnya dianggap tonggak di bidang fiksi kejahatan. Banyak cerita yang
menampilkan Sherlock Holmes , awalnya ditulis oleh Arthur Conan Doyle , telah ditulis
sebagai pastiche sejak zaman penulis.

b. Frank Vincent Zappa


Frank Vincent Zappa (21 Desember 1940 - 4 Desember 1993) adalah musisi multi-
instrumentalis Amerika, komposer, dan pemimpin band. Karyanya ditandai oleh
ketidaksesuaian, improvisasi bentuk bebas, eksperimen suara, keahlian musik, dan sindiran
budaya Amerika. Orang dapat menemukan "pastiches" musikal di seluruh karya komposer
Amerika Frank Zappa .

4. Konsep
Pastiche, merupakan istilah yang mengacu pada pengertian keberadaan pinjaman (terutama) pada
seni. Keberadaan pinjaman atau pastiche dimaksud adalah keberadaan suatu pinjaman yang
berasal dari masa lalu. Suatu pinjaman yang dimaksud dapat berupa teks-teks apa saja seperti
kebudayaan, sejarah, estetika dan termasuk idiom-idiom estetika itu sendiri. Sebagai karya seni,
pinjaman itu juga dapat berasal dari berbagai penulis (kreator seni) lain, atau penulis (kreator)
tertentu di masa lalu.

Pastiche merupakan suatu bentuk imitasi murni, tiruan, atau duplikasi sesuatu dari masa lalu.
Sebagai imitasi murni, pastiche mengimitasi teks-teks masa lalu sebagai upaya mengangkat dan
mengapresiasinya, dengan cara mencabutnya dari semangat zamannya, dan menempatkannya ke
dalam konteks semangat zaman masa kini. Karena itu pula, pastiche juga dapat disebut satu
bentuk parodi sejarah—atau menurut Umberto Eco “perang terhadap sejarah”

Jameson menyebut pastiche sebagai parodi kosong (blank parody), tanpa cemoohan, tanpa sense
of humor, karena hanya bertujuan membuat sesuatu dari materi apa pun yang ada tanpa harus
terikat dengan semangat materi tersebut. Karenanya, Jameson menilai pastiche sebagai “topeng
bahasa, pengungkapan bahasa yang telah mati”.

5. Bentuk
Pastiche muncul dalam bentuk:
a. Sastra (novel)
b. Musik
c. Teater musikal
d. Film
e. Arsitektur

B. PARODI
1. Pengertian
Menurut KBBI, Parodi adalah karya sastra atau seni yang dengan sengaja menirukan gaya, kata
penulis, atau pencipta lain dengan maksud mencari efek kejanakan atau cemooh.

Parodi adalah satu bentuk dialog sebagaimana konsep dialog bakhtin-antarteks dan bertujuan
mengekspresikan perasaan tidak puas, tidak senang, tidak nyaman berkenaan dengan intensitas
gaya atau karya masa lalu yang dirujuk, dan menjadi semacam bentuk oposisi atau kontras di
antara berbagai teks, karya atau gaya lainnya dengan maksud menyindir, mengecam, mengkritik,
atau membuat lelucon darinya.

2. Ciri-ciri
- Berbentuk sindiran, lelucon.
- Merupakan bentuk imitasi atau tiruan.
- Sangat bergantung pada teks, karya, atau gaya masa lalu sebagai rujukan.
- Menekankan aspek penyimpangan atau plesetan dari teks atau karya rujukan yang biasanya
bersifat serius.

3. Tokoh
a. Hegemon of Thasos
Hegemon of Thasos adalah seorang penulis Yunani dari Komedi Lama . Hampir tidak ada
yang diketahui tentang dia, kecuali bahwa dia berkembang selama Perang Peloponnesia . Ia
adalah penemu semacam parodi ; dengan sedikit mengubah kata-kata dalam puisi-puisi
terkenal ia mengubah yang agung menjadi konyol.

b. Pyrrhonist Timon
Timon dari Phlius adalah seorang filsuf Yunani, seorang murid Pyrrho , dan seorang penulis
puisi satir terkenal yang disebut Silloi. Dia menggubah puisi, tragedi, drama satir, dan
komedi, yang masih sangat sedikit. Komposisinya yang paling terkenal adalah Silloi- nya,
kisah satir para filsuf terkenal, hidup dan mati; sebuah spoudaiogeloion dalam ayat
hexameter.

c. Lucian
Lucian dari Samosata ( sekitar 125 - setelah 180 M) adalah seorang satiris dan ahli retorika.
Risalah Lucian On the Syria Syria Dewi menyindir perbedaan budaya antara Yunani dan
Suriah dan merupakan sumber utama informasi tentang kultus Atargatis . Lucian memiliki
dampak yang sangat luas pada literatur Barat.

d. Weird Al Yankovic
Alfred Matthew "Weird Al" Yankovic adalah seorang komedian musik Amerika yang lagu-
lagunya yang penuh humor membuat budaya budaya populer menjadi ringan dan seringkali
parodi lagu-lagu spesifik oleh pertunjukan musik kontemporer; lagu-lagu orisinal yang
merupakan gaya pastiches karya para artis lain; dan polka medley dari beberapa lagu
populer, menampilkan instrumen favoritnya, akordeon .

4. Konsep
Parodi merupakan suatu bentuk imitasi, namun bukan imitasi murni, melainkan imitasi yang
ironik, dan karena itu parodi lebih merupakan suatu pengulangan yang dilengkapi dengan ruang
kritik, yang mengungkapkan perbedaan ketimbang persamaan.

Parodi memiliki persamaan dengan prastiche, yaitu menjadikan teks, karya, atau gaya masa lalu
sebagai rujukan. Namun, perbedaannya, parodi menjadikan rujukan tersebut sebagai kritik,
sindiran, kecaman sebagai ungkapan dari .ketidakpuasan atau sekedar ungkapan rasa humor.

Parodi sebagai satu bentuk pengungkapan selalu memperalat pengungkapan pihak lain untuk
menghasilkan efek makan yang berbeda. Sebagai satu bentuk representasi palsu, dalam
pengungkapan parodi terdapat dua suara yang berperan. Dua suara ini juga menunjuk pada dua
konteks yang berbeda, yaitu pengungkapan yang ada sekarang dan sebelumnya. pengungkapan
yang terdahulu digunakan oleh penulis atau seniman untuk tujuan ekspresinya.

5. Bentuk
Parodi biasa ditemukan pada karya-karya :
a. Literatur
b. Musik
c. Film bioskop
d. Teater
C. KITSCH
1. Pengertian
Kitsch berasal dari bahasa jerman, yakni verkitschen yang berarti ‘memungut sampah di
jalanan’ secara harafiah. Juga untuk menunjuk pada objek yang miskin cita rasa dan juga
miskin kualitas sehingga disebut sampah artistik.

Kitsch, menurut Sapardi Djoko Damono, merupakan sebuah istilah umum yang dikenakan
pada karya tiruan yang mengambil bahan dari kesan yang sejati yang dibuat atau disusun
untuk memenuhi selera masyarakat luas namun tidak peka terhadap inti kesan. Kata kitsch
dipakai untuk memadai karya seni, karya sastra, busana dan yang lainnya yang bercita rasa
vulgar, sentimental, atau kadang-kadang megah mewah.

2. Ciri-ciri
- Menampilkan tokoh dengan pose unik sebagai objek utama.
- Mengandung tema dan visual yang enak, menyenangkan dan romantis yang tidak disukai
banyak orang, mengejutkan, atau tidak menyenangkan.
- “Aneh” tanpa kontroversial.
- Umumnya (tetapi tidak secara eksklusif) merendahkan.

3. Tokoh
a. Hans Reimann
Hans Reimann (1889–1969) adalah seorang satiris, novelis, dan dramawan Jerman. Dia
menulis dengan nama samaran Max Bunge, Hans Heinrich, Artur Sünder, Hanns Heinz
Vampir, dan Andreas Zeltner.

b. Walter Benjamin
Walter Bendix Schönflies Benjamin adalah seorang filsuf Yahudi Jerman , kritikus budaya
dan penulis esai. Benjamin memberikan sumbangan abadi dan berpengaruh pada teori
estetika , kritik sastra , dan materialisme historis .

4. Konsep
Kitsch adalah sebuah bentuk representasi palsu. Namun, berbeda dengan parodi yang
produksinya didasarkan semangat kritik, bermain (play), produksi kitsch lebih didasarkan
semangat reproduksi, adaptasi, simulasi. Menurut Nemdrum, Kitsch melayani kehidupan dan
ditujukan untuk kemanusiaan.

Kitsch memassakan objek-objek langka, precious dan unik, dan sekaligus mempopulerkan nilai-
nilai budayanya. Ia bertolak belakang dari seni tinggi yang mengutamakan nilai-nilai kebaruan,
inovasi, dan kreativitas. Kitsch miskin akan nilai-nilai tersebut (nilai estetik dan nilai moral).

Karya-karya yang tergolong pada kitsch dihasilkan untuk memenuhi selera massa, misalnya
terdapat pada barang-barang souvenir yang selalu mengacu pada cita rasa yang jelek. Kata ini
mulai dikenal di pasar seni Munich pada tahun 1860-an sampai 1870-an untuk menamai
gambar-gambar atau sketsa-sketsa murahan yang sangat disukai di pasaran.
5. Bentuk
Kitsch biasanya ditemukan pada karya:
- Karya tiga dimensi : patung, souvenir
- Desain grafis
- Teater
D. CAMP
1. Pengertian
Dilansir dari Wikipedia, Camp adalah gaya estetika dan kepekaan yang menganggap sesuatu
menarik karena rasanya yang tidak enak dan nilai ironisnya .

Camp adalah sebuah kebohongan yang merupakan tantangan untuk sebuah kebenaran. Camp
juga merupakan sebuah fenomena kepura-puraan, camp menutup jati dirinya terhadap dunia luar,
kepura-puraan ini ditujukan untuk mengelabui publik. Camp meminjam idiom-idiom androgyne,
yang abu-abu, tidak jelas.

2. Ciri-ciri
- Menjunjung tinggi ketidaknormalan dan keluarbiasaan.
- Merupakan sebuah bentuk penentangan kebosanan.
- Penekanannya pada kegairahan reproduksi dan distorsi.
- Menunjuk pada ironi apresiasi yang rendah nilainya.

3. Tokoh
a. George Kuchar
George Kuchar (31 Agustus 1942 - 6 September 2011) adalah seorang sutradara dan artis
video bawah tanah Amerika, yang dikenal karena estetika "low-fi" -nya. George Kuchar
menyutradarai lebih dari 200 film dan video (termasuk lebih dari 15 dengan saudara
kembarnya Mike), banyak dari mereka film pendek oleh siswa dalam kursus di San
Francisco Art Institute .

b. Mike Kuchar
Mike Kuchar (lahir 31 Agustus 1942 di New York City ) adalah seorang pembuat film ,
aktor, dan artis underground Amerika. Kuchar terkenal karena anggarannya yang rendah dan
film-film kamp seperti Sins of the Fleshapoids dan The Craven Sluck .

c. Jack Smith
Jack Smith (14 November 1932 - 25 September 1989) adalah seorang pembuat film
Amerika, aktor, dan pelopor sinema bawah tanah . Dia umumnya diakui sebagai bapak
pendiri seni pertunjukan Amerika, dan telah diakui secara kritis sebagai fotografer master,
meskipun karya fotografinya jarang dan sebagian besar tetap tidak diketahui.

4. Konsep
Susan Sontag mengatakan bahwa camp adalah sebuah atraksi untuk menunjukkan kualitas
kemanusiaan itu sendiri yang menunjukkan kegagalan dari kesungguhan hati yang menunjukkan
sebagian kualitas gaya yang unik dan mencerminkan bagian yang paling sensitif.

Estetika kamp mengganggu banyak gagasan modernisme tentang apa itu seni dan apa yang dapat
digolongkan sebagai seni tinggi dengan membalikkan atribut estetika seperti keindahan, nilai,
dan rasa melalui undangan dari berbagai jenis kecemasan dan konsumsi.
Camp juga bisa menjadi praktik sosial dan berfungsi sebagai identitas gaya dan kinerja untuk
beberapa jenis hiburan termasuk film, kabaret, dan pantomim . Di mana seni tinggi selalu
memadukan keindahan dan nilai, kemah harus perlu hidup, berani, dan dinamis. "Estetika camp
menyenangkan dengan kekurangajaran." Camp menentang kepuasan dan berusaha menantang.
Seni kamp terkait dengan - dan sering bingung dengan - kitsch , dan hal-hal dengan daya tarik
kamp juga dapat digambarkan sebagai "murahan".

5. Bentuk
a. Televisi
b. Film
c. Musik
d. Mode (contoh : The Met Gala)
e. Teater
E. SKIZOFRENIA
1. Pengertian
Skizofrenia, sebuah istilah psikonalisis yang pada awalnya digunakan untuk fenomena psikis
dalam diri manusia, kini digunakan secara metaforik untuk menjelaskan fenomena yang lebih
luas termasuk bahasa (Lacan), sosial ekonomi, sosial politik (Deleuza & Guattari), dan estetik.

Lacan mendefinisikan skizofrenia sebagai “putusnya rantai pertandaan, yaitu rangkaian


sintagmatis penanda yang bertautan dan membentuk satu ungkapan atau makna”. Petanda, yang
dalam strukturalis dikatakan sebagai makna dari satu ungkapan, oleh para postrukturalis hanya
dipandang sebagai efek makna, yang timbul akibat dari pergerakan atau dialog antara sat
penanda dan penanda lainnya.

Pada saat terganggunya hubungan penanda-petanda, atau antarpenanda, yaitu ketika sambungan
rantai pertandaan terputus, pada saat itu akan dihasilkan ungkapan skizofrenia, dalam bentuk
serangkaian penanda yang tidak saling berkaitan.

2. Ciri-ciri
- Menjadikan referensi sebagai kata.
- Berada dalam satu dunia simbol yang berlapis-lapis
- Tidak memungkinkan sampai pada satu makna absolut.
- Terdapat kekacauan pertandaan pada gambar, teks, atau objek.
- Dilihat dari keterputusan dialog antarelemen sehingga makna sulit ditafsirkan.

3. Tokoh
a. Seno Gumira Ajidarma (SGA)
Seno Gumira Ajidarma (lahir di Boston, Amerika Serikat, 19 Juni 1958; umur 61 tahun) [3]
adalah penulis dari generasi baru di sastra Indonesia. Beberapa buku karyanya adalah Atas
Nama Malam, Wisanggeni—Sang Buronan, Sepotong Senja untuk Pacarku, Biola tak
Berdawai, Kitab Omong Kosong, Dilarang Menyanyi di Kamar Mandi, dan Negeri Senja.
Gaya skizofrenia muncul pada pengisahan SGA mengenai rembulan yang dapat
dijadikansebagai tanda atau simbol makna yangbergeser antara penanda danpetandanya.
Ketika makna rembulan yang telah mapan mengacu pada ‘benda langit yg mengitari bumi,
bersinar pada malam hari karena pantulan sinar matahari’ dan ‘kecantikan malam’, SGA
menggeser maknanya sebagai sebuah beban melupakan seseorang.

4. Konsep
Dalam karya skizofrenia, terjadi sebuah keterputusan rantai pertandaan. Untuk mengacu pada
sebuah makna, tidak secara jelas dan pasti menggunakan petandanya. Hal ini seolah
menggambarkan masyarakat post-modern yang kebingungan dalam menentukan realitas absolut
sebagai acuan dari makna yang hakiki.

Skizofrenia menganggap kata-kata sama seperti benda-benda sebagai referensi, dengan


pengertian, sebuah kata tidak lagi merepresentasikan sesuatu sebagai referensi, melainkan
referensi itu sendiri menjadi kata. Bila para strukturalis menganggap sesuatu (realitas) sebagai
petanda atau makna dalam rantai pertandaan, maka dalam pandangan Lacan tentang bahasa
skizofrenik, penanda bukan wakil dari petanda, melainkan sama dengannya-petanda adalah
sebuah penanda.

Dalam diskursus postmodern, bahasa skizofrenia dihasilkan dari persimpangsiuran penanda,


gaya, dan ungkapan dalam satu karya, yang menghasilkan makna-makna kontradiktif, ambigu,
terpecah, atau samar-samar.
.
5. Bentuk
- Teater
- Novel
KESIMPULAN

Postmodrnisme digunakan untuk mengkaji seni, sebagaimana Syafril (2008) berusaha mengungkapkan
idiom-idiom yang ada dan dikaji dengan pendekatan postmodernisme dari segi estetik seperti idiom
“panjat pinang” sebagai idiom estetika pastiche, “plesetan panjat pinang” sebagai parodi, “delegitimasi
budaya setuju” sebagai kitsch, “androgin karakter” sebagai camp, dan “permainan bahasa skizofrenik”
sebagai skizofrenia.

Anda mungkin juga menyukai