PERENCANAAN WILAYAH
Disusun oleh:
Rossita Yuli Ratnaningsih 03311850010004
Niswah Selmi Kaffa 03311850012002
LAMPIRAN .......................................................................................................... 15
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Sehingga pada tugas kali ini penulis bermaksud untuk melakukan evaluasi
tutupan lahan terhadap penggunaan lahan (Studi: Wilayah Konservasi) di
Kabupaten Sidoarjo dengan cara membandingkan citra satelit Landsat 8 pada
tanggal 18 November 2019 dengan RTRW Kabupaten Sidoarjo tahun 2009-2029.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan berdasarkan latar belakang di atas adalah sebagai berikut,
a. Membandingkan luas wilayah konservasi terbangun pada tahun 2019
dengan RTRW Kabupaten Sidoarjo tahun 2009 – 2029.
b. Menganalisa deviasi kenyataan lapangan dengan RTRW Kabupaten
Sidoarjo tahun 2009 – 2029.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
Tabel 2.1 Komposisi Penggunaan Lahan Kabupaten Sidoarjo (Sumber:
Dinas Komunikasi dan Infromatika Kabupaten Sidoarjo, 2018)
No Luasan/Coverage (Ha) %
1 KAWASAN LINDUNG/COVERT
AREA
Kawasan Lindung Bawahannya (The 3.541,02 4,96
Subordinate Covert Area)
Kawasan Lindung Setempat (Local 4.031,06 5,64
Covert Area)
Kawasan Pelestarian Alam (Nature 7,00 0,01
Preservation Area)
Kawasan Rawan Bencana Alam 800,00 1,12
(Natural Disaster Prone Regions)
2 KAWASAN
BUDIDAYA/CULTIVATION
AREA
Kawasan Pemukiman (Setlement 24.119,09 33,7
Area)
Kawasan Pertanian (Agriculture Area) 13.544,07 18,96
Kawasan Perikanan (Fishery Area) 13.349,13 18,69
Kawasan Pertambangan (Mining 50,00 0,07
Area)
Industri (Industry) 6.938,86 9,71
Fasilitas Umum (Public Facilities) 1.030,17 1,44
Perdagangan dan Jasa (Trade and 1.683,72 2,36
Service)
3 LAIN-LAIN/THE OTHER 2.332,8 3,27
JUMLAH 71.427,00 100,00
4
terbuka, jalan, sungai/saluran irigasi, lain-lain. Luas wilayah dataran Kabupaten
Sidoarjo adalah 71.424,25 Ha.
5
− Kawasan sekitar rawa dan hutan rawa
− Sempadan pantai
− Sekitar waduk
− Ruang terbuka hijau dan hutan kota
Kawasan konservasi merupakan salah satu jenis kawasan lindung. Adapun yang
merupakan bagian dari kawasan lindung menurut RTRW Kabupaten Sidoarjo tahun
2009 – 2029 adalah: kawasan konservasi dan resapan air, sempadan pantai,
sempadan sungai, kawasan pantai berhutan bakau, kawasan cagar budaya, dan
kawasan rawan bencana alam.
6
Table 2.3 Multiclass Confusion Matrix
Prediksi
Positif Negatif Netral
Prediksi Positif TPos FPosNeg FPosNet
Negatif FNegPos TNeg FNegNet
Netral FNetPos FNetNeg TNet
Tidak jauh berbeda dengan yang berdimensi 2x2, multiclass confusion matrix
juga memiliki elemen TP (True Positive), FN (False Negative), FP (False Positive),
dan TN (True Negative). Berikut adalah ketentuan-ketentuan dalam menetapkan
nilai elemen tersebut:
a. TP (True Positive) merupakan banyaknya data yang kelas aktualnya sama
dengan kelas prediksinya.
b. FN (False Negative) merupakan total dari seluruh baris yang ditunjuk
kecuali TP yang dicari
c. FP (False Positive) merupakan total dari seluruh kolom yang ditunjuk
kecuali TP yang dicari.
d. TN (True Negative) merupakan total dari seluruh kolom dan baris selain
yang ditunjuk (Al Kabir, 2017)
7
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
8
Gambar 3.1 Flowchart Metode Pelaksanaan
Dalam pengolahan ini data yang ada diproses agar dapat digunakan untuk
analisa atau menghasilkan informasi yang diinginkan. Pengolahan data citra
Landsat 8 dilakukan untuk membuat peta penggunaan lahan Kawasan konservasi,
dan peta Pola Ruang dalam RTRW Kabupaten Sidoarjo digunakan sebagai data
pembanding, untuk mengetahui perubahan lahan di Kabupaten Sidoarjo.
9
Untuk proses klasifikasi peta tutupan lahan pesisir dilakukan dengan
pengambilan training area. Setelah pengambilan training area selesai, kemudian
dilakukan proses klasifikasi supervised atau terbimbing.
10
BAB IV
HASIL DAN ANALISA
4.1 Hasil Klasifikasi
Klasifikasi terbimbing (supervised classification) dilakukan berdasarkan citra
satelit Landsat 8 OLI pada tanggal 18 November 2019. Adapun klasifikasi di sini
ditujukan untuk mengetahui lahan konservasi (dalam hal ini hutan bakau) maka
composite band yang digunakan adalah 6 5 2 (Healthy Vegetation). Adapun hasil
dari composite band pada wilayah kajian adalah sebagai berikut,
11
Adapun hasil dari klasifikasi terbimbing tersebut adalah sebagai berikut,
12
4.3 Tutupan Lahan Konservasi
Adapun berdasarkan shapefile RTRW Kabupaten Sidoarjo tahun 2009 -
2019, didapatkan luasan lahan konservasi mangrove seluas 9,5 km2. Sedangkan
perhitungan luas dari data raster yang didapat mengenai lahan yang tertanami
mangrove adalah seluas 6,3 km2. Sehingga terdapat deviasi luas 3,2 km2 dengan
luas kenyataan lebih kecil dibandingkan luas pola ruang pada RTRW Kabupaten
Sidoarjo tahun 2009 – 2019. Berdasarkan pengamatan melalui citra, terdapat
beberapa lahan yang diperuntukkan untuk mangrove namun beralih fungsi menjadi
tambak.
13
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisa yang dilakukan diketahui terdapat deviasi lahan
konservasi mangrove pada Kabupaten Sidoarjo di tahun 2019 adalah sebesar 3,2
km2 dengan luas kenyataan lebih kecil dibandingkan pola ruang pada RTRW
Kabupaten Sidoarjo tahun 2009 – 2019.
5.2 Saran
Untuk mengetahui apakah hasil klasifikasi yang dilakukan pada citra sudah
sesuai dengan kondisi di lapangan seharusnya dalam penelitian ini dilakukan
Groundtruth atau survey lapangan.
14
DAFTAR PUSTAKA
15
LAMPIRAN
16