Anda di halaman 1dari 20

KIMIA FISIKA:

TEORI KINETIKA GAS


Prof. Dr. Heru Setyawan
Jurusan Teknik Kimia FTI – ITS
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
E-mail: sheru@chem-eng.its.ac.id
Semua prinsip perilaku gas yang telah didiskusikan
sejauh ini telah didiperoleh secara percobaan

Mungkinkah diterangkan dengan cara teoritis?

Teori kinetika gas mencoba menerangkan perilaku gas


dengan cara teoritis dalam istilah “gambar” gas yang
dipostulatkan dan asumsi tertentu yang berhubungan
dengan perilakunya.

(pertama kali diusulkan oleh Bernoulli pada tahun 1738, dan dielaborasi
dan dikembangkan oleh Clausius, Maxwell, Boltzmann, van der Waals, dan
Jeans)
POSTULAT DASAR TEORI KINETIKA GAS
1. Gas dipandang tersusun dari partikel diskret kecil yang
disebut molekul. Untuk satu gas, semua molekul
dipandang memiliki massa dan ukuran yang sama tetapi
berbeda dari gas ke gas.
2. Molekul dalam wadah dipercaya selalu bergerak tanpa
henti dimana selama itu mereka bertumbukan satu sama
lain dan dengan dinding wadah.
3. Tembakan bertubi-tubi pada dinding wadah oleh molekul
menimbulkan fenomena yang kita sebut tekanan;
dengan kata lain, gaya yang diberikan pada dinding per
satuan luas adalah gaya rata-rata per satuan luas yang
molekul berikan dalam tumbukannya dengan dinding.
4. Disebabkan oleh tekanan gas dalam wadah tidak
berubah dengan waktu pada suatu tekanan dan suhu
tertentu, tumbukan molekuler harus tidak melibatkan
kerugian energi karena friksi. Dengan kata lain, semua
tumbukan molekul adalah elastis.

Prof. Dr. Heru Setyawan, Jurusan Teknik Kimia FTI – ITS


POSTULAT DASAR TEORI KINETIKA GAS
5. Suhu absolut merupakan besaran yang
berbanding lurus dengan energi kinetika rata-
rata dari semua molekul dalam sistem.
6. Pada tekanan yang relatif rendah, jarak rata-
rata antar molekul adalah besar dibandingkan
dengan diameter molekul, dan dari sini gaya
tarik antar molekul, yang tergantung pada
jarak pisah molekul, dapat dipandang
diabaikan.
7. Akhirnya, karena molekul adalah kecil
dibandingkan dengan jarak antar mereka,
volumenya bisa dipandang dapat diabaikan
dibandingkan dengan volume total gas.

Prof. Dr. Heru Setyawan, Jurusan Teknik Kimia FTI – ITS


POINT PENTING POSTULAT TEORI
 Gas tersusun atas sejumlah besar molekul yang
ukurannya kecil dibandingkan dengan jarak rata-
rata antar molekul  molekul bergerak bebas dan
cepat dalam ruang.
 Teori kinetika gas menggunakan gambar molekuler
untuk menurunkan sifat makroskopis bahan.
 Disini hanya akan dibahas gas pada tekanan rendah
(gas ideal)  molekul terpisah jauh  gaya
antarmolekuler diabaikan.
 Molekul dianggap mengikuti hukum Newton tentang
gerak (mekanika klasik).
 Meskipun penggunaan mekanika klasik memberikan
hasil yang kurang bagus untuk prediksi kapasitas
panas gas tetapi ini merupakan pendekatan yang
sangat bagus untuk sifat seperti tekanan dan difusi.

Prof. Dr. Heru Setyawan, Jurusan Teknik Kimia FTI – ITS


TEKANAN GAS IDEAL
 Tekanan yang diberikan oleh gas pada dinding
wadahnya adalah karena tumbukan molekul gas
pada dinding.
 Jumlah molekul gas sangat banyak (2 × 1019
dalam 1 cm3 pada 1 atm dan 25°C).
 Jumlah molekul yang menabrak dinding wadah
dalam selang waktu yang sangat singkat adalah
sangat besar (3 × 1017 tumbukan dengan dinding
1 cm2 dalam 1 ms untuk O2 pada 1 atm dan
25°C)  tumbukan masing-masing molekul
menghasilkan tekanan yang nyata-nyata steady
pada dinding.

Prof. Dr. Heru Setyawan, Jurusan Teknik Kimia FTI – ITS


TEKANAN GAS IDEAL
Sumbu z
• Wadah kubus yang diisi dengan n’
molekul gas, semua sama, dan semua
dengan massa m dan kecepatan u.
• Kecepatan u dapat dipecah menjadi
uz tiga komponennya ux, uy, dan uz.
ux
uy Sumbu x u 2 = u x2 + u y2 + u z2

u = kecepatan rata-rata akar kuadrat


Sumbu y z (root-mean-square velovity)

Momentum tumbukan = mu x

Momentum pantulan = −mu x

x Perubahan momentum = mu x − (− mu x )
= 2mu x

y Massa = m, kecepatan = ux
TEKANAN GAS IDEAL
l

ux -ux
l

Dinding kiri Dinding kanan


ux ux
Jumlah tumbukan per detik
2l 2l
u x mu x2 mu x2
Perubahan momentum per detik = (2mu x ) =
2l l l

mu x2
Perubahan momentum/det/molekul dlm arah x = 2
l

•Perubahan dalam arah y dan z analog dengan diatas.


•Persamaan yang dihasilkan juga serupa.
TEKANAN GAS IDEAL
2
2mu x2 2mu y 2mu z2
Perubahan momentum/molekul/det = + +
l l l
=
2m 2
l
( )
u x + u y2 + u z2

2m 2
= u
l
Untuk n’ molekul:

2n' mu 2
Perubahan momentum total per detik =
l
• Laju perubahan momentum = gaya yang bekerja F
• Tekanan = gaya per satuan luas

F 2n' mu 2
P= =  Untuk kubus, A = 6 l2
A lA

n' mu 2 n' mu 2
P= 3
= PV = 13 n' mu 2
3l 3V
DEDUKSI DARI TEORI KINETIKA GAS
Hukum Boyle
Postulat 5:
Suhu absolut merupakan besaran yang berbanding lurus dengan energi
kinetika rata-rata dari semua molekul dalam sistem.

1
2 mn' u 2 = k1T

PV = 13 n'mu 2 Dikali dan


dibagi 2
PV = (
2 1
3 2 n'mu 2 )

Pada suhu konstan


PV = k1T 2
3 PV = konstan

Hukum Charles

Pada tekanan konstan  2k1 


PV = k1T
2
3 V = T = K 2T
 3P 
DEDUKSI DARI TEORI KINETIKA GAS
Prinsip Avogadro

P1V1 = P2V2
1
3 n'1 m1u12 = 13 n'2 m2u22
PV = 13 n' mu 2 n'1 = n'2
(Prinsip Avogadro, 1811)
Suhu konstan
1
2 mu 2 = k1T 1
2 m1u12 = 12 m2u 22

• Volume yang sama dari semua gas pada pada tekanan dan suhu yang sama
mengandung jumlah molekul yang sama.
• Jumlah molekul sebenarnya dalam g-mol sembarang gas merupakan
konstanta fisika yang penting yang dikenal sebagai bilangan Avogadro, N
(= 6,02229 × 1023 molekul per g-mol).
DEDUKSI DARI TEORI KINETIKA GAS
Hukum Graham tentang Difusi

P1V1 = P2V2
1
3 n'1 m1u12 = 13 n'2 m2u22
PV = 13 n' mu 2
u12 m2 n'2 u1 m2 n'2
2
= =
u 2 m1n'1 u2 m1n'1

n'1 = n'2 = N u1 m2 N M2
= =
u2 m1 N M1

Pada suhu dan tekanan konstan:

u1 ρ2
=
u2 ρ1
DEDUKSI DARI TEORI KINETIKA GAS
Semua deduksi diatas menunjuk pada fakta bahwa hubungan teoritis
PV = 13 n' mu 2
sesuai dengan hukum gas ideal empiris

PV = nRT
Jadi

n’ = nN
PV = 13 n' mu 2 = nRT
PV = 13 n( Nm )u 2 = nRT
nMu 2
= = nRT
3

• M = Nm = berat molekul gas


• n = jumlah mol gas dalam volume V pada tekanan P dan suhu T
DEDUKSI DARI TEORI KINETIKA GAS
Kecepatan Molekul Gas
Postulat 5:
Suhu absolut merupakan besaran yang berbanding lurus dengan energi
kinetika rata-rata dari semua molekul dalam sistem.

Semua molekul pada suhu yang sama harus memiliki energi kinetika yang
sama
1
2 m u
1 1
2
= 1
2 m u
2 2
2
= 1
2 m 2
3 3 , dst.
u Molekul yang massanya lebih besar
kecepatannya lebih lambat

3RT
1
3 nMu = nRT
2 u=
M
PV 3P
RT = u=
n ρ

nM

V
DEDUKSI DARI TEORI KINETIKA GAS
Energi Kinetika Tranlasi

nRT = 13 nMu 2 Ek = (
3 1
2 3
)
nMu 2 = 32 nRT (untuk n mol gas)

Ek = 12 nMu 2 Ek = 32 RT (untuk 1 mol gas)

Energi translasi gas ideal secara sempurna tidak tergantung pada sifat atau
tekanan gas, dan hanya tergantung pada suhu absolut.

Ek = 32 RT Ek 3 RT 3
Bagi dengan N = = kT
N 2 N 2

k = R/N
= konstanta Boltzmann
= 1,3805 × 10-16 erg/K
DEDUKSI DARI TEORI KINETIKA GAS
Distribusi Kecepatan Molekuler
Gas ideal:
Semua molekul dalam suatu gas pada suhu tertentu dipandang tersusun
atas molekul yang bergerak dengan kecepatan akar kuadrat rata-rata
konstan u.
Kenyataan:
Semua molekul tidak memiliki kecepatan molekul yang sama, sebagai akibat
tumbukan, berlangsung redistribusi energi dan kecepatan.

Maxwell & Boltzmann:


Distribusi kecepatan molekul tergantung pada suhu dan berat molekul gas
32
dnc  M  − Mc 2 2 RT 2
= 4π   e c dc (Hukum distribusi Maxwell-Boltzmann)
n'  2πRT 

• dnc = jumlah molekul dari total n’ yang memiliki kecepatan antara c dan dc.
• dnc/n’ = fraksi dari jumlah molekul total yang memiliki kecepatan antara c
dan dc.
DEDUKSI DARI TEORI KINETIKA GAS
Distribusi Kecepatan Molekuler
32
dnc  M  − Mc 2 2 RT 2
= 4π   e c dc dibagi dengan dc
n'  2πRT 

32
1 dnc  M  − Mc 2 2 RT 2
p= = 4π   e c (probabilitas molekul memiliki kecepatan c)
n' dc  2πRT 
DEDUKSI DARI TEORI KINETIKA GAS
Distribusi Kecepatan Molekuler
c1 + c2 + c3 + ⋅ ⋅ ⋅ + cn
Kecepatan rata-rata v=
n

c12 + c23 + c32 + ⋅ ⋅ ⋅ + cn2


Kecepatan akar kuadrat rata-rata u=
n

Kecepatan yang paling mungkin α ≠ u atau v

Dari argumen teori kinetika

3RT 8RT
v = 0,921u u=
3RT v = 0,921 =
M M πM
2
α= u 2 RT
3 α=
M

α : v : u = 1 : 1,128 : 1,224
DEDUKSI DARI TEORI KINETIKA GAS
Distribusi Kecepatan Molekuler
Energi kinetika gas dengan kecepatan c per mol
Mc 2 dnc 2π − E RT 1 2
E= = e E dE
2 n' (πRT )32

32
dnc  M  − Mc 2 2 RT 2 1 dnc 2π
= 4π   e c dc p' = = e − E RT 1 2
E
n'  2πRT  n' dE (πRT )32

dnc/n’ = fraksi jumlah total molekul yang memiliki energi kinetika antara E
dan E + dE
p’ = probabilitas energi kinetika translasi memiliki nilai E.
20
7x10

20
6x10

5x10
20 Fungsi distribusi untuk energi
kinetika pada 300 °C. Kurva ini
p' (n dnc/dE)

20
4x10

berlaku untuk sembarang gas


-1

20
3x10

20
2x10

20
1x10

0
-21 -20 -20 -20 -20
0,0 5,0x10 1,0x10 1,5x10 2,0x10 2,5x10

E, J
DEDUKSI DARI TEORI KINETIKA GAS
Frekuensi tumbukan & lintasan bebas rata-rata
Jumlah tumbukan sebuah molekul per detik dalam gas yang mengandung n*
molekul per cm3:
• v = kecepatan rata-rata molekul, cm/s
2πvσ 2 n * • σ = diameter molekul, cm

Jumlah total tumbukan molekul per cm3 per detik, Z:

Z = 2πvσ 2 (n *)
2

Karena setiap tumbukan melibatkan dua molekul, jumlah tumbukan molekul


yang terjadi dalam cm3 per detik:

πvσ 2 (n *)2
Z 1
Nc = =
2 2

Lintasan bebas rata-rata, atau jarak rata-rata yang ditempuh oleh sebuah
molekul sebelum tumbukan:
v 1
l= =
2πvσ 2 n * 2πσ 2 n *

Anda mungkin juga menyukai