BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Pendahuluan
Gotong- royong yang menjadi dasar kehidupan masyarakat Indonesia sejak pertama
kali mengawali Indonesia merdeka, maka seharusnya semangat Gotong royong haruslah
selalu ada dan dibawa kedalam jiwa masyarakat Indonesia di setiap zaman. Gotong royong
sebagai suatu nilai luhur yang tertanam dalam diri masyarakat indonesia, sehingga melalui
gotong royong inilah mempu membawa negara Indonesia kedalam suatu hal yang lebih baik
melalui 5 asas yang terdapat dalam semangat gotong royong itu sendiri yakni Kebangsaan
indonesia, Internasionalisme, musyawarah, kesejahteraan, Ketuhanan.(lih. Dewantara, 2017:
62).
Semangat Gotong royong yang telah menjadi warisan leluhur yang telah nyata
dipraktikan mulai zaman kerajaan hingga pada zaman awal kemerdekaan, sehingga semangat
gotong royong menjadi suatu ciri khas dan kekuatan bagi negara Indonesia melalui pola
kehidupan yang tertanam didalamnya pola pikir, sikap, dan perilaku setiap anggota
masyarakat Indonesia dengan saling menjaga nilai-nilai kemanusiaan, berperilaku adil,
mementingkan kepentingan bersama serta mengembangkan budaya persatuan. Dengan
demikian Ir Soekarno mengungkapkan bahwa betapa sungguh hebatnya negara Indonesia
yang dijiwai dalam diri masyarakatnya dengan hidup bersama yakni hidup gotong royong.
Gotong royong yang dimaknai sebagai sarana yang dapat mempersatukan perbedaan ,
sehingga dengan gotong royong diharapkan mampu menjadikan hal yang berbeda menjadi
sama yang berlandaskan kebenaran yang dapat diterima bersama.(bdk. Dewantara, 2017: 96-
97).
Indonesia saat ini berada dalam pemerintahan yang dipimpin oleh Presiden yang
bernama Joko Widodo. Jokowi merupakan salah satu orang yang menjadi kepercayaan
banyak masyarakat Indonesia oleh karna itu melalui proses pemilu ia terpilih dengan
banyaknya suara masyarakat yang memilih Jokowi. Mengingat kembali proses pemilu
dimana pertama kali seorang bernama Jokowi ini menjadi salah satu calon Presiden bersama
dengan wakilnya Muhamad Jusuf Kalla. Berbagai proses dan dinamika mengundang
masyarakat Indonesia untuk berpacu memberikan suaranya dalam menentukan Presiden yang
akan memimpin bangsa Indonesia. Proses dan dinamika ini ternyata tidak selalu berjalan
searah diantara masyarakat Indonesia satu dengan yang lainnya, terkadang beda pilihan
menjadikan diri seseorang menjadi fanatik, kefanatikan ini lah yang bahkan hingga sampai
pemilu selesai dan diketahui bahwa Jokowi bersama pasangannya yang terpilih, masih tetap
dibawa dan seolah enggan untuk menerima hasil yang ada.
Mencermati ungkapan diatas penulis hendak mencari tahu apakah Semangat gotong
royong yang dicetuskan oleh Ir. Soekarno yang mengarah kepada kehidupan masyarakat
Indonesia ini, sudah diimplementasikan dalam kehidupan masyarakat Indonesia yang saat ini
dipimpin oleh Presiden Jokowi dalam mencapai Indonesia merdeka.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Semangat gotong royong menurut Ir. Soekarno
Gotong royong berdasarkan KBBI adalah suatu tindakan yang dilakukan/dikerjakan
secara bersama-sama, dalam kebersamaan tersebut adanya sikap saling tolong-menolong dan
bantu –membantu antara satu dengan yang lain. Gotong royong merupakan sebuah konsep
lama yang ada dalam kehidupan masyarakat yang dipandang tinggi dan luhur. Melalui gotong
royong berarti adanya kebersamaan yang dapat meringankan beban masing-masing serta
memupuk unsur sosialisasi dan tanggung jawab bersama dalam keikutsertaan membangun
milik sendiri ataupun milik bersama dalam komunitas. Gotong royong yang merupakan suatu
kebersamaan akan mencerminkan suatu kehidupan yang rukun, saling menolong, dan penuh
tenggang rasa.(bdk. Dardjowidjodjo, 2015: 19).
Gotong royong merupakan dasar yang harus dihidupi oleh segenap masyarakat
Indonesia, dengan dijiwai semangat Gotong Royong yang diungkapkan Ir. Soekarno dalam
menuju indonesia merdeka.(lih. Dewantara, 2017: 91). Gotong royong merupakan budaya
yang sudah dipraktikkan oleh para leluhur sejak zaman kerajaan, hingga kepada awal
indonesia merdeka. Melalui gotong royonglah masyarakat indonesia akan mewujudkan nilai-
nilai kebersamaan, yang mana melalui pola pikir, sikap, dan perilaku masyarkat indonesia
yang mengarah kepada hidup saling menjaga nilai kemanusiaan, serta membuka diri untuk
mengembangkan budaya persatuan serta acuh terhadap egoisme diri pribadi.(Dewantara,
2017: 95-96).
Menurut Pranadji dalam Dewantara (2017: 96) melalui gotong royong dapat menjadi
sarana masyarakat yakni menyatukan, memecahkan masalah bersama dalam suatu kehidupan
atau kelompok masyarakat. Gotong royong merupakan suatu ringkasan dari Pancasila yang
telah digagaskan oleh Ir soekarno sebagai berikut :
“ jikalau saya peras yang lima menjadi tiga, dan tiga menjadi satu, maka dapatlah
saya satukan perkataan Indonesia yang tulen, yaitu perkataan”gotong
royong”(Sekretariat Negara Republik Indonesia dalam Dewantara, 2017: 97)
2. Kehidupan masyarakat Indonesia di masa pemerintahan Jokowi
Sistim demokrasi di Indonesia menekankan bahwa hak serta kebebasan manusia dapat
terjadi, yang salah satunya adalah hak dan kebebasan masyarkat Indonesia untuk menentukan
seorang Presiden yang akan menjabat sebagai pemerintah negara Indonesia. Negara
Indonesia yang dipimpin oleh Presiden Jokowi semenjak tahun 2014, merupakan suatu karya
bersama yang berdasarkan mayoritas rakyat yang memilih Jokowi untuk menjadi presiden
yang memimpin negara Indonesia.
Masyrakat Indonesia yang saat ini hidup di masa pemerintahan Jokowi, merupakan
terdiri dari orang-orang yang dahulu pro dan kontra terhadap Jokowi terlebihnya disaat
menjelang Pemilu 2014. Perbedaan pendapat yang dimiliki masyarakat Indonesia merupakan
hal yang wajar, karena dalam pemilu tidaklah hanya terdapat satu calon yang dapat dipilih
melainkan lebih dari satu. Masa-masa inilah dimana masyarkat indonesia dapat menentukan
kekuasaan atas suatu jabatan pemerintahan negara. Pemilu merupakan salah satu cara dalam
demokrasi untuk memilih wakil-wakil rakyat yang akan duduk di lembaga perwakilan rakyat,
serta salah satu bentuk pemenuhan hak asasi warga negara di bidang politik. Pemilu
dilaksanakan demi mewujudkan kedaulatan rakyat, karna tidaklah mungkin rakyat
memerintah secara langsung, oleh sebab itu diperlukannya sebuah cara untuk menentukan
wakil rakyat dalam memerintah suatu negara selama kurun waktu tertentu.pemilu
dilaksanakan dengan menganut asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.
Sebagaimana dikatakan dalam ( pengertian. id/ 2013/ 12/ pengertian- pemilihan- umum-
pemilu.html ).
Dengan demikian hidup bersama masyarakat Indonesia tak lagi bersama malainkan
berkelompok, yang karena berbeda pendapat dan pilihan, sehingga sampai pada selesainya
pemilu 2014 hingga Jokowi menjabat sebagai pemerintah Indonesia, segala kerja dan usaha
bagi bangsa dan negara hanya mendapat pandangan negatif dari masyarakat yang kontara
terhadap Jokowi, serta bagi mereka yang Pro Jokowi memandang positif hasil upaya
memerintah Jokowi. Perbedaan pilihan yang selalu dibawa hingga pertikaian antar kubu
masih banyak dijumpai di dunia sosial media. Seperti FB, Twetter, dll.
Menganalisa dari pembahasan diatas, melihat Gotong royong sebagai suatu nilai hidup
dan luhur yang menjadi kebudayaan turun-temurun serta meliahat realita kehidupan
masyarakat indonesia saat ini dimana pemerintahan dijabat oleh Presiden Jokowi, maka dapat
dipahami bahwa: Gotong royong merupakan nilai yang harus dihidupi oleh segenap
masyarakat indonesia, melalui gotong royong yang merupakan bentuk kebersamaan dalam
masyarakat Indonesia akan menjadikan kekuatan menuju Indonesia merdeka. Semangat
gotong royong yang diungkapkan oleh Ir. Soekarno yang merupakan rangkupan dari
pancasila, dimengerti sebagai nilai yang harus selalu dihidupi dan dijiwai oleh masyarkat
Indonesia. Maka dengan demikian semangat gotong royong haruslah tertanam dalam diri
masyarakat Indonesia. Serta pentingnya hidup saling menopang, membantu, memberikan
dukungan demi persatuan meski berangkat dari perbedaan pilihan namun pada akhirnya
tetaplah bersatu kembali dengan harapan dan tujuan yang sama yakni menuju Indonesia
merdeka.
Presiden yang terpilih adalah mereka yang akan membawa Indonesia kepada masa
depan, maka sebagai warga masyarakat Indonesia haruslah memberikan dukungan supaya
tercapailah harapan bersama yakni, kesejahteraan dan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Serta semakin dapat memajukan bangsa dan negara Indonesia. Namun melihat bagaimana
masyarakat indonesia saat ini masih terpaku untuk menutup diri atas suatu keputusan yakni
Indonesia dipimpin oleh presiden Jokowi. Maka pertanyaan yang muncul, Apakah masyarkat
Indonesia, terbagi menjadi dua bagian, lalu dimana letak “persatuan Indonesia” apabila
masyarkatnya masih saling mementingkan pendapatnya masing-masing? Pertanyaan berikut
dapat menjadi bahan refleksi bersama sebagai masyarakat Indonesia. Selesainya pemilu
bukan lagi saatnya untuk tetap hidup dalam kubu jokowi ataupun kubu yang lainnya,
melainkan kembali bersatu saling memberikan dukungan untuk mencapai hidup bersama
yang lebih baik seseuai dengan semangat gotong royong yang dungkapkan Ir. Soekarno
dalam mengawali Indonesia merdeka.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Gotong royong sebagai warisan budaya yang telah dilakuan sejak zaman kerajaan.
Gorong royong yang menjadikan Indonesia semakin kuat melalui masyarakatnya yang
memiliki kehidupan untuk bersatu, bahu- membahu. namun melihat kenyataan masyarakat
Indonesia saat ini. Dimana gotong-royong dikesampingkan, dan masyarakat Indonesia
tertutup untuk saling menerima suatu keputusan yang diambil melalui suatu proses pemilu,
sehingga pada akhirnya dalam masa Pemerintahan Jokowo, musuh Presiden dalam membawa
Indonia menjadi lebih baik justru dari dalam masyarakatnya sendiri.
Maka dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa Semangat gotong royong yang
dicetuskan oleh Ir. Soekarno dalam mengawali Indonesia Merdeka masih belum
terimplikasikan dalam kehidupan masyarakat Indonesia dimasa pemerintahan Jokowi, yang
disebabkan masih tetutupnya sebagaian masyarakat Indonesia atas penolakan bahwa
dipimpin oleh seorang yang tidak sesuai dengan kehendaknya, serta masih sering dijumpai
dalam sosial media argumen-argumen yang berbau saling menjatuhkan satu dengan yang
lainnya di dalam masyarakat Indonesia Sendiri.
Sumber Referensi
Dewantara, Agustinus. 2017. “Diskursus Filsafat Pancasila Dewasa Ini”.
Yogyakarta:Kanisius.
Ashar, Fajar. 2013. “Pengertian Pemilihan Umum (Pemilu)”, pengertian. id/ 2013/ 12/
pengertian- pemilihan- umum- pemilu.html, diakses pada hari 25 November 2018
pukul 19.00.