Anda di halaman 1dari 12

http://ejournal.uika-bogor.ac.id/index.php/TEK Vol. 9 No.

1, Januari 2020

PENERAPAN MODEL PROJECT BASED LEARNING (PJBL) UNTUK


MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA
PELAJARAN IPA TENTANG SIFAT-SIFAT CAHAYA DI KELAS V A SEMESTER
II BAGI SISWA SD NEGERI BANTARKEMANG 1 TAHUN AJARAN 2017/2018

Imas Sumarni
SD Negeri Bantarkemang Kecamatan Bogor Timur
imassumarni.email@gmail.com

Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data tentang perbedaan hasil belajar
antara siswa yang tidak menggunakan model pembelajaran project based learning dengan siswa
yang mengunakan model pembelajaran project based learning. Inovasi pembelajaran tersebut
diharapkan berimplikasi terhadap proses pembelajaran IPA yang lebih bermakna tetutama
dalam menerapkan sifat-sifat cahaya.
Penelitian dilakukan selama 6 bulan dari Januari sampai bulan Juni 2018, yang
bertempat di SDN Bantarkemang 1 dengan subyek kelas V-A. Penelitian ini menggunakan
model pembelajaran project based learning. Pembelajaran dibagi menjadi 2 siklus, siklus 1
menggunakan pendekatan kelompok dengan pembagian 6 kelompok yang masing-masing
terdiri dari 6-7 orang. Dalam proses pembelajarannya menggunakan pembelajaran project
based learning. Siklus II menggunakan pola tugas individual yang masing-masing siswa diberi
tugas yang sama. Dalam proses pembelajaranya menggunakan pembelajaran project based
learning.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa model pembelajaran project based learning sangat
membantu siswa dalam meningkatkan aktifitas dan mencapai hasil belajar yang lebih baik.
Terdapat perubahan yang cukup signifikan terhadap hasil belajar siswa dibandingkan dengan
hasil belajar yang dicapai siswa sebelum menggunakan model pembelajaran project based
learning . Sebagai buktinya rata-rata ketuntasan pada kondisi awal hanya 31.43 % lalu
meningkat pada hasil belajar setelah siklus 1 menjadi 77.14 %, dan semakin meningkat pada
siklus II menjadi 94.29 %.

Kata Kunci : model pembelajaran project based learning, aktivitas, hasil belajar siswa, ipa

A. PENDAHULUAN berpengaruh terhadap keberhasilan


pencapaian tujuan pendidikan, artinya
Kualitas pendidikan dapat diketahui keterlibatan guru secara langsung dalam
dari dua hal, yaitu : kualitas proses dan produk proses belajar mengajar sangat menentukan
(Sudjana, 2000:35). Suatu pendidikan keberhasilan proses pendidikan. Dalam
dikatakan berkualitas proses apabila proses menyajikan materi pelajaran dapat digunakan
belajar mengajar (PBM) dapat berlangsung pendekatan dan metode yang dapat
secara efektif dan peserta didik mengalami memudahkan siswa dalam belajar.
proses pembelajaran yang bermakna. Ilmu Pengetahuan Alam sebagai salah
Pendidikan disebut berkualitas produk satu pembelajaran yang menekankan pada
apabila peserta didik menunjukkan tingkat pemberian pengalaman secara langsung, oleh
penguasaan yang tinggi terhadap tugas-tugas karena itu peserta didik perlu dibantu untuk
belajar sesuai dengan sasaran dan tujuan mengembangkan sejumlah keterampilan
pendidikan. Hal ini dilihat pada hasil belajar proses.
yang dinyatakan dalam proses akademik
Kemampuan guru dalam mengajar banyak
Diterima : 13 Oktober 2019 | Disetujui : 9 Januari 2020 Dipublikasi : 10 Januari 2020
Pada dasarnya Ilmu Pengetahuan Alam Pembelajaran Metode Proyek
berupaya untuk membekali peserta didik Pembelajaran berbasis proyek (project-
dengan berbagai kemampuan tentang “cara based learning) adalah sebuah model atau
mengetahui” dan “cara mengerjakan” yang pendekatan pembelajaran yang inovatif, yang
dapat membantu peserta didik untuk menekankan belajar kontekstual melalui
memahami alam sekitar secara mendalam. kegiatan-kegiatan yang kompleks. Fokus
Atas dasar pemikiran tersebut, maka pembelajaran terletak pada konsep-konsep
pembelajaran yang dikembangkan perlu dan prinsip-prinsip inti dari suatu disiplin
menekankan pada kegiatan belajar peserta studi, melibatkan pebelajar dalam investigasi
didik aktif (active learning) dan pemecahan masalah dan kegiatan tugas-tugas
melaksanakan secara langsung (learning by bermakna yang lain, memberi kesempatan
doing). pebelajar bekerja secara otonom
Berdasarkan karakteristik ilmu mengkonstruk pengetahuan mereka sendiri,
Pengetahuan Alam dan sejumlah karakteristik dan mencapai puncaknya menghasilkan
pembelajaran sains lainnya, maka dipandang produk nyata. Biasanya memerlukan
perlu menggunakan model pembelajaran beberapa tahapan dan beberapa durasi, tidak
inovatif. Selain itu, model pembelajaran yang sekedar merupakan rangkaian pertemuan
diterapkan diharapkan mampu kelas, serta belajar kelompok kolaboratif.
mengembangkan sejumlah keterampilan Proyek memfokuskan pada pengembangan
proses yang digunakan dalam sains, seperti: produk atau unjuk kerja (performance), yang
mengamati, menggolongkan, mengukur, secara umum pebelajar melakukan kegiatan:
menggunakan alat, mengkomunikasikan hasil mengorganisasi kegiatan belajar kelompok
melalui berbagai cara seperti cara lisan, mereka, melakukan pengkajian atau
tulisan, dan diagram, menafsirkan, penelitian, memecahkan masalah, dan
memprediksi, melakukan percobaan, dan mensintesis informasi.
mengembangkan sejumlah sikap agar mampu
bekerja secara ilmiah. Langkah-langkah Metode Proyek
Rendahnya prestasi belajar IPA pada Dalam menggunakan metode
peserta didik kelas VA SDN Bantarkemang 1 pemberian proyek ini ada beberapa langkah
tahun pelajaran 2017/ 2018 dengan bercermin yang harus di lalui oleh guru terhadap siswa :
dari hasil test pendahuluan yang dilakukan, 1. Rumuskan permasalahannya dengan jelas
dimana telah ditentukan nilai KKM sebesar 2. Lakukan pembagian tugas serta deskripsi
72, yang mencapai ketuntasan 31.43 % yaitu dari masing-masing tugas itu
hanya 11 orang siswa mencapai nilai KKM 3. Buat jadwal kegiatan sesuai dengan waktu
dari seluruhnya jumlah siswa 35 orang. yang disediakan
Sedangkan yang direncanakan minimal 28 4. Rumuskan apa yang diharapkan diperoleh
orang mencapai nilai KKM atau nilai dari setiap kegiatan
ketuntasan klasikal 80 %. ternyata 5. Buat kesimpulan menyeluruh
berkebalikan dari yang diharapkan yaitu yang 6. Usahakan supaya hasil dari proyek itu
belum mencapai KKM sebesar 68.57%. meningkatkan keterampilandan diketahui
Inovasi dalam pembelajaran IPA juga banyak orang (pameran, disajikan dan
telah banyak dilakukan seperti pembelajaran lain-lain)
dengan menggunakan media komputer, cara
belajar peserta didik aktif, menggunakan Kelebihan Metode Proyek
pembelajaran dengan pendekatan 1. Dapat merombak pola pikir anak didik
keterampilan proses. Inovasi pembelajaran dari yang sempit menjadi lebih luas dan
tersebut diharapkan berimplikasi terhadap menyeluruh dalam memandang dan
proses pembelajaran IPA yang lebih memecahkan masalah yang dihadapi
bermakna.Model pembelajaran yang relevan dalam kehidupan.
dalam menerapkan sifat-sifat cahaya, adalah 2. Melalui metode ini, anak didik dibina
model pembelajaran project based learning. dengan membiasakan menerapkan
pengetahuan, sikap, dan keterampilan

Jurnal Teknologi Pendidikan | Vol. 9 No. 1 | 2020 40


dengan terpadu, yang diharapkan praktis Tahap
Kegiatan Guru dan
dan berguna dalam kehidupan sehari-hari. Peserta Didik
dalam satu bentuk yang
3. Pengetahuan yang diperoleh fungsional. paling mereka sukai
4. Anak-anak belajar bersungguh-sungguh Guru mendorong
dalam bekerja bersama. Tahap 5 : peserta didik untuk
5. Anak-anak bertanggung jawab penuh Menyajikan hasil menyajikan hasil karya
pengerjaan Proyek mereka kepada seluruh
pada pekerjaannya siswa yang lain.

Kekurangan Metode Proyek Torrance (1976), menyatakan bahwa


1. Kurikulum yang berlaku di negara kita model pembelajaran yang berorientasi pada
saat ini, baik secara vertikal maupun pemecahan masalah seperti pada
horizontal, belum menunjang pelaksanaan pembelajaran berbasis masalah merupakan
metode ini. suatu pembelajaran yang efektif untuk
2. Organisasi bahan pelajaran, perencanaan, meningkatkan potensi yang dimiliki oleh
dan pelaksanaan metode ini sukar dan peserta didik. Situasi masalah yang disajikan
memerlukan keahlian khusus dari guru, dalam pembelajaran tersebut merupakan
sedangkan para guru belum siap untuk ini. suatu stimulus yang dapat mendorong potensi
3. Harus dapat memilih topik unit yang tepat kreativitas dari peserta didik terutama dalam
sesuai kebutuhan anak didik, cukup hal pemecahan masalah yang dimunculkan.
fasilitas, dan memiliki sumber-sumber Kreativitas yang dapat dikembangkan dalam
belajar yang diperlukan. pembelajaran berbasis masalah ini bukan
4. Bahan pelajaran sering menjadi luas hanya aspek kognitif saja, tetapi diharapkan
sehingga dapat mengaburkan pokok unit juga pengembangan aspek non-kognitif dari
yang dibahas. kreativitas peserta didik yang menyangkut
kepribadian kreatif dan sikap kreatif peserta
Sintaks Project Based Learning didik.
Tabel 1 Sintaks Pembelajaran Berbasis Proyek Pengertian Aktivitas
Kegiatan Guru dan
Tahap
Peserta Didik
Dalam belajar sangat diperlukan adanya
Guru memberitahukan aktivitas. Tanpa aktivitas, kegiatan belajar
Tahap 1: kepada peserta didik tidak mungkin berlangsung dengan baik.
Penentuan Proyek tentang proyek yang Sadirman (2004: 95) berpendapat bahwa
(Menyampaikan proyek akan dikerjakan dan
yang akan dikerjakan) menyepakati kontak
“belajar adalah berbuat, berbuat untuk
belajar mengubah tingkah laku, jadi melakukan
Guru membentuk kegiatan. Tidak ada belajar kalau tidak ada
Tahap 2: kelompok-kelompok aktivitas” Senada dengan hal di atas, Gie
Perancangan langkah- kecil yang nantinya
langkah Proyek akan bekerjasama
(1985: 6) mengatakan bahwa “keberhasilan
(Mengorbanisasi untuk menggali siswa dalam belajar tergantung pada aktivitas
peserta didik untuk informasi yang yang dilakukannya selama proses
belajar) diperlukan untuk pembelajaran. Aktivitas belajar adalah
menjalankan proyek
Guru mendorong
segenap rangkaian kegiatan atau aktivitas
peserta didik melakukan secara sadar yang dilakukan seseorang yang
penggalian informasi mengakibatkan perubahan dalam dirinya
Tahap 3 : yang diperlukan.Kalau berupa perubahan pengetahuan atau
Membantu peserta didik perlu guru memfasilitasi
melakukan penggalian dengan menyediakan
kemahiran yang sifatnya tergantung pada
informasi yang buku,bahan bacaan sedikit banyaknya perubahan”Aktivitas siswa
diperlukan video atau bahkan dalam pembelajaran mempunyai peranan
mendampingi peserta yang sangat penting. Hal ini sesuai dengan
didik mencari informasi
di internet.
pendapat Sadirman (2004: 99) bahwa “Dalam
Guru mendorong belajar sangat diperlukan adanya aktivitas.
Tahap 4 :
Merumuskann hasil
peserta didik untuk Aktivitas dalam proses belajar mengajar
menyajikan informasi merupakan rangkaian kegiatan yang meliputi
pengerjaan Proyek
yang diperolehh ke
keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran,

Jurnal Teknologi Pendidikan | Vol. 9 No. 1 | 2020 41


bertanya hal yang belum jelas, mencatat, proses pembelajaran. Kegiatan-kegiatan yang
mendengar, berfikir, membaca dan segala dimaksud adalah kegiatan yang mengarah
kegiatan yang dilakukan yang dapat pada proses belajar seperti bertanya,
menunjang prestasi belajar.” Dalam mengajukan pendapat, mengerjakan tugas-
pembelajaran perlu diperhatikan bagaimana tugas, dapat menjawab pertanyaan guru dan
keterlibatan siswa dalam pengorganisasian bisa bekerja sama dengan siswa lain, serta
pengetahuan, apakah mereka aktif atau pasif. tanggung jawab terhadap tugas yang
Menurut Trisno Yuwono, aktivitas diberikan.
adalah keaktivan atau kegiatan yang
dilaksanakan oleh suatu organisme baik Hakikat Belajar
secara mental atau fisik. Aktvitas siswa Hakekat pekerjaan mengajar bukanlah
selama proses pembelajaran merupakan salah melakukan sesuatu bagi murid, tetapi lebih
satu indikator adanya keinginan siswa untuk berupa menggerakkan murid melakukan hal-
belajar. Banyak jenis aktivitas yang dapat hal yang dimaksudkan menjadi tujuan
dilakukan oleh siswa disekolah. Aktivitas pendidikan. Tugas utama guru bukanlah
siswa tidak hanya mendengarkan dan menerangkan hal-hal yang terdapat dalam
mencatat seperti yang lazim terdapat buku-buku, tetapi mendorong, memberikan
disekolah-sekolah tradisional. Paul B. inspirasi, memberikan motif-motif dan
Diendrich (dalam Sadirman) membuat suatu membimbing murid-murid dalam usaha
daftar yang berisi 177 macam aktivitas siswa mereka mencapai tujuan-tujuan yang
yang antara lain dapat digolongkan sebagai diinginkan.
berikut: Belajar ialah mekanisme yang dengan
1. Visual activites, seperti membaca, itu menjadikannya anggota masyarakat yang
memperhatikan gambar,memperhatikan cakap, yang penting dalam menentukan
demonstrasi percobaan pekerjaan orang semua keterampilan, pengetahuan, sikap dan
lain. nilai yang diperoleh orang sehingga
2. Oral activites, seperti menyatakan, menghasilkan berbagai macam tingkah laku
merumuskan, bertanya, memberi saran, yang berlainan.
mengajukan pendapat, mengadakan
wawancara, diskusi dan interupsi. Ciri-ciri Belajar
3. Listening activites, seperti Pendapat para ahli tentang belajar
mendengarkan: uraian, percakapan, menunjukkan perbedaan yang disebabkan
diskusi, musik dan pidato. oleh perbedaan sudut pandang dan kondisi
4. Writing activites, seperti menulis : cerita, belajar yang diamati. Kendatipun demikian
karangan, laporan, angket, menyalin mereka sependapat bahwa perubahan tingkah
5. Drawing activites, seperti menggambar, laku merupakan hasil belajar melalui latihan,
membuat grafik, peta diagram. pengalaman dan penguatan. Bertolak dari
6. Motor activites, seperti melakukan batasan tersebut, maka dapat
percobaan, membuat konstruksi, diindentifikasikan ciri-ciri belajar, sebagai
mereparasi model, bermain, berkebun dan berikut :
berternak. 1. Perubahan perilaku sebagai hasil belajar
7. Mental activites, seperti menanggapi, mencakup semua kecakapan,
mengingat, memecahkan soal, ketrampilan, pengetahuan, kebiasaan,
menganalisis, melihat hubungan dan keinginan, motivasi, dan sikap.
mengambil keputusan. 2. Terjadinya perubahan tingkah laku
8. Emotional activites, seperti menaruh sebagai hasil belajar relatif permanen atau
minat, merasa bosan, gembira, dapat tahan untuk jangka yang cukup
bersemangat, bergairah, berani, tenang lama.
dan gugup 3. Perubahan tingkah laku sebagai hasil
belajar terjadi dalam suatu proses melalui
Dari uraian diatas dapat disimpulkan latihan dan pengalaman serta diberikan
bahwa aktivitas siswa merupakan kegiatan penguatan, secara verbal maupun non
atau perilaku yang dilakukan siswa selama verbal.

Jurnal Teknologi Pendidikan | Vol. 9 No. 1 | 2020 42


4. Perubahan tingkah laku sebagai hasil alam yang disusun melalui tahapan-tahapan
belajar tidak termasuk warisan genetik, metode ilmiah yang bersifat khas-khusus,
seperti : kematangan atau kedewasaan, yaitu penyusunan hipotesis, melakukan
kelelahan, perubahan bentuk tubuh, observasi, penyusunan teori, pengujian
adaptasi indera, kekuatan otot, cacat fisik, hipotesis, dan penarikan kesimpulan.
penyakit, obat-obatan, dan sebagainya. Pengamatan fenomena-fenomena alam
tidaklah lengkap bila tidak disertai dengan
Hasil Belajar data kuantitatif . Dari beberapa penjelasan
Hasil belajar pada dasarnya adalah hasil tersebut di atas secara umum dapat
yang dicapai dalam usaha penguasaan materi disimpulkan bahwa IPA adalah pengetahuan
dan ilmu penegetahuan yang merupakan suatu tentang alam yang diperoleh dengan cara
kegiatan yang menuju terbentuknya yang terkontrol.
kepribadian seutuhnya. Melalui belajar dapat
diperoleh hasil yang lebih baik.Belajar berarti B. METODOLOGI PENELITIAN
mengubah tingkah laku. Hal ini sejalan
dengan yang dikemukakan oleh Suhardiman Metode penelitian yang digunakan
(1988) bahwa belajar adalah mengubah dalam penelitian ini adalah deskriptif analitik
tingkah laku. Belajar akan membantu melalui panelitian tindakan kelas yaitu studi
terjadinya suatu perubahan pada diri individu yang digunakan untuk mengumpulkan data,
yang belajar. Perubahan itu tidak hanya mendeskripsikan, mengolah, menganalisa,
dikaitkan dengan perubahan ilmu menyimpulkan dan menafsirkan data
pengetahuan, melainkan juga berbentuk sehingga memperoleh gambaran yang
percakapan, ketrampilan, sikap, pengertian, sistematis. Penelitian dilakukan di Kelas V-A
harga diri, minat, watak dan penyesuaian diri. SD Negeri Bantarkemang 1 Kecamatan
Belajar menyangkut segala aspek organisme Bogor Timur Kota Bogor pada semester II
dan tingkah laku pribadi seseorang, prestasi tahun ajar 2017/2018, sebab hasil belajar
belajar pada hakekatnya merupakan hasil dari tentang sifat-sifat cahaya, masih kurang dari
belajar sebagai rangkaian jiwa raga. yang seharusnya dicapai siswa.
Psikofisik untuk menuju perkembangan Pada kondisi awal, ketika guru
pribadi manusia seutuhnya, yang berarti mengajar tentang sifat-sifat cahaya 31,43 %
menyangkut unsur cipta, rasa, dan karsa, siswa dapat menguasai konsep dan
ranah kognitif, efektif dan prestasi motorik. pemahaman tentang kompetensi dasar
tersebut. Sekitar 11 orang yang nilainya
Pembelajaran IPA mencapai KKM, berarti nilai ketuntasan baru
Ilmu penetahuan alam merupakan hasil tercapai 31,43 % dari yang direncanakan
kegiatan manusia berupa pengetahuan, 80%, sedangkan KKM yang telah ditentukan
gagasan dan konsep yang terorganisasi secara yaitu sebesar 72. Jika kondisi ini tidak segera
logis sistematis tentang alam sekitar, yang diatasi, maka tujuan pembelajaran untuk
diperoleh dari pengalaman melalui kompetensi dasarnya tidak akan tercapai.
serangkaian proses ilmiah seperti
pengamatan, penyelidikan , penyusunan, C. HASIL DAN PEMBAHASAN
hipotesis (dugaan sementara) yang diikuti Penelitian ini adalah jenis penelitian
pengujian gagasan-gagasan sementara. tindakan kelas (Class Action Research).
Depdiknas, (2006) bahwa IPA berhubungan penelitian yang diupayakan untuk
dengan cara mencari 10 tahu tentang alam peningkatan hasil tindakan yang dalam
secara sistematis, sehingga bukan hanya pelaksanaannya dilakukan melalui siklus.
penguasaan kumpulan pengetahuan yang
berupa fakta, konsep, atau prinsipsaja tetapi Pra Siklus
juga merupakan suatu proses penemuan. Para siswa kelas V-A SD Negeri
Pendapat di atas berbeda dengan Slamet, Bantarkemang 1 mengalami kesulitan mata
(2009) yang menyebutkan bahwa IPA pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam terutama
merupakan cabang ilmu pengetahuan yang materi menjelaskan sifat-sifat cahaya. Berikut
mempelajari tentang fenomena-fenomena ini adalah hasil tes pada kondisi awal.

Jurnal Teknologi Pendidikan | Vol. 9 No. 1 | 2020 43


Tabel 2 Data hasil tes kondisi awal/pra siklus Dari data di atas terlihat perolehan nilai
pada kondisi awal, dimana telah ditentukan
Kondisi Awal
nilai KKM sebesar 72, yang mencapai
No Nama Siswa Ketuntasan
Nilai Tidak
ketuntasan 31.43 % yaitu hanya 11 orang
Tuntas
Tuntas siswa mencapai nilai KKM dari seluruhnya
1 Adibah Ulfatul Z 33 ✓ jumlah siswa 35 orang. Sedangkan yang
2 Adisti Aura Sabila 66 ✓ direncanakan minimal 28 orang mencapai
3 Aisyah Ramadhina L 83 ✓
nilai KKM atau nilai ketuntasan klasikal 80
4 Allyza nayla Andjani 83 ✓
%. Data di atas ternyata berkebalikan dari
5 Andira Yuniarti 50 ✓
6 Arkan Taufikul Iman 33 ✓
yang diharapkan yaitu yang belum mencapai
7 Azhar Zahrah 66 ✓ KKM sebesar 68.57 %. Selain ditinjau dari
8 Balqis Aulia Sevira 50 ✓ hasil berupa nilai tes awal, juga ditinjau dari
9 Bayu sugiantoro 33 ✓ hasil observasi proses pembelajaran pada
10 Fadlan Aulia Saputra 50 ✓ kondisi awal yaitu sebagai berikut:
11 Fatia Ramadania 83 ✓
Antusia
12 Habibah 83 ✓ sme Interak
Aktivit Partisi
as pasi
13 Hani Ahyani 100 ✓ siswa si
siswa siswa
No Nama Siswa mengik siswa
14 Karen Desilia Azzahra 100 ✓ uti denga
dlm menyi
diskus mpulk
15 Kasely Maulana Yusuf 50 ✓ pelajar n guru
i an
an
16 M. Faza Wanda S 100 ✓ 1 - -
Adibah Ulfatul Z - -
17 Meidita 100 ✓ Adisti Aura - - - -
2
18 Mesya Amira Pratiwi 83 ✓ Sabila
19 Mochammad Revian 33 ✓ 3 Aisyah - - - ✓
Ramadhina L
20 Muhamad Nabil S 50 ✓ 4 Allyza nayla - - - -
Andjani
21 Muhamad Zul Fajar 50 ✓
5 Andira Yuniarti - ✓ - -
22 Muhammad Bayu D 66 ✓
6 Arkan Taufikul - - - -
23 Muhammad Haikal L F 83 ✓ Iman
24 Muhammad Husain Al 83 ✓ 7 Azhar Zahrah - - - -
25 Muhammad Ibnu Taqi 66 ✓ 8 Balqis Aulia - - ✓ -
Sevira
26 Nur Maulidia 50 ✓ 9 Bayu sugiantoro - - - -
27 Nurul Alifia R 50 ✓ Fadlan Aulia - ✓ - ✓
10
28 Putra Satya R 50 ✓ Saputra
Fatia - - - -
29 Sherly Permata S 50 ✓ 11
Ramadania
30 Syahla Syakirah 50 ✓ 12 Habibah - - - -
31 Vidya Nadira 66 ✓ 13 Hani Ahyani - ✓ ✓ -
32 Yahya Ayatullah 66 ✓ 14 Karen Desilia - - - -
Azzahra
33 Zahra Apriani 66 ✓ Kasely Maulana - - - -
15
34 Muhammad Lutfi S 66 ✓ Yusuf
35 Kaila Rizqmanal 66 ✓ 16 M. Faza Wanda ✓ ✓ ✓ -
S
Rata-rata 64,49 31.43% 68,57% 17 Meidita - - ✓ -

18
Mesya Amira - - ✓ -
Pratiwi
Jika digambarkan dalam bentuk grafik, Mochammad - - - -
19
maka data hasil belajar pada kondisi awal atau Revian
20
Muhamad Nabil - ✓ ✓ -
pra siklus tersaji pada grafik berikut : S
Muhamad Zul - - - -
21
Fajar
22
Muhammad ✓ ✓ - ✓
Bayu D
Muhammad - - - -
23
Haikal L F
24
Muhammad - ✓ - -
Husain Al
25
Muhammad Ibnu - - ✓ -
Taqi
26 Nur Maulidia ✓ - - -
27 Nurul Alifia R - ✓ ✓ -
28 Putra Satya R - ✓ ✓ ✓
29 Sherly Permata - ✓ ✓ -
Grafik 1 Data hasil tes kondisi awal (Pra Siklus) S
30 Syahla Syakirah - - - -

Jurnal Teknologi Pendidikan | Vol. 9 No. 1 | 2020 44


Antusia Hari Alokasi Rencana Perangkat
Aktivit Partisi Keterangan
sme Interak Tanggal Waktu pembelajaran pembelajaran
as pasi sifat-sifat
siswa si
siswa siswa cahaya
No Nama Siswa mengik siswa
dlm menyi
uti denga
diskus mpulk
pelajar n guru LKS 2 Penanaman
i an
an konsep Cahaya
31 Vidya Nadira - - ✓ ✓ LS 2 dan Sifat-Sifat
Cahaya
32 Yahya Ayatullah - - ✓ -
12-02- 2
RPP 2
dengan
(pertemuan
33 Zahra Apriani - - ✓ - 2018 Jampel
2)
menggunakan
model
34 Muhammad Lutfi - - - -
Pembelajaran
S
Project Based
35 Kaila Rizqmanal - - - -
Learning
Rata-rata 8.6% 28.57% 37.14% 14.28%
Rerata siswa aktif 22.15 % Soal Evaluasi Untuk
mengukur
Rerata siswa tidak tingkat
77.85 %
aktif 19-02- 1 (Pertemuan keberhasilan
2018 Jampel 3) siswa tentang
konsep Cahaya
dan sifat-
sifatnya

Pembelajaran Sifat-Sifat Cahaya yang


telah dilakukan peneliti, diperoleh hasil 29
orang mencapai nilai KKM yaitu nilai 72 ke
atas, berarti nilai ketuntasan klasikal tercapai
sebesar 82.85%. Adapun rata-rata
pembelajaran Sifat-sifat cahaya sebesar
83.31% sebagaimana terlampir dalam tabel di
Grafik 2 Keaktifan siswa kondisi awal bawah ini (sebagai pembanding, penulis
cantumkan data nilai kondisi awal).

Hasil observasi di atas menunjukkan Tabel 4 Data Hasil Evaluasi Siklus 1


guru masih banyak kekurangan dalam
Siklus I
melaksanakan proses pembelajaran, terutama
Ketuntasan
aspek kegiatan pokok yang belum terlaksana No Nama Siswa
Nilai Tidak
secara optimal. Sebagian besar siswa belum Tuntas
Tuntas
terlibat aktif dalam proses pembelajaran 1 Adibah Ulfatul Z 70 ✓
bahkan cenderung pasif. Untuk itu maka 2 Adisti Aura Sabila 67 ✓
diperlukan tindakan perbaikan proses dan 3 Aisyah Ramadhina L 100 ✓
4 Allyza nayla Andjani 83 ✓
hasil pembelajaran supaya target keberhasilan
5 Andira Yuniarti 83 ✓
yang telah ditentukan dapat dicapai.
6 Arkan Taufikul Iman 67 ✓
7 Azhar Zahrah 83 ✓
Siklus I 8 Balqis Aulia Sevira 83 ✓
Tindakan siklus I 9 Bayu sugiantoro 70 ✓
Pelaksanaan pembelajaran yang 10 Fadlan Aulia Saputra 83 ✓
mengacu kepada rencana pembelajaran yang 11 Fatia Ramadania 75 ✓
telah disusun, urutan pembelajaran diatur sbb. 12 Habibah 100 ✓
: 13 Hani Ahyani 83 ✓
Tabel 3 Jadwal Pelaksanaan Tindakan Siklus 1 14 Karen Desilia Azzahra 100 ✓
15 Kasely Maulana Yusuf 67 ✓
Hari Alokasi Rencana Perangkat
Tanggal Waktu pembelajaran pembelajaran
Keterangan 16 M. Faza Wanda S 100 ✓
LKS 1 Membuat suatu 17 Meidita 100 ✓
karya/model,
RPP 1 LS 1 misalnya 18 Mesya Amira Pratiwi 86 ✓
05-02- 2
2018 Jampel
(pertemuan periskop atau 19 Mochammad Revian 83 ✓
1) lensa dari
bahan 20 Muhamad Nabil S 83 ✓
sederhana 21 Muhamad Zul Fajar 67 ✓
dengan
menerapkan 22 Muhammad Bayu D 100 ✓
23 Muhammad Haikal L F 67 ✓

Jurnal Teknologi Pendidikan | Vol. 9 No. 1 | 2020 45


Siklus I terhadap keaktifan siswa ketika mengikuti
No Nama Siswa Ketuntasan proses pembelajaran, yaitu sebagai berikut:
Nilai Tidak
Tuntas
Tuntas
24 Muhammad Husain Al 83 ✓ Tabel 5 Keatifan siswa selama proses pembelajaran siklus I
25 Muhammad Ibnu Taqi 83 ✓ Antusia
Aktivit Partisi
26 Nur Maulidia 83 ✓ sme Interak
as pasi
siswa si
27 Nurul Alifia R 100 ✓ No Nama Siswa mengik siswa
siswa siswa
dlm menyi
28 Putra Satya R 83 ✓ uti denga
diskus mpulk
pelajar n guru
29 Sherly Permata S 83 ✓ an
i an
30 Syahla Syakirah 67 ✓ 1 Adibah Ulfatul Z ✓ - - -
31 Vidya Nadira 83 ✓ 2 Adisti Aura ✓ - - -
Sabila
32 Yahya Ayatullah 83 ✓
3 Aisyah ✓ ✓ - ✓
33 Zahra Apriani 83 ✓ Ramadhina L
34 Muhammad Lutfi S 67 ✓ 4 Allyza nayla ✓ ✓ - ✓
Andjani
35 Kaila Rizqmanal 67 ✓ 5 Andira Yuniarti ✓ ✓ ✓ ✓
Rata-rata 81.86 77.14% 22.86%
6 Arkan Taufikul
- - - ✓
Iman
7 Azhar Zahrah ✓ ✓ ✓ ✓
Jika digambarkan dalam bentuk grafik, Balqis Aulia ✓ ✓ ✓
8 ✓
maka data hasil belajar pada siklus I tersaji Sevira
9 Bayu sugiantoro - - - -
pada grafik berikut : Fadlan Aulia
10
Saputra ✓ ✓ ✓ ✓
Fatia
11
Ramadania ✓ - - -

12 Habibah ✓ ✓ - ✓
13 Hani Ahyani ✓ ✓ ✓ ✓
Karen Desilia
14
Azzahra ✓ - - -

15 Kasely Maulana - - -
-
Yusuf
M. Faza Wanda
16
S ✓ ✓ ✓ ✓
17 Meidita ✓ ✓ ✓ ✓
Mesya Amira
18
Pratiwi ✓ ✓ ✓ -
Mochammad
Grafik 3 Hasil Evaluasi Siklus 1
19
Revian ✓ ✓ - -
Muhamad Nabil
20
S ✓ ✓ ✓ ✓
Muhamad Zul
21 ✓ - - ✓
Berdasarkan table dan grafik di atas Fajar
Muhammad
diketahui ada peningkatan nilai rata-rata yang 22
Bayu D ✓ - - ✓
pada kondisi awal hanya 11 orang mencapai Muhammad
23
Haikal L F ✓ ✓ ✓ ✓
nilai KKM yaitu nilai ketuntasan 31.43% 24 Muhammad
✓ ✓ ✓ ✓
Husain Al
menjadi 27 orang mencapai KKM yang Muhammad Ibnu
25 ✓ ✓ ✓ ✓
berarti rata-rata nilai ketuntasan 77.14 %. Hal Taqi

ini menunjukkan ada kenaikan nilai rata-rata 26 Nur Maulidia ✓ ✓ ✓ ✓


27 Nurul Alifia R ✓ ✓ ✓ ✓
ketuntasan sebesar 45.71 %. Perubahan ini
28 Putra Satya R ✓ ✓ ✓ ✓
cukup signifikan yang berarti telah terjadi Sherly Permata
29 ✓ ✓ ✓ ✓
peningkatan hasil belajar. Namun demikian S
nilai ketuntasan klasikal yang direncanakan 30 Syahla Syakirah ✓ ✓ ✓ ✓
31 Vidya Nadira ✓ ✓ ✓ ✓
yaitu 28 orang mencapai nilai KKM atau nilai
32 Yahya Ayatullah ✓ ✓ ✓ ✓
ketuntasan klasikal sebesar 80% masih belum 33 Zahra Apriani ✓ ✓ ✓ ✓
tercapai. Oleh sebab itu penelitian dan Muhammad Lutfi
34 - - ✓ -
tindakan perbaikan masih perlu dilanjutkan ke S

siklus berikutnya. 35 Kaila Rizqmanal ✓ ✓ ✓ -


31 24 21 24
Hasil Observasi pada siklus I Rata-rata
88.57% 68,57% 60% 68.57%
menunjukkan guru telah berusaha Rerata siswa aktif 71.43 %
melaksanakan semua aspek pada kegiatan Rerata siswa tidak
28.57 %
awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup, aktif
dengan baik sehingga terlihat perubahan

Jurnal Teknologi Pendidikan | Vol. 9 No. 1 | 2020 46


Penyajian data di atas dalam bentuk Pembelajaran sifat-sifat cahaya dengan
grafik sebagai berikut: menggunakan model pembelajaran project
based learning, diperoleh hasil sebagaimana
terlihat pada tabel dibawah ini (sebagai
pembanding disajikan pula data hasil tes pada
kondisi awal dan hasil tes pada siklus I)

Tabel 7 Data Hasil Evaluasi Siklus II

Siklus II

No Nama Siswa Ketuntasan


Nilai Tidak
Tuntas
Tuntas
1 Adibah Ulfatul Z 85 ✓
Grafik 4 Keatifan siswa selama proses pembelajaran siklus I 2 Adisti Aura Sabila 70 ✓
3 Aisyah Ramadhina L 100 ✓
4 Allyza nayla Andjani 85 ✓
Keaktifan siswa dalam proses 5 Andira Yuniarti 90 ✓
pembelajaran pembelajaran belum mencapai 6 Arkan Taufikul Iman 85 ✓
target karena telah direncanakan keaktifan 7 Azhar Zahrah 100 ✓
siswa minimal 80% sedangkan keaktifan 8 Balqis Aulia Sevira 85 ✓
siswa pada siklus I ini baru 71.43%. 9 Bayu sugiantoro 85 ✓
10 Fadlan Aulia Saputra 85 ✓
Tindakan siklus I 11 Fatia Ramadania 80 ✓
Pelaksanaan program pembelajaran ini 12 Habibah 100 ✓
13 Hani Ahyani 85 ✓
dilakukan tidak berkelompok melainkan
14 Karen Desilia Azzahra 100 ✓
individu. Adapun urutan pelaksanaan 15 Kasely Maulana Yusuf 65 ✓
pembelajaran yang mengacu kepada rencana 16 M. Faza Wanda S 100 ✓
pembelajaran yang telah disusun, maka 17 Meidita 100 ✓
urutan pembelajaran diatur sebagai berikut: 18 Mesya Amira Pratiwi 85 ✓
19 Mochammad Revian 100 ✓
Tabel 6 Jadwal Pelaksanaan Tindakan Siklus 2 20 Muhamad Nabil S 85 ✓
21 Muhamad Zul Fajar 75 ✓
Rencana Perangkat
Hari Alokasi 22 Muhammad Bayu D 100 ✓
pembelajar pembelajar Keterangan
Tanggal Waktu
an an 23 Muhammad Haikal L F 75 ✓
Membuat
periskop 24 Muhammad Husain Al 85 ✓
sederhana 25 Muhammad Ibnu Taqi 85 ✓
menggunaka
Kamis,5 LKS 3 n media 26 Nur Maulidia 85 ✓
2
Maret
Jampel
RPP 3 kertas dan 27 Nurul Alifia R 100 ✓
2018 LS 3 kaca bekas
dengan 28 Putra Satya R 85 ✓
menerapkan 29 Sherly Permata S 85 ✓
sifat-sifat
cahaya 30 Syahla Syakirah 75 ✓
31 Vidya Nadira 85 ✓
Mempraktikk
an teks
32 Yahya Ayatullah 100 ✓
instruksi 33 Zahra Apriani 85 ✓
LKS 4 tentang 34 Muhammad Lutfi S 75 ✓
Kamis,12
2 pembuatan
Maret RPP 4 35 Kaila Rizqmanal 75 ✓
Jampel periskop dan
2018 LS 4 pemanfaatan Rata-rata 86.85 94.29% 5.71%
nya dalam
kehidupan
sehari-hari

Menulis
laporan hasil
Kamis,19 LKS5 percobaan
1
Maret RPP 5 dengan
Jampel
2018 LS 5 memperhatik
an pilihan
kata baku

Jurnal Teknologi Pendidikan | Vol. 9 No. 1 | 2020 47


Antusia
Aktivit Partisi
sme Interak
as pasi
siswa si
siswa siswa
No Nama Siswa mengik siswa
dlm menyi
uti denga
diskus mpulk
pelajar n guru
i an
an
Kasely Maulana
15
Yusuf ✓ ✓ ✓ ✓
M. Faza Wanda
16
S ✓ ✓ ✓ ✓
17 Meidita ✓ ✓ ✓ ✓
Mesya Amira
18
Pratiwi ✓ - ✓ ✓
Mochammad
19
Revian ✓ ✓ ✓ ✓
Muhamad Nabil
20
S ✓ ✓ ✓ ✓
Muhamad Zul
Grafik 5 Data hasil evaluasi pada siklus II 21
Fajar ✓ ✓ ✓ ✓
Muhammad
22 ✓ ✓ ✓ ✓
Jika digambarkan dalam bentuk grafik, Bayu D
Muhammad
maka data hasil evaluasi pada siklus II tersaji 23
Haikal L F ✓ ✓ ✓ ✓
pada grafik berikut : 24 Muhammad
Husain Al ✓ ✓ ✓ ✓
Dari tabel dan grafik di atas dapat Muhammad Ibnu
✓ ✓ ✓
25
Taqi ✓
diketahui bahwa sebanyak 34 orang telah 26 Nur Maulidia ✓ ✓ ✓ ✓
mencapai nilai KKM pada siklus II ini, berarti ✓ ✓ ✓
27 Nurul Alifia R ✓
nilai ketuntasanya sebesar 94.29%. Dengan 28 Putra Satya R ✓ - - -
demikian target pencapaian ketuntasan Sherly Permata
✓ ✓ ✓
29
S ✓
klasikal telah terlampaui.
30 Syahla Syakirah ✓ ✓ ✓ ✓
Selain menggunakan data nilai siswa 31 Vidya Nadira ✓ ✓ ✓ ✓
secara kuantitas pada siklus 2 ini juga 32 Yahya Ayatullah ✓ ✓ ✓ ✓
dilengkapi dengan hasil pengamatan observer 33 Zahra Apriani ✓ ✓ ✓ ✓
yang mengamati proses berlangsung nya Muhammad Lutfi
✓ ✓ ✓
34
S ✓
pembelajaran dalam siklus II. Adapun 35 Kaila Rizqmanal ✓ ✓ ✓ ✓
observer dan aspek-aspek yang diamati sama
Rata-rata 35 29 31 31
seperti pada siklus 1, sedangkan hasilnya
Rerata siswa aktif 93.75 (%)
dapat dilihat pada tabel dibawah :
Rerata siswa tidak
6.25 (%)
aktif
Tabel 8 Keatifan siswa selama proses pembelajaran siklus II
Antusia
Aktivit Partisi
sme Interak
as pasi
Jika data di atas disajikan dalam bentuk
siswa si
No Nama Siswa mengik siswa
siswa siswa grafik akan tampak seperti berikut:
dlm menyi
uti denga
diskus mpulk
pelajar n guru
i an
an
1 Adibah Ulfatul Z ✓ - ✓ ✓
Adisti Aura
2
Sabila ✓ - ✓ ✓
Aisyah
3
Ramadhina L ✓ ✓ ✓ ✓
Allyza nayla
4
Andjani ✓ ✓ ✓ ✓
5 Andira Yuniarti ✓ ✓ ✓ ✓
Arkan Taufikul
6
Iman ✓ ✓ ✓ ✓
7 Azhar Zahrah ✓ ✓ ✓ ✓
Balqis Aulia
8
Sevira ✓ ✓ ✓ ✓
9 Bayu sugiantoro ✓ - ✓ ✓
Fadlan Aulia
10
Saputra ✓ ✓ ✓ ✓ Grafik 6 Keatifan siswa selama proses pembelajaran siklus II
Fatia
11 ✓ - ✓ ✓
Ramadania Hasil pengamatan menunjukkan bahwa
12 Habibah ✓ ✓ ✓ ✓ keaktifan siswa telah memenuhi target yang
13 Hani Ahyani ✓ ✓ ✓ ✓
Karen Desilia
ditentukan yaitu minimal 80% siswa
14
Azzahra ✓ ✓ ✓ ✓ menunjukkan keaktifan, ternyata hasil
melebihi target yaitu rata-rata 93.75 %.

Jurnal Teknologi Pendidikan | Vol. 9 No. 1 | 2020 48


D. KESIMPULAN DAN SARAN d. Rata-rata keaktifan siswa kondisi
awal yaitu 22.15 %
Kesimpulan e. Rata-rata keaktifan siswa siklus 1
Berdasarkan hasil penelitian yang telah yaitu 71.43 %
dilakukan terhadap siswa di SDN f. Rata - rata keaktifan siswa pada
Bantarkemang 1 Kecamatan Bogor siklus 2 yaitu 93.75 %
TimurKota Bogor pada semester II tahun Terdapat perubahan yang cukup
pelajaran 2017/2018, bahwa aktifitas dan signifikan terhadap hasil belajar siswa
hasil belajar siswa dalam menjelaskan sifat- dibandingkan dengan hasil belajar yang
sifat cahaya telah terjadi peningkatan yang dicapai siswa sebelum menggunakan model
cukup signifikan. Dari paparan uraian maka pembelajaran project based learning.
peneliti membuat kesimpulan sebagai berikut:
1. Penerapan model pembelajaran project Saran
based learning dapat meningkatkan Setelah melaksanakan penelitian, saran
aktifitas dan hasil belajar siswa dalam yang dapat peneliti ajukan adalah sebagai
menjelaskan sifat-sifat cahaya. Selain berikut:
terjadi perubahan aktifitas dan hasil 1. Untuk siswa
belajar, yang terpenting juga adalah siswa Untuk siswa kelas VA SD Negeri
tidak merasa bosan dan jenuh mengikuti Bantarkemang 1 Kecamatan Bogor Timur
proses pembelajaran karena Kota Bogor, agar makin meningkatkan lagi
menggunakan bantuan model aktivitas dan peran sertanya dalam KBM agar
pembelajaran project base learning begitu nilai hasil belajarnya dapat ditingkatkan.
pula aktifitas belajarnya menyenangkan 2. Untuk guru
karena berbentuk demonstrasi Variasi model pembelajaran diperlukan
menggunakan model periskop. hal ini oleh guru untuk menghindari kejenuhan
sangat sesuai dengan anak usia sekolah siswa. Salah satunya menerapkan berbagai
dasar yang masih suka bermain dan macam metode/pendekatan pembelajaran
belajar menggunakan benda konkrit. khususnya model pembelajaran project based
2. Penerapan model pembelajaran project learning
based learning ini dapat meningkat kan 3. Untuk sekolah
hasil belajar siswa di seklolah dasar dalam Hasil penelitian ini dapat dijadikan
materi sifat-sifat cahaya . Perubahan sebagai bahan untuk program pembinaan
keaktifan belajar siswa meningkat dari sekolah dalam rangka meningkatkan
yang semula hanya 22.15 % menjadi kemampuan guru dalam melaksanakan KBM
93.75 %, dengan meningkatnya keaktifan di masing-masing kelas, agar SD Negeri
siswa maka berdampak pada kemampuan Bantarkemang 1 menjadi sekolah
mereka dalam menyerap materi pelajaran, percontohan dalam mengembangkan model-
sehingga pada akhirnya hasil belajar model pembelajaran.
mereka meningkat pula yaitu dari 4. Untuk Dinas Pendidikan Kota Bogor
ketuntasan rata-rata sebesar 31.43 % Hasil penelitian ini sebagai bahan untuk
menjadi 94.29 %. Penggunaan model mengembangkan model pembelajaran di
project based learning juga sangat sekolah-sekolah yang ada di Kota Bogor, agar
membantu siswa dalam mencapai hasil para tenaga pengajar di kota Bogor lebih giat
belajar yang lebih baik. Hal ini dapat lagi dalam menerapkan model-model
dilihat dari nilai rata-rata kelas dan pembelajaran.
ketuntasan belajar yang dicapai siswa 5. Untuk peneliti.
yaitu: Hasil penelitian (Model Pembelajaran
a. Rata - rata ketuntasan pada kondisi Project Based Learning) dapat dikembangkan
awal yaitu 31.43 % dan diterapkan pada pokok bahasan yang lain.
b. Rata - rata ketuntasan siklus 1 yaitu Sehingga perlu adanya penelitian lebih lanjut
77.14% sebagai pengembangan penelitian ini
c. Rata - rata ketuntasan siklus 2 yaitu
94.29%

Jurnal Teknologi Pendidikan | Vol. 9 No. 1 | 2020 49


DAFTAR PUSTAKA dalam Pengajaran, Surabaya,
Universitas Negeri Surabaya.
Arikunto, Suharsimi, Prof. Dr, 1989,
Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Praktik, Bina Aksara, Jakarta.
Ali, Muhammad, 1989, Penelitian
Kependidikan Prosedur dan Strategi,
Bandung, Angkasa.
Budiono dan Iskandar, 2002, Pengembangan
Kurikulum Baru Pendidikan Dasar dan
Menengah.
Dahar, RW, (1988), Teori-teori Belajar,
Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan, Dirjen Dikti, P2LPTK,
Jakarta.
Amin Priyono,Choirul Amin dan Katrin Tri
martini, Ilmu Pengetahuan
Alam,(2009) Untuk SD/MI Kelas V,
Jakarta, Pusat Perbukuan Depdiknas
Slameto, (2003), Belajar dan Faktor-Faktor
yang Mempengaruhinya, Jakarta,
Rineka Cipta
Degeng I Nyoman S., 1990, Desain
Pembelajaran Teori Terapan, Malang,
PPS IKIP Malang.
Dantes, Nyoman, 1996, Orientasi Tentang
Profesi Guru dan Pengembangannya,
Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan, Singaraja.
Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan.
1999. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: Balai Pusataka.
Djamarah Syaiful Bahri dan Zain Aswan.
2006. Strategi Belajar Mengajar,
Jakarta, PT Rineka Cipta.
Hamalik, Oemar, 2001, Teknik Pengukuran
dan Evaluasi Pendidikan, Bandung
Mandar Maju.
Hasibuan, J.J., dan Moedjiono. 1988. Proses
pembelajaran. Bandung: CV. Remadja
Karya.
Nurtein, 2004, Pengajaran Berpusat Kepada
Siswa dan Pendekatan Kontruktivis

Jurnal Teknologi Pendidikan | Vol. 9 No. 1 | 2020 50

Anda mungkin juga menyukai