8182 - Manajemen Pemasaran
8182 - Manajemen Pemasaran
MANAJEMEN PEMASARAN
nn
Dosen Pengajar :
Drs. Ali Mas’ud, M.Pd.
Penyusun
ii
Page
KATA PENGANTAR……………………………………............................................ i
DAFTAR ISI……………….…………………………….............................................. ii
BAB-I PENDAHULUAN...………………...........….......…..................................... 1
1.1 Latar Belakang……………………………..…….................................. 1
1.2 Rumusan Masalah....……………………............................................... 2
1.3 Tujuan Pembahasan................................................................................. 2
1.4 Manfaat Pembahasan............................................................................... 2
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………….. 16
Manajemen Pemasaran
1
BAB-I
PENDAHULUAN
Adapun yang menjadi fokus permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini
adalah sebagai berikut :
Manajemen Pemasaran
2
a. Apa yang dimaksud dengan kebijakan pemasaran atau smartwise marketing
dalam manajemen pemasaran?
b. Apa saja strategi pemasaran pada suatu perusahaan dalam ilmu manajemen
pamasaran?
c. Bagaimana cara menangkal kekacauan pemasaran dalam ilmu manajemen
pemasaran?
Manajemen Pemasaran
3
BAB-II
KAJIAN PUSTAKA
Perkembangan dunia usaha semakin pesat. Setiap perusahaan harus berjuang dan
beradaptasi dengan setiap perkembangan itu agar dapat tetap bertahan. Perusahaan harus
mampu memahami trend. Manajer dan pemilik perusahaan harus membuat perencanaan
untuk dapat memanfaatkan setiap kesempatan yang muncul. Mereka juga harus menyadari
bahwa mereka menghadapi berbagai tantangan dan perangkap. Perekonomian dunia tidak
lagi merupakan rangkaian perekonomian negara-negara tetapi telah menjadi perekonomian
global. Buku ini memberikan pemahaman akan berbagai masalah dunia usaha dewasa ini,
seperti sistem perusahaan, bentuk organisasi usaha, perusahaan kecil dan waralaba,
manajemen pemasaran, produk dan manajemen operasi, manajemen sumberdaya manusia,
akuntansi, manajemen keuangan; uang, bank dan lembaga keuangan lain, surat berharga
dan pasar modal, hingga risiko dan asuransi.
Manajemen Pemasaran
4
2.3 PENANGKAL KEKACAUAN PEMASARAN
Manajemen Pemasaran
5
BAB-III
Makalah ini disusun dengan sistematika yang mudah dipahami. Pada Bab-I sebagai
pendahuluan dibahas hal-hal yang mendasari perlunya pembahasan manajemen
pemasaran. Dimulai dengan mengemukakan latar belakang tentang perlunya pembahasan
manajemen pemasaran, tujuan pembahasan dan diakhiri dengan metode dan teknik
penulisan.
Bab-II Kajian Pustaka, berisikan tentang teori-teori pemasaran dari berbagai buku
pendamping.
Bab-III Metode & Sistematika Penulisan. Dalam bab ini akan dijelaskan gambaran
umum bagian-bagian dari makalah.
Manajemen Pemasaran
6
BAB-IV
PEMBAHASAN
Definisi ilmu marketing bagi penulis adalah The Art to Sharpen your
‘’CREATIVITY’’. Hanya dengan melalui kreativitas sehingga produk anda benar-benar
bisa tampil beda jika dibandingkan dengan para competitor anda atau juga sering dikenal
dengan sebutan diferensiasi. Dalam penjabaran yang lebih luas kata kreatifitas harus bias
mendatangkan perhatian konsumen secara mind share maupun heart share yang akhirnya
membukukan penjualan, karena tujuan utama dari marketing adalah harus bisa menjual.
Melihat sisi kreatifitas sebagai ide yang luar biasa dengan menciptakan banyak hal
inovatif dan unik yang membuat terlihat tampil beda. Contohnya, seperti iklan dari produk
kecantikan Pond’s yang dikemas dalam bentuk cerita anak muda berserial. Berbeda
dengan produk lain yang berlomba-lomba memotong durasi dalam sebuah tayangan iklan
di televisi namun produk Pond’s ini dengan seri flawless white justru berani tampil beda
dengan melakukan hal yang sebaliknya, dan pesan yang disampaikan secara positioning
sangat kuat sekali karena inti ceritanya bias membangkitkan dan dongkrak sisi emosional
para konsumen.
1. Kreatif 1
Dalam ilmu marketing ada yang namanya “strategi” , dan menurut Michael E.
Porter bahwa strategi bias terbagi menjadi diferensiasi dan keunggulan biaya.
Secara sederhana maka diferensiasi dapat diartika sebagai sebuah cara buat
membedakan produk sehingga bias tampil beda jika dibandingkan dengan
competitor sehingga produk lebih bisa menarik perhatian konsumen dan menang
dalam persaingan.
Contohnya saat mau membuka kafe atau bahkan restoran dalam sebuah shopping
mall maka bias dipastikan bahwa akan dilakukan analisis strategi seperti
Segmentation, Targeting, Positioning (STP) dan Marketing Mix. Tapi menurut saya
itu semua bisa dikategorikan dalam proses perencanaan, namun pada praktiknya
adalah bagaimana caranya mendatangkan konsumen , disinilah peranan sebuah
taktik. Cara sangat sederhana yakni bisa mendatangkan teman-teman bahkan
anggota keluarga dan family untuk mampir, nongkrong, makan, dan sangat
disarankan segera bentuk “REM” (Ramai, Enak, Murah) agar antriannya panjang
dan identic ramai karena antrian panjang identic dengan makanan yang enak dan
harga pasti tidak terlalu mahal, akhirnya yang namanya konsumen beneran akan
benar-benar mampir dan tinggal mainkan sebuah kode saja maka yang namanya
konsumen gadungan akan segera hilang dengan sendirinya.
Manajemen Pemasaran
7
WOMM “Word of Mouth Marketing”, (penyebaran promosi dari mulut ke mulut)
karena perusahaan akan menyulap konsumen menjadi seorang sales person.
WOMM ini akan sangat powerful sekali apabila juga didukung oleh kualitas
produk perusahaan dan disamping itu juga disertakan dengan 3C “Always
Consumer” yaitu sebuah konsep yang selalu berfokus “dari konsumen oleh
konsumen dan untuk konsumen” karena dengan keadaan market yang
“hypercompetition” yang telah mendorong terjadinya “centrally consumer” produk
akan berputar dan mengelilingi konsumen sebagai pusatnya, namun ini telah
menjadikan pelanggan adalah raja.
2. Kreatif 2
Pernah sekali saya menyaksikan seorang ibu sedang menawarkan sepatu dan tas
hasil karya sendiri dalam sebuah mobil yang diparkirkan di lapangan di Jakarta.
Waktu itu saya langsung berfikir kreatif sekali, dimana ibu tersebut tidak perlu
bayar biaya overhead seperti uang sewa toko, biaya tagihan llistrik, biaya
maintenance, gaji karyawan, dan lain-lain, sehingga harga sepatu dan tasnya jadi
lebih kompetitif karena sebagian besar biaya sudah bias dihemat. Dari cerita ibu
tersebut bisa kita simpulkan bahwa sebenarnya yang dibutuhkan ketika ingin
berjualan adalah suatu tempat buat jajakan produk.
3. Kreatif 3
Kreatif ketiga adalah “setiap orang adalah pemenang”. Baik itu dari sisi konsumen,
produsen bahkan pesaing. Namun sangat disayangkan masih banyak pebisnis yang
cenderung memikat hati konsumen daris segi harga, dengan cara diskon besar-
besaran. Ini topik yang harus kita pikirkan sama-sama, jika volume penjualan
produk meningkat karena jurus diskon saja berarti bukan karena memang produk
menang dari segi kualitas atau pelayanan maka mestinya harus was-was karena
kompetitor juga bias melakukan hal yang sama bahkan diskon yang jauh lebih
besar lagi atau bahkan jika suatu saat kita member diskon lagi apakah konsumen
masih tetap setia menggunakan produk dari kita. Inilah yang menjadi pertanyaan
kita.
4. Kreatif 4
Memperlakukan pelanggan seperti teman. Ada sedikit cerita alkisah sekali pernah
sekali mobil yang dibeli konsumen rusak, dan Joe Girard sempat melaporkan
masalah ini sampai ke tingkat level manajemen pusat dan minta digantikan sebuah
mobil baru. Joe Grirad selalu menyambut calon konsumennya dengan cara yang
hangat layaknya seperti reuni dengan anggota keluarga. Ketika calon konsumennya
mengunjungi show room mobil, maka Joe Girard selalu berdiri dan menyambut
mereka sambil menanyakan masalah seputar perjalanan menuju kemari. Tidak lupa
selalu menyapa calon konsumennya sambil memuji mereka. Makanya tidak heran
kenapa Joe Girard rata-rata bias menjual mobil sekitar 6-8 unit setiap hari padahal
calon konsumen harus nunggu sekitar 2 bulan buat bertemu dengannya.
5. Kreatif 5
Manajemen Pemasaran
8
Setiap keputusan pembelian hamper 100% didasari oleh dorongan emosional yang
kemudian secara rasional baru dibenarkan tindakannya. Kata ‘’Emosional’’ disini
juga sangat berkaitan terhadap perilaku konsumen. Akan tetapi, mesti diingat
bahwa tidak semua produk yang dimana sisi emosionalnya bisa langsung
didongkrak.
Contoh, ketika ngobrol dengan seorang teman yang kebetulan juga leader dari
sebuah perusahaan Multi Level Marketing yang bergerak di bidang suplemen dan
skin care, dimana salah satu top produknya adalah alat kecil ‘’123’’ dengan
manfaat bisa menghilangkan kerutan di wajah dalam waktu sekejap saja. Saya
percaya bahwa peralatan sejenis ini sudah banyak di pasaran atau sudah ada
perusahaan lain yang menawarkan manfaat yang kurang lebih hamper sama. Nah
dari sini bisa kita coba sentuh dari sisi emosionalnya yakni dengan statemen
‘’Bersama ‘123’ Maka Umur Hanya Merupakan sebuah Permainan Angka bagi
Saya.’’
Perhatikan kata bersama ‘’123’’ memberikan kesan bahwa kerutan di wajah segera
hilang dan ini bisa dilakukan oleh ‘’123’’ saja. Denga informasi yang terselubung
bahwa produk lain tidak sanggup melakukan hal yang serupa. Ingat initnya terletak
pada Power of Statement yang diutarakan tetapi sesudah itu tetap harus melakukan
proses pembinaan hubungan dengan konsumen.
6. Kreatif 6
Cara-cara cepat dalam promosi adalah melalui online media seperti instagram,
facebook, youtube, blog. Adapaun jika melalui offline media seperti kartu nama, t-
shirt, brosur, stiker. Selain itu ada cara cepat lain dalam menarik minta konsumen
untuk membeli produk tersebut adalah dengan diskon, kartu kredit yang biasanya
ketika berbelanja terdapat potongan-potongan harga, voucher, member card, dan
juga bisa melalui reward point dari toko tersebut.
7. Kreatif 7
Inilah cara tercepat dalam mempromosikan produk yang disebut dengan ‘’The
Express Ways’’. Contoh saat Bill Gates yang melalui produk barunya yang diberi
nama Microsoft Windows yang market sharenya hamper melebihi dari 90% karena
lebih dari 90% computer di dunia saat ini bisa dipastikan telah menggunakan
Windows sebagai system operasinya, dan sekarang program Windows juga mulai
dicangkokkan ke dalam system operasional cellular phone.
8. Kreatif 8
Dalam setiap pelatihan Selling Skill maka saya selalu tekankan bahwa sebagai
seorang sales person , maka harus lebih fokus dengan yang namanya hokum pareto
80/20. Fokuslah 20% dari total konsumen yang bisa memberikan total profit
sebesar 80%. Atau istilahnya yaitu profit ratio.
9. Kreatif 9
Manajemen Pemasaran
9
Metode gabungan , kerjasama , mengolaborasikan anat ilmu sales dan ilmu nyata
adalah hal yang utama. Contoh paling nyata saat Bapak Louis Sastrawijaya
berkolaborasi dengan Ibu Mariani Ng dalam sebuah seminar yang diselenggarakan
oleh Asosiasi Manajemen Indonesia, dimana mereka berdua sama-sama tampil di
atas panggung, konon informasi bahwa ternyata di luar negeri seperti di Amerika
dan Australia metode kolaborasi antar trainer sudah biasa dilakukan.
10. Kreatif 10
Latihlah lidahmu selincah-lincahya guna buat meyakinkan orang lain, sehingga
bisa tampil sebagai pemenang dalam setiap ‘’Negoisasi’’. Tahukah Anda bahwa
pemilik awal dari Starbucks adalah Gerald Baldwin, Zev Siegi dan Gordon
Bowker, dan awalnya Starbucks bukanlah sebuah kafe namun hanyalah sebuah
toko yang menjual biji kopi, baik dalam bentuk biji maupun bubuk. Howard
Schultz (sekarang pemilik Starbucks) awalnya hanya bekerja sebagai seorang sales
person di perusahaan yang bernama Hammarplast yang menjual peralatan rumah
tangga di New York.
Begitu besar atas keyakinannya akan masa depan Starbucks, makan dengan susah
payah Schultz meyakinkan para pemilik Starbucks saat itu, dan waktu itu Schukts
hanya memiliki sebagian kecil saham dalam Starbucks. Melalui proses yang
berliku-liku (karena Schultz sempat keluar dari bisnis Starbucks) namun pada tahun
1987 dengan mengumpulkan dana investasi sebasar 4 juta dollar AS dari para
investor yang lain maka Schultz maju mengambil alih perusahaan Starbucks.
Menurut saya inilah contoh dari jurus Power for Asking.
11. Kreatif 11
Di dalam marketing kita pasti kenal istilah ‘’Product Life Cycle’’ atau biasanya
disingkat dengan istilah PLC yang bercerita tentang masa pertumbuhan sebuah
produk yang antara lain masih terbagi menjadi gestation (pengembangan),
introduction (pengenalan), growth (pertumbuhan), decline (kedewasaan),
elimination (kejenuhan), dan konon PLC ini kadang-kadang juga digunakan
sebagai sebuah tools buat menganalisis tren yang sedang berlaku di market.
Namun, bagi mereka yang berpikir secara kreatif mayoritas penghuni otak kanan
ini ternyata mempunyai cara tersendiri buat membuat sebuah tren, disini sisi intuitif
lebih diaktifkan.
12. Kreatif 12
a. Marketing harus be creative atau equal dengan kata dead (mati karena kalah
bersaing, bukan produk yang mati tapi perusahaan yang mati alias bangkrut).
b. Inovatif
Kreativitas harus bisa dikembangkan dan diteruskan oleh yang namanya
inovatif. Jadi, hasil karya sebuah kreatif tidak pernah berhenti dan akan
dilahirkan lagi ide-ide yang cemerlang melalui yang namanya inovatif.
Manajemen Pemasaran
10
4.2 STRATEGI PEMASARAN
Pertama, unsur pemasaran segi produk yang dimaksud ialah kualitas dari
produk tersebut. Bagamaina produk tersebut dikemas, bagaimana desain
logo produk tersebut dibuat agar terlihat semenarik mungkin.
Manajemen Pemasaran
11
Kedua, unsur pemasaran segi harga selalu berkaitan dengan harga dasar
dan diskon. Keputusan penetapan harga dimaksudkan untuk mencapai
tujuan tertentu, seperti peningkatan laba dan sebagainya.
Periklanan
Iklan adalah segala bentuk penyajian informasi dan prosmosi secara
tidak langsung yang dilakukan oleh sponsor untuk menawarkan ide,
barang, atau jasa. Iklan dibuat sedemikian rupa agar mudah diingat
dengan tujuan untuk mempengaruhi orang agar membeli barang atau
jasa tersebut.
Personal Selling
Personal selling adalah proses penyampaian informasi kepada
konsumen dan mempengaruhi mereka agar membeli produk melalui
komunikasi pribadi. Dibandingkan dengan metode promosi lain,
metode personal selling merupakan yang paling tepat dikarenakan
pemasar dapat fokus dalam penjualan yang paling menjajikan.
Publisitas
Publisitas ialah penyampaian informasi yang didesain untuk
mebangkitkan minat lebih individu/ perusahaan melalui media
informasi tanpa mengeluarkan biaya karena besarnya minat khalayak.
Manajemen Pemasaran
12
4.3 PENANGKAL KEKACAUAN PEMASARAN
a. Internet
Internet bisa menjadi masalah yang jelas, tidak satu pun di dunia pemasaran dan
bisnis yang di promosikan sedemikian gencar. Akan teteapi berhati-hatilah, internet
bukan solusi terakhir, melainkan tentang cara menggapai orang lain dengan ide
anda yang begitu jelas. Itu hanyalah alat tetapi bisa membuat berbagai urusan
menjadi membingungkan.
b. Orang-orang iklan
Orang-orang iklan bisa menjadi masalah yang jelas, kebanyakan orang iklan
mencari cara yang kreatif, bukan cara yang jelas. Bagi mereka, kejelasan terlalu
sederhana dan tidak cukup pintar. Kebanyakan pengiklan dan agen mereka
menciptakan iklan yang didesain untuk menghibur, bukan untuk menjual. Anda
harus mengatakan bahwa mereka semua berada pada keborosan yang sama. Yang
mereka ciptakan adalah gelak tawa dan kejutan. Semua itu tentang panggung
sandiwara, bukan pemasaran.
Bisa dikatakan iklan adalah materi yang sangat penting untuk menarik pembeli.
Konsumen tidak akan tahu produk anda jika mereka tidak tertarik dengan iklan
anda. Iklan yang menggunakan simbol-simbol tertentu atau bahasa yang bersayap
menyebabkan pesan iklan tidak dipahami oleh konsumen yang memiliki latar
belakang ekonomi, sosial, dan pendidikan yang beragam
Jadi begitulah, pilih sendiri iklan seperti apa yang anda inginkan. Tayangkanlah
iklan yang orang suka tetapi tidak tahu pasti harus memberi satu produk atau
tayangan iklan yang orang tidak menemukan hiburan di dalamnya tetapi tau pasti
mengapa mereka membeli produk anda, nukanya produk pesain
c. Orang-orang pemasaran
Orang-orang pemasaran bisa menjadi masalah yang jelas, Orang-orang pemasaran
sering tidak menghargai apa yang seharusnya menjadi fokus mereka. Kebanyakan
mereaka tak berdaya terlibabat dalam ego-ego perusahaan dan proyek-proyek
rumit. Tidaklah mengherankan bahwa masa jabatan bagi CMO (Chif Marketing
Officer) kurang dari dua tahun. Wall Street Journal melaporkan bahwa Peter
Brabeck, CEO Nestle yang mengundurkan diri, memaksa perusahaan ini untuk
diet.
Dia menemukan bahwa pembuat makanan ini memproduksi dengan cepat dan
kualitas rendah 130.000 merekdan 30 persennya tidak menghasilkan uang sama
sekali. Dia meluncurkan rencana agresif untuk membuang merek-merek yang
lemah dan menyederhanakan organisasi. Yang lebih buruk perusahaan ini berakhir
dengan beratus-ratus orang pemasaran yang duduk bersama untuk membahas ide-
ide baru yang tidak bagus. Atau duduk-duduk dan mencari tahu bagaimana
memperbaiki keadaan.
Manajemen Pemasaran
13
Jadi jika kita telah menemukan sesuatu yang diaangap cukup baik dan cukup
menghasilkan, maka pertahankan jika CMO ingin merubahnya dengan memberikan
sebuah ide, pelajari terlebih dahulu ide tersebut apakah pelanggan ingin menerima
atau tidak, sebelum kita kehilangan banyak pelanggan yang disebabkan ide yang
buruk dari CMO.
d. Sekilas pandang
Sekilas pandang pada pada proses pemasaran, jika orang-orang pemasaran ingin
melakukan pekerjaan dengan baik, mereka harus memiliki pemahaman yang jernih
tentang proses pemasaran apa yang penting dan bagaimana mengevaluasi dan
mengoprasikan fungsi-fungsi yang mereka pertanggung jawabkan. Cara agar tetap
bertahan bukanlah dengan melihat neraca, melainkan dengan mengetahui kemana
anda harus bergerak untuk mendapatkan kesuksesandi pasar. Tak seorang pun bisa
mengikuti anda jika anda tidak tahu ke mana sedang bergerak. Bagaimana anda
mengetahui arah yang tepat? Untuk menjadi ahli strategi yang hebat, anda harus
mengarahkan pikiran pada garis depan pertempuran pasar. Anda harus mencari
inspirasi di garis depan, dalam pasang surutnya pertempuran pemasaran yang
sedang berlangsung di pikirkan calon pelanggan, berikut proses empat langkah
yang harus anda ikuti :
Langkah 1: Masuk akal dalam konteks.
Langkah 2: Mencari ide yang berbeda.
Langkah 3: Memiliki kemampuan dan pengalaman.
Langkah 4: Komunikasikan perbedan anda.
Aktifitas marketing atau pemasaran dalam sebuah bisnis merupakan ujung tombak
yang menentukan kelangsungan jalannya bisnis tersebut. Dengan strategi yang
tepat, akan membuat produk/jasa anda dikenal khalayak, meningkatkan volume
penjualan, dan ujung-ujungnya menghasilkan profit yang tinggi pula. Tidak heran
jika para pelaku usaha sangat concern dengan masalah marketing ini. Berbagai
upaya dilakukan untuk meng-upgrade skill dan knowledge marketingnya,
mengikuti berbagai pelatihan, memperluas networking, sampai ikut terjun langsung
dalam kegiatan promosinya.
Namun, kesalahan dalam pemasaran juga sering kali terjadi yang diakibatkan oleh
ketidaktahuan atau kurangnya pengalaman si pelaku usaha dalam menjalankan
aktivitas marketingnya, Misalnya saat memutuskan untuk menggunakan internet
marketing. Jika kita sama sekali tidak tahu seluk-beluk internet marketing,
sebaiknya kita tidak langsung mencobanya. Karena hal tersebut akan
mengakibatkan buruknya kinerja dalam pemasaran. Kesalahan-kesalahan tersebut
dapat dihindari dengan membuat perencanaan yang matang, fokus pada detil, serta
evaluasi yang berkelanjutan.
Manajemen Pemasaran
14
BAB-V
PENUTUP
5.1 SIMPULAN :
Kebijakan pemasaran atau smartwise marketing diharapan dapat memudahkan kita
untuk melaksakan berbagai metode-metode kebijakan pemasaran, agar perusahaan atau
usaha yang kita kerjakan dapat berjalan dengan baik sehinga bisa mencapai tujuan
perusahaan secara efektif dan efisien. Perusahaan dapat memuaskan pelanggan dengan
baik dan mendapatkan keuntungan yang maksimal.
5.2 SARAN :
Dalam menjalankan sebuah perusahaan hal yang paling penting untuk
meningkatkan produktifitas perusahaan adalah strategi pemasaran. Untuk itu, menyusun
strategi pemasaran secara detail dan rinci agar prosesnya dapat berjalan dinamis dan
terkontrol. Perusahaan harus bisa mengetahui sasaran pemasaran produknya, dengan
begitu perusahaan dapat mengenali kebutuhan konsumen secara tepat dan efisien.
Perusahaan dapat mengandalkan promosi sebagai langkah tercepat dalam
memasarkan produknya. Memberikan pengenalan produk kepada konsumen pilihlah cara
yang inovatif dan kreatif sesuai perkembangan jaman secara konsisten dan terus menerus.
Perusahaan harus memilih lokasi yang strategis, karena pemilihan lokasi
merupakan salah satu cara untuk menemukan pelanggan secara cepat dan tepat. Menjalin
hubungan yang baik dengan konsumen baik secara langsung maupun dalam sistem internet
Manajemen Pemasaran
15
pemasaran melalui jejaring sosial. Sehingga perusahaan mendapat kepercayaan penuh dari
konsumen, dan konsumen dapat menilai secara langsung seberapa kompetitif perusahan
kita untuk diminati dari berbagai kalangan.
DAFTAR PUSTAKA
Manajemen Pemasaran
16