Anda di halaman 1dari 35

BAB III

LAPORAN PELAKSANAAN MAGANG

3.1. Deskripsi Fokus Pengamatan

Dalam suatu instansi karyawan memiliki pengaruh yang cukup besar demi

berkembangnya instansi tersebut guna mencapai apa yang telah dicita-citakan

sebagai mana mestinya. Dalam proses perkembangannya instansi memerlukan

karyawan yang memiliki integritas tinggi dalam melaksanakan tugas serta

mematuhi ketetapan dan peraturan yang telah di tetapkan.

Dalam meningkatkan dan mengembangkan kualitas serta integritas sumber

daya manusia yang merpukan lulusan Program Diploma III Fakultas Ekonomi

Universitas Sriwijaya, maka mahasiswa yang memenuhi dan menyelesaikan

persyaratan akademik diwajibkan dalam melakukan praktek kerja/magang pada

suatu perusahaan atau instansi untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan

studi di Program Diploma III Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya.

Praktek kerja/magang yang dilakukan oleh mahasiswa dapat memberikan

sebuah pengalaman dalam bekerja dan mampu membuat mahasiswa mempunyai

kemampuan dalam beradaptasi pada dunia kerja yang semakin berkembang. Pada

penyusunan laporan ini penulis ingin memfokuskan pengamatan dalam prosedur

penyusunan laporan kegiatan usaha tahunan pada Kantor Jasa Akuntansi (KJA)

Fardinant Adhitama, CA.


3.1.1. Latar Belakang Pelaksanaan Magang

Praktek kerja/magang merupakan kegiatan yang telah dilakukan oleh

penulis merupakan sebuah kegiatan wajib yang harus dilaksanakan oleh

mahasiswa dalam memenuhi persyaratan akademik. Praktek ini merupakan

kegiatan yang bertujuan untuk menerapkan teori yang telah dipelajari selama

masa perkuliahan, serta untuk melatih mahasiswa untuk mengenal kehidupan

bekerja di lapangan.

Praktek kerja/magang yang dilakukan pada Kantor Jasa Akuntansi (KJA)

Fardinant Adhitama, CA. yang berada di Jalan Jaksa Agung R Suprapto No.3

Palembang, Provinsi Sumatera Selatan. Penulis melakukan kegiatan praktek

kerja/magang selama kurang lebih satu bulan terhitung mulai 2 Februari sampai 2

Maret 2021. Selama pelaksanaan praktek kerja/magang penulis melaksanakan

kegiatan pada hari Senin sampai hari Jum’at dimulai dari pukul 08.00 WIB –

16.00 WIB.

3.1.2. Uraian Pelaksanaan Magang

Aktivitas yang telah dilakukan oleh penulis selama melaksanakan praktek

kerja/magang di Kantor Jasa Akuntansi (KJA) Fardinant Adhitama, CA. adalah

sebagai berikut :
Tabel 3.1
Kegiatan Praktek Kerja/Magang
Kantor Jasa Akuntansi (KJA) Fardinant Adhitama, CA.
(2 Februari – 2 Maret 2021)

Daftar Kegiatan Selama Praktek Kerja/Magang


No Tanggal Jenis Kegiatan
1 Selasa, 2 Februari 2021 Membuat surat konfirmasi piutang
2 Rabu, 3 Februari 2021 Membuat surat pengantar konfirmasi piutang
3 Kamis, 4 Februari 2021 Membuat surat konfirmasi utang
4 Jum’at, 5 Februari 2021 Membuat surat pengantar konfirmasi utang
5 Senin, 8 Februari 2021 Membuat berita acara terkait kegiatan
6 Selasa, 9 Februari 2021 Membuat draft pernyataan manajemen
7 Rabu, 10 Februari 2021 Membuat daftar nomor surat KJA
8 Kamis, 11 Februari 2021 Menyusun draft laporan keuangan
9 Jum’at, 12 Februari 2021 Melakukan pengecekan piutang dan kas
10 Senin, 15 Februari 2021 Membuat laporan keuangan kompilasi
11 Selasa, 16 Februari 2021 Membuat laporan keuangan kompilasi
12 Rabu, 17 Februari 2021 Membuat kwitansi atas pekerjaan KJA
13 Kamis, 19 Februari 2021 Mencetak Laporan keuangan kompilasi
14 Jum’at, 20 Februari 2021 Mencetak laporan keuangan kompilasi
15 Senin, 22 Februari 2021 Cek Fisik
16 Selasa, 23 Februari 2021 Cek Fisik
17 Rabu, 24 Februari 2021 Cek nilai persediaan
18 Kamis, 25 Februari 2021 Cek nilai aset
19 Jum’at, 26 Februari 2021 Membuat worksheet, laporan posisi keuangan
20 Senin, 1 Maret 2021 Membuat worksheet, laporan perubahan
ekuitas
21 Selasa, 2 Maret 2021 Membuat daftar aset

3.2. Tinjauan Pustaka

3.2.1. Pengetian Prosedur

Kata prosedur diambil dari bagasa inggris yang dikenal dengan istilah

“procedure” yang dapat diartikan sebagai cara atau tata cara. Sedangkan dalam

kamus besar bahasa indonesia (KBBI) prosedur merupakan tahap kegiatan untuk
menyelesaikan suatu aktivitas, dan prosedur juga memiliki arti yaitu metode

langkah demi langkah secara pasti dalam memecahkan suatu masalah.

Prosedur juga dapat diartikan sebagai suatu proses, langkah atau tahapan

dari serangkaian kegiatan yang saling berhubungan satu dengan yang lain.

Biasanya prosedur dapat meliputi bagaimana, bilamana dan oleh siapa, tugas

tersebut harus dilakukan atau diselesaikan.

Adapun arti dari prosedur menurut Mulyadi (2016) menyatakan bahwa

prosedur ialah urutan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu

departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam

transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang. Berikut ini beberapa

karakteristik prosedur yaitu :

- Prosedur menunjang tercapainya tujuan organisasi.

- Prosedur mampu menciptakan adanya pengawasan yang baik.

- Prosedur menunjukan urusan-urusan yang logis.

- Prosedur menunjukan adanya penetapan keputusan dan tanggung jawab.

- Prosedur menunjukan tidak adanya keterlambatan dan hambatan.

3.2.2. Pengertian Laporan Kegiatan Usaha Tahunan KJA

Laporan Kegiatan Usaha Tahunan KJA merupakan laporan yang dibuat

untuk melaporkan seluruh bentuk usaha kegiatan yang telah dilakukan oleh suatu

KJA di dalam satu tahun periodenya. Laporan ini diwajibkan untuk KJA untuk

membuat serta melaporkan kepada PPPK.


Seperti diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia

Nomor 216/PMK.01/2017 pasal 19 ayat 1 poin f yang berisi “dalam menjalankan

usahanya, KJA wajib menyampaikan laporan kegiatan usaha tahunan paling

lambat pada tanggal 31 Maret setiap tahunnya”. Dimana apabila suatu KJA tidak

membuat atau bahkan tidak melaporkan laporan tersebut kepada PPPK maka

PPPK dapat memberikan sanki seperti yang diatur dalam Peraturan Kementerian

Keuangan Indonesia Nomor 216/PMK.01/2017 pasal 19 ayat 2, yang berisi “KJA

yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikenai sanksi

administrative berupa peringatan.”

Agar terhindari dari teguran atau sanki dari PPPK maka KJA diharapkan

dapat membuat laporan secara lengkap dan detail, adapun pada laporan kegiatan

usaha tahunan ini, berisikan data-data antara lain sebagai berikut :

1. Identitas KJA
Gambar 3.1

Contoh Lampiran Identitas Kantor Jasa Akuntansi

2. Formulir Daftar Akuntan/Rekan KJA

Gambar 3.2

Contoh Lampir Formulir Daftar Akuntan/Rekan KJA

3. Formulir Daftar Tenga Kerja


Gambar 3.3

Contoh Formulir Daftar Tenaga Kerja

4. Formulir Daftar Tenaga Asing

Gambar 3.4

Contoh Formulir Daftar Tenaga Kerja Asing

5. Formulir Klien KJA


Gambar 3.5
Contoh Formulir Klien KJA

6. Formulir Surat Pernyataan Kebenaran Data

Gambar 3.6
Contoh Formulir Surat Pernyataan Kebenaran Data

3.2.3. Pengertian Kantor Jasa Akuntansi


Kantor Jasa Akuntansi merupakan badan usaha yang bertugas dalam

membantu suatu bisnis atau usaha dalam menghadapi masalah akuntansi. Tak

hanya itu, lembaga usaha yang tidak memiliki masalah juga tetap membutuhkan

jasa akuntansi untuk membuat laporan keuangan dan pajaknya. Dimana, kedua

laporan tersebut merupakan hal yang cukup penting dalam legalitas suatu lembaga

usaha.

Kantor Jasa Akuntansi merupakan badan usaha yang menyediakan jasa

akutansi, seperti yang dijelaskan dalam Perarutan Menteri Keuangan Republik

Indonesia Nomor 25/PMK.01/2014 pasal 9 ayat (2) yang berisi “Kantor Jasa

Akutansi memberikan jasa akuntansi seperti jasa pembukuan, Jasa kompilasi

laporan keuangan, jasa manajemen, akuntansi manajemen, konsultasi

manajemen, jasa perpajakan, jasa prosedur yang disepakati atas informasi

keuangan, dan jasa sistem teknologi informasi.” Seperti Dalam Pasal 3 ayat (1)

Undang-undang Nomor 5 tahun 2011 tentang Akuntan Publik yang berisi “Kantor

Jasa Akutansi adalah badan usaha yang telah mendapat izin dari Menteri untuk

memberikan jasa akuntansi selain asurans.”

Sebuah Kantor Jasa Akuntansi harus mendapat izin dari Kementrian

Keuangan Republik Indonesia dan diwajibkan untuk menjadi anggota dari Ikatan

Akuntan Indonesia (IAI) sebelum memberikan atau menyediakan Jasa Akuntansi

kepada masyarakat.

3.2.3.1 Syarat dan ketentuan pendirian KJA


Tidak berbeda dengan keberadaan kantor jasa resmi lainya, sebuah

kantor jasa akuntansi juga perlu memenuhi beberapa syarat atau aspek yang

harus dimiliki agar dapat diakui secara sah oleh otoritas akuntansi yang

berwenang. Dalam pembentukan dan pendirian sebuah kantor jasa akuntansi,

sebuah kantor jasa akuntansi harus memiliki izin yang diberikan oleh Menteri

Keuangan.

Untuk mendapatkan izin usaha tersebut, kantor jasa akuntansi

diharuskan memenuhi persyaratan seperti yang diterangkan dalam Perarutan

Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 216/PMK.01/2017 pasal 16 ayat

(2). Dimana persyaratan untuk mendapatkan izin usaha sebagai berikut :

a. Pemimpin Kantor Jasa Akuntansi merupakan Akuntan Berpraktik

berkewarganegaraan Indonesia;

b. Mempunyai tempat untuk menjalankan usaha yang :

1. Berada di wilayah Negara Republik Indonesia.

2. Berdomisili di 1 (satu) daerah provinsi yang sama dengan domisili

pemimpin Kantor Jasa Akuntansi atau di daerah kota/kabupaten yang

berbatasan langsung dengan domisili pemimpin Kantor Jasa

Akuntansi.

3. Terpisah dari kegiatan lainnya.

c. Memiliki paling sedikit 1 (satu) orang pegawai tetap paling rendah lulusan

sekolah menangah atas atau sederajat.


d. Memiliki nomor pokok wajib pajak atas nama akuntan berpraktik untuk

Kantor Jasa Akuntansi yang berbentuk perseorangan atau atas nama

Kantor Jasa Akuntansi untuk Kantor Jasa Akuntansi yang berbentuk selain

perseorangan.

e. Memiliki rancangan sistem pengendalian mutu.

f. Membuat surat pernyataan pendirian kantor jasa akuntansi dengan

bermeterai cukup bagi bentuk usaha perseorangan, dengan mencantumkan

paling sedikit:

1. Nama dan alamat akuntan

2. Nama dan domisili kantor jasa akuntansi

3. Maksud dan tujuan pendirian kantor jasa akuntansi

g. Memiliki akta pendirian yang disahkan oleh notaris bagi kantor jasa

akuntansi yang berbentuk selain perseorangan, dengan mencantum paling

sedikit:

1. Nama dan alamat rekan, direksi dan komisaris

2. Berbentuk badan usaha Kantor Jasa Akuntansi

3. Nama dan domisili Kantor Jasa Akuntansi

4. maksud dan tujuan pendirian kantor, yaitu memberikan jasa di bidang

akuntansi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan;

5. hak dan kewajian rekan, direksi, dan komisaris

6. penyelesaian sengketa dalam hal terjadi perselisihan


3.2.3.2 Tugas dan Kewajiban KJA

Setelah resmi terbentuk dan berdiri suatu kantor jasa akuntansi

memiliki sebuah kewajiban-kewajiban, seperti yang dijelaskan dalam Perarutan

Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 216/PMK.01/2017 pasal 17, 18,

dan 19. Dimana kewajiban-kewajiban sebagai berikut :

 Kewajiban berdasarkan pasal 17 :

1. KJA wajib dipimpin oleh Akuntan Berpraktik yang

berkewarganegaraan Indonesia.

2. Izin KJA berbentuk perseorangan dicabut dan dinyatakan tidak

berlaku, apabila:

a. Izin Akuntan Berpraktik pemimpin KJA dinyatakan tidak berlaku;

b. Pemimpin KJA mengundurkan diri sebagai Akuntan Berpraktik;

c. Pemimpin KJA dikenai sanksi administratif berupa pencabutan

izin.

3. KJA berbentuk selain perseorangan dalam jangka waktu paling lama 6

(enam) bulan wajib mengganti pemimpin KJA, apabila:

a. Izin Akuntan Berpraktik pemimpin KJA dinyatakan tidak berlaku.

b. Pemimpin KJA mengundurkan diri sebagai Akuntan Berpraktik;

c. Pemimpin KJA dikenai sanksi administratif berupa pencabutan

izin.

4. KJA yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

atau ayat (3) dikenai sanksi administratif berupa peringatan.


 Kewajiban Berdasarkan pasal 18

1. KJA wajib memberikan jasa akuntansi sesuai dengan kompetensi yang

dimiliki Akuntan Berpraktik didalamnya.

2. Jasa KJA meliputi paling sedikit jasa pembukuan, jasa kompilasi

laporan keuangan, jasa manajemen, akuntansi manajemen, konsultasi

manajemen, jasa perpajakan, jasa prosedur yang disepakati atas

informasi keuangan, jasa pendampingan laporan keuangan, jasa

penyusunan laporan tata kelola perusahaan yang baik, dan/ atau jasa

sistem teknologi informasi.

3. KJA yang memberikan jasa perpajakan harus memenuhi ketentuan

peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan.

4. KJA dilarang memberikan jasa asurans sebagaimana dimaksud dalam

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik.

5. KJA yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

atau ayat (4) dikenai sanksi administratif berupa pencabutan izin.

 Kewajiban berdasarkan pasal 19

1. Dalam menjalankan usahanya, KJA wajib :

a. memiliki ruangan kantor untuk berpraktik yang memadai dan

terpisah dari kegiatan lain;

b. memiliki paling sedikit 1 (satu) orang pegawai tetap paling

rendah lulusan sekolah menengah atas atau sederajat;


c. memiliki dan melaksanakan sistem pengendalian mutu sesuai

dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Asosiasi Profesi Akuntan;

d. memasang papan nama di depan kantor yang dapat dilihat publik;

e. menyampaikan laporan kepada Kepala PPPK apabila terdapat

perubahan data KJA paling lama 1 (satu) bulan setelah terjadinya

perubahan;

f. menyampaikan laporan kegiatan usaha tahunan paling lambat

pada tanggal 31 Maret setiap tahunnya.

g. KJA yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) dikenai sanksi administratif berupa peringatan.

3.3. Analisi dan Pembahasan Masalah

3.3.1. Prosedur Penyusunan Laporan Kegiatan Usaha Tahunan

Pada awalnya pelaporan kegiatan usaha tahunan suatu kantor jasa

akuntansi hanya dilakukan secara manual, yaitu dengan cara mengisi formulir

yang ditulis tangan secara langsung lalu mengirim formulir tersebut ke alamat

PPPK. Namun pada tahun 2017 pelaporan kegiatan usaha tahunan KJA telah

dapat dilakukan menggunakan sebuah aplikasi offline, dimana aplikasi ini

diharapkan dapat mempermudah setiap KJA dalam melaporkan kegiatan-kegiatan

usaha KJA dalam satu tahunnya didalam aplikasi yang telah disediakan oleh

Kementerian Keuangan Republik Indonesia.


3.3.1.1. Instalasi Aplikasi Laporan Tahunan KJA

Instalasi Aplikasi Laporan Tahunan KJA Minimal menggunakan Windows

7. Berikut ini adalah tata cara menginstal aplikasi laporan tahunan KJA :

1. Masukkan CD‐Source yang diberikan kedalam CD‐Room.

2. Apabila Autorun di tutup Maka buka folder bagian Cd Room.

3. Buka Folder Aplikasi Laporan Tahunan KAP dilanjutkan dengan

Mendouble Klik “setup.exe”

Gambar 3.7
Setup.Exe

4. Klik “Next”

Gambar 3.8
Selamat Datang pada Instalasi Program
5. Kemudian Klik “Next”

Gambar 3.9
Penunjukan Directory Hasil Instalasi

6. Muncul Kata “Aplikasi Laporan Tahunan KJA has been successfully

installed” dan klik “Close”

Gambar 3.10
Proses Instalasi Sukses
3.3.1.2. Menjalankan Aplikasi Laporan Tahunan KJA

Setelah proses instalasi Aplikasi Laporan Tahunan KJA selesai, langkah

selanjutnya adalah menjalankan aplikasi laporan tahunan KJA tersebut. Berikut

ini adalah tata cara menjalakan aplikasi laporan tahunan KJA :

1. Klik Start Programs Aplikasi Laporan Tahunan KJA

Gambar 3.11
Menjalankan Aplikasi Offline dari Menu Program

2. Muncul menu utama dari tampilan aplikasi laporan tahunan KJA

Gambar 3.12
Tampilan menu utama
3. Pilih dan Klik “Set Tahun Takwim”

Gambar 3.13
Menu Set Tahun Takwim

4. Muncul Pop Up Tahun Takwim, isi Tahun Takwim sesuai Tahun

Takwim yang akan dilaporkan, dalam contoh 2016

5. Pilih dan klik SET untuk menetapkan Tahun Takwim, sehingga

muncul

Gambar 3.14
Set Tahun Takwim Berhasil

6. Pilih dan Klik “OK”untuk keluar Set Tahun Takwim


3.3.1.3. Entry Data

Setelah menjalankan Aplikasi Laporan Tahunan KJA, langkah selanjutnya

adalah mengentry data pada Aplikasi. Dimana pada proses ini memiliki 6 tahapan.

Berikut ini adalah tahapan mengentry data pada aplikasi laporan tahunan KJA:

1. Kantor Jasa Akuntan

a. Pilih dan Klik Entry Data  Kantor Jasa Akuntansi (KJA)

Gambar 3.14
Menu KJA
b. Pilih dan Klik “Tambah Data” untuk memulai pengisian data

Kantor Jasa Akuntansi

Gambar 3.15
Entry Data KJA

c. Nama KJA

Nama Kantor Jasa Akuntansi diisi sesuai dengan nama yang

tercantum dalam Surat Keputusan Menteri Keuangan Tentang Izin

Usaha Kantor Jasa Akuntansi terakhir atau yang masih berlaku

d. Bentuk usaha

Bentuk Usaha dipilih sesuai dengan bentuk usaha yang tercantum

dalam Surat Keputusan Menteri Keuangan Tentang Izin Usaha

Kantor Jasa Akuntansi terakhir atau yang masih berlaku


e. Alamat Kantor

Alamat Kantor Jasa Akuntansi diisi sesuai dengan kondisi saat ini

meliputi No./Blok, nama jalan, RT/RW, Kelurahan dan Kecamatan.

Domisili (Kota) Provinsi dipilih terlebih dahulu dengan cara drop

down selanjutnya pilih dan klik kabupaten / kotamadya.

Kode Pos diisi sesuai dengan kode pos wilayah masing‐masing

Nomor Telepon dan Faksimile diawali dengan kode wilayah

masing‐masing dengan pemisah “‐“.

Email dan Website diisi jika ada dan masih aktif

f. Nomor Izin KEP‐

Nomor Izin KEP‐ diisi sesuai dengan Nomor izin yang tercantum

dalam Surat Keputusan Menteri Keuangan Tentang Izin Usaha

Kantor Jasa Akuntansi terakhir atau yang masih berlaku

g. Tanggal

Tanggal diisi sesuai dengan yang tercantum dalam Surat Keputusan

Menteri Keuangan Tentang Izin Usaha Kantor Jasa Akuntansi

terakhir atau yang masih berlaku dengan format pengisian

ddmmyyyy tanpa menggunakan pemisah

h. NPWP KJA

NPWP diisi 15 digit NPWP perusahaan tanpa disertai tanda baca

“.” atau “‐“ sesuai dengan Surat Keterangan Terdaftar / Kartu

NPWP dari Kantor Pelayanan Pajak


i. Status Kantor

Cukup jelas

j. Nomor Akta Pendirian

Nomor Akta Pendirian diisi sesuai dengan Nomor Akta Notaris

terakhir atau yang masih berlaku

Tanggal diisi sesuai dengan yang tercantum pada Akta Pendirian

Notaris tentang pendirian Kantor Jasa Akuntansi terakhir atau yang

masih berlaku dengan format pengisian ddmmyyyy tanpa

menggunakan pemisah

Nama Notaris diisi sesuai dengan nama yang tercantum dalam

Akta Notaris tentang pendirian Kantor Jasa Akuntansi

k. Nomor Akta Pendirian

Nomor Akta Pendirian diisi sesuai dengan Nomor Akta Notaris

terakhir atau yang masih berlaku

Tanggal diisi sesuai dengan yang tercantum pada Akta Pendirian

Notaris tentang pendirian Kantor Jasa Akuntansi terakhir atau yang

masih berlaku dengan format pengisian ddmmyyyy tanpa

menggunakan pemisah

Nama Notaris diisi sesuai dengan nama yang tercantum dalam

Akta Notaris tentang pendirian Kantor Jasa Akuntansi

l. Nomor Akta Perjanjian

Nomor Akta Perjanjian diisi sesuai dengan Nomor Akta Perjanjian

Notaris terakhir atau yang masih berlaku


Tanggal diisi sesuai dengan yang tercantum pada Akta Perjanjian

Notaris tentang pendirian Kantor Jasa Akuntansi terakhir atau yang

masih berlaku dengan format pengisian ddmmyyyy tanpa

menggunakan pemisah

Nama Notaris diisi sesuai dengan nama yang tercantum dalam

Akta Notaris tentang perjanjian Kantor Jasa Akuntansi

m. Pilih dan Klik “Simpan” jika isian telah lengkap dan benar ”

n. Jika masih terdapat kesalahan pengisian dapat diperbaiki dengan

memilih dan klik “Edit”

o. Pilih dan Klik “Keluar” untuk keluar dari Menu Entry Data

p. Pilih dan Klik “Hapus” untuk menghapus data keseluruhan

2. Data Akutan / Rekan

a. Fasilitas yang tersedia adalah Tambah Data, Simpan Data, Hapus

Semua, Hapus, Batal Edit dan Keluar

b. Untuk input Data Akuntan / Rekan KJA pertama kali, Pilih dan

Klik “Tambah Data”

c. Nama KJA

Nama KJA secara otomatis terisi, sesuai data KJA yang telah di

entry pada tahap sebelumnya

d. Nama Akuntan / Rekan KJA


Nama Akuntan / Rekan KJA diisi dengan Nama Akuntan maupun

Non Akuntan yang menjadi rekan KJA

e. Jenis Kelamin

Cukup jelas

f. No. RNA

No RNA diisi sesuai dengan Nomor Register Negara Akuntan yang

tercantum dalam Piagam Register Negara

Tanggal diisi sesuai dengan yang tercantum pada Piagam Register

Negara dengan format pengisian ddmmyyyy tanpa menggunakan

pemisah

g. Alamat Rumah

Alamat Rumah diisi sesuai dengan kondisi saat ini meliputi

No./Blok, nama jalan, RT/RW, Kelurahan dan Kecamatan.

Domisili (Kota) Provinsi dipilih terlebih dahulu dengan cara drop

down selanjutnya pilih dan klik kabupaten / kotamadya.

Kode Pos diisi sesuai dengan kode pos wilayah masing‐masing

Nomor Telepon dan Faksimile diawali dengan kode wilayah

Email dan Website diisi jika ada dan masih aktif

h. NPWP KJA

NPWP diisi 15 digit NPWP perusahaan tanpa disertai tanda baca

“.” atau “‐“ sesuai dengan Surat Keterangan Terdaftar / Kartu

NPWP dari Kantor Pelayanan Pajak

i. Keanggotaan Asosiasi
Nomor sesuai yang tercantum dalam kartu anggota asosiasi

terakhir atau yang masih berlaku

Berlaku s.d. diisi sesuai dengan yang tercantum pada kartu

anggota asosiasi terakhir atau yang masih berlaku dengan format

pengisian ddmmyyyy tanpa menggunakan pemisah

j. TMT menjadi Rekan


Menjadi Rekan Terhitung Sejak Tanggal diisi dengan Tanggal

dimana Akuntan maupun Non Akuntan yang menjadi rekan KJA

terikat kerjasama untuk pertama kalinya.

k. Kewarganegaraan
Cukup jelas dengan memilih tombol dropdown

Gambar 3.15

Data Akuntan/Rekan KJA


3. Pemimpin Kantor Jasa Akuntansi

a. Pilih dan Klik Entry Data Pemimpin KJA

Gambar 3.16
Data Pemimpin KJA

b. Pilih dan Klik “Tambah Data”

c. Nama KJA yang Akan Dipimpin

Nama KJA secara otomatis terisi, sesuai data KJA yang telah di

entry pada tahap sebelumnya

d. Nama Akuntan

Nama Akuntan Pilih dan Klik dari Drop down tersedia, sesuai data

Akuntan yang telah di entry pada menu Data Akuntan / Rekan KJA
e. Alamat Rumah, Kota, Kode Pos, Telepon, Nomor Register

Akuntan, Tanggal Register Akuntan otomatis terisi, sesuai data

Akuntan yang telah di entry pada menu Data Akuntan / Rekan KJA

f. TMT Pemimpin

Menjadi Pemimpin Terhitung Sejak diisi Tanggal Penetapan

Pemimpin / Pemimpin Rekan oleh KJA / rekan KJA

g. Pilih dan Klik “Simpan Data” Jika semua data telah di entry

dengan lengkap dan benar

h. Pilih dan Klik “Keluar” untuk keluar dari menu

Pemimpin/Pemimpin Rekan KAP

i. Pilih dan Klik “Edit” untuk mengubah Pemimpin/Pemimpin Rekan

KAP

4. Daftar Tenaga Kerja KJA

a. Pilih dan Klik Entry Data, Entry Tenaga Kerja

b. Pilih dan Klik “Tambah Data”


Gambar 3.17

Entry Tenaga Kerja KJA

c. Nama KJA

Nama KJA otomatis terisi

d. Nama Tenaga Kerja

Nama tenaga kerja yang bekerja di KJA

e. Jenis Kelamin

Cukup Jelas

f. Pendidikan Terakhir

Cukup Jelas

g. Nomor Ijazah

Nomor Ijazah pendidikan terakhir

h. Register Akuntan
Nomor Register Akuntan diisi dengan nomor Register Akuntan

yang diterbitkan Kementerian Keuangan, sedangkan Tanggal

adalah tanggal tercantum dalam Piagam Register Akuntan tersebut

i. Keanggotaan Asosiasi

Nomor sesuai yang tercantum dalam kartu anggota asosiasi

terakhir atau yang masih berlaku

Berlaku s.d. diisi sesuai dengan yang tercantum pada kartu

anggota asosiasi terakhir atau yang masih berlaku dengan format

pengisian ddmmyyyy tanpa menggunakan pemisah

j. Jabatan pada KJA

Posisi pada KJA tersebut menjabat sebagai apa serta TMT

Menjabat diisi sesuai tanggal sejak menjabat

5. Daftar Tenaga Kerja Asing KJA


a. Pilih dan Klik Entry Data, Daftar Tenaga Asing KJA
b. Pilih dan Klik “Tambah Data”
Gambar 3.18
Entry Tenaga Kerja Asing
c. Nama KAP
Nama KAP otomatis terisi
d. Nama Tenaga Asing
Nama tenaga asing yang bekerja di KJA
e. Warga Negara
Asal Negara dari tenaga asing yang bekerja di KJA
f. Surat Izin Bekerja
Nomor dan Tanggal diisi dengan nomor dan tanggal izin bekerja
dari Depnakertrans
g. Pendidikan Terakhir
Sesuai dengan pendidikan terakhir Teanag Asing yang bekerja
h. Keahlian profesional
Keahlian professional yang dimiliki tenaga asing KJA
i. Mulai Bekerja
Mulai Bekerja diisi dengan Tanggal mulai bekerja di KJA
j. Pilih dan Klik “Simpan Data” Jika semua data telah di entry
dengan lengkap dan benar
k. Pilih dan Klik “Keluar” untuk keluar dari menu Tenaga Kerja
Asing KJA
l. Pilih dan Klik “Edit” untuk mengubah Tenaga Kerja Asing KJA

6. Entry Daftar Klien KJA

a. Pilih dan Klik Entry Data  Entry Data Klien KJA

b. Pilih dan Klik “Tambah Data” untuk memulai pengisian Data

Gambar 3.18
Entry Data Klien KJA

c. Nama KJA

Nama KJA otomatis terisi

d. Nama Klien

Nama Klien diisi dengan Nama Klien KJA

e. Alamat
Alamat Klien diisi dengan Alamat Klien

f. NPWP

NPWP diisi dengan Nomor NPWP Klien

g. Kepemilikan

Cukup Jelas

h. Go Publik/Non Go Publik

Cukup jelas

i. Bidang Usaha

Cukup Jelas

j. Jenis Jasa

Cukup Jelas

k. Tahun Buku

Tahun Buku diisi dengan Tahun buku Klien

l. Pendapatan

Pendapatan diisi dengan pendapatan dari pemberian jasa tersebut

m. Penanggung Jawab

Penanggung jawab diisi dengan Akuntan yang menandatangani

laporan

3.3.1.4. Report
Setelah selesai mengentry data pada Aplikasi Laporan Tahunan KJA,

selanjutnya adalah tahap pembuatan report, atau Cetak Report. untuk dapat

melihat hasil Report dari data yang telah di entry. Berikut ini adalah tahapan

Pembuatan Report data pada aplikasi laporan tahunan KJA :

1. Pilih dan Klik Report, lalu Identitas KJA

Gambar 3.19

Menu utama Report

2. Pilih dan Klik Print


Gambar 3.20

View Cetak Report

3. Klik untuk melihat halaman berikutnya


jika lebih dari satu halaman.

4. Klik untuk mencetak (print) Hasil view report yang tampil


5. klik Print untuk memulai proses cetak ke printer

Gambar 3.21

Menu Pilihan Printer


Dari hasil data yang telah disusun dan dientry, semua data yang telah

muncul didalam Menu Report dicetak dalam bentuk hardcopy. Dimana laporan

disusun dengan lampiran VII sebagaimana tercantum dalam PMK No.

25/PMK.01/2014.

Selain dalam bentuk hardcopy data juga disimpan dalam bentuk file

Softcopy yang dapat disimpan pada Burning CD dan Flashdisk. Lalu flashdisk

yang berisi data Softcopy Laporan Tahunan Kegiatan KJA dikirim bersamaan

dengan file hardcopy Ke kantor PPPK. Namun, selain dikirim melalui hardcopy

dan flashdisk Laporan Kegiatan Tahunan KJA juga dikirim melalui Email ke

pppk@kemenkeu.go.id

3.3.2. Faktor Penghambat Penyusunan Laporan Kegiatan Usaha Tahunan

Dalam penyusunan laporan kegiatan usaha tahunan KJA tidak selalu

berjalan dengan baik. Ada faktor-faktor yang menghambat selama proses

berlangsungnya penyusunan laporan. Adapun faktor-faktor penghambat dalam

penyusunan laporan kegiatan usaha KJA antara lain sebagai berikut :

a. Laporan

b. Terjadinya error pada CD saat softcopy laporan tahunan KJA dijalankan

c.

Anda mungkin juga menyukai