Anda di halaman 1dari 6

C.

Materi Pembelajaran

4.1 Ukuran Sudut (Derajat dan Radian)


Pada umumnya, ada dua ukuran yang digunakan untuk menentukan
besar suatu sudut, yaitu derajat dan radian. Tanda “ o ” dan “ rad ” berturut-
turut menyatakan simbol derajat dan radian. Singkatnya, satu putaran penuh
= 360o, atau 1o didefenisikan sebagai besarnya sudut yang dibentuk oleh
1
kali putaran.
360

1 putaran 1 1 putaran 1 putaran


putaran
360 4 2
Gambar 4.1 Beberapa besar putaran/rotasi

Tentunya dari Gambar 4. 1, kamu dapat mendeskripsikan untuk beberapa


1 1
satuan putaran yang lain. Misalnya, untuk putaran, putaran, 2 putaran.
3 6 3
Sebelum kita memahami hubungan derajat dengan radian, mari pelajari teori
mengenai radian berikut.

Satu radian diartikan sebagai besar ukur-


an sudut pusat α yang panjang busurnya
A
r sama dengan jari-jari, perhatikan Gambar
r 4.2. Jika ∠AOB = α dan AB = OA = OB, maka
a
O B AB
r α= = 1 radian.
r
Jika panjang busur tidak sama dengan
r, maka cara menentukan besar sudut
tersebut dalam satuan radian dapat dihitung
Gambar 4.2 Ukuran radian menggunakan perbandingan:

112
Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Sifat 4.1

AB
∠AOB = rad
r

Lebih lanjut, dapat dikatakan bahwa hubungan satuan derajat dengan


satuan radian, adalah 1 putaran sama dengan 2π rad. Oleh karena itu, berlaku

Sifat 4.2

π 180o
360o = 2π rad atau 1o = rad atau 1 rad = ≅ 57,3o
180o π

Dari Sifat 4.2, dapat disimpulkan sebagai berikut.


π
➢ Konversi x derajat ke radian dengan mengalikan x × .
180o
Misalnya, 45o = 45o ×  π o  rad = π rad .
180
  4
180o
➢ Konversi x radian ke derajat dengan mengalikan x × .
π
o
Misalnya, 3 π rad = 3 π × 180 = 270o .
2 2 π

Contoh 4.1

Perhatikan hubungan secara aljabar antara derajat dengan radian berikut ini.
1 1 o π 1
90o × 360 = 90 atau 90 = 90 × rad = π rad .
o o
1. ×putaran
360o = =
4 4 180 2
2. 1 ×putaran = 1o × 360o = 120o atau 120o = 120 × π rad = 2 π rad .
360o = 120
3 3 180 3
1 π
3. 360o = 180
×putaran = o × 360o = 180o atau 180o = 180 × rad = π rad .
2 180
π
4. 4 putaran = 4 × 360o = 1.440o atau 1.440o = 1.440 × rad = 8π rad
180
π
5. 5 putaran = 5 × 360o = 1.800o atau 1.800o = 1.800 × rad = 10π rad.
180

Matematika
113
1 5 π
6. 225o = 225o × o putaran = putaran atau 225o = 225o × rad =
360 8 180o
5
π rad
4
 1 1 
7.

(
1.200o = 3 × 360o + 120o =  3× 360o × )
360 o
+ 120o × ( )
360o 
putaran

 1  1
= 3+  putaran =3+ putaran
3 putaran
 3  3 
8. Pada saat pukul 11.00, berarti jarum panjang pada jam menunjuk ke angka
12 dan jarum pendek pada jam menunjuk ke angka 11. Artinya besar sudut
yang terbentuk oleh setiap dua angka yang berdekatan adalah 30o.
π 1
30o = 30o × o
rad = π rad
180 6
9. Jika suatu alat pemancar berputar 60 putaran dalam setiap menit, maka
setiap satu detik pemancar berputar sebanyak 3.600 putaran.

360o pertama kali diperkenalkan oleh bangsa Babilonia.


Hal ini merupakan hitungan satu tahun pada kalender.

Selanjutnya, dalam pembahasan topik selanjutnya terdapat beberapa


sudut (sudut istimewa) yang sering digunakan. Secara lengkap disajikan dalam
tabel berikut ini, tetapi kamu masih harus melengkapinya.
Tabel 4.1 Sudut istimewa yang sering digunakan

Derajat Radian Derajat Radian


π
0o 0 rad 90o rad
2
π 2π
30o rad 120o rad
6 3
π rad 3π
45o 135o rad
4 4
π 5π
60o rad 150o rad
3 6

114
Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Derajat Radian Derajat Radian

180o πrad 270o rad
2
7π 5π
210o rad 300o rad
6 3
5π 7π
225o rad 315o rad
4 4
4π 11π
240o rad 330o rad
3 6

Dalam kajian geometris, sudut didefinisikan sebagai hasil rotasi dari sisi
awal (initial side) ke sisi akhir (terminal side). Selain itu, arah putaran memiliki
makna dalam sudut. Suatu sudut bertanda “positif” jika arah putarannya
berlawanan dengan arah putaran jarum jam, dan bertanda “negatif” jika
arah putarannya searah dengan arah putaran jarum jam. Arah putaran sudut
juga dapat diperhatikan pada posisi sisi akhir terhadap sisi awal. Untuk
memudahkannya, mari kita cermati deskripsi berikut ini.

Sisi akhir Sisi awal

Sisi akhir

Sisi awal

a. Sudut bertanda positif b. Sudut bertanda negatif

Gambar 4.3 Sudut berdasarkan arah putaran

Dalam koordinat kartesius, jika sisi awal berimpit dengan sumbu x


dan sisi terminal terletak pada salah satu kuadran pada koordinat kartesius,
disebut sudut standar (baku). Jika sisi akhir berada pada salah satu sumbu
pada koordinat tersebut, sudut yang seperti ini disebut pembatas kuadran,
yaitu 0o, 90o, 180o, 180o, 270o, dan 360o.
Sebagai catatan bahwa untuk menyatakan suatu sudut, lazimnya
menggunakan huruf-huruf Yunani, seperti, a (alpha), b (betha), γ (gamma) dan

Matematika
115
θ (tetha) juga menggunakan huruf-huruf kapital, seperti A, B, C, dan D. Selain
itu, jika sudut yang dihasilkan sebesar a, maka sudut b disebut sudut koterminal,
seperti yang dideskripsikan pada gambar di bawah ini.

Y 90o

Kuadran II Kuadran I
90o – 18oo 0o – 90o
α
X 180o 0o
b
Kuadran III Kuadran IV
18o – 27o 270o – 360o

270o
a. Sudut baku dan sudut koterminal b. Besar sudut pada setiap kuadran

Gambar 4.4 Sudut secara geometri dan pembatasan kuadran

Untuk memantapkan pemahaman kamu akan sudut baku dan pembatas


kuadran, cermati contoh dan pembahasan di bawah ini.

Contoh 4.2

Gambarkan sudut-sudut baku di bawah ini, dan tentukan posisi setiap sudut
pada koordinat kartesius.
a. 60o c. 120o
b. -45o d. 600o

Alternatif Penyelesaian

a. Y b. Y
A

60o
X X
O O 45o

A
Sisi awal terletak pada sumbu X Sisi awal terletak pada sumbu X
dan sisi terminal OA terletak di dan sisi terminal OA terletak di
kuadran I. kuadran IV.

116
Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
c. Y d. Y
P

120o
X
X O
O

R
Sisi awal terletak pada sumbu X dan Sisi awal terletak pada sumbu X
sisi terminal OP terletak di kuadran dan sisi terminal OR terletak di
II. kuadran III.

Gambar 4.5 Sudut pada setiap kuadran

Matematika
117

Anda mungkin juga menyukai