Anda di halaman 1dari 6

TUGAS 4

KU4273 HUKUM MILIK PERINDUSTRIAN

TUGAS DESAIN TATA LETAK SIRKUIT TERPADU

Oleh

Nama : Jessica Sherry

NIM : 10517068

Program Studi : Kimia

Fakultas : FMIPA

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

2021
Sesuai Jurusan

1. Pompa Injeksi

Perkembangan dunia semakin maju, sehingga semua hal yang mendukung kemajuan
dunia ini dituntut untuk mengikuti perkembangan jaman. Dengan perkembangan jaman ini
diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat sehingga kehidupan masyarakat lebih
layak. Transportasi juga merupakan bagian dari perkembangan yang terjadi. Karena
transportasi merupakan sarana pendukung berjalannya perkembangan. Transportasi yang
dibutuhkan pada perkembang jaman ini yaitu yang dapat bekerja tanpa henti, hemat, kuat,
dan ramah lingkungan. Kriteria yang dibutuhkan sangat sesuai dengan mesin diesel. Karena
mesin diesel memiliki karakter kuat, tahan lama, hemat bahan bakar, ramah lingkungan.
Maka untuk sekarang mesin diesel mengalami perkembangan yang sangat pesat, ini
dilakukan untuk mengikuti perkembangan jaman. Perkembangan pada mesin diesel yang
sangat menonjol yaitu mengenai sistem bahan bakarnya. Yang saat ini terus diteliti yaitu
masalah sistem bahan bakarnya agar tercipta mesin diesel yang minim getaran, bertenaga,
hemat bahan bakar, responsive. Salah satu sistem bahan bakar memiliki komponen utama
yaitu pompa injeksi. Pompa injeksi mempunyai berbagai kontruksi berbagai tipe antara lain
Distributor Injection System, Unit Injection System, Pump Controlled Injection System,
Common Rail Injection System.

komponen-komponen injeksi bahan bakar mesin diesel adalah:


a) Tangki bahan bakar (fuel tank)
b) Saringan bahan bakar (fuel filter)
c) Pompa pemindah bahan bakar (fuel transfer pump)
d) Pompa injeksi bahan bakar (fuel injection pump)
e) Pipa-pipa injeksi bahan bakar (fuel injection lines)
f) Injektor (fuel injector)
g) Pipa-pipa pengembali bahan bakar (fuel return lines)

Di samping komponen-komponen utama di atas, komponen sistem injeksi tambahan yang


lain adalah:

a) Pengatur kecepatan (governor)


b) Pengatur untuk memajukan saat injeksi otomatis (advancer/automatic timer)

Komponen-komponen tersebut di atas terangkai menjadi satu kesatuan dan saling


berhubungan dan saling membantu dalam rangka penginjeksian bahan bakar ke dalam
silinder mesin dengan saat yang tepat dengan jumlah yang tepat pula.

2. Blast furnace / dapur tinggi

Dapur tinggi atau blast furnace mempunyai bentuk dua buah kerucut yang berdiri
menjadi satu di atas yang lain pada alasnya. Di bagian atas adalah tanurnya yang melebar ke
bawah, sehingga muatannya dengan mudah meluncur ke bawah dan tidak terjadi hambatan.
Bagian bawah melebar ke atas dengan tujuan agar muatannya tetap berada di bagian ini.
Dapur tinggi atau blast furnace terbuat dari susunan batu tahan api yang diberi selubung baja
pelat untuk memperkokoh konstruksinya. Tanur ini diisi dari atas dengan alat pengisi.
Berturut-turut dimasukkan kokas, bahan tambahan (batu kapur) dan iron ores. Kokas adalah
arang batu bara yaitu batu bara yang sudah didestilasikan secara kering dan mengandung
belerang yang sangat rendah sekali. Kokas berfungsi sebagai bahan bakarnya dan
membutuhkan zat asam yang banyak sebagai pengembus. Agar proses dapat berjalan dengan
cepat udara pengembus itu perlu dipanaskan terlebih dahulu di dalam dapur pemanas udara.

Besi cair di dalam dapur tinggi, kemudian dicerat dan dituang menjadi besi kasar,
dalam bentuk balok-balok besi kasar yang digunakan sebagai bahan ancuran untuk
pembuatan besi tuang (di dalam dapur kubah), atau dalam keadaan cair dipindahkan pada
bagian pembuatan baja di dalam konvertor atau dapur baja yang lain, misalnya dapur Siemen
Martin. Batu kapur sebagai bahan tambahan gunanya untuk mengikat abu kokas dan batu-
batu ikutan hingga menjadi terak yang dengan mudah dapat dipisahkan dari besi kasar. Terak
itu sendiri di dalam proses berfungsi sebagai pelindung cairan besi kasar dari oksida yang
mungkin mengurangi hasil yang diperoleh karena terbakarnya besi kasar cair itu. Batu kapur
yang  terurai akan mengikat batu-batu yang terangkut dan unsur-unsur lainnya.

Bebas

1. Konverter pembuat baja

Proses pembuatan baja dapat diartikan sebagai proses yang bertujuan mengurangi
kadar unsur C, Si, Mn, P dan S dari besi mentah dengan proses oksidasi peleburan.
Konventer untuk proses “oksidasi berkapasitas antara 50-400 ton”. Besi kasar dari tanur yang
dituangkan ke dalam konventer disemburkan oksigen dari atas melalui pipa sembur yang
bertekanan kira-kira 12 atm. Reaksi yang terjadi: O2 + C --> CO2 . Penyemburan Oksigen
berlangsung antara 10-20 menit. Penambahan waktu penyemburan akan mengakibatkan
terbakarnya C, P, Mn dan Si. Konvertor dibuat dari plat baja dengan sambungan las atau paku
keling. Bagian dalamnya dibuat dari batu tahan api. Konvertor disangga dengan alat
penyangga yang dilengkapi dengan trunnion untuk mengatur posisi horizontal atau vertikal
Konvertor. Pada bagian bawah konvertor terdapat lubang-lubang angin (tuyer)sebagai saluran
udara penghembus (air blast). Batu tahan api yang digunakan untuk lapisan bagian dalam
Konvertor dapat bersifat asam atau basa tergantung dari sifat baja yang diinginkan. Secara
umum proses kerja konverter adalah:

a. Dipanaskan dengan kokas sampai suhu 15000C.

b. Dimiringkan untuk memasukkan bahan baku baja (+1/8 dari volume konverter).

c. Konverter ditegakkan kembali.

d. Dihembuskan udara dengan tekanan 1,5 – 2 atm dengan kompresor.

e. Setelah 20 – 25 menit konverter dijungkirkan untuk mengeluarkan hasilnya.

2. Spektrofotometer UV-VIS

Spektrofotometer UV-Vis merupakan spektrofotometer berkas ganda sedangkan pada


spektrofotometer VIS ataupun UV termasuk spektrofotometer berkas tunggal. Pada
spektrofotometer berkas ganda blanko dan sampel dimasukan atau disinari secara bersamaan,
sedangkan spektrofotometer berkas tunggal blanko dimasukan atau disinari secara terpisah.

 Sumber sinar polikromatis berfungsi sebagai sumber sinar polikromatis dengan


berbagai macam rentang panjang gelombang. Untuk sepktrofotometer UV
menggunakan lampu deuterium atau disebut juga heavi hidrogen. VIS menggunakan
lampu tungsten yang sering disebut lampu wolfram. UV-VIS menggunan photodiode
yang telah dilengkapi monokromator. Infra merah, lampu pada panjang gelombang
IR.
 Monokromator berfungsi sebagai penyeleksi panjang gelombang yaitu mengubah
cahaya yang berasal dari sumber sinar polikromatis menjadi cahaya monaokromatis.
Jenis monokromator yang saat ini banyak digunakan adalan gratting atau lensa prisma
dan filter optik.
 Sel sampel berfungsi sebagai tempat meletakan sampel
 UV, VIS dan UV-VIS menggunakan kuvet sebagai tempat sampel. Kuvet biasanya
terbuat dari kuarsa atau gelas, namun kuvet dari kuarsa yang terbuat dari silika
memiliki kualitas yang lebih baik. Hal ini disebabkan yang terbuat dari kaca dan
plastik dapat menyerap UV sehingga penggunaannya hanya pada spektrofotometer
sinar tampak (VIS). Cuvet biasanya berbentuk persegi panjang dengan lebar 1 cm.
 IR, untuk sampel cair dan padat (dalam bentuk pasta) biasanya dioleskan pada dua
lempeng natrium klorida. Untuk sampel dalam bentuk larutan dimasukan ke dalam sel
natrium klorida. Sel ini akan dipecahkan untuk mengambil kembali larutan yang
dianalisis, jika sampel yang dimiliki sangat sedikit dan harganya mahal.
 Detektor berfungsi menangkap cahaya yang diteruskan dari sampel dan mengubahnya
menjadi arus listrik. Syarat-syarat sebuah detektor :
- Kepekaan yang tinggi
- Perbandingan isyarat atau signal dengan bising tinggi
- Respon konstan pada berbagai panjang gelombang.
- Waktu respon cepat dan signal minimum tanpa radiasi.
- Signal listrik yang dihasilkan harus sebanding dengan tenaga radiasi.

Anda mungkin juga menyukai