Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
      Setiap penelitian yang akan dimulai pastilah membutuhkan sebuah rangsangan pikiran yang
akan dilakukan peneliti. Jika tidak, si peneliti pastinya akan mengalami kesulitan untuk
memulainya.  Penelitian terbagi menjadi dua bagian,yaitu penelitian kualitatif dan kuantitatif.
Penelitian juga memiliki objek – objek yang berbeda , tergantung pada topic dan tema yang
diteliti. Apakah itu berkaitan dengan ilmu soaila atau ilmu pasti. Oleh karena itulah diperlukan
sebuah pemikiran dasar yang akan menjadi kerangka penelitian,tipe penelitian seperti apa yang
akan kita lakukan,metode penelitian apa yang akan digunakan,variable penelitian seperti apa
yang akan kita lakukan.
      Proposal penelitian atau laporan penilitian, baik penelitian akademik (skripsi, tesis dan
disertasi), maupun penelitian kompetitif dibuat untuk diseminarkan dalam rangka meyakinkan
suatu lembaga atau instansi terkait agar member izin penelitian dan menerima atau mengakui
hasilnya. Hal-hal yang harus ada dalam proposal adalah yakni latar belakang masalah, batasan
masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kerangka berfikir, tinjauan
pustaka, prosedur penelitian atau metodologi, dan organisasi kerangka atau sistematika.
Sebelumnya semua itu, harus ditulis dalam bentuk kerangka atau out line penelitian.
      Menulis laporan penelitian sering kali menjadi masalah bagi seseorang yang sudah
menyelesaikan proposal penelitian ilmiah, atau bahkan sudah melaksanakan penelitian. Berbagai
alasan klise seperti kesibukan, sedikitnya waktu, tidak adanya biaya sering menjadi kambing
hitam atas ketidakberdayaan kita menyelesaikan laporan hasil penelitian karya ilmiah. Walhasil,
setelah berbulan-bulan penelitian ilmiah dilaksanakan laporan hasilnya belum juga selesai.
Banyak kasus, mahasiswa yang sudah menyelesaikan Ujian Negara masih terkatung-katung
karena belum menyelesaikan skripsi atau tesisnya.
      Panjang tulisan itu sangat tergantung dari bahan yang akan kita tulis. Selama tidak ada aturan
yang membatasi (untuk lomba biasanya dibatasi, minimal panjang tulisan atau jumlah halaman),
maka Anda boleh terus menulis sesuai bahan yang tersedia. Kalau bahan masih ada, teruskan
menulis, kalau bahan sudah habis, berhentilah menulis. Jangan memaksa terus menulis kalau
bahan habis, nanti tulisan Anda banyak bohongnya, dan jangan berhenti selagi bahan masih ada,
nanti tulisan Anda kurang lengkap atau banyak bolongnya.
B.     Rumusan Masalah penelitian
1.         Apakah pengertian  latar belakang ?
2.         Apakah pengertian rumusan masalah?
3.         Bagaimana cara membuat tujuan dan manfaat

C.    Tujuan penelitian

1. Untuk mengetahui pengertian dari latar belakang 


      
2. Untuk mengetahui pengertian dari rumusan masalah 
      
3.    Untuk mengetahui bagaimana membuat tujuan dan manfaat
BAB II
PEMBAHAAN

A.                Pengertian latar belakang masalah


Latar belakang masalah adalah informasi yang tersusun sistematis berkenaan dengan
fenomena dan masalah problematik yang menarik untuk di teliti. Masalah terjadi saat harapan
idelah akan sesuatau hal tidak sama dengan realita yang terjadi. Tidak semua masalah adalah
fenomena dan menarik. Masalah yang fenomenal adalah saat menjadi perhatian banyak orang
dan di bicarakan di berbagai kalangan masyarakat.
Latang belakang masalah dimaksudkan untuk menjelaskan alasan mengapa masalah
dalam penelitian intin diteliti, pentingnya permasalahan dan pendekatan yang digunakan untuk
menyelesaikan masalah tersebut baik dari sisi teoritis dan praktis.
Latar belakang masalah adalah dasar atau titik tolak untuk memberikan pemahaman
kepada pembaca atau pendengar mengenai apa yang ingin kita sampaikan. Latar belakang yang
baik disusun dengan sejelas mungkin dan bila perlu disertasi dengan data atau fakta yang
mendukung, beberapa hal yang terdapat dalam latar belakang masalah adalah :
1. Kondisi ideal mencakup keadaan yang dicita-citakan, atau diharapkan terjadi, kondisi
ideal ini biasanya dituangkan dalam bentuk visi dan misi yang ingin diraih.
2. Kondisi actual merupakan kondisi yang terjadi saat ini. Biasa menceritakan perbedaan
situasi antara kondisi saat ini dengan kondisi yang dicita-citakan terjadi.
3. Solusi merupakan saran singkat atau penawaran penyelesaikan terhadap masalah yang
dialami sebelum melangkah lebih lanjut ke pokok bahasan.
Selain itu, latar belakang dapat pula mengandung perbandingan dan penyempurnaan atas tulisan
mengenai topik yang sama sebelumnya.

    Latar belakang penelitian berisi :


Alasan rasional dan esensial yang membuat penelitian tertarik untuk melakukan penelitian
berdasarkan fakta-fakta, data, refrensi dan temuan penelitian sebelumnya. Gejala-ejala
kesenjangan yang terdapat dilapangan sebagai dasar pemikiran untuk memunculkan
permasalahan dan bagaimana penelitian mengisi ketimpangan yang ada berkaitan dengan topik
yang diteliti.
Kompleksitas masalah jika masalah itu dibiarkan dan akan menimbulan dampak yang
menyulitkan, menghambat, menganggu bahkan mengancam. Pendekatan untuk mengatasi
masalah dari sisi kebijakan teoritis, Penjelasan singkat tentang kedudukan atau posisi masalah
yang diteliti dalam ruang lingkup bidang studi yang ditekuni peneliti.

    Cara membuat latar belakang masalah dengan langkah sebagai berikut :


Pada bagian awal latar belakang adalah gambaran umum tentang masalah yang akan
diangkat, dengan model piramid terbaik buat gambaran umum tentang masalah mulai dari hal
global sampai mencuat fokus pada masalah inti, objek serta ruang lingkup yang akan di teliti.
Pada bagian tengah ungkapan fakta, fenomena, data-data dan pendapat ahli berkenaan dengan
pentingnya masalah dan efek negatifnya jika tidak segera di atasi dengan di dukung juga oleh
Teori dan penelitian terdahulu. Bagian akhir diisi dengan alternatif solusi yang bias ditawarkan
(teoritis dan praktis).

    Alasan tersebut dibedakan menjadi alasan subjektif dan alasan objektif.


1.        Alasan Subjektif.
Adalah sebab suatu penelitian dilaksanakan karena keterkaitan antara peneliti dengan objek
penelitian. Alasan subjektif menyangkut diri subjek/ peneliti, misalnya karena adanya hubungan
atau pengalaman tertentu antara subjek terhadap objek penelitian.
Menyusun alasan subjektif harus memuat unsur berikut :
a.      Kondisi Ideal
Kondisi ideal menggambarkan sebuah keadaan yang ingin dicapai.
b.      Kondisi Saat Ini
menggambarkan keadaan yang secara realita benar-benar terjadi pada saat ini. Uraikan kondisi
realita tersebut, dan nantinya akan dikaitkan dengan kondisi ideal di atas, lalu tarik benang
merahnya.
c.       Solusi
adalah penyelesaian dalam rangka mengatasi perbedaan antara kondisi saat ini dengan kondisi
ideal yang ingin dicapai.
2.        Alasan Objektif
Adalah alasan yang menyangkut topik penelitian dengan objek yang akan diteliti. Latar belakang
secara objektif merupakan alasan yang diperoleh karena masalah yang akan menjadi topik
penelitian sudah ada sebelumnya, atau sudah diangkat sebelumnya sehingga dalam latar
belakang penelitian, perlu diberikan informasi awal berupa acuan pustaka dan hasil observasi
awal.

B.                 Pengertian rumus masalah


pengertian Rumusan Masalah. Rumusan masalah dalam sebuah proposal penelitian
adalah hal paling mendasar. Rumusan masalah akan menjadi penentu apa bahasan yang akan
dilakukan dalam penelitian tersebut. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam perumusan
masalah, kemudian akan dijawab dalam proses penelitian dan tertuang secara sistematis dalam
laporan penelitian. Semua bahasan dalam laporan penelitian, termasuk juga semua bahasan
mengenai kerangka teori dan metodologi yang digunakan, semuanya mengacu pada perumusan
masalah. Oleh karena itu, ia menjadi titik sentral. Disinilah fokus utama yang akan menentukan
arah penelitian (Yenrizal, 2012).
Ada beberapa para ahli mendefinisikan tentang rumusan masalah, diantaranya:
 Menurut Pariata Westra (1981 : 263 ) bahwa “Suatu masalah yang terjadi apabila
seseorang berusaha mencoba suatu tujuan atau percobaannya yang pertama untuk mencapai
tujuan itu hingga berhasil.”
 Menurut Sutrisno Hadi ( 1973 : 3 ) “Masalah adalah kejadian yang menimbulkan
pertanyaan kenapa dan kenapa”.
Rumusan masalah itu merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui
pengumpulan data bentuk-bentuk rumusan masalah penelitian ini berdasarkan penelitian menurut
tingkat eksplanasi (Sugiyono).
Seperti telah dikemukakan bahwa rumusan masalah itu merupakan suatu pertanyaan yang
akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data. Bentuk-bentuk rumusan masalah
penelitian ini di kembangkan berdasarkan penelitian menurut tingkat eksplanasi. Bentuk masalah
dapat dikelompokkan kedalam bentuk masalah deskriptif, komparatif, dan asosiatif.

a.      Rumusan masalah Deskriptif


Rumusan masalah deskriptif adalah suatu rumusan masalah yang berkenaan dengan pertanyaan
terhadap keberadaan variable atau lebih ( variable yang berdiri sendiri ). Jadi dalam penelitian ini
penelitian tidak membuat pernamdingan variable itu pada sampel yang lain, dan mencari
hubungan variable itu dengan variable yang lain. Penelitian semacam ini untuk selanjutnya
dinamakan penelitian deskriptif.

b.      Rumusan Masalah Komparatif


Rumusan komparatif adalah rumusan masalah penelitian yang membandingkan keberadaan suatu
variable atau lebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda, atau pada waktu yang berbeda.

c.       Rumusan Masalah Asosiatif


Rumusan masalah asosiatif adalah rumusan masalah penelitian yang bersifat menanyakan
hubungan antara dua variable atau lebih. 

  Rumusan Masalah dapat Berupa Pernyataan ataupun Pertanyaan


Merumuskan masalah penelitaian ini dapat dilakukan dalam bentuk pernyataan (problema
statement) dan juga dalam bentuk pertanyaan (research question). 
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perumusan masalah yaitu:
1.      Dirumuskan secara jelas
2.      Menggunakan kalimat tanya dengan mengajukan alternaatif tindakan yang akan dilakukan
3.      Dapat diuji secara empiris
4.      Menggandung deskripsi tentang kenyataan yang ada dan keadaan yang diinginkan
5.      Disusun dalam bahasa yang jelas dan singkat
6.      Jelas cangkupannya
7.      Memungkinkan untuk dijawab dengan mempergunakan metode atau teknik tertentu.
Bagian rumusan masalah berisi tentang masalah-masalah yang hendak dipecahkan melalui penelitian.
Tentunya masalah-masalah yang dihasilkan itu tidak lepas dari latar belakang masalah yang dikemukakan pada
bagian pendahuluan.
Perumusan masalah memiliki fungsi sebagai berikut yaitu:
1.      sebagai pendorong suatu kegiatan penelitian menjadi diadakan atau dengan kata lain berfungsi
sebagai penyebab kegiatan penelitian itu menjadi ada dan dapat dilakukan.
2.      sebagai pedoman, penentu arah atau fokus dari suatu penelitian. Perumusan masalah ini tidak
berharga mati, akan tetapi dapat berkembang dan berubah setelah peneliti sampai di lapangan.
3.      sebagai penentu jenis data macam apa yang perlu dan harus dikumpulkan oleh peneliti, serta
jenis data apa yang tidak perlu dan harus disisihkan oleh peneliti. Keputusan memilih data mana
yang perlu dan data mana yang tidak perlu dapat dilakukan peneliti, karena melalui perumusan
masalah peneliti menjadi tahu mengenai data yang bagaimana yang relevan dan data yang
bagaimana yang tidak relevan bagi kegiatan penelitiannya.
4.      dengan adanya perumusan masalah penelitian, maka para peneliti menjadi dapat dipermudah di
dalam menentukan siapa yang akan menjadi populasi dan sampel penelitian

  Batasan dan Lahan Permasalahan


1.      Spesifik hanya pada variabel yang diselidiki dalam bentuk diskripsi operasional 
2.      Argumen yang logika mengapa pembatasan harus rasional
3.      Rumusan alasan yang ditetapkan pada variabel yang tepat dan sesuai dengan sejarah
permasalahan

  Bentuk Pertanyaan Peneletian yang Baik (GOOD RESEARCH QUESTION)


       Feasible : jawaban pertanyaan harus merujuk pada sumber yang pasti/nyata, jelas dan efisien
       Clarity : mengembangkan persepsi dan konsepsi yang sama untuk semua pembaca
       Significance : kontribusi pengembangan ilmu pengetahuan dan pemecahan masalah
       Ethnic : tidak berhubungan dengan suku, moral, kepercayaan , nilai nilai dan agama

C.                Tujuan penelitian
Tujuan merupakan arah dari suatu penelitian. Tujuan penelitian harus disesuaikan dengan
rumusan masalah. Bila permasalahan mempertanyakan hal-hal yang belum diketahui, maka
tujuan merinci apa saja yang ingin diketahui, sehingga jika permasalahan sudah terjawab maka
tujuan penelitian sudah tercapai. Dalam beberapa penelitian dimana permasalahannya sangat
sederhana terlihat bahwa tujuan sepertinya merupakan pengulangan dari rumusan masalah,
hanya saja rumusan masalah dinyatakan dengan pertanyaan, sedangkan tujuan dituangkan dalam
bentuk pernyataan yang biasanya diawali dengan kata ingin mengetahui.
Tetapi bila permasalahannya relatif komplek, permasalahan ini menjadi lebih jelas
terjawab bila disusun sebuah tujuan penelitian yang lebih tegas yang memberikan arah bagi
pelaksanaan penelitian. Misalnya, bila rumusan masalah mempertanyakan bagaimanakah
penerapan model pembelajaran kontekstual pada pokok bahasan pecahan, maka jelas akan
banyak penafsiran tentang jawaban yang diinginkan dari pertanyaan ini, sehingga perumusan
tujuannya harus lebih tegas, misalnya ingin mengetahui langkah-langkah dalam menerapkan
model pembelajaran kontekstual pada pokok bahasan pemecahan, atau ingin mengetahui
bagaimanakah efek penerapan model pembelajaran kontekstual pada pokok bahasan pemecahan
terhadap hasil belajar.
Tujuan penelitian yang menguraikan secara tegas dan jelas tujuan dilaksanakan penelitian
di objek penelitian yang dipilih tersebut untuk objek penelitian atau organisasi. Tujuan penelitian
berkaitan erat dengan rumusan masalah yang ditetapkan dan jawabannya terletak pada
kesimpulan penelitian. Tujuan penelitian dijabarkan, biasanya menggunakan kata-kata kerja
pembuka antara lain: menemukan, menjelaskan, menganalisis, menguraikan, menilai, menguji,
membandingkan, menemukan hubungan antara, memperoleh data atau pengetahuan atau
keterangan tentang peneliti.
Beberapa sifat yang harus dipenuhi sehingga tujuan penelitian dikatakan Baik yaitu:
Spesifik, terbatas, dapat diukur, dan dapat diperiksa dengan melihat hasil penelitian.
1.      Tujuan dari sistem pelayanan ROOSTER ini yaitu memudahkan dalam mendapatkan informasi
seputar kampus, sehingga dapat meminimalisir informasi yang tidak benar, memaksimalkan
pelayanan kampus dengan adanya pelayanan secara online.
2. Tujuan operasional dari penelitian ini adalah untuk mengetahui masalah-masalah apa saja
yang timbul pada sistem pelayanan seputar kegiatan kampus yang  berjalan saat ini.
3. Tujuan Fungsional dari penelitian ini yaitu agar hasil dari penelitian dapat dimanfaatkan
dan digunakan oleh instansi sebagai referensi dasar untuk mengambil kebijakan yang
berhubungan dengan informasi kegiatan akademik Perguruan Tinggi Raharja.
4. Tujuan Individual adalah untuk menambah ilmu pengetahuan, pengalaman, pengenalan
dan pengamatan sebuah sistem pelayanan pada Perguruan Tinggi Raharja sehingga penulis
melakukan penelitian untuk menyelesaikan Tugas Akhir/Skripsi.
5. Mengimplementasikan sistem pelayanan kampus di Perguruan Tinggi Raharja dengan
mengoptimalkan sistem pelayanan ROOSTER sebagai Learning Management System dalam
mendukung kegiatan pelayanan kampus.

D.                Manfaat
Manfaat penelitian merupakan dampak dari tercapainya tujuan dan terjawabnya rumusan
masalah secara akurat. Manfaat penelitian harus dapat dibedakan antara manfaat teoritis dan
manfaat praktisnya. Karena skripsi selalu dibuat dengan dukungan beberapa kajian teoritis dan
temuan sebelumnya, maka akan mempunyai manfaat teoritis. Manfaat teoritis baik bagi penulis
maupun pembaca karya ilmiah tersebut. Sedangkan manfaat praktisnya tergantung pada bentuk
penelitian yang dilakukan, terutama untuk penelitian evaluasi dan eksperimen. Dalam penulisan
laporan Skripsi ini dikemukakan beberapa manfaat, yaitu :
1.      Untuk mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh selama menempuh pendidikan di Perguruan
Tinggi Raharja dengan membuat laporan penelitian secara ilmiah dan sistematis.
2. Meningkatkan kualitas pelayanan kampus di Perguruan Tinggi Raharja.
3. Dengan adanya sistem pelayanan yang secara online, maka diharapkan seluruh civitas
akademik Perguruan Tinggi Raharja dapat memperoleh informasi secara cepat, tepat dan akurat.
Selain itu dapat melakukan proses pelayanan dimanapun dan kapanpun dengan sistem pelayanan
yang dapat diakses secara online.
4. Teridentifikasinya kebutuhan-kebutuhan untuk meningkatkan sistem pelayanan pada
Perguruan Tinggi Raharja, selain itu mengatasi kendala-kendala dalam system pelayanan yang
berjalan.
Sedangkan manfaat dari penelitian ini adalah:
1.      Bagi Penulis
Dapat menambah pengetahuan dan wawasan serta dapat mengaplikasikan dan mensosialisasikan
teori yang telah diperoleh selama perkuliahan
2.      Bagi Peneliti Selanjutnya
Dengan penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dalam pengembangan sistem
pelayanan bagi peneliti selanjutnya yang tertarik untuk meneliti tentang sistem pelayanan pada
Perguruan Tinggi Raharja.
3.      Bagi Perguruan Tinggi Raharja
Dengan penelitian ini diharapkan dapat membantu memecahkan masalah sistem pelayanan pada
Perguruan Tinggi Raharja yang belum optimal dalam proses pelayanannya.

http://santika.ilearning.me/1-3-1-tujuan-penelitian/
http://arulteam.blogspot.co.id/2012/03/pengertian-rumusan-masalah.html
http://kutukuliah.blogspot.co.id/2013/08/pengertian-rumusan-masalah.html
http://www.buatskripsi.com/2010/11/latar-belakang-masalah-penelitian.html
http://santika.ilearning.me/1-3-2-manfaat-penelitian/

Anda mungkin juga menyukai