Anda di halaman 1dari 29

Disaster Knowledge Sharing

PENGELOLAAN MANAJEMEN BENCANA


H. Ali Bernadus, S.K.M.,M.A
Direktur Pemulihan dan Peningkatan Fisik BNPB
KONDISI GEOGRAFIS INDONESIA

Lempeng Eurasia
Lempeng Pasifik

Lempeng Indo-Australia

Ada 4 kluster kebencanaan di Indonesia


Seluruh Kabupaten/Kota memiliki risiko bencana (Ring Of Fire)
Lebih dari 204 juta penduduk tinggal di daerah rawan bencana
Lebih dari 80 juta hektar kerusakan lingkungan dapat terjadi akibat bencana
Lebih dari Rp 670 ribu Triliun aset berada diwilayah berisiko bencana
Kejadian Bencana
Tren Bencana Tahun 2019
Kluster Kebencanaan

1. Geologi & Vulkanologi


2. Hidro-meteorologyI
• Letusan Gunung Api
• Gempa bumi • Kebakaran Hutan dan
• Tsunami lahan (Karhutla)
• Likuifaksi • Kekeringan
• Landsubsidence

3. Hidro-meteorology II
4. Bencana Non Alam • Banjir
• Limbah • Banjir bandang
• Penyakit Epidemik • Longsor
• Gagal Teknologi • Abrasi pantai
• Gelombang ekstrim
• Angin puting beliung
Perhitungan Indeks Risiko Bencana 2015-2018 Provinsi Bali

Sumber: IRBI 2018


Kondisi Indonesia
Penanggulangan Bencana

N AWA C I TA Nomor 7: Mewujudkan


kemandirian ekonomi dengan menggerakkan
sektor- sektor strategis ekonomi domestik. PROGRAM PB Perpres 2/2015
RPJMN 2015-2019

SASARAN Memperkuat kapasitas


Menurunnya indeks risiko bencana pada seluruh Kab/Kota di T
Indonesia sesuai dengan
pusat-pusat pertumbuhan yang berisiko tinggi.
ancaman bencana masing- A
masing
1. Internalisasi pengurangan risiko
bencana dalam kerangka N
G
pembangunan berkelanjutan di pusat
dan daerah, PRIORITAS
2. Penurunan tingkat kerentanan
terhadap bencana, dengan G
STRATEGI

Memperkuat kapasitas di
Peningkatan kualitas hidup
136 Kab/Kota yang
masyarakat di daerah
pascabencana, melalui percepatan merupakan Pusat U
Pertumbuhan Ekonomi dan
penyelesaian rehabilitasi dan
rekonstruksi wilayah pascabencana memiliki Indeks Risiko H
alam; Bencana tinggi
3. Peningkatan kapasitas pemerintah,
pemerintah daerah dan masyarakat
dalam penanggulangan bencana. SENDAI FRAMEWORK
7 Agenda Pembangunan/Prioritas Nasional 2020-2024

Arah kebijakan dan strategi terkait


penanggulangan bencana
7
Mengurangi Meningkatkan

Kematian Akibat Strategi PRB


Bencana Nasional dan Lokal

Jumlah Penduduk Kerjasama


Terdampak Bencana Internasional
TARGET
Jumlah Kerugian
GLOBAL Akibat Bencana
Ketersediaan
Informasi dan EWS

SFDRR Kerusakan
Infrastruktur
Mengenal BNPB
VISI:
Ketangguhan bangsa dalam menghadapi bencana

MISI:
1. Melindungi bangsa dari ancaman bencana dengan membangun budaya pengurangan risiko bencana dan
kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana menjadi bagian yang terintegrasi dalam pembangunan
nasional;
2. Membangun sistem penanganan darurat bencana secara cepat, efektif dan efisien;
3. Menyelenggarakan pemulihan wilayah dan masyarakat pascabencana melalui rehabilitasi dan
rekonstruksi yang lebih baik yang terkoordinasi dan berdimensi pengurangan risiko bencana;
4. Menyelenggarakan dukungan dan tata kelola logistik dan peralatan penanggulangan bencana;
5. Menyelenggarakan penanggulangan bencana secara transparan dengan prinsip good governance.

DASAR HUKUM:
1. Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Manajemen Bencana
2. PP Nomor 21 Tahun 2008 Tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana
3. PP Nomor 22 Tahun 2008 Tentang Pendanaan dan Pengelolaan Bantuan Bencana
4. PP Nomor 23 Tahun 2008 Tentang Peran Serta Lembaga Internasional Dan Lembaga Asing
Nonpemerintah Dalam Penanggulangan Bencana
Mengenal BNPB
Definisi Bencana

BENCANA adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan


mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik
oleh faktor alam dan/atau non-alam maupun faktor manusia sehingga
mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan,
kerugian harta benda, dan dampak psikologis. (UU 24/2007)

❑ Bencana alam → diakibatkan peristiwa alam


(antara lain gempabumi, tsunami, gunung
meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan
tanah longsor)
❑ Bencana non-alam → diakibatkan peristiwa
nonalam (antara lain berupa gagal teknologi, gagal
modernisasi, epidemi, dan wabah penyakit).
❑ Bencana sosial → diakibatkan peristiwa yang
diakibatkan oleh manusia (konflik sosial
antarkelompok atau antarkomunitas masyarakat,
dan teror).
Siklus Penanggulangan Bencana

Pra Bencana Tanggap Darurat Pasca Bencana


Rumus perhitungan resiko bencana

Ancaman/bahaya (H) x Kerentanan (V)


Resiko (R) =
Kapasitas (C)

Bahaya Bencana Kerentanan


Kerentanan (Vulnerability = V)
o Sekumpulan kondisi dan atau suatu
akibat keadaan (faktor fisik, sosial,
ekonomi dan lingkungan) yang
berpengaruh buruk terhadap upaya- • Bahaya merupakan fenomena atau kondisi yang sulit untuk dirubah
upaya pencegahan dan atau diperbaiki.
penanggulangan bencana.
• Kerentanan merupakan situasi/sikap/ perilaku individu/masyarakat
yang relatif dapat dilakukan perubahan.
Bahaya (Harvard = H) • Oleh karena itu Pengurangan Risiko Bencana dapat dilakukan dengan
o Suatu kondisi, secara alamiah cara memperkecil kerentanan.
maupun karena ulah manusia,
yang berpotensi menimbulkan
kerusakan atau kerugian dan
kehilangan jiwa manusia.
o Bahaya berpotensi menimbulkan
bencana, tetapi tidak semua Bahaya Kerentanan
bahaya selalu menjadi bencana.
Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana

Tidak ada Bencana - Koordinasi


- Koordinasi -Perencanaan PB - Komando
- Pelaksana -Pengurangan risiko - Pelaksana
-Pencegahan
-Pemaduan ke dlm Pembangunan
-Pensyaratan analisis risiko bencana
-Perencanaan tata ruang

Pada Saat Darurat


Kesiapsiagaan -Kajian kilat
-Mitigasi -Penetapan keadaan bencana Pemulihan
-Kesiapan -Pemenuhan kebutuhan dasar - Rehabilitasi
-Peringatan Dini -Perlindungan kelompok rentan -Rekonstruksi
-Pemulihan sarana kunci
- dll.

▪ Dalam tanggap darurat dilaksanakan secara Incident Command System (Komando Penanganan
Darurat).
▪ Ditunjuk seorang Incident Comander sebagai penanggung jawab lapangan yang bertanggung
jawab kepada Kepala Daerah setempat.
▪ Pelaksanaan dilakukan dengan membentuk POSKO, sebagai aktivasi dari Pusat Pengendali
Operasi.
Manajemen Bencana
Segala upaya atau kegiatan yang dilaksanakan dalam
rangka pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, tanggap
darurat dan pemulihan berkaitan dengan bencana
yang dilakukan pada sebelum, pada saat dan setelah
bencana.
Kegiatan Manajemen Bencana Pencegahan (prevention)
Mitigasi (mitigation)
Kesiapan (preparedness)
Peringatan Dini (early warning)
Tanggap Darurat (response)
Bantuan Darurat (relief)
Pemulihan (recovery)
Rehablitasi (rehabilitation)
Rekonstruksi (reconstruction)
Manajemen Bencana

Pencegahan (prevention)
Serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengurangi atau menghilangkan risiko
bencana, baik melalui pengurangan ancaman bencana maupun kerentanan pihak yang
terancam bencana (UU no. 24/2007).
Misalnya: Melarang pembakaran hutan dalam perladangan

Mitigasi (mitigation)
Serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana baik melalui pembangunan fisik maupun
penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana (UU no. 24/2007)
Misalnya:
- Mitigasi struktural (membuat chekdam, bendungan, tanggul sungai, dll.)
- Mitigasi non struktural (peraturan, tata ruang, pelatihan) termasuk spiritual.

Kesiapsiagaan (preparedness)
Serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi bencana melalui
pengorganisasian serta melalui langkah yang tepat guna dan berdaya guna (UU no.
24/2007).
Misalnya: Penyiapan sarana komunikasi, pos komando, penyiapan lokasi evakuasi,
Rencana Kontinjensi, dan sosialisasi peraturan / pedoman penanggulangan bencana.
Manajemen Bencana
Peringatan Dini (early warning)
Serangkaian kegiatan pemberian peringatan sesegera mungkin kepada masyarakat tentang kemungkinan
terjadinya bencana pada suatu tempat oleh lembaga yang berwenang (UU no. 24/2007).
Pemberian peringatan dini harus :
- Menjangkau masyarakat (accesible)
- Segera (immediate)
- Tegas tidak membingungkan (coherent)
- Bersifat resmi (official)

Tanggap Darurat (respone)


Serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan segera pada saat kejadian bencana untuk menangani dampak
buruk yang ditimbulkan, meliputi kegiatan penyelamatan dan evakuasi korban, harta benda, pemenuhan
kebutuhan dasar, perlindungan, pengurusan pengungsi, penyelamatan, serta pemulihan prasarana dan
sarana (UU no. 24/2007)

Bantuan Darurat (relief)


Kebutuhan dasar berupa:
- pangan,
- sandang
- tempat tinggal sementara,
- kesehatan, sanitasi dan air bersih
Manajemen Bencana

Pemulihan (recovery)
Serangkaian kegiatan untuk mengembalikan kondisi masyarakat dan lingkungan hidup yang terkena bencana
dengan memfungsikan kembali kelembagaan, prasarana, dan sarana dengan melakukan upaya rehabilitasi. (UU no.
24/2007)

Pemulihan meliputi pemulihan fisik dan non fisik.

Rehabilitasi Rekonstruksi
Perbaikan dan pemulihan semua aspek Pembangunan kembali semua prasarana dan
pelayanan publik atau masyarakat sampai sarana, kelembagaan pada wilayah pasca-
tingkat yang memadai pada wilayah pasca- bencana, baik pada tingkat pemerintahan
bencana dengan sasaran utama untuk maupun masyarakat dengan sasaran utama
normalisasi atau berjalannya secara wajar tumbuh dan berkembangnya kegiatan
semua aspek pemerintahan dan kehidupan perekonomian, sosial dan budaya, tegaknya
masyarakat. (UU no. 24/2007 hukum dan ketertiban dan bangkitnya peran
serta masyarakat dalam segala aspek
kehidupan bermasyarakat
Kolaborasi Penta Helix

PEMERINTAH LEMBAGA USAHA

MASYARAKAT
AKADEMISI

MEDIA

11
Skema Pendanaan Penanganan Bencana

Kejadian pada saat tanggap


darurat, a.l.
• Pencarian dan penyelamatan
korban bencana;
Tanggap • Pertolongan darurat;
Darurat • Evakuasi korban bencana;
• Kebutuhan air bersih dan
sanitasi;
Dana Dana On- • Pangan.
Kontijensi Call
Dana Untuk kegiatan pada tahap
Rehabilitasi dan pascabencana, a.l.
Rekonstruksi • Perbaikan lingkungan ;
• Pemberian bantuan perbaikan
Rehab rumah masyarakat;
Rencana Program
& Kebutuhan Dana Rekon • Pemulihan sosial psikologis;
• Pembangunan kembali
prasarana dan sarana;
Anggaran K/L • Pemulihan sektor sosial,
Reguler Terkait ekonomi dan budaya.
Skema Pendanaan Penanganan Bencana
Bencana Non Alam Covid-19

11
Bencana Non Alam Covid-19

11
Disaster Net Working

DUNIA

ASEAN NEGARA BADAN DUNIA INTERNATIONAL NGO


- UNHCR - OXTAM
- UNOCHA - Int. Real Cross
- UNDP
- UNICEF
- World
Bank
- ADB
11
Upaya Lain Dalam Manajemen Bencana

- Membangun Ketahanan (Resilience) → Destana (Desa Tangguh Bencana)

- Pelestarian Alam (Kita Jaga Alam Jaga Kita)

- Renew Insfrastruktur

- Dll

Bencana selalu berulang!!!!

11
Apa Peran Ahli Gizi dalam
Penanganan Bencana?
Pra Bencana, Saat Bencana dan
Pascabencana

11
TERIMA KASIH
KITA JAGA ALAM JAGA KITA

We can not eliminate disasters, but we can mitigate risk


-Ban Ki Moon-
(United Nations Secretary General)

Anda mungkin juga menyukai