Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada :Jurnal Ilmu Ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi

Volume 18 Nomor 2 Agustus 2018

ANALISIS Pb dan Cd PADA LIPSTIK YANG BEREDAR DI PASAR


KIARACONDONG DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN
ATOM

FENTI FATMAWATI1, , ANNE YULIANTINI1


1
Program Studi Farmasi, Sekolah Tinggi Farmasi Bandung.
email: fenti.fatmawati@stfb.ac.id.

ABSTRAK

Dalam penelitian ini kami menganalisis timbal (Pb) dan Cadmium (Cd) pada lipstik yang berasal dari
Pasar Kiaracondong Bandung dengan metode Spektrofotometri Serapan Atom. Sampel diambil secara
acak dari lipstik terdaftar BPOM dan tidak terdaftar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui kadar timbal logam (Pb) dan kadmium (Cd) pada lipstik di pasar Kiaracondong Bandung
serta untuk mengetahui keamanannya dengan mengacu pada ketentuan BPOM di Indonesia.
Berdasarkan hasil penelitian ditemukan logam berat timbal dan kadmium pada 6 sampel lipstik yang
beredar di Pasar Kiaracondong. Ada 4 sampel yang mengandung timbal dengan kadar melebihi batas
aman sesuai BPOM. sedangkan 2 sampel lainnya mengandung timbal tapi masih dalam batas aman.
Begitu pula kadmium, 6 sampel yang dianalisis mengandung kadmium tapi masih di bawah batas
aman sesuai BPOM dan bisa dikatakan aman digunakan.
Kata kunci: Cd, lipstick, Pb, SSA

Diterima: 18 Mei 2018 Direvisi: 30 Juli 2018 Dipublikasikan:1Agustus 2018

PENDAHULUAN dapat menyerang sistem hemopoietik,


Logam berat biasa digunakan sebagai sistem saraf, sistem saluran kemih, sistem
pewarna yang ditambahkan secara sengaja gastrointestinal, sistem kardiovaskular,
ke dalam lipstik (Khalid A, 2013). sistem reproduksi, sistem endokrin, dan
Kandungan logam berat dalam kadar bersifat karsinogenik. dalam dosis tinggi.
berlebihan dalam kosmetik akan Cadmium dalam kosmetik dapat
membahayakan tubuh karena logam berat ditemukan di dalam lip gloss, eyeliner,
akan bersentuhan dengan kulit berulang body cream dan produk rambut. Kadmium
kali dan jika diserap akan masuk ke dalam bisa diserap ke dalam tubuh melalui
darah dan menyerang organ tubuh. Logam kontak dengan kulit yang kemudian bisa
berat yang harus diperhatikan dalam menumpuk di ginjal dan hati. Berdasarkan
kosmetik adalah timbal, kadmium, arsen Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat
dan merkuri. Timbal dalam kosmetik dan Makanan RI
sering ditemukan pada lipstik, eyeshadow No.HM.03.03.1.43.12.14.7870 pada tahun
dan eyeliner. Kandungan timbal dalam 2014, ada beberapa sediaan kosmetik
kosmetik dapat mengakibatkan termasuk lipstik yang mengandung logam
kontaminasi bahan baku yang digunakan berat melebihi ambang batas. Kosmetik
atau penggunaan pigmen yang mengandung bahan berbahaya seperti
mengandung timah. Menurut Widowati, logam timbal, merkuri dan bahan
dkk., (2008), mekanisme timbal berbahaya lainnya.
berdasarkan organ yang terkena sehingga

156
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada : Jurnal Ilmu Ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi
Volume 18 Nomor 2 Agustus 2018

Menurut Peraturan Kepala Badan sampel yaitu 3 sampel lipstik teregisterasi


Pengawas Obat dan Makanan Republik dan 3 sampel tidak teregisterasi BPOM.
Indonesia Nomor 17 tahun 2014 tentang Preparasi Sampel dengan Destruksi
persyaratan cemaran mikroba dan logam Kering
berat dalam kosmetika bahwa batas aman Sampel dipanaskan dalam oven pada suhu
cemaran untuk logam berat timbal (Pb) 110oC selama 1 jam lalu didinginkan
adalah tidak lebih dari 20 bpj dan logam dalam desikator selama 15 menit. Setelah
berat kadmium (Cd) adalah tidak lebih itu, dipanaskan kembali ke dalam oven
dari 5 bpj. Masyarakat perlu dilindungi dengan suhu 320oC selama 2 jam. Sampel
dari peredaran kosmetika yang tidak didinginkan dalam desikator selama 15
memenuhi persyaratan keamanan, menit. Selanjutnya, sampel ditambahkan
kemanfaatan dan mutu karena kosmetika dengan 2 mL HCl 10 N hingga abu sampel
yang mengandung logam berat melebihi terendam. Setelah itu sampel dipanaskan
persyaratan dapat merugikan dan/atau sampai larutan abu tersebut membentuk
membahayakan kesehatan masyarakat itu karamel. Karamel tersebut lalu dilarutkan
sendiri. menggunakan HNO3 0,1 N ke dalam labu
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk ukur 25 mL sampai tanda batas. Larutan
menentukan kadar dari logam Timbal (Pb) sampel disaring ke dalam botol dan siap
dan kadmium pada lipstik yang beredar di dianalisis.
pasar lokal Kiaracondong Bandung dan Pembuatan Larutan Induk Timbal
untuk mengetahui keamanannya dengan Larutan induk Pb(NO3)2 1000 bpj
mengacu pada peraturan Badan Pengawas dimasukkan ke dalam labu ukur 25 mL
Obat dan Makanan (BPOM). sebanyak 2,5 mL. Kemudian ditambahkan
larutan HNO3 0.5 M hingga tanda batas
METODE PENELITIAN
sehingga diperoleh konsentrasi 100 bpj.
Sampel lipstick berasal dari Pasar
Dibuat larutan induk Pb(NO3)2 10 bpj
Kiaracondong Bandung. Pengujian
yang dipipet sebanyak 5 mL dari larutan
menggunakan metode Spektrofotometri
Pb(NO3)2 100 bpj, lalu dimasukkan ke
Serapan Atom. Tahapan yang dilakukan
dalam labu ukur 50 mL, ditambahkan
dalam penelitian ini adalah pengumpulan
aquades hingga tanda batas.
secara acak, destruksi sampel, uji
Pembuatan Larutan Induk Kadmium
kuantitatif meliputi validasi metode dan
Larutan induk Cd(NO3)2 1000 bpj
penentuan kadar timbal dan kadmium
dimasukkan ke dalam labu ukur 25 mL
pada sampel.
sebanyak 2,5 mL. Kemudian larutan
Pengumpulan Sampel
HNO3 0.5 M ditambahkan hingga tanda
Sampel lipstik diambil secara acak dari
batas sehingga diperoleh konsentrasi 100
Pasar Kiaracondong Bandung sebanyak 6
bpj. Dibuat larutan induk Cd(NO3)2 10
bpj yang dipipet dari larutan Cd(NO3)2
157
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada :Jurnal Ilmu Ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi
Volume 18 Nomor 2 Agustus 2018

100 bpj dipipet sebanyak 2,5 mL, lalu beberapa konsentrasi tertentu pada larutan
dimasukkan ke sampel kemudian diukur secara berulang
dalam labu ukur 25 mL, ditambahkan sebanyak 3x dan dihitung % perolehan
aquades hingga tanda batas kembali serta nilai simpangan baku
Validasi Metode Analisis relatifnya.
Pembuatan Kurva Kalibrasi Timbal Penentuan Kadar Logam Timbal dan
Dibuat larutan Pb(NO3)2 dengan kadmium pada Sampel
konsentrasi 0,5 ; 1 ; 2 ; 4 ; 6 dan 8 bpj. Larutan sampel hasil destruksi dianalisis
Larutan standar timbal pada masing- menggunakan spektrofotometer serapan
masing konsentrasi tersebut diukur atom pada panjang gelombang 283,3 nm
serapannya menggunakan untuk mengukur kadar timbal dan pada
spektrofotometer serapan atom pada panjang gelombang 228,8 nm untuk
panjang gelombang 283,3 nm dan hasil mengukur kadar kadmium
absorbansinya diplotkan ke dalam kurva
HASIL DAN PEMBAHASAN
kalibrasi. Data ini akan digunalan untuk
Pada penelitian ini telah dilakukan
pengujian linieritas.
pengujian logam berat timbal dan
Pembuatan kurva kalibrasi kadmium
kadmium pada lipstik yang beredar di
Larutan induk Cd(NO3)2 dengan
pasar kiaracondong Bandung. Terdapat 6
konsentrasi 0,2 ; 0,4, ; 0,6 ; 0,8 ; dan 1 bpj
buah sampel yang terdiri dari 3 sampel
dibuat lalu diukur serapannya pada
yang teregisterasi BPOM dan 3 sampel
panjang gelombang 228,8 nm dan hasil
yang tidak teregisterasi BPOM. Baik
absorbansinya diplotkan ke dalam kurva
sampel teregisterasi maupun yang tidak
kalibrasi
teregisterasi diberikan kode penamaan
Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi
yang dapat dilihat pada tabel 1 di bawah
Untuk menghitung batas deteksi dan batas
ini.
kuantitasi dihitung menggunakan data
Tabel 1. Kode sampel lipstik
hasil kurva kalibrasi timbal dan kadmium
Sampel Kode
yang dibuat dari satu seri larutan dengan
Merk tidak teregisterasi LTR1
konsentrasi tertentu. BPOM LTR2
Uji Presisi LTR3
Merk teregisterasi BPOM LR1
Pada uji presisi menggunakan metode
LR2
adisi dengan menambahkan 1 konsentrasi LR3
tertentu pada larutan sampel kemudian
Linieritas
diukur secara berulang sebanyak 6x dan
Masing-masing konsentrasi diukur
dihitung nilai simpangan baku relatifnya.
serapannya menggunakan
Uji Akurasi
spektrofotometer serapan atom pada
Penentuan akurasi ini menggunakan
panjang gelombang yang berbeda. Hasil
metode adisi dengan menambahkan

158
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada : Jurnal Ilmu Ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi
Volume 18 Nomor 2 Agustus 2018

dari pengukuran absorban tersebut Uji Parameter Batas Deteksi dan batas
selanjutnya dibuat kurva hubungan antara Kuantisasi
konsentrasi dan absorban yang Dari data hasil diperoleh batas deteksi dan
menghasilkan persamaan regresi linier batas kuantisasi untuk logam timbal
untuk timbal yaitu y = 0.0236x – 0.0002 masing-masing sebesar 0,106 dan 0,35.
dengan koefisien korelasi (r) adalah Sedangkan untuk logam kadmium yaitu
0.9999 (Fatmawati, 2017a). Sedangkan sebesar untuk logam kadmium masing-
untuk kadmium yaitu y = 0.3611x – masing sebesar 0,038 dan 0,128.
0.0011 dengan koefisien korelasi (r) Uji Presisi dan Akurasi
adalah 0.9991 (Fatmawati, 2017b). Nilai r Uji akurasi dan presisi logam timbal
yang mendekati 1 sehingga kurva kalibrasi menggunakan metode adisi dan dibuat 3
logam timbal dan kadmium tersebut replika dengan perlakuan yang sama
memberikan nilai linieritas yang baik. intraday dengan masing-masing
Selain itu, harga koefisien korelasi konsentrasi 1 bpj, 4 bpj dan 7 bpj.
tersebut menandakan bahwa garis yang Sedangkan untuk presisi interday sampel
terbentuk hampir lurus sehingga dapat dibuat 6 replika dengan 1 konsentrasi saja
dikatakan bahwa kurva membentuk yaitu 1 bpj. Sedangkan untuk kadmium,
hubungan linier yang ideal dan penetapan pengujian intraday dibuat dengan
kadar dengan kurva kalibrasi terjamin konsentrasi 0.3 bpj, 0.6 bpj dan 0.8 bpj ;
kebenarannya. presisi interday 0.3 bpj.

Tabel 2. Uji akurasi dan presisi intraday logam timbal


Konsentrasi Konsentrasi Konsentrasi
%
standar yang % perolehan standar yang % perolehan standar yang
Sampel Sampel Sampel perolehan
ditambahkan kembali ditambahkan kembali ditambahkan
kembali
(ppm) (ppm) (ppm)
LTR1 109,61 LTR1 90,91 LTR1 106,72
LTR2 105,40 LTR2 91,27 LTR2 107,12
1 LTR3 91,97 4 LTR3 85,26 7 LTR3 104,2
LR1 103,82 LR1 99,55 LR1 115,39
LR2 107,90 LR2 109,24 LR2 116,3
LR3 113,94 LR3 99,05 LR3 104,10

Tabel 3. Uji akurasi dan presisi intraday logam kadmium


Konsentrasi Konsentrasi Konsentrasi
%
standar yang % perolehan standar yang % perolehan standar yang
Sampel Sampel Sampel perolehan
ditambahkan kembali ditambahkan kembali ditambahkan
kembali
(ppm) (ppm) (ppm)
LTR1 118,11 LTR1 118,89 LTR1 111,77
LTR2 90,86 LTR2 103,66 LTR2 102,83
0,3 LTR3 119,36 0,6 LTR3 114,50 0,8 LTR3 115,24
LR1 106,21 LR1 116,53 LR1 114,44
LR2 114,49 LR2 110,60 LR2 108,73
LR3 119,5 LR3 117,2 LR3 114

Tabel 4. Uji presisi interday LR1 0,18 0,24


LR2 0,18 0,30
Sample % SBR % SBR LR3 0,67 0,15
timbal kadmium
LTR1 2,00 0,38
LTR2 2,04 0,24
LTR3 1,14 0,25
159
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada :Jurnal Ilmu Ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi
Volume 18 Nomor 2 Agustus 2018

Berdasarkan pengerjaan akurasi dan dalam sampel. Ada 4 sampel yang


presisi logam timbal dan kadmium mengandung kadar timbal berlebih dari
didapatkan hasil perhitungan untuk batas amannya, yaitu LTR1, LTR2, LTR3
akurasi dari ketiga konsentrasi yang dan LR3. Sampel 2 lainnya memiliki
berbeda yaitu rendah, sedang dan tinggi. kadar timbal yang tidak melebihi batas
Didapatkan nilai % perolehan kembali amannya, yaitu LR1 dan LR2. Menurut
sebesar 90-120%. Sedangkan dalam Peraturan BPOM tahun 2014 bahwa batas
presisi dapat dilihat dari nilai %SBR kontaminasi logam berat timbal dalam
(simpangan baku relative) yang memenuhi sediaan kosmetik tidak lebih dari 20 ppm.
syarat yang ditentukan nilai % SBRnya
<2%. Sehingga hasil uji akurasi dan Dari enam sampel lipstik yang
presisi memenuhi syarat. teregisterasi dan tidak teregisterasi,
Penentuan Kadar Logam Timbal dan semuanya mengandung kadmium. Namun,
Kadmium Dalam Sampel kandungan kadmium dalam sampel masih
Logam berat timbal ini terdeteksi pada dalam batas aman. Sesuai dengan aturan
semua merk sediaan kosmetik eyeshadow BPOM 2014 tingkat kadmium dalam
baik yang tidak terregistrasi BPOM kosmetik sebaiknya tidak lebih dari 5
ataupun terregistrasi BPOM yang telah ppm. Masih banyak lipstik yang tidak
dianalisis dengan Spektrofotometer teregisterasi yang dipasarkan di pasar
Serapan Atom dan diperoleh kadar logam lokal karena harganya murah. Harga
yang berbeda-beda. kosmetik murah masih diminati oleh
konsumen lokal karena kemampuan
Timbal Kadmium
Sampel finansialnya. Selain itu mereka tidak
(ppm) (ppm)
LTR1 39,19 1,46 memiliki pengetahuan yang cukup tentang
LTR2 40,89 0,80 bahaya logam berat yang terkandung
LTR3 40,73 1,53 dalam kosmetik. Jadi masih perlu untuk
LR1, 14,88 3,88 mensosialisasikan bahaya logam berat
LR2 0,52 0,64 yang terkandung dalam kosmetik.
LR3 25,50 0,34
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengukuran kadar
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh
logam berat pada kosmetik lipstik
data kadar timbal sampel lipstik yang
menunjukkan bahwa sampel lipstik
melebihi batas aman. Sedangkan
mengandung logam berat timbal dan
kandungan kadmium dalam sampel masih
kadmium dengan kadar yang berbeda.
dalam batas aman.
Dari tabel 5 dapat dilihat bahwa yang
digaris biru adalah sampel yang melebihi
batas aman. Berikut ini adalah hasil
pengukuran kadar timbal dan kadmium

160
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada : Jurnal Ilmu Ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi
Volume 18 Nomor 2 Agustus 2018

UCAPAN TERIMA KASIH 2011 Tentang Persyaratan Cemaran


Penulis mengucapkan terima kasih kepada Mikroba dan Logam Berat Dalam
Sekolah Tinggi Farmasi Bandung (STFB) Kosmetika.
yang telah memberikan support sehingga Tranggono, R. I., Latifah, F., 2007. Buku
penulis dapat menyelesaikan penelitian Pegangan Ilmu Kosmetik. Gramedia
ini. Pustaka Utama. Jakarta

Widowati., Sastiono., Jusuf., 2008. Efek


DAFTAR PUSTAKA
Toksik Logam : Pencegahan dan
Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat
Penanggulangan Pencemaran. Andi
dan Makanan Republik Indonesia nomor
17 Tahun 2014 Tentang Offset. Yogyakarta.
Perubahan Atas Peraturan Kepala
Badan Pengawas Obat dan Makanan
Nomor HK.03.1.23.07.11.6662 Tahun

161

Anda mungkin juga menyukai