Anda di halaman 1dari 6

AUDITING2

Nama : Adetya Dwi Wahyuni


NIM : 181011200619
Kelas : 04SAKE012

Jawaban UAS

1. Jasa lain yang dapat dilakukan oleh auditor selain jasa audit adalah
 Internal audit
 Management audit
 Special audit
 Penelaahan Terbatas (Limitedreview )
 Penyusunan system akuntasi
 Accounting Service
 Kompilasi laporan keuangan
 Konsultasi pajak
 Konsultasi manajemen
 Recruitment service
 In- house training dan lain-lain

2. pemeriksanaan berbasis IT yaitu


Audit atas sistem berbasis komputer / teknologi informasi memiliki ruang lingkup yang luas.
Terdapat beberapa tahapan audit yang harus dilaksanakan dalam melakukan audit sistem
berbasis teknologi informasi secara keseluruhan. Tahapan audit yang dilakukan meliputi tahap
survey pendahuluan, tahap evaluasi pengendalian sistem (audit sistem informasi), tahap
pengujian ketaatan dan tahap pengujian subtantif serta terakhir penyusunan laporan
(Wilkinson, 2006). Sedangkan, menurut Romney and Steinbart (2015:337), mendefinisikan audit
sistem informasi sebagai :
“An examination of the general and application controls of an IS to assess its compliance with
internal control policies and procedures and its effectiveness in safeguarding assets.”

Audit merupakan proses mendapatkan dan mengevaluasi bukti mengenai asersi tentang
tindakan ekonomi dan peristiwa dalam rangka untuk menentukan seberapa baik mereka sesuai
dengan kriteria yang telah ditetapkan. Dari definisi tersebut, diperoleh empat langkah utama
dalam proses audit (Romney and Steinbart, 2015:339), diantaranya yaitu :

1) Perencanaan Audit : Menyelenggarakan apa yang perlu dilakukan, bagaimana dan siapa yang
akan melakukan audit. Hal ini dilakukan dengan terlebih dahulu mengidentifikasi risiko, maka
cukup dapat memahami ruang lingkup dan tujuan audit dan apa yang akan diminta untuk
melakukan audit. Sebagian besar pekerjaan audit akan fokus pada daerah dengan jumlah
tertinggi risiko.

Ada tiga jenis risiko audit, yaitu :


•Risiko yang melekat : risiko masalah kontrol dalam ketiadaan kontrol internal.
• Pengendalian risiko : risiko salah saji material yang akan melewati struktur pengendalian
intern.
• Deteksi risiko : risiko bahwa auditor dan prosedur tidak akan mendeteksi salah saji material
atau kesalahan.

2) Pengumpulan bukti dapat dilakukan dalam berbagai cara :


• Observasi
• Meninjau dokumentasi
• Wawancara, diskusi, dan kuesioner
• Pemeriksaan fisik (misalnya, jumlah persediaan)
• Konfirmasi dengan pihak ketiga
• Reperforming perhitungan (misalnya, perkiraan seperti penyusutan atau perhitungan beban
utang buruk)
• Dokumen pendukung vouching (misalnya, penjualan pesanan pelanggan, dokumen
pengiriman, faktur penjualan, pembayaran pelanggan)
• Analytical review (memeriksa tren dan pola baik di dalam organisasi dan industri mereka)

3) Evaluasi bukti melibatkan auditor berkesimpulan bahwa bukti mendukung atau tidak
mendukung pernyataan.

4) Komunikasi hasil dalam bentuk laporan tertulis dan sering termasuk rekomendasi kepada
manajemen.

3. konsep pengendalian internal menurut COSO yaitu Committee of Sponsoring Organization of the
Treadway Commision (COSO) pada tahun 1992 dan juga pada tahun 2013  memandang bahwa
pengendalian internal merupakan rangkaian tindakan yang mencakup keseluruhan proses dalam
organisasi. Pengendalian internal berada dalam proses manajemen dasar, yaitu perencanaan,
pelaksanaan dan pemantauan.
Terdapat 5 komponen pengendalian internal menurut COSO 1992 maupun perkembangannya
tahun2013, yaitu :

1. Lingkungan Pengendalian (Control Environment); Merupakan unsur dasar untuk semua


komponen pengendalian internal atau menjadi pondasi dari komponen lainnya. Lingkungan
pengendali meliputi Integritas atau etika, komitmen seluruh anggota organisasi, filosofi
manajemen, struktur organisasi, kebijakan dan pengelolaan sumber daya manusia serta
adanya Dewan Komisaris dan adanya Komite Audit.
2. Penilaian Risiko (Risk assisment); merupakan unsur proses yang dinamis dan berulang
untuk mengidentifikasi dan menganalisa serta mitigasi risiko terkait dengan pencapaian
tujuan. Risiko yang dihadapi oleh organisasi atau perusahaan bisa berasal dari internal
organisasi  ataupun dari eksternal.  Identifikasi atau penilaian risiko baik dari eksternal
maupun internal  harus menjadi perhatian manajemen karena berpotensi untuk
mengakibatkan pengendalian internal tidak efektif.
3. Aktivitas Pengendalian (Control Activities); Mencakup tindakan-tindakan yang ditetapkan
melalui kebijakan dan prosedur untuk membantu memastikan dilaksanakannya arahan
manajemen dalam rangka meminimalkan risiko atas usaha pencapaian tujuan secara efektif.
4. Informasi dan Komonikasi (Information and Commonication); Manajemen harus
mendapatkan, menghasilkan dan menggunakan informasi yang relevan dan berkualitas, baik
dari sumber internal maupun eksternal untuk terselenggaranya fungsi pengendalian internal
yang mendukung pencapaian tujuan organisasi atau perusahaan.
5. Aktivitas Pengawasan (Monitoring Activities); Unsur pemantauan mencakup evaluasi
berkelanjutan, evaluasi terpisah, atau kombinasi dari keduanya untuk memastikan
komponen-komponen Pengendalian internal ada dan berfungsi sebagaimana mestinya.
Dengan adanya aktivatas pemantauan ini maka sistim pengendalian bisa saja terjadi
perubahan sesuai dengan kondisi yang diperlukan.
4. faktor-faktor resiko eksternal dalam mengelolaan pengendalian internal menurut COSO
 Economic Events, seperti pergeseran harga, ketersediaan modal, dan persaingan usaha
yang ketat
 Natural Environment events, seperti banjir, kebakaran, gempa bumi, maupun peristiwa
alam lainnya
 Political events, seperti pilpres, agenda polotik baru maupun pemberlakuan hokum dan
regulasi yang baru
 Social events, seperti perubahan demografi, adat istiadat, struktur keluarga maupun
prioritas hidup/pekerjaan
 Technological events, seperti penggunaan sarana baru didalam perdagangan,
penyimpanan dan pemrosesan
5. perkembangan kebutuhan akuntansi dan audit di Indonesia saat ini sedang meningkat karena
dibutuhkannya audit keuangan di Lembaga dan daerah namun hanya beberapa persen saja yang
mempunyai izin sebagai akuntan public maka dari itu IAPI mendorong adanya peningkatan
kompetensi akuntan public dengan membuka IAPI Learning Center
Daftar Pustaka

1. https://www.coursehero.com/file/21331406/Jasa2-selain-Audit-yang-Bisa-diberikan-KAP/
2. https://www.e-akuntansi.com/audit-atas-sistem-informasi-berbasis-teknologi-informasi/
3. http://toharudin65.blogspot.com/2018/03/pengendalian-internal-dan-unsur-unsur.html
4. https://www.academia.edu/11563855/Risk_Management?auto=download

Anda mungkin juga menyukai