Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Nama Kelompok:
1. Kelvin Kurniawan (202201108)
2. Lusi Anindya Mahatasari (202201109)
3. Muhajir Ridho Sanjaya (202201110)
4. Putri Nurmentari (202201112)
5. Riza Riswanda (202201113)
6. Shafa Tira Soulisa (202201114)
7. Sekar trisnaningrum (202201115)
1.Latar Belakang
Setiap pekerjaan di dunia ini pasti masing-masing memiliki tingkat risiko bahaya.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan suatu upaya untuk menciptakan
suasanabekerja yang aman, nyaman, dan tujuan akhirnya adalah mencapai produktivitas
setinggi-tingginya. Keselamatan dan Kesehatan Kerja sebagai suatu program didasari
pendekatan ilmiahdalam upaya mencegah atau memperkecil terjadinya bahaya (hazard)
dan risiko (risk) terjadinya penyakit dan kecelakaan, maupun kerugian-kerugian lainya
yang mungkin terjadi.
Diperkirakan bahwa setiap tahun terjadi 270 juta kecelakaan-kecelakaan yang
akibatkerja yang tidak fatal (setiap kecelakaan paling sedikit mengakibatkan paling
sedikit tiga hariabsen dari pekerjaan) dan 160 juta penyakit-penyakit baru akibat kerja.
Terjadinya kecelakaankerja tentu saja menjadikan masalah yang besar bagi kelangsungan
suatu usaha. Kerugian yangdiderita tidak hanya berupa kerugian materi yang cukup besar
namun lebih dari itu adalahtimbulnya korban jiwa yang tidak sedikit jumlanya.
Kehilangan sumber daya manusia inimerupakan kerugian yang sangat besar karena
manusia adalah satu-satunya sumber daya yangtidak dapat digantikan oleh teknologi
apapun.
Maka dari itu Pelaksanaan K3 akan mewujudkan perlindungan terhadap tenaga
kerja daririsiko kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang dapat terjadi pada waktu
melakukanpekerjaan di tempat kerja. Dengan dilaksanakannya perlindungan K3,
diharapkan akan terciptatempat kerja yang aman, nyaman, sehat dan tenaga kerja yang
produktif, sehingga akanmeningkatkan produktivitas kerja dan produktivitas perusahaan.
Dan K3 mutlak untukdilaksanakan pada setiap jenis bidang pekerjaan tanpa kecuali.
Dalam pelaksanaan K3 sangatdipengaruhi oleh tigafaktor utama yaitu manusia, bahan,
dan metode yang digunakan.Ketigaunsur tersebut tidak dapat dipisahkan dalam mencapai
penerapan K3 yang efektif dan efisien.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
atau siklus operasi tertentu (Tarwaka, 2008). Jadi resiko k3 adalah potensi
b. Pengendalian Risiko
pada tingkat ini dilakukan dengan kontrol dari teknisi serta isolasi
mungkin adalah proses yang terpenting, karena dari proses inilah, semua
risiko yang ada atau yang mungkin terjadi pada suatu proyek, harus
diidentifikasi.
secara cermat dan komprehensif, sehingga tidak ada risiko yang terlewatkan
investigation.
2. Hazard
a. Pengertian
hazard adalah faktor faktor intrinsik yang melekat pada sesuatu berupa barang
Secara umum terdapat 5 (lima) faktor bahaya K3 di tempat kerja, antara lain :
Faktor Bahaya Biologi (Seperti : Jamur, Virus, Bakteri, dll.), Faktor Bahaya
b. Klasifikasi hazard
Menurut Ndejjo (2015) bahaya secara luas diklasifikasikan sebagai
akhir komposit. Adapun beberapa cedera : slip, perjalanan, dan jatuh; fisik,
patah; cedera terkait-tajam (yaitu, jarum, dll.); radon dari sinar-X dan
seterusnya; tumpahan bahan kimia; kebisingan; kontak langsung dengan
penyakit vektor yang ditanggung, dan kontaminasi silang dari material kotor;
ergonomis bahaya:
c. Identifikasi Hazard
mengetahui sifat dan karakteristik bahaya, maka dapat lebih berhati-hati dan
kecelakaan, namun tidak semua bahaya dapat dikenali dengan mudah (Ramli,
2009).
yang tertulis atau yang tadi di laksanakan oleh perawat kepada klien tidak
1. Pengertian
jenis kecelakaan yang ada kaitannya dengan lingkungan dan situasi kerja.
menciptakan suasana bekerja yang aman, nyaman dan mencapai tujuan yaitu
dengan jabatannya. Jadi, keselamatan dan kesehatan kerja Rumah Sakit yang
sakit melalui upaya pencegahan kecelakan kerja dan penyakit akibat kerja di
untuk menerapkan diri atau mengatur diri sendiri pada suatu pekerjaan
agar bisa bekerja dengan aman dan sehat baik secara jasmani maupun
Untuk dapat menciptakan kondisi yang aman dan sehat dalam bekerja
kerja.
alat yang digunakan oleh tenaga kerja untuk melindungi seluruh atau
harus digunakan oleh tenaga kerja apabila berada dalam lingkungan kerja
yang berbahaya.
Pelindung Diri (APD) dalam penggunaan alat pelindung diri instansi atau
Alat Pelindung Diri yang disediakan oleh pengusaha dan dipakai oleh
1) Pengujian Mutu
benar.
3) Syarat-syarat APD
3) Sepatu karet (safety boots), berfungsi sebagai alat pelindung kaki saat
kecelakaan fatal yang menimpa kaki karena tertimpa benda tajam atau
a) Sarung tangan metak mesh, tahan terhadap ujung yang lancip dan
b) Sarung tangan kulit, sarung tangan jenis ini melindungi tangan dari
permukaan benda yang kasar.
11) jas hujan (rain coat), berfungsi melindungi diri dari percikan air saat
bekerja.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan suatu program didasari pendekatan
ilmiahdalam upaya mencegah atau memperkecil terjadinya bahaya (hazard) dan risiko
(risk) terjadinyapenyakit dan kecelakaan, maupun kerugian-kerugian lainya yang
mungkin terjadi. Hazard adalah sesuatu yang menimbulkan kerugian, kerugian ini
meliputi pada gangguan kesehatan dan cidera,hilangnya waktu kerja, kerusakan pada
property, area atau tempat kerja, produk atau lingkungan,kerugian pada proses produksi
ataupun kerusakan – kerusakan lainnya.
Berdasarkan karakteristik dampak yang diakibatkan oleh suatu jenis bahaya maka
jenis bahaya dapat dikelompokanmenjadi 2 yaitu bahaya kesehatan kerja dan bahaya
keselamatan kerja Sedangkan Resiko adalah ukuran kemungkinan kerugian yang timbul
dari sumber bahaya(hazard) tertentu yang terjadi. Menurut Kolluru (1996) ada 5 macam
tipe risiko, yaitu: risikokeselamatan, risiko kesehatan, risiko lingkungan dan ekologi,
risiko finansial, dan risiko terhadap masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Firawati.(2012). Pelaksanaan Program Keselamatan Pasien di RSUD Solok.
Jurnal KeselamatanPasien,6(2), 74-77.
Indragiri, Suzana.,Triesda Yuttya.2018.Manajemen Risiko K3 Menggunakan
HazardIdentification Risk Assement and Risk Control (HIRARC). Jurnal Kesehatan 9
(1), 54-60
Irawan,Shandy.,dkk.20 15.Penyusunan Hazard Identification Risk Assesment and
Risk Control(HIRARC). Di PT. X. Jurnal Titra 3 (1), 110-117
Prasetyo, Erwan Henri.,dkk.2018. Analisis Hira (Hazard identification and risk
assessment) padainstansi x di Semarang.Jurnal Kesehatan masyarakat 6 (5), 45-
58.Ramadhan, F. (2017). Analisis Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Menggunakan
Metode Hazard Identification Risk Assessment and Risk Control (HIRARC).
JurnalSeminar Nasional Riset Terapan 10 (5), 164-169.
Ramdan,Iwan M.,dkk.2017. Analisi Risiko Kesehatan Dan Keselamatan Kerja
(K3) PadaPerawat.Jurnal Kesehatan 5 (3), 97-110.Restuputri, D. P. (2015). Analisis
Kecelakaan Kerja Dengan Menggunakan Metode Hazard andOperability Study
(HAZOP). Jurnal Ilmiah Teknik Industri, 14(1), 77-87
Simamora, R. H. (2011). ROLE CONFLICT OF NURSE RELATIONSHIP
WITHPERFORMANCE IN THE EMERGENCY UNIT OF HOSPITALS RSD DR.
SOEBANDIJEMBER. The Malaysian Journal of Nursing, 3(2), 23-32.Suhariono.(2019).
Pengelolaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Dirumah Sakit. JawaTimur : Uwais
Inspirasi Indonesia.