Jawab:
Akuntan Publik, yang berperan dalam penyajian informasi keuangan perusahaan.
Notaris, ialah pejabat umum yang berwenang dalam membuat akta perubahan anggaran
dasar emiten.
Konsultasn Hukum, yaitu ahli hokum yang memberikan dan menandatangani pendapat
hokum mengenai emisi atau emiten.
Penilai, yaitu pihak yang memberikan jasa professional dalam menentukan nilai wajar suatu
aktiva suatu perusahaan.
Penasehat Investasi, merupakan lembaga atau individu yang memberikan nasehat kepada
emiten atau calon emiten berkaitan dengan berbagai hal.
2. PT. X telah memperoleh persetujuan fasilitas kredit dari Bank MORA senilai
Rp.40.000.000, Jangka waktu Kredit adalah 12 bulan.Bunga dibebankan sebesar
24% setahun. Disamping itu PT. X juga dikenakan biaya administrasi sebesar
Rp.350.000. Kredit tersebut dapat langsung ditarik sekaligus dari rekening gironya.
Ditanya :
2.1. Jumlah Angsuran setiap bulan dengan menggunakan metode FLAT RATE dan
SLIDING RATE lengkap dengan table perhitungannya.
2.2. Metode mana yang lebih menguntungkan ? berapa selisihnya ?
Jawab:
2.1 Mengitung dengan Metode Flat Rate
Menghitung Pokok Pinjaman per bulan
Pj = Jumlah Pinjaman = Rp 40.000.000 = Rp 3.333.333,33/bulan
Jangka Waktu 12 bulan
Menghitung Bunga per bulan
Bg = Bunga x Nominal Pinjaman x 1
Jangka Waktu
= 24% x Rp 40.000.000 x 1
12 bulan
= Rp 800.000/bulan
Jumlah Angsuran :
1. Angsuran bulan ke 1
Pokok pinjaman = Rp 3.333.333,33
Bunga = 24% x Rp 40.000.000 = Rp 800.000
12 bulan
Jumlah angsuran 1 = Rp 4.133.333,33
2. Angsuran bulan ke 2
Pokok pinjaman = Rp 3.333.333,33
Bunga = 24% x Rp 36.666.666,67 = Rp 733.333,33
12 bulan
Jumlah angsuran 2 = Rp 4.066.666,67
3. Angsuran bulan ke 3
Pokok pinjaman = Rp 3.333.333,33
Bunga = 24% x Rp 33.333.333,33 = Rp 666.666,67
12 bulan
Jumlah angsuran 3 = Rp 4.000.000
4. Angsuran bulan ke 4
Pokok pinjaman = Rp 3.333.333,33
Bunga = 24% x Rp 30.000.000 = Rp 600.000
12 bulan
Jumlah angsuran 4 = Rp 3.933.333,33
5. Angsuran bulan ke 5
Pokok pinjaman = Rp 3.333.333,33
Bunga = 24% x Rp 26.666.666,67 = Rp 533.333,33
12 bulan
Jumlah angsuran 5 = Rp 3.866.666,67
6. Angsuran bulan ke 6
Pokok pinjaman = Rp 3.333.333,33
Bunga = 24% x Rp 23.333.333,33 = Rp 466.666,67
12 bulan
Jumlah angsuran 6 = Rp 3.800.000
7. Angsuran bulan ke 7
Pokok pinjaman = Rp 3.333.333,33
Bunga = 24% x Rp 20.000.000 = Rp 400.000
12 bulan
Jumlah angsuran 7 = Rp 3.733.333,33
8. Angsuran bulan ke 8
Pokok pinjaman = Rp 3.333.333,33
Bunga = 24% x Rp 16.666.666,67 = Rp 333.333,33
12 bulan
Jumlah angsuran 8 = Rp 3.666.666,67
9. Angsuran bulan ke 9
Pokok pinjaman = Rp 3.333.333,33
Bunga = 24% x Rp 13.333.333,33 = Rp 266.666,67
12 bulan
Jumlah angsuran 9 = Rp 3.600.000
2.1 Jumlah total pembayaran bunga dengan kedua metode di atas adalah sebagai
berikut :
Dengan metode flat rate Rp 9.600.000
Dengan motode sliding rate Rp 5.200.000
Selisih Rp 4.400.000
Metode yang lebih menguntungkan yaitu metode sliding rate dengan beban bunga yang
lebih kecil daripada metode flat rate, selisihnya adalah Rp 4.400.000.
3. PT. Y memiliki piutang kepada PT. Z tanggal 28 Juni 2017 sejumlah Rp. 11.000
US$ untuk jangka waktu 1 tahun. Jatuh Tempo tanggal 28 Juni 2018 dan kurs pada
saat terjadinya piutang adalah 1 US$ Rp.9.000, untuk mengurangi resiko piutang
tersebut oleh PT. Y dikontrakkan (dihedgingkan) kepada PT. W dengan kurs 1 US$
Rp.15.000.
Pertanyaan : Anda diminta untuk menganalisa apa yang terjadi pada PT. Y dan
PT. W ?
Jawab:
Penerapan manajemen resiko yang tepat bisa di gunakan untuk mengelola perubahan-
perubahan itu menjadi sesuatu yang menguntungkan perusahaan, salah satunya adalah
dengan hedging. Metode atau pendekatan ini digunakan untuk mengurangi atau
menghilangkan resiko valuta asing. Seperti halnya PT. Y memiliki piutang kepada PT. Z
sejumlah Rp. 11.000 US$ untuk jangka waktu 1 tahun, namun untuk mengurangi resiko
piutang tersebut PT. Y menghedgingkan kepada PT. W dengan kurs 1 US$ Rp. 15.000
Dengan cara demikian PT. Y dapat menghindari atau mengurangi resiko kerugian atas
valuta asing sebagai akibat dari terjadinya transaksi bisnisnya.