Anda di halaman 1dari 4

B.

PARTIKEL-PARTIKEL PENYUSUN ATOM

Atom tersusun atas partikel-partikel subatom yaitu proton, elektron, dan


neutron. Proton dan neutron berada di inti atom, serta elektron yang mengelilingi
inti atom.

Sumber : https://smp.prasacademy.com
a. Penemuan Elektron
Elektron ditemukan oleh J.J. Thomson pada tahun 1897. Sejarah penemuan
elektron tersebut diawali oleh penemuan-penemuan ilmuwan sebelumnya
sebagai berikut.
1. Sir Humpry Pada tahun 1821, seorang ahli fisika Inggris, Sir Humpry berhasil
menemukan bahwa gas dapat menjadi penghantar yang lebih baik pada
tekanan rendah.
2. William Crookes Tahun 1879, William Crookes berhasil menyempurnakan
susunan tabung pengawan muatan. Pada bagian ujung tabung, terdapat dua
pelat logam yang berfungsi sebagai elektroda (sambungan listrik). Pada
tekanan rendah dan tegangan tinggi, gas dalam tabung akan berpijar dengan
warna sesuai jenis gasnya. Jika tekanan gas dikurangi, maka daerah depan
katoda akan menjadi gelap, tetapi bagian depan katoda berpendar kehijauan.
Hal ini disebabkan oleh adanya radiasi yang memancar dari katoda menuju
anoda. Radiasi ini disebut sinar katoda.
3. Karl Ferdinand Braun
Berdasarkan penemuan Crookes, pada tahun 1897, Karl Ferdinand Braun
berhasil mengembangkan osiloskop pertama dengan menggunakan tabung
sinar katoda. Tabung tersebut dibuat dari tabung kaca yang dialiri arus listrik
searah, dari kutub positif (anoda) dan dari kutub negatif (katoda).
Pada tahun yang sama dengan penemuan Karl Ferdinand Braun, yaitu tahun
1897, J.J. Thomson berhasil menemukan elektron. Thomson memperjelas
penemuan sinar katoda dengan menentukan simpangan sinar katoda dalam
medan listrik. Selain itu, Thomson juga telah berhasil menentukan nilai
perbandingan muatan terhadap massa ( e/m ) partikel sinar katoda yaitu
sebesar 1,76 × 108 Cg–1. Partikel sinar katoda selanjutnya oleh Thomson
disebut dengan elektron yang dilambangkan dengan e.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini merupakan sifat-sifat dari sinar
katoda/elektron.
• Bergerak lurus dari katoda menuju anoda.
• Dibelokkan oleh medan magnet dan medan listrik ke kutub positif,
sehingga membuktikan sinar katoda muatannya negatif.
• Sifat sinar katoda tidak dipengaruhi oleh kawat elektroda maupun gas
yang digunakan dalam tabung.
• Muatan elektron = –1,6 × 10–19 coulomb.
• • Massa elektron = 9,107 × 10–28 gram (berdasarkan percobaan tetes
minyak Millikan).

b. Penemuan Proton
Proton ditemukan oleh Goldstein pada tahun 1886. Goldstein memodifikasi
tabung sinar katoda dengan melubangi bagian tengah lempengan katoda.
Pada percobaan tersebut, ditemukan sinar yang arahnya berlawanan dengan
sinar katoda dan menembus lubang kanal pada lempengan katoda. Oleh
karena itu, sinar tersebut dinamakan sinar kanal/ sinar terusan/sinar positif.
Sinar kanal yang bermuatan positif itu selanjutnya dinamakan proton yang
dilambangkan dengan p.
• Muatan proton = +1,6 × 10–19 coulomb
• Massa proton = 1,6726 × 10–24 gram
c. Penemuan Neutron
Pada tahun 1919, Aston menemukan alat spektrometer untuk menentukan
massa atom atau molekul. Melalui alatnya, Aston mengetahui bahwa massa
atom tidak sama dengan jumlah protonnya sehingga diduga ada partikel tidak
bermuatan (netral) dalam atom yang jumlahnya dapat berbeda meski
unsurnya sama, yang kemudian disebut isotop. Dugaan Aston ini terbukti
benar, karena pada tahun 1932, James Chadwick, fisikawan asal Inggris
berhasil menemukan neutron.
Dalam percobaannya, James Chadwick menggunakan inti atom
berilium yang ditembak dengan partikel alfa sehingga menghasilkan radiasi
partikel yang memiliki daya tembus tinggi. Radiasi dengan daya tembus tinggi
membuktikan bahwa partikel tersebut tidak bermuatan (netral) dan memiliki
massa yang hampir sama dengan massa proton. Partikel itulah yang
selanjutnya disebut sebagai neutron (n). Neutron merupakan partikel dasar
penyusun inti atom dengan karakteristik berikut.
• Muatan neutron = 0
• Massa neutron = 1,6750 × 10-24 gram

d. Penemuan Inti
Atom Inti atom ditemukan oleh Ernest Rutherford bersama dua orang
asistennya, Hans Geiger dan Ernest Marsden melalui percobaan hamburan
sinar alfa. Percobaan dilakukan dengan menggunakan lempeng emas tipis
yang ditembaki dengan sinar alfa yang berenergi tinggi (nomor atom 2 dan
nomor massa 4). Hasil percobaan tersebut sebagai berikut.
• Hampir semua partikel alfa diteruskan. Ini menunjukkan bahwa sebagian
besar bagian atom merupakan ruang hampa (kosong), bukan bola pejal.
Sebagian kecil partikel alfa dibelokkan karena mengalami gaya tolak inti.
Hal ini menunjukkan bahwa seluruh muatan positif dan hampir seluruh
massa atom ada dalam inti atom.
• Sebagian kecil partikel alfa ada yang dipantulkan. Ini menunjukkan bahwa
sebagian kecil dari bagian atom merupakan bola pejal

e. Kesimpulan
• Berdasarkan penjelasan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa atom terdiri
atas: inti atom yang tersusun dari neutron (netral) dan proton (bermuatan
positif); dan
• • elektron yang bermuatan negatif berada di sekeliling inti atom (kulit atom).

“SELAMAT BELAJAR”

Anda mungkin juga menyukai