Pembelajaran Multiliterasi 1
Pembelajaran Multiliterasi 1
Esti Untari
e-mail: taries07@gmail.com
PP3 Jl. Ir Soekarno No.1, FIP, Universitas Negeri Malang
Kurikulum digunakan pertama kali pada du- 1994″. Tahun 2004 dikenal “Kurikulum Ber-
nia olahraga pada zaman Yunani kuno yang basis Kompetensi” (KBK). Tahun 2006 mun-
berasal dari kata curir dan curere. Kurikulum cul “Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan”
mengalami perubahan sesuai dengan berkem- (KTSP). Terakhir tahun 2013 yang disebut
bangnya zaman. Di Indonesia, kurikulum dengan “Kurikulum 2013”
sudah mengalami perubahan beberapa kali. Perubahan kurikulum ini mempunyai
Kurikulum di Indonesia diberi nama sesuai dasar yang jelas. Perubahan ini untuk mem-
dengan tahun mulai berlakunya. Tahun 1950 perbaiki dan mengembangkan kurikulum se-
ada kurikulum SD yang disebut “Rencana belumnya sehingga meningkatkan kualitas
Pelajaran Terurai”. Pada tahun 1960 mun- pendidikan nasional. Pendidik dan tenaga
cul “Kurikulum Kewajiban Belajar Sekolah kependidikan dituntut siap dalam mengim-
Dasar”. Tahun 1968 dikenal “Kurikulum plementasikan kurikulum 2013. Mahasiswa
1968″ pengganti “Kurikulum 1950″. Lalu PGSD merupakan calon pendidik yang perlu
tahun 1970 muncul “Kurikulum Berhitung” diberikan bekal dalam menghadapi kurikulum
diganti dengan pelajaran matematika mod- yang selalu berubah. Salah satunya dengan
ern. Tahun 1975 disebut “Kurikulum 1975″ pembelajaran multiliterasi. Proses pemb-
yang fokus pada pelajaran matematika dan elajaran multilireasi diharapkan peserta didik
Pendidikan Moral Pancasila serta Pendidi- memiliki keterampilan multiliterasi. Keter-
kan Kewarnegaraan. Pada tahun 1984 meny- ampilan multiliterasi yang harus dikuasai agar
empurnakan Kurikulum 1975 dengan “Cara mampu mendukung dan mengembangkan
Belajar Siswa Aktif” (CBSA). Tahun 1991 kompetensi-kompetensi tersebut meliputi ket-
CBSA dihentikan lalu muncul “Kurikulum erampilan membaca pemahaman yang tinggi,
16
Pentingnya Pembelajaran Multiliterasi Untuk Mahasiswa ... 17
keterampilan menulis yang baik untuk mem- menjadi warga negara yang demokratis ser-
bangun dan mengekspresikan makna, keter- ta bertanggung jawab. Tujuan Kurikulum
ampilan berbicara secara akuntabel, dan ket- 2013 menurut Fadlilah (2014:25) yaitu :1)
erampilan menguasai berbagai media digital. Meningkatkan mutu pendidikan dengan me-
Keterampilan tersebut dibutuhkan mahasiswa nyeimbangkan hard skill dan soft skill melalui
dalam mengimplementasikan kurikulum kemampuan sikap, keterampilan dan peng-
2013. etahuan dalam rangka menghadapi tantangan
global yang terus berkembang. 2) Membentuk
Kurikulum 2013 dan meningkatkan sumberdaya manusia yang
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum produktif, kreatif, dan inovatif sebagai modal
yang menyempurnakan kurikulum yang telah pembangunan bangsa dan negara Indonesia.
ada. Dalam kurikulum 2013 untuk jenjang SD/ 2) Kurikulum 2013 mempunyai karakteristik
MI proses pembelajaran menerapkan pembel- atau ciri khas yang membedakan dengan kuri-
ajaran tematik terpadu. Ciri pembelajaran ini kulum-kurikulum sebelumnya. Karakteristik
berpusat pada peserta didik dengan memberi- tersebut adalah sebagai berikut:
kan pengalaman langsung, bersifat luwes, dan
hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai Pendekatan pembelajaran
dengan minat serta kebutuhan peserta didik. Pendekatan yang digunakan dalam pemb-
Pembelajaran tematik terpadu memiliki sifat elajaran Kurikulum 2013 adalah pendekatan
memandu peserta didik mencapai kemam- saintifik dan tematik integratif. Pembelajaran
puan berpikir tingkat tinggi (higher levels of dengan pendekatan saintifik dilakukan dengan
thinking) atau keterampilan berpikir dengan proses ilmiah. Dalam hal ini apa yang diper-
mengoptimasi kecerdasan ganda (multiple oleh siswa dilakukan dengan indra dan akal
thinking skills). pikiran sendiri sehingga mereka mengalami
Kurikulum 2013 adalah pengembangan secara langsung dalam proses mendapatkan
dari kurikulum yang sudah ada yaitu Kuri- ilmu pengetahuan. Pembelajaran mengguna-
kulum Berbasis Kompetensi dan Kurikulum kan pendekatan saintifik dilakukan melalui
Tingkat Satuan Pendidikan. Kurikulum 2013 proses mengamati, menanya, mencoba, me-
menekankan pada peningkatan dan keseim- nalar, dan mengkomunikasikan. Pembelajaran
bangan soft skill dan hard skill yang meliputi seperti ini dimaksudkan untuk meningkatkan
aspek kompetensi sikap, pengetahuan, dan dan membentuk sikap ketrampilan, dan peng-
ketrampilan. Kedudukan kompetensi yang se- etahuan siswa secara maksimal.
mula diturunkan dari mata pelajaran, berubah Pendekatan tematik terintegrasi pemb-
menjadi mata pelajaran dikembangkan dari elajaranya dibuat pertema dengan mengacu
kompetensi. karakteristik siswa dan dilaksanakan secara
Undang-undang No. 20 Tahun 2003 ten- integrasi antara tema satu dengan tema yang
tang Sistem Pendidikan Nasional menyebut- lain maupun antara mata pelajaran satu den-
kan bahwa fungsi kurikulum ialah mengem- gan mata pelajaran yang lain. Hal ini bertujuan
bangkan kemampuan dan membentuk watak agar terjadi keterpaduan yang seimbang, seh-
serta peradaban bangsa yang bermartabat ingga dihasilkan lulusan yang memiliki sikap,
dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Se- pengetahuan, dan ketrampilan yang memadai
dangkan tujuan kurikulum menurut Undang- sebagai bekal untuk menghadapi tantangan di
Undang No. 20 Tahun 2003 adalah untuk masa mendatang.
mengembangkan potensi siswa agar menjadi
manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Kompetensi Lulusan
Tuhan Yang Maha Esa, Berakhlak mulia, Kompetensi lulusan pada kurikulum 2013
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan berhubungan dengan kompetensi sikap, keter-
18 WAHANA SEKOLAH DASAR (Kajian Teori dan Praktik Pendidikan) Tahun 25, Nomor 1,Januari 2017
tuk mempelajari materi pembelajaran secara lajarnya. Metode, media serta strategi harus
mendalam sekaligus menyimpan pemahaman juga dikembangkan dengan menggunakan
yang diperoleh dalam memori jangka panjang teknologi. Begitu pula dengan Kurikulum
siswa . 5) Pembelajaran multiliterasi senan- 2013 yang lebih menekankan pada aktivifitas
tiasa menggunakan kerja kolaboratif dalam siswa dalam pembelajaran sehingga pembela-
mengontruksi makna dan sudut pandang atas jaran multiliterasi ini sangat tepat diterapkan
materi yang sedang dipelajari. 6) Pembelaja- untuk Mahasiswa PGSD, sebagai bekal untuk
ran multiliterasi meibatkan berbagai ragam mengajar untuk generasi masa datang yang
belajar sebagai sarana mengontruksi pemaha- lebih baik.
man baru. 7) Pembelajaran multiliterasi meli- Salah satu contoh hasil studi PISA tahun
batkan banyak strategi belajar. 2000/2001 dan 2003, kemampuan literasi
sains siswa Indonesia pada tahun 2006 relatif
Siklus Pembelajaran Multiliterasi stabil atau tidak mengalami peningkatan.
Pembelajaran multiliterasi merupakan Skor literasi sains rata-rata siswa Indonesia
pembelajaran yang dikembangkan dengan pada tahun 2000/2001 adalah 393 dan tahun
berbasis kerja ilmiah. Oleh sebab itu, salah 2003 adalah 395. Hasil studi PISA tahun
satu komponen dalam pembelajaran multilit- 2009 menunjukkan tingkat literasi sains siswa
erasi adalah siklus belajar atau siklus pemben- Indonesia yang tidak jauh berbeda dengan hasil
tukan makna. Siklus ini merupakan panduan studi tahun 2006. Tingkat literasi sains siswa
bagi keterlaksanaan pembelajaran literasi di Indonesia berada pada peringkat ke 57 dari 65
dalam kelas. Tahapan siklus pembelajaran lit- negara peserta dengan skor yang diperoleh 383
erasi yang dikemukakan oleh Morocco (2008: dan skor ini berada di bawah rata-rata standar
27) sebagai berikut: 1) Melibatkan, pemb- dari PISA (OECD, PISA 2009 Database). Hasil
elajaran melibatkan siswa dengan menggali tersebut sangat memprihatinkan dibandingkan
pengetahuan awal yang dimiliki.. 2) Mer- dengan negara berkembang lainnya, karena
espons, kegiatan untuk merespons seluruh sistem pendidikan di Indonesia menggunakan
tantangan belajar yang diberikan guru. Siswa kurikulum yang menekankan hafalan semata.
secara aktif melakukan berbagai penyelidi- Seiring dengan perkembangan zaman dan
kan, observasi ataupun kegiatan penelitian teknologi pemerintah melakukan pembaharu-
sederhana untuk menjawab pertanyaan yang an pendidikan dengan menerapkan kurikulum
diberikan pada tahap pertama. 3) Elaborasi, 2013, dimana dalam kurikulum ini metode
siswa mengelaborasi berbagai temuan indi- yang digunakan menuntut siswa untuk aktif.
vidu dan kelompok dan menuangkan dalam Kurikulum 2013 lebih menekankan pembela-
bentuk laporan.. 4) Meninjau ulang, laporan jaran yang lebih komplek dan mengarah pada
sementara ditinjau ulang dan mempersiapkan pendekatan literasi. Sehingga dengan kuri-
untuk menyampaikan hasil dalam diskusi ke- kulum 2013, diharapkan kemampuan literasi
las. 5) Mempresentasikan, perwakilan kelom- siswa meningkat.
pok mempresentasikan hasil kerja, dilajutkan
kegiatan peninjauan, penguatan dan pengem- Penelitian Tentang Literasi
bangan materi oleh guru. Beberapa hasil penelitian tentang literasi
yang telah diteliti, berikut hasil analisis studi
Pentingnya Pembelajaran Multiliterasi yang relevan
Bagi Mahasiswa PGSD Berdasarkan hasil penelitian di atas
Pada zaman yang serba digital ini pemb- bahwa kemampuan literasi sebagian besar
elajaran yang dikembangkan atas dasar ke- siswa di Indonesia masih relatif rendah seh-
beragaman kemampuan siswa baik dari sisi ingga dengan pembelajaran multiliterasi akan
kecerdasan, gaya belajar maupun modal be- meningkatkan kemampuan literasi siswa, ka-
Pentingnya Pembelajaran Multiliterasi Untuk Mahasiswa ... 21