Anda di halaman 1dari 7

PENTINGNYA PEMBELAJARAN MULTILITERASI

UNTUK MAHASISWA PENDIDIKAN GURU SEKOLAH


DASAR DALAM MEMPERSIAPKAN DIRI MENGHADAPI
KURIKULUM 2013

Esti Untari
e-mail: taries07@gmail.com
PP3 Jl. Ir Soekarno No.1, FIP, Universitas Negeri Malang

Abstrak: Penerapan kurikulum 2013 menekankan peningkatan dan


keseimbangan soft skill dan hard skill. Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah
Dasar sebagai calon pendidik generasi penerus harus memiliki kemampuan
individual untuk mengkombinasikan dan mengkoordinasikan kegiatan
pembelajaran yang dapat membuat siswa aktif dalam belajar. Pembelajaran
multiliterasi merupakan pembelajaran yang dikembangkan dengan berbasis
kerja ilmiah. Pembelajaran ini bertujuan untuk membentuk siswa yang siap
dari berbagai segi dalam menjalani kehidupan baik di sekolah, tempat kerja
dan masyarakat.Pembelajaran Multiliterasi perlu diterapkan untuk mahasiswa
PGSD sehingga mahasiswa memiliki keterampilan untuk dapat melaksanakan
pembelajaran dalam menerapkan kurikulum 2013 dengan baik.

Kata Kunci: kurikulum 2013, pembelajaran mulitiliterasi, mahasiswa PGSD

Kurikulum digunakan pertama kali pada du- 1994″. Tahun 2004 dikenal “Kurikulum Ber-
nia olahraga pada zaman Yunani kuno yang basis Kompetensi” (KBK). Tahun 2006 mun-
berasal dari kata curir dan curere. Kurikulum cul “Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan”
mengalami perubahan sesuai dengan berkem- (KTSP). Terakhir tahun 2013 yang disebut
bangnya zaman. Di Indonesia, kurikulum dengan “Kurikulum 2013”
sudah mengalami perubahan beberapa kali. Perubahan kurikulum ini mempunyai
Kurikulum di Indonesia diberi nama sesuai dasar yang jelas. Perubahan ini untuk mem-
dengan tahun mulai berlakunya. Tahun 1950 perbaiki dan mengembangkan kurikulum se-
ada kurikulum SD yang disebut “Rencana belumnya sehingga meningkatkan kualitas
Pelajaran Terurai”. Pada tahun 1960 mun- pendidikan nasional. Pendidik dan tenaga
cul “Kurikulum Kewajiban Belajar Sekolah kependidikan dituntut siap dalam mengim-
Dasar”. Tahun 1968 dikenal “Kurikulum plementasikan kurikulum 2013. Mahasiswa
1968″ pengganti “Kurikulum 1950″. Lalu PGSD merupakan calon pendidik yang perlu
tahun 1970 muncul “Kurikulum Berhitung” diberikan bekal dalam menghadapi kurikulum
diganti dengan pelajaran matematika mod- yang selalu berubah. Salah satunya dengan
ern. Tahun 1975 disebut “Kurikulum 1975″ pembelajaran multiliterasi. Proses pemb-
yang fokus pada pelajaran matematika dan elajaran multilireasi diharapkan peserta didik
Pendidikan Moral Pancasila serta Pendidi- memiliki keterampilan multiliterasi. Keter-
kan Kewarnegaraan. Pada tahun 1984 meny- ampilan multiliterasi yang harus dikuasai agar
empurnakan Kurikulum 1975 dengan “Cara mampu mendukung dan mengembangkan
Belajar Siswa Aktif” (CBSA). Tahun 1991 kompetensi-kompetensi tersebut meliputi ket-
CBSA dihentikan lalu muncul “Kurikulum erampilan membaca pemahaman yang tinggi,

16
Pentingnya Pembelajaran Multiliterasi Untuk Mahasiswa ... 17

keterampilan menulis yang baik untuk mem- menjadi warga negara yang demokratis ser-
bangun dan mengekspresikan makna, keter- ta bertanggung jawab. Tujuan Kurikulum
ampilan berbicara secara akuntabel, dan ket- 2013 menurut Fadlilah (2014:25) yaitu :1)
erampilan menguasai berbagai media digital. Meningkatkan mutu pendidikan dengan me-
Keterampilan tersebut dibutuhkan mahasiswa nyeimbangkan hard skill dan soft skill melalui
dalam mengimplementasikan kurikulum kemampuan sikap, keterampilan dan peng-
2013. etahuan dalam rangka menghadapi tantangan
global yang terus berkembang. 2) Membentuk
Kurikulum 2013 dan meningkatkan sumberdaya manusia yang
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum produktif, kreatif, dan inovatif sebagai modal
yang menyempurnakan kurikulum yang telah pembangunan bangsa dan negara Indonesia.
ada. Dalam kurikulum 2013 untuk jenjang SD/ 2) Kurikulum 2013 mempunyai karakteristik
MI proses pembelajaran menerapkan pembel- atau ciri khas yang membedakan dengan kuri-
ajaran tematik terpadu. Ciri pembelajaran ini kulum-kurikulum sebelumnya. Karakteristik
berpusat pada peserta didik dengan memberi- tersebut adalah sebagai berikut:
kan pengalaman langsung, bersifat luwes, dan
hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai Pendekatan pembelajaran
dengan minat serta kebutuhan peserta didik. Pendekatan yang digunakan dalam pemb-
Pembelajaran tematik terpadu memiliki sifat elajaran Kurikulum 2013 adalah pendekatan
memandu peserta didik mencapai kemam- saintifik dan tematik integratif. Pembelajaran
puan berpikir tingkat tinggi (higher levels of dengan pendekatan saintifik dilakukan dengan
thinking) atau keterampilan berpikir dengan proses ilmiah. Dalam hal ini apa yang diper-
mengoptimasi kecerdasan ganda (multiple oleh siswa dilakukan dengan indra dan akal
thinking skills). pikiran sendiri sehingga mereka mengalami
Kurikulum 2013 adalah pengembangan secara langsung dalam proses mendapatkan
dari kurikulum yang sudah ada yaitu Kuri- ilmu pengetahuan. Pembelajaran mengguna-
kulum Berbasis Kompetensi dan Kurikulum kan pendekatan saintifik dilakukan melalui
Tingkat Satuan Pendidikan. Kurikulum 2013 proses mengamati, menanya, mencoba, me-
menekankan pada peningkatan dan keseim- nalar, dan mengkomunikasikan. Pembelajaran
bangan soft skill dan hard skill yang meliputi seperti ini dimaksudkan untuk meningkatkan
aspek kompetensi sikap, pengetahuan, dan dan membentuk sikap ketrampilan, dan peng-
ketrampilan. Kedudukan kompetensi yang se- etahuan siswa secara maksimal.
mula diturunkan dari mata pelajaran, berubah Pendekatan tematik terintegrasi pemb-
menjadi mata pelajaran dikembangkan dari elajaranya dibuat pertema dengan mengacu
kompetensi. karakteristik siswa dan dilaksanakan secara
Undang-undang No. 20 Tahun 2003 ten- integrasi antara tema satu dengan tema yang
tang Sistem Pendidikan Nasional menyebut- lain maupun antara mata pelajaran satu den-
kan bahwa fungsi kurikulum ialah mengem- gan mata pelajaran yang lain. Hal ini bertujuan
bangkan kemampuan dan membentuk watak agar terjadi keterpaduan yang seimbang, seh-
serta peradaban bangsa yang bermartabat ingga dihasilkan lulusan yang memiliki sikap,
dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Se- pengetahuan, dan ketrampilan yang memadai
dangkan tujuan kurikulum menurut Undang- sebagai bekal untuk menghadapi tantangan di
Undang No. 20 Tahun 2003 adalah untuk masa mendatang.
mengembangkan potensi siswa agar menjadi
manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Kompetensi Lulusan
Tuhan Yang Maha Esa, Berakhlak mulia, Kompetensi lulusan pada kurikulum 2013
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan berhubungan dengan kompetensi sikap, keter-
18 WAHANA SEKOLAH DASAR (Kajian Teori dan Praktik Pendidikan) Tahun 25, Nomor 1,Januari 2017

ampilan, dan pengetahuan. Kompetensi-kom- perbaikan bangsa karena menyiapkan genera-


petensi tersebut sebenarnya sudah ada pada si muda penerus negara ini. Seorang guru SD
kurikulum sebelumnya, hanya penyebutanya akan memajukan pendidikan di Indonesia dan
yang berbeda. Penyebutan kompetensi sikap membentuk kepribadian anak yang baik serta
dalam KTSP adalah afektif, pengetahuan dis- ikhlas dalam mengabdikan diri demi kema-
ebut kognitif dan keetrampilan disebut psiko- juan anak. Guru sekolah dasar yang mampu
motorik. Perbedaannya adalah titik tekannya, merancang dan melaksanakan pembelajaran
yaitu pada kurikulum KTSP menekankan di sekolah dasar yang mengaktifkan siswa
pada pengetahuan (kognitif), sedangkan pada dengan kegiatan yang bermakna untuk men-
kurikulum 2013 lebih mengutamakan ke- capai tujuan pembelajaran di SD yang meli-
mampuan sikap (afektif). puti penguasaan lima mata pelajaran pokok
Ketiga kompetensi tersebut diper- (Bahasa Indonesia, Matematika, Pendidikan
oleh melalui proses yang berbeda. Fadlilah Kewarganegaraan, Ilmu Pengetahuan Sosial,
(2014:178)” sikap diperoleh melalui aktivitas dan Ilmu Pengetahuan Alam serta mampu
menerima, menjalankan, menghargai, meng- mengembangkan mata pelajaran pendukung
hayati, mengamalkan. Kompetensi pengeta- lainnya.
huan diperoleh melalalui aktivitas mengin- Program studi Pendidikan Guru Sekolah
gat, memahami, menerapkan, menganalisis, Dasar memberikan bekal kepada mahasiswa
mengevaluasi. Ketrampilan diperoleh melalui untuk siap tidak hanya mengajar tetapi juga
aktivitas mengamati, menanya, mencoba, me- mendidik anak-anak bangsa, sehingga dalam
nalar, menyaji, dan mencipta”. Kompetensi proses pembelajarannya diharapkan ma-
sikap, pengetahuan dan ketrampilan yang ber- hasiswa mampu mengembangkan seluruh
jalan secara seimbang diharapkan dapat mem- potensi yang dimilikinya. Seiring dengan
bekali siswa dengan hard skill dan sft skill perkembangan teknologi saat ini dan pemba-
yang mumpuni. Kemampuan ini akan menjadi haruan kurikulum seorang mahasiswa khu-
bekal siswa meraih keberhasilannya di masa susnya PGSD, harus siap dan selalu mengi-
depan. kuti perkembangan pengetahuan.

Penilaian Pembelajaran Multiliterasi


Penilaian pembelajaran pada kurikulum Istilah literasi didefinisikan sebagai ke-
2013 menggunakan penilaian autentik. Pe- mampuan memahami simbol-simbol bahasa
nilaian autentik adalah penilaian yang dilaku- atau kemampuan keaksaraan. Berdasarkan
kan secara menyeluruh, meliputi persiapan cakupan awalnya, literasi dipandang sebagai
siswa, proses pembelajaran, dan hasil belajar kondisi melek huruf, melek kata dan melek
siswa. Penilaian ini membantu guru untuk makna. Dalam perkembangannya, literasi
mengetahui pencapaian siswa yang meliputi yang digunakan dalam berbagai bidang ilmu
sikap, pengetahuan, dan ketrampilan. Mas- tersebut menggunakan berbagai media seba-
ing-masing kompetensi memiliki instrumen gai alat komunikasi dan pembentukan makna.
penilaian masing-masing. Upaya penyampaian informasi bisa dilaku-
kan melalui berbagai media sehingga tulisan
Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah tidak bisa dibatasi hanya sekedar tata bahasa
Dasar linguistik melainkan melewati batas-batas
Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah tata bahasa lingustik. Pandangan ini kemu-
Dasar, salah satu seorang generalis, tersp- dian melahirkan istilah metabahasa, teks mul-
esialisasi dalam kemahirannya di salah satu timodal, dan akhirnya berujung pada konsep
bidang. Mahasiswa PGSD menjadi tonggak multiliterasi
Pentingnya Pembelajaran Multiliterasi Untuk Mahasiswa ... 19

Konsep Multiliterasi disusun dipengaruhi oleh disposisi penulisnya


Baguley, Pullen dan Short (2010), me- terhadap dimensi-dimensi budaya tertentu.
mandang multiliterasi sebagai cara untuk Berdasarkan konsep multiliterasi dia-
memahami secara lebih luas kurikulum lit- tas, pembelajaran multiliterasi merupakan
erasi yang dipelajari di sekolah formal yang pembelajaran yang dikembangkan atas dasar
mendorong siswa agar mampu berpartisi- komponen-komponen dasar multiliterasi.
pasi secara produktif di dalam komunitas Pembelajaran ini dikembangkan atas dasar
masyarakat. Secara konseptual multiliterasi keberagaman kemampuan siswa baik dari sisi
merupakan sebuah ancangan yang dapat di- kecerdasan, gaya belajar maupun modal bela-
gunakan untuk memahami beragam jenis teks jarnya.
dan beragam bentuk media yang dihasilkan
berbagai teknologi baru melalui konsep peda- Pembelajaran Multiliterasi
gogi yang memberikan guru untuk menyaji- Pembelajaran multiliterasi terarah pada
kan informasi kepada siswa dengan menggu- multikompetensi. Dalam pembelajaran mul-
nakan beragam bentuk teks dan media. tiliterasi, siswa tidak hanya memperoleh satu
The New London Group (2005) menya- kompetensi melainkan beragam kompetensi
takan bahwa pedagogi multiliterasi dibangun sikap dan karakter. Kompetensi yang dimi-
oleh empat komponen atau proses pengeta- liki meliputi kompetensi pemamhaman yang
huan yakni situasi praktis, pembelajaran yang tinggi, kompetensi berpikir kritis, kompe-
jelas, bingkai kritis, dan transformasi praktis. tensi berkolaborasi dan berkomunikasi, serta
Cope dan Kalantzis (2005) lebih lanjut men- kompetensi berpikir kreatif. Pembelajaran ini
yatakan bahwa keempat komponen ini meru- bertujuan untuk membentuk siswa yang siap
pakan satu kesatuan utuh yang saling mem- dari berbagai segi dalam menjalani kehidupan
perkuat satu sama lain dan menyajikan sebuah baik di sekolah, tempat kerja dan masyarakat.
pengalaman belajar efektif dan efisien. Menurut Morocco, et al. (2008: 10), Ket-
Berdasarkan pemikiran tersebut mul- erampilan-keterampilan multiliterasi yang
tiliterasi berkenaan dengan multikonteks, harus dikuasai agar mampu mendukung dan
multimedia, dan multibudaya. Multikonteks, mengembangkan kompetensi-kompetensi
keterampilan ini tidak hanya berkenaan den- tersebut meliputi keterampilan membaca
gan salah satu konteks melainkan beragam pemahaman yang tinggi, keterampilan menu-
konteks baik konteks situasi maupun konteks lis yang baik untuk membangun dan mengek-
keilmuan. Konteks situasi merupakan kon- spresikan makna, keterampilan berbicara se-
teks di luar teks yang dapat digunakan untuk cara akuntabel, dan keterampilan menguasai
memahami isi teks. Konteks kelimuan berarti berbagai media digital.
bahwa teks yang dipelajari merupakan teks Pembelajaran multiliterasi dipandang
yang tidak hanya merujuk pada berbagai bi- memiliki beberapa karakteistik yang dikemu-
dang ilmu, sehingga keterampilan multilit- kakan Olge, et.al (2007) sebagai berikut: 1)
erasi bersifat lintas disiplin ilmu atau lintas Pembelajaran multiliterasi senantiasa meng-
kurikulum. hubungkan materi yang dipelajari dengan apa
Multimedia, hal ini berarti literasi bukan yang telah siswa ketahui. 2) Pembelajaran mul-
hanya dipelajari menggunakan salah satu tiliterasi senantiasa menghubungkan materi
jenis media tetapi beragam media baik secara yang dipelajari dengan kehidupan nyata dan
konvensional maupun media digital. Selain isu-isu kontemporer. 3) Pembelajaran multi-
itu multiliterasi juga berkenaan dengan mul- literasi senantiasa melibatkan siswa untuk ter-
tibudaya, konsep ini sejalan dengan konsep libat aktif dalam mengajukan pertanyaan dan
literasi kritis yang memandang sebuah teks membuat simpulan sendiri. 4) Pembelajaran
tidak bersifat tunabudaya. Sebuah teks yang multiliterasi memberikan banyak peluang un-
20 WAHANA SEKOLAH DASAR (Kajian Teori dan Praktik Pendidikan) Tahun 25, Nomor 1,Januari 2017

tuk mempelajari materi pembelajaran secara lajarnya. Metode, media serta strategi harus
mendalam sekaligus menyimpan pemahaman juga dikembangkan dengan menggunakan
yang diperoleh dalam memori jangka panjang teknologi. Begitu pula dengan Kurikulum
siswa . 5) Pembelajaran multiliterasi senan- 2013 yang lebih menekankan pada aktivifitas
tiasa menggunakan kerja kolaboratif dalam siswa dalam pembelajaran sehingga pembela-
mengontruksi makna dan sudut pandang atas jaran multiliterasi ini sangat tepat diterapkan
materi yang sedang dipelajari. 6) Pembelaja- untuk Mahasiswa PGSD, sebagai bekal untuk
ran multiliterasi meibatkan berbagai ragam mengajar untuk generasi masa datang yang
belajar sebagai sarana mengontruksi pemaha- lebih baik.
man baru. 7) Pembelajaran multiliterasi meli- Salah satu contoh hasil studi PISA tahun
batkan banyak strategi belajar. 2000/2001 dan 2003, kemampuan literasi
sains siswa Indonesia pada tahun 2006 relatif
Siklus Pembelajaran Multiliterasi stabil atau tidak mengalami peningkatan.
Pembelajaran multiliterasi merupakan Skor literasi sains rata-rata siswa Indonesia
pembelajaran yang dikembangkan dengan pada tahun 2000/2001 adalah 393 dan tahun
berbasis kerja ilmiah. Oleh sebab itu, salah 2003 adalah 395. Hasil studi PISA tahun
satu komponen dalam pembelajaran multilit- 2009 menunjukkan tingkat literasi sains siswa
erasi adalah siklus belajar atau siklus pemben- Indonesia yang tidak jauh berbeda dengan hasil
tukan makna. Siklus ini merupakan panduan studi tahun 2006. Tingkat literasi sains siswa
bagi keterlaksanaan pembelajaran literasi di Indonesia berada pada peringkat ke 57 dari 65
dalam kelas. Tahapan siklus pembelajaran lit- negara peserta dengan skor yang diperoleh 383
erasi yang dikemukakan oleh Morocco (2008: dan skor ini berada di bawah rata-rata standar
27) sebagai berikut: 1) Melibatkan, pemb- dari PISA (OECD, PISA 2009 Database). Hasil
elajaran melibatkan siswa dengan menggali tersebut sangat memprihatinkan dibandingkan
pengetahuan awal yang dimiliki.. 2) Mer- dengan negara berkembang lainnya, karena
espons, kegiatan untuk merespons seluruh sistem pendidikan di Indonesia menggunakan
tantangan belajar yang diberikan guru. Siswa kurikulum yang menekankan hafalan semata.
secara aktif melakukan berbagai penyelidi- Seiring dengan perkembangan zaman dan
kan, observasi ataupun kegiatan penelitian teknologi pemerintah melakukan pembaharu-
sederhana untuk menjawab pertanyaan yang an pendidikan dengan menerapkan kurikulum
diberikan pada tahap pertama. 3) Elaborasi, 2013, dimana dalam kurikulum ini metode
siswa mengelaborasi berbagai temuan indi- yang digunakan menuntut siswa untuk aktif.
vidu dan kelompok dan menuangkan dalam Kurikulum 2013 lebih menekankan pembela-
bentuk laporan.. 4) Meninjau ulang, laporan jaran yang lebih komplek dan mengarah pada
sementara ditinjau ulang dan mempersiapkan pendekatan literasi. Sehingga dengan kuri-
untuk menyampaikan hasil dalam diskusi ke- kulum 2013, diharapkan kemampuan literasi
las. 5) Mempresentasikan, perwakilan kelom- siswa meningkat.
pok mempresentasikan hasil kerja, dilajutkan
kegiatan peninjauan, penguatan dan pengem- Penelitian Tentang Literasi
bangan materi oleh guru. Beberapa hasil penelitian tentang literasi
yang telah diteliti, berikut hasil analisis studi
Pentingnya Pembelajaran Multiliterasi yang relevan
Bagi Mahasiswa PGSD Berdasarkan hasil penelitian di atas
Pada zaman yang serba digital ini pemb- bahwa kemampuan literasi sebagian besar
elajaran yang dikembangkan atas dasar ke- siswa di Indonesia masih relatif rendah seh-
beragaman kemampuan siswa baik dari sisi ingga dengan pembelajaran multiliterasi akan
kecerdasan, gaya belajar maupun modal be- meningkatkan kemampuan literasi siswa, ka-
Pentingnya Pembelajaran Multiliterasi Untuk Mahasiswa ... 21

Tabel 1. Analisis Studi yang Relevan dengan penelitian tentang literasi


Peneliti & Subjek Kemampuan yang Hasil Penelitian
Tahun diteliti
B e n i a t i M a h a s i s w a Kemampuan menulis Assemen autentik dalam
Lestyarini, 2011 P e n d i d i k a n mahasiswa pendidikan Pembelajaran multiliterasi
Sastra Bahasa sastra bahasa Indonesia di kelas menulis dapat
Indonesia meningkatkan kreatifitas,
inovatif dan membuat
pembelajaran menyenangkan
M a h d i a n s y a h Siswa SMA Kemampuan literasi Kemampuan literasi siswa
dan Rahmawati, matematika siswa SMA jenjang menengah relatif
2014 rendah, dan hasil tes literasi
kemampuan literasi tiap daerah
bervariasi
Abdul latip Siswa SMP E f e k t i f i t a s Penggunaan multimedia
dan Anna p e m b e l a j a r a n berbasis literasi sains dapat
Permanasari, berbasis literasi meningkatkan kemampuan
2015 dengan menggunakan literasi siswa
multimedia

rena pembelajaran ini mempunyai karakteris- Disscusion) dikalangan mahasiswa PGSD


tik melibatkan siswa secara langsung, mene- dalam menelaah pembelajaran multilierasi
kankan berbasis kerja ilmiah. didalam kurikulum 2013 diluar jam perkulia-
han. Dosen dan pihak kampus menjadi pen-
SIMPULAN DAN SARAN damping dan pembimbing dalam proses
Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah FGD dengan membuat fasilitas Laboratorium
Dasar, adalah salah satu calon pendidik yang Lapangan sebagai aktualisasi praktikum ma-
diharapkan mampu membentuk calon penerus hasiswa.
bangsa yang memiliki kompetensi (kognitif),
sikap (afektif), keterampilan (psikomotorik). DAFTAR RUJUKAN
Pentingnya kemampuan mahasiswa dalam Abdul latip dan Anna Permanasari.
pembelajaran multiterasi dalam menghadapi 2015. Pengembangan Multimedia
perubahan kurikulum khususnya kurikulum Pembelajaran Berbasis Literasi Sains
2013 menjadi bekal sebagai tenaga pendidik Untuk Siswa SMP Pada Tema Teknologi.
yang memilki standart kompetensi tinggi. Bandung: Prosiding Simposium Nasional
Sebagai calon tenaga pendidik kedepannya Inovasi dan Pembelajaran Sains 2015
mahasiswa lulusan PGSD mampu Beniati Lestyarini. 2011. Asesmen Autentik
menyesuaikan berbagai perubahan pola Dan Relevansinya Di Era Multiliterasi.
kurikulum dengan bekal materi pembelajaran Makalah Yogyakarta: Universitas Negeri
multiterasi yang telah diterima selama Yogyakarta
perkuliahan. Fadlillah, M. 2014. Implementasi Kurikulum
Pembelajaran multiliterasi harus dikem- 2013 Dalam Pembelajaran SD/MI. SMP/
bangkan terus dikalangan mahasiswa PGSD Mts, &SMA/MA. Yogyakarta: Ar-Ruzz
melalui berbagai jalur seperti penelitian lan- Media
jutan terkait pembelajaran multiliterasi. Pe- Kemendikbud.2014. Permendikbud No.
nelitian yang berkelanjutan dapat menemukan 103 tahun 2014 tentang Pembelajaran
berbagai formula metode pembelajaran yang Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
dapat dipahami mahasiswa PGSD secara se- Menengah. Kemendikbud : Jakarta
derhana. Pembentukan FGD (Focus Group
22 WAHANA SEKOLAH DASAR (Kajian Teori dan Praktik Pendidikan) Tahun 25, Nomor 1,Januari 2017

_________________. Permendikbud No. Mulyasa, E. 2013. Pengembangan dan


104 tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Implementasi Kurikulum 2013. Bandung:
Belajar Oleh Pendidik pada Pendidikan PT. Remaja Rosdakarya
Dasar dan Pendidikan Menengah . Sukmadinata,Nana Syaodih. 1997.
Jakarta : Kemendikbud Pengembangan Kurikulum:Teori Dan
Mahdiansyah dan Rahmawati. 2014. Praktik. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Literasi Matematika Siswa Pendidikan Yunus Abidin, Tita Mulyati dan Hana
Menengah:Analisis Menggunakan Yunansah. 2015. Pembelajaran Literasi.
Desain Tes Internasional dengan Bandung: Rizqi Press
Konteks Indonesia. Jakarta : Balitbang Yunus Abidin, dkk. Pembelajaran
Kemendikbud Multiliterasi. Bandung: PT. Refika
Aditama

Anda mungkin juga menyukai