Berada di Komunitas Pedesaan Noel A. Ysasi dan Bradley W. McDaniels Gambaran
Seperti yang dibahas di seluruh teks, pedesaan dan perkotaan
masyarakat berbeda terutama dalam tiga cara: komposisi demografis, ikatan sosial dan sosial modal, dan infrastruktur dan dukungan kelembagaan (Hofferth & Islandia, 1998). Untuk veteran, ini menimbulkan tantangan yang signifikan ketika mengintegrasikan kembali ke dalam kehidupan sipil yang umumnya bermasalah dan kompleks di mana pun seorang veteran tinggal setelah pemecatan militer. Inti masalah, non-veteran diberi kesempatan untuk pilih penyedia layanan kesehatan, spesialis medis (dokter mata, ahli jantung, dll), dan program / lembaga pendidikan postsecondond dan umumnya memiliki pekerjaan yang stabil. Sebaliknya, veteran dihadapkan dengan sangat rendah peluang reintegrasi yang berhasil. Secara khusus, ketika tidak outsourcing, veteran dihadapkan dengan pilihan layanan kesehatan terbatas yang disediakan semata-mata melalui Administrasi Kesehatan Veteran (VHA) dan seringkali harus menempuh jarak yang sangat jauh menerima layanan. Selain itu, veteran yang mencari a pendidikan postsecondary, dan / atau pekerjaan,harus mengikuti program pendidikan yang disetujui,yang kurang tersedia di daerah pedesaan, dan sedangdihadapkan dengan memperoleh pekerjaan dengan terbatas opsi yang sering tidak diterjemahkan dengan baik daripengalaman militer mereka. Tantangan-tantangan ini bisajuga dibawa ke pasangan dan / atau anak selamafase reintegrasi awal dari militer ke Indonesia kehidupan sipil. Pertimbangan penting untuk penyedia layanan kesehatan mental dan rehabilitasi kejuruan konselor adalah karakteristik demografis menguraikan populasi ini. Sebagai contoh, persentase terbesar dari anggota layanan yang tinggal di daerah-daerah terpencil sering kali berasal dari cabang-cabang kota militer dengan unit infantri (mis., Angkatan Darat dan Marinir), yang berisiko lebih tinggi untuk langsung pertempuran eksposur, sering mengarah ke tingkat tinggi masalah kesehatan fisik dan mental. Diantara profesi konseling, disepakati bahwa untuk menyediakan layanan konseling yang efektif untuk beragam populasi, memahami populasi spesifik di mana konseling diperlukan untuk hasil terapeutik yang berhasil terjadi (Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan A.S., 2006). Karena itu, kami memberikan detail di setiap tabel menguraikan karakteristik demografis, gangguan kesehatan mental, dan cacat fisik di antara para veteran pedesaan dan perkotaan untuk konselor rehabilitasi kejuruan dan ahli kesehatan mental