Anda di halaman 1dari 3

FORUM PERTEMUAN K9

AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I + LABORATORIUM

DOSEN

Agustin Fadjarenie, Dr. M.Ak, CA, Ak

DISUSUN OLEH

Resty Arum Pambayu (43218010091)

UNIVERSITAS MERCU BUANA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

AKUNTANSI

2020
Akuntansi push-down yaitu basis akuntansi dan pelaporan baru untuk suatu entitas dengan laporan
keuangan terpisah, yang berdasarkan pada transaksi pembelian saham berhak suara, dan yang
menghasilkan perubahan kepemilikan saham berhak suara yang beredar entitas tersebut.

Ketika akuntansi push down tidak digunakan dalam akuisisi, alokasi harga pembelian pada aset bersih
berwujud dan goodwill diselesaikan dalam kertas kerja konsolidasi. Laporan keuangan konsolidasian
menggambarkan alokasi pembelian. Apabila anak entitas mencatat alokasi dalam laporan keuangannya
dengan akuntasi push-down maka dengan demikian proses konsolidasi telah disederhanakan.

Nama Perusahaan: PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, biasa disebut Telkom Indonesia, adalah
perusahaan informasi dan komunikasi serta penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi secara lengkap di
Indonesia. Telkom mengklaim sebagai perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia, dengan jumlah
pelanggan telepon tetap sebanyak 15 juta dan pelanggan telepon seluler sebanyak 104 juta.

Bergerak dibidang: telekomunikasi

Telkom merupakan salah satu BUMN yang 52,09% sahamnya saat ini dimiliki oleh Pemerintah Indonesia,
dan 47,91% dimiliki oleh publik.

Telkomsel, Telin (PT. Telekomunikasi Indonesia International), Telkom Metra (PT. Multimedia
Nusantara), dan Mitratel atau Dayamitra (PT. Dayamitra Telekomunikasi) merupakan anak perusahaan
PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk dengan kepemilikan langsung lebih dari 50%.

Berikut gambaran mengenai anak perusahaan Telekomunikasi Indonesia Tbk dengan kepemilikan
langsung lebih dari 50% tersebut.

 PT. Telekomunikasi Selular (Telkomsel) Telkomsel, yang merupakan operator selular terkemuka
di Indonesia, didirikan pada tanggal 26 Mei 1995, menyediakan layanan jasa telepon mobile
selular (GSM). Telkomsel dimiliki 65% oleh PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.
 PT. Multimedia Nusantara (Metra) Metra, yang berperan sebagai strategic invesment company
guna mendukung realisasi bisnis new wave Telkom Group, diakuisisi pada tanggal 9 Mei 2003.
Metra yang 100% sahamnya dimiliki PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk berfokus pada layanan
pembangunan, pengembangan, pemeliharaan jaringan dan jasa, serta layanan multimedia (jasa
sistem komunikasi data, jasa portal dan jasa transaksi online).
 PT. Telekomunikasi Indonesia International (TII atau Telin) Telin pada awal pendiriannya
menyediakan layanan telepon-tetap (KSOIII Jabar dan Banten) dan telekomunikasi Internasional.
Diakuisisi pada tanggal 31 Juli 2003, seluruh saham Telin dimiliki PT. Telekomunikasi Indonesia
Tbk. Telin bertanggung jawab mengelola telekomunikasi Internasional serta mengelola bisnis di
luar negeri.
 PT. Dayamitra Telekomunikasi (Dayamitra atau Mitratel) Mitratel menyediakan layanan telepon
tidak bergerak, penyediaan sarana prasarana telekomunikasi dan jasa telekomunikasi. Diakuisisi
pada tanggal 17 Mei 2001, Mitratel yang 100% sahamnya dimiliki PT. Telekomunikasi Indonesia
Tbk telah bertransformasi dengan menggarap bisnis penyediaan infrastruktur telekomunikasi,
termasuk penyediaan menara telekomunikasi untuk memenuhi kebutuhan penempatan BTS
bagi para operator telekomunikasi di seluruh Indonesia.

Terbentuknya anak-anak perusahaan membuat operasi di salah satu lini bisnis menjadi lebih terfokus
ketimbang hanya terpisah sebagai divisi-divisi. Dengan hal ini, maka aktivitas operasional yang
dijalankan oleh masing-masing anak perusahaan juga akan menjadi lebih efisien. Proses pengambilan
keputusan dari masing-masing anak perusahaan akan berlangsung dengan lebih tepat dan akurat.
Keberadaan anak perusahaan memunculkan kemandirian risiko. Masing-masing anak perusahaan akan
terhindar dari risiko seperti tuntutan hukum yang dihadapi oleh anak perusahaan lainnya.

Sumber:

http://eprints.undip.ac.id/59552/2/BAB_II.pdf

http://repository.uin-suska.ac.id/22337/6/7.%20BAB%20II%20%281%29.pdf

Anda mungkin juga menyukai