OLEH
Om Swastyastu
Puji dan syukur saya panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, dan saya mengucapkan terima kasih kepada dosen
pengampu mata kuliah Ibu Ni Luh Putu Yesy Anggreni, S.Pd.,M.Pd atas dukungan dan
bimbingan yang diberikan, saya dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya yang
berjudul “Aspek IPS Ilmu Antropologi”.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengantar IPS. Dan
harapan saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca. Untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar
menjadi lebih baik lagi
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………….……….….……………i
DAFTAR ISI…………………………………...……….………………….…..….………….ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang…………………………………………….……….….…….……...…….1
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………….…………..……………2
1.3 Tujuan Penulisan…………………..………………………….……………….…….……2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Ilmu Antropologi………………………………..……………………………..3
2.2 Tindakan dan Prinsip Antropologi……..……………….…………………………………5
2.3 Kaitan Ilmu Antropologi dengan Ilmu-Ilmu Sosial………..…….....................................6
DAFTAR PUSTAKA………………………………………….………………………………12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Antropologi adalah ilmu yang mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan manusia dan
antropologi ini juga mencakup beberapa ilmu disiplin seperti sosiologi, psikologi, ilmu
politik, ilmu ekonomi, ilmu sejarah, dan biologi manusia bahkan juga humaniora.
Antropologi itu ilmunya bisa menyesuaikan dengan permasalahan yang di hadapi agar dapat
mendapatkan solusi sebagai pemecahan masalah yang di hadapi dan ilmu-ilmu antropologi
juga merupakan ilmu yang efisien sebagai ilmu pendidikan yang dapat di terima masyarakat
jadi ilmu antropologi dengan dapat mudah menyatu terhadap kehidupan masyarakat.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Antropologi secara umum ialah salah satu cabang ilmu sosial yang mempelajari tentang
budaya masyarakat suatu etnis tertentu. Antropologi muncul berawal dari ketertarikan orang-
orang Eropa yang melihat ciri-ciri adat istiadat, fisik, budaya yang sangat berbeda dari apa
yang dikenal di Eropa. Antropologi lebih memusatkan pada penduduk yang merupakan
masyarakat tunggal yang dalam arti kesatuan masyarakat yang tinggal daerah yang sama,
antropologi mirip seperti sosiologi tapi pada sosiologi lebih menitik beratkan/fokus pada
masyarakat dan kehidupan sosialnya.
Adapun pengertian Antropologi menurut beberapa ahli. yaitu william A Havilland, david
hunter, koentjaraningrat. Meskipun tiap-tiap ahli memberikan definisi yang berbeda tapi kita
dapat menarik satu kesimpulan yang menggambarkan Antropologi secara utuh.
William A. Havilland
Antropologi adalah studi tentang umat manusia, berusaha menyusun generalisasi
yang bermanfaat tentang manusia dan perilaku manusia serta untuk memperoleh
pengertian yang lengkap tentang keanekaragaman manusia.
3
David Hunter
Antropologi adalah ilmu yang lahir dari keingintahuan yang tidak terbatas tentang
umat manusia.
Koentjaraningrat
Antropologi adalah ilmu yang mempelajari umat manusia pada umumnya dengan
mempelajari aneka warna-warna, bentuk fisik suatu masyarakat serta kebudayaan-
kebudayaan yang dihasilkan.
Antara lain perilaku sehari-hari, ritual, upacara dan prosesnya yang mendefinisikan
manusia sebagai manusia. Antropologi mempertanyakan bagaimana masyarakat bisa menjadi
sama atau berbeda, bagaimana evolusi membentuk cara berpikir manusia, apa itu budaya,
adakah manusia yang universal dan lainnya. Para antropolog mengeksplorasi hal-hal unik
yang membuat manusia menjadi manusia. Antropolog bertujuan untuk meningkatkan
pemahaman manusia tentang diri manusia itu sendiri dan satu sama lain. Perhatian utama
para antropolog adalah aplikasi atau penerapan pengetahuan untuk solusi masalah manusia.
4
Seperti halnya yang terjadi di Universitas Indonesia, di mana pada masa awal
terbentuknya Jurusan Antropologi ini berada di bawah Fakultas Sastra. Akan tetapi dalam
perkembangan selanjutnya, ketika muncul anggapan bahwa antropologi cenderung memiliki
fokus pada masalah sosial dari keberadaan manusia, maka jurusan antropologi ini pun pada
tahun 1983 pindah di bawah Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
Seperti yang pernah diungkapkan Koentjaraningrat bahwa ruang lingkup dan dasar
antropologi belum mencapai kemantapan dan bentuk umum yang seragam di semua pusat
ilmiah di dunia. Menurutnya, cara terbaik untuk mencapai pengertian akan hal itu adalah
dengan mempelajari ilmu-ilmu yang menjadi pangkal dari antropologi, dan bagaimana garis
besar proses perkembangan yang mengintegrasikan ilmu-ilmu pangkal tadi, serta
mempelajari bagaimana penerapannya di beberapa negara yang berbeda.
5
1. Masalah sejarah asal dan perkembangan manusia dilihat dari ciri-ciri tubuhnya secara
evolusi yang dipandang dari segi biologi
2. Masalah sejarah terjadinya berbagai ragam manusia dari segi ciri-ciri fisiknya.
3. Masalah perkembangan, penyebaran, dan terjadinya beragam kebudayaan di dunia;
4. Masalah sejarah asal, perkembangan, serta penyebaran berbagai macam bahasa di
seluruh dunia.
5. Masalah mengenai asas-asas kebudayaan manusia dalam kehidupan masyarakat-
masyarakat suku bangsa di dunia.
Sementara itu beberapa cabang Antropologi yang kemudian dikenal saat ini adalah
Antropologi Kesenian, Antropologi Maritim, dan Antropologi Agama (lihat Harsojo, 1984).
6
1. Hubungan Antropologi dan Sosiologi
Hubungan antara Antropologi dan sosiologi pada satu sisi, memperlihatkan bahwa
sebagian para ahli tidak lagi membedakan kedua ilmu tersebut secara ketat. Artinya
beberapa fokus kajiannya dianggap sama bahkan beberapa paradigma yang
digunakan untuk melihat suatu fenomena sosial pun dianggap tidak memiliki
perbedaan. Kedua ilmu itu bisa saling menukar atau saling melengkapi baik
menyangkut paradigma ataupun metode yang digunakan dalam mengungkap suatu
fenomena sosial.
Di pihak ini, perbedaan antropologi dan sosiologi hanya terjadi pada sejarah
berdirinya masing-masing ilmu tersebut. Namun dalam perkembangan selanjutnya,
kedua ilmu itu dapat saling melengkapi bahkan melebur diri menjadi satu ilmu. Pada
universitas tertentu, antropologi dan sosiologi merupakan program studi yang
dikembangkan secara bersama-sama di bawah departemen antropologi-sosiologi atau
sosiologi-antropologi.
Secara historis, kemunculan kedua ilmu tersebut adalah berbeda baik dari segi
paradigma yang digunakan, metode yang digunakan atau pun sasaran masyarakat
yang menjadi obyek penelitiannya. Di mana antropologi menekankan kajiannya pada
masyarakat tradisional di luar masyarakat Barat, sedangkan sosiologi lebih
menekankan pada masyarakat perkotaan yang pada saat itu ada pada masyarakat
Barat sendiri.
7
2. Hubungan Antropologi dan Ilmu Politik
Perkembangan ilmu terus berlanjut, begitu pula dengan ilmu politik, yang mulai
banyak menaruh perhatian terhadap berbagai fenomena budaya masyarakat yang
terkait langsung atau tidak langsung. Keanggotaan partai politik di Indonesia sangat
dipengaruhi oleh kondisi budaya masyarakatnya. Budaya masyarakat di Indonesia
yang cenderung patrimonial sangat berpengaruh pada sistem budaya politiknya.
Untuk itu, untuk lebih dapat memahami perilaku politik masyarakat di Indonesia,
Kita perlu belajar tentang kebudayaan masyarakat di Indonesia, yang terdiri dari
bermacam macam suku bangsa dan masing-masing suku bangsa tersebut memiliki
kebudayaannya yang khas. Untuk keperluan tersebut, antropologi mempunyai peran
dalam kaitannya dengan kajian ilmu politik, karena mampu mengungkap kebudayaan
suatu masyarakat yang akan menjadi tempat bagi perilaku politik.
8
Pada kondisi seperti di atas, antropologi sangat diharapkan perannya untuk dapat
menjembatani pemikiran ekonomi modern dan pemikiran ekonomi lokal.
Pembangunan ekonomi masyarakat di negara-negara berkembang tidak akan berjalan
dengan baik bilamana tanpa diikuti oleh pertimbangan aspek budaya lokal terutama
yang terkait dengan pola pikir kehidupan ekonominya.
9
Hasil penelitian arkeologi terhadap bahan bekas reruntuhan atau alat-alat
peninggalan kerajaan Hindu di Indonesia adalah sebuah deskripsi sejarah manusia
yang kemudian dapat digunakan oleh antropologi sebagai bahan untuk
merekonstruksi sejarah asal-mula makhluk manusia. Dilihat dari batasan kajiannya,
antropologi terlihat lebih luas karena tidak hanya memfokuskan pada benda-benda
peninggalan (artifak) saja, melainkan juga pada sistem ide (gagasan dan sistem
tingkah laku).
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Antropologi secara umum ialah salah satu cabang ilmu sosial yang mempelajari tentang
budaya masyarakat suatu etnis tertentu. Antropologi muncul berawal dari ketertarikan orang-
orang Eropa yang melihat ciri-ciri adat istiadat, fisik, budaya yang sangat berbeda dari apa
yang dikenal di Eropa. Antropologi adalah ilmu yang mempelajari hal-hal yang berkaitan
dengan manusia dan antropologi ini juga mencakup beberapa ilmu disiplin seperti sosiologi,
psikologi, ilmu politik, ilmu ekonomi, ilmu sejarah, dan biologi manusia bahkan juga
humaniora.
3.2 Saran
Dalam penulisan makalah ini, saya menyadari masih terdapat keterbatasan materi. Untuk
itu, penulis menyarankan kepada para pembaca untuk membaca referensi yang lain agar
mendapatkan pemahaman yang lebih baik lagi.
11
DAFTAR PUSTAKA
https://www.kompas.com/skola/read/2019/12/15/133613469/antropologi-definisi-obyek-fungsi-
tujuan-dan-manfaatnya?page=all
https://www.kompasiana.com/yusran_baskara/56f4f0be529773bc065b8c9e/pengertian-
antropologi-secara-umum-definisidefinisi-antropologi-menurut-para-ahli
http://repository.ut.ac.id/4295/1/ISIP4210-M1.pdf
https://dosenpsikologi.com/antropologi
12